Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL DIKUSI KELOMPOK 3

FILSAFAT PENDIDIKAN

TOPIK KE 3 KEBUDAYAAN SEBAGAI ISI PENDIDIKAN

Model pembelajaran jigsaw


3 kelompok ahli dengan pembagian materi :
1. Resya Waryani : 1. Pengertian dan ruang lingkup kebudayaan
2. Prayoga W : 2. Ilmu sebagai kebudayaan dan
3. Kurikulum
3. M Sukron : 4. Proses perkembangan pendidikan dan kebudayaan dan
5. Manusia sebagai pembina kebudayaan

Sub Bab 1 : pengertian dan ruang lingkup kebudayaan

Kelompok Ahli : Resya Waryani ( 1401417179)

Kelompok 1

1. Rizkon ( 1401417177)

Budaya termasuk dalam filsafat atau bagaimana ?

Jadi filsafat itu mengkaji budaya / kebudayaan karna Proses terciptanya kebudayaan serta usaha-usaha
melestarikannya adalah fenomena yang menarik untuk dikaji. Ilmu filsafat menjadi salah satu bidang ilmu
yang memiliki kemampuan untuk mengkaji fenomena tersebut.Filsafat dapat mengkaji dengan mendalam
keadaan sosio-kultural suatu masyarakat dan melihat dengan luas dampak perubahan baik dari segi nilai
individu, nilai dalam komunitas, maupun dalam lingkup yang lebih luas. Termasuk filsafat juga dapat
membantu pemahaman yang baik akan pelestarian budaya, salah satunya melalui culturepreneurship.

Kelompok 3

2. Yosafat pramduya ( 1401417182)

Yang menjadi dasar pemikiran filsafat budaya ( sbg fondasi )

Konsepsi-konsepsi filosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada umumnya bersumber dari dua
faktor, yaitu :

a) Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan


b) Ilmu pengetahuan yang mengandalakan penelaran . Filsafat berada diantara keduanya : Kawasannya
seluas dengan relegi, namun lebih dekat dengan ilmu pengetahuan karena filsafat timbul dari keragua-
raguan dank arena mengandalkan akal manusia.

Kelompok 2

3. Heru mukti ( 1401417204)

Mengapa budaya sebagai buah dari pemikiran manusia seiring berjalanya waktu semakin tergerus ?

Karena seiirng dengan bergantinya jaman maka banyak sekali budaya budaya luar yang masuk ke
indonesia , dan banyak sekali yang Terpengaruh dengan budaya luar oleh karena itu banyak warga
indonesia terpengaruh oleh budyaa luar dan mengakibatkan budaya kita sedikit sekali yang meleestarikan
dan memegang teguh dan anak anak laebih bangga dengan menr

Sub Bab : 2. Ilmu sebagai kebudayaan

3. Kurikulum

Kelompok Ahli : Prayoga Widyatama

Penanya kelompok 3

1. Tatag Tyastoko (196)

Adakah kemungkinan pembaharuan kurikulum di Indonesia ?

Jawaban :

Pembaharuan (inovasi) kurikulum adalah suatu gagasan atau praktek kurikulum baru
dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari kurikulum tersebut dengan
tujuan memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain,
pembaharuan itu di ajukan berkenaan dengan ide dan teknis pada skala yang terbatas.
Pembaharuan selalu berkaitan dengan masalah kreasi dan atau penciptaan sesuatu yang
baru dan menuju ke arah yang lebih baik.

Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai
dengan keadaan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan
perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah. Pembaharuan kurikulum
perlu dilakukan mengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus
menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah dan terus
berlangsung.
Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang
fundamental yang diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat
sebagian bila hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi
saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat
menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum. Perubahan
kurikulum menyangkut berbagai faktor, baik orang-orang yang terlibat dalam
pendidikan dan faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan.

2. Diah Purnamasari (169)


Bagaimana contoh pendidikan yang relevan ?
Jawaban :
Pendidikan yang relevan adalah pendidikan yang memberikan bekal hidup kepada
subyek didik, sehingga ia mampu menata kehidupan dan penghidupannya di dalam
situasi konkrit tempat dia ada dan berdiam. Bekal itu terdiri atas: a) pengetahuan, b)
keterampilan, c) sikap keprofesian dan d) sikap hidup, (= sikap kemanusiaan atau
moralitas), yang berpedoman kepada tata paham dan tata nilai yang dianuti.

Bekal yang diberikan harus disesuaikan dengan peluang, tuntutan dan tantangan di
dalam situasi konkrit subyek didik. Anak-anak di Sumatera, khususnya di Sumatera
bagian selatan (atau utara) harus diberi bekal yang sesuai dengan peluang, tuntutan dan
tantangan Sumatera, yang pasti tidak seluruhnya sama dengan wilayah-wilayah lain di
RI. Sumatera begitu kaya alamnya. Di sini terdapat semua keunggulan komparatif yang
dibanggakan Indonesia. Ada potensi pertanian, dengan perkebunan dan argoindustri;
ada peluang kemaritiman dengan segala kekayaan laut; ada kawasan pertambangan; ada
wilayah industri: rumah, ringan dan berat, ada di mana-mana jaringan transportasi dan
komunikasi, sampai dengan sarana teknologi informasi canggih. Pendidikan yang
relevan berusaha mempelajari peluang dan tantangan lapangan yang ada, lalu
menyusun kurikulum yang menjawab tantangan dan peluang tsb.

Kecuali itu tidak boleh dilupakan bahwa titik tolak kelompok masyarakat di berbagai
daerah Sumatera tidak sama. Ada yang masih sangat tradisional, dan belum banyak
bersentuhan dengan dunia modern dengan ekonomi keuangan dan teknologi
canggihnya. Akan tetapi ada juga yang sudah berkecimpung di tengah-tengah era pasca
industri, dengan teknologi canggih pada umumnya dan teknologi informasi pada
khususnya. Untuk memberikan pendidikan yang benar-benr relevan perbedaan-
perbedaan dan kekhasan peluang dan tuntutan harus diperhatikan.

3. Juliati Anggraeni Fatma (170)


Bagaimana contoh nilai, ilmu, skill didalam kurikulum ?

Jawaban :
Nilai

Dalam hal ini nilai terdapat didalam pendidikan karakter,dimana didalam


pendidikan karakter telah di jelaskan terdapat 18 nilai yang menjadi pedoman
dalam pendidikan di era sekaarang ini

Ilmu

Dalam hal ini Ilmu yang dimaksud yaitu tentang ilmu pengetahuan, seperti
konsep , ide, fakta, dan data prinsip

Skill

Berisi tentang Hard skill dan Soft skill

4. Heru Mukti S (204)

Bagaimana cara guru untuk melestarikan kebudayaan dalam pendidikan dimasa


modern ini yang menyebabkan siswa kurang menyukai tentang kebudayaan ?

Jawaban :

1. Menjadi teladan

Apabila orang tua sangat menghargai dan mencintai budayanya maka kemungkinan
anak akan meniru dengan senang hati

2. Menggunakan Bahasa daerah dirumah

Hal ini akan membuat anak akan terus menjaga budaya karena akan terbiasa dengan
budaya bahasa yang mereka gunakan

3. Mengikuti les kesenian

Mengikutsertakan anak dalam sanggar kesenian adalah cara memperkenalkan


sekaligus mempelajari kesenian daerah, tidak hanya dari daerah asal anak tetapi juga
kesenian dari daerah lain

4. Rekreasi budaya keluarga

Mengajak anak ke tempat tempat sejarah yang terdapat budaya hal ini tidak hanya
rekreasi tetapi juga ada edukasi
Penanya kelompok 2

1. Alvin Ervina (172)

Menurut kelompok anda,sudah efektifkah kurikulum yang ada saat ini

Jawaban :

Menurut kelompok kami sudah efektif,karena didalam kurikulum sekarang telah


menggunakan pendekatan tematik yang diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan.Dengan demikian generasi muda akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif sehingga nantinya mereka sukses dalam menghadapi
berbagai persolan dan tantangan di masa depan.

Tambahan dari Feby Muhammad Zaini (180)

Sudah efektif ,sebagai contoh di dalam pembelajaran kurikulum k13 pembelajaran telah
menggunakan tematik hal ini akan membuat siswa lebih aktif, kreatif dan inovatif di
dalam pembelajaran.

2. Feby Muhammad Zaini (180)

Bagaimana tolak ukur kurikulum yang baik ?

Jawaban :

1. Peserta didik lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif, dan lebih senang belajar

2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan lebih bergairah dalam melakukan proses

pembelajaran dan lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu

3. Menejemen satuan pendidikan lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk

bimbingan dan penyuluhan terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di

sekolah

4. Negara dan Bangsa memiliki reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih baik

dan memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih menarik bagi investor

5. Masyarakat umum memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompoten dan dapat

berharap kebutuhan pendidikan akan di penuhi oleh sekolah


3. Rosita Septiani (163)

Bagaimana tanggapan anda tentang adanya dua kurikulum didalam satu sekolahan ?

Jawaban :

Dengan adanya penerapan dua kurikulum di dalam satu sekolahan itu menjadi penghambat

proses belajar mengajar, pasalnya guru harus menyiapkan dua jenis bahan ajaran. Contoh Jika

hal tersebut tetap diterapkan maka guru yang bersangkutan akan kerepotan dalam materi

ataupun media pembelajarannya, karena bahan ajar harus dipersiapkan sebelum guru

mengajar apabila diterapkan 2 kurikulum maka bahan ajarnya berbeda.

4. Pandu Arya P (179)

Apakah aspek/pedoman di dalam pembuatan kurikulum ?

Jawaban :

Visi dan misi serta tujuan perguruan tinggi (PT), Visi dan misi serta
tujuan jurusan / program studi. Warna visi, misi dan tujuan perguruan tinggi, dan
jurusan /program studi harus tercermin dalam kompetensi lulusan program
studi yang akhirnya termuat dalam mata kuliah.

Body of knowledge; yang merupakan tubuh dari ilmu pengetahuan itu sendiri,body
of knowledge memuat mata kuliah inti yang harus ada dalam suatu kurikulum.
Misalnya prodi komputer tentu harus ada mata kuliah Algoritma, Pengantar
Teknologi Informasi, dll. Bila prodi Manajemen tentu harus ada mata kuliah
Manajemen, Ekonomi Mikro, Ekonomi Makro, bila prodi Akuntansi harus ada mata
kuliah Akuntansi, Akuntasni Biaya, dll.
Reference System; yaitu keinginan dari Perguruan Tinggi (PT) untuk menghasilkan
kompetensi lulusannya seperti apa? atau dengan kata lain yaitu kompetensi peminatan
dari suatu program studi, atau penekanan kemampuan lulusannya.Kemampuan dan
kompetensi dari lulusan yang terdiri dari kompetensi utama, pendukung dan lainnya
disusun dalam bentuk bahan-bahan kajian yang muara pada penyusunan mata kuliah.
Environment dan Fasilitas; yaitu suasana lingkungan, dukungan dosen, fasilitas,
laboratorium, perpustakaan, tipikal dan kemampuan mahasiswa, semua pengaruh dari
internal.
Demand dan Stakeholder; yaitu kebutuhan dari user / pengguna lulusan, dunia usaha
/industri terhadap kompetensi lulusan. Saat ini selain kompetensi bidang studinya, saat
ini secara umum dunia usaha pengguna lulusan menginginkan agar tenaga lulusan
memiliki attitude yang baik, communication skill, team work ( bisa bekerja dalam tim
), memiliki etiket, dan juga kreatif dan atraktif, semua pengaruh dan kebutuhan
eksternal /stakeholder.
Rule dan Regulation; SK Menteri dan peraturan-paraturan yang memuat tentang
kurikulum Pendidikan Tinggi

Sub Bab : 4. Proses perkembangan pendidikan dan kebudayaan dan

5. Manusia sebagai pembina kebudayaan

Kelompok Ahli : M Sukron (1401417187)

Pertanyaan dari kelompok 2:

1. Rosita Septiani (163)

Bagaimana cara guru untuk kembali mengeksiskan kebudayaan terhadap peserta didik zaman
sekarang ?

Jawaban :

Dalam pembelajaran saat ini terdapat berbagai macam cara untuk mengajarkan kebudayaan
kepada peserta didik, diantaranya melalui pendidikan bahasa daerah dan juga kesenian. Dari
mata pelajaran bahasa daerah guru dapat mengajarkan mengenai kebudayaan yang ada di daerah
sekitar tempat tinggal dengan leluasa dan menguasai mengenai materi kebudayaan setempat
yang ada. Namun tentunya dengan pembawaan dan penyampaian yang bisa menarik perhatian
peserta didik seperti menggunakan teknologi zaman sekarang unutk menunjukan kebudayaan itu
melalui audio, visual atau audio visual, bisa juga menggunakan kesenian kesenian yang ada.

Selanjutnya bisa juga melalui sector non formal seperti :


2. Perkenalkan budaya melalui cerita
3. Perkenalkan budaya melalui visual
4. Pengenalan kebudayaan dengan mengunjungi tempat tempat bersejarah

Tanggapan pertanyaan dari Rosita

1. Alvin erfina (172)

Guru dapat mengajarkan kebudayaan kepada peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
di maksimalkan di SD. Ekstrakurikuler dibuat semenarik mungkin yang bisa menarik minat
peserta didik untuk mengikutinya.

