Laporan Kasus
FAKULTAS KEDOKTERAN
Maret 2019
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
KEDOKTERAN KELUARGA
Disusun Oleh :
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Pembimbing
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap kesulitan
hamba-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan kasus dengan judul low
back pain. Tugas ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kedokteran Keluarga).
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari yang diharapkan
oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang menerima kritik dan
saran demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini. Semoga laporan kasus ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis secara khusus.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
LBP adalah nyeri punggung bawah, nyeri yang dirasakan di punggung bagian
bawah, bukan merupakan penyakit ataupun diagnosis untuk suatu penyakit namun
merupakan istilah untuk nyeri yang dirasakan di area anatomi yang terkena dengan
berbagai variasi lama terjadinya nyeri. Nyeri punggung bawah tersebut merupakan
penyebab utama kecacatan yang mempengaruhi pekerjaan dan kesejahteraan
umum. Keluhan LBP dapat terjadi pada setiap orang, baik jenis kelamin, usia, ras,
status pendidikan dan profesi.
Prevalensi nyeri muskuloskeletal, termasuk LBP, dideskripsikan sebagai
sebuah epidemik.Sekitar 80 persen dari populasi pernah menderita nyeri punggung
bawah paling tidak sekali dalam hidupnya. Prevalensi penyakit muskuloskeletal di
Indonesia berdasarkan pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9 persen
dan berdasarkan diagnosis atau gejala yaitu 24,7 persen, sedangkan di provinsi
Lampung angka prevalensi penyakit muskuloskeletal berdasarkan diagnosis dan
gejala yaitu 18,9 persen.
Prevalensi penyakit muskuloskeletal tertinggi berdasarkan pekerjaan adalah
pada petani, nelayan atau buruh yaitu 31,2 persen. Prevalensi meningkat terus
menerus dan mencapai puncaknya antara usia 35 hingga 55 tahun. Semakin
bertambahnya usia seseorang, risiko untuk menderita LBP akan semakin meningkat
karena terjadinya kelainan pada diskus intervertebralis pada usia tua.
LBP dapat disebabkan oleh berbagai penyakit muskuloskeletal, gangguan
psikologis dan mobilisasi yang salah. Terdapat beberapa faktor risiko penting yang
terkait dengan kejadian LBP yaitu usia diatas 35 tahun, perokok, masa kerja 5-10
tahun, posisi kerja, kegemukan dan riwayat keluarga penderita musculoskeletal
disorder. Faktor lain yang dapat mempengaruhi timbulnya gangguan LBP meliputi
karakteristik individu yaitu indeks massa tubuh (IMT), tinggi badan, kebiasaan olah
raga, masa kerja, posisi kerja dan berat beban kerja.
Berat beban yang diangkat, frekuensi angkat serta cara atau teknik mengangkat
beban sering dapat mempengaruhi kesehatan pekerja berupa kecelakaan kerja
ataupun timbulnya nyeri atau cedera pada punggung .Sebanyak 90% kasus LBP
bukan disebabkan oleh kelainan organik, melainkan oleh kesalahan posisi tubuh
dalam bekerja.Pekerjaan mengangkat menjadi penyebab terlazim dari LBP, yang
menyebabkan 80% kasus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Low Back pain adalah suatu sensasi nyeri di daerah lumbosakral dan
sakroiliakal, umumnya pada daerah L4-L5 dan L5-S1, nyeri ini sering disertai
LBP juga didefinisikan sebagai nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah,
dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa
di antara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau
lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki.5
B. Epidemiologi
Menurut Fauci et al (2008) LBP dapat disebabkan oleh berbagai kelainan yang
terjadi pada tulang belakang, otot, diskus intervertebralis, sendi, maupun struktur
lain yang menyokong tulang belakang. Kelainan tersebut antara lain kelainan
yaitu regangan dan cedera whiplash, fraktur atau traumatik yaitu jatuh, kecelakaan
abdominal, diseksi arteri vertebral, dan lainnya seperti nyeri alih dari gangguan
visceral, sikap tubuh, psikiatrik, pura-pura sakit serta sindrom nyeri kronik.6
D. Gambaran Klinis
Gejala LBP bermacam-macam dan berbeda antara satu dengan yang lain.
Kebanyakan orang menganggap berbaring akan meningkatkan nyeri yang datang
tiap episode, tapi ada juga yang mampu tidur tanpa rasa nyeri. Kebanyakan orang
merasakan nyeri ketika mereka membungkuk atau mengambil sesuatu, yang lain
merasa nyeri bila melengkungkan tubuh ke belakang. Nyeri pada kaki juga
merupakan bagian dari masalah. Nyeri kebanyakan pada punggung atau samping
luar paha dan kemudian menjalar ke kaki. Nyeri yang menjalar pada kaki disebut
sciatica karena nyeri berasal dari perangsangan pada nervus ischiadikus,
perangsangan pada nervus ischiadikus sering menjadi lebih nyeri bila bersin atau
batuk. Pada episode akut, LBP dapat menjadi sangat akut untuk beberapa hari atau
seminggu dan akan lebih meningkat. Pada 2-4 minggu kemudian penderita akan
merasa lebih baik. Episode panjangnya waktu nyeri berbagai macam pada tiap
penderita, begitu juga dengan intensitas tiap episode nyeri dan seberapa mampu
penderita dapat menahan nyerinya.9
1. Faktor Pekerjaan
1) Postur tubuh
vertikal
kanan atau kiri atau berputar > 15o dari garis vertikal
2) Repetisi
Pengulangan gerakan kerja dengan pola yang sama, hal ini bisa
otot dan ligamen serta tekanan pada tulang dan sendi – sendi sehingga
secara tiba – tiba atau kelelahan akibat mengangkat beban berat yang
besar terhadap otot, tendon, ligament, dan sendi. Beban yang berat akan
1) Masa Kerja
semakin lama seseorang terpajan faktor risiko MSDs ini maka semakin
tulang dan keadaan ini mulai terjadi disaat seseorang berusia 30 tahun.
otot skeletal mulai dirasakan pada usia kerja yaitu 25-65 tahun. Pada
otot, terutama untuk otot leher dan bahu, bahkan beberapa ahli lainnya
keluhan otot.
3) Jenis Kelamin
rangka. Hal ini terjadi karena secara fisiologis, kemampuan otot wanita
lama dan semakin tinggi frekuensi merokok, semakin tinggi pula tingkat
batang rokok per hari. Mereka yang telah berhenti merokok selama
setahun memiliki risiko LBP sama dengan mereka yang tidak merokok.
5) Kebiasaan Olahraga
kelenturan (tonus) otot atau kurang berolah raga. Otot yang lemah
jasmani.
6) Tinggi badan
bahu. Pada tubuh yang tinggi umumnya sering mengalami keluhan sakit
lainnya
7) Obesitas
1) Getaran (vibrasi)
getaran mengacu pada frekuensi bolak balik per detik dan diukur dalam
satuan hertz (Hz). Intensitas diukur dengan berbagai cara, seperti puncak
getaran seluruh tubuh juga dapa terjadi saat getaran memasuki tubuh
melalui lengan dan tungkai. Getaran seluruh tubuh beraibat pada seluruh
termasuk mobil, truk, bis, kereta api, pesawat terbang, dan mesin –
2) Temperatur ekstrim
Temperatur yang dingin menyebabkan berkurangnya daya kerja
merasa lelah.
G. Penatalaksanaan
Biasanya low back pain hilang secara spontan. Kekambuhan sering terjadi
karena aktivitas yang disertai pembebanan tertentu. Penderita yang sering
mengalami kekambuhan harus diteliti untuk menyingkirkan kelainan neurologik
yang mungkin tidak jelas sumbernya. Berbagai telaah yang dilakukan untuk melihat
perjalanan penyakit menunjukkan bahwa proporsi pasien yang masih menderita low
back pain selama 12 bulan adalah sebesar 62% (kisaran 42 % - 75 %), agak
bertentangan dengan pendapat umum bahwa 90% gejala low back pain akan hilang
dalam 1 bulan12
b. Terapi Operatif
sederhana yaitu istirahat (bedrest), misalnya untuk kasus otot tertarikatau ligamen
sprain, sampai penanganan yang sangat canggih, seperti mengganti bantal tulang
belakang. Jika dengan bedrest tidak juga sembuh, maka harus ditingkatkan dengan
operasi. Masih ada lagi teknik pengobatan lain, misalnya melalui pembedahan
bantalan tulang.12
Mengatasi low back pain juga tidak cukup dengan obat atau fisioterapi. Hal itu
Latihan itu menggunakan alat-alat pelatihan medis untuk melatih otot-otot utama
terkadang timbulnya suatu penyakit adalah disebabkan lebih dari satu faktor dan
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
- Nama : Tn. H. Abd kadir
- Usia : 43 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Guru
- Alamat : Jl. Manuruki 11
- Status perkawian : kawin
- Suku/ Bangsa : Makassar
- Tanggal Pemeriksaan : 13 maret 2019
Tanggal kunjungan puskesmas : 13 maret 2019
B. Anamnesis
Tn.Ak datang ke poli umum puskesmas Jongayya dengan keluhan
nyeri pinggang bagian bawah, yang sudah di alami sejak 1 minggu yang
lalu.Pasien mengatakan bahwa nyeri terutama di rasakan ketika pasien lama
berdiri ketika pasien mengajar.
Nyeri dirasakan menjalar ke daerah kedua kaki yang mengakibatkan
pasien terganggu ketika beraktifitas .Pasien sebelumnya pernah
mengonsumsi obat anti nyeri yang dibeli d apotik tetapi nyeri tidak
membaik.
C. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Berdasarkan pernyataan pasien, pasien sebelumnya pernah mengalami
sakit yang sama 2 bulan yang lalu.
D. Riwayat Penyakit Keluarga dan Sosial:
ANAMNESIS KELUARGA :
1) Bentuk Keluarga
laki laki dari kepala keluarga bernama HAR berusia 71 tahun berserta
2) Fungsi Keluarga
a) Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan.
b) Fungsi Psikologis
c) Fungsi Sosial
perkembangan anak.
d) Fungsi Ekonomi
keluarga.
kebutuhan keluarga.
dsb.
Keluarga ini telah memenuhi fungsi keluarga secara lengkap baik
dari segi fungsi biologis, psikologis, sosial sedangkan dari segi ekonomi
secara tuntas.
b. Siklus Keluarga
B. Pemeriksaan Fisik
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan
D. Diagnosis Banding
Neuralgia
Farmakologi
Non Farmakologi
G.Prognosis
Dubia ad bonam. Untuk kasus Low back pain dapat hilang sendiri seiring
dengan dihindarinya factor resiko dan pengobatan anti nyeri jika perlu. (7)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Genogram
Keterangan:
: pria
: wanita
Gambar 1. Genogram
keluarga : low back pain
B. Apgar Keluarga
Apgar keluarga adalah suatu penentu sehat / tidaknya keluarga
dikembangkan oleh Rosen, Geymon, dan Leyton dengan menilai 5 fungsi
pokok keluarga / tingkat kesehatan keluarga yaitu :
Total skor
Dari tabel APGAR keluarga diatas total nilai skoringnya adalah 8, ini menunjukan
fungsi keluarga sehat.
C. Mandala of Health
GAYA HIDUP
Pemenuhan kebutuhan
primer dapat tercukupi
dengan baik
PERILAKU KESEHATAN
LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMI
D.
.
- kurangnya pengetahuan pasien - Pendapatan
akan E.
penyakitnya
Family
- ku keluarga cukup
- Kurangnya pengetahuan pasien
F. - Kehidupan sosial
tentang faktor penyebab timbulnya lbp baik
G.
H. LINGK. KERJA
Pasien Datang dengan keluhan sakit di daerah
I.
PELAYANAN KESEHATAN punggung bagian belakang bawah yang kadang Faktor pekerjaan yang
menjalar ke kedua kaki mengakibatkan pasien
J. PKM cukup dekat
Jarak rumah dgn
harus berdiri dan duduk
K. Pemfis: status generalis dalam batas normal
lama
L.
M.
BIOLOGI
N. la LINGKUNGAN FISIK
- Pasien menderita low
O.back
Gambar
pain
2. Mandala of health - Keadaan rumah
dan lingkungan
Komunitas : baik
Tidak Belum
FK Anak P 29 th
sekolah bekerja
Tidak Belum
AH Anak L 26 th
sekolah bekerja
Tidak Belum
AY Anak L 21 th
sekolah bekerja
Tidak Belum
NI Anak P 18 th
sekolah bekerja
SLTA/Sede
AR Sepupu L 71 th PNS
rajat
SLTA/Sede
A sepupu P 44 th Pelajar
rajat
M. Kegiatan Kunjungan Rumah
NO WAKTU KEGIATAN HASIL
- Pengetahuan pasien
terhadap penyakitnya kurang
1. Kondisi pasien.
2. Keadaan rumah.
o Letak : Rumah yang dihuni pasien terletak di pemukiman yang cukup padat
penduduk, beralamat di Jl. Manuruki VI Lr 4 RT 007 RW 004 kecamatan
Tamalate Kelurahan Manuruki
o Kondisi : Kokoh, dinding rumah tembok dan seng,, lantai dari tegel, atap
rumah dari seng, mempunyai halaman. Dengan luas rumah 3x5 meter,
dihuni 8 orang.
o Pembagian ruang : di dalam rumah terdapat 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, 3
kamar mandi, dan 1 dapur dengan luas 2 Meter.
o Ventilasi : Terdapat jendela pada ruang depan, kamar tidur, terdapat pula
lubang ventilasi pada atas jendela.
o Pencahayaan : Pencahayaan di dalam rumah cukup. Daya listrik pada
rumah tersebut cukup , dan dirasa sudah cukup untuk keperluan sehari-hari
seluruh keluarga.
o Kebersihan : kebersihan di dalam rumah baik
o Sanitasi dasar :
Sumber air bersih : Sumber air dari PAM dan Sumur bor.
3. Kepemilikan barang.
Limbah rumah tangga dialirkan melalui saluran limbah, tanpa tempat sampah
diluar rumah. Kesan kebersihan di lingkungan tersebut cukup baik.
N. Diagnosa Holistik
1. Aspek personal
Alasan berobat :. Nyeri pinggang bawah yang dirasakan sudah sejak
1 minggu
Harapan : Keluhan dapat hilang dan pasien dapat sembuh dari
penyakit tersebut, sehingga dapat nyaman beraktivitas seperti biasa.
Kekhawatiran :nyeri memberat sehingga pasien tidak mampu
melanjutkan aktivitasnya dengan normal.
2. Aspek Klinis
Diagnosa kerja : Low back pain
Diagnosa Banding : Neuralgia
Y 8 4
= = = 1
12-N 12-4 4
Hasil: dari perhitungan didapatkan hasil yaitu 1 dikategorikan dalam nilai indeks
> 0,800 yaitu keluarga sehat.
Total jawaban ya 9
Interpretasi: Total skor adalah 9 yang berarti keluarga Ny.R tidak menerapkan
PHBS dengan baik.
BAB V
LAMPIRAN
Ruang tamu
Kamar tidur
Dapur
Kamar mandi
DAFTAR PUSTAKA