Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-NYA kepada penulis sehingga dengan izin ALLAH SWT kami
dapat menyelesaikan makalah tentang KB IUD/ AKDR pada pasangan usia subur.
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memahami tugas pelayanan kesehatan yang
diberikan pada Pasangan Usia Subur tentang KB IUD/ AKDR. Makalah ini dibuat
berdasarkan berbagai sumber. Kami berharap makalah ini dapat dijadikan bahan
pembelajaran yang efektif.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini.
Wassalammualaikum wr,wb

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dari hasil sensus penduduk tahun 2009 dikemukakan bahwa penduduk Indonesia
mencapai 231 juta jiwa. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia pertahun sebesar
1,29%. Berdasarkan penilaian UNITED NATION DEVELOPMENT PROGRAM (UNDP) pada
tahun 2005, kualiitas SDM yang diukur melalui indeks pembangunan. Menurut WHO
keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta
menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Menurut BKKBN dan UNFPA (2005) dan pelaksana program KB madih
mengalami beberapa hambatan. Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia
(SDKI) masih sekitar 40% PUS yang belum menjadi akseptor KB. Berdasarkan data survey
demografi dan kesehatan Indonesia pengguna kontrasepsi IUD menduduki peringkat ke
4 dari rekapitulasi laporan mengendalikan program KB nasional tingkat propinsi
Sumatera Utara pada bulan Januari tahun 2009 diketahui bahwa dari 2.041.398 PUS
terdiri dari peserta KB aktif sebanyak 1.309.498 PUS (64,14%), dan PUS yang bukan
merupakan peserta KB sebanyak 731.900 PUS, yang menggunakan kontrasepsi IUD
sebanyak 137.321 PUS.
Di kota Medan bulan Oktober tahun 2009 diketahui bahwa dari 50.361 PUS
terdiri dari peserta KB aktif sebanyak 38.22 PUS. Angka kesuburan total atau TFR di
Indonesia turun dari 5,6% menjadi 2,6% tahun 2002-2003. Sebagai aspek kebutuhan
kesehatan reproduksi perempuan banyak yang belum terpenuhi karena ketidak
tersediaan konseling dan pelayanan KB yang merupakan hal yang terpenting dalam
menurut resiko. Pada tahun 2003 perempuan menikah di Indonesia menggunakan
kontrasepsi modern IUD/AKDR 14,8%.
IUD/AKDR adalah suatu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang
sedemikian rupa (baik bentuk, ukutran, bahan, dan masa aktif fungsinya), bentuknya
bermacam-macam. IUD adalah alat kontrasepsi yang efektifutasnya sangat tinggi yaitu
0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam satu tahun pertama pemakaian, satu
kegagalan dalam 125-170 kehamilan.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang alat
kontrasepsi IUD.
b. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang alat kontrasepsi
IUD berdasarkan umur
- Untuk mengetahui pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang alat kontrasepsi
berdasarkan pendidikan
- Untuk mengetahui pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang alat kontrasepsi
berdasarkan Paritas
- Untuk mengetahui pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang alat kontrasepsi
IUD berdasarkan Sumber Informasinya.

3. Pelakasanaan Kegiatan
- Topik : KB IUD/AKDR
- Sasaran & Target : PUS
- Metode : Penyuluhan
- Media : Power Point dan Booklet
- Alat : Laptop
Proyektor
Alat Kontrasepsi IUD/AKDR
-Waktu : Pukul 10:00 Wib s/d Selesai
- Tempat : Puskesmas
-Organisasi : Penyaji : Fatima Zahara
Siti Sarah Damanik
Moderator : Sartika Butar-Butar
Notulen : Septi Hariani
-Susunan Acara
Waktu Kegiatan
Pkl 10:00 Wib Pembukaan oleh moderator
Pkl 10:15 Wib Kata Sambutan dari Kepala Puskesmas
Pkl 11:00 Wib Memberikan Penyuluhan
Pkl 12:00 Wib Tanya Jawab dr audience
Pkl 13:00 Wib Penutup
Pkl 13:10 Wib Doa

- Uraian Tugas
1. Moderator
Moderator adalah pengatur dan pengarah jalannya diskusi dengan peserta
lainnya. Tugas seorang moderator adalah untuk mengatur dan memberi arahan kepada
peserta lainnya. Moderator juga bisa disebut sebagai pemimpin diskusi.

2. Penyaji
Penyaji adalah penyaji hasil diskusi. Tugas seorang penyaji adalah menyajikan
hasil diskusi dari peserta dan memberitahukann kepada moderator agar moderator
dapat memberi arahan selanjutnya kepada peserta-peserta diskusinya. Peserta diskusi
adalah pembantu penyaji menjawab dan juga bertanya. Tugas peserta diskusi adalah
membantu penyaji menjawab, bertanya, dan juga memberi saran atau kritik kepada
moderator atau juga pserta lainnya.
3. Notulen
Notulen adalah orang yang mencatat hasil diskusi. Tugas notulen adalah mencatat
semua data yang telah disampaikan oleh moderator, penyaji, atau peserta.

- Evaluasi/harapan
1. Menurunkan tingkat kelahiran dengan mengikut sertakan lapisan masyarakat dan
potensi yang ada
2. Meningkatkan jumlah peserta pengguna kb dan tercapainnya pemerataan serta
peserta kb yang menggunakan alat kontrasepsi efekti dan mantap dengan
pelayanan bermutu.
3. Mengembangkan usaha untuk membantu meningkatkan kesejahteraan ibu dan
anak, memperpanjang harapan hidup, menurunkkan tingkata kematian bayi dan
anak-anak dibawah usia lima tahun serta meperkecil kematian ibu karena resiko
kehamilan dan persalinan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Defenisi IUD/ AKDR


IUD/ AKDR adalah alat kontrasepsi yang disisipkan kedalam rahim, terbuat dari
bahan semacam plastik, adapula yang dililit tembaga, dan bentuknya bermacam-
macam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh masyarakat adalah
bentuk spiral. Spiral tersebut dimasukkan kedalam rahim oleh tenaga
kesehata(dokter/bidan terlatih) sebelum spiral dipasang kesehatan ibu harus diperiksa
dahulu untuk memastikan kecocokannya. Sebaiknya IUD/ AKDR dipasang pada saat haid
atau segera 40 hari setelah melahirkan.
IUD/AKDR bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik.
Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat settiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang
menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar ASI. Oleh
karena itu setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap
tentang seluk beluk alat kontrasepsi ini.

2. Keuntungan IUD/AKDR
Keuntungan dari alat kontrasepsi IUD/AKDR Sbb ;
a. Sebagai kontrasepsi efektifitasnya tinggi
b. IUD/AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
c. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi CUT-380A dan tidak perlu diganti)
d. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
e. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
f. Meningkatkan kenyamanan seksual
g. Tidak ada efek samping hormonal dengan CUT-380A
h. tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
i. dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
j. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih setelah haid terakhir)
k. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan
l. Membantu mencegah kehamilan ektopik.
3. Efek Samping dan Kerugian IUD/AKDR
Adapun kerugiannya adalah sebagai berikut:
- Efek samping yang umum terjadi perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan
pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)
- Haid lebih lama dan banyak, perdarahan, saat haid lebih sakit.
- Komplikasi lain merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan.
- Perdarahan pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan poenyebab
anemia.
- Tidak mencegah IMS termasuk HIV-AIDS
- Tidak baik digunakan pada perempuan dengan perempuan IMS
- Penyakit radang panggul memicu infertilitas.
- Sedikit nyeri pada pendarahan setelah pemasangan AKDR, biasanya akan hilang
1-2 hari
- Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila
dipasang setelah melahirkan)
- Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena berfungsi untuk mencegah
kehamilan normal.
- Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu untuk
melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya kedalam vagina, tetapi
sebagian perempuan tidak mau melakukannya.

4. Persyaratan Pemakaian IUD/AKDR


a. yang dapat menggunakan
1. usia reproduktif
2. menginginkan kontrasepsi jangka panjang
3. menyusui yang menggunakan kontrasepsi
4. setelah melahirkan tidak menyusui bayinya
5. setelah mengalami abortus
6. resiko rendah IMS
7. tidak menyukai untuk mengingat munim pil
b. Yang tidak diperkenankan menggunakannya :
1. Penyakit Kelamin
2. Perdarahan dari Kemaluan yg tidak diketahui penyebabnya
3. tumor jinak atau ganas dalam rahim
4. Kelainan bawaan rahim
5.belum pernah melahirkan
6. Adanya perkiraan hamil
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN
IUD/ AKDR adalah alat kontrasepsi yang disisipkan kedalam rahim, terbuat dari
bahan semacam plastik, adapula yang dililit tembaga, dan bentuknya bermacam-
macam. . Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh masyarakat adalah
bentuk spiral. Spiral tersebut dimasukkan kedalam rahim oleh tenaga
kesehata(dokter/bidan terlatih) sebelum spiral dipasang kesehatan ibu harus
diperiksa dahulu untuk memastikan kecocokannya. Sebaiknya IUD/ AKDR dipasang
pada saat haid atau segera 40 hari setelah melahirkan.

2. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya dalam bidang
kesehatan masyarakat, dalam makalah ini masih banyak memiliki kekurangan untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembacademi kesempurnaan
makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai