Anda di halaman 1dari 7

RESUME

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
MODUL 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI HASIL
BELAJAR

Disusun oleh :

KELOMPOK 5 KELAS A
MUCHYIDDIN
SITI MARIYATUN
EVA ZUMROTUL KHASANAH
TATIK NASIATUN
UMI SALAMAH
UMU KHULSUM

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PGSD
TAHUN 2019
MODUL 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI HASIL BELAJAR

Alat ukur yang berkualitas tidak akan dapat mengukur atau mengakses hasil belajar
siswa dengan tepat jika dalam pengadministrasiannya tidak berjalan dengan tertib. Dari
pelaksanaan pengukuran atau asesmen kita akan memperoleh data atau informasi hasil belajar
siswa yang berupa data kuantitatif ataupun data kualitatif (hasil unjuk kerja). Data hasil
pengukuran ataupun asesmen yang masih berupa data mentah tersebut harus diolah terlebih
dahulu agar data tersebut mudah dibaca dan dapat memberikan informasi yang jelas mengenai
hasil belajar siswa. Pengolahan informasi hasil belajar siswa harus dilakukan secara benar
agar dapat memberikan informasi yang akurat mengenai hasil belajar siswa sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya.

KEGIATAN BELAJAR 1
MENGUMPULKAN DAN MENGOLAH INFORMASI HASIL BELAJAR

Kegiatan penilaian bertujuan untuk mengetahui apakah kompetensi dasar yang telah
ditetapkan sudah dapat dicapai siswa atau belum. Untuk keperluan kegiatan penilaian guru
perlu menyusun prosedur penilaian dalam bentuk kisi-kisi pengukuran yang isinya antara lain:
a. Aspek yang akan diukur (kognitif, afektif, atau psikomotor)
b. Jenis alat ukur yang digunakan (tes atau non tes)
c. Teknik atau cara pengukurannya (tertulis, lisan, atau perbuatan)
d. Cara penskoran serta pengolahannya
Dalam menilai hasil belajar siswa, guru hendaknya memperhatikan beberapa pertanyaan
berikut:
1. Apakah metode dan prosedur penilaian yang dibuat cukup valid untuk mengukur hal-
hal yang telah dipelajari siswa?
2. Apakah hasil penilaian dapat diberi skor secara adil dan menyeluruh?
3. Apakah hasil penilaian dapat menggambarkan hasil belajar siswa secara tepat?
4. Apakah penilaian yang dilakukan sudah mencakup aspek penting dalam
pembelajaran?
Informasi hasil belajar siswa dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai bentuk
penilaian misalnya tes tulis (paper and pencil test) atau penilaian unjuk kerja (performance)
Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar dari Tes Tertulis
Informasi hasil belajar yang diperoleh dari tes tertulis dikumpulkan dari hasil tes tertulis yang
telah dikerjakan siswa, baik yang berasal dari ulangan harian, tes tengah semester, ataupun
tes akhir semester. Jenis tes adalah tes obyektif dan tes uraian.

MEMERIKSA DAN MENGOLAH HASIL TES


1. Memeriksa Hasil Tes Obyektif
Keunggulan tes obyektif adalah hasil tes dapat diperiksa sangat cepat dan tepat serta
mempunyai ketetapan hasil yang tinggi. Cara pemeriksaannya antara lain dengan
pemeriksaan manual jika jumlah peserta tesnya tidak terlalu banyak yaitu dengan membuat
master kunci jawaban pada lembar jawaban yang kosong. Tetapi jika jumlah peserta tes
sangat besar maka pemeriksaan kita dapat menggunakan fasilitas komputer untuk menskor
dan mengolahnya yaitu dengan bantuan mesin pembaca (scanner machine) kemidian data
diolah menggunakan komputer. Adapun prinsip kerja pemeriksaan jawaban dengan komputer
adalah sebagai berikut:
a. Semua jawaban siswa di scan
b. Identitas data siswa yang terisi benar dipisahkan dengan identitas data siswa yang salah
melalui proses editing
c. Data yang salah diperbaiki melalui proses up-dating
d. Setelah semua identitas benar selanjutnya memasukkan kunci jawaban ke dalam
komputer
e. Menghitung jawaban yang benar untuk setiap siswa melalui proses scoring
Jika dalam pemberian skor tes obyektif skor 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk
jawaban yang salah, maka penghitungan skor yang diperoleh siswa berdasarkan pada
banyaknya butir soal yang dapat dijawab dengan benar setiap siswa.
Kelemahan tes obyektif yaitu adanya kemungkinan siswa menjawab hanya dengan menebak.
Untuk meminimalkan siswa menebak jawaban dapat digunakan formula tebakan (guessing
formula) sebagai berikut:
S di mana B : jumlah jawaban benar
Skor = B - S : jumlah jawaban salah
n–1 n : banyaknya alternatif jawaban

2. Memeriksa Hasil Tes Uraian


Pemberian skor atau skoring merupakan masalah serius dalam pemeriksaan hasil tes
uraian. Menurut Hopkins dkk (1990) terdapat lima faktor yang menjadi permasalahan pada
saat memeriksa tes uraian yaitu ketidaktepatan pemeriksa dalam memberi skor, adanya hallo
effect, carry over effect, order effect, dan adanya efek penggunaan bahasa serta tulisan siswa
apalagi pada saat menggunakan tes uraian terbuka karena jawaban yang diberikan siswa akan
beragam sehingga pengaruh subyektivitas pemeriksa dalam penskoran sangat tinggi. Untuk
meminimalkan kelemahan tersebut disarankan menggunakan tes uraian terbatas karena
jawaban yang diberikan siswa akan terbatas sesuai dengan batasan butiran soal yang diminta
sehingga kerepresentatifan materi dapat ditingkatkan, dan jangan lupa dilengkapi pedoman
penskoran.
Cara-cara memeriksa hasil tes uraian agar permasalahan dalam pemeriksaan tes uraian dapat
diminimalkan antara lain:
a. Untuk menjaga ketepatan hasil pemeriksaan (reliabilitas), setiap lembar jawaban siswa
minimal diperiksa dua orang pemeriksa.
b. Sebelum memulai memeriksa jawaban siswa, kedua pemeriksa harus duduk bersama
menyamakan persepsi untuk mencari kesepakatan tentang bagaimana cara memeriksa
jawaban siswa. Langkah pertama melihat kesesuaian antara pertanyaan dengan jawaban
serta pedoman penskoran.
c. Setelah kedua pemeriksa sepakat dengan butir soal dan pedoman penskorannya dan diuji
cobakan pada 5-10 lembar jawaban siswa, dengan bekerja sendiri-sendiri baru
dicocokkan untuk melihat apakah keduanya memiliki persepsi yang sama atau belum.
Mulailah memeriksa jika hasil uji coba pemeriksaan dengan pasangan pemeriksa sudah
menunjukkan hasil pemeriksaan yang baik. Agar ketepatan hasil pemeriksaan tinggi
maka lakukan dengan cara memeriksa jawaban soal nomor 1 untuk seluruh siswa baru
dilanjutkan nomor berikutnya, jangan menuliskan hasil penskoran pada lembar jawaban,
tutuplah nama dan nomor peserta, berpeganglah selalu pada penskoran yang telah
disepakati, berhentilah ketika sudah merasa capek. Setelah selesai memeriksa semua
jawaban siswa tentukan skor yang diperoleh setiap siswa dengan menggabungkan antara
skor yang diberikan pemeriksa I dan II dibagi 2.

3. Mengolah Data Hasil Tes


Cara yang paling mudah dan umum digunakan untuk mengolah hasil tes adalah
dengan mengubah skor dalam bentuk persentase sebagai berikut:
1. Untuk tes obyektif (tanpa formula tebakan)
Persentase penguasaan = Jumlah jawaban benar x 100%
Jumlah butir soal
2. Untuk tes uraian
Persentase penguasaan = Jumlah skor yang diperoleh siswa x 100%
Jumlah skor maksimal

B. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI HASIL BELAJAR DARI


UNJUK KERJA SISWA

Informasi hasil belajar yang diperoleh dari unjuk kerja siswa dikumpulkan dari tugas-
tugas yang telah dikerjakan siswa, baik yang berupa unjuk kerja yang langsung diamati guru,
pembuatan laporan, pengumpulan hasil karya, pengumpulan portofolio dan proses selama
menghasilkan karya tersebut. Guru harus mempersiapkan pedoman pengamatan yang
dilengkapi dengan kriteria penskoran atau yang dikenal dengan rubrik. Pengolahan datanya
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Hitung jumlah skor maksimal dan minimal yang mungkin diperoleh siswa untuk semua
indikator
b. Jumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa
c. Tentukan tingkat keterampilan siswa dengan cara membandingkan jumlah skor yang
diperoleh setiap siswa dengan jumlah skor maksimal kali 100% kemudian bandingkan
skor tersebut dengan standar yang telah ditentukan
d. Untuk menentukan kecenderungan sikap seseorang dapat dilakukan dengan cara
membandingkan skor yang diperoleh siswa dengan standar yang telah ditentukan.

