Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PAPER KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA USIA SEKOLAH DAN PADA


IBU HAMIL

Kelompok 2:

1. AnnisaTriwijayaTumuyu (P3.73.20.2.17.002)
2. AryaCupalGustiayo (P3.73.20.2.17.004)
3. DebyFitriayuningsih (P3.73.20.2.17.010)
4. DesyNurohmaAviyanti (P3.73.20.2.17.011)
5. Gita Savitri (P3.73.20.2.17.017)
6. SalsabilaRizqiNarendra (P3.73.20.2.17.031)
7. Tammy Melliani (P3.73.20.2.17.035)
8. YasintaFadilasari (P3.73.20.2.17.040)

PRODI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2019
AsuhanKeperawatanJiwaPadaUsiaSekolah

Sesuai dengan tahapan proses keperawatan dan dengan berorientasi pada


keterampilan kompetensi ego, pertama perawat perlu melakukan pengkajian.

1. Pengkajian

Perawat mengkaji penguasaan anak terhadap tiap area keterampilan


yang dibutuhkan anak untuk dapat menjadi seorang dewasa yang kompeten.
Selain mengkaji keterampilan yang telah diuraikan tersebut, perawat juga
perlu mengkaji data demografi, riwayat kesehatan terdahulu, kegiatan hidup
anak sehari-hari, keadaan fisik, status mental, hubungan interpersonal, serta
riwayat personal dan keluarga.

a. Data demografi
Pengkajian data demografi meliputi nama; usia; tempat; dan
tanggal lahir anak; nama, pendidikan, alamat orang tua; serta data lain
yang dianggap perlu diketahui. Riwayat kelahiran, alergi, penyakit da
pengobatan yang pernah diterima anak, juga perlu di kaji. Selain itu,
aktifitas kehidupan sehari-hari anak meliputi keadaan gizi termasuk
berat badan,jadwal makan, dan minat erhadap makanan tertentu; tidur
termasuk kebiasaan dan masalah kualitas tidur;; eliminasi meliputi
kebiasaan dan masalah yang berkaitan dengan eliminasi; kecacatan dan
keterbatasan lainnya.
b. PengkajianFisik
Dalam pengkajian fisik perlu diperiksa keadaan kulit, kepala,
rambut, mata, telinga, hidung, mulut, pernapasan, kardiovaskuler,
muskuloskeletal, dan neurologis anak. Pemeriksaan fisik lengkap sangat
diperlukan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh gangguan fisik
terhadap prilaku anak. Misalnya, anak yang menderita diabetes atau
asma sering berprilaku merusak dalam usahanya mengendalikan
lingkungan. Selain itu, hasil pemeriksaan fisik berguna sebagai dasar
dalam menentukan pengobatan yang diperlukan. Bahkan untuk
mengetahui kemungkinan bekas penganiayaan yang pernah di alami
anak.
c. Status Mental
Pemeriksaan status mental anak bermanfaat untuk memberi
gambaran mengenai fungsi ego anak. Perawat membandingkan perilaku
dengan tingkat fungsi ego anak dari waktu kewaktu. Oleh karena itu,
status mental anak perlu dikaji setiap waktu dengan suasana yang santai
dan nyaman bagi anak. Menggunakan alat bermain sangat bermanfaat
untuk mengalihkan fokus anak (yang menimbulkan ansietas) ke
karakter yang digunakan dalam permainannya. Data dicatat sesuai
dengan perilaku yang di amati untuk menjaga objektivitas pengkajian,
kesan, perasaan, dan pendapat perawat.Pemeriksaan status mental
meliputi keadaan emosi, proses berpikir, dan isi pikiran; halusinasi dan
persepsi; cara bocara dan orientasi; keinginan untuk bunuh diri atau
membunuh. Pengkajian terhadap hubungan interpersonal anak dilihat
dalam hubungannya dengan anak sebayanya yangpenting untuk untuk
mengetahui kesesuaian perilaku dengan usia. Pertanyaan yang perlu
diperhatikan perawat ketika mengkaji hubungan interpersonal anak,
antara lain sebagai berikut.
1) Apakah anak berhubungan dengan anak sebaya dan dengan jenis
kelamin tertentu?
2) Apakah anak dalam struktur kekuasaan dalam kelompok?
3) Bagaimana keterampilan sosial anak ketika menjalin dan
berhubungan dengan anak lain?
4) Apakah anak mempunyai teman dekat?
Kemampuan anak berhubungan dengan orang dewasa juga
penting dikaji untuk mengetahui kebutuhan anak akan tokoh panutan
dan kebutuhan anak akan dukunga dan kasih sayang.

