Oleh :
S. Witoro Soelarno
Pasal 64
Tata usaha, pengawasan, pengaturan
keselamatan kerja pertambangan dan
pengaturan pelaksanaan usaha pertambangan
dipusatkan kepada Departemen yang lapangan
tugasnya meliputi pertambangan
PP No. 75 Tahun 2001 Tentang Perubahan
Kedua Atas PP No. 32 Tentang Pelaksanaan
UU No. 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pertambangan
- Pasal 41 ayat (1) butir e
Dengan pemberitahuan enam bulan
sebelumnya, Menteri, Gubernur,
Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dapat
membatalkan Kuasa Pertambangan
Eksploitasi dalam hal-hal tersebut di bawah ini.
Pasal 8
Dalam hal sudah terjadi perusakan dan atau
pencemaran lingkungan, Kepala Teknik
Tambang harus melakukan upaya
penanggulangan pada sumber pencemaran
Pasal 9 ayat (1) dan (2)
(1) Air larian (run off) yang mengalir di
permukaan daerah yang terbuka harus
dialirkan melalui saluran yang berfungsi
dengan baik ke kolam pengendapan
sebelum dibuang ke perairan umum
(2) Kolam pengendapan harus dibuat di lokasi
yang stabil serta terpelihara dan berfungsi
dengan baik
Pasal 10
Air yang berasal dari kegiatan usaha
pertambangan sebelum dialirkan ke
perairan umum harus diolah terlebih
dahulu sehingga memenuhi baku mutu
lingkungan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Pasal 15 ayat (1) huruf f
Kegiatan penambangan dan penimbunan
bahan galian, limbah serta penampungan
air limpasan harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga air tanah terhindar dari
pencemaran
PEDOMAN AIR ASAM TAMBANG
Pencegahan
1. Hidrologi dengan cara pemantauan
pergerakan air di atas ke dalam atau yang
melewati daerah timbunan
2. Pelapisan dan Penutupan untuk mencegah
masuknya air ke dalam timbunan. Bahan-
bahan yang dapat digunakan sebagai
pelapis/penutup yaitu mineral liat seperti
bentonit serta bahan sintetik seperti aspal,
tir, semen, plastik film dan geotekstil
Pencegahan … lanjutan
3. Pengkonsumsi oksigen, pelapisan matrial sulfida
dengan pengkonsumsi oksigen seperti tanah
pucuk yang mengandung mikro organisme yang
aktif dengan tingkat ketebalan dan kepadatan
permukaan yang mantap dan efektif dapat
mengurangi jumlah dan laju masuknya oksigen
4. Bakterisida, yaitu surfaktan anion dimana asam
organic alam seperti untuk pengawet makanan
umum digunakan sebagai senyawa anti bacteria.
Pada batuan digunakan surfaktan sodium laurit
sulfat mampu mengurangi terbentuknya AAT 60
– 90 %. Surfaktan bekerja dengan pelepasan ion
hydrogen ke dalam membran sel bakteri
sehingga menyebabkan kerusakan membran sel
dan matinya bakteri
Penanggulangan
Strategi penanganan untuk penanggulangan AAT :