KEGIATAN BELAJAR 2
PENDEKATAN DALAM PEMBERIAN NILAI

A. PENGORGANISASIAN INFORMASI HASIL BELAJAR SISWA

Informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes awalnya masih berupa skor
mentah berupa data berserak belum tertata dengan baik, sehingga perlu diatur agar mudah
dipahami. Misalnya diurutkan mulai data siswa yang memperoleh hasil tes tertinggi sampai
terendah dengan begitu kita akan dapat melihat dengan mudah ranking siswa. Dengan
membuat ranking maka kita akan dapat dengan mudah mengetahui siapa siswa terpandai
untuk mata pelajaran tertentu di kelas, apabila jumlah siswa banyak dapat dibuat tabel
distribusi frekuensi. Cara membuat daftar distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
1. Tentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
2. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan, dapat digunakan aturan Sturges, yaitu:
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah banyak data
3. Tentukan panjang kelas interval (p) dengan menggunakan aturan sebagai berikut:
P = Rentang
Banyak kelas
4. Tentukan ujung bawah kelas interval untuk data terkecil
5. Masukkan semua data ke dalam kelas interval

B. PENDEKATAN DALAM PENILAIAN

Ada dua pendekatan yang sering digunakan untuk menginterpretasikan data hasil pengukuran
1. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)
Suatu pendekatan untuk menginterpretasikan hasil belajar siswa di mana hasil belajar
yang diperoleh seorang siswa dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh
kelompoknya. Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan nilai di kelompok itu.
Apabila jumlah siswanya banyak maka penggunaan statistika sederhana yaitu harga rata-rata
(mean) dan simpangan baku (SB) akan sangat membantu dalam memberikan nilai untuk
seluruh siswa.
a. Harga rata-rata (mean)
Mean atau harga rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
M = Jumlah seluruh data atau M= Ʃx
Jumlah data n
b. Simpangan Baku (SB)
Simpangan baku pada dasarnya mengukur seberapa jauh setap skor menyebar dari mean.
Semakin besar harga simpangan baku menunjukkan bahwa sebaran skor dari mean
semakin besar. Pendekatan penghitungan harga simpangan baku diambil dari Jenkins
seperti dikutip Edward,C.H.,et.al (1977) dalam bukunya yang berjudul Planning,
Teaching, and Evaluating.
SB = Jml skor 1/6 peserta kel atas – Jml skor 1/6 peserta kel bawah
½ Jumlah Peserta
c. Penggunaan kurva normal
Jika jumlah siswa banyak maka penerapan Penilaian Acuan Norma (PAN) dapat juga
dilakukan dengan menggunakan pendekatan sebaran data berdasar.kurva normal.Pada
dasarnya kumpulan individu yang berada dalam jumlah besar maka sebaran trait atau
sifat yang dimiliki oleh anggota populasi tersebut tersebar secara normal.
2. Pendekatan Penilaian Acuan Kriteria (PAK)
Dalam PAK keberhasilan setiap anak akan dibandingkan dengan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Penentuan kriteria berorientasi pada pencapaian kompetensi atau
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Apabila anak telah mencapai atau melebihi
kriteria yang ditetapkan anak tersebut inyatakan berhasil. Dengan demikian dalam
pembelajaran berbasis kompetensi, pendekatan penilaian yang harus digunakan pendekatan
PAK.
3. Penilaian
Penilaian sebagai asesmen yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa dan menggunakan informasi
tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan. Prinsip-prinsip penilaian yang dilakukan harus
berorientasi pada pencapaian kompetensi, valid, menidik, terbuka, adil dan obyektif,
berkesinambungan, menyeluruh, dan bermakna.
4. Penyajian Hasil Penilaian
Empat bentuk penilaian yang dapat digunakan guru untuk menilai hasil belajar siswa
yaitu:
a. Penilaian dengan menggunakan angka
b. Penilaian menggunakan kategori
c. Penilaian dengan uraian atau narasi
d. Penilaian kombinasi
5. Proses Pemberian Nilai
Sesuai prinsip penilaian menyeluruh pelaksanaan penilaian harus dilakukan pada
semua aspek hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor sesuai dengan tuntutan
kompetensi tang terdapat dalam kurikulum. Sesuai prinsip berkesinambungan maka skor-
skor yang diperlukan untuk memberikan nilai kepada siswa harus diambil dari berbagai
kegiatan mulai awal semester sampai akhir semester yang menunjang ketercapaian
kompetensi siswa. Dan sesuai prinsip valid gunakan alat ukur yang benar-benar sahih tepat
serta handal. Beberapa jenis alat ukur dan jenis tagihan yang dapat digunakan antara lain:
kuis, pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas individu atau kelompok, ulangan
semesteran, laporan tugas/kerja, ujian praktik.

Anda mungkin juga menyukai