Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI JALANAN KOTA


BANDUNG DENGAN PENGADAAN SUB DRAIN”

BIDANG KEGIATAN:
PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT)

Disusun Oleh:
Adrian Dwi Pangwangun (1301902) Ketua Pelaksana Angkatan 2013
Egi Juliansyah (1301887) Anggota Pelaksana Angkatan 2013
Rahayu Jati Permana (1301873) Anggota Pelaksana Angkatan 2013

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha

pemberi ilmu, yang dengan kekuasaan-Nya memberi rahmat serta izin kepada

penulis untuk dapat menyelesaikan proposal Program Kreativitas Mahasiswa ini

dengan baik.

Proposal ini dapat selesai karena adanya bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah

penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan proposal ini.

Dalam penyusunan proposal Program Kreativitas Mahasiswa ini, penulis

berharap agar program yang penulis ajukan dapat direalisasikan sehingga dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang berada di Kota Bandung.

Bandung, 28 Maret 2014

Penulis

i
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ................................................................................... i


Kata Pengantar ........................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................... iv
Ringkasan .................................................................................................. v

PENDAHULUAN
Latar Belakang Penulisan ........................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................... 1

GAGASAN
Kondisi Kekinian Lingkungan Jalanan Kota Bandung ................................ 2
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya .............................................. 3
Program Pengadaan Sub Drain untuk Mengatasi Masalah Banjir di Jalanan
Kota Bandung ............................................................................................ 3
Pihak-Pihak yang Terkait ........................................................................... 5
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Program ................................... 6
Peluang dan Tantangan Implementasi Program .......................................... 7

KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan ............................................................................. 8
Teknik Implementasi ................................................................................. 8
Prediksi Hasil ............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 10

LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup Penulis .................................................................... 11
Daftar Riwayat Hidup Dosen Pembimbing ................................................. 13

ii
RINGKASAN

Sebagian besar daerah di Indonesia memiliki sistem drainase yang


berbeda-beda. Disesuaikan dengan keadaan yang ada dan faktor geoteknik.
Namun, masih banyak daerah yang pengelolaan drainase nya buruk sehingga
aliran air yang harus nya mengalir ke sungai malah mengalami pendangkalan.
Contohnya adalah di jalan Kota Bandung. Walaupun merupakan kota besar tetapi
masih banyak kekurangan yang mengakibatkan genangan air di jalan-jalan besar
Hal ini dapat mempengaruhi kualitas jalan yang harusnya dapat bertahan lebih
dari belasan tahun tetapi kenyataannya hanya bertahan lima tahun.
Sistem drainase yang ada di daerah Kota Bandung perlu dibenahi dan
dikelola dengan baik. Hal ini dikarenakan daerah Kota Bandung yang memilki
populasi yang cukup besar sehingga terkadang pengelolaan sampahnya kurang
teratur. Masalah ini sudah menjadi momok yang cukup menakutkan di Kota
Bandung. Diperlukan solusi jitu dan akurat sehingga drainase di jalan Kota
Bandung tidak mengalami pendangkalan.
Melihat kenyataan seperti itu, pemerintah setempat sampai saat ini belum
mengatasi masalah tersebut. Padahal daerah tersebut merupakan pusat pergerakan
pemerintahan Jawa Barat. Belum ada tindakan tegas dari pemerintah untuk
mengurangi dampak pendangkalan drainase tersebut. Pemerintah terkadang hanya
menunggu sampai bencana banjir datang baru pemerintah melakukan
penanggulangan. Kita membutuhkan solusi jitu, maka dibutuhkan pengelolaan
drainase menggunakan Sub Drain. Diharapkan dengan adanya solusi ini Kota
Bandung yang merupakan kota besar dan berbudaya bisa kembali membuat
bangga rakyatnya.
Implementasi progam ini adalah dengan membuat jaringan drainase yang
memadai dengan alat Sub Drain sehingga air yang menggenang di jalan Kota
Bandung berkurang.. Walaupun memang banyak sekali hambatan dan rintangan
yang akan dihadapi dalam pelaksanaannya yaitu masalah biaya yang besar,
perijinan ,penempatan alat Sub Drain, dan masih banyak lagi.

iii
PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI JALANAN
KOTA BANDUNG DENGAN PENGADAAN SUB DRAIN

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sehubungan dengan tingkat peradaban manusia yang semakin maju, serta
diiringi perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi. Manusia semakin
sering menggunakan berbagai macam teknologi untuk pembangunan, khususnya
di bidang industri sehingga kehidupan manusia semakin sejahtera. Akan tetapi,
terdapat suatu ketimpangan antara perilaku manusia yang cenderung mulai
individualis. Hal ini menjadi pemicu perilaku acuh dan egois yang tinggi di
kehidupan masyarakat. Masyarakat sekarang mulai kehilangan kepedulian
terhadap bumi ini khususnya lingkungan di sekitarnya. Akibatnya banyak sekali
sampah yang berserakan dimana-mana. Sehingga menjadi salah satu penyebab
terjadinya banjir.
Dari sekian banyak penyebab banjir, salah satunya adalah disebabkan oleh
tersumbatnya sampah dan terjadi pendangkalan serta kurangnya pengadaan
drainase di jalanan kota. Hal tersebut mengakibatkan drainase tidak terpelihara
dan tidak bisa menampung volume air banjir.
Dari permasalahan tersebut perlu adanya peran serta setiap elemen yang
ada. Mulai dari pemerintah, dinas terkait, LSM dan peranan masyarakat itu sendiri
agar masalah banjir dapat teratasi.
Maka dari itu dibutuhkan solusi konkret untuk pemecahan masalah banjir
di jalanan kota. Terdapat suatu pemikiran dalam benak kami untuk mengatasi
masalah tersebut dengan pengadaan Subsurface Drainage. Diharapkan dengan
program tersebut masalah banjir di jalanan kota akan segera teratasi.

Tujuan dan Manfaat yang Ingin Dicapai


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah
sebagai berikut:
• Untuk mengatasi masalah banjir di jalanan Kota Bandung

1
• Untuk mengetahui peranan Sub Drain dalam penangggulang banjir di jalanan
Kota Bandung
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat dan pemerintah tentang adanya solusi yang cukup menjanjikan untuk
mengatasi permasalahan banjir di jalanan Kota Bandung. Serta memberikan
pengetahuan tentang peranan Sub surface Drainage dalam penyelesaian masalah
banjir

GAGASAN
Kondisi Kekinian Lingkungan Jalanan Kota Bandung
Jalan adalah suatu sarana yang mempunyai peranan penting dalam
perkembangan roda ekonomi masyarakat. Kualitas jalan dapat menjadi pertanda
seberapa sejahterakah tingkat ekonomi suatu masyarakat . Apabila kualitas jalan
nya baik maka tingkat ekonomi masyarakatnya juga baik, begitupun sebaliknya.
Maka dari itu, diperlukan pengelolaan dan perawatan infrastruktur yang baik
dalam pengembangan jalan di suatu kota
Jalanan Kota Bandung menunjukan image dari kota itu sendiri. Semakin
tertata jalan di Kota Bandung, maka semakin baik image dari masyarakat terhadap
Kota Bandung. Akan tetapi, apabila jalanan di Kota Bandung kurang tertata rapih,
maka image masyakat pun sudah bisa di tebak.
Dengan seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi akan
perbaikan segala aspek perawatan jalanan kota semakin praktis dan efisien. Akan
tetapi, hal tersebut masih belum bisa diterapkan dengan baik di Kota Bandung.
Hanya sebagian kecil saja yang sudah diterapkan proses perawatan jalan seperti,
jalan Asia Afrika dan jalan Braga. Sebagian besar lainnya, jalanan di Kota
Bandung masih jauh dari yang diharapkan, masih banyak jalan yang tidak cukup
rata, berlubang seperti jalan Dr. Setiabhudi dan diperparah dengan sering
terjadinya banjir ketika hujan turun. Selain jalan yang masih belum terawat
dengan baik, masalah drainase pun lebih parah lagi karena fenomena terjadinya
banjir di Kota Bandung disebabkan akibat pendangkalan drainase dan
pengalihfungsian drainase sebagai tempat pembuangan sampah sehingga

2
menyebabkan aliran air menjadi tersumbat dan keluar dari drainase sehingga
terjadinya banjir.

Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya


Sebelum kami mengeluarkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut,
sebenarnya telah ada solusi yang pernah disampaikan oleh Bapak Ridwan Kamil
(WaliKota Bandung). Yang pertama, solusi tersebut adalah dengan penyediaan
tempat sampah disekitar jalanan Kota Bandung. Akan tetapi, penyediaan tempat
sampah tersebut belum digunakan sebagaimana mestinya oleh masyarakat
Bandung. Hal ini dibuktikan dengan sering terlihatnya sampah dimana-mana, di
jalan di saluran drainase. Sehingga menyebabkan penyumbatan pada aliran
drinase. Selain itu juga, masih kurang kurangnya pemeliharaan dan perawatan
terhadap tempat sampah yang telah disediakan. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya tempat sampah yang rusak, telatnya penggantian kanong plastik pada
tempat sampah. Sehingga sampah sampah berserakan.
Solusi yang kedua adalah rencana pembuatan waduk Citarum. Solusi ini
belum dapat terealisasikan karena berbagai alasan, dimulai dari masalah birokrasi
sampai masalah dana. Apalagi solusi ini tidak bisa mencakup wilayah kota secara
keseluruhan sehingga kemungkinan masih ada wilayah atau jalan Kota Bandung
yang masih terkena banjir.

Program Pengadaan Sub Drain untuk Mengatasi Masalah Banjir di Jalanan


Kota Bandung
Perlu adanya tindak lanjut untuk mengatasi masalah banjir di Kota Bandung.
Salah satu program yang kami ajukan adalah pengadaan Sub surface Drainage.
Sub Surface Drainage yaitu saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air
limpasan permukaan jalan melalui media di bawah permukaan tanah (pipa-
pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan tersebut antara lain tuntutan
artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran
di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman, dan
lain-lain. Sub surface drainase ini ditempatkan dijalanan yang sering terdapat
genangan air dalam volume besar (banjir). Hal ini dilakukan supaya air

3
dipermukaan jalan dapat mengalir ke tempat yang telah ditentukan (dapat
disalurkan ke taman, sungai, ataupun diolah menjadi air layak pakai). Dengan
program ini kita akan membangun terowongan air bawah tanah yang berada di
bawah aspal. Program ini dapat mengurangi kejenuhan air di bawah tanah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan drainase


permukaan antara lain:

1. Plot rute jalan pada peta topografi

Plot rute ini untuk mengetahui gambaran/kondisi topografi


sepanjang trase jalan yang akan direncakanan sehingga dapat membantu
dalam menentukan bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi pola
aliran.

2. Inventarisasi data bangunan drainase.

Data ini digunakan untuk perencanaan sistem drainase jalan tidak


menggangu sistem drainase yang sudah ada.

3. Panjang segmen saluran

Dalam menentukan panjang segmen saluran berdasarkan pada


kemiringan rute jalan dan ada tidaknya tempat buangan air seperti sungai,
waduk dan lain-lain.

4. Luas daerah layanan

Digunakan untuk memperkirakan daya tampung terhadap curah


hujan atau untuk memperkirakan volume limpasan permukaan yang akan
ditampung saluran. Luasan ini meliputi luas setengah badan jalan, luas
bahu jalan dan luas daerah disekitarnya untuk daerah perkotaan kurang
lebih 10 m sedang untuk luar kota tergantung topografi daerah tersebut.

5. Koefisien pengaliran

Angka ini dipengaruhi oleh kondisi tata guna lahan pada daerah
layanan. Koefisien pengaliran akan mempengaruhi debit yang mengalir

4
sehingga dapat diperkirakan daya tampung saluran. Oleh karena itu
diperlukan peta topografi dan survey lapangan.

6. Faktor limpasan

Merupakan faktor/angka yang dikalikan dengan koefisien runoff,


biasanya dengan tujuan supaya kinerja saluran tidak melebihi kapasitasnya
akibat daerah pengaliran yang terlalu luas.

7. Waktu konsentrasi

Yaitu waktu terpanjang yang diperlukan untuk seluruh daerah


layanan dalam menyalurkan aliran air secara simultan (runoff) setelah
melewati titik-titik tertentu.

8. Analisa hidrologi dan debit aliran air

Menganalisa data curah hujan harian maksimum dalam satu tahun


(diperoleh dari BMKG) dengan periode ulang sesuai dengan
peruntukannya (saluran drainase diambil 5 tahun) untuk mengetahui
intensitas curah hujan supaya dapat menghitung debit aliran air.

Secara umum, langkah perencanaan sistem drainase jalan dimulai dengan


memplot rute jalan yang akan ditinjau di peta topografi untuk mengetahui daerah
layanan sehingga dapat memprediksi kebutuhan penempatan bangunan drainase
penunjang seperti saluran samping jalan, fasilitas penahan air hujan dan bangunan
pelengkap. Dalam merencanakan harus memperhatikan pengaliran air yang ada di
permukaan maupun yang ada di bawah permukaan dengan mengikuti ketentuan
teknis yang ada tanpa menggangu stabilitas konstruksi jalan.

Pihak-pihak yang Terkait


Gagasan ini merupakan gagasan yang perlu didukung oleh beberapa pihak
terkait, supaya dapat terlaksana secara optimal. Adapun pihak-pihak yang dapat
membantu mengimplementasikan gagasan ini ialah:

5
1. Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah bertugas untuk memfasilitasi program ini dengan
menjadikan program ini sebagai program utama penanggulangan banjir di
jalanan kota dan dapat dibiayai lewat APBD.
2. Dinas Kebersihan Kota.
Sebagai lembaga formal, Dinas kebersihan kota, bertugas untuk mengurangi
pendangkalan drainase dengan melakukan pembersihan dan perbaikan secara
berkala
3. Dinas Pekerjaan Umum Kota
Dinas PU dapat membantu untuk membangun Sub Drain di jalan kota dengan
pengadaan jenjang berkala sehingga setiap jalan yang rawan banjir dapat
ditanggulangi.

Langkah-langkah Strategis Implementasi Program


Untuk menjalankan program Pengadaan Sub Drain perlu beberapa langkah
stategis agar memudahkan dalam pengaplikasiannya. Langkah-langkah tersebut
kami asumsikan ke dalam dua keadaan dimana Sub Drain dapat dibangun.
1. Pada saat jalan pertama kali dibangun
Pada kondisi saat ini pembuatan Sub Drain dilakukan sebelum
pembuatan jalan. Dimana Sub Drain diletakkan di tengah kerangka jalan
ataupun di samping jalan. Dengan teknik ini pembuatan Sub Drain lebih
mudah dan lebih efisien. Karena pembuatan ini tidak harus merenovasi
jalan yang sudah ada. Setelah pipa di diletakkan, lalu disambungkan
dengan pipa yang akan disalurkan ke tempat pembuangan air atau sungai.
Dan bisa juga dimanfaatkan untuk alternaif air bersih dengan proses
penyaringan yang tepat.

2. Pada saat jalan sudah dibangun


Pada kondisi ini solusi untuk pembangunan drainase yaitu dengan
merenovasi sebagian jalan dibagian samping dengan teknik pembangunan
secara berkala. Sebelum pembangunan ini dilakukan, terlebih dahulu
drainase yang sudah ada diperbesar dan diperbaiki. Barulah pembangunan

6
Sub Drain ini dapat dilakukan. Akan tetapi pembangunan ini
membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga membutuhkan peran
pemerintah dalam merealisasikannya.

Peluang dan Tantangan dalam Implementasi Program


Adapun peluang yang didapat dari program pengadaan Sub Drain ini adalah:
1. Program ini dapat berjalan lancar karena mudah apabila pemerintah mau
serius menanggulangi banjir di jalan Kota Bandung
2. Program ini merupakan alternatif terbaik untuk mengatasi masalah banjir di
jalan Kota Bandung
3. Air yang dialirkan melalui Sub Drain bisa dimanfaatkan sebagai sumber air
untuk taman-taman di Kota Bandung
Dan tantangan yang akan dihadapi dalam pengaplikasian program PH-Berat
ini adalah:
1. Dibutuhkan pemantauan secara berkala dalam perancangan program ini
2. Dibutuhkan perizinan terhadap pihak-pihak tertentu untuk menjalankan
program
3. Dibutuhkan biaya yang besar
4. Dibutuhkan waktu yang cukup lama

7
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa program pengadaan
Sub Drain merupakan program yang ditawarkan untuk mengatasi masalah banjir
yang ada di jalanan Kota Bandung. Program ini dapat diterapkan di jalan-jalan
rawan banjir yang sering mengganggu arus transportasi darat. Program ini dapat
mengalirkan air banjir ke tempat lain sehingga bisa juga dimanfaatkan . Dengan
demikian, diharapkan masalah banjir di jalan Kota Bandung dapat ditanggulangi
dengan baik serta kehidupan ekonomi masyarakat semakin membaik

Teknik Implementasi
Dalam proses implementasi dibutuhkan teknik-teknik tertentu, teknik yang
digunakan dalam pogram ini terfokus pada proses jangka panjang. Langkah
strategi ini tergantung keadaan jalan yang ada. Apabila jalan belum dibangun kita
bisa membangun pipa Sub Drain dengan lebih akurat dan ekonomis. Karena
pembuatan ini tidak harus merenovasi jalan yang sudah ada. Setelah pipa di
diletakkan, lalu disambungkan dengan pipa yang akan disalurkan ke tempat
pembuangan air atau sungai. Sedangkan apabila jalan sudah dibangun maka
dibutuhkan biaya yang lebih besar, serta sitem drainase yang ada harus diperbaiki
terlebih dahulu.

Prediksi Hasil
Program ini membutuhkan suatu peran serta dari Pemerintah, Dinas
Kebersihan dan Dinas Pekerjaan Umum, sehingga sapat diperkirakan bahwa
program ini memiliki peluang dan tantangan tersendiri dalam proses
implementasinya. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, program ini
memiliki peluang diantaranya adalah dapat berjalan lancar karena mudah
pemerintah membutuhkan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah banjir di
Kota Bandung
Tantangan yang dihadapi adalah dibutuhkan pemantauan secara berkala
dalam pencanangan program ini. Dibutuhkan perizinan terhadap pihak-pihak
tertentu untuk menjalankan program. Dibutuhkan biaya yang besar serta waktu

8
yang cukup lama. Tapi menurut kami hal itu akan terbayar apabila program ini
dapat terealisasi dengan baik.

9
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Sistem Drainase Jalan Aspal. Tersedia:
http://jualbatuagregatsplit.wordpress.com/ (online). Diakses: 27 Maret
2014.
Anonim. 2013. Drainase Sub Surface. Tersedia: http://id.scribd.com/ (online).
Diakses: 27 Maret 2014.

10
LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup Penulis
1. Ketua Pelaksana
Nama Lengkap : Adrian Dwi Pangwangun
NIM : 1301902
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jurusan : Pendidikan Teknik Sipil
Tempat,Tanggal Lahir : Samarinda, 19 September 1995
Agama : Islam
Alamat Asal : Jalan A.H. Nasution 170 B Mangkubumi Tasikmalaya
No Telp/Hp : 085723617813
E-mail : adriandwip@yahoo.co.id

2. Anggota Pelaksana 1
Nama Lengkap : Rahayu Jati Permana
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIM : 1301873
Jurusan : Pendidikan Teknik Sipil
Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 05 Juni 1995
Agama : Islam
Alamat Asal : Blok Rabu RT 02 RW 06 Ds. Sukasari Kaler Kec.
Argapura Kab. Majalengka
No Telp/Hp : 087744414277
E-mail : rahayujatipermana@gmail.com

3. Anggota Pelaksana 2
Nama Lengkap : Egi Juliansyah
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIM : 1301887
Jurusan : Pendidikan Teknik Sipil
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 20 Juli 1995
Agama : Islam

11
Alamat Asal : Kp. Citeureup I RT 04/04 Ds. Barengkok Kec.
Leuwiliang Kab. Bogor
No Telp/Hp : 0858873686284
E-mail : juliansyahegi552@yahoo.com

12
Daftar Riwayat Hidup Dosen Pembimbing
1. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd.
2. NIDN : 0024126004
3. Fakultas/Program Studi : Fakultas FPTK / Teknik Sipil
4. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia
5. Alamat : Kp. Tegal Lega RT 003 RW 002 Ds
Langensari Kec. Tarogong Kaler
Kab. Garut
6. Waktu untuk Kegiatan PKM : 3 jam/minggu

13

Anda mungkin juga menyukai