Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Nn. F DENGAN KISTA


OVARIUM DI RUANG SAKINAH RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

Disusun oleh:

AFNILIA YULAIHAH

(1810206006)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA 2018
Komplikasi
MIND MAP KONSEP TEORI Pengertian Klasifikasi
1. perdarahan
Kista atau tumor merupakan bentuk 1. Tipe kista 2. putaran tangkai
Faktor Resiko normal
gangguan yang bisa dikatakan adanya 3. robek dinding kista
ada beberapa faktor resiko yang pertumbuhan sel-sel otot polos 2. Tipe kista 4. infeksi
diduga kuat merupakan faktor ovarium yang jinak yang terdapat pada abnormal 5. gejala penekanan tumor bisa
terjadinya kista ovarium: ovarium (Depkes RI, 2011 dalam menimbulkan konstipasi
(Susianti, 2017).
1. Faktor genetik
2. Gangguan hormon Masalah Keperwatan yang
3. Riwayat kanker kolon mungkin muncul
4. Kurang olahraga
5. Mengkonsumsi alkohol dan KISTA 1. Nyeri akut
2. Cemas
merokok OVARIUM 3. Risiko infeksi
6. lifestyle

Tanda dan Gejala


Discharge Planing
Gejala klinis kista ovarium adalah nyeri
1. Berikan informasi yang jelas
saat menstruasi, nyeri di perut bagian
tentang penyakit, tanda, gejala
bawah, nyeri saat berhubungan badan,
dan pengobatan.
siklus menstruasi tidak teratur, dan Pemeriksaan penunjang
2. Berikan informasi tentang obat
nyeri saat buang air kecil dan besar.
1. Laparaskopi Penatalaksanaan 3. Jelaskan bahwa obat antibiotic
Gejalanya tidak menentu, terkadang
2. Ultrasonografi harus dihabiskan.
hanya ketidaknyamanan pada perut Penatalaksanaan umum
3. Foto rontgen 4. Motivasi klien untuk
bagian bawah. Pasien akan merasa
4. Parasentesis mengkonsumsi makanan tinggi
perutnya membesar dan menimbulkan 1. Dilakukan laparaskopi
5. Pemeriksaan kadar HCG protein
gejala perut terasa penuh dan sering jika sudah ganas 5. Berikan informasi tentang
sesak napas karena perut tertekan oleh 2. Pengobatan obat oral pentingnya menjaga
besarnya kista. 3. Pengangkatan tumor kebersihan dan kekeringan
luka pada luka post operasi.
6. Berikan informasi tentang
tanda-tanda infeksi luka.
7. Tekankan agar pasien kontrol
rutin sesuai jadwal
8. Anjurkan agar pasien banyak
istirahat dan tidak melakukan
aktivitas-aktivitas berat.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. F DENGAN KISTA OVARIUM
DI RUANG SAKINAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

I. Data Umum Klien


a. Initial Klien : Nn. F
b. Tanggal Lahir : 4 April 1998
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Belum Kawin
f. Pekerjaan : Swasta
g. Pendidikan Terakhir : SMA
h. Tanggal Masuk : 8 Januari 2019
i. Tanggal Pengkajian : 8 Januari 2019
j. Alamat : Sukoharjo RT 001 RW 003, Bekonang, Mojolaban,
Sukoharjo, Jawa Tengah
k. Diagnosa Medis : Kista Ovarium
II. Data Penanggung Jawab
a. Nama Initial : Ny. S
b. Pekerjaan : Swasta
l. Alamat : Sukoharjo RT 001 RW 003, Bekonang, Mojolaban,
Sukoharjo, Jawa Tengah
c. Hubungan : Orangtua
III. Keluhan Utama Saat Ini
Pada pengkajian tanggal 8 Januari 2019 pukul 13.50 WIB klien mengatakan nyeri pada abdomen
karena bekas luka operasi. Nyeri yang dirasakan hilang timbul seperti di sayat-sayat dengan
skala 5 dan nyeri terasa saat bergerak. Selain itu, klien juga menanyakan tentang penyakitnya
untuk kemungkinan kambuh lagi dan klien mengatakan cemas akan penyakitnya. Klien tampak
menangis.
IV. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien kiriman dari Ludira Husada, klien mengatakan nyeri perut UAS 7-8 dirasakan mendadak.
Di ludira sudah di injeksi obat anti nyeri 2x (klien tidak tahu nama obatnya), klien tidak
membaik dan diminta pergi ke PKU Jogja.
Di IGD PKU klien masih mengeluhkan nyeri, mual, menstruasi terakhir 4 november 2018. Klien
mengatakan sudah pernah operasi appendektomi.
V. Riwayat Persalinan
Tidak ada
Pengalaman menyusui: belum pernah melakukan
VI. Riwayat Ginekologi
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : mulai menarche umur 13 tahun
Siklus : tidak teratur, lamanya 7 hari
Ganti pembalut : 3 kali sehari
Keluhan : Nyeri haid pada hari pertama
2. Riwayat KB
Riwayat KB dahulu : tidak ada
Riwayat KB sekarang : tidak ada
3. Penyakit Ginekologi
Penyakit ginekologi dahulu : tidak ada
Penyakit ginekologi sekarang : Kista ovarium

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

Status Obstetrik: -
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran: Composmentis
1. Tanda Vital
Tekanan Darah : 108/75 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 35,4ºC
Pernafasan : 20 x/menit
SpO2 : 97%
2. Kepala Leher
Kepala : Bersih, tidak ada lesi, sedikit berbau dan rambut tidak rontok.
Mata : Pandangan jelas, tidak memakai kacamata, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya bagus.
Hidung : Tidak ada polip, bersih tidak ada sekret dan penciuman normal.
Mulut : Tidak berbau, bersih dan tidak ada luka sariawan.
Gigi : Tampak bersih.
Telinga : Bersih, simetris dan pendengaran normal
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Inpeksi : tampak simetris
Palpasi : tidak ada massa
Perkusi : suara redup
Paru : Inpeksi : bentuk dada simetris dan tidak ada retraksi dada.
Palpasi : tidak nyeri tekan dan suara sonor
Aulkultasi : suara vesikuler
Payudara : Tidak ada kemerahan, tidak ada benjolan.
Pengeluaran ASI: -
3. Abdomen
TFU: - , Kontraksi: -
Kandung kemih: kosong
Bising Usus: Baik
Abdomen: tampak luka operasi, luka tampak bersih dan kering, tidak ada tanda-tanda infeksi
maupun perdarahan.
4. Perinium dan Genital
Vagina : tampak darah menstruasi, pasien mengatakan mengganti pembalut 3-4x/hari
Perinium : utuh
Kebersihan : kotor
Hemoroid :-
5. Ekstremitas
Ekstremitas atas : tidak ada lesi dan tidak ada edema. Tampak terpasang infus RL 20 tpm
Ekstemitas bawah: tidak ada edema
Varises: tidak ada
Tanda Homan: tidak ada
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Eliminasi
Eliminasi sebelum di RS
BAK : 8 kali sehari terkadang lebih
BAB : 1-2 kali sehari, konsistensi lunak
Eliminasi setelah dioperasi
Urin : menggunakan kateter : 150 cc, warna kuning, tidak berbau
BAB : belum BAB
2. Istirahat dan Kenyamanan
Pola tidur sebelum di RS : kebiasaan tidur 7 jam
Pola tidur saat di RS : sekarang 5 jam, dan sering terbangun.
Keluhan tidaknyamanan : tidak ada
Masalah Khusus: tidak ada
3. Mobilisasi dan latihan
Kemampuan mobilisasi setelah operasi: belum bisa kemana-mana.
Keterbatasan mobilisasi: terganggu karena luka operasi.
Masalah khusus: karena luka operasi
4. Nutrisi dan cairan
Kebiasaan makan: makan 3 x sehari, semua makanan suka dan tidak ada pantangan.
Post operasi : pasien hanya makan ½ porsi
Asupan cairan: minum air putih 8 gelas/ hari.
Post operasi : pasien hanya minum 1-2 gelas/hari
Masalah khusus: tidak ada masalah.
5. Keadaan mental
Adaptasi psikologis: sedikit cemas karena takut penyakitnya kembali lagi.
6. Aspek sosial budaya
Klien adalah orang dengan suku jawa. Walaupun suku jawa asli, tetapi klien tidak akan menyirik
makanan.
7. Pola pengetahuan Ibu dan keluarga
Nutrisi : cukup, dimana klien selama di RS kadang-kadang tidak meghabiskan makanan yang
diberikan oleh RS.
Perawatan payudara dan menyusui: tidak ada.
Personal hygiene: baik. Dimana klien mengatakan masih dibantu orang lain
8. Obat-obatan yang diminum
No Nama Obat Rute Dosis
1. Clindamycin oral 3x1
2. Keterolac IV 30 mg
A. Analisis Data
Hari, Tanggal Data Fokus Etiologi Problem
Rabu, 8 DS: Agen injuri fisik (luka Nyeri akut
Januari 2019 - Klien mengatakan nyeri jahitan operasi)
pada saat untuk bergerak
di area luka operasi
P: nyeri saat bergerak
Q: seperti di sayat-sayat
R: abdomen
S: skala 5
T: hilang timbul
DO:
- Klien tampak meringis
saat bergerak
- Klien tampak berhati-
hati saat pindah posisi
- Tampak luka operasi di
abdomen bagian bawah
- TD: 112/73 mmHg
N: 87 x/menit
RR: 19 x/menit

S: 35,4ºC

SpO2: 98 %
Rabu, 9 DS: Perubahan status Ansietas
Januari 2019 - Klien mengatakancemas kesehatan
dan menanyakan apakah
penyakitnya bisa
kambuh lagi

DO:
- Klien tampak menangis
Rabu, 9 DO: Tindakan Invasif Risiko Infeksi
Januari 2019 - Terdapat luka post
operasi di abdomen
- Luka tidak rembes

Diagnosa Prioritas:

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (luka jahitan operasi)
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
3. Risiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif
RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Rencana Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Intervensi

1. Nyeri akut b/d agen injuri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam, Manajemen Nyeri
fisik (luka jahitan operasi) nyeri yang dialami klien berkurang, dengan kriteria hasil: - Kaji nyeri secara komprehensif termasuk
presipitasi, karateristik, lokasi, skala, frekuensi,
Kontrol Nyeri dan waktu serta situasi yang menimbulkan nyeri.
 Klien melaporkan nyeri berkurang dari skala nyeri 5- - Observasi reaksi non verbal
3 (skala target 2-4) - Berikan informasi kepada klien dan keluarga
 Mampu mengontrol nyeri (skala target 3-4) tentang penyebab nyeri dan berapa lama nyeri
 Menggunakan tindakan pengurangan nyeri tanpa akan berkurang.
analgesik (skala target 3-4) - Ciptakan lingkungan yang sejuk, tenang dan tidak

 Menggunakan analgesik yang direkomendasikan berisik.

(skala target 3-4) - Ajarkan tentang prinsi-prinsip manajemen nyeri.

 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang - Anjurkan klien untuk istirahat

(skala target 3-4) - Evaluasi manajemen nyeri yang dilakukan klien.


- Berikan terapi analgetik sesuai instruksi dokter.

2. Ansietas b.d perubahan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam, Pengurangan kecemasan
status kesehatan ansietas yang dialami klien berkurang, dengan kriteria - Gunakan pendekatan yang tenang dan
hasil: menyakinkan
- Berikan informasi faktual terkait diagnosis,
Tingkat kecemasan perawatan dan prognosis
 Rasa cemas yang disampaikan secara lisan (skala - Dorong keluarga untuk mendampingi klien
target 2-3) dengan cara yang tepat
 Gangguan tidur (skala target 3-4) - Intruksikan klien untuk menggunakan teknik
relaksasi
- Kaji tanda verbal dan nonverbal kecemasan
3. Risiko Infeksi b.d tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam, Manajemen kontrol infeksi
invasif risiko infeksi berkurang, dengan kriteria hasil: - Kaji adanya tanda infeksi pada luka jahitan daerah
Kontrol risiko abdomen
1. pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi - Kaji vital sign (tekanan darah, suhu, nadi dan RR)
2. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah - Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
timbulnya infeksi keperawatan
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi - Beri informasi kepada klien dan keluarga tentang
4. Vital sign dalam batas normal risiko infeksi yang mungkin terjadi pada klien,
tanda gejala serta cara pencegahannya
- Berikan terapi antibiotik sesuai instruksi dokter
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1. Nyeri akut b/d agen Hari ke 1 Pukul 06.00 WIB
agen injuri fisik (luka
Tanggal 10 Januari 2019 S:
jahitan operasi)
Pukul 21.30 WIB - Klien mengatakan masih nyeri saat untuk bergerak
baik itu hanya untuk pindah posisi.
- Mengukur vital sign klien - Klien mengatakan sudah mengerti yang
- Mengkaji nyeri secara komprehensif. menyebabkan nyeri yang klien rasakan
- Mengobservasi reaksi non verbal P: Nyeri saat bergerak
- Memberikan informasi kepada klien dan Q: Nyeri seperti disayat-sayat
keluarga tentang penyebab nyeri dan berapa R: abdomen bawah (luka operasi)
lama nyeri akan berkurang. S: Skala 5
- Menganjurkan klien untuk istirahat T: Nyeri hilang timbul
- Memberikan terapi ketarolac melalui IV dengan O:
dosis 30 mg - Klien tampak meringis saat bergerak
- Klien tampak menahan sakit
- Vital sign:
TD: 123/75 mmHg
N: 72 x/menit
RR: 20 x/menit

S: 36,3ºC

SpO2: 99%
A: Masalah nyeri belum teratasi
P:
- Evaluasi respon klien
- Latih klien untuk relaksasi nafas dalam
- Anjurkan klien tingkatkan istirahat

Afnilia Yulaihah
Hari ke 2 Pukul 12.00 WIB
S:
Tanggal 12 Januari 2019
- Klien mengatakan masih sedikit merasakan nyeri
Pukul 10.00 WIB
P: Nyeri saat bergerak
Q: Nyeri seperti disayat-sayat
- Mengukur vital sign klien
R: abdomen bawah (luka operasi)
- Mengobservasi reaksi non verbal
S: Skala 4
- Mengajarkan manajemen nyeri dengan relaksasi
T: Nyeri hilang timbul
nafas dalam
- Klien mengatakan sudah bisa melakukan teknik
- Mengevaluasi manajemen nyeri yang dilakukan
relaksasi nafas dalam
klien
O:
- Memberikan obat analgetik sesuai anjuran
- Klien tampak meringis saat bergerak
dokter
- Klien tampak menahan sakit
- Klien tampak sudah bisa melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
- Vital sign:
TD: 112/65 mmHg
N: 75 x/menit
RR: 19 x/menit
S: 36,5ºC
SpO2: 99%
A: Masalah nyeri tidak teratasi
P:
- Evaluasi teknik relaksasi
- Observasi nyeri

Afnilia Yulaihah

Hari ke 3 Pukul 20.00 WIB


S:
Tanggal 13 Januari 2019
- Klien mengatakan nyeri sudah sedikit berkurang
Pukul 16.00 WIB
P: nyeri saat bergerak
- Mengukur vital sign klien
Q: nyeri seperti disayat-sayat
- Mengobservasi reaksi non verbal
R: abdomen bagian bawah (luka operasi)
- Mengevaluasi manajemen nyeri yang dilakukan
S: skala 4
klien
T: hilang timbul
- Klien mengatakan sudah duduk dan jalan
O:
- Klien tampak masih sedikit menahan nyeri
- Klien tampak sudah bisa duduk
- Tanda vital sign:
TD: 118/80 mmHg
N: 69 x/menit
RR: 20 x/menit

S: 36,5ºC

SpO2: 99%
A: Masalah nyeri tidak teratasi
P:
- memberikan discharge planing
- Anjurkan istirahat yang cukup
- Anjurkan minum obat sesuai aturan.

Afnilia Yulaihah
2. Ansietas b.d perubahan Hari ke 1 Pukul 06.00 WIB
status kesehatan Tanggal 10 Januari 2019 S:
Pukul 21.30 WIB - Klien mengatakan masih cemas akan kesehatan
- Memberikan informasi faktual terkait diagnosis, dirinya mendatang
perawatan dan prognosis O:
- Mendorong keluarga untuk mendampingi klien - Klien tampak tegang
- Mengintruksikan klien untuk menggunakan - Keluarga tampak memberikan support
teknik relaksasi napas dalam A:
- Masalah ansietas tidak teratasi
P:
- Evaluasi teknik relaksasi napas dalam

Afnilia Yulaihah
Hari ke 2 Pukul 12.00 WIB
Tanggal 12 Januari 2019 S:
Pukul: 10.00 WIB - Klien mengatakan sudah mengerti tentang
- Memberikan informasi terkait diagnosis dan kesehatanya saat ini
prognosisnya O:
- Menintruksikan klien untuk menggunakan - Klien tampak lebih tenang
teknik relaksasi napas dalam A:
- Masalah ansietas teratasi
P: hentikan intervensi

Afnilia Yulaihah
3. Risiko Infeksi b.d Hari ke 1 Pukul 06.00 WIB
Tindakan Invasif Tanggal 10 Januari 2019 S:
Pukul: 21.30 WIB Klien mengatakan sudah bisa cuci tangan 6 langkah
- Mengkaji adanya tanda infeksi pada luka jahitan O:
daerah abdomen - tampak luka post op di abdomen
- Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah - tidak ada tanda-tanda infeksi
tindakan keperawatan A: risiko infeksi tidak teratasi
- Memberikan informasi kepada klien dan keluarga P:
tentang risiko infeksi yang mungkin terjadi pada - memberikan informasi kepada klien dan
klien, tanda gejala serta cara pencegahannya keluarga tentang risiko infeksi
- memberikan obat clindamycin secara oral
Afnilia Yulaihah
Hari ke 2 Pukul 12.00
Tanggal 12 Januari 2019 S:
Pukul 10.00 - Pasien mengatakan sudah dilakukan
- Mengkaji adanya tanda infeksi pada luka jahitan perawatan luka
daerah abdomen - Pasien dan keluarga mengatakan sudah
- Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah memahami cuci tangan 6 langkah
tindakan keperawatan O:
- Memberikan informasi kepada klien dan keluarga - Tidak ada tanda-tanda infeksi
tentang risiko infeksi yang mungkin terjadi pada - Balutan tidak rembes
klien, tanda gejala serta cara pencegahannya A: risiko infeksi teratasi
-memberikan terapi obat clindamycin secara oral P: dischare planning

Afnilia Yulaihah

Anda mungkin juga menyukai