BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.5
DOKUMEN RENCANA PASCATAMBANG
PT SARANA MANDIRI UTAMA
PENDAHULUAN
I.5
DOKUMEN RENCANA PASCATAMBANG
PT SARANA MANDIRI UTAMA
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi
dan Pasca Tambang.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2010 Tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai.
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 73 Tahun 2013 tentang Rawa.
10. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
11. Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan
Pemungutan Pajak Daerah.
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat
Daerah
13. Peraturan Pemerintah No.01 Tahun 2011, tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan.
14. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan.
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan
Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan
Batubara.
PENDAHULUAN
I.5
DOKUMEN RENCANA PASCATAMBANG
PT SARANA MANDIRI UTAMA
3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis
Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan.
4. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air.
5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagian Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Batubara.
6. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pengkajian
untuk Status Baku Mutu Air.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 289/Menkes/III/2003 tentang Prosedur
Pengendalian Dampak Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Hutan terhadap
Kesehatan.
8. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 142 Tahun 2004 tentang Pedoman
Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air
Limbah ke Air atau Sumber Air.
9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2008 tentang
Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.50/Menhut-II/2016 tentang Pedoman Pinjam
Pakai Kawasan Hutan.
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan.
13. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman
Pelkasanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik
14. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1806 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya,
Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara..
E. Keputusan Kepala Daerah
1. Peraturan Bupati Kabupaten Tana Tidung Nomor 31 Tahun 2016 tentang ,Izin
Pembuangan Air Limbah ke Sumber Air.
PENDAHULUAN
I.5
DOKUMEN RENCANA PASCATAMBANG
PT SARANA MANDIRI UTAMA
2. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara No. 44 Tahun 2018 tentang Pengelola Dana
Jaminan Reklamasi Dan Pascatambang Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan
Batubara
3. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara No. 37 Tahun 2014 tentang Izin Pemanfaatan
Air Permukaan di Provinsi Kaliamnatan Utara
4. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Kalimantan Utara Tahun 2017-2037
PENDAHULUAN
I.5
RENCANA PASCATAMBANG
PT SARANA MANDIRI UTAMA
PENDAHULUAN
I.9
RENCANA PASCATAMBANG
PT SARANA MANDIRI UTAMA
PENDAHULUAN
I.9
RENCANA PASCATAMBANG
PT SARANA MANDIRI UTAMA
1. Melibatkan masyarakat di sekitar lokasi tambang batubara untuk berperan serta dalam
memberikan pendapat dan masukan dalam kaitannya dengan penyusunan dokumen
RPT.
2. Peran pemerintah baik pusat maupun daerah untuk ikut menangani kegiatan pasca
tambang yang memerlukan dukungan dari pihak di luar kewenangan perusahaan.
3. Penanganan tenaga kerja pasca tambang yang terencana untuk mencegah terjadinya
pengangguran massal pada saat pasca tambang tersebut.
4. Memberikan bantuan kepada masyarakat di sekitar, sesuai dengan kemampuan
perusahaan melalui program community development (CD) atau corporate social
responsibility (CSR).
5. Interaksi sosial yang baik antara perusahaan dengan masyarakat di sekitar, sehingga
terhindar dari konfliks kepentingan atau konflik sosial masyarakat.
C. PENDEKATAN INSTITUSI
Pendekatan institusi, yaitu mekanisme kelembagaan yang akan dilakukan oleh
perusahaan dalam rangka pelaksanaan penutupan tambang, meliputi koordinasi dengan instasi
terkait dan penyampaian laporan berkala.
PENDAHULUAN
I.9
RENCANA PASCATAMBANG
PT SARANA MANDIRI UTAMA
PENDAHULUAN
I.9
RENCANA PASCATAMBANG
PT SARANA MANDIRI UTAMA
PENDAHULUAN
I.9