Anda di halaman 1dari 1

Kondisi geografis, geologis, dan demografis Indonesia menyebabkan negeri ini dikenal

sebagai laboratorium bencana (Supartini dkk, 2017). Bencana alam dapat terjadi tiba-tiba
maupun melalui proses yang berlangsung secara perlahan. Meskipun demikan, kejadian
bencana selalu memberikan dampak kejutan dan menimbulkan banyak kerugian baik jiwa
maupun materi. Kejutan tersebut terjadi karena kurangnya kewaspadaan dan kesiapan dalam
menghadapi ancaman (BAKORNAS, 2007).
Provinsi Riau menyimpan 10 potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat mengancam.
Berdasarkan hasil kajian risiko bencana di Provinsi Riau diketahui bahwa tingkat risiko tinggi
berpotensi terhadap bencana adalah kebakaran hutan dan lahan, banjir, cuaca ekstrim, kegagalan
teknologi, tanah longsor serta banjir bandang (BNPB, 2015). Demi mengurangi risiko bencana,
masyarakat perlu secara rutin melakukan peningkatan kesiapsiagaan bencana dalam menghadapi
situasi darurat bencana (Supartini dkk, 2017).
Kota Pekanbaru merupakan daerah dengan indeks rawan bencana dalam kategori
tertinggi di Provinsi Riau dan berada pada rangking 146 ditingkat nasional (BNPB, 2011).
Jika dilihat dari potensi luas daerah terdampak bencana banjir di Pekanbaru menurut BNPB
(2015) berada di kategori Tinggi sekitar 53.272 Ha.
Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) Kota Pekanbaru tahun 2016
menyebutkan bahwa curah hujan cukup tinggi antara 66,3-392,4 mm/tahun. Inilah hal yang
menjadi salah satu penyebab banjir, serta jumlah penduduk yang cukup besar dengan
kawasan penduduk yang cukup padat dan rapat menjadikannya sebagai bahan pertimbangan
dalam upaya penanggulangan bencana.
Berdasarkan data yang diterima oleh Kompas.com (2016), banjir besar terjadi sejak
1986. Bahkan, hampir setiap tahun sejak 2003, banjir besar terjadi akibat luapan Sungai Siak.
Dikutip dari Detiknews.com (2008) Kejadian banjir di Kota Pekanbaru yang berlangsung
pada tahun 2008, dengan ketinggian air mencapai 2 meter dari permukaan di daerah kawasan
Sungai Siak Kota Pekanbaru. Selain merendam ribuan rumah warga, banjir ini juga
berdampak ke masalah ekonomi dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu berdasarkan
artikel dari Metronews.com (2018), banjir masih kerap terjadi saat musim hujan,namun hanya
sebatas genangan air yang menutupi beberapa ruas jalan di Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai