PENDAHULUAN
1
Untuk itu kami menawarkan produk lampu traveling ini untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Lampu traveling bisa di bongkar pasang dan bahannya pun
bias didaur ulang sehingga ramah lingkungan. Desain dari produk ini mengandung
unsur eksotika (keindahan) dan juga unik. Bahan baku yang digunakan pun berasal
dari bahan baku yang tidak mudah pecah dan diberikan silicon sebagai pelindung.
Produk lampu traveler ini memiliki berbagai macam bentuk sesuai dengan
keinginan dari pelanggan. Perusahaan kami juga menjamin garansi 1 tahun untuk
lampu traveler yang dimana perawatan dan juga apabila ada kerusakan lamput
raveler bisa digaransikan. Dengan adanya garansi tersebut membuat pelanggan
lebih memilih kepercayaan terhadap lampu traveler.
Bahan baku yang digunakan pun berasal dari bahan baku yang tidak mudah
pecah dan diberikan silicon sebagai pelindung sehingga tahan air. Sehingga cocok
sekali lampu EVEREST ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berat di alam.
Selain itu lampu yang akan kami produksi ini sangat nyaman digunakan. Dengan
disain yang ergonomis sehingga saat digengam lampu ini tidak mudah terlepas dari
tangan.
Lampu EVEREST yang kami tawarkan merupakan lampu traveling dengan
banyak sekali keunggulan yang tidak dimiliki oleh alat-alat sejenis sebelumnya.
Dengan menerapkan konsep lampu hemat energi, lampu yang kami desain ini
merupakan generasi terbaru dari lampu senter yang hemat energi serta ramah
lingkungan. Bahan baku yang digunakan merupakan bahan baku plastik yang
mampu didaur ulang sehingga lampu yang akan kami produksi ini apabila telah
habis masa gunanya dapat didaur ulang untuk menjadi lampu senter kembali.
2
1.3. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan sebagai berikut :
1. Mampu merancang merancang suatu bidang usaha
2. Mampu melakukan analisi terhadap kompetitior dan stakeholder
3. Mampu melakukan evaluasi diridengan menggunakan analisis SWOT
4. Mampu menyusun strategi yang tepat
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Tabel 2.1 Metode Dr. Herb True. (lanjutan)
3 Menggandakan Imitasi
5
2.2.2. Identifikasi Pesaing
Menurut David, Fred R.,2006 Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing
serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta
persaingan yan lengkap. Pambuatan peta persaingan yang dugunakan untuk
melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-
langkah ini perlu dilakukan agar analisisi pesaing tepat sasaran dan tidak salalh
arah. Langkah pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi
seluruh pesaing yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara
utuh kondisi pesaing kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan
langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam.
Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar
produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa
pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi
mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui
segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus
mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing.
Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa
yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang
ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan
datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciCVakan
peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah
yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan
masalah.
6
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu
keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan
dan keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal
kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.
7
penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif lebih
rendah. Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share
dapat pula dilakukan dengan cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik
pesaing. Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan
berbagai kelebihan, baik pelayanan atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus,
bunga yang kompetitif, frekuensi penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang
dimiliki.
8
analisis SWOT juga dapat diartikan sebagai sebuah bentuk analisa situasi dan
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran) tentang sebuah
perusahan atau oraganisasi. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
sebagai faktor yang di jadikan masukan. Dan kemudian masukan tersebut
dikelompokkan sesuai kontribusinya masing-masing.
1. Strenght (kekuatan)
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang harus di lakukan dalam
mengunakan analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kemudian dibandingkan dengan para
pesaing-pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul didalam
kualitasnya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen
pasar yang membutuhkan tingkat kualitas yang lebih baik.
2. Weaknesses (kelemahan)
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kelemahan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Weaknesses merupakan cara untuk
menganalisis kelemahan yang ada dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi.
Yang mana kelemahan tersebut dapat menjadi kendala yang serius dalam
kemajuan suatu perusahaan atau organisasi. Misalnya jika perusahaan tersebut
terdapat kendala dalam pemasaran yang kurang baik, maka perusahaan harus
meneliti kekurangan-kekurangan yang di miliki yang berhubungan dengan sektor
pemasaran. Agar nantinya permasalahan tersebut tidak membuat perusahaan
menjadi kalah saing dan mudur di bandingkan perusahaan lainnya.
3. Opportunity (Peluang)
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran peluang yang ada dari
sisi luar suatu organisasi atau perusahaan dan gambaran tersebut dapat
memberikan peluang berkembangnya suatu organisasi atau perusahaan dimasa
depan. Opportunity merupakan analisis yang digunakan untuk mencari peluang
ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa
berkembang. Baik dimasa kinia ataupun masa yang akan datang. Misalnya sebuah
perusahaan industri minuman berada di daerah yang panas. Yang mana daerah
9
tersebut sangat membutuhkan minuman segar dengan harga yang terjangkau.
Maka perusahaan tersebut memiliki peluang untuk menciCVakan produk
minuman yang segar dan harganya terjangkau.
4. Threats (Ancaman)
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran ancaman dari suatu
perusahaan atau oraganisasi dalam menjalankan suatu usaha. Thearts merupakan
cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu
perusahaan ataupun organisasi dalam menghadapi berbagai macam faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan. Yang mana ancaman tersebut dapat
menyebabkan kemunduran suatu perusahaan. Jika tidak segera di atasi, maka
ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang yang akan
dijalankan. Misalnya sebuah organisasi kelompok pengrajin rotan di daerah
pedesaan. Dengan kondisi lingkungan yang semakin moderen serta banyaknya
kebakaran hutan yang terjadi membuat mereka semakin sulit untuk memperoleh
bahan baku, Maka oragnisasi tersebut dapat menganalisis hal-hal apa yang
menyebapkan tantangan atau ancaman tersebut terjadi.
10
strategi yang di bahas sebelumnya. Ingat bahwa partisipasi memberi peluang
terbaik bagi para manajer dan karyawan untuk memperoleh pemahaman tentang
apa yang perusahaan lakukan dan mengapa serta untuk berkomitmen dalam
membantu perusahaan mencapai tujuan yang di tetapkannya.
Seluruh partisipan dalam analisis dan pemilihan strategi harus memiliki
informasi audit eksternal dan internal di hadapan mereka. Informasi ini di tambah
dengan pernyataan misi perusahaan, akan membantu para partisipan
mengkristalisasi di dalam benak mereka sendiri berbagai strategi yang mereka
yakini paling bermanfaat bagi perusahaan. Kreativitas seluruhnya didorong dalam
proses pemikiran ini.
Strategi-strategi alternatif yang diajukan oleh para pertisipan harus
dipertimbangkan dan didiskusikan dalam satu atau serangkaian rapat. Berbagai
strategi tersebut dapat disusun dalam bentuk tertulis. Ketika semua strategi yang
masuk akal diidentifikasikan oleh partisipan telah disampaikan dan dimengerti,
strategi-strategi tersebut hendaknya diperingkat berdasarkan daya tarik masing-
masing menurut semua partisipan.
11
2.3.4. Matriks Srenght, Weakness, Opportunity, Treats (SWOT)
Menurut Ferrel dan Harline (2005) Matrik SWOT adalah sebuah alat
pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat
jenis strategi, yaitu strategi SO (kekuatan peluang), strategi WO (kelemahan
peluang), strategi ST (kekuatan ancaman), dan strategi WT (kelemahan ancaman).
Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusaan untuk menarik
keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer menginginkan organisasi yang
mereka pimpin berada dalam posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan
untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal. Jika
sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang
untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Ketika organisasi di
hadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha
menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara
mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang peluang-peluang besar
muncul tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya
memanfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari
atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu
organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam
lingkungan eksternal.
Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelamahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang
menghadapi berbagai ancama eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam
posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan yang semacam itu
mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan,
menyatakan diri bangkrut atau memilih likuidasi.
Walaupun matrik SWOT digunakan secara luas dalam perencanaan strategis,
analisis tersebut memiliki bebrapa keterbatasan. Pertama, SWOT tidak
menunjukkan cara mencapai suatu keunggulan kompetitif. Matriks itu harus
12
dijadikan titik awal untuk diskusi mengenai bagai strategi yang diusulkan dapat
diterapkan serta berbagai pertimbangan biaya manfaat yang pada akhirnya
mengarah pada keunggulan kompetitif. Kedua, SWOT merupakan penilaian yang
statis (atau terpotong-potong) dan tunduk oleh waktu. Matriks SWOT bisa jadi
mempelajari sebuah gambar film dimana anda bisa melihat pameran utama dan
penataannya tetapi tidak mungkin dapat memahami alur ceritanya. Ketiga, analisis
SWOT bisa membuat perusahaan memberi penekanan yang berlebih pada satu
faktor internal atau eksternal tertentu dalam merumuskan strategi. Terdapat
interelasi di antara faktor-faktor internal dan eksternal utama yang tidak
ditunjukkan dalam SWOT namun penting dalam penggunaan strategi.Terdapat
delapan langkah dalam membentuk sebuah Matriks SWOT:
1. Buatlah daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.
2. buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.
3. buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.
4. buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan
5. cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catatlah hasilnya
pada Strategi SO.
6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catatlah
hasilnya pada Strategi WO.
7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catatlah hasilnya
pada strategi ST.
8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catatlah
hasilnya pada strategi WT.
Tabel 2.2 Strategi SWOT
STRENGTHS WEAKNESS
13
Tabel 2.2 Strategi SWOT (lanjutan)
Treat Strategi ST Strategi WT
14
2.4. Perumusan Visi, Misi dan Logo Perusahaan
Menurut Sinamo, Jansen. 2005 Pada bagian ini akan dirumuskan visi dan misi
perusahaan serta strategi objektif atau langkah–langkah taktis yang dilakukan
perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah disusun. Input untuk
menyusun visi dan misi adalah hasil analisis SWOT Stakeholder, Kompetitor dan
Strategi Pemasaran. Output dari bagian ini adalah visi dan misi perusahaan serta
strategi objektif. Untuk lebih mengetahui proses lebih detailnya, Adapun langkah-
langkah penyusun visi dan misi sebagai berikut :
1. Identifikasi kemampuan, kondisi internal dan eksternal perusahaan
2. Identifikasi posisi perusahaan yang akan didirikan terhadap perusahaan-
perusahaan kompetitor dan kondisi persaingan yang terjadi
3. Rumuskan visi perusahaan dengan mempertimbangkan komponen
stakeholder perusahaan, kompetisi yang terjadi, dan segmentasi pasar yang
telah dilakukan dibagian sebelunya.
4. Rumuskan misi perusahaan yang menggambarkan langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk mencapai misi. Dalam membuat pernyataan misi harus
mempertimbangkan komponen-komponen penyusun misi, untuk itu seketika
menyusun misi menggunakan questions list sebagai guideline.
5. Buat strategi objektif yang merupakan langkah-langkah kongkrit yang
mendukung pernyataan misi.
6. Buat logo perusahaan yang menggambarkan nilai-nilai yang dimiliki oleh
perusahaan dan diskripsikan perusahaan filosofi dan logo tersebut.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
3. Mengevaluasi usaha terhadap kompetitor.
3.1.6. Kesimpulan
Setelah melakukan analisa dari pengolahan data yang telah dilakukan maka
dapoat menarik kesimpulan dari hasil pengolahan data tersebut.
17
3.1.7. Flowchat Metode Penelitian
Mulai
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data :
Tahap 1. Merancang ide-ide pendukung usaha Lampu Traveling
Pengumpulan 2. Mengidentifikasi usaha Lampu Traveing
Data 3. Menyebar kuisioner untuk mengumpulkan atribut
Lampu Traveing
4. Membuat rumusan strategi SWOT
5. Membuat Visi, misi perusahaan berserta konsep logo
perusahaan.
Pengolahan Data :
1. Mengevaluasi usaha terhadap kompetitor.
Tahap 2. Menganalisa stakeholder terhadap perusahaan CV.
Pengolahan SINAR GUNUNG MAS
Data 3. Menyusun SWOT dan strategi usaha Lampu Traveing
4. Menyusun Visi, Misi perusahaan beserta logo
Perusahaan.
A
18
Tahap A
Analisa &
Kesimpulan
Kesimpulan & Saran
Selesai
19
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
20
Bahan baku yang digunakan pun berasal dari bahan baku yang tidak mudah
pecah dan diberikan silikon sebagai pelindung sehingga tahan air. Sehingga cocok
sekali lampu LED traveling ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berat di
alam. Selain itu lampu yang akan kami produksi ini sangat nyaman digunakan.
Dengan disain yang ergonomis sehingga saat digengam lampu ini tidak mudah
terlepas dari tangan.
Produk lampu traveling ini memiliki berbagai macam bentuk sesuai dengan
keinginan dari pelanggan. Perusahaan kami juga menjamin garansi 1 tahun untuk
lampu traveler yang dimana perawatan dan juga apabila ada kerusakan lampu
traveler bisa digaransikan. Dengan adanya garansi tersebut membuat pelanggan
lebih memilih kepercayaan terhadap lampu LED traveling ini.
21
Tabel 4.1 Spesifikasi produk (lanjutan)
1 Kualitas - Menggunakan bahan yang
berkualitas dan tidak mudah pecah
- Produk yang tahan lama
2 Desain - Memiliki fungsi sebagai penerang
- Berat yang ringan
- Memiliki motif pada lampuLED
travel
- Desain yang unik
3 Harga - Harga terjangkau
- Memiliki banyak variasi harga
- Pembelian dapat dicicil
4 Warna - Memiliki warna yang elegan
- Memiliki banyak pilihan warna
- Dapat memilih warna seseuai
keinginan
5 Kenyamanan - Sangat nyaman saat digunakan
- Mudah dalam penggunaannya
- Praktis dan ergonomis
6 Perawatan yang mudah - Pengisian baterai cepat
- Spare part yang mudah didapat
- Part yang dapat dipisah
- Garansi selama 1 tahun
22
yang telah disebarkan dengan hasil kuisioner yang telah memunculkan beberapa
atribut produk diantaranya adalah :
a. Kualitas
b. Desain
c. Harga
d. Warna
e. Kenyamanan
f. Perawatan yang mudah
Dibawah ini adalah beberapa kompetitor beserta spesifikasi produk
kompetitor yang akan bersaing dengan perusahaan kami :
Tabel 4.2 Penyusunan Atribut Kompetitor
Atribut PT. PHILIP PT. Krisandimas CV. INDOCINA
INDONESIA
Spesifikasi
Kualitas Menggunakan Menggunakan bahan Menggunakan
bahan plastik yang yang berkualitas dan bahan plastik
berkualitas (HDPE) tidak mudah pecah keras dan tebal
dan ringan serta
dapat didaur ulang
Desain Lebih banyak Tidak adanya motif Hanya
variasi desain dalam bentuknya mempunyai satu
model saja
Harga Disesuaikan untuk Harga masih relatif Harga untuk
kalangan menegah tinggi kalangan
kebawah menegah keatas
Warna Adanya banyak Warna hanya ada Warna kurang
variasi warna beberapa macam menarik
Perawatan Tersedia tempat Garansi hingga 2 Garansi tidak
yang mudah beberapa gerai tahun serta umur lama dan umur
khusus untuk produk panjang produk pendek
perawatan
23
dengan demikian, memberikan nilai kepentingan terhadap masing-masing atribut
yang ditunjukkan pada tabel :
Tabel 4.3 Skala Likert untuk pembobotan
No Atribut Nilai Kepentingan Bobot (B=NK/Total)
1 Kualitas 5 0,2
2 Desain 4 0,16
3 Harga 4 0,16
4 Warna 3 0,12
5 Kenyamanan 5 0,2
6 Perawatan yang mudah 4 0,16
Total 25 1
Keterangan : 3. Cukup Penting
1. Sangat Tidak Penting 4. penting
2. Tidak Penting 5. Sangat Penting
24
Tabel 4.4 Matrik Penilaian Produk Kompetitor(Competitive Profil Matriks)
(lanjutan)
5 Kenyamanan 0,2 4 0,8 3,25 0,65 2,9 0,58
Perawatan
6 0,16 4,1 0,656 3,25 0,52 2,7 0,432
yang mudah
Total : 1 4,066 3,312 2,802
25
Tabel 4.5 Skala Likert untuk pembobotan (lanjutan)
4 Manajemen 5 0,18
5 Loyalitas pelanggan 5 0,18
6 Pangsa pasar 5 0,18
Total 28 1
Keterangan : 3. Cukup Penting
1. Sangat Tidak Penting 4. penting
2. Tidak Penting 5. Sangat Penting
26
untuk PT. Krisan dimas mendapatkan skor sebesar 2,72 dan untuk CV. Indocina
mendapatkan skor sebesar 2,1 Dengan total skor paling tinggi didapatkan oleh PT.
Philip Indonesia. dengan kriteria potensi yang dimiliki lebih baik. Dapat kita lihat
hasil antara analisis produk maupun manajemen urutannya tetap skor paling tinggi
didapatkan oleh PT. Philip Indonesia
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan hasil untuk posisi kompetitor
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Daftar Kelompok Kompetitor
Kelompok Kompetitor
Superior (lebih baik) Setara Inferior (lebih rendah
PT. Philip Indonesia PT. Krisandiamas CV. Indochina
27
3. Distributor : peran distributordalam pemasaran diakui memberikan andil
yang sangat besar bagi penyebaran produk perusahaan. Bahkan sering
muncul anggapan bahwa sebenarnya penguasa pasar itu bukanlah podusen
tetapi distributor. Hal ini terjadi karena tanpa distributor produsen tidak akan
dapat bersaing dengan lawan lawannya. Hal ini khususnya berlaku untuk
produk-produk yang termasuk kedalam consumer goods.
4. Konsumen : Dengan mengidentifikasi pelanggan, perusahaan akan lebih
focus dalam memberikan produk dan jasa yang diinginkan dan diharapkan
oleh pelanggan.
5. Competitor : Kesuksesan perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan
karyawan tentang pesaing dan peranan merekadalam bisnis.
6. Mesin produksi : Pada saat memproduksi sebaiknya menghasilkan dengan
menjamin keselamatan. Mesin produksi yang digunakan memiliki label
peringatan semestinya guna mencegah kecelakaan yang dapat ditimbulkan.
Mesin produksi berpengaruh besar dalam perusahaan untukmenghasilkan
barang-barang produksi yang nantinya akan dipasarkan.
7. Retailer : perusahaan besar memasarkan produknya melalui grosir pada
pengecer. Perusahaan tidak dapat maju tanpa adanya retailer, karena fungsi
retailer sendiri adalah membeli barang dalam jumlah besar dan banyak
kemudian dijual kembali kepada pembeli individua tau konsumen.
8. Supplier : Partner kerja dari perusahaan yang siap memenuhi ketersediaan
bahan baku, oleh karena kinerja perusahaan juga sebagaian tergantung pada
kemampuan pemasok.
28
supplier
retailler karyawan
Perusahaan CV.
Mesin distributor
Sinar Gunung Mas
produksi
konsumen owner
kompetitor
29
c. Opportunity
Untuk analisa peluang untuk produk kami didapatkan hasil sebagai berikut :
Perkembangan teknologi yang luas
Munculnya fenomena traveling
Ketidakpuasan konsumen akan produk sejenis
Kebutuhan akan energi yang irit dan ramah lingkungan
d. Threat
Untuk analisa ancaman untuk produk kami didapatkan hasil sebagai berikut :
Pembajakan oleh produsen lain
Persaingan dengan produk sejenis
Ekonomi yang cendrung naik turun dan tidak pasti
Adanya bencana alam
30
Tabel 4.8 Tabel Strategi SWOT(lanjutan)
Opportunity (O) : Strategi S-O : Strategi W-O :
1. Perkembangan 1. Dengan menjual produk 1. Meningkatkan
teknologi yang luas dengan harga terjangkau produksi dengan
2. Munculnya akan memberikan memanfaatkan
fenomena traveling pilihan baru pada teknologi yang
3. Ketidakpuasan konsumen karena luas (O1,W2)
konsumen akan ketidakpuasaan dengan 2. Edukasi
produk sejenis produk sejenis mengenai produk
4. Kebutuhan akan (S1, O3) untuk menarik
energi yang irit dan 2. Menciptakan lampu peluang pasar
ramah lingkungan yang hemat energi yang masih
sebagai tanggapan akan terbuka luas
kebutuhan energi yang (O3,W1,W3)
hemat dan ramah
lingkungan
(S5,O4)
Threat (T) Strategi S-T : Strategi W-T :
1. Pembajakan oleh 1. Produk berkualitas 1. Meningkatkan
produsen lain dengan harga terjangkau Koordinasi
2. Persaingan dengan mampu bersaing dengan manajemen untuk
produk sejenis produk perusahaan lain meningkatkan
3. Ekonomi yang (S1,T3) produktivitas
cendrung naik turun 2. Bejualan secara online produksi (W2,T2)
dan tidak pasti dengan mengandalkan 2. Meningkatkan
4. Adanya bencana sosialmedia sehingga pengenalan
alam penjualan lebih luas produk ke
(S2,T2) masyarakat
3. Desain yang unik serta tentang produk
legalitas sehingga sulit yang dibuat
ditiru (W3,T2)
(S6,T1) 3. Melalukan
pinjaman kebank
untuk
mengembangkan
bisnis (W4,T2)
31
nilai kepentingan faktor internal (S+W), setelah itu masing-masing nilai
kepentinggan terhadap masing-masing atribut dibagi dengan total nilai kepentingan
faktor internal (S+W), begitu juga dengan pembobotan untuk faktor eksternal
(O+T)
32
Tabel 4.10 Matriks IFE(Internal Factor Evaluation)(lanjutan)
33
Tabel 4.11 Skala Likert untuk pembobotan external (lanjutan)
34
1. Skor Total Peluang = 1,68
2. Skor Total Ancaman = 0,88
Kordinat Analisis External
(Skor Total Peluan - Skor Total Ancaman) = (1,68 -0,88) = 0,8
Opportunity
Y
0,8
Kuadran II Kuadran I
Weakness Strenght
0,89 X
Threats
35
2. Menciptakan lampu yang hemat energi sebagai tanggapan akan kebutuhan
energi yang hemat dan ramah lingkungan
(S5,O4)
36
puncak tertinggi dari pasar. Selain itu gunung juga menyimbolkan kokoh dan kuat
sehingga kami ingin menjadi perusahaan yang memiliki pondasi yang kuat dan
mampu bersaing dipasar.
Sumber 2 :
1. Buku “ Manajemen Strategi Konsep dan Alat Analisis” Pengarang
Suwarsono Muhammad tahun 2013.
2. Buku “Desain Produk Membuat Rencana” Pengarang Bram Palgunadi
tahun 2008.
3. Buku “Analisis Kelayakan Usaha” Pengarang Maria Anityasari . Naning
ArantiWessiani tahun 2011.
Sumber 3 :
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&v
ed=0ahUKEwiLydnr0uXLAhXQTY4KHWPzCokQFghPMAY&url=http%
3A%2F%2Fdimensiinterior.petra.ac.id%2Findex.php%2Fint%2Farticle%2F
view%2F18671%2F18427&usg=AFQjCNE0kwWNH2VMEevCnhxJxBgS
R0IVqQ
Jurnal : Firman Hawari Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya.
37
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
38
membagi dengan jumlah yang didapatkan dengan masing-msing kompetitor seperti
pada kompetiror PT. Philip Indonesia mendapatkan skor sebesar 3,69 sedangkan
untuk PT. Krisan dimas mendapatkan skor sebesar 2,72 dan untuk CV. Indocina
mendapatkan skor sebesar 2,1 Dengan total skor paling tinggi didapatkan oleh PT.
Philip Indonesia. dengan kriteria potensi yang dimiliki lebih baik. Dapat kita lihat
hasil antara analisis produk maupun manajemen urutannya tetap skor paling tinggi
didapatkan oleh PT. Philip Indonesia
.
5.3 Analisa Stakeholder
Dari analisa diatas dapat diketahui bahwa stakeholder dari CV. SINAR
GUNUNG MAS ini terdiri dari beberapa elemen-elemen yaitu:
1. Owner
2. Karyawan
3. Distributor
4. Konsumen
5. Kompetitor
6. Mesin produksi
7. Retailer
8. supplier
Dari beberapa elemen yang berhubungan dengan stakeholder digunkan untuk
dapat mempermudah melekukan interaksi dan informasi pada CV. SINAR
GUNUNG MAS
39
1. Menjadi produk yang unik menarik dapat dibeli semua kalangan
2. Menjawab kebutuhan traveler mengenai lampu yang hemat dan ramah
lingkungan
40
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari pengolahan data yang telah kami lakukan, maka kami dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari penelitian yang kami jalani di dapatkan usulan usaha yaitu pembuatan
produk lampu LED traveling dengan naman perusahaan CV. SINAR
GUNUNG MAS
2. Dari analisa diatas dapat diketahui bahwa stakeholder dari CV.SINAR
GUNUNG MAS ini terdiri dari beberapa elemen-elemen yaitu: owner,
karyawan, distributor, konsumen, competitor, mesin produksi, retailer,
supplier.
3. Setelah dilakukan perhitungan terhadap competitive profile (CP matriks) CV.
SINAR GUNUNG MAS telah diketahui skor tertinggi kompetitor dalam
bidang Lampu LED , dari analisis SWOT didapatkan skor tertinggi yaitu PT.
PHILIPS INDONESIA mendapatkan skor sebesar 4,006 untuk produk dan
3,694 untuk perusahaan dengan kriteria potensi yang dimiliki lebih baik.
4. Dari analisa diatas dengan menggunakan perhitunngan matriks SWOT kami
menyimpulkan bahwa usaha pembuatan Lampu Traveling menggunakan
strategi I (S-O) Dengan mengutamakan menjadi produk yang unik menarik
dapat dibeli semua kalangan , menjawab kebutuhan traveler mengenai lampu
yang hemat dan ramah lingkungan
6.2 Saran
Sebelum memulai suatu usaha harus mengetahui keinginan pelanggan
terlebih dahulu untuk menganlisa dan ketepatan strategi agar produk yang akan
dikembangkan bisa bersaing dipangsa pasar bahkan bisa juga bersaing dipangsa
pasar dunia tersebut agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.
41