Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktikum


Pada jaman modern ini manusia dituntut untuk bekerja dengan waktu yang
relatif lama. Hal ini menyebabkan terjadinya kejenuhan dalam bekerja sehingga
orang pun membutuhkan refresing dan waktu pribadi tanpa harus disibukan dengan
rutinitas pekerjaan. Salah satu opsi untuk refresing adalah dengan menikmati
keindahan alam yang juga biasa disebut traveling.
Salah satu opsi untuk refresing adalah dengan menikmati keindahan alam
yang juga biasa disebut traveling. Namun dapat kita ketahui bahwa saat traveling
di alam kebutuhan pencahayaan pada malam hari sangatlah penting namun tidak
semua tempat traveling menyediakan aliran listrik untuk pencahayaan dan juga
tidak dimungkinkan bagi traveler untuk membawah genset yang relatif berat dan
tidak efektif.
Dengan keadaan pada saat ini dan semakin meningkat keinginan dan
permintaan konsumen terhadap produk yang desainnya unik dan efisien, maka kami
membuat usaha yang bergerak dibidang lampu yang khususnya pembuatan produk
lampu LED yang ditujukan bagi para traveling yang bernama CV. Sinar Gunung
Mas dengan nama produk lampu kami yaitu EVEREST, untuk memenuhi
permintaan dan kebutuhan konsumen yang saat ini meningkat terutama bagi para
traveling yang suka mendaki gunung dan suka camping.
EVEREST merupakan produk dari CV. SINAR GUNUNG MAS yang
berfokus pada produk lampu traveler. Dengan motto PARTNER FOR MORE
EXPERIENCE everest ingin memberikan pengalaman lebih bagi konsumennya
dalam menikmati setiap momen petualangan. EVEREST mengetahui bahwa
pengelihatan dan pencahayaan pada waktu malam hari sangatlah penting. Untuk itu
EVEREST menghadirkan lampu traveling dengan banyak keunggulan yang mampu
memberikan sensasi petualangan yang berbeda dikegelapan.

1
Untuk itu kami menawarkan produk lampu traveling ini untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Lampu traveling bisa di bongkar pasang dan bahannya pun
bias didaur ulang sehingga ramah lingkungan. Desain dari produk ini mengandung
unsur eksotika (keindahan) dan juga unik. Bahan baku yang digunakan pun berasal
dari bahan baku yang tidak mudah pecah dan diberikan silicon sebagai pelindung.
Produk lampu traveler ini memiliki berbagai macam bentuk sesuai dengan
keinginan dari pelanggan. Perusahaan kami juga menjamin garansi 1 tahun untuk
lampu traveler yang dimana perawatan dan juga apabila ada kerusakan lamput
raveler bisa digaransikan. Dengan adanya garansi tersebut membuat pelanggan
lebih memilih kepercayaan terhadap lampu traveler.
Bahan baku yang digunakan pun berasal dari bahan baku yang tidak mudah
pecah dan diberikan silicon sebagai pelindung sehingga tahan air. Sehingga cocok
sekali lampu EVEREST ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berat di alam.
Selain itu lampu yang akan kami produksi ini sangat nyaman digunakan. Dengan
disain yang ergonomis sehingga saat digengam lampu ini tidak mudah terlepas dari
tangan.
Lampu EVEREST yang kami tawarkan merupakan lampu traveling dengan
banyak sekali keunggulan yang tidak dimiliki oleh alat-alat sejenis sebelumnya.
Dengan menerapkan konsep lampu hemat energi, lampu yang kami desain ini
merupakan generasi terbaru dari lampu senter yang hemat energi serta ramah
lingkungan. Bahan baku yang digunakan merupakan bahan baku plastik yang
mampu didaur ulang sehingga lampu yang akan kami produksi ini apabila telah
habis masa gunanya dapat didaur ulang untuk menjadi lampu senter kembali.

1.2. Rumusan Masalah Praktikum


Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana menyusun strategi yang tepat dengan menggunakan analisa
SWOT pada perusahaan CV. Sinar Gunung Mas ?
2. Bagaimana menentukan stakeholder pada CV.Sinar GunungMas ?
3. Bagaimana menentukan competitor profile pesaing pada CV. Sinar Gunung
Mas?

2
1.3. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan sebagai berikut :
1. Mampu merancang merancang suatu bidang usaha
2. Mampu melakukan analisi terhadap kompetitior dan stakeholder
3. Mampu melakukan evaluasi diridengan menggunakan analisis SWOT
4. Mampu menyusun strategi yang tepat

1.4. Manfaat Praktikum


Adapun manfaat sebagai berikut :
1. Dapat menyusun strategi yang tepat dalam bidang usaha.
2. Dapat mengevaluasi usaha dengan menggunakan analisa SWOT.

1.5. Batasan Masalah Praktikum


Adapun batasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian hanya meneliti pada produk lampu LED traveling.
2. Kusioner yang disebarkan hanya untuk 50 responden.

1.6. Asumsi Praktikum


Adapun asumsi sebagai berikut :
1. Konsumen yang mengisi kuisioner telah mewakili sampling dari populasi
pengguna lampu led traveler.
2. Responden dari kuisioner dalam laporan ini adalah para mapala pencinta alam
di ITATS

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Identifikasi Ide Usaha


Pada sub. Modul yang dijelaskan mengenai latar belakang pemilihan ide
usaha, diskripsi produk yang akan diproduksi, serta Flowchart identifikasi ide
usaha. Mengacu pada identifikasi ide usaha, setiap orang yang akan memulai usaha
pastilah memiliki batasan yang dipertimbangkan dalam memilih usaha, misalnya
orang yang tidak memiliki modal besar dan akses dalam peminjaman bank pastilah
akan memikirkan ide usaha yang ada dalam batasan kemampuannya. Ide usaha
yang memunculkan perlu mengacu pada beberapa persyaratan sebagai berikut
(Anityasari,2011) :
1. Inovasi terhadap produk yang sudah ada dipasaran.
2. Produk terdiri atas beberapa komponen.
3. Terdapat beberapa komponen produk yang mengalami proses manufaktur
dalam proses pembuatannya.
4. Estimasi harga jual produk maksimal Rp. 150.000,-.
Jika belum memiliki ide usaha, lakukan identifikasi usaha menurut kriteria-
kriteria pemilihan produk/usaha, antara lain :
1. Produk /usaha, memenuhi kebutuhan yang belum terpenihu/terlayani
2. Produk/usaha, memenuhi kebutuhan pasar dimana permintaan memenuhi
kebutuhan supply.
3. Produk/usaha, lebih unggul dari produk sejenis yang sudah ada.
4. Produk/usaha, sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada saat ini.

Tabel 2.1 Metode Dr. Herb True.


No Metode Meliputi
1 Memodifikasi Warna, Bentuk, Suara, Bau, dan Gerakan
2 Menyusun kembali Urutan, Komponen, Jadwal, dan Pola

4
Tabel 2.1 Metode Dr. Herb True. (lanjutan)
3 Menggandakan Imitasi

4 Membalik arah Dari depan kebelakang, atas kebawah,


berlawanan

5 Menambah Unit, Aksi, Harga, Lebih Tinggi, Lebih


Tebal, dan Lebih Panjang

6 Mengurangi Miniatur, Menghilangkan, Memperpendek,


Memecah

7 Mengganti Isi, Kekuatan, Proses

8 MengadaCVasi Pemalsuan, Penyesuaian

9 Mengidentifikasi Personal, Melebihi yang ada, Antisipasi


kebutuhan dasar
10 Mengkombinasi Paduan, Unit, Pencampuran, Perakitan,
Penggabungan Ide.

