Anda di halaman 1dari 27

SI703 Hukum dan Etika Profesi Teknologi Informasi

Mahasiswa mampu menjelaskan hukum dan etika profesi


teknologi informasi serta mengintegrasikannya ke dalam
perilaku berprofesi di lingkungan kerja
1. Pengantar Hukum dan Etika Profesi Teknologi Informasi
2. Profesi-profesi Teknologi Informasi
3. Profesional Teknologi Informasi
4. Etika berprofesi dalam bidang Teknologi Informasi
5. Organisasi dan Kode Etik Profesi
6. Cyber Crime
7. UU ITE dan HAKI
8. Pendirian badan usaha Teknologi Informasi
9. Sertifikasi di bidang Teknologi Informasi
1. Wahyono, Teguh. 2006. Etika Komputer dan Tanggung
Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi.
Penerbit Andi: Yogyakarta
2. Untung, Budi. 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Andi Offset:
Yogyakarta
3. Schultz, Robert A. 2006. Contemporary issues in ethics
and information technology. IRM Press: Hershey
Komponen Bobot
Kuis Individu 10%
Tugas Makalah 30%
UTS 30%
UAS 30%
Total 100%
SI703 Hukum dan Etika Profesi Teknologi Informasi
Pertemuan #1
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian hukum
dan etika profesi teknologi informasi serta penerapannya
dalam kehidupan
1. Pengertian hukum
2. Pengertian etika
3. Pengertian profesi
4. Ciri khas profesi Teknologi Informasi
Hukum → norma yang mengatur mana yang benar dan mana yang
salah, yang eksistensi atau pembuatannya dilakukan oleh
pemerintah, baik itu secara tertulis ataupun tidak tertulis, dan
memiliki ancaman hukuman bila terjadi pelanggaran terhadap
norma tersebut. (Achmad Ali)

Hukum merupakan sebuah peraturan yang teratur dan tersusun


dengan baik serta juga mengikat terhadap masyarakat maupun
pemerintah. (Plato)

Hukum → keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa


untuk melindungi kepentingan manusia di dalam masyarakat.
(Prof. Dr. Van Kan)
1. Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat yang berisikan perintah dan larangan.

2. Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga atau badan yang


berwenang → hukum tidak boleh dibuat oleh orang biasa melainkan
oleh lembaga yang berwenang → sifat hukum ini bersifat mengikat
masyarakat luas.

3. Penegakkan aturan hukum tersebut harus bersifat memaksa dimana


peraturannya bukan untuk dilanggar melainkan untuk dipatuhi.

4. Memiliki sanksi di setiap pelanggaran, sanksinya tegas dan diatur


dalam peraturan hukum.
1. Sifat dari tujuan hukum ini universal dimana terdapat hal
seperti ketertiban, ketentraman, kedamaian, kesejahteraan
dan kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat.

2. Jika hukum dapat ditegakkan maka tiap perkara dapat


diselesaikan melakui proses pengadilan berdasarkan
ketentuan hukum yang berlaku.

3. Hukum ini juga bertujuan untuk menjaga dan mencegah


orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri.
Etika → Ethos (bahasa Yunani) → berarti kebiasaan

Kata “moral” atau “moralitas” → Mos (bahasa Latin) →


artinya kebiasaan

Etika → diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat


Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana
orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat
istiadat.
Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan
melalui agama dan kebudayaan.
Etika ditinjau dari segi filsafat
→ Etika sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan
mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan tingkah
laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma.
1. Mempelajari perilaku moral maupun in-moral dengan
tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan
akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.

2. Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar


moral.

3. Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak


secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat
untuk perbaikan.
Profesi → suatu moral community (masyarakat moral) yang
memiliki cita-cita dan nilai bersama; suatu profesi
disatukan umumnya berdasarkan latar belakang
pendidikan, profesi/keahlian tertentu, yang menunjukkan
arah moral suatu profesi.

Karena itu profesi memiliki tanggung jawab khusus. →


melalui kode etik profesi maka kepercayaan masyarakat
akan suatu profesi dapat diperkuat.
Etika Profesi → kode etik yang diberlakukan untuk profesi
tertentu dalam suatu organisasi.

Kode etik berlaku untuk suatu profesi tertentu yang bertindak


secara profesional.
1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang
terus berkembang dan diperluas.
2. Suatu teknik intelektual.
3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis.
4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi.
5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat
diselenggarakan. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi
sendiri.
6. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat
dengan kualitas komunikasi. yang tinggi antar anggotanya.
7. Pengakuan sebagai profesi.
8. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung
jawab dari pekerjaan profesi.
9. Hubungan yang erat dengan profesi lain.
1. Kumpulkan fakta
2. Identifikasi stakeholder dan posisi mereka
3. Pertimbangkan konsekuensi dari keputusan
4. Pertimbangkan berbagai prinsip dan pedoman
5. Kembangkan dan evaluasi pilihan-pilihan
6. Tinjau sebuah keputusan
7. Evaluasi hasil dari keputusan
 Masyarakat memperhatikan etika penggunaan teknologi
informasi seperti:
◦ Pemantauan akses e-mail dan Internet
◦ Pelanggaran hak cipta dalam jaringan
◦ E-mail tidak jelas yang mengganggu
◦ Hacker dan pencurian identitas
◦ Plagiarism
◦ Cookies dan spyware
 Masyarakat umum tidak menyadari pentingnya etika
diterapkan pada teknologi informasi.

 Keputusan teknis yang penting biasanya diserahkan


kepada para ahli teknis.

 Manajer Bisnis harus memiliki tanggung jawab besar


terhadap keputusan ini.
 Manajer Bisnis harus mampu keputusan yang etis,
obyektif, berwawasan luas berdasarkan keahlian teknis,
know-how bisnis, dan sense of ethics.

 Manajer Bisnis harus mencoba untuk menciptakan


lingkungan kerja dimana dilema etika dapat didiskusikan
secara terbuka, adil, dan membangun.
Mengapa profesi teknologi
informasi perlu ber-etika?

Anda mungkin juga menyukai