Anda di halaman 1dari 6

A.

PERIKSA BATERAI
Pemeriksaan baterai berguna untuk mengetahui kondisi baterai apakah masih baik atau sudah
buruk, adapaun pemeriksaan pada baterai dibagi menjadi dua yaitu pemeriksaan secara visual
dan pemeriksaan baterai dengan alat ukur.

Pemeriksaan baterai secara visual


1. Pemeriksaan kondisi dari kotak baterai
Pemeriksaan secara visual yang pertama adalah pemeriksaan kondisi dari kotak
baterai. Kotak baterai merupakan bagian paling luar baterai dan dapat langsung dilihat
kondisinya secara langsung.
Kotak baterai yang masih normal bentuknya masih rata dan lurus, tidak
menggelembung, tidak ada keretakan pada kotak baterai dan tidak terjadi kebocoran pada
kotak baterai. Sehingga bila ditemui baterai kondisi kotak baterai yang tidak normal
misalnya ada yang retak atau bocor atau tidak rata atau menggelembung maka lakukan
penggantian baterai.

2. Pemeriksaan terminal baterai


Pemeriksaan secara visual yang kedua adalah melakukan pemeriksaan terminal
baterai terhadap kerusakan atau kotoran. Baterai yang sering digunakan maka lama-
kelamaan juga akan berdampak pada terminal baterai yaitu terminal baterai menjadi kotor.
Terminal baterai dapat menjadi kotor karena debu yang menembel pada terminal
atau karena terjadinya reaksi kimia yang memungkinkan pada terminal terjadi proses
oksidasi. Jika terminal baterai kotor maka lakukan pebersihan terminal karena terminal
yang kotor akan menambah hambatan arus untuk mengalir.
Jika terminal mengalami oksidasi (muncul bintik-bintik putih) dapat dibersihkan
menggunakan air panas yang disiramkan ke terminal-terminal baterai tersebut kemudian
lap sampai bersih.
Selain itu periksa kondisi terminal dari kerusakan (ada bagian yang patah atau
tidak), karena jika terminal rusak nanti akan membuat klem pada terminal tidak kencang.
3. Pemeriksaan jumlah elektrolit
Pemeriksaan secara visual yang ketiga adalah pemeriksaan jumlah elektrolit di
dalam baterai (hanya berlaku untuk baterai basah). Tinggi elektrolit dalam baterai dapat
diketahui dengan melihat tinggi permukaan elektrolit dengan batas atas atau batas bawah
pada kotak baterai.
Jumlah elektrolit pada baterai harus sesuai isinya, jangan sampai berlebih dan
jangan sampai kurang. Cara untuk mengetahui jumlah elektrolit itu tepat adalah tinggi
permukaan elektrolit harus berada diantara tanda lower level dan upper level (batas bawah
dan batas atas).
Jika tinggi permukaan elektrolit berada di atas tanda upper maka jumlah elektrolit
terlalu banyak sehingga harus dikurangi, namun bila tinggi elektrolit dibawah tanda lower
maka jumlah elektrolit di dalam baterai kurang. Jika kurang maka perlu ditambahan,
penambahan ini menggunakan air suling.

4. Pemeriksaan tutup baterai dan saluran ventilasi


Pemeriksaan secara visual keempat adalah memeriksa tutup baterai dan saluran
ventilasi pada tutup baterai. Pada tutup baterai terdapat lubang ventilasi yang berfungsi
untuk mengeluarkan gas hasil reaksi kimia saat proses pengisian dan proses pengosongan.
Jika lubang ventilasi ini tersumbat maka dapat mengakibatkan gas hasil proses
kimia tersebut tidak dapat keluar dari kotak baterai yang nantinya dapat menyebabkan
kotak baterai melembung. Sehingga selalu pastikan bahwa lubang ventilasi pada tutup
baterai jangan sampai tersumbat.
Selain itu pengecekkan kekencangan pemasangan tutup baterai juga harus
diperiksa, jangan sampai tutup baterai kendor yang nantinya dapat menyebabkan elektrolit
tumpah.

Pemeriksaan baterai menggunakan alat ukur


1. Pemeriksaan tegangan pada baterai
Pemeriksaan dengan menggunakan alat ukur yang pertama adalah pemeriksaan
tegangan baterai. Tegangan baterai dapat diperiksa menggunakan alat volt meter atau bisa
menggunakan multimeter/ multitestes pada skala volt. Pemeriksaan tegangan
menggunakan multimeter dilakukan dengan cara :

a. Set 0 multimeter, pastikan jarum pada posisi “0”.


b. Putar selektor pada skala DC Volt, arahkan pada angka tegangan diatas dari tegangan
baterai (diatas 12 V).
c. Pasangkan probe merah ke terminal positif baterai dan probe hitam ke terminal negatif
baterai.
d. Baca ukuran baterai.
Tegangan baterai yang baik yaitu menunjukkan angka 12 volt atau diatasnya. Bila
tegangan baterai kurang maka ada kemungkinan baterai butuh di charger atau baterai
sudah rusak.

2. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai


Pemeriksaan dengan menggunakan alat ukur kedua yaitu pemeriksaan berat jenis
baterai (pada baterai basah). Pemeriksaan berat jenis dapat menggunakan hydrometer.
Cairan elektrolit akan bereaksi secara kimia saat terjadinya pengosongan atau pengisian
listrik. Nilai berat jenis elektrolit baterai diperiksa pada tiap-tiap selnya. Jika baterai baik
(kondisi terisi) maka akan menunjukkan berat jenis sekitar 1,25 sampai 1,27.

B. PERIKSA OLI MESIN


1. Memeriksa Volume Oli Mesin Sepeda Motor (Bisa Jadi Karena Kekurangan Oli
Atau Kelebihan Oli)
Hal yang harus kita lakukan pertama kali adalah mencari bagian permukaan lantai
yang datar dan tepat tidak miringuntuk menaruh sepeda motor dengan standar tengah.
Usahakan tempat untuk mengecek oli kita tidak sempit sehingga kita bisa leluasa untuk
melakukan permeriksaan. Adapun tujuan melakukan hal tersebut adalah agar Anda dengan
mudah menentukan apakah oli kurang atau malah berlebih.
Setelah melakukan hal di atas, langkah yang harus kita lalukan berikutnya adalah
membuka penutup oli mesin sepeda motor. Sebagai informasi, penutup oli tersebut tidak
hanya sebagai penutup oli saja, namun sudh tersedia pengukur volume oli di bawah
tutupnya. Pengukur tersebut biasa dibilang sebagai dipstik. Apabila kita teliti, kita bisa
melihat tanda berupa huruf F dan E. Dimana F yang dimaksudkan adalah Full (penuh) dan
E atau L adalah arti dari Empty atau Low (kosong/rendah). Adapun bentuk dari dipstik
adalah sebagai berikut:
Setelah kita ambil tutupnya, kita bersihkan alat pengukurnya tadi dengan kain
kering sampai bekas olinya hilang. Pada tahap ini kita akan mulai melakukan pengecekan
caranya yaitu masukkkan kembali tutup oli namun jangan dikencangkan sampai keras,
kemudian kita buka lagi tutup tersebut, sekarang kita bisa lakukan pengecekan, jika oli
yang menempel pada dipstick berada diatas garis (F) berarti oli kepenuhan, jika oli yang
menempel pada dipstick berada dibawah garis (L) berarti oli kekeringan, dan jika posisi oli
berada ditengah-tengah garis dipstick berati kondisi oli normal tidak kekurangan atau
kelebihan seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

2. Cara Memeriksa Kondisi Oli Sepeda Motor Masih Bagus Atau Tidak
Setelah kita mengetahui volume oli, sekarang giliran memeriksa kualitas oli,
apakah masih bagus atau sudah harus diganti, berikut ini adalah caranya : Langsung saja
buka tutup oli mesin, kemudian kita tinggal baca kondisinya melalui warnanya:

Oli dengan warna Putih Pekat : Oli berubah menjadi warna putih susu jika
tercampur dengan air, hal seperti ini bisa terjadi mungkin anda pernah melewati genangan
air yang cukup tinggi ketika sedang hujan hingga merembes ke mesin. (Oli wajib diganti).
Oli dengan warna Hitam : Warna oli berubah menjadi hitam bisa disebabkan oleh
dua hal. Pertama akibat kendaraan telah menempuh perjalanan dengan jarak tempuh lebih
jauh. Kedua karena terjadi kerusakan pada mesin. (Oli wajib di ganti).
Oli dengan warna Coklat sedikit kekuningan : Warna ini biasanya menunjukan
kendaraan usai menempuh perjalanan dengan Jarak tempuh yang kurang lebih berkisar
antara 1.000-2.000 km, sehingga membuat warna oli menjadi coklat kekuningan. Jika yang
terlihat adalah warna tersebut masih dapat dikatakan normal. (Oli kondisi normal).
3. Waktu Yang Tepat Untuk Mengganti Oli Sepeda Motor
Kapan waktunya oli harusnya diganti ? berdasarkan anjuran pabrikan atau buku
manual service yang kita dapat sewaktu beli motor, ganti oli dilakukan maksimal setiap
2000-3000 km jarak tempuh (silahkan liat angka yang ada di odometer motor anda).

C. BERSIHKAN KARBURATOR
Berikut adalah cara menservis karburator pada motor honda supra, bagi motor merk lain
langkah2nya kurang lebih hampir sama perbedaannya cuma pada bentuk baut yang
digunakan.

1. lepaskan dulu semua cover body motor, cukup buka sayap kiri kanan saja
2. Setelah itu buka baut 8 yang mengikat karburator dengan mesin motor

3. Lalu lepaskan skep dan copot selang bensin


4. Buka baut mangkok karburator
5. Lalu setelah kelihatan isi karburator lepaskan main jet dan pilot jet, lepas pelampung dan
jarumnya dan lepas setelah angin yang ada disisi karburator
6. Bersihkan semuanya, periksa apakah pilot atau main jetnya mampet atau tidak, lalu
bersihkan
7. setelah semuanya bersih pasang kembali dengan cara berurutan kebalikan dari proses
membuka tadi
8. setelah semua terpasang, pasang kembali karburator kemesin motor prosesnya kebalikan
dari proses pelepasan tadi
9. Sekarang hidupkan mesin dan tinggal setel karburator
10. Setel putaran angin karburator caranya putar baut setelan angin sampai mentok kedalam,
lalu buka kembali pelan-pelan sampai terdeengar suara mesin yang paling tinggi dan
tidak mberebet gunakan feeling. Itulah kira-kira putaran angin yang pas. Biasanya jika
mesin masih gres cuma 1 - 1 1/2 putaran
11. Pasang kembali cover body dan motor siap dikendarai

D. MENYETEL HANDLE GAS


a

E. BERSIHKAN SARINGAN UDARA


F. PERIKSA BUSI DAN KOMPRESI
G. MENYETEL RANTAI
H. PERIKSA KEMUDI
I. PERIKSA RODA DAN JARI-JARI
J. PERIKSA REM TROMOL
K. PERIKSA REM CAKRAM
L. PERIKSA LAMPU
M. PERIKSA KLAKSON
N. PERIKSA BAUT PENGIKAT
O. PERIKSA TEKAKAN BAN
P. PERIKSA AIR RADIATOR
Q. PERIKSA V-BELT

Anda mungkin juga menyukai