Anda di halaman 1dari 7

Asuhan Kebidanan III

HAND OUT

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan III ( Masa Nifas )


Kode mata kuliah / SKS : Bd. 303 / 3 SKS
Semester : III
Materi Pokok : Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu nifas

A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator


1. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar perawatan Ibu dalam masa nifas
2. Kompetensi Dasar
Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan pada
ibu dalam masa nifas.
3. Indikator (TIK)
1.1. Menjelaskan pengertian Masa nifas
1.2. Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas
1.3. Menjelaskan peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
1.4. Menjelaskan tahapan masa nifas
1.5. Menjelaskan involusi alat-alat kandunngan
1.6. Menjelaskan perawatan dalam masa nifas

B. Materi Perkuliahan

1. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai

sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas ini 6-8 minggu.

(Sinopsis Obtetri Fisiologi&Patologi).

Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas 1


Asuhan Kebidanan III

Masa Nifas adalah masa yang terjadi setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-

alat kandungan kembali ke dalam keadaan sebelum hamil selama kira-kira 6 minggu atau

42 hari (Saifuddin,2002).

Masa nifas (post partum) adalah masa atau sejak waktu bayi dilahirkan dan plasenta

keluar dari rahim sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ

kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lainnya berkaitan saat

melahirkan (Suherni,2009. Perawatan masa Nifas).

2. Tujuan Asuhan Masa Nifas

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik.

2. Melaksanakan deteksi dini bila terjadi kompilkasi pada ibu dan bayinya.

3. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu berkaitan dengan gizi, menyusui ,

pemberian imunisasi,perawatan bayi sehat dan KB.

4. Memberikan pelayanan KB.

3. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas

1. Mengidentifikasikan dan merespon terhadap kebutuhan dan komplikasi yang terjadi

pada masa nifas (6 hari,2minggu,6minggu).

2. Mengadakan kolaborasi anatara orang tua dan keluarga

3. Membuat perencanaan kesehatan.

Asuhan pada masa nifas sangat penting karena periode ini merupakan masa kritis baik

ibu maupun bayinya.

Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas 2


Asuhan Kebidanan III

4. Tahapan Masa Nifas

Adapun tahapan dalam masa nifas adalah :

1. Puerperium dini ; masa kepulihan, yakni saat ibu diperbolehkan berdiri dan jalan-

jalan. (biasanya dianggap sudah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari)

2. Puerperium intermedial ; masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ genital,

kira-kira 6-8minggu.

3. Remote Puerperium ; waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna

terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi.

Sebagai catatan waktu untuk sehat sempurna bisa cepat bila kondisi ibu sehat, prima, atau

juga bisa berminggu-minggu, bulanan bahkan tahunan, bila ada gangguan kesehatan

lainnya.

5. Involusi alat-alat Kandungan

1. Uterus secara berangsur-angsur menjadi involusi (menjadi kecil) sehingga akhirnya

kembali seperti sebelum hamil.

Involusi Tinggi Fundus uteri Berat Uterus

Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gr

Uri lahir 2 jari bawah pusat 750 gr

1 minggu Pertengahan pusat simpisis 500 gr

2 minggu Tidak teraba diatas simpisis 350 gr

6 minggu Bertambah kecil 50 gr

8 minggu Sebesar normal 30 gr

Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas 3


Asuhan Kebidanan III

2. Bekas implantasi plasenta, merupakan luka kasar dan menonjol ke dalam kavum uteri

yang berdiameter 7,5 cm. Sering disangka sebagai bagian plasenta yang tertinggal,

diameternya menjadi 3,5 cm sesudah 2 minggu. Diameternya mencapai 2,4 cm pada 6

minggu.

3. Serviks (mulut rahim)

Serviks agak terbuka seperti corong pada pasca persalinan dan konsistensinya lunak.

Tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan ke dalam kavum uteri segera setelah

melahirkan. 2-3 jari tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan ke dalam kavum uteri

setelah 2 jam pasca persalinan. 1 jari tangan pemeriksa hanya dapat dimasukkan ke

dalam kavum uteri setelah 1 minggu.

4. Ligamen-ligamen. Saat persalinan ligamen merenggang dan berangsur-angsur pulih

setelah bayi lahir sehingga Uterus Retrofleksi karena ligamen rotundum kendur.

5. Lochea adalah cairan yang dikeluarkan oleh uterus melalui vagina dalam masa nifas,

sifat lokia alkalis jumlah lebih banyak dari pengeluaran darah dan lendir seperti

menstruasi dan berbau amis. Cairan ini berasal dari melekatnya plasenta.

Lochea dapat di bagi berdasarkan jumlah dan warnanya:

a. Lochea rubra Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, verniks caseosa,

lanugo dan mekoneum selama 2 hari pasca persalinan.

b. Lochea Sanguinolenta : Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3

– 7 pasca persalinan

c. Lochea Alba : Cairan putih, setelah 2 minggu

d. Lochea Purulenta : Bila infeksi, cairan seperti nanah, bau busuk

e. Locheastasis : Lochia tidak lancar keluar

Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas 4


Asuhan Kebidanan III

6. Perawatan dalam Masa Nifas

1. Mobilisasi : karena lelah setelah bersalin ibu harus

istirahat, tidur terlentang selama 6-8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring ke

kiri-kanan mencegah terjadinya trombosis. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke

3 jalan-jalan dan hari ke 4 atau ke 5 boleh pulang.

2. Kebersihan diri

o Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.

o Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.

anjurkan ibu membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar.

o Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali

sehari.

3. Diet : Makanan harus bergizi dan Tinggi kalori dan

protein. Bahan makanan mengandung protein, sayur-sayuran dan buah-buahan. Minum

sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).

4. Miksi : Buang air kecil dilakukan sendiri

secepatnya Kadang-kadang wanita post partum mengalami sulit kencing, karena

sfingter uretra ditekan oleh kepala bayi selama persalinan Atau karena adanya

gangguan pada kandung kemih selama persalinan.

Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas 5


Asuhan Kebidanan III

5. Defekasi : Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari

pasca persalinan. Bila sulit BAB dan menjadi obstipasi dapat diberikan obat peroral

atau perektal.

6. Perawatan Payudara dan laktasi

Kelenjar mamae telah dipersiapkan semenjak kehamilan. Umumnya produksi ASI baru

terjadi pada hari ke-2 atau 3 pasca persalinan. Pada hari pertama keluar kolostrum,

cairan kuning yang lebih kental daripada air susu, mengandung banyak protein

albumin, globulin dan benda-benda kolostrum. Bila bayi meninggal, laktasi harus

dihentikan dengan membalut kedua mammae hingga tertekan atau memberikan

bromokriptin hingga hormon laktogenik tertekan (pemberian obat estrogen untuk

supresi LH seperti tablet Lynoral).

Dalam masa nifas harus diperhatikan pula :

o Perawatan payudara (Breast Care) telah dimulai sejak kehamilan agar putting

susu lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya.

o Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar

putting susu setiap kali selesai menyusui.

o Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam.

o Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan:

 Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama

5 menit.

Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas 6


Asuhan Kebidanan III

 Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau mengurut payudara

dengan arah ”Z” menuju putting.

 Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting

susu menjadi lunak.

 Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat mengisap seluruh ASI

sisanya keluarkan dengna tangan.

 Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.

KESIMPULAN
1. Masa nifas adalah suatu rentang waktu yang amat penting bagi kesehatan Ibu dan anak,

setelah melewati masa hamil dan melahirkan. Tugas seorang Bidan adalah merawat

secara komprehensif baik untuk ibu maupun bayinya.

2. Seorang bidan harus bisa membantu para ibu untuk lebih memperhatikan kebutuhannya
pada masa nifas selain itu memastikan dalam masa nifas.

Daftar Pustaka
Mochtar, Rustam. Obstetri Fisiologi dan Patologi edisi 2. jakarta : EGC. 1998
Saifuddin, Abdul Bari dkk. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.
Varney, Helen,dkk. Buku ajar asuhan kebidanan edisi 4 Volume 1. Jakarta: EGC. 2007.
Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan Edisi ketiga. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.2005.
http://www. \NIFAS (PUERPURIUM) « Kuliah Bidan.htm.

Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas 7

Anda mungkin juga menyukai