2.2. Analisa Kompetitor


2.2.1. Pengertian Pesaing
Menurut David, Fred R.,2006 Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan
menganalisa atau mengidentifikasi apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing
atau perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang mirip dengan produk
kita. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
1. Identifikasi pesaing
2. Menentukan sasaran pesaing
3. Identifikasi strategi pesaing
4. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
5. Identifikasi reaksi pesaing
6. Strategi menghadapi pesaing.

5
2.2.2. Identifikasi Pesaing
Menurut David, Fred R.,2006 Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing
serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta
persaingan yan lengkap. Pambuatan peta persaingan yang dugunakan untuk
melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-
langkah ini perlu dilakukan agar analisisi pesaing tepat sasaran dan tidak salalh
arah. Langkah pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi
seluruh pesaing yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara
utuh kondisi pesaing kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan
langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam.
Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar
produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa
pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi
mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui
segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus
mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing.
Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa
yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang
ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan
datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciCVakan
peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah
yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan
masalah.

6
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu
keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan
dan keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal
kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.

2.2.3. Sasaran Pesaing


Menurut David, Fred R.,2006 Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing
ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah
perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis, seperti bank umum,
BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki
produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan yang
kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian,
koperasi simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu
mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya.
Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share,
meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat
pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba
jangka pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil.
Sasaran untuk memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan
kepuasan konsumen dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga
yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui
apakah pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya,
meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar
dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula. Sebagai contoh
perusahaan 3 atau axis yang begitu gencar dalam mempromosikan produknya
dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu sehingga cepat
menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat dilakukan dengan cara

7
penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif lebih
rendah. Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share
dapat pula dilakukan dengan cara mengambil market share pesaing lainya.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik
pesaing. Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan
berbagai kelebihan, baik pelayanan atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus,
bunga yang kompetitif, frekuensi penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang
dimiliki.

2.2.4. Identifikasi Strategi Pesaing


Menurut David, Fred R.,2006 Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha
atau bisnis adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap
perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya. Semakin ketat
persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan. Strategi untuk
mematikan atau memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan
terkena dampakanya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan
memiliki kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan harus pandai memulai dan
mengakhiri.
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena
pesaing yang cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah,
bahwa perusahaan juga harus mewaspadai perubahan-perubahan yang diinginkan
pelanggan dan bagaimana para pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi
hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.

2.3. Analisa SWOT (Srenght, Weakness, Opportunity, Treats)


2.3.1. Analisa SWOT
Menurut Jogiyanto (2005:46) Analisis SWOT merupakan suatu bentuk
analisis yang digunakan oleh manajemen perusahaan atau organisasi yang
sistematis dan dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang
matang untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut. Baik tujuan
tersebut untuk tujuan jangkan panjang maupun tujuan jangka pendek. Selain itu,

8
analisis SWOT juga dapat diartikan sebagai sebuah bentuk analisa situasi dan
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran) tentang sebuah
perusahan atau oraganisasi. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
sebagai faktor yang di jadikan masukan. Dan kemudian masukan tersebut
dikelompokkan sesuai kontribusinya masing-masing.
1. Strenght (kekuatan)
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang harus di lakukan dalam
mengunakan analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kemudian dibandingkan dengan para
pesaing-pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul didalam
kualitasnya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen
pasar yang membutuhkan tingkat kualitas yang lebih baik.
2. Weaknesses (kelemahan)
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kelemahan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Weaknesses merupakan cara untuk
menganalisis kelemahan yang ada dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi.
Yang mana kelemahan tersebut dapat menjadi kendala yang serius dalam
kemajuan suatu perusahaan atau organisasi. Misalnya jika perusahaan tersebut
terdapat kendala dalam pemasaran yang kurang baik, maka perusahaan harus
meneliti kekurangan-kekurangan yang di miliki yang berhubungan dengan sektor
pemasaran. Agar nantinya permasalahan tersebut tidak membuat perusahaan
menjadi kalah saing dan mudur di bandingkan perusahaan lainnya.
3. Opportunity (Peluang)
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran peluang yang ada dari
sisi luar suatu organisasi atau perusahaan dan gambaran tersebut dapat
memberikan peluang berkembangnya suatu organisasi atau perusahaan dimasa
depan. Opportunity merupakan analisis yang digunakan untuk mencari peluang
ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa
berkembang. Baik dimasa kinia ataupun masa yang akan datang. Misalnya sebuah
perusahaan industri minuman berada di daerah yang panas. Yang mana daerah

9
tersebut sangat membutuhkan minuman segar dengan harga yang terjangkau.
Maka perusahaan tersebut memiliki peluang untuk menciCVakan produk
minuman yang segar dan harganya terjangkau.
4. Threats (Ancaman)
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran ancaman dari suatu
perusahaan atau oraganisasi dalam menjalankan suatu usaha. Thearts merupakan
cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu
perusahaan ataupun organisasi dalam menghadapi berbagai macam faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan. Yang mana ancaman tersebut dapat
menyebabkan kemunduran suatu perusahaan. Jika tidak segera di atasi, maka
ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang yang akan
dijalankan. Misalnya sebuah organisasi kelompok pengrajin rotan di daerah
pedesaan. Dengan kondisi lingkungan yang semakin moderen serta banyaknya
kebakaran hutan yang terjadi membuat mereka semakin sulit untuk memperoleh
bahan baku, Maka oragnisasi tersebut dapat menganalisis hal-hal apa yang
menyebapkan tantangan atau ancaman tersebut terjadi.

2.3.2. Proses Menciptakan dan Memilih Strategi


Menurut Rangkuti, Freddy. (2006). Para penyusun strategi tidak pernah dapat
mempertimbangkan seluruh alternatif yang dapat menguntungkan perusahaan
karena akan sangat banyak tindakan yang mungkin dan tak terbatasnya cara untuk
menerapkan tindakan-tindakan tersebut. Oleh karena itu, serangkaian strategi
alternatif paling menarik yang bisa di kelola harus dikembangkan.
Keuntungan,kerugian, trade-off, biaya, dan manfaat strategi-strategi ini harus
ditentukan. Bagian ini membahas proses yang di gunakan banyak perusahaan untuk
menentukan serangkaian strategi alternatif yang tepat.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi alternatif hendaknya melibatkan
banyak manjer dan karyawan yang sebelumnya merumuskan pernyataan visi dan
misi organisasi, melakukan audit eksternal, dan melakukan audit internal.
Perwakilan dan setiap departemen dan divisi dalam perusahaan harus diikut
sertakan dalam proses ini, sebagaimana juga terjadi dalam aktivitas perumusan

10
strategi yang di bahas sebelumnya. Ingat bahwa partisipasi memberi peluang
terbaik bagi para manajer dan karyawan untuk memperoleh pemahaman tentang
apa yang perusahaan lakukan dan mengapa serta untuk berkomitmen dalam
membantu perusahaan mencapai tujuan yang di tetapkannya.
Seluruh partisipan dalam analisis dan pemilihan strategi harus memiliki
informasi audit eksternal dan internal di hadapan mereka. Informasi ini di tambah
dengan pernyataan misi perusahaan, akan membantu para partisipan
mengkristalisasi di dalam benak mereka sendiri berbagai strategi yang mereka
yakini paling bermanfaat bagi perusahaan. Kreativitas seluruhnya didorong dalam
proses pemikiran ini.
Strategi-strategi alternatif yang diajukan oleh para pertisipan harus
dipertimbangkan dan didiskusikan dalam satu atau serangkaian rapat. Berbagai
strategi tersebut dapat disusun dalam bentuk tertulis. Ketika semua strategi yang
masuk akal diidentifikasikan oleh partisipan telah disampaikan dan dimengerti,
strategi-strategi tersebut hendaknya diperingkat berdasarkan daya tarik masing-
masing menurut semua partisipan.

