Anda di halaman 1dari 6

I.

TOPIK
Air Sebagai Sistem Penyokong Pada Tumbuhan

II. TUJUAN
Untuk Mengetahui Jumlah air yang di perlukan oleh tumbuhan

III. DASAR TEORI


Air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi tanaman. Salah satu fungsi
air bagi tanaman adalah untuk mengatur suhu tubuh tanaman melalui proses
transpirasi. Ketika tanaman menerima sinar matahari, tanaman dapat memproduksi
pangan melalui proses fotosintesis. Namun demikian, selain memberikan manfaat
bagi tanaman melalui proses fotosintesis, cahaya matahari juga menyebabkan
meningkatnya suhu tanaman. Agar peningkatan suhu oleh sinar matahari tidak
mencapai tingkat yang membahayakan bagi tanaman, maka tanaman mengatur suhu
tubuhnya melalui proses transpirasi. Pada transpirasi, air keluar dari tubuh tanaman
melalui stomata. Bersamaan dengan keluarnya air, terjadi pembuangan energy panas
dari tubuh tanaman. Dengan demikian, tanaman dapat menjaga suhu tubuhnya pada
tingkat yang aman secara fisiologis. Jika pembuangan energy melalui transpirasi ini
tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka akan terjadi penumpukan energy panas
pada tubuh tanaman. Hal ini sangat berbahaya bagi tanaman karena suhu yang
terlalu tinggi pada tubuh tanaman dapat menyebabkan rusaknya organ sel, sel, dan
jaringan tanaman. Di dalam tubuh tanaman, air bergerak melalui sebuah jaringan
pengangkut.
Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang sedang bertranspirasi berada
dalam keadaan tekanan hidrostatik negatif tegangan. Tegangan tersebut yang dialami
oleh seluruh kolam air yang terdapat dalam pembuluh xylem, yang juga disebabkan
oleh laju absorbsi air. Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh xylem
merupakan kolam air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tubuh tumbuhan
atau secara harfiah ditarik ke atas secara utuh (Lakitan, 2004).
Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan
penyusun utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama
dalam proses fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini ke bagian-bagian
tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan
tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan
produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap
melalui stomata atau melalui transpirasi (Dwidjoseputro,1984).

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
No Nama Alat Jumlah
1 Neraca 2 buah
2 Handpone 1 buah
3 ATK 1 buah

B. Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1 Daun Acalypha sp 1 helai

V. PROSEDUR KERJA
1. Mengambi satu helai daun Acalypha sp yang masih segar dan masih
memperlihatkan bentuk yang normal
2. Menimbang segera dan catat berapa beratnya dan keadaan fisik daun
tersebut dan digambar
3. Membiarkan daun tersebut pada udara terbuka selama 30 menit setelah itu
ditimbang kembali beratnya dan dicatat perubahan fisik yang terjadi pada
daun tersebut
4. Berapa lama daun tersebut benar-benar layu dan berapa air yang hilang dari
daun tersebut
VI. HASIL PENGAMATAN
N Meni Gambar daun Acalypha sp Pembanding berat Bera
Gambar Hasil pengamatan
o t ke (gr) t (gr)
tangan
dan dan
sega layu
r
1 0 1,27
menit gr

2 30 1.18
menit gr

No Kondisi fisik daun Acalypha sp


Daun segar Daun layu
1 - Masih segar - Daun
- Tepi daun bergerigi sudah
- Warna daun hijau layu
- Tulang daun menyirip berwarna merah - Warna
daun
masih
hijau
- Tulang
daun
berwarn
a merah
VII. PEMBAHASAN
Hasil pengamatan kelompok kami dengan bahan daun Acalypha yang masih
segar yang berjumlah 1 helai daun di timbang menggunakan neraca digital dengan
berat awal 1,27 gram ,kemudian setelah itu di biarkan di udara terbuka selama 30
menit, setelah 30 menit daun tersebut ditimbang kembali dan beratnya adalah 1,18
gram terjadi penyusutan berat dan tampak fisik daunnya juga berubah yang
awalnya segar menjadi agak layu.
Dalam praktikum ini kita dapat mengetahui penyebab menyusutnya berat
daun Acalypha sp yang kami gunakan adalah dikarenakan adanya penguapan
cairan yang ada pada daun tersebut akibat adanya proses transpirasi.
Luasnya permukaan daun yang ada di udara itu adalah merupakan salah satu
hal yang menyebabkan penguapan dapat berjalan cepat, proses penguapanpun tak
mungkin dicegah. Selain itu juga terdapat faktor-faktor lain yang dapat
mempercepat proses penguapan meliputi besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun,
berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada pada
permukaan daun, banyak sedikitnya stomata serta bentuk dan lokasi stomata.
VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan kegiatan paraktikum dapat diambil kesimpulan bahwa:
Berat daun Acalypha sp akan berubah saat dipetik dan dibiarkan di udara bebas
selama 30 menit karena air yang berada di daun tersebut dapat menguap karena
berbagai faktor sehingga mengakibatkan air didaun tersebut menguap atau
tertranspirasi.

IX. SARAN
Laporan ini jauh dari kata baik apalagi sempurna jadi saran dan kritik yang
membangun sangat di butuhkan supaya dapat membuat laporan yang lebih baik
lagi, terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia: Jakarta.

Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Gajah Mada Universitas Press: Yogyakarta.

Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.

Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB: Bandung.

Suharjo, Usman k J. 2016. Penuntun praktikum fisiologi tanaman. Universitas Bengkulu :


Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai