Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) :13-25 (Januari 2012) ISSN 1829-6084

PENYISIHAN MINYAK DAN LEMAK LIMBAH CAIR HOTEL


MENGGUNAKAN SERBUK KULIT JAGUNG

REMOVAL OF OIL AND GREASE FROM HOTEL WASTEWATER


BY USING CORN HUSK POWDER

Suarni S. Abuzar, Reri Afrianita, Nindy Notrilauvia


Laboratorium Air Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas
Email: suarni_sa@ft.unand.ac.id

ABSTRAK
Limbah cair hotel mengandung beberapa parameter pencemar yang perlu diolah salah satunya adalah
parameter minyak dan lemak. Adsorpsi dapat dijadikan alternatif pengolahan limbah tersebut. Jenis adsorben
yang dapat digunakan diantaranya serbuk kulit jagung.Limbah kulit jagung banyak terdapat di Indonesia dan
belum optimal pemanfaatannya. Sehubungan dengan itu perlu dilakukan penelitian kemampuan serbuk kulit
jagung sebagai absorben dalam menyisihkan minyak dan lemak limbah cair hotel. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis kondisi optimum penyerapan minyak dan lemak pada larutan artifisial, penentuan persamaan
isoterm yang sesuai dan efisiensi dan kapasitas penyerapan serbuk kulit jagung pada limbah cair hotel.
Kandungan parameter minyak dan lemak dianalisis dengan metode ekstraksi gravimetri. Penelitian adsorpsi
dilakukan secara batch dengan variasi diameter, berat adsorben, waktu kontak, konsentrasi adsorbat, kecepatan
pengadukan dan pH adsorbat. Hasil percobaan optimasi pada sampel artifisial diperoleh kondisi diameter
terbaik pada 0,127-0,181 mm, berat adsorben 1,5 g, waktu kontak 90 menit, konsentrasi adsorbat 125 ppm,
kecepatan pengadukan 150 rpm dan pH adsorbat 5. Persamaan isoterm adsorpsi yang sesuai dengan proses
adsorpsi ini adalah isotherm Langmuir. Efisiensi penyerapan serbuk kulit jagung pada percobaan dengan
sampel asli sebesar 70,44% dengan kapasitas penyerapan sebesar 7 mg/g.

Kata Kunci: adsorpsi, limbah cair hotel, minyak dan lemak, serbuk kulit jagung

ABSTRACT
Hotel waste water contains some kind of pollutants which are necessary to be treated, for instance oil and
grease. Adsorption method is one of the treatment alternatives. Cornhusk is can to be used as one of the
adsorbents,in Indonesia there are many cornhusk waste that has not been utilized optimally. Regarding to that,
research for observing the capability of cornhusk as adsorbent in removing oil and grease was conducted to
hotel waste water. The aim of the research was to see the optimum condition of oil and grease adsorption in
artificial solution, to see the efficiency of cornhusk powder adsorpion in removing oil and grease in hotel waste
water and to determine the suitable isotherm for oil and grease removal from hotel waste water by using
cornhusk powder as adsorbent. Method used was batch system with variation of adsorbent diameter, adsorbent
weight, retention time, adsorbate concentration, mixing velocity, and the pH of adsorbate. Result showed the
range of best condition for adsorbent diameter was 0.127-0.181 mm, adsorbent weight was 1.5 gram, retention
time was 90 minutes, adsorbate concentration was 125 ppm, mixing velocity was 150 rpm, and pH of adsorbate
was 5. Langmuir isotherm was found suitable for this adsorption process. The efficiency of cornhusk powder on
experiments with real sample was 70,44% and the adsorption capacity was 7mg/g.

Keywords: adsorption, cornhusk powder, hotel waste water, oil and grease

13
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 13-25 (Januari 2012) Suarni Saidi Abuzar, dkk

PENDAHULUAN Salah satu cara untuk


Minyak dan lemak merupakan salah satu mengolah/menyisihkan minyak dan lemak
sumber pencemar dalam limbah cair hotel menggunakan proses adsorpsi. Adsorpsi
yang belum tertangani dengan baik. Limbah adalah proses fisika dan/atau kimia dimana
cair biasanya langsung dibuang ke badan air substansi terakumulasi atau terkumpul pada
sehingga akan menyebabkan pencemaran. lapisan permukaan adsorben atau
merupakan proses penyerapan senyawa-
Masalah pencemaran lingkungan akibat senyawa, ion-ion atau molekul-molekul
limbah cair hotel sudah lama diwaspadai. pada permukaan zat padat. Komponen
Pemerintah Propinsi Sumatera Barat dalam utama dalam proses adsorpsi adalah
hal ini telah mulai bersikap tegas dengan adsorben (zat penyerap) dan adsorbat (zat
dikeluarkannya peraturan yang mengatur yang diserap) (Reynolds, 1996).
penetapan baku mutu limbah cair bagi
kegiatan hotel. Parameter-parameter Jenis adsorben yang bisa digunakan antara
pencemar limbah cair hotel yang telah lain karbon aktif, debu terbang (fly ash),
diatur oleh Surat Keputusan Gubernur rumput/lumut, serbuk kayu, kayu, debu
Sumatera Barat Nomor: 26 Tahun 2001 kasar, ampas tebu, kulit jagung, dan
adalah BOD5, COD, TSS, pH, minyak dan sebagainya. Kulit jagung merupakan salah
lemak, detergen, dan total coliform. satu adsorben yang termasuk dalam
kelompok adsorben yang ekonomis, hal ini
Minyak dan lemak adalah salah satu karena kulit jagung mudah ditemukan serta
kelompok golongan lipid, yaitu senyawa sering terbuang percuma atau belum
organik yang terdapat di alam serta tidak optimal dimanfaatkan. Pemanfaatan sebuk
larut dalam air (Herlina, 2002). Kadar kulit jagung sebagai adsorben telah
maksimum minyak dan lemak yang boleh digunakan dalam penelitian Mardona
dibuang ke perairan sebesar 5 mg/l (Surat (2007) penyisihan logam Cr(VI), Sari
Keputusan Gubernur Sumatera Barat (2007) penyisihan logam Fe, dan Oktavia
Nomor: 26 Tahun 2001). Hasil penelitian (2008) penyisihan logam Mn dengan
Auliani (2009), kandungan minyak dan kapasitas penyisihan masing-masing
lemak limbah cair pada Hotel Pangeran sebesar 7,384 mg Cr(VI)/g serbuk kulit
Beach Padang adalah 142 mg/l. Kesamaan jagung, 2,341 mg Fe/g serbuk kulit jagung
aktivitas antara Hotel Pangeran Beach dan 0,053 mg Mn/gserbuk kulit jagung.
dengan Sebuah hotel di Kota Padang yang
menjadi studi kasus ini, mengindikasikan Effisiensi dan kapasitas penyisihan kulit
bahwa pada hotel ini konsentrasi minyak jagung sebagai adsorben dalam
dan lemaknya juga tinggi. Tingginya menyisihkan minyak dan lemak belum ada
Kandungan minyak dan lemak dalam air referensi yang menggambarkan hal
dapat merusak ekosistem perairan. Oleh tersebut, sehubungan dengan itu dilakukan
karena itu, minyak dan lemak dari limbah penelitian untuk mengetahui kemampuan
cair harus diolah terlebih dahulu sebelum kulit jagung sebagai adsorben dalam
dibuang ke perairan. menyisihkan minyak dan lemak pada
limbah cair hotel.

14
Penyisihan Minyak dan Lemak Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung

Faktor yang mempengaruhi laju dan


besarnya adsorpsi adalah luas permukaan Dimana:
adsorben, ukuran partikel, jumlah adsorben, E = Penyisihan (%)
jenis adsorbat, konsentrasi adsorbat, Cin = Konsentrasi COD pada larutan saat
perlakuan pendahuluan terhadap adsorben, awal (mg/L)
pH, kecepatan pengadukan dan waktu V = Volume larutan yang digunakan (L)
kontak (Wijaya, 2008). M = Berat adsorben yang digunakan
Mekanisme adsorpsi mempunyai empat (gram)
tahapan antara lain (Reynolds, 1996): Penentuan isotherm adsorpsi digunakan
1. Transfer molekul-molekul adsorbat untuk menentukan performa penyerapan
menuju lapisan film yang mengelilingi atau model kesetimbangan yang membantu
adsorben;
menganalisis karakteristik adsorpsi berupa
2. Difusi adsorbat melalui lapisan film; kapasitas dan mekanisme proses biosorpsi
3. Difusi adsorbat melalui kapiler atau pori- (Ahalya, et al, 2005). Persamaan isotherm
pori dalam adsorben dan yang digunakan untuk menentukan
4. Adsorpsi adsorbat pada dinding kapiler performa penyerapan adsorben pada proses
atau permukaan adsorben. adsorbsi adalah Freundlich dan Langmuir.
Efisiensi penyisihan (E) merupakan Persamaan Isoterm adsorpsi Freundlich
penurunan konsentrasi minyak dan lemak dapat ditulis sebagai berikut (Metcalf and
oleh serbuk kulit jagung. Efisiensi Eddy, 2004):
penyisihan dinyatakan dengan rumus:
Cin  Cout
E  100% ...................................(1) ……………………………(3)
Cin