2. Ilyas maulana (162)

Guru dapat memadukan teknologi dengan kebudayaan yaitu melalui video-video kebudayaan
yang belum familiar, sehingga peserta didik dapat mengenal dan mengetahui banyak
kebudayaan.

Pertanyaan dari kelompok 1 :

1. Achmad fauzi (184)

Jika ada peserta didik baru dengan kebudayaan yang bertentangan / berbeda dengan kebudayaan
asli yang ada di sekolah, bagaimana cara agar semuanya dapat terondisikan ?

Jawaban :

Dengan latar belakang daerah berbeda tentunya akan menimbulkan banyak kebudayaan yang
berkumpul dan bersosialisasi. Jika ada anak dengan kebudayaan yang bertentangan maka peserta
didik tersebut sebisa mungkin harus menyesuaikan diri dengan kebudayaan mayoritas yang ada
di sekolah tersebut dengan cara saling menghormati dan saling menjaga. Selama kebudayaan
tersebut tidak mengganggu hak orang lain dan tidak membahayakan maka kebudayaan tersebut
masih dapat diterima bahkan bisa berakulturasi membentuk kebudayaan baru yang lebih adaptif.

2. Gusnandita (205)

Permasalahan apa yang sering timbul karena kekurang pahaman masyarakat terhadap
kebudayaan ?

Jawaban :
Kekurang pahaman masyarakat terhadap kebudayaan adalah masalah yang belum bisa teratasi
dengan maksimal untuk zaman sekarang ini, dikarenakan kurangnya sosialisasi dan tingkat
pendidikan masyarakat. Permasalahan yang sering timbul adalah kurangnya toleransi terhadap
orang lain yang melakukan suatu kebudayaannya, kurangnya apresiasi terhadap kebudayaan,
keterbengjkalaian kebudayaan yang ada sehingga bisa saja menyebabkan kebudayaan itu punah
karena kurangnya kepedulian masyarakat untuk melestarikan kebudayaan tersebut, dan bahkan
kekurang tahuan masyarakat terhadap kebudayaan dapat menimbulkan kesalah pehaman dan
perpecahan jikalau tidak memahami makna yang sebenarnya terkandung dalam kebudayaan
tersebut dan kurangnya rasa toleransi masyarakat,

Pertanyaan kelompok 3

1. Yosafat Pramudya (182)

Bagaimana peran pendidikan berkaitan dengan adanya kebudayaan baru namun tetap menjaga
kebudayaan yang lama ?

Jawaban :

Peran pendidikan tergambar jelas dalam mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik pada
umumnya. Untuk menindak lanjuti kebudayaan baru maka diadakan mata pelajaran TIK dan
mata pelajaran lain yang materiya mengikuti perkembangan zaman, sehingga peserta didik dapat
mengetahui kebudayaan baru dan tidak menyalahgunakannya. Selanjutnya dalam
mempertahankan kebudayaan lama, diadakannya mata pelajaran IPS mengenai sejarah, bahasa
daerah yang didalamnya terdapat kebudayaan kebudayaan asli yang diajarkan kepada peserta
didik, dan untuk sekarang ini adanya pendidikan karakter untuk menjaga karakter peserta didik
sehingga tidak larut dan mengikuti kebudayaan baru yang tidak baik.

2. Wahyu pratama A (202)

Contoh peran pendidikan dalam mengajarkan kebudayaan langsung dan tidak langsung ?

Jawaban :
Peran pendidikan dalam mengajarkan kebudayaan secara langsung dapat dimaknai dengan
proses pembelajaran yang didalamnya memuat kebudayaan sebagai isi dalam proses
pembelajaran tersebut, sebagaimana dalam mata pelajaran bahasa daerah, IPS (sejarah) dan
tingkah laku serta kebiasaan yang dibiasakan dalam proses pembelajaran. Sedangkan peran
pendidikan dalam mengajarkan kebudayaan secara tidak langsung dapat dimaknai dengan
kegiatan kegiatan diluar pembelajaran yang mengandung kebudayaan seperti melalui
ekstrakurikuler seni tari, karawitan, rebana dll yang diikuti oleh peserta didik sehingga peserta
didik dapat mengetahui dan bahkan bisa melestarikan kebudayaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai