Anda di halaman 1dari 6

BAB I

DEFINISI

Program peningkatan mutu merupakan upaya yang perlu dilakukan secara


berkesinambungan dan terus-menerus. Agar rumah sakit dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sesuai dengan standar profesi
dan sesuai dengan harapan masyarakat.

Peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit Karya Medika I merupakan syarat mutlak
untuk merealisasi Visi,Misi, Motto dan Tujuan ;

1. Sub Bagian Kebersihan Rumah Sakit Karya Medika I merupakan salah satu bagian
pelayanan penunjang yang profesional bermutu ,menciptakan lingkungan Rumah
Sakit yang bersih adalah upaya yang cukup sulit dan bersifat komplek sehingga
banyak aspek yang menentukan kebersihan di rumah sakit antara lain budaya
atau kebiasaan,prilaku masyarakat, kondisi lingkungan sosial dan tehnologi.
2. Terkait mutu kebersihan dan kenyamanan di lingkungan Rumah Sakit sangat
penting ,maka kebersihan Rumah Sakit perlu mempertimbangkan aspek yang ada
di lingkungan Rumah Sakit.

Panduan Mutu Sub Bagian Kebersihan 1


BAB II
RUANG LINGKUP

Program Mutu pelayanan Sub Bagian Kebersihan meliputi beberapa komponen yang
berkaitan dengan pelaksanaan kebersihan lingkungan rumah sakit.
Sesuai dengan Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien ( PMKP ) Rumah
Sakit Karya Medika I, telah ditetapkan indikator mutu pelayanan di Sub Bagian
Kebersihan sebagai berikut :

1. Angka keterlambatan pembersihan ruangan setelah pasin pulang kurang dari 2


jam
2. Kejadian tidak di pasangnya tanda “ Awas Licin “ di lorong Rumah Sakit yang
sedang di bersihkan.

Indikator mutu bersumber pada data kegiatan pembersihan di lingkungan Rumah Sakit
yang di lakukan setiap bulan.

Panduan Mutu Sub Bagian Kebersihan 2


BAB III
TATA LAKSANA

Terdapat beberapa tahapan dalam menerapkan suatu pengendalian dan peningkatan


mutu Sub Bagian Kebersihan Rumah Sakit Karya Medika I, antara lain :

1. Memutuskan untuk memilih suatu standar pengendalian dan peningkatan mutu


yang akan diterapkan.
2. Menetapkan tujuan- tujuan mutu.
3. Mendefinisikan struktur organisasi dan tanggung jawab.
4. Menciptakan kesadaran mutu pada semua tingkat dalam unit.
5. Mengembangkan peninjuan ulang dari pengendalian dan peningkatan mutu.
6. Menyepakati fungsi- fungsi dan aktifitas di kendalikan oleh prosedur ( SPO ).
7. Memperkenalkan dokumentasi.
8. Meninjau ulang dan melakukan audit pengendalian dan peningkatan mutu.

Prisip manajemen mutu adalah :


 Mutu merupakan tanggung jawab semua anggota Sub Bagian Kebersihan
 Sub Bagian Kebersihan menerapkan dokumentasi dan system mutu yang
dilaksanakan secara efektif yang melibatkan seluruh karyawan Sub Bagian
Kebersihan
 Setiap penyimpangan mutu di dokumentasikan
 Malakukan perbaikan proses terus –menerus

Manajemen mutu meliputi :


 Sistem mutu, terdiri dari struktur organisasi, prosedur, proses dan sumber
 Tindakan sistematis yang menjamin pelayanan yang ada bahwa pemeliharaan
kebersihan lingkungan Rumah Sakit yang baik dari segi pelayanan mendukung mutu .

Cara melaksanakan kegiatan :


 Menentukan indikator mutu yang digunakan
 Memilih penanggung jawab mutu Sub Bagian Kebersihan
 Sosialisasi pada semua karyawan Sub Bagian Kebersihan

Rincian kegiatan :
 Pengumpulan data ( inventaris setiap bulan )
 Analisa data secara berkala dan dibandingkan dengan indikator yang ada yang telah
ditentukan oleh komite mutu Rumah Sakit dalam suatu pogram komite mutu
Rumah Sakit

Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan Sub Bagian Kebersihan harus bertanggung
jawab terhadap mutu pelayanan. Maka dalam pelayanan penerapanya di perlukan
Standar Prosedur Operasional ( SPO ) untuk setiap kegiatannya.

Panduan Mutu Sub Bagian Kebersihan 3


Tatalaksana mutu dari Sub Bagian Kebersihan di RSKM I meliputi uraian mutu dalam
bentuk kamus mutu. Untuk menetapkan persamaan langkah dalam analisa data
diperlukan kamus indikator mutu Sub Bagian Kebersihan, yaitu:

1. Angka Keterlambatan pembersihan ruangan setelah pasien pulang

Judul Angka keterlambatan pembersihan ruangan setelah pasien pulang


Dimensi mutu Kenyamanan dan Efektifitas
Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan petugas kebersihan
Tujuan
dalam membersihkan ruangan rawat inap setelah pasien pulang
Kejadian pembersihan setelah pasien pulang adalah waktu yang
Definisi digunakan petugas kebersihan untuk membersihkan ruangan
operasional rawat inap sejak pasien keluar dari kamar perawatan hingga
kamar selesai dibersihkan dengan waktu > 2 jam
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Jumlah kamar yang bersih dalam waktu > 2 jam setelah pasien
Numerator
pulang dalam waktu 1 bulan
Jumlah kamar yang dibersihkan dalam 1 bulan setelah pasien
Denominator
pulang
Sumber data Catatan waktu pasien pulang dan catatn waktu kamar bersih
Standar 0 %
Penanggung jawab Kepala Sub Bagian Kebersihan

2. Kejadian tidak dipasangnya “ Tanda Awas licin “ di lorong Rumah Sakit yang
sedang di bersihkan.

Judul Kejadian tidak dipasangnya ” Tanda Awas Licin ” di lorong Rumah


Sakit yang sedang di bersihkan
Dimensi mutu Kenyamanan dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya kejadian tidak dipasangnya ” Tanda Awas Licin di
lorong rumah sakit yang sedang di bersihkan
Definisi operasional Kepatuhan pemasangan tanda “ Awas Licin “ oleh petugas
kebersihan merupakan tindakan selalu memasang tanda “ Awas
Licin “ saat petugas mulai mengepel lantai di lorong Rumah Sakit.
Tanda di pasang di depan dan belakang area yang sedang dipel
.Pemasangan dilakukan hingga lantai dinilai kering oleh petugas .
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah area yang tidak dipasang tanda “ Awas Licin saat petugas
mengepel lantai lorong Rumah Sakit dalam 1 bulan

Panduan Mutu Sub Bagian Kebersihan 4


Denominator Jumlah area lorong Rumah Sakit yang dipel petugas kebersihan
dalam waktu 1 bulan
Sumber data Observasi
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala Sub Bagian Kebersihan

Panduan Mutu Sub Bagian Kebersihan 5


BAB IV
DOKUMENTASI

Lampiran pelaksanaan pelaporan mutu 1 bulan sekali dan evaluasi yang dilakukan dalam
waktu 3 bulan sekali.

Panduan Mutu Sub Bagian Kebersihan 6

Anda mungkin juga menyukai