Dimana: Dimana:
E = Penyisihan (%); x/m = Massa substansi yang diadsorpsi
Cin = Konsentrasi minyak dan lemak pada (adsorbat) per massa adsorben (mg/g)
larutan awal (mg/l); Kf = Faktor kapasitas Freundlich
Cout = Konsentrasi minyak dan lemak pada Ce = Konsentrasi akhir adsorbat saat
larutan saat kesetimbangan (mg/l). kesetimbangan setelah adsorpsi (mg/l)
Kapasitas penyerapan merupakan besarnya 1/n = Intensitas Parameter Freundlich
kemampuan serbuk kulit jagung dalam (x/m) merupakan fungsi dari konsentrasi
menyerap kontaminan dalam larutan adsorbat pada saat kesetimbangan (Ce).
adsorbat. Kapasitas penyerapan dinyatakan Konstanta pada Isoterm Freundlich (Kf dan
dalam mg Minyak lemak/g serbuk kulit n) dapat ditentukan dengan plot data pada
jagung. Kapasitas penyerapan dinyatakan grafik, dimana log (x/m) pada sumbu y
dalam mg minyak dan lemak/g kulit jagung. terhadap log Ce pada sumbu x, dan
Kapasitas penyerapan ditentukan dengan diperoleh persamaan berikut:
menggunakan rumus : …………………(4)
E V ……………………………...(2)
Χ Cin Χ
100 m

15
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 13-25 (Januari 2012) Suarni Saidi Abuzar, dkk

Persamaan Isoterm Langmuir dapat ditulis menyisihkan minyak dan lemak dari limbah
sebagai berikut (Metcalf and Eddy, 2004): cair hotel. Tujuan dari penelitian ini adalah:
…………………….(5) 1. Menganalisis kondisi optimum
penyerapan minyak dan lemak dengan
Dimana:
menggunakan serbuk kulit jagung pada
x/m = Massa substansi yang diadsorpsi
larutan artifisial meliputi diameter
(adsorbat) per massa adsorben (mg/g)
adsorben, berat adsorben, waktu kontak,
Ce = Konsentrasi akhir adsorbat saat
konsentrasi larutan adsorbat, kecepatan
kesetimbangan setelah adsorpsi (mg/l)
pengadukan, dan pH larutan adsorbat;
a,b = Konstanta empiris
2. Menganalisis persamaan isoterm yang
Konstanta Isoterm Langmuir dapat sesuai dengan proses penyisihan minyak
ditentukan dengan plot data Ce/(x/m) pada dan lemak dari limbah cair domestik
sumbu y terhadap Ce pada sumbu x dengan adsorben serbuk kulit jagung.
sehingga diperoleh persamaan berikut: 3. Menganalisis efisiensi dan kapasitas
………………………(6) penyerapan serbuk kulit jagung pada
percobaan dengan sampel asli (limbah
cair hotel) pada kondisi optimum.
Dari hasil perhitungan, dibentuklah kurva
linear antara Ce dan Ce/(x/m) untuk METODOLOGI PENELITIAN
persamaan Langmuir dan kurva linear
Limbah cair hotel yang diteliti berasal dari
antara Log Ce dan Log (x/m) untuk
limbah cair kamar mandi, dapur laundry
persamaan Freundlich. Koefisien
2 salah satu hotel di Kota Padang. Waktu
determinasi (R ) pada grafik linearisasi
pengambilan sampel dilakukan pada hari
masing-masing persamaan digunakan untuk
kerja dan hari libur setiap pukul 09.00,
menilai persamaan isotherm yang sesuai
12.00, dan 15.00 WIB yang mewakili setiap
dengan percobaan ini dengan nilai R2 yang
periode aktifitas, yaitu pagi, siang dan sore
terbaik mendekati 1 (Atastina, 2003).
hari.
Isotherm Freundlich menunjukkan bahwa
Penelitian ini dilakukan dalam skala
adsorben memiliki permukaan yang
laboratorium secara batch di Laboratorium
heterogen dan tiap molekul mempunyai
Jurusan Teknik Lingkungan Unand.
potensi penyerapan yang berbeda-beda
terhadap senyawa dengan proses adsorpsi Peralatan yang digunakan dalam penelitian
yang multilayer. Sedangkan isotherm ini meliputi sieve shaker (ayakan), jar test,
Langmuir menunjukkan bahwa adsorben neraca analitik, beaker glass berkapasitas
memiliki permukaan yang homogen, 500 ml, labu ukur, corong pisah, oven, dan
dengan proses adsorpsi monolayer. kertas saring.

Maksud dari penelitian ini adalah Kandungan parameter minyak dan lemak
menganalisis kemampuan serbuk kulit dianalisis dengan metode ekstraksi
jagung sebagai adsorben dalam gravimetri. Hasil analisis kandungan
parameter minyak dan lemak dari sampel
yang diperiksa, dipilih nilai konsentrasi

16
Penyisihan Minyak dan Lemak Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung

yang tertinggi sebagai dasar pembuatan menggunakan persamaan 1. Kapasitas


larutan artifisial. penyerapan serbuk kulit jagung terhadap
konsentrasi minyak dan lemak dihitung
Pembuatan adsorben kulit jagung diawali
menggunakan persamaan 2.
dengan memotong serat kulit jagung untuk
memudahkan pengeringan dan Tabel 1. Variasi Parameter pada Percobaan
penggilingan, kemudian serat serbuk kulit Optimasi
jagung dicuci dengan air untuk
No Parameter Sat. Variasi
menghilangkan pasir, tanah atau kotoran
(0,127-0,181),
lainnya dan dikering-anginkan pada Diameter
1 mm (0,181-0,254),
temperatur 250C. Serat serbuk kulit jagung adsorben
(0,254-0,318)
yang sudah kering, digiling dengan grinder Berat (0,5), (1,0), (1,5),
2 g
adsorben (2,0), (3,0)
menjadi serbuk dengan diameter sekitar 1
Waktu
mm dan diayak menggunakan sieve shaker 3 menit 30, 60, 90,120,150
kontak
untuk mendapatkan diameter. Diameter Konsentrasi
4 larutan ppm 50,75,100,125,150
yang didapatkan hanya 3 rentang diameter adsorbat
yaitu (0,127-0,181) mm, (0,181-0,254) mm, Kecepatan 60, 90, 120, 150,
5 rpm
dan (0,254-0,318) mm, hal ini disebabkan Pengadukan 180
pH larutan
keterbatasan alat. Terakhir, serbuk kulit 6 - 4, 5, 6, 7, 8
adsorbat
jagung yang telah diayak dicuci dengan
akuades, dan dikering-anginkan pada Persamaan Isoterm adsorpsi Freundlich di
temperatur 250C. dapatkan menggunakan rumus 3 dan 4
sedangkan persamaan Isoterm Langmuir
Percobaan optimasi menggunakan larutan didapatkan menggunakan rumus 5 dan 6.
artifisial berupa larutan minyak goreng Setelah itu di tentukan koefisien
dengan konsentrasi 150 ppm yang mewakili determinasi (R2) dari masing-masing
konsentrasi minyak dan lemak pada sampel persamaan.
asli. Variasi parameter yang digunakan
pada percobaan optimasi dapat dilihat pada HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Selanjutnya urutan percobaan
Analisis Karakteristik Minyak dan
optimasi dapat dilihat pada Tabel 2.
Lemak pada Limbah Cair Hotel “Y”
Percobaan dilakukan dengan Padang
mencampurkan adsorbat (limbah cair hotel)
Hasil analisis laboratorium limbah cair
dengan adsorben kulit jagung pada beaker
hotel Kota Padang untuk parameter minyak
glass dengan pengadukan menggunakan jar
dan lemak diperoleh nilai konsentrasi
test, lalu disaring dengan menggunakan
minyak dan lemak limbah cair salah satu
kertas saring. Hasil saringan (filtrat)
hotel Kota Padang seperti yang terlihat pada
dilakukan pengukuran konsentrasi minyak
Gambar 2.
dan lemak dengan metode ekstraksi
gravimetri.
Efisiensi penurunan konsentrasi minyak dan
lemak oleh serbuk kulit jagung dihitung

17
Penyisihan Minyak dan Lemak Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung

Tabel 2. Percobaan Optimasi dengan Variasi Diameter Adsorben, Berat Adsorben


Parameter
Konsentrasi
Diameter Berat Waktu
Larutan Kec. Hasil
Adsorben (d) Adsorben Kontak pH
Adsorbat rpm
(mm)
(g) (menit (mg/l)
(0,127-0,181) 2 60 150 150 5
Diameter
1 (0,181-0,254) 2 60 150 150 5
Optimum
(0,254-0,318) 2 60 150 150 5
0,1 60 150 150 5
1 60 150 150 5
Diameter Berat
2 1,5 60 150 150 5
Optimum Optimum
2 60 150 150 5
3 60 150 150 5
30 150 150 5
60 150 150 5 Waktu
Diameter Berat
3 90 150 150 5 Kontak
Optimum Optimum
120 150 150 5 Optimum
150 150 150 5
50 150 5
Waktu 75 150
Diameter Berat Konsentrasi
4 Kontak 100 150
Optimum Optimum Optimum
Optimum 125 150 5
150 150 5
60 5
Waktu 90 5 Kec.
Diameter Berat Konsentrasi
5 Kontak 120 5 Pengadukan
Optimum Optimum Optimum
Optimum 150 5 Optimum
180 5
4
Waktu Kecepatan 5
Diameter Berat Konsentrasi pH
6 Kontak Pengadukan 6
Optimum Optimum Optimum Optimum
Optimum Optimum 7
8

Tabel 3. Parameter Pencemar Limbah Cair Hotel


“Y” Padang
Nilai
Parameter Parameter Baku Mutu*
Pencemar
pH 5,1 6,0-9,0
COD 346 ppm 50 ppm
Minyak dan
148,87 ppm 5 ppm
Lemak
TSS 1772 ppm 50 ppm
*
Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat
Nomor: 26 Tahun 2001
Gambar 2. Konsentrasi Awal Minyak dan
Lemak untuk Masing-Masing Sampel Pada
Hari Kerja dan Hari Libur

17
Penyisihan Minyak dan Lemak Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung

Konsentrasi ini dijadikan sebagai dasar Gambar 3. Perbandingan Konsentrasi Akhir


pembuatan larutan artifisial yang dibulatkan Minyak dan Lemak untuk Variasi Diameter
Adsorben
menjadi 150 ppm dan pH 5.
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan
Percobaan Optimasi pada Sampel bahwa semakin kecil diameter adsorben
Artifisial maka semakin besar kapasitas penyerapan
Percobaan optimasi digunakan untuk minyak dan lemak pada proses adsorpsi
menentukan diameter adsorben, berat
adsorben, waktu kontak, konsentrasi
adsorbat, kecepatan pengadukan dan pH
optimum. Kondisi optimum ditentukan
berdasarkan efisiensi penyisihan dan
kapasitas penyerapan minyak dan lemak
paling besar.

Penentuan Diameter Adsorben Optimum Gambar 4. Efisiensi dan Kapasitas Penyerapan


Minyak dan Lemak untuk Variasi Diameter
Variasi diameter adsorben pada pecobaan Adsorben
ini adalah (0,127-0,181) mm, (0,181-0,254)
mm dan (0,254-0,318) mm dengan Penentuan Berat Adsorben Optimum
parameter berat adsorben 2 gram, waktu Setelah didapat diameter optimum maka
kontak 60 menit, konsentrasi adsorbat 150 variasi berikutnya yang perlu ditentukan
ppm, kecepatan pengadukan 150 rpm dan adalah berat adsorben dengan variasi berat
pH adsorbat 5, dalam volume kerja 100 ml adsorben 0,5 g , 1 g, 1,5 g, 2 g, dan 3 g.
dan konsentrasi awal minyak dan lemak Hasil percobaan variasi berat adsorben
150 ppm. Hasil percobaan variasi diameter terhadap penurunan konsentrasi, efisiensi
adsorben terhadap penurunan konsentrasi, dan kapasitas penyerapan minyak dan
efisiensi dan kapasitas penyerapan minyak lemak dapat dilihat pada Gambar 5 dan
dan lemak dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 6. Penurunan konsentrasi minyak
Gambar 4. Penurunan konsentrasi minyak dan lemak optimal terjadi pada adsorben
dan lemak tertinggi terjadi pada adsorben dengan berat 1,5 g dengan efisiensi sebesar
berdiameter 0,127-0,181 mm dengan 70,67% dan kapasitas penyerapan minyak
efisiensi sebesar 65,33% dan kapasitas dan lemak sebesar 7,07 mg/g.
penyerapan minyak dan lemak sebesar 4,90
mg/g..

Gambar 5. Perbandingan Konsentrasi Akhir


Minyak dan Lemak untuk Variasi Berat
Adsorben

19
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 13-25 (Januari 2012) Suarni Saidi Abuzar, dkk

terjadi kesetimbangan dinamis antara laju


adsorpsi dengan desorpsi dimana tidak akan
ada lagi minyak dan lemak yang diserap
maupun terlepas atau larut kembali ke
dalam adsorbat (Waranusantigul et al,
2003).
Gambar 6. Efisiensi dan Kapasitas Penyerapan
Minyak dan Lemak untuk Variasi Berat
Adsorben

Penentuan Waktu Kontak Optimum


Setelah didapat diameter dan berat optimum
adsorben maka variasi berikutnya yang Gambar 7. Perbandingan Konsentrasi Akhir
perlu ditentukan adalah waktu kontak Minyak dan Lemak untuk Variasi Waktu
optimum dengan variasi waktu kontak 30 Kontak
menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit dan
150 menit, diperoleh penurunan
konsentrasi, efisiensi dan kapasitas
penyerapan minyak dan lemak seperti
terlihat pada Gambar 7 dan Gambar 8.
Penurunan konsentrasi minyak dan lemak
optimum terjadi pada waktu kontak 90
menit dengan efisiensi sebesar 66,67% dan
kapasitas penyerapan minyak dan lemak Gambar 8. Efisiensi dan Kapasitas Penyerapan
sebesar 6,67 mg/g. Minyak dan Lemak untuk Variasi Waktu
Kontak
Pada 30 menit pertama, penyerapan yang
terjadi oleh adsorben belum terlalu banyak, Penentuan Konsentrasi Adsorbat
kapasitas penyerapan akan terus meningkat Optimum
seiring berjalannya waktu pengadukan. Setelah didapat diameter ,berat optimum
Hingga pada waktu kontak 90 menit, kerja dan waktu kontak optimum dilanjutkan
adsorpsi berjalan dengan efektif terlihat dari dengan variasi konsentrasi adsorbat yaitu
efisiensi dan daya serap yang tinggi. Bisa 50 ppm, 75 pmm, 100 ppm, 125 ppm dan
dikatakan bahwa penyerapan adsorbat telah 150 ppm. Dari percobaan diperoleh
mencapai titik jenuh pada waktu 90 menit. penurunan konsentrasi, efisiensi dan
Setelah menit ke-90, adsorben masih tetap kapasitas penyerapan minyak dan lemak
bisa mereduksi minyak dan lemak, namun seperti terlihat pada Gambar 9 dan Gambar
kapasitas penyerapannya telah menurun, ini 10. Penurunan konsentrasi minyak dan
disebabkan karena kondisi jenuh yang telah lemak optimum terjadi pada konsentrasi
dicapai sebelumnya dimana hampir seluruh adsorbat 100 ppm dengan efisiensi sebesar
permukaan adsorben telah tertutup oleh 72% dan kapasitas penyerapan minyak dan
partikel adsorbat yang ada. Pada kondisi ini lemak sebesar 4,8 mg/g.

20
Penyisihan Minyak dan Lemak Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung

kecil atau dengan kata lain, kapasitas


adsorbennya sudah terlampaui.

Penentuan Kecepatan Pengadukan


Optimum
Setelah didapat diameter, berat optimum,
waktu kontak, konsentrasi adsorbat
Gambar 9. Perbandingan Konsentrasi Akhir
dilanjutkan dengan variasi kecepatan
Minyak dan Lemak untuk Variasi Konsentrasi
Adsorbat pengadukan yaitu 60 rpm, 90 rpm, 120 rpm,
150 rpm dan 180 rpm, diperoleh penurunan
konsentrasi, efisiensi dan kapasitas
penyerapan minyak dan lemak seperti
terlihat pada Gambar 11 dan Gambar 12.
Penurunan konsentrasi minyak dan lemak
optimum terjadi pada kecepatan
pengadukan 150 rpm dengan efisiensi
sebesar 74,00% dan kapasitas penyerapan
Gambar 10. Efisiensi dan Kapasitas minyak dan lemak sebesar 4,93 mg/g.
Penyerapan Minyak dan Lemak untuk Variasi
Konsentrasi Adsorbat Kecepatan 150 rpm telah efektif mewakili
kecepatan optimum karena dengan
Pada konsentrasi rendah, jumlah adsorbat
kecepatan tersebut pergerakan partikel yang
sedikit sehingga pada volume kerja yang
ada menjadi efektif sehingga adsorben
ada pada saat pencampuran partikel
dapat menyerap adsorbat yang lebih
adsorbat renggang terhadap partikel-
banyak.
partikel adsorbennya, sehingga
menyebabkan adsorbat yang diserap lebih Untuk kondisi kecepatan pengadukan yang
sedikit. Pada konsentrasi adsorbat tinggi, lebih tinggi dari 150 rpm efisiensi
jarak antar partikel menjadi dekat/rapat penyerapan rendah, kemungkinan struktur
sehingga adsorbat yang diserappun semakin adsorben cepat rusak, sehingga proses
banyak, yang ditandai dengan kapasitas adsorpsi kurang optimal. Adsorbat yang
penyerapan yang tinggi (Sukawati, 2008). telah menempel dan membentuk flok
Ini terlihat dari konsentrasi 125 ppm dan nantinya akan kembali pecah karena
150 ppm dengan kapasitas penyerapan 5,53 besarnya kecepatan yang ada. (Alimatun
dan 6,53 mg/g. Namun hal ini tidak berarti dalam Mulyatna, 2003).
meningkatkan efisiensi penyisihan karena
Penentuan pH Optimum
terlalu banyaknya partikel adsorbat yang Setelah didapat diameter, berat optimum,
ada dapat mengurangi ruang gerak waktu kontak, konsentrasi adsorbat,
penyerapan bagi adsorben sendiri. Selain kecepatan pengadukan dilanjutkan variasi
itu, dengan tingginya konsentrasi yang ada, pH 4, 5, 6, 7 dan 8 diperoleh penurunan
maka tingkat kejenuhan telah dicapai konsentrasi, efisiensi dan kapasitas
sehingga kemampuan adsorben untuk penyerapan minyak dan lemak seperti
menyerap minyak dan lemak sudah sangat

21
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 13-25 (Januari 2012) Suarni Saidi Abuzar, dkk

terlihat pada Gambar 13 dan Gambar 14.


Penurunan konsentrasi minyak dan lemak
optimum terjadi pada pH 5 dengan
efisiensi sebesar 80,00% dan kapasitas
penyerapan minyak dan lemak sebesar 5,33
mg/g.

Gambar 14. Efisiensi dan Kapasitas


Penyerapan Minyak dan Lemak untuk Variasi
pH Adsorbat
Perubahan efisiensi pada variasi pH
merupakan peran ion-ion H+ dan OH-. Pada
Gambar 11. Perbandingan Konsentrasi Akhir pH rendah, anion akan muncul ke
Minyak dan Lemak untuk Variasi Kecepatan permukaan yang disebabkan banyaknya
Pengadukan
hadir ion H+ pada permukaan adsorben. Hal
ini akan mengganggu penyerapan adsorbat.
Penyisihan minyak dan lemak paling
optimum terjadi pada pH 5, hal ini
disebabkan karena pada pH 5 sejumlah
besar ion H+ akan bereaksi dengan muatan
adsorben yang negatif di permukaan.
Sedangkan pada pH tinggi (basa), kehadiran
Gambar 12. Efisiensi dan Kapasitas ion OH- pada suasana basa, menyebabkan
Penyerapan Minyak dan Lemak untuk Variasi meningkatnya gangguan pada proses difusi
Kecepatan Pengadukan dari minyak dan lemak (Aluyor and
Perubahan efisiensi pada variasi pH Badmus, 2008). Selain itu, dengan pH yang
merupakan peran ion-ion H+ dan OH-. Pada tinggi, kapasitas penyerapan semakin
pH rendah, anion akan muncul ke menurun karena terjadi reaksi senyawa
permukaan yang disebabkan banyaknya organik (minyak dan lemak) dengan NaOH
hadir ion H+ pada permukaan adsorben. Hal yang akan menghasilkan gliserol dan garam
ini akan mengganggu penyerapan adsorbat. asam atau dikenal dengan sabun yang akan
menutupi permukaan adsorben sehingga
proses adsorpsi akan terhambat (Ahmad,
2005).

Penentuan Persamaan Isotherm Adsorpsi


yang Sesuai
Kurva persamaan Langmuir dan Freundlich
Gambar 13. Perbandingan Konsentrasi Akhir yang digunakan adalah pada kondisi
Minyak dan Lemak untuk Variasi pH Adsorbat optimum untuk pH karena mewakili semua

22
Penyisihan Minyak dan Lemak Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung

kondisi optimum yang ada. Kurva masing- jagung terhadap minyak dan lemak lebih
masing persamaan dapat dilihat pada cocok mengikuti isoterm Langmuir sebagai
Gambar 15 dan Gambar 16. model kesetimbangannya engan persamaan
garis
y = 0,272x – 1,734
dimana :
a = 3,676
b = - 0,157

Gambar 15. Grafik Isotherm Langmuir untuk Percobaan pada Sampel Asli
Adsorpsi Menggunakan serbuk kulit jagung
terhadap Penyisihan minyak dan lemak Kondisi optimum yang telah didapatkan
pada larutan artifisial selanjutnya
Gambar 15 menunjukkan bahwa persamaan dikondisikan terhadap sampel asli,
isotherm Langmuir berupa garis linear diperoleh penurunan konsentrasi minyak
dengan persamaan garis y = 0,272x - 1,734 dan lemak menjadi 44 ppm dan efisiensi
dan nilai R2 0,997. Sementara itu untuk 70,44% dengan kapasitas penyerapan
persamaan isotherm Freundlich yang sebesar 7 mg/g.
terlihat pada Gambar 16, diperoleh nilai R2
sebesar 0,992 dengan persamaan garis y=- Efisiensi penyisihan minyak dan lemak
0,336x +1,166. pada sampel asli lebih rendah dari pada
efisiensi penyisihan minyak dan lemak
Gambar 15 menunjukkan bahwa persamaan dengan larutan artifisial. Dimana efisiensi
isotherm Langmuir berupa garis linear penyisihan pada sampel asli yaitu 70,44 %,
dengan persamaan garis y = 0,272x - 1,734 dan pada larutan artifisial 80%. Perbedaan
dan nilai R2 0,997. Sementara itu untuk penurunan konsentrasi dan efisiensi
persamaan isotherm Freundlich yang penyisihan ini untuk lebih jelasnya dapat
terlihat pada Gambar 16, diperoleh nilai R2 dilihat pada Gambar 17.
sebesar 0,992 dengan persamaan garis y=-
0,336x +1,166.

Gambar 17. Perbandingan Efisiensi Penyisihan


Gambar 16. Grafik Isotherm Freundlich untuk Minyak dan Lemak pada Kondisi Optimum dan
Adsorpsi menggunakan serbuk kulit jagung Sampel Asli
terhadap Penyisihan minyak dan lemak Perbedaan efisiensi penyisihan minyak dan
lemak pada sampel asli dan sampel artifisial
Pada gambar 15 dan 16 dapat dilihat bahwa
disebabkan terdapatnya kontaminan-
nilai R2 yang baik yaitu yang mendekati 1
kontaminan lainnya dalam sampel asli yang
adalah isotherm langmuir dengan R2 0,997.
mengganggu penyerapan minyak dan lemak
Oleh karena itu proses adsorpsi serbuk kulit

23
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 9 (1) : 13-25 (Januari 2012) Suarni Saidi Abuzar, dkk

oleh serbuk kulit jagung. Kontaminan yang Efisiensi penyerapan serbuk kulit jagung
memiliki gaya tarik lebih besar dari minyak pada percobaan dengan sampel asli sebesar
dan lemak akan terserap lebih dulu. Selain 70,44%.
kontaminan lain yang mengganggu
penyerapan minyak dan lemak pada serbuk DAFTAR PUSTAKA
kulit jagung, berkemungkinan dari Ahayla, N. Ramachandra, T.V. and R.D.
senyawa organik yang terdapat dalam sebuk Kanamadi. 2005. Biosorption of
kulit jagung sehingga terjadinya kompetisi Chromium (VI) from aqueous
penyerapan senyawa organik dengan solution by the husk of Bengal gram
(Cicer arientinum). Electronic
sampel asli.
Journal of biotechnology. Vol 8, No.
Kemampuan serbuk kulit jagung sebagai 3
adsorben dari penelitian-penelitian Ahmad, A.L. Bhatia, S. Ibrahim, N. and
sebelumnya pada penyisihan logam berkisar Sumathi, S . 2005. Adsorption of
antara 0,053 - 7,384 mg pencemar/g serbuk residual oil from palm oil mill
kulit jagung. Sedangkan berdasarkan effluent using rubber powder. Vol.
penelitian pada parameter minyak dan 22, No. 03, pp. 371 - 379, July -
September, 2005 ISSN 0104-6632
lemak sebesar 7 mg minyak dan lemak/g
Brazilian Journal of Chemical
serbuk kulit jagung. Engineering
SIMPULAN Aluyor and Badmus. 2008. COD removal
from industrial wastewater using
Berdasarkan hasil analisis percobaan activated carbon prepared from
mengenai pemanfaatan serbuk kulit jagung animal horns. Department of
sebagai adsorben dalam menyisihkan Chemical Engineering. Universitas
senyawa minyak dan lemak pada limbah of Benin, Benin City; Nigeria
cair Hotel “Y” Padang, dapat disimpukan Atastina. 2003. Penghilangan Kesadahan
sebagai berikut: Air yang Mengandung Ion Ca2+
Kondisi optimum penyerapan minyak dan dengan Menggunakan Zeolit Alam
Lampung sebagai Penukar Kation.
lemak dengan menggunakan serbuk kulit
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia
jagung pada larutan artifisial adalah pada Fakultas Teknik. Universitas
diameter (0,127-0,181) mm, berat 1,5 gr, Indonesia. Jakarta.
waktu kontak 90 menit, konsentrasi 100
Auliani, Restu. 2009. Pemanfaatan Ampas
ppm, kecepatan pengadukan 150 rpm, dan Tebu Sebagai Low Cost Adsorbent
pH 5. Dalam Menyisihkan Minyak Dan
Persamaan adsorpsi mengikuti model Lemak Dari Limbah Cair Domestik
isoterm Langmuir, menandakan bahwa Studi Kasus: Limbah Cair Hotel
adsorben mempunyai permukaan yang Pangeran Beach, Padang. Tugas
homogen dan hanya dapat mengadsorbsi Akhir Fakultas Teknik Jurusan
Teknik Lingkungan. Universitas
satu molekul adsorbat untuk setiap molekul
andalas. Padang
adsorbennya.
Herlina, Netti, dan M. Hendra S. Ginting.
2002. Minyak dan Lemak.

24
Penyisihan Minyak dan Lemak Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung

(http://library.usu.ac.id/pdf, akses 14 Remazol Golden Yellow 6


Maret 2010). Infomatek Volume 5 Nomor 3
September 2003 : 131-140
Metcalf & Eddy, Inc, 2003. Wastewater
Engineering: Treatment, Disposal Reynolds, T.D. 1996. Unit Operation and
and Reuse. McGraw-Hill, Inc: USA. Processes. Monterey.
California:Broocks/Cole
Mulyatna, Lili. Dkk 2003. Pemilihan
Enggineering Devision.
Persamaan Adsorpsi Isoterm Pada
Penentuan Kapasitas Adsorpsi Kulit Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat
Kacang Tanah Terhadap Zat Warna Nomor 26 Tahun 2006 tentang Baku
Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan
Hotel di Propinsi Sumatera Barat.

25

Anda mungkin juga menyukai