d. Riwayat personal dan keluarga


Riwayat personal dan keluarga meliputi faktor pencetus masalah,
riwayat gejala, tumbuh kembang anak, yang biasanya dikumpulkan oleh
tim kesehatan. Data ini sangat diperlukan untuk mengerti prilaku anak
dan membantu menyusun tujuan asuhan keperawatan. Pengumpulan
data keluarga merupakan kebagian penting dari pengkajian melalui
pengalihan fokus dari anak sebagai individu ke sistem keluarga. Tiap
anggota keluarga diberi kesempatan untuk mengidentifikasi siapa yang
bermasalah dan apa yang telah dilakukan oleh keluarga untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

Untuk menegakan diagnosis keperawatan,data yang telah dikumpulkan


kemudian di analisis sebagai dasar perencanaan asuhan keperawatan
selanjutnya. Dalam keperawatan psikiatri dapat digunakan
PND(Pshyciatric Nursing Diagnosis), NANDA (North American Nursing
Diagnosis Association), dan DSM-III R (Diagnosis and statistical Manual
of Mental Disorders).
2. DiagnosaKeperawatan

Potensial mengembangkan rasa inisiatif

Diagnosa Tindakan Rasional


Keperawatan

Potensial 1. Pemenuhan kebutuhan a. Untukmelihatkebutuha


mengembangkan fisik yang optimal nfisikanak
rasa inisiatif
a. Kaji pemenuhan b. Agar gizianakterpenuhi
kebutuhan fisik anak c. Agar
b. Anjurkan pemberian tidakmudahterserangpe
makanan dengan gizi yang nyakit
seimbang d. Agar
c. Kaji pemberian vitamin anakdapatmemliharake
dan imunisasi ulangan sehatandirinya
(booster)
d. Ajarkan kebersihan diri

2. Mengembangkan
ketrampilan motorik
kasar dan halus a. Untukmelihatkemampu
a. Kaji kemampuan anmotikkasardanhalusp
motorik kasar dan halus adaanakdanmelihatperk
anak embanganya
b. Fasilitasi anak untuk b. Agar
bermain yang anakdapatmenstimulasi
menggunakan motorik motoric kasarnya
kasar (kejar-kejaran, c. Agar
papan seluncur, sepeda, anakdapatmenstimulasi
sepak bola, tangkap bola motoric halusnya
dll) d. Agar
c. Fasilitasi anak untuk anakmerasakannyaman
kegiatan dengan saatbermaindandapatm
menggunakan motorik enstimulasiketerampila
halus (belajar nmotoriknya
menggambar, menulis,
mewarnai, menyusun
balok dll)
d. Menciptakan lingkungan
aman dan nyaman bagi
anak untuk bermain di
rumah

3. Mengembangkan
ketrampilan bahasa a. Mengetahuikemampua

a. Kaji ketrampilan bahasa ndanperkembanganba

yang dikuasai anak hasaanaksesuaiusianya

b. Berikan kesempatan .

anak bertanya dan b. Melatihanakuntukmen

bercerita gungkapkanpendapatn

c. Sering mengajak yadengan rasa

komunikasi beranidanpercayadiri.

d. Ajari anak belajar c. Melatihkemampuanba

membaca hasaanak.

e. Belajar bernyanyi d. Mengetahuikemampua


ndanperkembanganba
caanaksesuaiusianya.
e. Melatihanakuntukmen
ghiburdiridanmengung
kapkanperasaannyale
watlaguyandinyanyika
n.

a. Mengetahuiseberapaja
uhperkembangaadapta
sipsikososialanak

4. Mengembangkan b. Melatihanak agar

ketrampilan adaptasi mudahberadaptasiden

psikososial gantemansebayanya.

a. Kaji ketrampilan c. Melatihkepercayaandi

adaptasi psikososial anak risertaadaptasipsikoso

b. Berikan kesempatan sialanak

anak bermain dengan d. Melatihadaptasidanke

teman sebaya percayaandirianaksaat

c. Berikan dorongan dan berhubungandengan

kesempatan ikut orang lain yang

perlombaan lebihdewasa

d. Latih anak berhubungan


dengan orang lain yang
lebih dewasa a. Mengetahuiseberapajau
hanakmengenalidentitas
danperannya
b. Agar
5. Membentuk indentitas anakmengenalbagiantu
dan peran sesuai jenis buhnyasendiri
kelamin c. Agar
a. Kaji identitas dan peran anakmengetahuiperbed
sesuai jenis kelamin aandirinyadantemannya
b. Ajari mengenal bagian- yang
bagian tubuh berbedajeniskelamin
c. Ajari mengenal jenis d. Menarikperhatiananaku
kelamin sendiri dan ntuknyaman di
membedakan dengan lingkungannya
jenis kelamin anak lain
d. Berikan pakaian dan
mainan sesuai jenis
kelamin

6. Mengembangkan
kecerdasan
a. Mengetahuiseberap
a. Kaji perkembangan
ajauhpengetahuan
kecerdasan anak
yang dimilkianak.
b. Bimbing anak dengan
b. Dapatmenstimulasi
imajinasinya untuk
dayakreatifitasnya.
menggali kreatifitas,
c. Agar
bercerita
anakdapatlebihberk
c. Bimbing anak belajar
embang.
ketrampilan baru
d. Agar
d. Berikan kesempatan dan
anakdapatmelaluka
bimbing anak membantu
npekerjaanrumahse
melakukan pekerjaan
derhanasecaramandi
rumah sederhana
e. Ajari pengenalan benda, ri.
warna, huruf, angka e. Meningkatkanpenge
f. Latih membaca, tahuananaksehingga
menggambar dan anakdapatmengenal
berhitung benda, warna,
hurufdanangka.
f. Agar
anakdapatmembaca,
menulis,
danberhitung.

7. Mengembangkan nilai a. Mengetahuiseberapaja


moral uhpengetahuantentang
a. Kaji nilai-nilai moral nilai – nilai moral
yang sudah diajarkan yang dimilkianak.
pada anak b. Agar
b. Ajarkan dan latih anakdapatmenerapkan
menerapkan nilai agama nilai agama
dan budaya yang positif danbudaya yang
c. Kenalkan anak terhadap positif.
nilai-nilai mana yang c. Agar
baik dan tidak anakdapatmenyeleksi
d. Berikan pujian atas nilai- nilai – nilaimana yang
nilai positif yang baikuntukditerapkand
dilakukan anak alambersosial.
e. Latih kedisplinan d. Agar
anakmendapatpenghar
gaanatasnilai –
nilaipostif yang
telahdilakukan.
e. Agar
anakdapatmenerapkan
kedisiplinandalamber
aktifitas.

8. Meningkatkan peran
a. Agar
serta keluarga dalam
mengetahuikondisiper
meningkatkan
tumbuhandanperkemb
pertumbuhan dan
angananaksaatini.
perkembangan
b. Agar
a. Tanyakan kondisi
petugaskesehatandapa
pertumbuhan dan
tmengevaluasiupaya
perkembangan anak
yang
b. Tanyakan upaya yang
telahdilakukanolehkel
sudah dilakukan
uargaterhadappertumb
keluarga terhadap anak
uhandanperkembanga
c. Berikan reinforcement
nanak.
atas upaya positif yang
c. Dapatmemberikanpen
sudah dilakukan
guatanuntukmembent
keluarga
ukpikiranpositifatasup
d. Anjurkan keluarga
aya yang
untuk tetap rutin
membawa anaknya ke telahdilakukanolehkel
fasilitas kesehatan uarga.
(posyandu, puskesmas d. Agar
dll) pertumbuhandanperke
e. Anjurkan pada keluarga mbangananakdapatter
untuk memberikan pantauolehpetugaskes
makan bergizi ehatan.
seimbang e. Agar
f. Berikan pendidikan anakmendapatgizi
kesehatan tentang tugas yang
perkembangan normal baikbagipertumbuhan
pada usia pra sekolah danperkembangannya.
g. Berikan informasi cara f. Masaperkembanganpr
menstimulasi asekolahpentinguntuk
perkembangan pada perkembanganselanjut
usia pra sekolah nya.
g. Agar
keluargamengetahuise
rtadapatmenstimulasi
pertumbuhandanperke
mbangananaksaatusia
prasekolah.
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada IbuHamil

1. Pengkajian
Menurut Direja (2011), data yang perlu dikaji pada klien dengan masalah
psikososial (ansietas), yaitu:

a. Perilaku

Produktivitas menurun, mengamati dan waspada, kontak mata jelek, gelisah,


melihat sekilas sesuatu, pergerakan berlebihan (seperti: foot shuffling,
pergerakan lengan/tangan), ungkapan perhatian berkaitan dengan merubah
peristiwa dalam hidup, insomnia dan perasaan gelisah.

b. Afektif

Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita berlebihan,


nyeri dan ketidakberdayaan meningkat secara menetap, gemeretak,
ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri sendiri, perasaan
tidak adekuat, ketakutan, distressed, khawatir, prihatin dan mencemaskan.

c. Fisiologis

Suara bergetar, gemetar atau tremor tangan, bergoyang-goyang, respirasi


meningkat, madi meningkat, dilatasi pupil, refleks-refleks meningkat, nyeri
abdomen, gangguan tidur, perasaan geli pada ekstermitas, eksitasi
kardiovaskuler, peluh meningkat, wajah tegang, anoreksia, jatung berdebar-
debar, keragu-raguan berkemih, kelelahan, mulut kering, kelemahan, nadi
berkurang, wajah bergejolak, vasokontriksi superficial, tekanan darah
menurun, mual, keseringan berkemih, pingsan, sukar bernafas, tekanan darah
meningkat.

d. Kognitif

Hambatan berpikir, bingung, preokupasi, pelupa, perenungan, perhatian lemah,


lapang persepsi menurun, takut akibat yang tidak khas, cenderung
menyalahkan orang lain, sukar berkonsentrasi, kemampuan berkurang
(memecahkan masalah dan belajar), kewaspadaan terhadap gejala fisiologis.

e. Faktor yang berhubungan


Terpapar toksin, konflik tidak disadari tentang pentingnya nilai-nilai atau
tujuan hidup, hubungan kekeluargaan atau keturunan, kebutuhan yang tidak
terpenuhi, interpersonal-transmisi atau penularan, krisis situasional atau
maturasi, ancaman kematian, ancaman terhadap konsep diri, stress,
penyalahgunaan zat, ancaman terhadap atau perubahan dalam: status peran,
status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, lingkungan dan status ekonomi.

2. DiagnosaKeperawatan
a. Gangguancitratubuhb.dperubahanpenampilan
b. Ketakutabb.dketidakbiasaan
c. Gangguanpolatidurb.dfaktorpsikologis
d. Ansietasb.dancamanterhadapkonsepdiriatau status
peransekunderakibatkehamilan

No. Diagnosa Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Gangguan citra a. Terima persepsi diri a. Untuk
tubuh b.d klien dan berikan memvalidasi
perubahan jaminan bahwa ia dapat perasaannya.
penampilan. mengatasi krisis ini. b. untuk
b. Dorong klien melakukan meningkatkan rasa
perawatan diri. kemandirian.
c. Kaji kesiapan klien, c. Keterlibatan dapat
kemudian libatkan klien memberikan rasa
dalam pengambilan kontrol dan
keputusan tentang meningkatkan
perawatan bila harga diri.
memungkinkan. d. agar klien dapat
d. Berikan kesempatan mengungkapkan
kepada klien untuk keluhannya dan
menyatakan perasaan memperbaiki
tentang citra tubuhnya. kesalahpahaman.
b. Bimbing dan kuatkan e. untuk mendukung
fokus klien pada aspek- adaptasi dan
aspek positif dari kemajuan yang
penampilannya dan berkelanjutan
upayanya dalam
menyesuaikan diri
dengan perubahan citra
tubuhnya.
c. Berikan informasi sesuai
tingkat pemahaman atau
penerimaan klien .
d. Orientasikan klien ke
lingkungan sekitar.
2. Ketakutan b.d a. Berikan informasi sesuai a. Untuk mengurangi
ketidakbiasaan tingkat pemahaman atau ansietas klien dan
penerimaan klien. meningkatkan kerja
b. Orientasikan klien ke sama.
lingkungan sekitar. b. Untuk berorientasi
c. Orientasikan keluarga pada terhadap waktu,
kebutuhan khusus klien dan tempat, orang,
izinkan anggota keluarga kejadian.
berpartisipasi dalam c. Tindakan ini dapat
memberikan perawatan. membantu
d. Atur anggota keluarga untuk memberikan
tinggal bersama klien. dukungan yang
efektif.
d. Untuk membantu
klien mengurangi
ketakutannya.
3. Gangguan pola tidur a. Berikan kesempatan klien a. Mendengar aktif
b.d faktor psikologis untuk mendiskusikan dapat membantu
keluhan yang mungkin menentukan
menghalangi tidur. penyebab kesulitan
b. Rencanakan asuhan tidur.
keperawatan rutin yang b. Tindakan ini
memungkinkan pasien tidur memungkinkan
tanpa terganggu selama asuhan keperawatan
beberapa jam. yang konsisten dan
c. Berikan bantuan tidur, memberikan waktu
kepada klien, seperti bantal, untuk tidur tanpa
mandi sebelum tidur, terganggu.
makanan atau minuman, dan c. Susu dan beberapa
bahan bacaan. kudapan tinggi
d. Ciptakan lingkungan tenang protein, seperti keju
yang kondusif untuk tidur. dan kacang, higiene
e. Berikan pendidikan pribadi secara rutin,
kesehatan kepada klien yang dapat
tentang teknik relaksasi. mempermudah tidur.
d. Tindakan ini dapat
mendorong istirahat
dan tidur.
e. Upaya relaksasi yang
bertujuan biasanya
dapat membantu
meningkatkan tidur.
4. Ansietas b.d a. Kaji tingkat ansietas (ringan, a. Untuk mengurangi
ancaman terhadap sedang, berat, panik). tingkat kecemasan.
konsep diri atau b. Beri kenyamanan dan b. Untuk mengurangi
status peran sekunder ketentraman hati pada klien. rasa khawatir klien.
akibat kehamilan c. Singkirkan stimulasi yang c. Agar klien menjadi
berlebihan. lebih tenang.

Anda mungkin juga menyukai