Anda di halaman 1dari 19

PERATURAN PERUNDANGAN

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


AIR ASAM TAMBANG (AAT)
PADA KEGIATAN PERTAMBANGAN

Oleh :
S. Witoro Soelarno

Kursus Singkat Air Asam Tambang Indonesia


Institut Teknologi Bandung
Bandung, 27 Juli 2004
„ Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967
Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pertambangan
- Pasal 29
1) Tata usaha, pengawasan pekerjaan usaha
pertambangan dan pengawasan hasil
pertambangan dipusatkan kepada Menteri
dan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah

2) Pengawasan yang dimaksud dalam ayat (1)


pasal ini terutama meliputi keselamatan
kerja, pengawasan produksi dan kegiatan
lainnya dalam pertambangan yang
menyangkut kepentingan umum
„ - Pasal 30
Apabila selesai melakukan penambangan
bahan galian pada suatu tempat pekerjaan,
pemegang Kuasa Pertambangan yang
bersangkutan diwajibkan mengembalikan
tanah sedemikian rupa, sehingga tidak
menimbulkan bahaya penyakit atau bahaya
lainnya bagi masyarakat sekitar
„ PP No. 32 Tahun 1969 tentang
Pelaksanaan UU No. 11 Tahun
1967
- Pasal 46
(4) Sebelum meninggalkan bekas wilayah
Kuasa Pertambangan baik karena
pembatalan maupun karena hal yang
lain, pemegang Kuasa Pertambangan
harus terlebih dahulu melakukan
usaha pengamanan terhadap benda-
benda
„ Pasal 46
(5) Menteri dapat menetapkan pengaturan
keamanan bangunan dan pengendalian
keadaan tanah yang harus dipenuhi dan
ditaati oleh pemegang Kuasa Pertambangan
sebelum meninggalkan bekas wilayah Kuasa
Pertambangan

„ Pasal 64
Tata usaha, pengawasan, pengaturan
keselamatan kerja pertambangan dan
pengaturan pelaksanaan usaha pertambangan
dipusatkan kepada Departemen yang lapangan
tugasnya meliputi pertambangan
„ PP No. 75 Tahun 2001 Tentang Perubahan
Kedua Atas PP No. 32 Tentang Pelaksanaan
UU No. 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pertambangan
- Pasal 41 ayat (1) butir e
Dengan pemberitahuan enam bulan
sebelumnya, Menteri, Gubernur,
Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dapat
membatalkan Kuasa Pertambangan
Eksploitasi dalam hal-hal tersebut di bawah ini.

Jika pemegang Kuasa Pertambangan tidak


menyetorkan Jaminan Reklamasi dan
tidak melakukan kegiatan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
„ Pasal 46 ayat (5)
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya dapat menetapkan
pengaturan keamanan bangunan dan
pengendalian keadaan tanah yang harus
dipenuhi dan ditaati oleh pemegang Kuasa
Pertambangan sebelum meninggalkan bekas
wilayah Kuasa Pertambangan
„ Pasal 64 ayat (3)
Pengawasan meliputi seluruh tahapan
kegiatan, keselamatan pertambangan,
perlindungan lingkungan termasuk reklamasi
lahan pasca tambang, konservasi dan nilai
tambah
„ Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No. 1211.K/008/M. PE/1995 Tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Perusakan
dan Pencemaran Lingkungan Pada Kegiatan
Usaha Pertambangan
- Pasal 3 huruf b dan c : Pengusaha pertambangan
wajib
b. Menyediakan biaya dan fasilitas yang diperlukan
dalam melaksanakan upaya pencegahan dan
penanggulangan perusakan dan pencemaran
lingkungan
c. Mendidik dan memberikan pelatihan mengenai
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
pertambangan kepada pekerja tambang yang
menangani pencegahan dan penanggulangan
perusakan dan pencemaran lingkungan
„ Pasal 4 ayat (1) :
Pengusaha pertambangan wajib
menunjuk Kepala Teknik Tambang
(KTT) untuk memimpin langsung di
lapangan dalam pelaksanaan
pencegahan dan penanggulangan
perusakan dan pencemaran lingkungan
pada kegiatan usaha pertambangan
umum
Pasal 5 ayat (1) huruf a, b dan c
(1) Kepala Teknik Tambang wajib
menyampaikan laporan kepada
Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang
dengan tembusan kepada Kepala
Pelaksana Inspeksi Tambang wilayah
mengenai :
a. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan secara berkala,
sesuai dengan bentuk yang ditetapkan
b. adanya gejala yang berpotensi
menimbulkan perusakan dan atau
pencemaran lingkungan
c. terjadinya perusakan dan atau
pencemaran lingkungan berikut upaya
penanggulangannya dalam waktu 1 x 24
jam
Pasal 7
Kepala Teknik Tambang harus melakukan
upaya pencegahan atas kemungkinan
perusakan dan pencemaran lingkungan hidup

Pasal 8
Dalam hal sudah terjadi perusakan dan atau
pencemaran lingkungan, Kepala Teknik
Tambang harus melakukan upaya
penanggulangan pada sumber pencemaran
Pasal 9 ayat (1) dan (2)
(1) Air larian (run off) yang mengalir di
permukaan daerah yang terbuka harus
dialirkan melalui saluran yang berfungsi
dengan baik ke kolam pengendapan
sebelum dibuang ke perairan umum
(2) Kolam pengendapan harus dibuat di lokasi
yang stabil serta terpelihara dan berfungsi
dengan baik
„ Pasal 10
Air yang berasal dari kegiatan usaha
pertambangan sebelum dialirkan ke
perairan umum harus diolah terlebih
dahulu sehingga memenuhi baku mutu
lingkungan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku
„ Pasal 15 ayat (1) huruf f
Kegiatan penambangan dan penimbunan
bahan galian, limbah serta penampungan
air limpasan harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga air tanah terhindar dari
pencemaran
PEDOMAN AIR ASAM TAMBANG

Pencegahan
1. Hidrologi dengan cara pemantauan
pergerakan air di atas ke dalam atau yang
melewati daerah timbunan
2. Pelapisan dan Penutupan untuk mencegah
masuknya air ke dalam timbunan. Bahan-
bahan yang dapat digunakan sebagai
pelapis/penutup yaitu mineral liat seperti
bentonit serta bahan sintetik seperti aspal,
tir, semen, plastik film dan geotekstil
Pencegahan … lanjutan
3. Pengkonsumsi oksigen, pelapisan matrial sulfida
dengan pengkonsumsi oksigen seperti tanah
pucuk yang mengandung mikro organisme yang
aktif dengan tingkat ketebalan dan kepadatan
permukaan yang mantap dan efektif dapat
mengurangi jumlah dan laju masuknya oksigen
4. Bakterisida, yaitu surfaktan anion dimana asam
organic alam seperti untuk pengawet makanan
umum digunakan sebagai senyawa anti bacteria.
Pada batuan digunakan surfaktan sodium laurit
sulfat mampu mengurangi terbentuknya AAT 60
– 90 %. Surfaktan bekerja dengan pelepasan ion
hydrogen ke dalam membran sel bakteri
sehingga menyebabkan kerusakan membran sel
dan matinya bakteri
Penanggulangan
Strategi penanganan untuk penanggulangan AAT :

1. Pemakaian bahan kimia (calsium vs


sodium, carbonat vs hydroxide, limestone,
hydrate lime, caustic soda, soda ash
briquettes, anhydrous ammonia dan
flocculant serta oxidant)

2. Sistem pasive, yaitu sistem alkalinity passive


didesain untuk memasukkan alkalinity ke
dalam air drainase (passiveanoxic limestone
drains, successive alkalinity producing system
and wetland treatment system)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai