Anda di halaman 1dari 4

Sedangkan mengenai jangka waktunya, maka jangka waktu paten adalah:

 20 (dua puluh) tahun untuk paten biasa


 10 (sepuluh) tahun untuk paten sederhana (jangka waktu tersebut tidak dapat
diperpanjang).

Permohonan paten diajukan ke departemen pemerintah yang berwenang. Pemerintah dapat


menerima atau menolak permohonan pendaftaran paten. Apabila permohonannya diterima,
diterbitkanlah apa yang disebut dengan “sertifikat paten” yang dapat berfungsi sebagai
bukti ha katas paten tersebut.

Sebaliknya, apabila permohonan paten ditolak, pihak permohon dapat mengajukan


penolakan tersebut ke tingkat banding, yaitu ke Komisi Banding. Komisi Banding ini
merupakan badan khusus yang independen dan berada di lingkungan departemen yang
membidangi hak kekayaan intelektual.

Hak paten dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain dengan jalan sebagai berikut:

1. Pewarisan
2. Hibah
3. Wasiat
4. Perjanjian tertulis
5. Atau karena sebab lain

Disamping itu, pemilik paten dapat juga memberikan lisensi kepada orang lain. Artinya,
memberikan izin kepada orang lain untuk menikmati manfaat ekonomi dari patennya itu
berdasarkan suatu perjanjian (perjanjian lisensi) untuk jangka waktu tertentu dan dengan
syarat tertentu. Baik peralihan, maupun lisensi terhadap paten ini agar berlaku efektif,
haruslah dicatat dan diumumkan pada instansi yang berwenang.

Selanjutnya, dalam perundang-undangan yang berlaku diperkenalkan pula apa yang disebut
dengan “lisensi wajib”. Yang dimaksudkan dengan lisensi wajib terhadap paten adalah
suatu lisensi yang bersifat non eksklusif yang diberikan kepada seseorang oleh pemerintah
atas permohonannya sendiri. Persyaratan yuridis yang diperlukan untuk dapat diberikan
lisensi wajib adalah sebagai berikut:

1. Harus diajukan permohonan oleh yang ingin memperoleh lisensi wajib.


2. Harus membayarkan royalty kepada pemegang paten.
3. Diajukan setelah lewat jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal
pemberian paten.
4. Jika paten yang bersangkutan atau tidak sepenuhnya dilaksanakan di Indonesia atau
dilaksanakan dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat di Indonesia oleh
pemegang paten atau pemegang lisensi paten.
A. RUANG LINGKUP PATEN
Istilah paten berasal dari patent (dalam bahasa inggris), atau patent (dalam bahasa
Belanda), pengertian paten menurut UU No. 14 Tahun 2001 adalah hak eksklusif yang
diberikan negara kepada penemu (inventor) di bidang teknologi (proses, hasil produksi,
penyempurnaan, dan pengembangan proses atau hasil produksi) selama waktu tertentu,
melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada orang lain untuk
melaksanakannya, dalam hal ini pemegang paten adalah penemu sebagai pemilik paten.
Pendaftaran paten (bersifat first to file) tersebut adalah wajib bagi inventor, dengan
demikian perlindungan hukum baru diberikan negara kepada inventor apabila pendaftaran
paten tersebut telah dilaksanakan.
1. Penemu Paten (Inventor)
Menurut UU Paten No.14 Tahun, 2001 adalah bisa penemu perorangan atau badan
hukum , di sini khusus untuk badan hukum tidak dianggap sebagai penemu paten tetapi hanya
pemegang hak patennya saja. Pemegang paten tersebut adalah:
a. Penemu sebagai pemilik paten.
b. Penerima hak dari pemilik paten.
c. Penerima lebih lanjut dari penerima hak.
2. Penemuan yang Dapat Diberikan Paten
Tidak setiap penemuan dapat diberikan paten. Menurut Pasal 2 dan 3 UU No. 14 Tahun
2001, penemuan yang bisa diberikan paten harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Penemuan baru, hanya untuk satu penemuan saja, kriteria sifat barunya suatu penemuan
dianggap baru, jikalau pada saat pengajuan permintaan paten penemuan tersebut tidak
merupakan penemuan terdahulu.
b. Mengandung langkah inventif, dalam hal ini penemuan tersebut tidak dapat diduga
sebelumnya.
c. Dapat diterapkan dalam bidang industry.
3. Penemuan yang Tidak Dapat Diberikan Paten
Menurut ketentuan Pasal 7 UU No. 14 Tahun 2001, penemuan yang tidak diberikan
paten, antara lain:
a. Proses/hasil produksi yang bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum, agama,
atau kesusilaan.
b. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan, dan pembedahan.
c. Teori metode bidang ilmu pengetahuan dan matematika, atau semua makhluk hidup kecuali
jasad renik.
d. Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses
nonbiologis atau proses mikrobiologis.
4. Penemuan Tidak Dianggap Telah Diumumkan
Menurut ketentuan Pasal 4 UU No. 14 Tahun 2001, penemuan tidak dianggap telah
diumumkan jika enam bulan sebelum permintaan paten diajukan:
a. Penemuan tersebut dipertunjukkan dalam suatu pameran internasional di Indonesia atau di
luar negeri yang resmi.
b. Diakui secara resmi.
c. Dalam suatu pameran nasional di Indonesia yang resmi atau diakui sebagai resmi.
d. Penemuan tersebut telah digunakan di Indonesia oleh penemunya dalam rangka
percobaannya dengan tujuan penelitian dan pengembangan.
e. Invensi juga tidak dianggap telah diumumkan apabila dalam jangka waktu 12 bulan
sebelum tanggal penerimaan, ternyata ada pihak lain yang mengumumkan dengan cara
melanggar kewajiban untuk menjaga kerahasiaan invensi tersebut.
5. Jangka Waktu Paten
Menurut ketentuan UU No. 14 Tahun 2001, jangka waktu berlakunya suatu paten
adalah:
a. Paten diberikan untuk jangka waktu 20 tahun sejak tanggal penerimaan dan tidak dapat
diperpanjang lagi (Pasal 8).
b. Untuk paten sederhana jangka waktunya adalah 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan
tidak dapat diperpanjang lagi (Pasal 9).

Anda mungkin juga menyukai