2.3.3. Perumusan Strategi yang Komprehensif


Menurut Rangkuti, Freddy. (2006) Teknik-teknik perumusan strategi yang
penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap,
yaitu:
1. Tahap input (Input Stage), berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk
merumuskan strategi.
2. Tahap pencocokan (Matching Stage), berfokus pada penciCVaan strategi
alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal dan
internal utama.
3. Tahap keputusan (Decision Stage), melibatkan satu teknik saja, matrik
perencanaan, strategi kuantitatif (Quantitative strategic Planing matrix –
QSPM).

11
2.3.4. Matriks Srenght, Weakness, Opportunity, Treats (SWOT)
Menurut Ferrel dan Harline (2005) Matrik SWOT adalah sebuah alat
pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat
jenis strategi, yaitu strategi SO (kekuatan peluang), strategi WO (kelemahan
peluang), strategi ST (kekuatan ancaman), dan strategi WT (kelemahan ancaman).
Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusaan untuk menarik
keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer menginginkan organisasi yang
mereka pimpin berada dalam posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan
untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal. Jika
sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang
untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Ketika organisasi di
hadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha
menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara
mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang peluang-peluang besar
muncul tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya
memanfaatkan peluang tersebut.
Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari
atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu
organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam
lingkungan eksternal.
Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelamahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang
menghadapi berbagai ancama eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam
posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan yang semacam itu
mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan,
menyatakan diri bangkrut atau memilih likuidasi.
Walaupun matrik SWOT digunakan secara luas dalam perencanaan strategis,
analisis tersebut memiliki bebrapa keterbatasan. Pertama, SWOT tidak
menunjukkan cara mencapai suatu keunggulan kompetitif. Matriks itu harus

12
dijadikan titik awal untuk diskusi mengenai bagai strategi yang diusulkan dapat
diterapkan serta berbagai pertimbangan biaya manfaat yang pada akhirnya
mengarah pada keunggulan kompetitif. Kedua, SWOT merupakan penilaian yang
statis (atau terpotong-potong) dan tunduk oleh waktu. Matriks SWOT bisa jadi
mempelajari sebuah gambar film dimana anda bisa melihat pameran utama dan
penataannya tetapi tidak mungkin dapat memahami alur ceritanya. Ketiga, analisis
SWOT bisa membuat perusahaan memberi penekanan yang berlebih pada satu
faktor internal atau eksternal tertentu dalam merumuskan strategi. Terdapat
interelasi di antara faktor-faktor internal dan eksternal utama yang tidak
ditunjukkan dalam SWOT namun penting dalam penggunaan strategi.Terdapat
delapan langkah dalam membentuk sebuah Matriks SWOT:
1. Buatlah daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.
2. buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.
3. buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.
4. buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan
5. cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catatlah hasilnya
pada Strategi SO.
6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catatlah
hasilnya pada Strategi WO.
7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catatlah hasilnya
pada strategi ST.
8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catatlah
hasilnya pada strategi WT.
Tabel 2.2 Strategi SWOT
STRENGTHS WEAKNESS

Tentukan 5-10 faktor- Tentukan 5-10 faktor


faktor kekuatan internal kelemahan internal

Opportunity Strategi SO Strategi WO

Tentukan 5-10 Menggunakan kekuatan Ciptakan strategi yang


faktor peluang untuk memanfaatkan meminimalkan kelemahan
eksternal peluang untuk memanfaatkan peluang

13
Tabel 2.2 Strategi SWOT (lanjutan)
Treat Strategi ST Strategi WT

Tentukan 5-10 Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang


faktor ancaman menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
eksternal untuk mengatasi dan hidari ancaman
ancaman

Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis SWOT. Analisis


SWOT harus dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik
faktor internal maupun eksternal. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Bentuk kuadran analisis SWOT digambarkan pada gambar dibawah ini.
Kuadran I :
Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi memiliki peluang dan
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat
diterapkan adalah dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
Kuadran II :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan
dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan peluang
jangka panjang.
Kuadran III :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yag sangat besar, tetapi di lain pihak, ia
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strateginya adalah
dengan meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan, sehingga dapat
merubah peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran IV :
Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi
berbagai ancaman dan kelemahan internal.

14
2.4. Perumusan Visi, Misi dan Logo Perusahaan
Menurut Sinamo, Jansen. 2005 Pada bagian ini akan dirumuskan visi dan misi
perusahaan serta strategi objektif atau langkah–langkah taktis yang dilakukan
perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah disusun. Input untuk
menyusun visi dan misi adalah hasil analisis SWOT Stakeholder, Kompetitor dan
Strategi Pemasaran. Output dari bagian ini adalah visi dan misi perusahaan serta
strategi objektif. Untuk lebih mengetahui proses lebih detailnya, Adapun langkah-
langkah penyusun visi dan misi sebagai berikut :
1. Identifikasi kemampuan, kondisi internal dan eksternal perusahaan
2. Identifikasi posisi perusahaan yang akan didirikan terhadap perusahaan-
perusahaan kompetitor dan kondisi persaingan yang terjadi
3. Rumuskan visi perusahaan dengan mempertimbangkan komponen
stakeholder perusahaan, kompetisi yang terjadi, dan segmentasi pasar yang
telah dilakukan dibagian sebelunya.
4. Rumuskan misi perusahaan yang menggambarkan langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk mencapai misi. Dalam membuat pernyataan misi harus
mempertimbangkan komponen-komponen penyusun misi, untuk itu seketika
menyusun misi menggunakan questions list sebagai guideline.
5. Buat strategi objektif yang merupakan langkah-langkah kongkrit yang
mendukung pernyataan misi.
6. Buat logo perusahaan yang menggambarkan nilai-nilai yang dimiliki oleh
perusahaan dan diskripsikan perusahaan filosofi dan logo tersebut.

15
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Tahap-tahap Metode Penelitian


3.1.1. Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah
dalam penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian ini dapat
tercapai.

3.1.2. Studi Literatur


Kegiata studi literatur dilakukan bersama pada saat kegiatan belajar dalam
kelas maupun secara individu dengan menggunakan materi dari berbagai sumber.

3.1.3. Studi Lapangan


Melakukan pengamatan langsung terhadap suatu objek, pesaing perusahaan
sejenis yang menghasilkan produk yang sejenis dengan perusahaan kami.

3.1.4. Pengumpulan Data


Setelah melakukan studi literatur, kegiatan penelitian dilakukann untuk
mempraktikan dan menerapkan teori-teori yang ada dalam literatur yang telah
dipelajari sebelumnya. Dalam kegiatan penelitian ini, pengumpulan data diambil
dari :
1. Merancang ide-ide pendukung usaha.
2. Mengidentifikasi langkah-langkah usaha.

3.1.5. Pengolahan Data


Dalam tahap ini data-data yang telah didapat dari kegiata pengumpulan data
akan diolah dengan menggunakan teori-teori dan perhitungan yang sudah dipelajari
dalam literatur.
1. Menyusun SWOT dan strategi usaha.
2. Mengevaluasi usaha terhadap stakeholder.

16
3. Mengevaluasi usaha terhadap kompetitor.

3.1.5. Analisa dan Interpretasi Data


Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat dianalisa
terhadap hasil tersebut apakah sudah sesuai dengan hasil yang diharpkann. Apabila
belum sesuai sebaiknya memperbaiki kembali pengolahan data. Jika sudah sesuai,
hasil dapat interpretasikan menjadi bahasa yang lebih komulatif sehingga lebih
mudah dipahami.

3.1.6. Kesimpulan
Setelah melakukan analisa dari pengolahan data yang telah dilakukan maka
dapoat menarik kesimpulan dari hasil pengolahan data tersebut.

17
3.1.7. Flowchat Metode Penelitian

Mulai

Tahap Identifikasi masalah & tujuan penelitian


Identifikasi
Perumusan masalah

Tujuan Penelitian

Studi Literatur Studi lapangan

Pengumpulan Data :
Tahap 1. Merancang ide-ide pendukung usaha Lampu Traveling
Pengumpulan 2. Mengidentifikasi usaha Lampu Traveing
Data 3. Menyebar kuisioner untuk mengumpulkan atribut
Lampu Traveing
4. Membuat rumusan strategi SWOT
5. Membuat Visi, misi perusahaan berserta konsep logo
perusahaan.

Pengolahan Data :
1. Mengevaluasi usaha terhadap kompetitor.
Tahap 2. Menganalisa stakeholder terhadap perusahaan CV.
Pengolahan SINAR GUNUNG MAS
Data 3. Menyusun SWOT dan strategi usaha Lampu Traveing
4. Menyusun Visi, Misi perusahaan beserta logo
Perusahaan.

Analisa & Interpretasi Data


Tahap analisa 1. Mengevaluasi usaha terhadap kompetitor.
Data & 2. Menganalisa stakeholder terhadap perusahaan CV.
interprestasi SINAR GUNUNG MAS
data 3. Menyusun SWOT dan strategi usaha Lampu Traveing
4. Menyusun Visi, Misi perusahaan beserta logo
Perusahaan.

A
18
Tahap A
Analisa &
Kesimpulan
Kesimpulan & Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian

19
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Identifikasi usaha


Pada era modern ini manusia dituntut untuk bekerja dengan waktu yang relatif
lama. Hal ini menyebabkan terjadinya kejenuhan dalam bekerja sehingga orang pun
membutuhkan refresing dan waktu pribadi tanpa harus disibukan dengan rutinitas
pekerjaan. Salah satu opsi untuk refresing adalah dengan menikmati keindahan
alam yang juga biasa disebut traveling. Namun dapat kita ketahui bahwa saat
traveling di alam kebutuhan pencahayaan pada malam hari sangatlah penting
namun tidak semua tempat traveling menyediakan aliran listrik untuk pencahayaan
dan juga tidak dimungkinkan bagi traveler untuk membawah genset yang relatif
berat dan tidak efektif.
Untuk itu para traveler membutuhkan alat yang mampu membantu mereka
untuk dapat cahaya penerangan dalam gelap. Namun alat yang ada saat ini rata-rata
tidak memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh traveler. Sehingga banyak
traveler yang kurang puas akan alat-alat yang ada. Melihat hal itu kami melihat
kesempatan yang baik untuk menjadikannya sebagai peluang bisnis.Untuk itu kami
menawarkan produk lampu traveling ini untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Lampu traveling yang kami tawarkan merupakan lampu traveling dengan
banyak sekali keunggulan yang tidak dimiliki oleh alat-alat sejenis sebelumnya.
Dengan menerapkan konsep lampu hemat energi, lampu yang kami desain ini
merupakan generasi terbaru dari lampu senter yang hemat energi serta ramah
lingkungan.baha baku yang digunakan merupakanbahan baku plastik yang mampu
didaur ulang sehingga lampu yang akan kami produksi ini apabila telah habis masa
gunanya dapat didaur ulang untuk menjadi lampu senter kembali.
Selain itu lampu traveling ini bisa di bongkar pasang. Desain dari produk ini
mengandung unsur eksotika (keindahan) dan juga unik. Sehingga lampu ini tidak
hanya memiliki kelebihan dari segi fungsi namun juga memliki nilai tambah dari
segi model futuristik dan elegan. Menjadikan lampu LED traveling sebagai style
dan gaya hidup anak muda serta icon bagi mereka yang mencintai petualangan.

20
Bahan baku yang digunakan pun berasal dari bahan baku yang tidak mudah
pecah dan diberikan silikon sebagai pelindung sehingga tahan air. Sehingga cocok
sekali lampu LED traveling ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berat di
alam. Selain itu lampu yang akan kami produksi ini sangat nyaman digunakan.
Dengan disain yang ergonomis sehingga saat digengam lampu ini tidak mudah
terlepas dari tangan.
Produk lampu traveling ini memiliki berbagai macam bentuk sesuai dengan
keinginan dari pelanggan. Perusahaan kami juga menjamin garansi 1 tahun untuk
lampu traveler yang dimana perawatan dan juga apabila ada kerusakan lampu
traveler bisa digaransikan. Dengan adanya garansi tersebut membuat pelanggan
lebih memilih kepercayaan terhadap lampu LED traveling ini.

4.2 Deskripsi Produk


Produk yang kami jual ini merupakan pengembangan dari produk lampu
senter yang sudah ada dipasaran. Namun dengan menggunakan rekayasa teknologi
perbandingan kumparan serta hokum joul thif membuat lampu senter yang kami
kembangkan ini mampu bertahan lebih lama dibandingkan dengan lampu senter
yang sudah ada meskipun dengan daya yang sama. Sehingga dari hal itu
menjadikan keunggulan dari produk kami dan membuatnya menjadi produk yang
dicari dan dibutuhkan konsumen diera modern yang mengutamakan hemat energi
dan juga ramah lingkungan.
Produk lampu led traveling kami ini merupakan hasil produksi dari CV. Sinar
Gunung Mas dengan nama merek dagang yaitu EVERST. Harapan kami produk
yang kami kembangkan ini mampu bersaing dipasar sehingga mampu
menghasilkan profit yang besar untuk perusahaan. Serta menjadikan EVERST
sebagai pilihan utama para pelanggan dalam membeli lampu senter.

4.3 Spesifikasi roduk


Tabel 4.1 Spesifikasi produk
No Atribut Spesifikasi

21
Tabel 4.1 Spesifikasi produk (lanjutan)
1 Kualitas - Menggunakan bahan yang
berkualitas dan tidak mudah pecah
- Produk yang tahan lama
2 Desain - Memiliki fungsi sebagai penerang
- Berat yang ringan
- Memiliki motif pada lampuLED
travel
- Desain yang unik
3 Harga - Harga terjangkau
- Memiliki banyak variasi harga
- Pembelian dapat dicicil
4 Warna - Memiliki warna yang elegan
- Memiliki banyak pilihan warna
- Dapat memilih warna seseuai
keinginan
5 Kenyamanan - Sangat nyaman saat digunakan
- Mudah dalam penggunaannya
- Praktis dan ergonomis
6 Perawatan yang mudah - Pengisian baterai cepat
- Spare part yang mudah didapat
- Part yang dapat dipisah
- Garansi selama 1 tahun

Gambar 4.1 produk lampu traveler


4.4 Analisa Kompetitor
Analisa ini dilakukan agar mengetahui kelemahan atau kelebihan yang
dimiliki kompetitior, dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi
produk atau peluang usaha yang dimiliki oleh kompetitor dengan memberikan nilai
kepentingan terhadap atribut yang dimiliki oleh produk melalui beberapa quisioner

22
yang telah disebarkan dengan hasil kuisioner yang telah memunculkan beberapa
atribut produk diantaranya adalah :
a. Kualitas
b. Desain
c. Harga
d. Warna
e. Kenyamanan
f. Perawatan yang mudah
Dibawah ini adalah beberapa kompetitor beserta spesifikasi produk
kompetitor yang akan bersaing dengan perusahaan kami :
Tabel 4.2 Penyusunan Atribut Kompetitor
Atribut PT. PHILIP PT. Krisandimas CV. INDOCINA
INDONESIA
Spesifikasi
Kualitas Menggunakan Menggunakan bahan Menggunakan
bahan plastik yang yang berkualitas dan bahan plastik
berkualitas (HDPE) tidak mudah pecah keras dan tebal
dan ringan serta
dapat didaur ulang
Desain Lebih banyak Tidak adanya motif Hanya
variasi desain dalam bentuknya mempunyai satu
model saja
Harga Disesuaikan untuk Harga masih relatif Harga untuk
kalangan menegah tinggi kalangan
kebawah menegah keatas
Warna Adanya banyak Warna hanya ada Warna kurang
variasi warna beberapa macam menarik
Perawatan Tersedia tempat Garansi hingga 2 Garansi tidak
yang mudah beberapa gerai tahun serta umur lama dan umur
khusus untuk produk panjang produk pendek
perawatan

Dari beberapa tabel kompetitor diatas dapat dilihat beberapa kemampuan


yang dimiliki masing-masing kompetitor. Sebagai pembanding dilakukan
pembobotan dengan menggunakan skala likert terhadap produk dengan atribut yang
ditentukan melalui hasil quesioner yang telah dibagikan muncul beberapa atribut

23
dengan demikian, memberikan nilai kepentingan terhadap masing-masing atribut
yang ditunjukkan pada tabel :
Tabel 4.3 Skala Likert untuk pembobotan
No Atribut Nilai Kepentingan Bobot (B=NK/Total)
1 Kualitas 5 0,2
2 Desain 4 0,16
3 Harga 4 0,16
4 Warna 3 0,12
5 Kenyamanan 5 0,2
6 Perawatan yang mudah 4 0,16
Total 25 1
Keterangan : 3. Cukup Penting
1. Sangat Tidak Penting 4. penting
2. Tidak Penting 5. Sangat Penting

Setelah dilakukan pembobotan dengan menggunakan skala liket dilakukan


nilai peringkat terhadap masing-masing kompetitor. Ketiga kompetitor dimasukkan
untuk menggunakan matriks persaingan sebagai pembobotan nilai kepentingan tiap
atribut penilaian kompetitor.

Tabel 4.4 Matrik Penilaian Produk Kompetitor(Competitive Profil Matriks)


No Atribut Bobot PT. PHILIP PT. CV.
INDONESIA Krisandimas INDOCINA
Rating Skor Rating Skor Rating Skor
1 Kualitas 0,2 4,75 0,95 3,5 0,7 2,55 0,51
2 Desain 0,16 3,95 0,632 3,3 0,528 2,85 0,456
3 Harga 0,16 3,35 0,536 3,35 0,536 3,05 0,488
4 Warna 0,12 4,1 0,492 3,15 0,378 2,8 0,336

24
Tabel 4.4 Matrik Penilaian Produk Kompetitor(Competitive Profil Matriks)
(lanjutan)
5 Kenyamanan 0,2 4 0,8 3,25 0,65 2,9 0,58
Perawatan
6 0,16 4,1 0,656 3,25 0,52 2,7 0,432
yang mudah
Total : 1 4,066 3,312 2,802

Dengan CP matrix (matrik persaingan kompetitor) didapatkan skor pada


kompetitor tersebut dengan menjumlah total rating yang didapatkan dengan
membagi dengan jumlah yang didapatkan dengan masing-msing kompetitor seperti
pada kompetiror PT. Philip Indonesia mendapatkan skor sebesar 4,066 sedangkan
untuk PT. Krisan dimas mendapatkan skor sebesar 3,312 dan untuk CV. Indocina
mendapatkan skor sebesar 2,802 Dengan total skor paling tinggi didapatkan oleh
PT. Philip Indonesia. dengan kriteria potensi yang dimiliki lebih baik.
Selain produk kami juga menanyakan kepada konsumen tentang manajemen
yang ada dalam ketiga perusahaan kompetitor. Dengan atribut yang telah kami
tentukan yaitu:
1. Kualitas
2. Iklan
3. Daya saing
4. Manajemen
5. Loyalitas pelanggan
6. Pangsa pasar
Dari atribut tersebut kami juga menentukan nilai kepentingan terhadap masing-
masing atribut yang ditunjukkan pada tabel:
Tabel 4.5 Skala Likert untuk pembobotan
No Atribut Nilai Kepentingan Bobot (B=NK/Total)
1 Kualitas 4 0,14
2 Iklan 5 0,18
3 Daya saing 4 0,14

25
Tabel 4.5 Skala Likert untuk pembobotan (lanjutan)
4 Manajemen 5 0,18
5 Loyalitas pelanggan 5 0,18
6 Pangsa pasar 5 0,18
Total 28 1
Keterangan : 3. Cukup Penting
1. Sangat Tidak Penting 4. penting
2. Tidak Penting 5. Sangat Penting

Setelah dilakukan pembobotan dengan menggunakan skala liket dilakukan


nilai peringkat terhadap masing-masing kompetitor. Ketiga kompetitor dimasukkan
untuk menggunakan matriks persaingan sebagai pembobotan nilai kepentingan tiap
atribut penilaian kompetitor.

Tabel 4.6 Matrik Penilaian Manajemen Kompetitor(Competitive Profil Matriks)


No Atribut Bobot PT. PHILIP PT. CV.
INDONESIA Krisandimas INDOCINA
Rating Skor Rating Skor Rating Skor
1 Kualitas 0,14 3,8 0,53 2,4 0,34 2,25 0,32
2 Iklan 0,18 3,95 0,71 2,75 0,50 2,15 0,39
3 Daya saing 0,14 3,45 0,48 3,4 0,48 1,95 0,27
4 Manajemen 0,18 3,95 0,71 3 0,54 1,85 0,33
5 Loyalitas
0,18 3,85 0,69 2,75 0,50 2,1 0,38
pelanggan
6 Pangsa pasar 0,18 3,1 0,56 2,1 0,38 1,8 0,32
Total : 1 3,69 2,72 2,1

Dengan CP matrix (matrik persaingan kompetitor) didapatkan skor pada


kompetitor tersebut dengan menjumlah total rating yang didapatkan dengan
membagi dengan jumlah yang didapatkan dengan masing-msing kompetitor seperti
pada kompetiror PT. Philip Indonesia mendapatkan skor sebesar 3,69 sedangkan

26
untuk PT. Krisan dimas mendapatkan skor sebesar 2,72 dan untuk CV. Indocina
mendapatkan skor sebesar 2,1 Dengan total skor paling tinggi didapatkan oleh PT.
Philip Indonesia. dengan kriteria potensi yang dimiliki lebih baik. Dapat kita lihat
hasil antara analisis produk maupun manajemen urutannya tetap skor paling tinggi
didapatkan oleh PT. Philip Indonesia
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan hasil untuk posisi kompetitor
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Daftar Kelompok Kompetitor
Kelompok Kompetitor
Superior (lebih baik) Setara Inferior (lebih rendah
PT. Philip Indonesia PT. Krisandiamas CV. Indochina

Dari pengelompokan masing-masing kompetitor perusahaan dapat dilihat


dari tingkat kemampuan perusahaan masing-masing terhadap produk yang
dihasilkannya, dan bagaimana perusahaan tersebut dapat bersaing menggunakan
strategi yang digunakan dengan perusahaan lain dan mampu bertahan ditengah
kondisi pasar yang tidak menentu, dengan cara memaksimalkan sumberdaya yang
dimilikinya

4.5 Analisa Stakeholder


Analisa Stakeholder ini dilakukan untuk mengidentifikasi stakeholder yang
berpengaruh terhadap usaha yang dijalanka, mulai dari hulu sampai dengan hilir,
yang bertujuan untuk memudahkan dalam proses produksi Lampu LED traveler.
Dengan mengetahui elemen-elemen penyusun produk yang akan dibuat yaitu:
1. Owner : Suatu bisnis dimulai dari ide seseorang atau lebih tentang suatu
barang atau jasa dan mereka mengeluarkan uangnya untuk membiayai usaha,
karena mereka memiliki keyakinan bahwa kelak dikemudian hari akan
mendapatkan imbalan.
2. Karyawan : Karyawan adalah orang yang diangkat dan ditugaskan untuk
menjalankan suatu organisasi.

27
3. Distributor : peran distributordalam pemasaran diakui memberikan andil
yang sangat besar bagi penyebaran produk perusahaan. Bahkan sering
muncul anggapan bahwa sebenarnya penguasa pasar itu bukanlah podusen
tetapi distributor. Hal ini terjadi karena tanpa distributor produsen tidak akan
dapat bersaing dengan lawan lawannya. Hal ini khususnya berlaku untuk
produk-produk yang termasuk kedalam consumer goods.
4. Konsumen : Dengan mengidentifikasi pelanggan, perusahaan akan lebih
focus dalam memberikan produk dan jasa yang diinginkan dan diharapkan
oleh pelanggan.
5. Competitor : Kesuksesan perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan
karyawan tentang pesaing dan peranan merekadalam bisnis.
6. Mesin produksi : Pada saat memproduksi sebaiknya menghasilkan dengan
menjamin keselamatan. Mesin produksi yang digunakan memiliki label
peringatan semestinya guna mencegah kecelakaan yang dapat ditimbulkan.
Mesin produksi berpengaruh besar dalam perusahaan untukmenghasilkan
barang-barang produksi yang nantinya akan dipasarkan.
7. Retailer : perusahaan besar memasarkan produknya melalui grosir pada
pengecer. Perusahaan tidak dapat maju tanpa adanya retailer, karena fungsi
retailer sendiri adalah membeli barang dalam jumlah besar dan banyak
kemudian dijual kembali kepada pembeli individua tau konsumen.
8. Supplier : Partner kerja dari perusahaan yang siap memenuhi ketersediaan
bahan baku, oleh karena kinerja perusahaan juga sebagaian tergantung pada
kemampuan pemasok.

28
supplier

retailler karyawan

Perusahaan CV.
Mesin distributor
Sinar Gunung Mas
produksi

konsumen owner

kompetitor

Gambar 4.2 Stakeholder pada perusahaan

4.6 Identifikasi Analisa SWOT dari Produk


a. Strength
Untuk analisa kekuatan dari produk kami didapatkan hasil sebagai berikut :
 Harganya terjangkau
 Jangkauan distribusi luas
 Mudah dibawa kemana-mana
 Bahan baku mudah didapatkan
 Daya lampu tahan lama
 Desain menarik
b. Weakness
Untuk analisa kelemahan dari produk kami didapatkan hasil sebagai berikut
 Merek dagang kurang dikenal masyarakat
 Produksi yang terbatas
 Keunggulan akan fitur produk kurang diketahui konsumen
 Modal yang terbatas
 Outlet masih hanya di surabaya

29
c. Opportunity
Untuk analisa peluang untuk produk kami didapatkan hasil sebagai berikut :
 Perkembangan teknologi yang luas
 Munculnya fenomena traveling
 Ketidakpuasan konsumen akan produk sejenis
 Kebutuhan akan energi yang irit dan ramah lingkungan
d. Threat
Untuk analisa ancaman untuk produk kami didapatkan hasil sebagai berikut :
 Pembajakan oleh produsen lain
 Persaingan dengan produk sejenis
 Ekonomi yang cendrung naik turun dan tidak pasti
 Adanya bencana alam

4.6.1 Matrik SWOT


Matrik SWOT untuk bagaimana kita menentukan strategi agar kita dapat
bersaing dipasaran. Untuk analisa ditunjukan dibawah ini :

Tabel 4.8 Tabel Strategi SWOT


Strenght (S) : Weakness (W) :
1. Harganya terjangkau 1. Merek dagang
2. Jangkauan distribusi kurang dikenal
luas masyarakat
3. Mudah dibawa 2. Produksi yang
kemana-mana terbatas
4. Bahan baku mudah 3. Keunggulan akan
didapatkan fitur produk kurang
5. Daya lampu tahan diketahui konsumen
lama 4. Modal yang terbatas
6. Desain menarik 5. Outlet masih hanya
di surabaya

30
Tabel 4.8 Tabel Strategi SWOT(lanjutan)
Opportunity (O) : Strategi S-O : Strategi W-O :
1. Perkembangan 1. Dengan menjual produk 1. Meningkatkan
teknologi yang luas dengan harga terjangkau produksi dengan
2. Munculnya akan memberikan memanfaatkan
fenomena traveling pilihan baru pada teknologi yang
3. Ketidakpuasan konsumen karena luas (O1,W2)
konsumen akan ketidakpuasaan dengan 2. Edukasi
produk sejenis produk sejenis mengenai produk
4. Kebutuhan akan (S1, O3) untuk menarik
energi yang irit dan 2. Menciptakan lampu peluang pasar
ramah lingkungan yang hemat energi yang masih
sebagai tanggapan akan terbuka luas
kebutuhan energi yang (O3,W1,W3)
hemat dan ramah
lingkungan
(S5,O4)
Threat (T) Strategi S-T : Strategi W-T :
1. Pembajakan oleh 1. Produk berkualitas 1. Meningkatkan
produsen lain dengan harga terjangkau Koordinasi
2. Persaingan dengan mampu bersaing dengan manajemen untuk
produk sejenis produk perusahaan lain meningkatkan
3. Ekonomi yang (S1,T3) produktivitas
cendrung naik turun 2. Bejualan secara online produksi (W2,T2)
dan tidak pasti dengan mengandalkan 2. Meningkatkan
4. Adanya bencana sosialmedia sehingga pengenalan
alam penjualan lebih luas produk ke
(S2,T2) masyarakat
3. Desain yang unik serta tentang produk
legalitas sehingga sulit yang dibuat
ditiru (W3,T2)
(S6,T1) 3. Melalukan
pinjaman kebank
untuk
mengembangkan
bisnis (W4,T2)

Matrik SWOT ini digunakan sebagai pembanding antara faktor-faktor


strategis internal maupun eksternal. Setelah dilakukannya identifikasi beberapa
atribut yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan produk/usaha yang
dijalankan. Dengan melakukan pembobotan untuk masing-masing atribut dengan
membandingkan tingkat kepentinggan dari tiap atribut, setelah ditentukan tingkat
kepentinggan pada masing-masing atribut, lakukan penjumlahan terhadap total

31
nilai kepentingan faktor internal (S+W), setelah itu masing-masing nilai
kepentinggan terhadap masing-masing atribut dibagi dengan total nilai kepentingan
faktor internal (S+W), begitu juga dengan pembobotan untuk faktor eksternal
(O+T)

4.6.2 Pembobotan Strategi


Tabel 4.9 Skala Likert untuk pembobotan internal
Faktor Internal
Nilai Bobot
Sebagai Aspek Kekuatan Perusahaan
Kepentingan (B=NK/Total)
No Atribut
1 Harganya terjangkau 5 0,10
2 Jangkauan distribusi luas 4 0,08
3 Mudah dibawa kemana-mana 4 0,08
4 Bahan baku mudah didapatkan 5 0,10
5 Daya lampu tahan lama 5 0,10
6 Desain menarik 5 0,10
Sebagai Aspek Kelemahan Perusahaan
Merek dagang kurang dikenal
1 5 0,10
masyarakat
2 Produksi yang terbatas 5 0,10
Keunggulan akan fitur produk kurang
3 4 0,08
diketahui konsumen
4 Modal yang terbatas 5 0,10
5 Outlet masih hanya di surabaya 4 0,08
Total 51 1
Keterangan : 3. Cukup Penting
1. Sangat Tidak Penting 4. Penting
2. Tidak Penting 5. Sangat Penting

Tabel 4.10 Matriks IFE(Internal Factor Evaluation)


Faktor Internal Bobot Rating Skor Bobot
Sebagai Aspek Kekuatan Perusahaan
1 Harganya terjangkau 0,10 3,53 0,35
2 Jangkauan distribusi luas 0,08 4,32 0,35
3 Mudah dibawa kemana-mana 0,08 3.34 0,27
4 Bahan baku mudah didapatkan 0,10 3,67 0,37
5 Daya lampu tahan lama 0,10 3,55 0,36

32
Tabel 4.10 Matriks IFE(Internal Factor Evaluation)(lanjutan)

6 Desain menarik 0,10 3,31 0,33


Total 0,56 2,02
Sebagai Aspek Kelemahan Perusahaan
1 Merek dagang kurang dikenal masyarakat 0,10 2,22 0,22
2 Produksi yang terbatas 0,10 2,24 0,22
3 Keunggulan akan fitur produk kurang
0,08 2,43 0,19
diketahui konsumen
4 Modal yang terbatas 0,10 2,3 0,23
5 Outlet masih hanya di surabaya 0,08 3,3 0,26
Total 0,46 0,62
Total Keseluruhan 1 1,13

1. Skor Total Kekuatan = 2,02


2. Skor Total Kelemahan = 1,13
Kordinat Analisis Internal
(Skor Total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) = (2,02 - 1,13) = 0,89
Tabel 4.11 Skala Likert untuk pembobotan external
Faktor Internal
Nilai Bobot
Sebagai Aspek Ancaman Perusahaan
Kepentingan (B=NK/Total)
No Atribut
1 Perkembangan teknologi yang luas 4 0,11
2 Munculnya fenomena traveling 5 0,14
3 Ketidakpuasan konsumen akan produk
4 0,11
sejenis
4 Kebutuhan akan energi yang irit dan
5 0,14
ramah lingkungan
Sebagai Aspek Kesempatan Perusahaan
1 Pembajakan produk oleh kompetitior 3 0,09
2 Persaingan dengan produk sejenis 5 0,14

33
Tabel 4.11 Skala Likert untuk pembobotan external (lanjutan)

Ekonomi yang cendrung naik turun dan


3 4 0,11
tidak pasti
4 Bencana alam 5 0,14
Total 35 1
Keterangan : 3. Cukup Penting
1. Sangat Tidak Pentng 4. Penting
2. Tidak Penting 5. Sangat penting

Tabel 4.12 Matriks EFE(External Factor Evaluation)


Skor
Faktor External Bobot Rating
Bobot
Sebagai Aspek Kesempatan Perusahaan
1 Perkembangan teknologi yang luas 0,11 3,33 0,37
2 Munculnya fenomena traveling 0,14 3,44 0,48
3 Ketidakpuasan konsumen akan produk
0,11 3,45 0,38
sejenis
4 Kebutuhan akan energi yang irit dan ramah
0,14 3,21 0,45
lingkungan
Total 0,5 1,68
Sebagai Aspek Ancaman Perusahaan
1 Pembajakan produk oleh kompetitior 0,09 2,23 0,20
2 Persaingan dengan produk sejenis 0,14 1,24 0,17
3 Ekonomi yang cendrung naik turun dan
0,11 1,2 0,13
tidak pasti
4 Bencana alam 0,14 2,7 0,38
Total 0,5 0,88
Total Keseluruhan 1 2,56

34
1. Skor Total Peluang = 1,68
2. Skor Total Ancaman = 0,88
Kordinat Analisis External
(Skor Total Peluan - Skor Total Ancaman) = (1,68 -0,88) = 0,8

Opportunity
Y

0,8

Kuadran II Kuadran I

Weakness Strenght
0,89 X

Kuadran III Kuadran IV

Threats

Gambar 4.3 Kuadran SWOT


Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi
unit usaha diketahui pada kuadran I. Pada kuadran I (S-O strategi) strategi yang
umum yang dapat dilakukan oleh prusahaan adalah menggunakan strategi agresif
yakini dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap
keunggulan padasetiap kesempatan yang ada.
Ini merupakan situasi yang mengguntungkan, perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatan peluang yang ada. Startegi yang
diterapkandalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif. Dengan beberapa strategi yang digunakan oleh usaha kami CV. SINAR
GUNUNG MAS yaitu:
1. Dengan menjual produk dengan harga terjangkau akan memberikan pilihan
baru pada konsumen karena ketidakpuasaan dengan produk sejenis (S1, O3)

35
2. Menciptakan lampu yang hemat energi sebagai tanggapan akan kebutuhan
energi yang hemat dan ramah lingkungan
(S5,O4)

4.7 Perumusan Visi, Misi, dan Logo perusahaan


a. Visi :
Melayani dan menumbuhkan ketertarikan masyarakat terhadap lampu
traveler dengan melakukan inovasi dengan desain menarik dan memberikan
pelayanan yang terbaik dengan berorintasi terhadap ekspektasi konsumen
b. Misi :
 Menyediakan produk yang berkualitas dan unik serta memiliki keunggulan
 Membangun relasi yang baik dengan konsumen dan supplier
 Menjual produk dengan harga yang kompetitif
 Mempromosikan produk baru yang inovatif kepada masyarakat
c. Logo perusahaan

Gambar 4.4 Logo perusahaan


EVEREST merupakan produk dari CV. SINAR GUNUNG MAS yang
berfokus pada produk lampu traveler. Dengan motto PARTNER FOR MORE
EXPERIENCE everest ingin memberikan pengalaman lebih bagi konsumennya
dalam menikmati setiap momen petualangan. EVEREST mengetahui bahwa
pengelihatan dan pencahayaan pada waktu malam hari sangatlah penting. Untuk itu
EVEREST menghadirkan lampu traveling dengan banyak keunggulan yang
mampu memberikan sensasi petualangan yang berbeda dikegelapan.
Dalam logo perusahaan kami adalah gunung yang sedang didaki
menggambarkan bahwa perusahaan kami ingin menjadi perusahaan yang mencapai

36
puncak tertinggi dari pasar. Selain itu gunung juga menyimbolkan kokoh dan kuat
sehingga kami ingin menjadi perusahaan yang memiliki pondasi yang kuat dan
mampu bersaing dipasar.

