PENELITIAN ETNOGRAFI
kualitatif. Kata etnografi berasal dari kata-kata Yunani ethos yang artinya
suku bangsa dan graphos yang artinya sesuatu yang ditulis. Menurut Emzir
yang berkembang dari waktu ke waktu. Fokus dari penelitian ini adalah
ketika memiliki kelompok untuk belajar berbagi budaya dan telah bersama-
hari, misalnya seperti pemikiran dan aktivitas komite untuk mencari kepala
dan dipahami saat ini. Faktor-faktor ini merupakan jantung bagi pemahaman
penghujung abad 19 dan awal abad 20, para antropolog mengkaji budaya-
yang mereka teliti sehingga mereka bisa menulis sebuah kisah yang “objektif”
tentang apa yang mereka lihat dan dengar. Pada waktu-waktu tertentu, kisah-
kisah ini dibandingkan dengan budaya-budaya lain yang jauh di benua lain,
terutama dengan cara-cara hidup orang Amerika. Contoh, Margareth Mead,
2012:463).
seseorang individu, kelompok, tetangga, atau unit budaya yang lebih besar.
mulai mengkristal selama tahun 1950-an dan berlanjut sampai tahun 1980-an
antropologi dan sosiologi. Dari tahun 1980-an sampai dewasa ini, para
2012:463), adalah publikasi buku yang berjudul Writing Culture (Clifford &
Marcus, 1986). Para etnografer telah “menulis dengan cara mereka sendiri”
(Denzin, 1997, halaman xvii) semenjak itu sesuai dengan isi buku tersebut.
Clifford an Marcus mengangkat dua buah isu yang sangat menggugah minat
banyak orang terhadap etnografi pada umumnya dan dalam bidang penelitian
pendidikan. Pertama terkait dengan krisis representasi. Krisis ini terdiri dari
berargumetasi bahwa kita tidak bisa lagi melihat si peneliti sebagai reporter
penjaga) – yang perlu didengar. Ini memicu krisis kedua: legitimasi. “Dalih-
dalih” validitas, reliabilitas dan objektivitas dari “normal science” tidak lagi bisa
Ditilik dari sisi ini, etnografi perlu memasukkan perspektif yang diramu
perspektif seks, dan teori kritis, dan sensitif terhadap ras, kelas, dan gender.
bentuk. Akan tetapi, jenis utama yang sering muncul dalam laporan-laporan
penelitian pendidikan adalah etnografi realis, studi kasus, dan etnografi kritis
1. Etnografi Realis
antropolog budaya. Dijelaskan oleh Van Maanen dalam Creswell (2012: 464)
etnografi merefleksikan sikap tertentu yang diambil oleh peneliti terhadap
yang ada.
terukur, tidak terkontaminasi oleh bias, tujuan politik, dan penilaian pribadi.
2. Studi Kasus
etnografi. Studi kasus merupakan salah satu bagian penting dari etnografi,
meskipun berbeda dari etnografi dalam beberapa hal tertentu. Peneliti studi
individu dan bukan merupakan kelompok (Stake dalam Creswell, 2012: 465).
mendalam dari "kasus" yang sebenarnya (Yin dalam Creswell, 2012: 465).
(Creswell, 2007). Bounded berarti bahwa kasus tersebut terpisah dari hal-hal
lain dalam hal waktu, tempat, atau batas-batas fisik. Dengan demikian, hasil
penelitian yang diperoleh hanya berlaku bagi obyek yang diteliti dan tidak
baru).
c. Sebuah kasus dipilih untuk diteliti karena itu sesuatu yang tidak biasa dan
menyusun teori baru. Hal ini dapat dikatakan studi kasus instrumental,
keluarga).
3. Etnografi Kritis
ketimpangan dan dominasi (Carspecken & Apple dalam Creswell, 2012: 467).
fasilitas untuk siswa tertentu, menciptakan situasi yang tidak adil di antara
d. Peneliti kritis memposisikan diri dan sadar akan peran mereka dalam
e. Posisi ini tidak netral bagi peneliti kritis, hal ini berarti bahwa etnografi kritis
masyarakat kita sehingga tidak ada lagi yang tertindas dan terpinggirkan.
1. Tema budaya
adalah dua atau lebih individu yang telah berbagi perilaku, keyakinan, dan
bahasa.
Kelompok-kelompok seperti ini biasanya memiliki karakteristik tertentu.
kelompok yang lebih besar, seperti kelompok membaca dalam kelas kelas
tiga.
mereka untuk bisa melihat mereka dalam cara yang “segar” dan berbeda,
seolah-olah mereka sangat luar biasa dan unik" (LeCompte dkk, dalam
Creswell, 2012:469).
bahasa
Etnografer mencari pola tingkah laku, keyakinan, dan bahasa dari suatu
kelompok yang telah mengadopsi suatu budaya dari waktu ke waktu. Tujuan
untuk menemukan pola-pola tingkah laku, keyakinan, dan bahasa yang dimiliki
bersama ini mengimplikasikan dua poin penting. Pertama, kelompok yang diteliti
tingkah laku, keyakinan, dan bahasa maupun kombinasi ketiga unsur itu. Pola
tersebut dalam etnografi terdiri atas interaksi sosial yang cenderung tetap sebagai
aturan yang dipahami dan merupakan tujuan bersama, dan salah satu dari
cultural
4. Penelitian lapangan (fieldwork)
yang cukup lama dengan kelompok tersebut. Pola-pola tersebut tidak dapat
jenis, yaitu:
a) Data Emic
Informasi yang diberikan langsung oleh para partisipan. Data ini sering
2012:471)
b) Data Etic
c) Data Negoisasi
daftar komposit dari LeCompte dan Schensul (1999) dan Wolcott (2008),
dan membuat interpretasi tentang pola dari segala yang dilihat dan didengar.
Kegiatan ini terdiri dari menganalisis data untuk deskripsi dari individu dan
Perbedaan antara deskripsi dan tema kadang kadang sulit dibuat. Yang
dapat dijadikan untuk menentukan tema adalah bahwa tema dihasilkan dari
interpretasi atas fakta-fakta tentang orang dan aktivitas. Fungsi tema adalah
tentang apa yang telah dipelajari. Fase analisis adalah yang paling subjektif.
Peneliti terkait dengan diskripsi dan tema dari apa yang telah dipelajari, yang
pertanyaan lebih lanjut berdasarkan data . Hal ini juga mungkin termasuk
dalam hal menangani masalah yang muncul selama kerja lapangan yang
Hal ini berlapis-lapis dan saling terkait, yang terdiri dari faktor-faktor seperti
Creswell, 2012: 473). Konteks juga bisa berupa lokasi fisik (seperti sebuah
sekolah, keadaan gedung, warna dinding kelas, atau suara yang ada),
7. Refleksi Peneliti
sehingga tetap terbuka untuk didiskusikan kembali. Oleh karena itu, dalam
laporan itu peneliti perlu menunjukkan posisi dan sudut pandang yang
mempertimbangkannya.
implikasi moral dan etika saat melakukan penelitian lapangan?”. Etika dalam
faktor-faktor ini.
ilmiah, seperti tidak menipu salah satu peserta atau pembaca (misalnya
memanipulasi data, mengarang bukti, memalsukan, menjiplak) atau tidak
melaporkan kesalahan.
5. Penelitian harus dilakukan dengan rasa hormat agar peneliti lain tidak
dilarang memasuki lingkungan kelompok tersebut di masa yang akan datang.
6. Peneliti harus memberikan umpan balik dan memberikan imbalan kepada
mereka yang diteliti yang adil dan mungkin memberikan sesuatu yang sedang
dibutuhkan
7. Peneliti juga harus menyadari potensi dampak negatif dari presentasi dan
sama banyaknya dengan jumlah para etnografer itu sendiri. Semenjak masa-
terpencil tanpa panduan untuk melakukan penelitian etnografis, sampai saat ini
kita telah memiliki prosedur, sekalipun telah memiliki prosedur umum, untuk
menurut Spradley
1. Menetapkan informan
Ada lima syarat minimal untuk memilih informan, yaitu: (a) enkulturasi penuh,
(c) suasana budaya yang tidak dikenal, biasanya akan semakin menerima
tindak budaya sebagaimana adanya, dia tidak akan basa-basi, (d) memiliki
yang khusus. Tiga unsur yang penting dalam wawancara etnografis adalah
dipelajari.
Analisis ini dilakukan untuk mencari domain awal yang memfokuskan pada
mengidentifikasi domain.
Ada lima langkah penting membuat taksonomi, yaitu: (a) pilih sebuah
untuk analisis, (c) cari subset di antara beberapa istilah tercakup, (d) cari
kesamaan dan perbedaan diantara ketiga bentuk etnografi: realis, studi kasus,
dan kritis..
rancangan bentuk apa yang anda akan gunakan, dan bagaimana tujuan anda
dalam ketiga bentuk etnografi dan studi kasus. Tujuan penelitian anda dan
tipe masalah yang anda ingin teliti akan secara signifikan berbeda,
Dalam dunia pendidikan, ini sering mencakup kajian tentang seorang individu
atau beberapa orang individu, seperti para siswa atau para guru.
beberapa kasus.
tujuan yang digunakan di dalam etnografis realis atau proyek studi kasus.
Peneliti juga perlu mengidentifikasi jenis sampling bertujuan yang ada dan
yang paling relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam proses ini,
keeper) yang bisa memberikan akses pada anda ke situs dan para partisipan.
sama timbal balik dengan para indvidu di lokasi penelitian. Ini bermakna
bahwa anda menjamin dan menjaga agar situs tidak terganggu secara
Pada Tabel 15.4 dapat dilihat bahwa ketiga rancangan ini memiliki ciri
dan artifak seperti gambar, reliks, dan simbol-simbol juga merupakan bentuk-
bentuk data yang penting. Data apa saja yang bisa membantu
pemahaman yang mendalam tentang sebuah kasus atau sebah isu, dan para
waktu di lapangan atau pada jangkauan data dan lebih pada kolaborasi aktif
antara para peneliliti dan partisipan selama penelitian. Karena tujuan dari
terlibat dalam memahami diri mereka sendiri dan langkah-langkah apa yang
merupakan prosedur yang biasa dilalui dalam analisis dan interpretasi pada
tersebut.
menjadi unsur yang penting dalam analisis anda. Selanjutnya, anda bisa
pemahaman tema kulural dimaksud. Dalam studi kasus, sekali lagi analisis
mengikuti deskripsi, analisis, dan interpretasi, akan tetapi prosedur analisis
bervarasi tergantung pada apakah anda meneliti kasus tunggal atau kasus
jamak. Prosedur studi kasus untuk kasus jamak adalah menganalisis masing-
masing kasus secara terpisah dan kemudian melakukan analisis antar studi
masing.
tentang kelompok berbudaya sama. Pandangan pribadi dan bias anda akan
dan berbahasa dari kelompok berbudaya sama itu. Walaupun demikian, studi
kasus boleh jadi memberi penekanan pada deskripsi yang rinci tentang suatu
tema, seperti studi kasus deskriptif yang dilakukan oleh Stake (1995) tentang
dan tema, seperi studi kasus “gunman incident” oleh Asmussen dan Crewell
(1995). Salah satu faktor tambahan yang membedakan antara studi kasus
dari rancangan etnografi yang lain adalah penulis boleh berdiskusi dalam
yang bersifat umum bagi semua kasus dengan menggunakan analisis antar
kasus. Apabila ini terjadi, para peneliti sudi kasus bisa menyarankan bahwa
temuan-tmuan mereka bisa digeneralisasikan, akan tetapi klaim mereka
mereka dengan isu “kritis” yang tadinya telah mengawali penelitian tersebut,
dalam “call for action” (ajakan untuk berbuat) oleh para etnografer kritis
dan para partisipan telah alami. Tanpa diragukan lagi, dalam semua bentuk
penelitian, para peneliti berubah, akan tetapi para etnografer kritis , sebagai
para peneliti yang mawas diri, memberi penekanan pada bagaimana mereka
etnografi mencakup enam langkah yaitu (1) pemilihan suatu proyek etnografi,
pembuatan suatu rekaman etnografi, (5) analisis data etnografi, dan (6)
6. Menulis etnografi.
Etnografi harus ditulis, sehingga budaya atau kelompok dapat dibawa
ke kehidupan nyata, membuat pembaca merasa bahwa mereka memahami
orang-orang dan cara hidup mereka atau situasi dan orang-orang di
dalamnya. Laporan etnografis dapat berbentuk panjang dari beberapa
halaman untuk satu atau dua volume. Penulisan harus rinci dan konkret, tidak
umum atau samar.