4. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang muncul mungkin terjadi pada
kehamilan ektopik,antara lain :
a) Pada pengobatan konservatif, yaitu apabila ada ruptur tuba telah
lama berlangsung (4-6 minggu), terjadi perdarahan ulang
(recurrent bleeding) ini merupakan indikasi operasi.
b) Dapat menyebabakan infeksi.
c) Terjadi subileus karena terdapat massa pada pelvis.
d) Terjadi sterilitas.
e) Apabila perdarahan terjadi secara terus-menerus maka bisa
terjadi anemia akibat kekurangan darah
5. Tanda dan Gejala
a. Adanya amenore, walaupun hanyapendek saja sebelum diikuti
oleh perdarahan.
b. Terjadi perdarahan yang berlangsung kontinu dan biasanya
berwarna hitam.
c. Timbul rasa nyeri pada perut bawah yang sering bertambah dan
keras. Nyeri ini biasanya timbul mendadak, dapat lokal atau
difus.
d. Keadaan umum pasien : tergantung dari banyaknya darah yang
keluar dari tuba, keadaan umum adalah kurang lebih normal
sampai gawat dengan syok berat dan anemi. Suhu badan agak
meningkat pada abortus tuba yang sudah berlangsung beberapa
waktu.
e. Pada abortus tuba terdapat terdapat nyeri tekan di perut bagian
bawah di sisi uterus dan pada pemeriksaan luar atau
pemeriksaan bimanual ditemukan tumor yang tidak begitu padat.
Dan akan terasa nyeri sekali pada pemeriksaan panggul,
terutama di daerah kavum douglasi dan sewaktu serviks
digerakan.
f. Terjadi pembesaran uterus sampi 2 kali ukuran normal.
g. Terjadi penekan pada daerah rektum.
6. Gambaran Klinik / Manifestasi Klinik
a. Kehamilan yang muda dan tidak terganggu, ada gejala-gejala,
seperti kehamilan normal yaitu amenore, enek, sampai muntah.
b. Amenore diikuti perdarahan yang berlangsung cuckup lama dan
darah berwarna kehitaman.
c. Rasa nyeri kiri/kanan pada perut bagian bawah.
d. Uterus yang terus membesar dan lembek seperti pada kehamialn
intra uterin. Pada kehamilan 2 bulan selain uterus membesar
ditemukan tumor yang lembek dan licin.
e. Tergantung dari banyaknya darah yang keluar ke rongga perut,
penderita tampak biasa saja atau tampak anemis, suhu badan
agak naik.
f. Perut membesar menunjukan tanda-tanda rangsanga peritoneum
debgab nyeri keras pada palpasi, kadang ditemukan adanya
cairan bebas dalam rongga perut.
7. Penatalaksanaan Medis
a. Penderita yang disangka mengalami kehamilan ektopik
terganggu (KET) harus dirawat inap di rumah sakit untuk
penanggulangannya.
b. Bila wanita mengalami atau dalam keadaan syok, maka perbaiki
keadaan umumnya dengan cairan yang cukup (dekstrosa 5%,
glukosa 5%, garam fisiologi dan tranfusi darah).
c. Sisa-sisa darah dikeluarkan dan dibersihkan sedapat mungkin
supaya penyembuhan luka lebih cepat.
d. Berikan antibiotic yang cukup dan obat anti inflamasi.
e. Setelah diagnosa jelas, segara lakukan tindakan lapratomi untuk
menghilangkan sumber perdarahan : dicari, diklem, dan dieksisi
sebersih mungkin kemudian diikat sebaik-baiknya.
f. Salpingektomi : mengangkat kehamilan yang kecil dengan
panjang kurang dari 2 cm dan terletak dalam bagian 1/3 distal
tuba fallopi, tempat perdarahan dikendalikan dengan elektro atau
laser dan luka insisi dibiarkan tanpa penjahitan sampai sembuh
sendiri.