Anda di halaman 1dari 87

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa karena atas bimbingan dan petunjuk serta
kemudahan yang di berikan oleh-Nya, sehingga karya tulis
ilmiah dalam bentuk buku yang berjudul “Tangan Alien?”
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dengan baik
dan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.
Pembuatan karya tulis ilmiah ini diiringi dengan
harapan agar mendapat tanggapan baik dan mendapat nilai
yang baik pula. Dan harapan penulis juga karya tulis ilmiah
ini dapat menambah khazanah perbendaharaan pelajaran
dalam proses perkuliahan di Politeknik Negeri Ujung
Pandang.
Penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus
penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang sangat
penulis banggakan. Dan juga kepada Dosen yang telah
membimbing dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini. Dan
tak lupa juga untuk semua pihak yang turut ambil bagian
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | i


Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi para pendidik dan peserta didik di mana
pun berada. Begitu juga dengan penilaian akan karya tulis
ilmiah ini, penulis mengharapkan bisa mendapat penilaian
yang maksimal sesuai dengan isi dan proses
pembuatannya. Penulis sangat mengharapkan saran dari
semua pihak untuk kemajuan karya tulis ilmiah ini pada
waktu periode mendatang.

Makassar, November 2016

Penulis

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | ii


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI .................................................................. iii

BAB I PENDAHULUANError! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ..........Error! Bookmark not


defined.

C. Tujuan Penulisan ............Error! Bookmark not


defined.

BAB II PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Error! Bookmark not defined.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | iii


B. Rumusan Masalah ..........Error! Bookmark not
defined.

C. Tujuan Penulisan ............Error! Bookmark not


defined.

A. Latar Belakang Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ..........Error! Bookmark not


defined.

C. Tujuan Penulisan ............Error! Bookmark not


defined.

A. Latar Belakang Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ..........Error! Bookmark not


defined.

C. Tujuan Penulisan ............Error! Bookmark not


defined.

BAB III PENUTUP ....... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ..... Error! Bookmark not defined.

B. Saran................ Error! Bookmark not defined.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | iv


BAB I
PENDAHULUAN

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | v


A. LATAR BELAKANG

Negara kita adalah negara berkembang yang


sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang,
dengan tujuan pokok untuk memberikan kemakmuran dan
kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hal ini dapat tercapai apabila masyarakat mempunyai
kesadaran bernegara dan berusaha untuk mewujudkan
masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Masyarakat
dikatakan sejahtera apabila tingkat perekonomian
menengah keatas dan kondisi keamanan yang harmonis
Hal tersebut dapat tercapai dengan cara setiap masyarakat
berperilaku serasi dengan kepentingan yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat yang diwujudkan dengan bertingkah
laku sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Namun belakangan ini dengan terjadinya krisis
moneter yang berpengaruh besar terhadap masyarakat
sehingga mengakibatkan masyarakat Indonesia mengalami
krisis moral. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin
meningkatnya kejahatan dan meningkatnya pengangguran.
Dengan meningkatnya pengangguran sangat berpengaruh
besar terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat dengan tingkat kesejahteraan yang rendah

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | vi


cenderung untuk tidak mempedulikan norma atau kaidah
hukum yang berlaku. Melihat kondisi ini untuk memenuhi
kebutuhan ada kecenderungan menggunakan segala cara
agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Dari cara-cara
yang digunakan ada yang melanggar dan tidak melanggar
norma hukum.
Salah satu bentuk kejahatan yang sering terjadi di
masyarakat adalah pencurian. Dimana melihat keadaan
masyarakat sekarang ini sangat memungkinkan orang
untuk mencari jalan pintas dengan mencuri. Dari media-
media massa dan media elektronik menunjukkan bahwa
seringnya terjadi kejahatan pencurian dengan berbagai
jenisnya dilatarbelakangi karena kebutuhan hidup yang
tidak tercukupi.
Mencuri berarti mengambil harta milik orang
lain dengan tidak hak untuk dimilikinya tanpa
sepengetahuan pemilikinya. Mencuri hukumnya adalah
haram. Dan seiring berjalannya waktu, tindakan mencuri
juga mengalami perkembangan.

Pencurian adalah salah satu jenis kejahatan


terhadap kekayaan manusia yang diatur dalam Bab XXII
Buku II Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
dan merupakan masalah yang tak habis-habisnya.
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | vii
Pencurian sudah merajalela dikalangan masyarakat, baik di
desa, di kota, maupun di negara lain. Menurut KUHP
pencurian adalah mengambil sesuatu barang yang
merupakan milik orang lain dengan cara melawan hak.

Tindak pidana pencurian dalam bentuk pokok


seperti yang diatur Pasal 362 KUHP terdiri dari unsur
subjektif yaitu dengan maksud untuk menguasai benda
tersebut secara melawan hukum dan unsur-unsur objektif
yakni, barang siapa, mengambil, sesuatu benda dan
sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain.
Agar seseorang dapat dinyatakan terbukti
telah melakukan tindak pidana pencurian, orang tersebut
harus terbukti Telah memenuhi semua unsur dari tindak
pidana yang terdapat di dalam rumusan pasal 362 KUHP.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu pencurian?


2. Apa unsur-unsur pencurian?
3. Bagaimana syarat-syarat pencurian dan syarat barang
curian?

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | viii


4. Apa faktor penyebab terjadinya pencurian?
5. Apa saja contoh kasus pencurian?
6. Apa hukum pidana bagi pelaku pencurian?
7. Apa saja kategori pencurian?
8. Bagaimana pandangan Islam mengenai pencurian?
9. Apa dampak dari pencurian?
10. Bagaimana cara mencegah pencurian?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Dapat mengetahui pengertian pencurian


2. Dapat mengetahui unsur-unsur pencurian
3. Dapat mengetahui syarat-syarat pencurian dan syarat
barang curian
4. Dapat mengetahui faktor penyebab terjadinya pencurian
5. Dapat mengetahui contoh kasus pencurian
6. Dapat mengetahui hukum pidana bagi pelaku pencurian
7. Dapat mengetahui kategori pencurian
8. Dapat mengetahui pandangan Islam mengenai pencurian
9. Dapat mengetahui dampak dari pencurian
10. Dapat mengetahui cara mencegah pencurian

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | ix


BAB II
PEMBAHASAN

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | x


A. PENGERTIAN PENCURIAN

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, arti dari


kata “curi” adalah mengambil milik orang lain tanpa izin
atau dengan tidak sah, biasanya dengan sembunyi-
sembunyi. Sedangkan arti “pencurian” adalah proses,
cara, perbuatan. Di dalam hadist dikatakan bahwa mencuri
merupakan tanda hilangnya iman seseorang.

“Tidaklah beriman seorang pezina ketika ia sedang


berzina. Tidaklah beriman seorang peminum khamar
ketika ia sedang meminum khamar. Tidaklah beriman
seorang pencuri ketika ia sedang mencuri”. (H.R al-
Bukhari dari Abu Hurairah : 2295)
Sedangkan secara istilah banyak pendapat yang
mengemukakan definisi mengenai mencuri :
1. Menurut Sabiq (1973:468), mencuri adalah mengambil
barang orang lain secara sembunyi-sembunyi.

2. Menurut Ibnu Arafah, orang arab memberi definisi,


mencuri adalah orang yang datang dengan sembunyi-
sembunyi ke tempat penyimpanan barang orang lain untuk
mengambil apa-apa yang ada di dalamnya yang pada
prinsipnya bukan miliknya.
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xi
3. Menurut Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad
Al-Husaini, mencuri adalah mengambill barang orang lain
(tanpa izin pemiliknya) dengan cara sembunyi-sembunyi
dan mengeluarkan dari tempatpenyimpanannya.

4. Menurut Al-Jaziri (1989:756), mencuri adalah prilaku


mengamsil barang orang lain minimal satu nisab atau
seharga satu nisab, dilakukan orang berakal dan baligh,
yang tidak mempunyai hak milik ataupun syibih milik
terhadap harta tersebut dengan jalan sembunyi-sembunyi
dengan kehendak sendiri tanpa paksaan orang lain, tanpa
perbedaan baik muslim, kafir dzimni, orang murtad, laki-
laki, perempuan, merdeka ataupun budak.

5. Menurut A. Djazuli dalam bukunya Fiqh Jinayah,


pencurian mempunyai makna perpindahan harta yang
dicuri dari pemilik kepada
pencuri.

6. Menurut Mahmud Syaltut (kata Rahmat Hakim),


”Pencurian adalah mengambil harta orang lain dengan

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xii


sembunyi-sembunyi yang dilakukan oleh orang yang tidak
dipercayai menjaga barang tersebut”.

7. Sedangkan dalam bukunya Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq


berpendapat bahwa yang dimaksud mencuri adalah
mengambil barang orang lain secara sembunyi-bunyi.
Pengertian pencurian menurut hukum beserta
unsur - unsurnya dirumuskan dalam pasal 362 KUHP,
adalah berupa rumusan pencurian dalam bentuk pokoknya
yang berbunyi :
"Barang siapa mengambil suatu benda yang seluruhnya
atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, diancam karena
pencurian, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun
atau denda paling banyak Rp. 900.000.000,00".

B. UNSUR-UNSUR PENCURIAN
> Unsur - Unsur Objektif, berupa :

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xiii


1. Unsur perbuatan mengambil (wegnemen).

Dari adanya unsur perbuatan yang dilarang mengambil


ini menunjukkan bahwa pencurian adalah berupa tindak pidana
formil. Mengambil adalah suatu tingkah laku positif/perbuatan
materiil, yang dilakukan dengan gerakan - gerakan otot yang
disengaja yang pada umumnya dengan menggunakan jari - jari
dan tangan yang kemudian diarahkan pada suatu benda,
menyentuhnya, memegangnya, dan mengangkatnya lalu
membawa dan memindahkannya ke tempat lain atau ke dalam
kekuasaannya. Sebagaimana dalam banyak tulisan, aktifitas
tangan dan jari - jari sebagaimana tersebut di atas bukanlah
merupakan syarat dari adanya perbuatan mangambil. Unsur
pokok dari perbuatan mengambil adalah harus ada perbuatan
aktif, ditujukan pada benda dan berpindahnya kekuasaan benda
itu ke dalam kekuasaannya. Berdasarkan hal tersebut, maka
mengambil dapat dirumuskan sebagai melakukan perbuatan
terhadap suatu benda dengan membawa benda tersebut ke dalam
kekuasaan. Berdasarkan hal tersebut, maka mengambil dapat
dirumuskan sebagai melakukan perbuatan terhadap suatu benda
dengan membawa benda tersebut ke dalam kekuasaannya secara
nyata dan mutlak (Kartanegara, 1:52 atau Lamintang, 1979:79-
80). Unsur berpindahnya kekuasaan benda secara mutlak dan
nyata adalah merupakan syarat untuk selesainya perbuatan
mengambil, yang artinya juga merupakan syarat untuk menjadi

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xiv


selesainya suatu pencurian secara sempurna. Sebagai ternyata
dari Arrest Hoge Raad (HR) tanggal 12 Nopember 1894 yang
menyatakan bahwa "perbuatan mengambil telah selesai, jika
benda berada pada pelaku, sekalipun ia kemudian melepaskannya
karena diketahui".

2. Unsur benda

Pada mulanya benda - benda yang menjadi objek


pencurian ini sesuai dengan keterangan dalam Memorie van
Toelichting (MvT) mengenai pembentukan pasal 362 KUHP
adalah terbatas pada benda - benda bergerak (roerend goed).
Benda - benda tidak bergerak, baru dapat menjadi objek
pencurian apabila telah terlepas dari benda tetap dan menjadi
benda bergerak, misalnya sebatang pohon yang telah ditebang
atau daun pintu rumah yang telah terlepas/dilepas. Benda
bergerak adalah setiap benda yang berwujud dan bergerak ini
sesuai dengan unsur perbuatan mengambil. Benda yang
kekuasaannya dapat dipindahkan secara mutlak dan nyata adalah
terhadap benda yang bergerak dan berwujud saja. Benda
bergerak adalah setiap benda yang menurut sifatnya dapat
berpindah sendiri atau dapat dipindahkan (pasal 509
KUHPerdata). Sedangkan benda yang tidak bergerak adalah
benda - benda yang karena sifatnya tidak dapat berpindah atau
dipindahkan, suatu pengertian lawan dari benda bergerak.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xv


3. Unsur sebagian maupun seluruhnya milik
orang lain

Benda tersebut tidak perlu seluruhnya milik orang lain ,


cukup sebagian saja, sedangkan yang sebagian milik petindak itu
sendiri. Seperti sebuah sepeda milik A dan B, yang kemudian A
mengambilnya dari kekuasaan B lalu menjualnya. Akan tetapi
bila semula sepeda tersebut telah berada dalam kekuasaannya
kemudian menjualnya, maka bukan pencurian yang terjadi
melainkan penggelapan (pasal 372). Siapakah yang diartikan
dengan orang lain dalam unsur sebagian atau seluruhnya milik
orang lain? Orang lain ini harus diartikan sebagai bukan si
petindak. Dengan demikian maka pencurian dapat pula terjadi
terhadap benda - benda milik suatu badan misalnya milik negara.
Jadi benda yang dapat menjadi objek pencurian ini haruslah
benda - benda yang ada pemiliknya. Benda - benda yang tidak
ada pemiliknya tidak dapat menjadi objek pencurian.

> Unsur - Unsur Subjektif berupa :


1. Maksud untuk memiliki

Maksud untuk memiliki terdiri dari dua unsur, yakni


pertama unsur maksud (kesengajaan sebagai maksud atau opzet
als oogmerk), berupa unsur kesalahan dalam pencurian, dan

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xvi


kedua unsur memiliki. Dua unsur itu dapat dibedakan dan tidak
terpisahkan. Maksud dari perbuatan mengambil barang milik
orang lain itu harus ditujukan untuk memilikinya. Dari gabungan
dua unsur itulah yang menunjukkan bahwa dalam tindak pidana
pencurian, pengertian memiliki tidak mensyaratkan beralihnya
hak milik atas barang yang dicuri ke tangan petindak, dengan
alasan, pertama tidak dapat mengalihkan hak milik dengan
perbuatan yang melanggar hukum, dan kedua yang menjadi
unsur pencurian ini adalah maksudnya (subjektif) saja. Sebagai
suatu unsur subjektif, memiliki adalah untuk memiliki bagi diri
sendiri (Satochid Kartanegara 1:171) atau untuk dijadikan
sebagai barang miliknya. Apabila dihubung kan dengan unsur
maksud, berarti sebelum melakukan per¬ buatan mengambil
dalam diri petindak sudah terkandung suatu kehendak (sikap
batin) terhadap barang itu untuk dijadikan sebagai miliknya.

2. Melawan hukum

Maksud memiliki dengan melawan hukum atau maksud


memiliki itu ditujukan pada melawan hukum, artinya ialah
sebelum bertindak melakukan perbuatan mengambil benda, ia
sudah mengetahui, sudah sadar memiliki benda orang lain
(dengan cara yang demikian) itu adalah bertentangan dengan
hukum. Berhubung dengan alasan inilah, maka unsur melawan
hukum dalam pencurian digolongkan ke dalam unsur melawan

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xvii


hukum subjektif. Pendapat ini kiranya sesuai dengan keterangan
dalam MvT yang menyatakan bahwa, apabila unsur kesengajaan
dicantumkan secara tegas dalam rumusan tindak pidana berarti
kesengajaan itu harus ditujukan pada semua unsur yang ada di
belakangnya (Moeljatno, 1983:182). Unsur maksud adalah
merupakan bagian dari kesengajaan. Dalam praktik hukum
terbukti mengenai melawan hukum dalam pencurian ini lebih
condong diartikan sebagai melawan hukum subjektif
sebagaimana pendapat Mahkamah Agung yang tercermin dalam
pertimbangan hukum putusannya (No. 680 K/Pid/1982 tanggal
30-7-1983). Dimana Mahkamah Agung membatalkan putusan
Pengadilan Tinggi Jakarta (yang menghukum) dan membebaskan
terdakwa dengan dasar dakwaan jaksa penuntut umum tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan, dengan pertimbangan
hukum "tidak terbukti adanya unsur melawan hukum". Sebab
pada saat terdakwa mengambil barang-barang dari kantor, dia
beranggapan bahwa barang-barang yang diambil terdakwaadalah
milik almarhum suaminya. Sebgai seorang ahli waris, terdakwa
barhak mengambil barang-barang tersebut (Yahya Harahap,
1988:868). Pada bagian kalimat yang berbunyi "dia beranggapan
bahwa barang-barang yang diambil terdakwa adalah milik
almarhum suaminya" adalah merupakan penerapan pengertian
tentang melawan hukum subyektif pencurian pada kasus konkrit
dalam putusan pengadilan. Walaupun sesungguhnya tidak berhak
mengambil sebab barang bukan milik suaminya, tetapi karena dia

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xviii


beranggapan bahwa barang adalah milik suaminya, maka sikap
batin terhadap perbuatan mengambil yang demikian, adalah
merupakan tiadanya sifat melawan hukum subyektif
sebagaimana yang dimaksud pasal 362 KUHP. Sedangkan apa
yang dimaksud dengan melawan hukum (wederrechtelijk)
undang-undang tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Pada
dasarnya melawan hukum adalah sifat tercelanya atau
terlarangnya dari suatu perbuatan tertentu. Dilihat dart mana atau
oleh sebab apa sifat tercelanya atau terlarangnya suatu perbuatan
itu, dalam doktrin dikenal ada dua macam melawan hukum, yaitu
pertama melawan hukum formil, dan kedua melawan hukum
materiil. Melawan hukum formil adalah bertentangan dengan
hukum tertulis, artinya sifat tercelanya atau terlarangnya suatu
perbuatan itu terletak atau oleh sebab dari hukum tertulis. Seperti
pendapat Simons yang menyatakan bahwa untuk dapat
dipidananya perbuatan harus mencocoki rumusan delik yang
tersebut dalam undang-undang (Moeljatno, 1983:132).
Sedangkan melawan hukum materiil, ialah bertentangan dengan
azas-azas hukum masyarakat, azas mana dapat saja dalam hukum
tidak tertulis maupun sudah terbentuk dalam hukum tertulis.
Dengan kata lain dalam melawan hukum mate¬ rill ini, sifat
tercelanya atau terlarangnya suatu perbuatan terletak pada
masyarakat. Sifat tercelanya suatu perbuatan dari sudut
masyarakat yang bersangkutan. Sebagaimana pendapat Vos yang

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xix


menyatakan bahwa melawan hukum itu sebagai perbuatan yang
oleh masyarakat tidak dikehendaki atau tidak diperbolehkan.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xx


C. SYARAT PENCURIAN DAN SYARAT
BARANG CURIAN

1. Syarat Pencurian

Suatu perbuatan dapat dinyatakan sebagai prilaku


pencurian apabila memenuhi keempat rukun dan syarat, meliputi
: pencuri, barang yang dicuri, cara melakukan pencurian, dan
tempat penyimpanan barang yang dicuri.
Menurut Sabiq (1973:490-493), syarat-syarat
pencurian itu meliputi : Pertama, orang yang mencuri harus
mukalaf, artinya anak kecil dan orang gila tidak termasuk.
Kedua, pencurian dilakukan atas kehendak sendiri, tidak ada
sedikit pun paksaan dari orang lain. Ketiga, pencuri tidak
memiliki harta syubhat terhadap barang yang dicuri, seperti
contoh : orang tua yang mencuri harta anaknya tidak bisa dijatuhi
hukuman, karena orang tua memiliki harta syubhat pada
anaknya. Sabiq tidak mensyaratkan agama islam pada pencuri,
meskipun pencuri itu beragama non-muslim, ia tetap di hadd
sebagaimana haddnya orang islam.
Menurut Al-jaziri (1989:154-155), syarat pencuri yang
harus dipotong tangan meliputi : baligh, berakal, tidak memiliki
sedikit pun bagian terhadap barang yang dicuri, dan pencuri
bukan penguasa atas harta yang dicurinya, seperti majikan yang

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxi


mecuri harta budaknya, begitu pula sebaliknya, maka tidak bisa
dijatuhi hukuman, serta pencuri melakukannya atas kehendak
sendiri, tidak ada sedikit pun paksaan. Ibnu Rusyd mengatakan
(1990:649-650) bahwa fuqaha sependapat dengan persyaratan
yang telah disebutkan tadi.

2. Syarat-Syarat Barang Curian

Menurut Sabiq (1973:493-497), syarat-syarat barang


curian meliputi : Pertama, barang yang dicuri tersebut berharga,
bisa dipindahmilikkan dan sah apabila dijual. Kedua, barang
yang dicuri mencapai satu nisab.
Menurut Al-Jaziri (1989:155) : Pertama, barang
tersebut mencapai satu nisab. Kedua, barang tersebut bukan
milik pencuri. Ketiga, barang tersebut bisa dimiliki dan sah
apabila dijaul. Keempat, barang tersebut sah dicuri.
Dalam menanggapi pencapaian satu nisab, ulama
berbeda pendapat. Jumhur ulama berpendapat, bahwa satu nisab
itu seperempat dinar emas atau tiga dirham dan perak. Ini
didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan
Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah, yakni :

“ Diriwayatkan dari Aisyah, bahwa Rasulullah SAW


menjatuhkan hadd atas pencuri seperempat dinar “, dan pada
riwayat Nassa’i dalam hadits marfu’, menjelaskan bahwa
tidaklah dipotong tangan orang yang mencuri barang dibawah

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxii


harga perisai atau tameng, di kala Aisyah ditanya tentang harga
perisai atau tameng, ia menjawab bahwa harganya seperempat
dinar. (Sabiq, 1973:495-496)

D. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA


PENCURIAN

Terjadinya suatu tindak pidana pencurian banyak


sekali faktor-faktor yang melatar belakanginya. Selain
faktor dari diri pelaku sebagai pihak yang melakukan suatu
tindak pidana pencurian, banyak faktor lain yang
mendorong dapat terjadinya suatu tindak
pidana pencurian.yang terjadi dalam masyarakat.
Terdapat dua faktor utama yang menyebabkan
dapat terjadinya suatu tindak pidana pencurian. Yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal

 Niat Pelaku
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxiii
Niat merupakan awal dari suatu perbuatan, dalam
melakukan tindak pidana pencurian niat dari pelaku juga
penting dalam faktor terjadinya perbuatan tersebut. Pelaku
sebelum melakukan tindak pidana pencurian biasanya
sudah berniat dan merencanakan bagaimana akan
melakukan perbuatannya. Yang sering terjadi adalah
pelaku merasa ingin memiliki barang yang dipunyai oleh
korban, maka pelaku memiliki barang milik korban dengan
cara yang dilarang oleh hukum,yaitu dengan mencurinya.
Pelaku biasanya merasa iri terhadap barang yang dimiliki
oleh korban, sehingga pelaku ingin memilikinya.

 Keadaan Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu hal yang penting


di dalam kehidupan manusia. Maka keadaan ekonomi dari
pelaku tindak pidana pencurian kerap kali muncul yang
melatarbelakangi sesorang melakukan tindak pidana
pencurian. Para pelaku sering kali tidak mempunyai
pekerjaan yang tetap, atau bahkan tidak punya pekerjaan
sama sekali atau seorang penganguran. Karena desakan
ekonomi yang menghimpit, yaitu harus memenuhi
kebutuhan keluarga, membeli sandang maupun papan, atau

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxiv


ada sanak keluarganya yang sedang sakit, maka sesorang
dapat berbuat nekat dengan melakukan tindak pidana
pencurian. Secara lengkap JJH Simanjuntak menjelaskan
sebagai berikut :
Sebagian besar pelaku pencurian melakukan
tindakannya tersebut disebabkan oleh kesulitan ekonomi,
baik yang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ada
keluarganya yang sakit, membutuhkan biaya dalam waktu
dekat dan lain-lain. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor
pendorong seseorang melakukan tindak pidana pencurian
adalah kesulitan ekonomi yang menyebabkan ia melakukan
perbuatan tersebut.
Rasa cinta seseorang terhadap keluarganya,
menyebakan ia sering lupa diri dan akan melakukan apa
saja demi kebahagiaan keluarganya. Terlebih lagi apabila
faktor pendorong tersebut diliputi rasa gelisah,
kekhawatiran, dan lain sebagainya, disebabkan orang tua
(pada umumnya ibu yang sudah janda), atau isteri atau
anak maupun anak-anaknya, dalam keadaan sakit keras.
Memerlukan obat, sedangkan uang sulit di dapat. Oleh
karena itu, maka seorang pelaku dapat termotivasi untuk
melakukan pencurian.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxv


 Moral dan Pendidikan

Moral disini berarti tingkat kesadaran akan


norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Semakin
tinggi rasa moral yang dimiliki oleh seseorang, maka
kemungkinan orang tersebut akan melanggar norma-norma
yang berlaku akan semakin rendah. Kesadaran hukum
seseorang merupakan salah satu faktor internal yang dapat
menentukan apakah pelaku dapat melakukan perbuatan
yang melanggar norma-norma di masyarakat. Apabila
seseorang sadar akan perbuatan yang dapat melanggar
norma maka ia tidak akan melakukan perbuatan tersebut
karena takut akan adanya sanksi yang dapat diterimanya,
baik sanksi dari pemerintah maupun sanksi dari masyarakat
sekitar.
Tingkatan pendidikan seseorang juga
menentukan seseorang dapat melakukan tindak pidana
pencurian. Karena dari kebanyakan pelaku tindak pidana
pencurian hanya memiliki tingkat pendidikan yang tidak
begitu tinggi. Tingkat pendidikan juga berpengaruh dalam
kepemilikan pengahasilan dari pelaku tersebut. Karena
tidak memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka
seseorang sulit mencari pekerjaaan. Karena tidak memiliki

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxvi


pekerjaan dan penghasilan yang pasti tadi, maka seseorang
melakukan tindak pidana pencurian karena terdesak
kebutuhan ekonomi yang harus segera dipenuhi.

 Pengangguran

Meningkatnya pengangguran sangat


berpengaruh besar terhadap tingkat kesejahteraan
masyarakat. Masyarakat dengan tingkat kesejahteraan yang
rendah cenderung untuk tidak mempedulikan norma atau
kaidah hukum yang berlaku. Oleh karena tidak memiliki
pekerjaan yang tetap, maka pelaku mencuri untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.

 Tingkat pendidikan rendah

Rendahnya tingkat pendidikan seseorang juga


mempengaruhi daya pikir seseorang untuk membuat
keputusan dalam bertindak. Bila pendidikan rendah, maka
orang akan melakukan kejahatan tanpa memikirkan akibat
dari tindakannya tersebut.

 Tidak memiliki penghasilan yang cukup


Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxvii
Hal ini berpengaruh besar karena apabila
seseorang tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk
keluarganya, maka ia akan menghalalkan segala cara untuk
menghidupi keluarganya.

 Penyakit

Contohnya adalah kleptomania yang suka


mengambil barang milik orang lain walau ia tidak
membutuhkannya, hanya sebatas rasa ingin memiliki saja.

2. Faktor Eksternal

 Lingkungan Tempat Tinggal

Lingkungan yang dimaksud disini merupakan


daerah dimana penjahat berdomisili atau daerah-daerah di
mana penjahat malakukan aksinya. Selain itu lingkungan
disini juga bias diartikan sebagai lingkungan dimana si
korban tinggal. Pertama penulis mengkaji terlebih dahulu
mengenai lingkungan tempat tinggal pelaku kejahatan.
Lingkungan tempat tinggal pelaku kejahatan biasanya

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxviii


merupakan lingkungan atau daerah-daerah yang pergaulan
sosialnya rendah, rendahnya moral penduduk, dan sering
kali di lingkungan tersebut norma-norma sosial sudah
sering dilanggar dan tidak ditaati lagi. Selain itu standar
pendidikan dan lingkungan tempat tinggal yang sering
melakukan tindak pidana juga menjadi salah satu faktor
yang dapat membentuk sesorang atau individu untuk
menjadi seorang pelaku kejahatan.
Lingkungan tempat tinggal dari pelaku juga ikut
mempengaruhi dalam terjadinya suatu tindak pidana.
Karena keamanan dari lingkungan korban tinggal juga
turut menjadi salah satu faktor utama dari terjadinya tindak
pidana. Lingkungan yang sepi dan tidak terdapatnya sistem
keamanan lingkungan (Siskamling) juga dapat membuat
tindak pidana pencurian semakin marak terjadi di
lingkungan tempat tinggal korban. Mengenai hal ini JJH
Simanjuntak menjelaskan bahwa :
Lingkungan tempat tinggal juga menjadi salah
satu faktor penting dari terjadinya suatu tindak pidana
pencurian. Hal ini dapat dilihat dari penelitian selama ini,
bahwa lingkungan juga menjadi salah satu faktor
kriminigen (penyebab kejahatan). Dari kasus-kasus
pencurian yang terjadi di daerah Surakarta, sering didapati
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxix
bahwa pelaku kejahatan berasal dari lingkungan tempat
tinggal yang tidak sehat. Maksudnya adalah lingkungan
tempat tinggal pelaku sering merupakan pemukiman yang
kumuh, dimana pemukiman tersebut dihuni oleh orang-
orang yang sering kali melakukan tindakan melanggar
hukum, seperti mabuk-mabukan, perkelahian dan lain-lain.
Sedangkan lingkungan tempat tinggal korban pun sama-
sama mempunyai andil yang besar. Karena sering kali
kelengahan kemanan dari lingkungan tempat tinggal yang
dijadikan celah oleh pelaku untuk melancarkan aksinya.
Maka keamanan lingkungan harus lebih diperhatikan oleh
masyarakat luas pada saat ini.

 Penegak Hukum

Sebagai petugas Negara yang mempunyai tugas


menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, peran
penegak hukum disini juga memiliki andil yang cukup
besar dalam terjadinya tindak pidana pencurian. Penegak
hukum disini bukan hanya polisi saja, melainkan Jaksa
selaku Penuntut Umum dan Hakim selaku pemberi
keputusan dalam persidangan. Peran serta penegak hukum
yang memiliki peran strategis adalah polisi. Polisi selaku

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxx


petugas Negara harus senantiasa mampu menciptakan
kesan aman dan tentram di dalam kehidupan
bermasyarakat. Apabila dalam masyarakat masih sering
timbul tindak pidana, khususnya tindak pidana pencurian
berarti Polisi belum mampu menciptakan rasa aman di
dalam masyarakat.
Polisi mempunyai tugas tidak hanya untuk
menangkap setiap pelaku tindak pidana pencurian, tetapi
harus mampu memberikan penyuluhan-penyuluhan dan
informasi kepada masyarakat luas agar senantiasa mampu
berhati-hati agar tidak terjadi tindak pidana pencurian di
lingkungan mereka masing-masing. Penyuluhan-
penyuluhan tersebut dapat dilakukan dengan melalui media
elektronik dan penyuluhan secara langsung kepada
masyarakat. Selain itu polisi juga dapat melakukan patroli
untuk senantiasa menjaga keamanan di lingkungan
masyarakat. Seperti halnya dijelaskan oleh JJH
Simanjuntak, sebagai berikut :
Pihak kepolisian dapat melakukan pencegahan
terhadap kemungkinan terjadinya kejahatan pada
umumnya, dan pencurian pada khususnya, juga dilakukan
pihak aparat penegak hukum. Dari Kepolisian Kota Besar
Surakarta, tindakan yang berkaitan dengan itu dilakukan
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxxi
dalam bentuk patroli keamanan, penyuluhan-penyuluhan
hukum terhadap masyarakat, baik secara langsung, maupun
secara periodik. Di samping itu kepolisian daerah atau
kepolisian Negara juga telah melakukan peringatan-
peringatan melalui media elektronik, seperti yang sering
kita lihat di televisi-televisi. Aparat kejaksaan juga telah
menyelenggarakan jaksa masuk desa, dan lain sebagainya.
Dari pernyataan di atas, dapat juga di simpulkan,
bahwa aparat penegak hukum juga tidak henti-hentinya
melakukan tindakan pencegahan terjadinya kejahatan,
termasuk kejahatan pencurian dengan , baik dengan
mengadakan patroli-patroli, penyuluhan hukum terhadap
masyarakat (yang dilakukan oleh POLRI), maupun yang
berupa ”peringatan-peringatan” melalui media elektronik
seperti televisi, dan radio. Pihak kejaksaan juga
melaksanakan program jaksa masuk desa dengan (salah
satunya) tujuan serupa. Dengan demikian, pihak aparat
penegak hukum pun telah melakukan tindakan-tindakan
preventatif. Maka dari itu pihak penegak hukum juga
menjadi faktor penentu dalam terjadinya tindak pidana
pencurian, bila penegak hukum sudah melakukan tugasnya
dengan baik maka angka kejahatan,khususnya pencurian
dapat ditekan ke angka yang paling rendah.
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxxii
 Korban

Kelengahan korban juga menjadi salah satu


faktor pendorong pelaku untuk melakukan tindak pidana
pencurian. Pada keadaan masyarakat saat ini dimana
tingkat kesenjangan di dalam masyarakat semakin tinngi.
Di satu sisi banyak orang yang kaya raya tetapi orang yang
miskin sekali pun juga semakin banyak. Hal ini
menimbulkan kecemburuan sosial yang dirasakan oleh
pelaku. Tindakan korban yang memamerkan harta
kekayaan juga menjadi “godaan” kepada pelaku untuk
melancarkan aksinya.
Rasa waspada dari korban juga harus
ditingkatkan agar tindak pidana pencurian tidak dialami
oleh korban. Misalkan A mempunyai motor, dan diparkir
di depan rumahnya. Untuk menjamin keamanannya A
harus mengkunci motornya dan harus diparkir di tempat
yang aman agar tidak dicuri oleh seseorang. Tindakan ini
disebut tindakan preventif yang dapat dilakukan oleh
individu agar ia tidak menjadi korban dari tindak pidana
pencurian. Seperti halnya pencurian uang yang paling
sering terjadi di masyarakat saat ini. Anggota masyarakat
harus senantiasa meningkatakan kewaspadaanya serta

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxxiii


harus dapat memberikan keamanan kepada setiap hartanya,
khusunya disini uang. Kelengahan pemilik uang juga dapat
menciptakan kesempatan kepada pelaku untuk melakukan
tindak pidana pencurian.

E. CONTOH KASUS PENCURIAN

PENCURIAN MOTOR

Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Kepolisian
Sektor (Polsek) Ujung Pandang mengungkap komplotan
pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) dengan modus
pertemanan. Modus tersebut, yakni salah satu kawanan
komplotan berpura-pura meminjam sepeda motor milik
temannya dan kemudian menggandakan kunci motor
tersebut. Rekan komplotan lainnya selanjutnya ditugaskan
mengambil motor yang tengah terparkir saat dalam kondisi
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxxiv
di tinggal pemiliknya. Adapun kawanan komplotan
curanmor tersebut yang berhasil diringkus yakni Reza
Pahlevi (21) warga Jl Nuri, diketahui sebagai rekrutan baru
yang bertugas mencari sepeda motor milik temannya yang
akan dieksekusi. Reza yang berpura-pura meminjam
sepeda motor temannya kemudian menyerahkan kunci
motor tersebut ke Darlan yang selanjutnya digandakan.
Setelah kunci motor telah dimiliki, Darlan kemudian
bertugas sebagai pemetik sepeda
motor dengan mengajak seorang rekannya yang lain yakni
Asrul alias Accung (25) warga Jl Nusa Indah.
“Penangkapan kita lakukan berdasarkan laporan korban
dengan LP/373/X/2016/Restabes Mks/Sektor Ujung
Pandang, korban mengaku kehilangan sepeda motor jenis
Yamaha Mio pada Selasa (25/10) sekitar pukul 14.00
Wita,” ujar Kapolsek Ujung Pandang, AKP Ananda Fauzi
Harahap. Ketiga pelaku selanjutnya menyerahkan sepeda
motor tersebut kepada Alwi warga Jl Rajawali II yang
diketahui sebagai penadah. Selain meringkus para pelaku,
petugas juga berhasil mengamankan barang bukti dua unit
sepeda motor curian di salah satu rumah warga di BTN
Pelita Asri Blok K/24, Kecamatan Pallangga, Gowa.(*)

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxxv


PENCURIAN DOMPET

Tribratanewsmakassar.com - Sidrap, Selasa tgl 19 januari


2016 sekitar jam 20.00 wita bertempat di kompleks SMA
Negeri 1 di jalan Poros Sengkang Kecamatan Dua Pitue
Kabupaten Sidrap terjadi pencurian dompet yang berujung
pada pembobolan ATM.
Kejadian ini berawal dari pencurian dompet yang berisi
kartu identitas dan kartu Atm BRI milik SUPARDIN,
S.Si,yang berprofesi sebagai Guru SMA Negeri 1 Dua
Pitue yang menjadi korban. Bahwa korban mengetahui
dompet miliknya hilang setelah mendapat pemberitahuan
dari SMS Banking pada Hand phonenya bahwa rekening
miliknya telah dilakukan transaksi. Diperoleh bahan
keterangan bahwa Kartu Atm milik pelaku telah
dipergunakan di Atm Bank Bri unit Tanduk tedong pada
tgl 19 Januari 2016 sekitar jam 23.00 wita serta dari hasil
koordinasi dengan pihak Bank Bri diperoleh keterangan
bahwa rekening Bri milik korban telah dipergunakan untuk
laksanakan transaksi transfer ke rekening milik perempuan
HASNAWATI sebesar Rp.29.000.000. Dari hasil
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxxvi
penyelidikan tim unit khusus yang dipimpin oleh AIPDA
ABD HALIM S.SOS berhasil mengamankan lelaki
berinisial HALIDING, beralamat Kalosi Kecamatan Dua
Pitue Kabupaten Sidrap sebagai pelaku. Barang bukti yang
berhasil diamankan 1 buah dompet warna hitam, beberapa
lembar kartu identitas, Kartu Atm Bri milik lelaki
SUPARDIN serta uang sebesar Rp.28.600.000,-. Menurut
keterangan pelaku bahwa no pin kartu Atm tersebut
diperoleh dengan cara mengacak nomor identitas yang ada
pada KTP milik korban. Pelaku dan Barang Bukti
diamankan di Polres sidrap untuk penyeledikan lebih
lanjut.

PENCURIAN MOBIL

TEMPO.CO, Makassar - Aparat Kepolisian Resor Kota


Besar Makassar meringkus tujuh anggota sindikat
pencurian mobil yang beroperasi di sejumlah lokasi di
Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa bulan terakhir.
"Mereka ditangkap setelah diincar selama tiga bulan
terakhir," kata Rusdi, Jumat, 24 Juni 2016.
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxxvii
Kepala Polrestabes Makassar Komisaris Besar Rusdi
Hartono menjelaskan, para pelaku ditangkap secara
terpisah di Kabupaten Jeneponto. Sembilan unit mobil
berbagai merek disita sebagai barang bukti. Turut pula
disita alat-alat yang digunakan untuk melancarkan aksi
mereka, seperti tang pemotong kabel, mesin bor, magnet
besar, dan obeng.
Tujuh pelaku itu sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka adalah Syarifuddin, Hamirullah Husain,
Muhammad Rusno Yasan, Amir Sukirman, Suaeb, Jafar,
dan Haeruddin. Dalam penangkapan itu, polisi menembak
mati Syarifuddin karena hendak melarikan diri. Menurut
Rusdi, kasus itu terungkap setelah tim dari Unit Kejahatan
dan Kekerasan mendapat laporan bahwa beberapa orang di
antara pelaku diketahui berada di Kabupaten Jeneponto.
Laporan diterima Kamis, 23 Juni.
Polisi yang melakukan pencarian menangkap Syarifuddin,
Hamirullah, dan Rusno. Pemeriksaan terhadap ketiganya
dilakukan secara intensif. Berdasarkan pengakuan mereka,
polisi membekuk empat pelaku lainnya. Salah seorang
tersangka, Hamirullah, mengatakan mereka mengincar
mobil-mobil yang diparkir sembarangan di jalan. Menurut
dia, mobil-mobil yang dicuri pada umumnya tanpa
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxxviii
pengamanan dari pemiliknya. Hamirullah dan kawan-
kawannya berangkat dari Jeneponto menuju
Makassar pada malam hari. Saat melihat mobil yang parkir
di jalan, mereka langsung mencurinya. Dalam beraksi,
mereka menggunakan magnet besar yang ditempel di sisi
kanan pintu depan mobil. Cara itu memudahkan pintu
mobil dibuka, kemudian mereka merusak kunci starternya.
"Sebagian mobil yang dicuri telah kami jual," ujarnya.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes
Makassar Komisaris Tri
Hambodo mengatakan, dari tujuh tersangka itu, tiga di
antaranya penadah. "Mobil yang sudah dijual juga kami
sita sebagai barang bukti," ucapnya.

PENCURIAN TERNAK

POJOKSULSEL.com, BULUKUMBA – Pelaku pencurian


ternak yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat
akhirnya berhasil diamankan Satreskrim Polres
Bulukumba, Kamis (28/7/2016) malam. Pelaku yakni Acok

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xxxix


bin Madok (40) diamankan di daerah Ammatoa Kecamatan
Kajang Bulukumba dengan barang bukti 8 ekor sapi betina.
Kapolres Bulukumba AKBP Selamat Riyanto melalui
Kasat Rekrim AKP Muhammad Hendrik Afrilianto
membenarkan adanya penangkapan salah seorang pelaku
yang diduga merupakan komplotan curi sapi dan barang
bukti telah diamankan. “Pelaku sudah kita amankan atas
nama Acok Bin Madok dan kasus ini terus kita
kembangkan,” jelas Hendrik Afrilianto, Jumat Subuh
Terungkapnya pelaku pencurian ternak sapi berawal
laporan masyarakat sapinya hilang dibeberapa Kecamatan
di Bulukumba, dan akhirnya Kasat Reskrim beserta
anggota melakukan pencarian terhadap pelaku. ” Acok Kita
tangkap di daerah Ammatoa Kajang,sempat melakukan
perlawanan namun sebelum kita bergerak,anggota sudah
diberikan instruksi untuk tidak melukai pelaku karena
untuk mengembangkan sindikatnya” ungkap AKP
Hendrik.

F. HUKUM PIDANA TERHADAP ORANG


YANG MELAKUKAN TINDAKAN PENCURIAN

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xl


Masalah kejahatan pada dasarnya sudah ada
semenjak manusia itu ada di permukaan bumi ini, atau
dengan perkataan lain dapat disebutkan bahwa “kejahatan
itu adalah setua dan seumur dengan umat manusia di alam
jagad raya ini”, bahkan dalam perkembangan selanjutnya
dewasa ini suatu peristiwa kejahatan sering dilakukan
bukan hanya dilakukan oleh satu orang pelaku saja
melainkan dilakukan oleh lebih dari seorang pelaku yang
dilakukan secara bersama-sama.Untuk melindungi serta
menyelamatkan berbagai macam kepentingan yang ada di
dalam masyarakat dari berbagai bentuk kejahatan dan
demi untuk terciptanya kehidupan masyarakat yang aman,
tertib dan sejahtera maka diciptakanlah berbagai aturan-
aturan atau norma-norma didalam kehidupan masyarakat
yang diantaranya adalah norma hukum. Dalam hal ini
adalah norma hukum pidana atau yang dikenal sebagai
hukum pidana.

Adapun yang dimaksud dengan hukum pidana


menurut Moeljatno adalah :
“Bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xli


Negara yang mengadakan dasar-dasar atau aturan-aturan
untuk :

1. Menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak


boleh dilakukan, yang dilarang, dengan disertai ancaman
atau sanksi yang berupa pidana tertentu bagi barangsiapa
melanggar larangan tersebut.

2. Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada


mereka yang telah melanggar larangan-larangan itu dapat
dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah
diancamkan.

3. Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana


itu dpat dilaksanakan apabila ada orang yang disangka
telah melanggar larangan tersebut.

4. Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada


mereka yang telah melanggar larangan-larangan itu dapat
dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah
diancamkan.

5. Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana


itu dapat dilaksnakan apabila ada orang yang disangka
telah melanggar larangan tersebut.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xlii


Hukum Pidana adalah merupakan aturan yang akan
diterapkan kepada orang yang melakukan tindak pidana
dan telah terbukti kesalahannya di muka persidangan. Akan
tetapi apabila si pelaku dalam melakukan tindak pidananya
bukan hanya dilakukannya sendiri melainkan dilakukan
lebih dari dua orang bersekutu dan berlanjut, maka
penerapan hukum pidana bagi yang bersangkutan secara
teoritis harus senantiasa dihubungkan dengan “Ajaran
Penyertaan dan teori Gabungan Tindak Pidana”.

Adapun ancaman yang akan dijatuhkan kepada


orang yang telah melakukan tindak pidana dinamakan
sanksi atau hukuman atau pidana yaitu “reaksi atas delik
dan ini berujud suatu nestapa yang sengaja ditimpakan
Negara kepada pembuat delik itu ”Dengan demikian maka
setiap orang yang telah melanggar aturan atau hukum
pidana (yang memang telah ditetapkan terlebih dahulu
aturannya) sudah barang tentu dapat dipidana. Akan tetapi
ternyata menurut ilmu pengetahuan hukum pidana juga
ditegaskan :

“Seseorang yang melakukan suatu tindak pidana tidak


selalu dapat dipidana. Hal ini tergantung dari apakah orang
itu dalam melakukan tindak pidana itu mempunyai

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xliii


kesalahan atau tidak?. Sebab untuk dapat menjatuhkan
pidana terhadap seseorang itu tidak cukup dengan
dilakukanya tindak pidana saja tetapi selalin daripada itu
harus ada pila kesalahan, atau kata Moeljatno sikap batin
yang dapat dicela”.

Dalam hal ini dikenal suatu Asas Tiada pidana tanpa


kesalahan Geen straf zonder schuld (Belanda), One schuld
keine strafe (Jerman), Actus non facit reum, nissi mens sit
rea (Latin), An act does not make a person guilty, unless
the mind is gulty (Inggris). Hal ini sejalan pula dengan apa
yang dinyatakan oleh Pompe yang disitir S.R. Sianturi,
yang menyatakan bahwa hubungan petindak dengan
tindakannya ditinjau dari sudut kehendak ( de wil)
kesalahan petindak adalah merupakan bagian dalam
(binnenkan) dari kehendak tersebut.

Pencurian tentu saja termasuk dalam kesalahan.


Hukum pidana yang mengatur tentang pencurian diatur
dalam KUHP:

BAB XXII

PENCURIAN

Pasal 362
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xliv
Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, diancam karena
pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun
atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.

UNDANG-UNDANG TERKAIT

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar


Budaya

Pasal 106

(1) Setiap orang yang mencuri Cagar Budaya sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 66 ayat (2), dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau denda paling sedikit
Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus
juta rupiah).

Pasal 113

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xlv


(1) Tindak pidana yang dilakukan oleh badan usaha
berbadan hukum dan/atau badan usaha bukan berbadan
hukum, dijatuhkan kepada:

a. badan usaha; dan/atau


b. orang yang memberi perintah untuk melakukan
tindak pidana.

(2) Tindak pidana yang dilakukan oleh badan usaha


berbadan hukum dan/atau badan usaha bukan berbadan
hukum, dipidana dengan ditambah 1/3 (sepertiga) dari
pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101
sampai dengan Pasal 112.

(3) Tindak pidana yang dilakukan orang yang memberi


perintah untuk melakukan tindak pidana, dipidana dengan
ditambah 1/3 (sepertiga) dari pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 101 sampai dengan Pasal 112.

Pasal 114

Jika pejabat karena melakukan perbuatan pidana melanggar


suatu kewajiban khusus dari jabatannya, atau pada waktu
melakukan perbuatan pidana memakai kekuasaan,

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xlvi


kesempatan, atau sarana yang diberikan kepadanya karena
jabatannya terkait dengan Pelestarian Cagar Budaya,
pidananya dapat ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 115

(1) Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-


Undang ini, terhadap setiap orang yang melakukan tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 sampai
dengan Pasal 114 dikenai tindakan pidana tambahan
berupa:

a. kewajiban mengembalikan bahan, bentuk, tata


letak, dan/atau teknik pengerjaan sesuai dengan
aslinya atas tanggungan sendiri; dan/atau
b. perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak
pidana.

(2) Selain pidana tambahan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), terhadap badan usaha berbadan hukum dan/atau
badan usaha bukan berbadan hukum dikenai tindakan
pidana tambahan berupa pencabutan izin usaha.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xlvii


Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang
Ketenagalistrikan

Pasal 51

(3) Setiap orang yang menggunakan tenaga listrik yang


bukan haknya secara melawan hukum dipidana dengan
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan denda
paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus
juta rupiah).

Pasal 55

(1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 49 sampai dengan Pasal 54 dilakukan oleh badan
usaha, pidana dikenakan terhadap badan usaha dan/atau
pengurusnya.

(2) Dalam hal pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dikenakan terhadap badan usaha, pidana yang dikenakan
berupa denda maksimal ditambah sepertiganya.

Pasal 363

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xlviii


(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun:

1. pencurian ternak;
2. pencurian pada waktu ada kebakaran, letusan,
banjir, gempa bumi, atau gempa laut, gunung
meletus, kapal karam, kapal terdampar, kecelakaan
kereta api, huru-hara, pemberontakan atau bahaya
perang;
3. pencurian di waktu malam dalam sebuah rumah
atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang
dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak
diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak;
4. pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih dengan bersekutu;
5. pencurian yang untuk masuk ke tempat melakukan
kejahatan, atau untuk sampai pada barang yang
diambil, dilakukan dengan merusak, memotong
atau memanjat, atau dengan memakai anak kunci
palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | xlix


(2) Jika pencurian yang diterangkan dalam butir 3 disertai
dengan salah satu hal dalam butir 4 dan 5, maka diancam
dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.

Pasal 364

Perbuatan yang diterangkan dalam pasal 362 dan pasal 363


butir 4, begitu pun perbuatan yang diterangkan dalam pasal
363 butir 5, apabila tidak dilakukan dalam sebuah rumah
atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, jika harga
barang yang dicuri tidak lebih dari dua puluh lima rupiah,
diancam karena pencurian ringan dengan pidana penjara
paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak
dua ratus lima puluh rupiah.

Pasal 365

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan


tahun, pencurian yang didahului, disertai atau diikuti
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang,
dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk
memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya,
atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri.
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | l
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas
tahun:

1. jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam


sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada
rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta api
atau trem yang sedang berjalan;
2. jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan bersekutu;
3. jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan
merusak atau memanjat atau dengan memakai anak
kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan
palsu;
4. jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat.

(3) Jika perbuatan mengakibatkan kematian, maka diancam


dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

(4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara


seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua
puluh tahun, jika perbuatan mengakibatkan luka berat atau
kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang
diterangkan dalam no. 1 dan 3.
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | li
UNDANG-UNDANG TERKAIT

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 Tentang


Penghapusan Diskriminasi Ras Dan Etnis

Pasal 17

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perampasan


nyawa orang, penganiayaan, pemerkosaan, perbuatan
cabul, pencurian dengan kekerasan, atau perampasan
kemerdekaan berdasarkan diskriminasi ras dan etnis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b angka 4,
dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan ditambah dengan 1/3 (sepertiga) dari
masingmasing ancaman pidana maksimumnya.

Pasal 18

Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan


Pasal 17 pelaku dapat dijatuhi pidana tambahan berupa
restitusi atau pemulihan hak korban.

Pasal 19
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lii
(1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
dan Pasal 17 dianggap dilakukan oleh korporasi apabila
tindak pidana tersebut dilakukan oleh orang orang yang
bertindak untuk dan/atau atas nama korporasi atau untuk
kepentingan korporasi, baik berdasarkan hubungan kerja
maupun hubungan lain, bertindak dalam lingkungan
korporasi tersebut baik sendiri maupun bersama sama.

(2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dilakukan oleh suatu korporasi, maka penyidikan,
penuntutan, dan pemidanaan dilakukan terhadap korporasi
dan/atau pengurusnya.

Pasal 21

(1) Dalam hal tindak pidana dilakukan oleh suatu


korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap
pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap
korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga)
kali dari pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16 dan Pasal 17.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | liii


(2) Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa
pencabutan izin usaha dan pencabutan status badan hukum.

Pasal 366

Dalam hal pemidanaan berdasarkan salah satu perbuatan


yang dirumuskan dalam pasal 362. 363, dan 365 dapat
dijatuhkan pencabutan hak berdasarkan pasal 35 No 1 – 4.

Pasal 367

(1) Jika pembuat atau pembantu dari salah satu kejahatan


dalam bab ini adalah suami (istri) dari orang yang terkena
kejahatan dan tidak terpisah meja dan ranjang atau terpisah
harta kekayaan, maka terhadap pembuat atau pembantu itu
tidak mungkin diadakan tuntutan pidana.

(2) Jika dia adalah suami (istri) yang terpisah meja dan
ranjang atau terpisah harta kekayaan, atau jika dia adalah
keluarga sedarah atau semenda, baik dalam garis lurus
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | liv
maupun garis menyimpang derajat kedua, maka terhadap
orang itu hanya mungkin diadakan penuntutan jika ada
pengaduan yang terkena kejahatan.

(3) Jika menurut lembaga matriarkal, kekuasaan bapak


dilakukan oleh orang lain daripada bapak kandung
(sendiri), maka ketentuan ayat di atas berlaku juga bagi
orang itu.

Namun, tindak pidana pencurian, terhadap


pelakunya secara umum selalu dijatuhkan salah satu jenis
pidana pokok yakni pidana penjara, sesuai dengan
yang diancam terhadap tindak pidana yang dianggap
terbukti, sedangkan terhadap lamanya masa hukuman yang
dijatuhkan tergantung penilaian hakim berdasarkan fakta-
fakta yang terungkap di persidangan, maupun terhadap hal-
hal yang memberatkan maupun yang meringankan
atas perbuatan terdakwa tersebut.

Penjatuhan salah satu jenis pidana pokok ini adalah


merupakan suatu keharusan, artinya impertif, sedangkan
penjatuhan jenis pidana tambahan bersifat fakultatif,

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lv


artinya bukan merupakan suatu keharusan, artinya hakim
boleh tidak menjatuhkan pidana tambahan tersebut.

P.A.F. Lamintang menyebutkan, bahwa mengenai


keputusan apakah perlu atau tidaknya dijatuhkan suatu
pidana tambahan, selain dari menjatuhkan suatu tindak
pidana pokok kepada seorang terdakwa, hal ini sepenuhnya
diserahkan kepada pertimbangan hakim.

G. KATEGORI PENCURIAN

PENCURIAN RINGAN (Pasal 364 KUHP)

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lvi


Pencurian ringan ini berbeda dengan macam
pencurian lainnya; misalnya: pencurian dengan unsur-
unsur pemberatan (“gequalificeerd diefstall”). Sebab pasal
pencurian barang-barang yang nilainya sangat rendah
(yaitu semula hanya untuk barang yang tidak bernilai lebih
dari Rp; 25,00) orang tak seberapa merasa sifat jahat
perbuatannya. Misalnya karena merasa haus setelah kerja
di terik matahari maka diambillah sebuah mangga atau
kelapa dari halaman seorang tetangga. Oleh karena itu
ancaman pidananya hanya minimum 3 bulan penjara atau
denda setinggi-tingginya Rp. 60,00.
Namun dengan perkembangannya waktu, maka
harga barang-barangnya naik, hingga praktis hampir tidak
ada barang yang harganya kurang dari Rp. 25,00. Oleh
karena itu dalam tahun 1960, yaitu dengan Undang-undang
no. 16/Prp/1960 Pemerintah menaikkan nilai Rp. 25,00
tersebut menjadi Rp. 250,00. Dan sejalan dengan itu
ancaman pidana denda dalam KUHP dinaikkan 15 kali.

PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (Ps. 365


KUHP)
Pasal 365 KUHP menyebutkan di antaranya:

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lvii


1) Diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 9
tahun, pencurian yang didahului, disertai atau diikuti
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang,
dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk
memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya,
atau untuk tetap menguasai barang yang dicurinya:
2) Diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun:
Ke 1 : Jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam
sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada
rumahnya, di jalan atau dalam kereta api atau trem yang
sedang berjalan
Ke 2 : Jika peruatan dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan bersekutu
Ke 3 : Jika masuknya ke tempat melakukan kejahatan,
dengan merusak atau memanjat atau dengan memakai anak
kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu,
Ke 4 : Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat
3) Jika perbuatan mengakibatkan mati, maka
dikenakan pidana penjara paling lama 15 tahun
4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara
seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20
tahun, jika peruatan mengakibatkan luka berat atau mati
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lviii
dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu,
pula disertai oleh salah satu hal yang diterangkan dalam no.
1 dan 3.

H. PANDANGAN ISLAM MENGENAI


PENCURIAN

JARIMAH PENCURIAN

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lix


a. Pengertian
Pencurian adalah mengambil hak orang lain yang bukan
miliknya secara diam-diam tanpa paksaan dan tidak di
ketahui oleh pemiliknya. Adapun pengertian lain pencurian
adalah mengambil harta orang lain secara diam-diam yang
di ambil berupa harta, harta yang di ambil merupakan milik
orang lain dan ada itikat tidak baik.
Sedangkan orang yang biasa melakukan pencurian adalah
pencuri, Pencuri adalah orang yang mengambil harta atau
benda orang lain dengan jalan diam – diam dan diambil
dari tempat penyimpanannya.
Pencurian menurut Muhamad Syaltut adalah mengambil
harta orang lain dengan sembunyi-sembunyi yang
dilakukan oleh orang yang tidak dipercayai menjaga
barang tersebut. Menurut beliau selanjutnya, definisi
tersebut secara jelas mengeluarkan perbuatan
menggelapkan harta orang lain yang dipercayakan
kepadanya (ikhtilas) dari kategori pencurian. Oleh karena
itu, penggelapan harta orang lain tidak dianggap sebagai
jarimah pencurian dan tentu tidak dihukum dengan
hukuman potong tangan, namun dalam bentuk hukuman
lain. Di samping itu, definisi di atas mengeluarkan
pengambilan harta orang lain dengan terang-terangan dan
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lx
kategori pencurian, seperti pencopetan yang mengambil
barang secara terang-terangan dan membawanya lari.
Begitulah kesepakatan fuqaha.
H.A. Djazuli membedakan antara pencurian dengan
penggelapan sebagai berikut:
Pertama, dilihat dari segi hukuman. Pencurian dikenai
hukuman had potong tangan, sedangkan penggelapan
dikenai hukuman ta’zir dan hal ini tentu menjadi
wewenang hakim dalam penjatuhan hukuman tersebut.
Kedua, dilihat dengan dari segi pelaksanaan pengambilan
harta tersebut. Pada pencurian, pengambilan dilakukan
secara sembunyi-sembunyi, dan tanpa sepengetahuan
pemiliknya. Sedangkan pada kasus penggelapan dilakukan
dengan terang-terangan. Dalam hal ini si pemilik mengira
harta tersebut masih ada dan dijaga oleh orang yang
dipercayainya. Oleh karena itu, kalau penjaganya,
mengambilnya, dianggap telah berbuat terang-terangan.
Ketiga, dilihat dari segi objek harta tersebut. Dalam
pencurian, harta yang diambil tersimpan pada tempat
tertentu yang memeng sengaja disimpan pemiliknya.
Sedangkan penggelapan, penyimpanan harta tersebut tidak
diketahui pemiliknya dan hanya diketahui oleh yang
dipercayai, sedangkan pemilik hanya mengetahui bahwa
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxi
harta itu ada. Oleh karena itu, persyaratan tempat pada
kasus penggelapan tidak disyaratkan.
Keempat, dilihat dari ukuran harta. Pada pencurian dikenal
ukuran-ukuran tertentu yang mengakibatkan jatuhnya
hukuman had atau yang dikenal dengan teram nishab.
Adapun pada kasus penggelapan dikenal ukuran-ukuran
tertentu sejauh mana penggelapan tersebut harus dikenal
hukuman.

b. Unsur – unsur Pencurian


Adapun unsur-unsur pencurian mengacu pada definisi
pencurian itu sendiri. Dari definisi tersebut, dapat kita rinci
unsur-unsur sebagai berikut:
Pertama, pengambilan yang dilakukan secara sembunyi-
sembunyi, seperti telah disinggung, tidak termasuk jarimah
pencurian kalau hal itu dilakukan dengan sepengetahuan
pemilikny.
Kedua, yang dicuri itu harus berupa harta kongkret
sehingga barang yang dicuri adalah barang yang bergerak,
dipindah-pindahkan, tersimpan oleh pemiliknya pada
penyimpanan yang layak dan dianggap sebagai sesuatu
yang berharga. Tentu ada batasan (kadar) yang
menyebabkan jatuhnya had.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxii


Ketiga, harta yang dicuri adalah sesuatu yang berharga,
setidaknya menurut versi pemiliknya. Inilah yang menjadi
dasar pertimbangan bukan atas pandangan si pencuri.
Karena menganggap berharga, pemilik barang
menyimpang ditempat tertentu, yang aman menurut
anggapannya. Oleh karena itu, mengambil atau
memindahkan barang atau harta yang tidak mempunyai
tempat penyimpanan tertentu menjadi alasan kesubhatan
bagi jarimah ini, seperti mengambil barang yang
ditemukan ditengah jalan,.
Keempat, harta diambil (dicuri) pada waktu pemindahan
adalah harta orang lain secara murni dan orang yang
mengambilnya tidak mempunyai hak pemilikan sedikit pun
terhadap harta tersebut. Umpamanya, harta kelompok atau
harta bersama orang yang mencurinya mempunyai hak atau
bagian dari harta tersebut. Oleh karena itu, kalau dia
mengambil sebagian- walaupun dinilai melewati nishab-
tidak dianggap sebagai jarimah pencurian sebab hak dia
yang melekat pada barang yang diambil menjadikan
kesyubhatan. Namun, hal ini pun bukan berarti dia tidak
dihukum sekalipun tidak dikenai hukuman had potong
tangan. Dimaksud dengan orang lain, juga apabila harta itu
milik anaknya atau milik bapaknya.
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxiii
Kelima, seperti pada jarimah-jarimah lain, terdapatnya
unsur kesengajaan untuk memiliki barang tersebut atau ada
itikad jahat pelakunya. Oleh karena itu, seandainya barang
atau harta itu terbawa tanpa disengaja, sekalipun dalam
jumlah besar dan mencapai nishb, tidak dianggap sebagai
jarimah pencurian, paling-paling dianggap sebagai
kelalaian dan hukumannya hanya peringatan sebagai
kehati-hatian.

c. Sanksi Hukuman
Hukuman mencuri dikenakan pada kejahatan pencurian,
apabila perbuatan tersebut dilakukan menurut syarat-syarat
yang telah disebutkan diatas, yaitu syarat-syarat yang
terdapat pada diri si pencuri, barang yang dicuri dan
perbuatan mencuri itu sendiri, maka fuqaha telah
sependapat bahwa hukuman yang telah dikenakan padanya
adalah potong tangan, karena perbuatan tersebut
merupakan tindakan kejahatan. Dalam hubungan ini Allah
berfirman dalam Al-qura’an surat Al-Maid’ah. ayat 38:
“laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,
potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa
yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al-Ma’idah

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxiv


:38).
Ayat ini bahwa mengisyaratkan bahwa hukum potong
tangan tidak dapat diganti dengan hukuman lain yang lebih
ringan, begitu pula hukuman tersebut tidak boleh ditunda.
Dipihak lain fukaha berselisih pendapat tentang
penggabungan dalam penggantian harta dengan hukuman
potong tangan.

d. Kadar dan Batasan Pencurian


Mengenai hukuman yang menyebabkan dijatuhkannya
hukum potong, terjadi perbedaan diantara ulama. Hal
tersebut disebabkan keumuman ayat 83 surat Al-Ma’idah.
Diantara ulama, ada yang meniadakan nishab
pencurian,artinya sedikit apalagi banyak, sama-sama
dihukum potong tangan. Adapun jumhur fuqaha
mensyaratkan adanya nishb (bantas tertentu) sehingga
seorang pencuri dapat dikenai hukuman potong tangan.
Namun, ini pun terdapat perbedaan tentang batasan atau
nishab tersebut Imam Syafi’I dan Maliki mengatakan
seperempat dinar, sedangkan Imam Abu Hanifah
mengatakan sepuluh dirham atau satu dinar, bersabda Nabi
Muhamad:
“Tidaklah dipotong tangan pencuri, kecuali pada satu dinar

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxv


atau sepuluh dirham.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)
Di samping itu, ada yang mengatakan (seperti Ibnu Rusyid)
batasan tersebut adalah empat dinar, seperti hadits yang
dikeluarkan Imam Bukhari dan Muslim, melalui perawi
Aisyah:
“Janganlah dipotong tangan pencuri, kecuali pada empat
dianar atau lebih.” (H.R.Bukhari dan Muslim).

e. Dasar hukum
Jarimah tentang pencurian diatur dalam QS Al-Maidah: 38
yang mengajarkan ”Pencuri laki-laki dan perempuan
hendaklah kamu potong tangan mereka sebagai balasan
atas perbuatan mereka dan merupakan hukuman
pengajaran dari Allah Yang Mahakuasa dan bijaksana.”
Dan hadis Nabi pun mengajarkan bahwa “Batas
pemotongan tangan adalah pada pergelangan tangan dan
pada tangan kanan.”
Hukuman
Mengenai hukuman pencurian para ulama berbeda
pendapat.
Menurut Imam Malik dan Imam Syafi’I berpendapat
bahwa “Pada pencurian pertama yang di potong adalah

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxvi


tangan kanan, pada pencurian yang kedua kaki kiri, yang
ketiga tangan kiri dan pada pencurian yang keempat kaki
kanan.jika pencuri masih melakukan pencurian maka yang
kelima kalinya di hukum penjara sampai ia bertaubat”
Adapun menurut pendapat “Atha, pencurian yang pertama
di potong tangannya. Yang kedua di beri hukuman ta’zir.
Menurut Zhahiri bawa pada pencurian pertama di potong
tangan kananya. Pada pencurian kedua di potong tangan
kirinya dan pada pencurian ketiga dikenakan hukuman
ta’zir.
Menurut Imam Abu Hanifa, pada pencurian pertama di
potong tangannya kanannya,pencurian kedua di potong
kaki kirinya dan yang ketiga di penjara sampai tobat.
Syarat hukuman potong tangan atas adalah :
1. Pencurinya telah baligh, berakal sehat dan ikhtiyar.
Dengan demikian anak-anak dibawah umur yang
melakukan pencurian tidak memenuhi syarat hukuman
potong tangan, tetapi walinya dapat dituntut untuk
mengganti harga harta yang dicuri anak tersebut. Dibawah
perwaliannya si-anak dapat diberi pelajaran seperlunya.
Orang gila yang mencuri juga tidak dapat dijatuhi
hukuman potong tangan demikian juga orang dewasa sehat
akal yang melakukan pencurian atas dasar desakan ataupun
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxvii
daya paksa tidak dapat dijatuhi hukuman potong tangan.
Khalifah Umar bin Khaththab pernah tidak melaksanakan
hukuman potong tangan terhadap pencuri unta pada saat
terjadi wabah kelaparan (paceklik) karena dirasakan
adanya unsur keterpaksaan disana. Pencuri yang demikian
itu jika akan dijatuhi hukuman hanya dapat berupa
hukuman ta’zir, atau dapat dibebaskan sama sekali,
bergantung pada pertimbangan hakim. Dapat ditambahkan
bahwa keadaan memaksa ini dapat terjadi juga dalam
masyarakat yang keadaan sosialnya belum terlaksana
dengan baik. misalnya, dalam masyarakat yang jurang
pemisah antara dua golongan itu amat dalam. Di satu pihak
terdapat orang kaya yang membelanjakan hartanya dengan
cara bermewah-mewah. Dilain pihak terdapat kaum miskin
yang untuk memperoleh pekerjaan saja amatlah susah.
2. Pencuri benar-benar mengambil harta orang yang tidak
ada syubhat milik bagi orang tersebut.
Dengan demikian, jika seorang anggota suatu perseroan
dagang mencuri harta milik perseorannya, ia tidak dijatuhi
hukuman potong tangan karena ia adalah orang yang ikut
memiliki harta perseroan yang dicurinya. Tetapi tidak
berarti si-pencuri tersebut bebas dari ancaman pidana sama
sekali. Karena si-pencuri tersebut terkena pidana ta’zir.
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxviii
3. Pencuri mengambil harta dari tempat simpanan yang
semestinya, sesuai dengan harta yang dicuri.
Dengan demikian, orang yang mencuri buah dipohon yang
tidak dipagar tidak memenuhi syarat hukuman potong
tangan. Orang yang mencuri sepeda di halaman rumah
pada malam hari juga tidak dapat dijatuhi hukuman potong
tangan. Tapi si-pencuri tersebut terkena pidana ta’zir
Lain halnya bila ada pencuri sapi dikandang diluar rumah
memenuhi syarat dijatuhi hukuman potong tangan. Sebab
sapi memang tidak pernah dikandangkan didalam rumah.
4. Harta yang dicuri memenuhi nisab.
Nisab harta curian yang dapat mengakibatkan hukuman
potong tangan ialah seperempaat dinar (seharga emas 1,62
gram). dengan demikian, pencurian harta yang tidak
mencapai nisab hanya dapat dijatuhi hukuman ta’zir. Nisab
harta curian itu dapat dipikirkan kembali, disesuaikan
dengan keadaan ekonomi suatu waktu dan tempat. Keadaan
ekonomi pada masa Nabi, harta seharga seperempat dinar
itu sudah cukup besar. Meskipun dapat pula dipahamkan
bahwa kecenderunan untuk menetapkan nisab harta curian
dalam jumlah amat kecil itu dimaksudkan untuk
menghilangkan kejahatan pencurian yang amat merugikan

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxix


ketenteraman masyarakat. karena jangan sampai hak milik
seseorang tidak dilindungi keselamatannya.

Jarimah Hirobah
a. Pengertian Jarimah Hirobah
Menurut Imam Syafi’i, hirabah adalah keluar untuk
mengambil harta, atau membunuh atau menakut-nakuti
dengan cara kekerasan dengan berpegang kepada kekuatan
dan jauh dari pertolongan atau bantuan. Sedangkan
menurut ulama Hanafiah hirobah adalah keluar untuk
mengambil harta dengan jalan kekerasan yang realisasinya
menakut-nakuti orang yang lewat di jalan, atau mengambil
jalan, atau membunuh orang.
Perbedaan yang mendasar antara pencurian dan
pembegalan/perampokan terletak pada cara pengambilan
harta, yakni dalam pencurian secara diam-diam sedangkan
dalam perampokan secara terang-terangan dan kekerasan.
Teknis operasional perampokan ada beberapa
kemungkinan, yaitu :
1. Seorang pergi dengan niat untuk mengambil harta secara
terang-terangan dan mengadakan intimidasi, namun ia
tidak jadi mengambil harta dan tidak membunuh.
2. Seorang berangkat dengan niat untuk mengambil harta

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxx


dengan terang-terangan dan kemudian mengambil harta
termaksud tapi tidak membunuh.
3. Seorang berangkat dengan niat merampok, kemudian
membunuh tapi tidak mengambil harta korban.
4. Seorang berangkat untuk merampok lalu ia mengambil
harta dan membunuh pemiliknya.

Keempat kemungkinan diatas semuanya termasuk


perampokan selama yang bersangkutan berniat untuk
mengambil harta dengan terang-terangan.
Dasar hukum hirobah adalah firman Allah SWT :
‫إنما جزاء الذين يحاربون هللا ورسوله ويسعون في األرض فسادا أن يقتلوا أو‬
‫يصلبوا‬
‫أو تقطع أيديهم وأرجلهم من خالف أو ينفوا من األرض ذلك لهم خزي في‬
(33 : ‫الدنيا ولهم في األخرة عذاب عظيم ) المائدة‬
“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang
memerangi Allah dan Rasul-Nya membuat keruksakan di
muka bumi, hanyalah mereka di bunuh atau disalin, atau
dipotong tangan dan kaki merekasecara bersilang atau di
buang dari negeri (kediamannya). Yang demikian itu
sebagai suatu penghinaan bagi mereka di dunia dan di
akhirat yang besar”. (QS al-Maidah : 33)
Atas dasar ini para ulama mensyaratkan pada seorang

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxi


perampok harus mempunyai kekuatan fisik untuk
memaksa. Apabila perampok terdiri dari segerombolan
manusia, maka seluruh mereka dianggap sebagai perampok
selama masing-masing melaksanakan perbuatan langsung
atau sebab. Adapun syarat harta yang diambil dalam
perampokan sama dengan syarat harta yang diambil dalam
pencurian.

b. Unsur-Unsur Hirobah
Dari definisi yang dikemukakan sebelumnya dapat
diketahui bahwa unsur-unsur hirobah sebagai berikut :
1. Pengambilannya secara terang-terangan.
2. Barang yang diambil berupa harta.
3. Harta tersebut milik orang lain.
4. Pengambilannya dilakukan dengan cara kekerasan atau
dengan membunuh korbannya.
5. Bisa dilakukan di rumah seseorang, tempat keramaian
atau mencegat orang yang sedang lewat di jalan.
c. Pembuktian Perampokan
Pembuktian perampokan bisa dengan saksi, yaitu dua
orang saksi laki-laki dan bisa juga dengan pengakuan.
d. Sanksi Hirobah
Sanksi bagi pelaku jarimah hirobah di sesuaikan dengan

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxii


teknis oprasionalnya sebagiamana diterangkan di atas
terbagi menjadi empat :
1. seseorang pergi dengan niat untuk mengambil harta
secara terang-terangan dan memaksa, namun ia tidak jadi
mengambil harta dan tidak membunuh. Dalam hal ini
pelaku hanya menakut-nakuti korban, dan hukumannya
pengasingan (an nafyu)
2. mengambil harta tanpa membunuh. Dalam hal ini
menurut Imam Abu Hanifah, Syafii, Imam Ahmad
hukumannya adalah potong tangan dan kaki dengan
bersilang, yaitu dipotong tangan kanan dan kaki kirirnya.
Mereka beralasan dengan firman Allah surat al maidah 33.
3. Membunuh tanpa mengambil harta. Menurut Abu
Hanifah, Imam Syafii, dan satu riwayat dari Imam Ahmad
hukumannya adalah dibunuh (hukuman mati) sebagai
hukuman had tanpa disalib. Sementara menurut riwayat
yang lain dari imam ahmad dan salah satu pendapat syiah
zaidiah disamping hukuman mati, pelaku juga disalib.
4. Membunuh dan mengambil harta dalam hal ini menurut
imam Syafii, Imam Ahmad, Syiah Zaidiah, Imam Abu
Yusuf dan Imam Muhammad dari kelompok hanafiah,
hukumannya adalah dibunuh (hukuman mati) dan disalib
tanpa dipotong tangan dan kaki.
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxiii
e. Hapusnya Hukuman
Hukuman perampokan dapat dihapus karena sebab-sebab
sama seperti kasus pencurian dan karena tobat sebelum
ditangkap. Diantara yang dapat menghapus eksekusi itu
adalah:
1. Terbukti bahwa dua orang saksi itu dusta
2. Pencuri menarik kembali pengakuannya
3. Mengembalikan harta yang dicuri sebelum kepengadilan
4. Dimilikinya harta yang dicuri itu dengan sah oleh
pencuri sebelum diajukan ke pengadilan.
Pendapat di atas semua menurut Imam Abu Hanifah,
sedangkan menurut Imam Malik, mengembalikan harta
yang dicuri itu tidak menyebabkan hapusnya eksekusi.
sebab ancaman had itu terwujud ketika terjadinya
pengembalian harta.
Dalam hal pengembalian harta pencurian sebelum
disidangkan dan terbuktinya hak milik sah bagi pencuri
atas harta sebelumnya ada keputusan hakim, perlu
dipertimbangkan lebih lanjut. Konsep syubhat yang
berdasarkan hadits :
(‫ادرؤوا الحدود بالشبهات )رواه البيهقي‬
“Hindarkanlah had, bila ada syubhat” ( HR al-Baihaqi )

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxiv


Artinya, alternatif hukuman adalah hukum ta’zir.
Dasar hukumnya adalah fiman Allah SWT :

: ‫إال الذين تابوا من قبل أن تقدروا عليهم فاعلموا أن هللا غفور رحيم )المائدة‬
34)
“Kecuali orang-orang yang bertobat (diantara mereka)
sebelum kamu dapat menguasai (menangkap) mereka,
maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”. (Qs al-Maidah:34).
Akan tetapi, hukuman yang dapat hapus adalah hukuman
yang berkaitan dengan hirobahnya, bukan hukuman yang
berkaitan dengan pelanggaran atas hak hamba, seperti
pembunuhan dan pengambilan harta.
Bila perampoknya tobat setelah di tangkap, maka tobatnya
tidak dapat menghapuskan hukuman yang berkaitan
dengan hak Allah maupun yamg berkaitan dengan hak
hamba. Hal ini disebabkan karena:
a. Tobat sebelum ditangkap itu adalah tobat yang ikhlas,
yakni muncul dari hati nurani untuk menjadi orang yang
benar. Sedangkan tobat setelah ditangkap pada umumnya
takut terhadap ancaman hukuman yang akan dikenakan
padanya.
b. Tobat sebelum ditangkap muncul karena kecendrungan

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxv


perampok itu untuk meninggalkan perbuatan yang
membawa kerusakan dimuka bumi, sedangkan tobat
setelah ditangkap prinsip kecendrungan ini tidak tampak
karena tak ada kesempatan lagi baginya untuk mengubah
atau melestarikan tingkah laku jahatnya.
Perampok dianggap telah bertobat bilamana ia datang
kepada imam dengan segala keihklasan dan keta;atan
sebelum ditangkap.
Apabila selain merampok ia juga minum khamar dan atau
mencuri, maka hukuman kedua tindak pidana yang terakhir
ini tak dapat hapus karena tobatnya , demikian juga
menurut imam Malik ia beralasan bahwa ayat-ayat yang
mengancam pezinah dan pencuri itu bersifat umum, yakni
baik bertobat atau tidak, dan juga berdasarkan kasus Ma’iz
dan Ghamidiyyah yang datang kepada Nabi tapi dijatuhi
hukuman. Sehubungan dengan itu Rasulullah Saw
bersabda :

‫لقد تاب توبة لو قسمت على سبعين من أهل المدينة لوسعتهم‬


“Ia telah bertobat dengan tobat yang sebenar-benarnya dan
seaandainya tobatnya itu dibagi-bagikan kepada tujuh
puluh orang penduduk madinah, niscaya seluruh penduduk
madinah itu akan mendapatkannya”. (H.R Muslim dari

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxvi


Imran bin Husein).
Hukuman yang diterapkan diindonesia dalam hal tobat ini,
selain tindak pidana perampokan, mirip dengan pendapat
Imam Malik dan pendapat yang rajih.

I. DAMPAK PENCURIAN

1. Dampak terhadap pelakunya


Dampak yang akan di alami bagi pelaku pencurian atas
perbuatanya tersebut antara lain,

 Mengalami kegelisahan batin, pelaku pencurian


akan selaludikejar-kejar rasa bersalah dan takut
jika perbuatanya terbongkar
 Mendapat hukuman, apabila tertangkap, seorang
pencuri akan mendapatkan hukuman sesuai
undang-undang yang berlaku
 Mencemarkan nama baik, seseorang yang telah
terbukti mencuri nama baiknya akan tercemar di
mata masyarakat
 Merusak keimanan, seseorang yang mencuri
berarti telah rusak imanya. Jika ia mati sebelum
bertobat maka ia akan mendapat azab yang pedih
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxvii
2. Dampak terhadap korban pencurian
Dampak dari pencurian bagi korban diantaranya adalah

 Menimbulkan kerugian dan kekecewaan, peristiwa


pencurian akan sangat merugikan dan
menimbulkan kekecewaan bagi korbanya
 Menimbulkan ketakutan, peristiwa pencurian
menimbulkan rasa takut bagi korban dan
masyarakat karena mereka merasa harta bendanya
terancam
 Munculnya hukum rimba, perbuatan pencurian
merupakan perbuatan yang mengabaikan nilai-nilai
hukum. Apabila terus berlanjut akan memunculkan
hukum rimba dimana yang kuat akan memangsa
yang lemah.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxviii


J. CARA MENCEGAH PENCURIAN

1. Mencegah Pencurian pada Usaha Toko

 Tetap waspada memperhatikan para pengunjung


 Pasang tulisan himbauan dan peringatan
 Atur tata letak barang
 Buat desain ruangan toko yang mudah diawasi
 Gunakan sekat berupa plastik atau kaca transparan
 Tambahkan cermin besar pada dinding
 Pakai pencahayaan yang cukup terang

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxix


 Lakukan akting
 Letakkan barang yang berharga mahal dekat
dengan kasir
 Sediakan rak tempat penitipan tas dan jaket

2. Mencegah Pencurian pada Kendaraan

 Gunakan alarm pada kendaraan Anda dan


memasang kunci stang.
 Jika berpergian, parkirlah kendaraan
Anda di tempat yang resmi dan pastikan ada
petugas yang mengawasi tempat itu,
hindari parker di tepat-tempat yang sepi.
 Jika Anda parkir di pinggir jalan sebuah
kompleks perumahan, ada baiknya Anda menyapa
warga setempat yang kebetulan sedang
berada di sekitar situ. Ucapkan permisi sembari
berbasi-basi sedikit. Tujuannya,
agar orang itu tahu bahwa kendaraan itu milik
Anda, jadi jika kendaraan Anda
diutak-atik orang tak dikenal, warga setempat
langsung mengenalinya.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxx


 Sebelum meninggalkan kendaraan di tempat
parkir, pastikan semua pintu
telah terkunci dan tidak ada barang-barang
berharga di kendaraan tersebut.
 Jika parkir bukan di tempat resmi, hindari parkir
berlama-lama. Hal ini
karena keamana di temat parker tak resmi,
keamanannya kurang terjamin.

3. Mencegah Pencurian pada Rumah

 Memasang alarm keamanan


 Membayar petugas kemanan
 Memasang timer yang dapat menyalakan dan
mematikan lampu secara otomatis
saat Anda sedang tidak ada di rumah
 Menaruh mobil di garasi dan terlihat dari luar saat
Anda tak berada di
rumah dapat mengurangi resiko pencurian rumah
hingga 4 persen.
 Memelihara Anjing dan memasang
kunci ganda berlapis di pagar rumah dapat

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxxi


menguragi resiko pencurian rumah
hingga 3 persen
 Jika berpergian dalam waktu lama, pastikan Anda
memberitahu tetangga yang
bisa dipercaya dan mintalah tetangga melongok
rumah Anda sesekali.
 Catat semua nomor penting misal nomor polisi
atau pemadam kebakaran, lalu tempel
di dekat boks telepon.

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxxii


BAB III
PENUTUP

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | lxxxiii


A. KESIMPULAN

B. SARAN

Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | 1


Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | 2
Resky Awaliah Sulhan TANGAN ALIEN | 3

Anda mungkin juga menyukai