4.8 Data Pendukung Usaha


a. Data pendukung usaha
Sumber 1 :
https://id.wikipedia.org/wiki/Senter
http://www.creohouse.co.id/pengertian-dan-manfaat-desain-produk/
http://finsasendyelisa.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-travelling.html
http://www.kemenperin.go.id/artikel/9569/Potensi-Pasar-Lampu-Belum-
Tergarap

Sumber 2 :
1. Buku “ Manajemen Strategi Konsep dan Alat Analisis” Pengarang
Suwarsono Muhammad tahun 2013.
2. Buku “Desain Produk Membuat Rencana” Pengarang Bram Palgunadi
tahun 2008.
3. Buku “Analisis Kelayakan Usaha” Pengarang Maria Anityasari . Naning
ArantiWessiani tahun 2011.

Sumber 3 :
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&v
ed=0ahUKEwiLydnr0uXLAhXQTY4KHWPzCokQFghPMAY&url=http%
3A%2F%2Fdimensiinterior.petra.ac.id%2Findex.php%2Fint%2Farticle%2F
view%2F18671%2F18427&usg=AFQjCNE0kwWNH2VMEevCnhxJxBgS
R0IVqQ
Jurnal : Firman Hawari Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya.

37
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisa ide usaha


Lampu traveling yang kami tawarkan merupakan lampu traveling dengan
banyak sekali keunggulan yang tidak dimiliki oleh alat-alat sejenis sebelumnya.
Dengan menerapkan konsep lampu hemat energi, lampu yang kami desain ini
merupakan generasi terbaru dari lampu senter yang hemat energi serta ramah
lingkungan.baha baku yang digunakan merupakanbahan baku plastik yang mampu
didaur ulang sehingga lampu yang akan kami produksi ini apabila telah habis masa
gunanya dapat didaur ulang untuk menjadi lampu senter kembali.
Selain itu lampu traveling ini bisa di bongkar pasang. Desain dari produk ini
mengandung unsur eksotika (keindahan) dan juga unik. Sehingga lampu ini tidak
hanya memiliki kelebihan dari segi fungsi namun juga memliki nilai tambah dari
segi model futuristik dan elegan. Menjadikan lampu LED traveling sebagai style
dan gaya hidup anak muda serta icon bagi mereka yang mencintai petualangan.
Bahan baku yang digunakan pun berasal dari bahan baku yang tidak mudah
pecah dan diberikan silikon sebagai pelindung sehingga tahan air. Sehingga cocok
sekali lampu LED traveling ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berat di
alam. Selain itu lampu yang akan kami produksi ini sangat nyaman digunakan.
Dengan disain yang ergonomis sehingga saat digengam lampu ini tidak mudah
terlepas dari tangan.
Produk lampu traveling ini memiliki berbagai macam bentuk sesuai dengan
keinginan dari pelanggan. Perusahaan kami juga menjamin garansi 1 tahun untuk
lampu traveler yang dimana perawatan dan juga apabila ada kerusakan lampu
traveler bisa digaransikan. Dengan adanya garansi tersebut membuat pelanggan
lebih memilih kepercayaan terhadap lampu LED traveling ini.

5.2 Matrik Penilaian Kompetitor(Competitive Profil Matriks)


Dengan CP matrix (matrik persaingan kompetitor) didapatkan skor pada
kompetitor tersebut dengan menjumlah total rating yang didapatkan dengan

38
membagi dengan jumlah yang didapatkan dengan masing-msing kompetitor seperti
pada kompetiror PT. Philip Indonesia mendapatkan skor sebesar 3,69 sedangkan
untuk PT. Krisan dimas mendapatkan skor sebesar 2,72 dan untuk CV. Indocina
mendapatkan skor sebesar 2,1 Dengan total skor paling tinggi didapatkan oleh PT.
Philip Indonesia. dengan kriteria potensi yang dimiliki lebih baik. Dapat kita lihat
hasil antara analisis produk maupun manajemen urutannya tetap skor paling tinggi
didapatkan oleh PT. Philip Indonesia
.
5.3 Analisa Stakeholder
Dari analisa diatas dapat diketahui bahwa stakeholder dari CV. SINAR
GUNUNG MAS ini terdiri dari beberapa elemen-elemen yaitu:
1. Owner
2. Karyawan
3. Distributor
4. Konsumen
5. Kompetitor
6. Mesin produksi
7. Retailer
8. supplier
Dari beberapa elemen yang berhubungan dengan stakeholder digunkan untuk
dapat mempermudah melekukan interaksi dan informasi pada CV. SINAR
GUNUNG MAS

5.4 Analisa SWOT


Dalam analisa SWOT kali ini dapat dianalisis melalui dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal pada hasil Pembobotan Pada perusahaan CV. SINAR
GUNUNG MAS kali ini strategi yang digunakan berada pada kuadran I (S-O). Ini
merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang
dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif. Dengan beberapa setrategi yang digunakan oleh perusahaan antara lain:

39
1. Menjadi produk yang unik menarik dapat dibeli semua kalangan
2. Menjawab kebutuhan traveler mengenai lampu yang hemat dan ramah
lingkungan

40
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Dari pengolahan data yang telah kami lakukan, maka kami dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari penelitian yang kami jalani di dapatkan usulan usaha yaitu pembuatan
produk lampu LED traveling dengan naman perusahaan CV. SINAR
GUNUNG MAS
2. Dari analisa diatas dapat diketahui bahwa stakeholder dari CV.SINAR
GUNUNG MAS ini terdiri dari beberapa elemen-elemen yaitu: owner,
karyawan, distributor, konsumen, competitor, mesin produksi, retailer,
supplier.
3. Setelah dilakukan perhitungan terhadap competitive profile (CP matriks) CV.
SINAR GUNUNG MAS telah diketahui skor tertinggi kompetitor dalam
bidang Lampu LED , dari analisis SWOT didapatkan skor tertinggi yaitu PT.
PHILIPS INDONESIA mendapatkan skor sebesar 4,006 untuk produk dan
3,694 untuk perusahaan dengan kriteria potensi yang dimiliki lebih baik.
4. Dari analisa diatas dengan menggunakan perhitunngan matriks SWOT kami
menyimpulkan bahwa usaha pembuatan Lampu Traveling menggunakan
strategi I (S-O) Dengan mengutamakan menjadi produk yang unik menarik
dapat dibeli semua kalangan , menjawab kebutuhan traveler mengenai lampu
yang hemat dan ramah lingkungan

6.2 Saran
Sebelum memulai suatu usaha harus mengetahui keinginan pelanggan
terlebih dahulu untuk menganlisa dan ketepatan strategi agar produk yang akan
dikembangkan bisa bersaing dipangsa pasar bahkan bisa juga bersaing dipangsa
pasar dunia tersebut agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

41

Anda mungkin juga menyukai