Kak Pemantauan Garam Beryodium
Kak Pemantauan Garam Beryodium
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SERANGPANJANG
JALAN RAYA SERANGPANJANG RT. 18/06 DESA CIJENGKOL
KECAMATAN SERANGPANJANG KABUPATEN SUBANG
KODE POS 41288 NO TLP.0812-1479-8765
Email : pkmserangpanjang@gmail.com
ema
PEMANTAUAN GARAM YODIUM DI RUMAH TANGGA
PUSKESMAS SERANGPANJANG
S U B A N G KODE POS 41211
TAHUN 2019
A. Pendahuluan
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium
merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.
Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia
yang mencakup 3 aspek, yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan
sosial dan aspek perkembangan ekonomi.
Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019 telah menetapkan 4 sasaran pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan
umur harapan hidup dari 70,7 ( Proyeksi BPS, 2008) menjadi 72, menurunkan angka
kematian bayi dari 34 ( SDKI, 2007) menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, menurunkan
angka kematian ibu dari 346 (SDKI, 2012) menjadi 306 per 100 ribu kelahiran hidup dan
menurunkan gizi kurang (termasuk gizi buruk) dari 19,6% (Riskesdas, 2013 ) menjadi
kurang dari 17% dan menurunkan balita pendek dari 37% ( Riskesdas, 2013) menjadi
kurang dari 28%.
Untuk mencapai sasaran RPJMN 2015–2019 Bidang Kesehatan, Kementerian
Kesehatan telah menetapkan RENSTRA Kementerian Kesehatan 2015-2019, yang
memuat indikator keluaran yang harus dicapai. Salah satu dari 20 indikator keluaran di
bidang Perbaikan Gizi yang harus dicapai pada tahun 2019 yaitu 90 % rumah tangga
mengonsumsi garam beryodium dengan kadungan yodium cukup. Oleh karena itu program
penanggulangan GAKY difokuskan pada peningkatkan konsumsi garam beryodium.
Sesuai dengan tata nilai Puskesmas Serangpanjang yaitu SATRIA, maka kegiatan
pemantauan garam beryodium dilaksanakan secara akuntabel tepat sasaran, tepat tujuan
dan tindakan dilaksanakan secara terbuka jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
B. Latar Belakang
Pemantauan garam beryodium di wilayah UPTD Puskesmas Serangpanjang
dilakukan di tingkat rumah tangga. Cakupan hasil kegiatan pematauan garam beryodium
tahun 2018 yang dilakukan pada 30 kluster (300 KK), terdapat 234 KK (78%) telah
mengkonsumsi garam dengan kandungan yodium cukup, sebanyak 54 KK (18%) masih
mengkonsumsi garam dengan kadar yodium kurang, dan ada 12 KK (4%) yang
mengkonsumsi garam yang tidak mengandung yodium.
Dari hasil cakupan tersebut dapat disimpulkan bahwa di wilayah kerja UPTD.
Puskesmas Serangpanjang setiap tahun masih beredar/ bermunculan garam dengan merk
dagang baru dan masih ditemukan garam dengan kadar yodium kurang dari 30 ppm,
sehingga perlu terus dilakukan pemantauan garam tingkat rumah tangga, agar masyarakat
mengetahui kadar dan jenis garam yang baik dikonsumsi dan mengandung kadar yodium
cukup (>=30 ppm).
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Terlaksananya pemantauan untuk memperoleh gambaran secara berkala
tentang cakupan konsumsi garam beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat.
b. Tujuan Khusus
a). Mendapatkan data rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan kandungan
yodium cukup (>=30 ppm), kurang ( < 30 ppm) dan tidak mengandung yodium
dengan pengujian kadar yodium (yodium test)
b). Diperolehnya informasi :
Jenis garam yang digunakan di rumah tangga.
Merk garam yang digunakan di rumah tangga.
Terdaftar resmi di BPOM / uji kesehatan atau tidak
Tempat membeli.