Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DEVI PERMATA SARI

NIM : 180621100074

KELAS : 2B

MATAKULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN (UTS)

1. Menurut saudara apa yang membedakan filsafat dengan bidang ilmu lainnya?
Menurut saya berbeda, karena filsafat merumuskan sesuatu dengan mencari
prinsip-prinsip umum dan memandang segala sesuatu dengan terbuka dan secara
menyeluruh. Filsafat bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu ilmu dengan objek
renungan dengan suatu makna, misalkan: religi, kesusilaan, keadilan dsb. Sedangkan
ilmu mempelajari rumud-rumus yang pasti namun dibatasi, menilai suatu objek
dengan patokan penilaian tertentu sehingga objek penilainnya terbatas serta tugas dari
ilmu adalah memberikan suatu jawaban pasti dan objektif.

2. Jelaskan hubungan antara filsafat pendidikan dan tujuan pendidikan di Indonesia!


Indonesia sekarang ini sedang mengalami krisis identitas, karena ilmu
pengetahuan yang tidak didasari dengan filsafat untuk mendasari tujuan pendidikan
secara nasional, dan tidak didasari dengan pengetahuan tentang perkembangan
kejiwaan dan fisik anak bangsa, serta ilmu pengetahuan yang tidak didukung oleh
“body of knowledge” yang relevan. Tujuan pendidikan sesungguhnya dari rakyat
untuk rakyat. Di lingkungan bermasyarakat mereka menciptakan kebudayaan, lalu
kebudayaan tersebut ditransformasikan melalui pendidikan. Dengan pendidikan, dapat
mempersiapkan masyarakat dan individu lalu masyarakat dan individu menciptakan,
melestarikan serta mengembangkan kebudayaan. Dengan begitu merumuskan tujuan
pendidikan harus berbanding terbalik dari masyarakat dan kebudayaan, artinya harus
dari kebutuhan, nilai nilai budaya, dan aspirasi masyarakat. Sama halnya jika kita
akan mengembangkan filsafat pendidikan untuk Indonesia sebagai tujuan pendidikan
harus bertolak belakang dari masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Tanpa begitu
maka pendidikan tidak akan relevan dengan kehidupan nyata di kehidupan sehari-hari
dalam bermasyarakat dan bisa jadi akan lepas dari kebudayaan Indonesia.
Dengan filsafat pendidikan kita dapat mengetahui suatu pemikiran filosofis,
yang mana dapat diperoleh suatu landasan filosofis. Landasan ini untuk
mengembangkan tujuan pendidikan di Indonesia. Dengan analisis budaya dan
masyarakat Indonesia untuk berkecenderungan hidup pada masa depan dunia dan
Indonesia.

3. Adakah pengaruh filsafat pendidikan terhadap iman dan taqwa? Jelaskan!


Filsafat pendidikan mengambil pengaruh yang besar terhadap iman dan taqwa
sebagai bekal untuk pembentukan moral. Sehingga moral dan etika akan terbentuk
dengan sendirinya yang akan melekat pada diri seseorang untuk meningatkan kualitas
iman dan taqwa. Keimanan seseorang dapat berpengaruh pada nilai ketaqwaannya.
Sedangkan tinggi rendahnya nilai ketaqwaan merupakan bukti keimanan yang
dimiliki. Filsafat pendidian sebagai ilmu ini sebagai alat tahu. Tidak memperayai
sesuatu berarti tidak mempercayai suatu hal itu ada. Pada kehidupan nyata kita sering
dihadapkan dengan misteri tersembunyi yang ditandai dengan tanda-tanda, yang
bermaksud agar kita mempercayai suatu hal tersebut. Jadi, filsafat pendidikan
memiliki hubungan erat terdahap iman dan taqwa.

4. Jelaskan konsep aliran materialisme dalam aliran filsafat pendidikan! Berilah contoh
konkret!
Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan
rohani, bukan spiritual, atau supranatural. Filsafat materialisme memandang bahwa
materi lebih dahulu ada sedangkan ide atau pikiran timbul setelah melihat materi.
Dengan kata lain materialisme mengakui bahwa materi menentukan ide, bukan ide
menentukan materi.
Aliran materialism dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Filsafat Materialisme Dialektika


Materialisme dialektika adalah materialisme yang memandang segala sesuatu
selalu berkembang sesuai dengan hukum-hukum dialektika: hukum saling
hubungan dan perkembangan gejala-gejala yang berlaku secara objektif di dalam
dunia semesta. Pikiran-pikiran materialisme dialektika inipun dapat kita jumpai
dalam kehidupan misalnya, “bumi berputar terus, ada siang ada malam”, “habis
gelap timbullah terang”, “patah tumbuh hilang berganti” dsb. Semua pikiran ini
menunjukkan bahwa dunia dan kehidupan kita senantiasa berkembang.
b. Filsafat Materialisme Metafisik
Materialisme metafisik, yang memandang dunia secara sepotong-sepotong atau
dikotak-kotak, tidak menyeluruh dan statis. Pikiran-pikiran materialisme metafisik
ini misalnya: “sekali maling tetap maling”, memandang orang sudah ditakdirkan,
tidak bisa berubah.

5. Mengapa setiap ilmu pengetahuan harus dilandasi dengan filsafat? Jelaskan!


Karena filsafat dapat membantu sebuah ilmu pengetahuan untuk berfikir lebih
rasional dan mampu mempertanggungjawabkan keilmuannya secara terbuka terhadap
semua pertanyaan dan sangakalan dengan argumen yang objektif. Sebuah ilmu
pengetahuan hanya fokus mempelajari tentang satu bidang pengetahuan saja.
Sedangkan filsafat mempelajari seluruh realitas pada ilmu pengetahuan. Hubungan
ilmu pengetahuan dan filsafat tidak dapat dipisahkan karena, filsafat tidak dapat
berkembang apabila tidak ada ilmu. Sebaliknya, ilmu tidak dapat tumbuh tanpa
adanya kritik dan filsafat. Jadi, ilmu pengetahuan harus dilandasi dengan filsafat
karena filsafat merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai