Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“DEGRADASI SENYAWA ORGANIK BERWARNA


DENGAN SEMIKONDUKTOR DENGAN BERBAGAI
TIPE TITANIUM DIOKSIDA (FOTOKATALIS)”

DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Hari Sutrisno, M.Si
NIP. 196704071992031002

OLEH
INDRY ARISKA
18708251006
KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
“DEGRADASI SENYAWA ORGANIK BERWARNA DENGAN
SEMIKONDUKTOR DENGAN BERBAGAI TIPE TITANIUM DIOKSIDA
(FOTOKATALIS)”

A. Tujuan Praktikum
Penguraian (fotokalis) senyawa organik berwarna oleh berbagai TiO2
dengan bantuan sinar matahari.
B. Kajian Teori
Semikonduktor TiO2 terdegradasi dengan senyawa organik menggunakan
bantuan sinar UV ataupun matahari. Proses tersebut dapat terpacu karena adanya
foto yang berasal dari sinar UV yang dapat mendorong terjadinya loncatan
elektron pada TiO2 yang berasal dari pita valensi menuju pita konduksi sehingga
mengakibatkan kekosongan (H+) dalam pita konduksi. O2 dapan membantu
elektron dalam memacu terjadinya reaksi reduksi, sementara H+ mengalami
oksidasi karena bantuan H2O yang dapat menghasilkan radikal OH yang menjadi
penentu terjadinya aktivitas reaksi oksidasi dalam senyawa organik. Berikut
skema eksitasi elektron yang terjadi secara semikonduktor pada gambar 1.

Gambar 1. Proses utama yang terjadi dalam suatu partikel semikonduktor

Berikut tahapan fotokatalis heterogen dalam senyawa organik pada


permukaan TiO2:
1. Pembangkit dalam membawa muatan
TiO2 + h  hvb + + ecb –
2. Penjebakkan dalam membawa muatan
hvb + + >TiIV OH  {>TiIV OH } +
ecb - + >TiIV OH  {>TiIII OH}
ecb - + >TiIV  >Ti III
3. Menyatukan ulang yang membawa muatan
hvb + + {>TiIII OH}  >TiIV OH
ecb - + {>TiIV OH } +  >TiIV OH
4. Mentrasfer muatan pada antar muka
{>TiIV OH } + + Red  >TiIV OH + Red+
etr - + Ox  >TiIV OH + Ox-

adanya >TiOH makan mendeskripsikan permukaan TiO2 yang terhidrat ; ecb-


ialah elektron yang terdapat dalam pita konduksi, sementara etr- ialah elektron
yang terperangkap dalam pita konduksi; hvb+ ialah kekosongan pada pita
valensi; red ialah yang mendonorkan elektron (reduktor); ox ialah yang
menerima elektron (oksidan); {>TiIV OH } + ialah kekosongan dalam pita
valensi yang terperangkap dalam permukaan (radikal hidroksida yang ada
dalam permukaan), sementara {>TiIII OH} ialah elektron dalam pita konduksi
yang terperangkap pada permukaan.
TiO2 ialah semikonduktor yang mempunyai celah menyerupai pita
dengan luas absorpsi optik pada daerah sinar UV (<400 nm). Upaya
peningkatan aktifitas migrasi elektron pada semikonduktor yang dibutuhkan
oleh material agar dapat terjadi migrasi elektron adanya energi yang lebih
rendah yang berasal celah pita semikonduktor. Material ini disebut sebagai zat
pensensitif (sensitizer), sementara prosesnya dinamakan sensititasi.
Kebanyakan material mempunyai celah pita yang dekat atau absorpi pada
cahaya tampak yang dipergunakan sebagai zat pensensitif TiO2. Material ini
terdiri dari semikonduktor inorganik serta pewarna organik.
Zat Pensensitif anorganik
a. Zat pensensitif yang memiliki energi celah lebih kecil TiO2
Semikonduktor mempunyai energi celah kecil telah banyak
dipergunakan zat pensensitif dalam peningkatan sifat-sifat absorpsi optik
nanopartikel TiO2 pada bagian cahaya tampak. Metode preparasi sistem
TiO2 yang tersensitif material inorganik biasanya dipergunakan dalam
metode sol-gel. Preparasi nanokristal TiO2 yang sensitif nanopartikel PbS
berukuran (,2,5 nm), yang menyatakan elektron terbentuk akibat
penyinaran foto yang mengalami migrasi secara langsung oleh PbS menuju
TiO2 akan membentuk fotokonduksi kuat pada bagian cahaya tampak.
Eksitasi zat pensensitif AgI pada nanopartikel TiO2 akan menghasilkan
stabilisasi pasangan kekosongan-elektron dengan waktu 100 s dan
mengakibatkan migrasi elektron yang berasal AgO menuju TiO2.

Gambar 2. Migrasi elektron dari pita konduksi CdS menuju pita konduksi
TiO2

Aktivitas pensensitif nanopori TiO2 oleh Ag2S yang kemudian


memdapatkan informasi posisi relatif tingkat energetik antar permukaan
dengan ukuran partikel kuantum dan TiO2 dimaksimalkan agar pemisahan
muatan dengan mempergunakan efek kuatitas ukuran dan fotostabilitas
elektroda meningkat signifikan dengan modifikasi permuakaan
nanopartikel TiO2 dengan CdS. Gambar 2 menyatakan bahwa migrasi
elektron pada pita konduksi CdS menuju pita konduksi TiO2 dengan
menyinarkan cahaya tampak. Adanya pengaruh ukuran kuatun juga
memiliki peran yang sangat penting pada transfer elektron antar partikel
pada CdS- TiO2 yang bergantung pada ukuran nanoratikelnya TiO2.
Pentransferan muatan terjadi karena nanopartikel TiO2 memiliki ukuran
yang besar (>1,2 nm) saat pita konduksi nanopartikel berada dibawa pita
konduksi nanopartikel CdS.
b. Zat Pensensitif nanopartikel logam
Film TiO2 nanopartikel yang tersensitif Ag-nanopartikel warnanya
akan berubah yang mula-mula tidak berwarna akan berubah abu-abu
kecoklatan yang dilakukan penyinaran UV. Terjadinya oksidasi Ag oleh O2
dengan sinar tamoak dan terenduksi Ag+ dengan sinar UV. Sifat fotokromik
pada film TiO2 yang sensitif Ag dapat meningkat dengan iradiasi secara
simultan selama proses deposisi Ag pada sinar UV. Sementara mekanisme
pemisahan muatan pada muka Ag serta nanopartikel TiO2 ada pada gambar
3. TiO2 mengalami deposisi nanorpartikel Ag, adanya pentransferan
elektron mengakibatkan fotoinduksi cahaya tampak Ag menuju molekul
oksigen yang mempunyai peran penting. Fotoeksitasi elektron Ag yang
ditransfer ke molekul oksigen dengan perantara TiO2 dan non-eksitasi Ag.

Gambar 3. Migrasi elektron perak (Ag) menuju pita konduksi (PK) TiO2
(PV = pita valensi dan PK = pita konduksi)

Film nanopri TiO2 yang mengalami dispersi nanopartikel Ag akan


memperlihatkan perubahan potensial yang negatif dengan aus anoda dalam
hal respon cahaya tampak, atas dasar hal ini diaplikasi untuk fotovoltaik,
fotokatalis, dan sensor plasmon, TiO2 nanorods yang mengalami sensitifan
nanopartikel Au dan Ag mendapatkan akumulasi elektron yang tinggi pada
pita konduksi dibandingkan TiO2 yang murni karena sinar UV.
c. Zat pensentif organik
Zat warna organik telah tersebar dan dipergunakan sebagai zat
sensitifan nanomaterial TiO2 agar dapat membantu peningkatan sifat-sufat
optik. Seperti zat pensensitif sel fotovoltaik zat warna. Zat sensitifan
organik ialah senyawa komplek logam transisi dengan ligand polypyridine,
phthalocyanine, dan metalloporphyrins. Zat pensensitif organik akan
berhubung pada permukaan nanopartikel TiO2 dengan perantara grup
fungsional pada berbagai interaksi. Seperti ikatan kovalen yang berhungan
langsung dengan kelompok fungsional atau dengan agen pengikat; interaksi
elektrokastik dengan pertukaran ion, pasangan ion, atau interaksi pendonor
akseptor; ikatan hidrogen; dan gaya van der waals. Kelompok fungsional
secara umum dipergunakan dengan baik dari asam karboksilat.
C. Alat dan Bahan

1. Alat
a) Gelas ukur 10 ml 1 buah
b) Gelas beker 50 ml 3 buah
c) Labu ukur 100 ml 1 buah
d) Neraca digital
e) Piper volum 1 buah
f) Pipet tetes 1 buah
g) Cawan 2 buah
h) Spatula 1 buah
i) Plastik
j) Solasi
2. Bahan
a) Aquades
b) Metilen biru 1 ml
c) TiO2 0,03 gram
d) TiO2AgI 0,03 gram

D. Cara Kerja
1. Mengambil larutan metilen biru dengan menggunakan pipet volum
sebanyak 1 ml
2. Memasukkan metilen biru kedalam labu ukur dan menambakan aquades
hingga tanda
3. Setelah itu mengocok larutan pada labu ukur sebanyak 20 kali
4. Selanjutnya menimbang TiO2 dan TiO2AgI masing-masing 0,03 gram
5. Membagi larutan metilen biru yang telah diencerkan kedalam 3 gelas beker
dengan komposisi masing-masing 25 ml di setiap gelas beker
6. Setelah itu memasukkan TiO2 yang telah ditimbang kedalam gelas beker 1
yang telah berisi larutan metilen biru dan mengaduknya dengan spatula
hingga larut
7. Kemudian untuk gelas beker 2, ditambahka TiO2AgI yang ditelah
ditimbang dan mengaduknya dengan spatula higga larut
8. Sementara untuk gelas beker 3 tanpa campuran apapun
9. Selanjutnya menutup ke-3 gelas beker dengan plastik dan mengamati
perubahan warna dan endapan 4 hari kemudian.
E. Data Hasil Praktikum

No. Larutan Sebelum Setelah 4 hari


Warna Endapan
1. Metilen biru + TiO2 Biru keruh Biru sedikit Endapan warna
keruh putih (++)
2. Metilen biru + Biru muda Biru keruh Endapan warna
TiO2AgI putih (+)
3. Metilen biru Biru Biru Tidak terdapat
endapan
F. Pembahasan
Praktikum ini berjudul degradasi senyawa organik berwarna (metilen
blue) dengan semikonduktor dengan berbagai tipe titanium dioksida
(fotokatalis). Adapun tujuan dari praktikum ini dilakukan ialah untuk melihat
penguraian (fotokalis) senyawa organik berwarna oleh berbagai TiO2 dengan
bantuan sinar matahari. Dalam praktikum yang kami lakukan ada 2 senyawa
semikonduktor yang dipergunakan yaitu TiO2AgI 30% dan TiO2 tanpa
penambahan senyawa lain.
Senyawa organik berwarna yang dipergunakan pada praktikum ini
ialah larutan metilen biru. Sementara untuk partikel TiO2 sebagai fotokatalis
yang berfungsi untuk mendegradasi senyawa organik berwarna yaitu metilen
biru. Karena TiO2 merupakan senyawa semikonduktor yang mempunyai
fotoaktivitas serta stabilitas kimia yang tinggi dan tahan akan fotokorosi dalam
berbagai kondisi larutan kecuali dalam larutan asam kuat atau terdapat fluoride.
Fotokatalis ialah suatu reaksi yang dapat terjadi apabila terdapat
cahaya dengan adanya peningkatan kecepatan reaksi akibat pengaruh dari
katalis yang di absorbsi oleh energi sinar UV yang akan menghasilkan senyawa
pereduksi dan oksidasi pada permukaan katalis. Aktivitas ini berdasarkan
kemampuan ganda senyawa semikonduktor (TiO2) agar dapat terjadi
penyerapan foton dan akan terjadi reaksi transformasi material secara teratur.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil pada
gelas beker 1 yang berisi metilen biru yang ditambahkan dengan TiO2AgI dan
kemudian diamati setelah 4 hari warna larutan yang mulanya berwarna biru
muda berubah menjadi biru keruh dan terdapat endapan yang berwarna putih.
Perubahan warna yang terjadi karena pada larutan metilen biru mengalami
degradasi warna karena terjadi raksi dengan TiO2AgI. Hasil yang didapatkan
pada saat praktikum sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa TiO2 dapat
mempercepat proses penguraian senyawa organik yang berwarna. Sementara
untuk endapan bukanlah hasil reaksi antara kedua senyawa namun endapan
tersebut adalah krital TiO2 yang tidak dapat larut dalam metilen biru.
Untuk gelas beker ke-2 yang didalamnya terdapat larutan metilen biru
dan TiO2 . Setelah 4 hari larutan juga mengalami perubahan warna yang mula-
mula berwarna biru keruh berubah menjadi warna biru sedikit keruh dan
terdapat endapan yang berwarna putih. Perubahan warna terjadi larutan metilen
biru disebabkan larutan mengalami degradasi warna karena adanya reaksi
dengan TiO2 . Dari hasil percobaan yang dilakukan sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa TiO2 dapat mempercepat proses terjadinya penguraian
senyawa organik yang berwarna. Sementara untuk endapan, bukanlah hasil dari
reaksi antar kedua senyawa tetapi endapan tersebut hanyalah kristal TiO2 yang
tidak dapat larut dalam metilen biru.
Senyawa yang mengalami perpecahan pada metilen biru dapat terjadi
disebabkan adanya sinar UV atau cahaya serta memerlukan fotokatalis dan
dalam praktikum ini digunakan TiO2 . degradasi yang terjadi ini dinamakan
dengan fotodegradasi sebab membutuhkan cahaya. Prinsip yang dipergunakan
pada fotodegradasi ialah sebab adanya loncatan elektron yang terjadi yang
berasal pita valensi menuju pita konduksi yang berapa pada logam
semikonduktor apabila terkena suatu energi foton. Loncatan elektron ini dapat
menyebabkan timbulnya hole (lubang elektron) yang berinteraksi dengan
pelarut (air) yang kemudian terbentuk radiakal OH. Radikal yang akan
mengurai senyawa organik metilen biru. Fotodegradasi berawal dengan
terjadinya oksidasi ion OH- dari H2O yang akan membentuk radikal yang
kemudian TiO2 akan menyerap cahaya membentuk hole. Adapun mekanisme
sebagai berikut:
TiO2 + hυ  hole+ + e-
hole+ + OH-  OH•
OH•+ substrat  produk
Sementara reaksi fotodegradasi metilen biru dapat dituliskan sebagai
berikut:
C16H18N3SCl + 51/2 O2  HCl + H2SO4 + 3HNO3 + 16CO2 + 6H2O
H. Kesimpulan
Larutan metilen biru akan mengalami fotodegradasi oleh TiO2 .
dimana senyawa akan mengalami perpecahan pada metilen biru hal ini dapat
terjadi sebab cahaya yang diperlukan dan fotokatalis yang dibutuhkan oleh
TiO2 . degradasi yang terjadi menyebabkan warna metilen biru menjadi terang
(memudar) atau warnanya mengalami penguraian.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskam hubungan luas permukaan dengan aktivitas penghilangan warna
metilen blue dalam larutan!
Jawab:
Luas permukaan yang besar (ukuran partikel kecil) peningkatan
aktivitas fotokatalis akan membentuk radikal hidroksil, sebab semakin
tinggi pembentukkan radikalnya makan semakin efektif
kemampuannya untuk melakukan fotokatalis, sehingga penyerapan
berbagai polutan atau pemudaran warna (termasuk zat warna metilen
biru).
2. Bagaimanakah peran zat tersensitif AgI terhadap aktivitas penghilangan
warna metilen blue dalam larutan?
Jawab:
Logam dipilih karena mempunyai sifat yang tidak mudah teroksidasi
karena memiliki potensial reduksi yang cukup tinggi. Sehingga,
logam-logam tersebut akan bertindak sebagai akseptor elektron.
Contohnya AgI yang mempunyai potensial reduksi 0,799 volt.
Nanopartikel TiO2 yang mengalami sensitifan Ag juga menunjukkan
perubahan potensial yang negatif dengan arus anoda dapat merespon
cahaya tampak. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya degradasi
warna pada larutan metilen blue.
H. DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Larutan. Bandung: Citra Aditya Bakti

Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Banjar Baru: Universitas
Lambung Mangkurat

Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Surabaya: Kartika

Hari Sutrisno. (2017). Praktikum Kimia. Yogyakarta: Program Pascasarjana


UNY

John dan Rachmawati. 2011. Chemistry 3A. Jakarta: Penerbit Erlangga

Keenan, C.W. 1989. Kimia Universitas Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga.

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas


Indonesia

Raymond Chang. (2005). Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB
Laporan sementara
Dokumentasi

Menimbang TiO2 dan TiO2AgI masing-masing 0,03 gr

Mengambil larutan metilen biru sebanyak 1 ml


Melakukan pengenceran metilen biru dengan aquades hingga tanda pada labu
ukur

Setelah diencerkan larutan dibagi kedalam 3 gelas beker


Sebelum larutan diberi perlakuan atau belum terjadi fotokatalis

Setelah larutan disimpan didekat jendela dan terpapar cahaya selama 4 hari

Anda mungkin juga menyukai