Anda di halaman 1dari 9

Visi :

Menghasilkan Ners yang unggul dalam menerapkan ilmu dan teknologi


keperawatan lanjut usia

TAHAP TUMBUH KEMBANG PADA NEONATUS

Dosen Matakuliah:

Santun Setiawati, S.Kp., Ns.,M.Kes.,Sp.An

Disusun Oleh:

Aufa Hammam Yogi S P3.73.20.2.17.006


Annissa Triwijaya Tumuyu P3.73.20.2.17.001
Desy Nurohma Aviyanti P3.73.20.2.17.011
Febrilla Elena Crismonika P3.73.20.2.17.015
Hedya Saraswati Septiani P3.73.20.2.17.019
Mawar Alfiana Prenata P3.73.20.2.17.023
Puput Dwi Martiana P3.73.20.2.17.027

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA III
2019
TAHAP TUMBUH KEMBANG PADA NEONATUS
A. Konsep Tumbuh Kembang
1. Definisi Tumbuh Kembang
Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat
membelah diri dan mensintesis protein baru, menghasilkan peningkatan
ukuran dan berat seluruh atau sebagian sel (Wong, 2008). Perkembangan
adalah suatu perubahan dan perluasan secara bertahap, meliputi tahap
kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningkatan dan
perluasan kapasitas seorang melalui maturasi dan pembelajaran.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang


Menurut (Wong, 2008) secara umum terdapat 2 faktor utama yang dapat
berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu:
a. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai akhir proses
tumbang anak.
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang baik merupakan faktor yang sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan.

B. Tumbuh Kembang Neonatus


1. Pertumbuhan Fisik
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase
berikut :
a. Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus,
yaitu dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi
proses adaptasi semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas
pernafasan, pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50
kali permenit, penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali
permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih besar di bandingkan
dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk
memenuhi kebutuhan gizi.
b. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)
Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi
3 tahap yaitu :
1) Usia 1-4 bulan
Tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan berat
badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat badan akan
mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan agak stabil,
tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan.
2) Usia 4-8 bulan
Pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat benda
pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah 500-600
g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan
pertumbuhan tinggi badan tidak mengalamikecepatan dan stabil
berdasarkan pertambahan umur.
3) Usia 8-12 bulan
Pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai tiga kali
berat badan lahir, pertambahan berat badan perbulan sekitar 350-
450 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram pada usia 10-12
bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan
sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun,
pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai
75 cm

2. Pertumbuhan Kognitif
Menurut Piaget, Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh
dan kativitas motorik. Semua gerakan akan diarahkan ke mulut dengan
merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yang dilihat, didengar, disentuh
dan lain-lain. Tahap ini disebut tahap Sensorimotor. (Wong, 1999)

Dworetzky (1990) menguraikan perkembangan bahasa dapat dibagi


menjadi dua tahapan yaitu tahapan pralinguistik dan linguistick.
a. Pralinguistik (usia sejak lahir - 11 bulan) yaitu masa dimana anak
belum mengenal bahasa atau mampu berbahasa, tetapi bayi dapat
membuat bahasanya sendiri dan tidak dimengerti orang tuannya.
1) Lahir, perkembangan bahasa yaitu mulai dari menangis, dan
kebanyakan merupakan cara anak untuk berkomunikasi
2) 2 minggu, perkembangan bahasa yaitu menangisnya mulai
berkurang dan mulai memberikan gerak dan isyarat acak
3) 6 minggu, perkembangan bahasa yaitu (anak mulai membuat suara
seperti “uuhh”), menjerit, berdeguk dan coos
4) 3 bulan ampai 6 bulan, perkembangan bahasa yaitu membuat vocal
konsonan dan mulai mengoceh
5) 6 bulan sampai 9 bulan, perkembangan bahasa pada anak yaitu
membuat suara seperti “ as, ah, ba, ba” meniru suara asidental dan
lebih banyak mengulang kta silabel
6) 9 bulan sampai 11 bulan, perkembangan bahasa anak, menunjukan
tanda pasti dari pemahaman beberapa kata dan perintah sederhana,
meniru suara deliberasi.
b. Linguistik yaitu kata pertama kali diucapkan anak sebagai titik akhir
masa bayi. Kata pertama umumnya terjadi pada usia 10-17 bulan. Kata
pertama yang diucapkan biasanya berhubungan langsung dengan
benda atau kegiatan tertentu sebagai bentuk dasar. Misalnya mama,
papa, baba, dan baru kemuadian mempelajari kata abstrak

3. Pertumbuhan Psikoseksual
Perkembangan psikoseksual anak pertama kali dikemukakan oleh
Sigmund Freud (dalam Wong, 1999), Psikoseksual merupakan proses
perkembangan anak dengan petambahan kematangan fungsi struktur dan
kejiwaan yang dapat menimbulkan dorongan untuk mencari rangsangan
dan kesenangan untuk menjadi dewasa.
Pada anak usia 0 – 1 tahun kenikmatan didapat dengan cara menghisap,
menggigit, mengunyah, atau bersuara. Ketergantungan sangat tinggi dan
selalu minta dilindungi untuk mendapatkan rasa aman. Masalah yang
terjadi pada tahap ini adalah masalah menyapih dan makan. Tahap ini
disebut dengan Tahap Oral.

Perkembangan Psikoseksual Menurut Sigmud Freud Menurut Freud,


dalam perkembangannya anak akan melewati beberapa tahap dalam
hidupnya, yaitu:
Tahap oral (0-1 tahun).
Pada masa ini kepuasan dan kesenangan anak didapat melalui kegiatan
menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara. Ketergantungan pada
orang di sekelilingnya sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk
mendapatkan rasa aman. Masalah yang sering terjadi pada masa ini adalah
masalah penyapihan dan makan.

4. Pertumbuhan Psikososial
Teori mengenai perkembangan psikososial dikemukakan oleh Erikson
(dalam wong, 1999) yang menyatakan bahwa anak dalam
perkembangannya selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Setiap
tahapan sosial memiliki dua komponen, aspek yang baik dan yang tidak
baik dari konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya bergantung pada
resolusi atas konflik tersebut.
Pada anak usia 0 – 1 tahun Atribut paling penting bagi perkembangan
kepribadian yang sehat adalah kepercayaan (trust). Pada tahap ini bayi
sudah membangun rasa percaya kepada seseorang, baik orang tua maupun
orang yang mengasuhnya. Kesalahan dalam mengasuh atau merawat pada
tahap ini dapat menimbulkan rasa tidak percaya. Tahap ini disebut Tahap
percaya versus tidak percaya (0-1 tahun).

5. Pertumbuhan gerak halus atau motorik halus


Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan
dan sikap tubuh yang melibatkan otot– otot besar seperti duduk, berdiri,
dan sebagainya. Perkembangan motorik halus pada tiaptahap
perkembangan anak adalah sebagai berikut:
a. Masa neonatus (0-28)
Pada masa neonatus (0-28 hari) adalah awal dari pertumbuhan
danperkembangan setelah lahir, masa ini merupakan masa terjadikehidupan
yang baru dalam ekstra uteri dengan terjadi proses adaptasisemua sistem
organ tubuh. Proses adaptasi dari organ tersebut dimulaidari akrivitas
pernapasan yang disertai pertukaran gas denganfrekuensi pernapasan antara
35-50 x/menit, penyesuaian denyut jantung antara 120-
160x/menit dengan ukuran jantung lebih besar apabila dibandingkan
dengan rongga dada, terjadi aktivitas bayi yangmulai meningkat.
Selanjutnya diikuti perkembangan fungsi organ-organ tubuh lainnya.

b. Masa bayi (28 hari -1tahun)


1) Bayi sudah mencoba meraih mainan yang digerak-gerakkan
didepan pandangannya atau yang ditaruh di dadanya.
2) Telapak tangannya sudah membuka sehingga orangtua
bisamemegang kedua tangannya dan membantu si kecil untuk
bertepuk tangan.
3) Sudah bisa memerhatikan suatu objek yang berjarak.
4) Perkembangan Sosial-Emosi
5) Bayi mulai memunculkan berbagai suara sebagai ekpresi rasa
senang atau tidak senang ketimbang menangis.
6) Dapat memberi respons dengan mengoceh atau tersenyum
padaorang dewasa yang mengajaknya bercanda.
7) Bisa membedakan wajah-wajah yang tersenyum, suara-suararamah
maupun yang menunjukkan amarah. Respons yangdiberikan
berbeda terhadap apa yang dilihat. Maka itu, seringlahmemberikan
senyuman serta suara riang gembira pada bayi.
8) Dapat menikmati permainan, baik bermain sendiri dengan
suatuobjek atau bermain social misalnya bermain cermin. Ia
akantersenyum ketika melihat bayangannya di cermin.
9) Mengulurkan tangan minta digendong ibu atau orang yang
sudahdikenalnya.
10) Jika ada bayi lain, biasanya ia memberikan respons untuk
menarik perhatian. Seperti dengan menendang-nendangkan kaki,
tertawa,main ludah atau melambungkan badannya ke atas-ke
bawah.
6. Perkembangan gerak kasar atau motorik kasar
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukangerakan
yang melibatkan bagian–bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot–
otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat sepertimengamati
sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya. Perkembanganmotorik kasar
pada tiap tahap perkembangan anak adalah sebagai berikut
a. Masa neonatus (0-28 hari)
Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia inidiawali
dengan tanda gerakan seimbang pada tumbuh dan mulai mengangkat
kepala
b. Masa bayi (28 hari -1tahun)
1) Usia 1-4 bulan
Perkembangan motorik kasar pada usia ini dimulai
dengankemampuan mengangkat kepala saat tengkurap, mencoba
duduk sebentar dengan ditopang, mampu duduk dengan kepala
tegak, jatuh terduduk di pangkuan ketika disokong pada posisi
berdiri,kontrol kepala sempurna mengangkat kepala sambil
berbaringtelentang, berguling dari telentang ke miring, posisi
lengan dantungkai kurang fleksi, dan berusaha untuk mengangkat.
2) Usia 4-8 bulan
Perkembangan motorik kasar awal bulan ini dapat dilihatpada
perubahan dalam aktivitas, seperti posisi telungkup pada alasdan
sudah mulai mengangkat kepala dengan melakukan
gerakanmenekan kedua tangannya. Pada bulan ke-4 sudah
mampumemalingkan kepala ke kanan dan ke kiri, duduk dengan
kepalategak, membalikan badan, bangkit dengan kepalategak,
menumpubadan pada kaki dengan lengan berayun ke depan dan ke
belakang,berguling dari telentang ke telengkup, serta duduk
dengan bantuandalam waktu yang singkat.
3) Usia 8-12 bulan
Perkembangan motorik kasar dapat diawali dengan duduk tanpa
pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit lalu berdiri,berdiri 2
detik, dan berdiri sendiri.
7. Perkembangan kemampuan bicara dan bahasa
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon
terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan
sebagainya. Berikut ini akan disebutkan perkembanganbahasa pada tiap
tahap usia anak.
a. Masa neonatus (0-28 hari)
Perkembangan bahasa masa neonatus ini dapat ditunjukkan
denganadanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap
suara atau bel.
b. Masa bayi (28 hari -1tahun)
1) Usia 1-4 bulan
Perkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan
adanyakemampuan bersuara dan tersenyum, mengucapkan huruf
hidup,berceloteh, mengucapkan kata “ooh/ahh”, tertawa dan
berteriak,mengoceh spontan, serta bereaksi dengan mengoceh.
2) Usia 4-8 bulanPerkembangan bahasa pada usia ini adalah dapat
menirukanbunyi atau kata– kata, menoleh ke arah suara atau
sumber bunyi,tertawa, menjerit, menggunakan vokalisasi semakin
banyak sertamenggunakan kata yang terdiri atas dua suku kata dan
dapatmembuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperti “ba- ba”.
3) Usia 8-12 bulan
Perkembangan bahasa pada usia ini adalah mampu mengucapkan
kata “papa” dan “mama” yang belum spesifik,mengoceh hingga
mengatakannya secara spesifik, serta dapat mengucapkan 1-2 kata.
8. Perkembangan sosialisasi dan kemandirian
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan
sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah
denganibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya,dan sebagainya.Perkembangan perilaku pada tahap tumbuh
kembang tiap usia adalahsebagai berikut.
a. Masa neonatus (0-28 hari)
Perkembangan adaptasi sosial atau perilaku masa neonatus ini dapat
ditunjukan dengan adanya tanda– tanda tersenyum dan mulaimenatap
muka untuk mengenali seseorang.
b. Masa bayi (28 hari –1 tahun)
1) Usia 1-4 bulan
Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini dapat diawalidengan
kemampuan mengamati tangannya, tersenyum spontan dan
membalas senyum bila diajak tersenyum, mengenal ibunya dengan
penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak, tersenyum pada
wajah manusia, waktu tidur dalam sehari lebih sedikit daripada
waktu terjaga, membentuk siklus tidur bangun, menangis bilaterjadi
sesuatu yang aneh, membedakan wajah–wajah yangdikenal dan
tidak dikenal, senang menatap wajah–wajah yang dikenalnya, serta
terdiam bila ada orang yang tak dikenal (asing).
2) Usia 4-8 bulan
Perkembangan adaptasi sosial pada usia ini antara lain anak merasa
takut dan terganggu dengan keberadaan orang asing, mulai bermain
dengan mainan, mudah frustasi, serta memukul-mukul lengan dan
kaki jika sedang kesal.
3) Usia 8-12 bulan
Perkembangan adptasi sosial pada usia ini dimulai
dengankemampuan bertepuk tangan, menyatkan keinginan, sudah
mulai minum dengan cangkir, menirukan kegiatan orang, bermain
bola atau lainnya dengan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

L.Wong Donna et al. (2008). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 6.


Jakarta : EGC

Hasan, Rusepno. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia

Hidayah, Indrawarti Nurul. 2013. Tumbuh Kembang Manusia. Jakarta: EGC.

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi


Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Marmi, dan Kukuh Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta:


Trans
Info Media.

Soetjiningsih, SpAk. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Ns. Yuliastati,S.Kep, M.Kep, Amelia Arnis, M.Nurs. 2016. Modul Bahan Ajar
Cetak Keperawatan Anak. Jakarta:Pusdik SDM Kesahatan.

Anda mungkin juga menyukai