Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

“GIZI SEIMBANG”

Dosen Pengajar : dr.Nancy Malonda

Disusun oleh Kelompok 6 :


Vinny Wewengkang 18111101167

Ferlita Supit 18111101196

Maria Kowaas 18111101190

Linda Tangimanu 18111101141

Christiana Sumangkut 18111101148

KELAS : 2-C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

1.2.Rumusan Masalh

1.3.Tujuan dan Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Gizi Seimbang

2.2.Prinsip Gizi Seimbang

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

3.2.Saran

Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Kekurangan dan kelebihan gizi sama-sama berdampak negative. Kekurangan gizi


berhubungan erat dengan lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama pada anak), daya tahan tubuh
yang rendah sehingga mudah sakit, kurangnya kecerdasan, dan produktivitas yang rendah.
Adapun kelebihan gizi ditandai dengan kelebihan berat badan dan gemuk yang beresiko terkena
bebagai penyakit.

Kekurangan dan kelebihan gizi muncul karena pola makan bergizi tidak seimbang.
Kekurangan gizi terjadi akibat asupan gizi dibawah kebutuhan, sedangkan kelebihan gizi dapat
terjadi akibat buruknya sanitasi lingkungan dan kebersihan diri yang memudahkan timbulnya
penyakut infeksi. Adapun kelebihan gizi terjadi, terutama karena pola makan yang padat energy
(kalori) dan melebihi kebutuhan untuk beraktivitas sehingga menimbulkan kegemukan.

Untuk mencegah kekurangan dan kelebihan gizi, diperlukan pemahaman dan praktik pola
hidup sehat antara lain dengan pola makan berprinsip Gizi Seimbang.

1.2. Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan Gizi Seimbang?

2.Apa saja prinsip-prinsip Gizi Seimbang?


1.3.Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.Mengetahui apa yang dimaksud dengan Gizi Seimbang.

2.Mengetahui apa saja prinsip-prinsip Gizi Seimbang

BAB II

PEMBAHASAN

I.Pengertian Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragam atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.

Berikut Tumpeng Gizi seimbang (TGS) yang dirancang untuk membantu setiap orang memilih
makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan kebutuhan menurut usia (bayi,
balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas
fisik, sakit.

II.Prinsip Gizi Seimbang

a. Pentingnya Membiasakan Makan Makanan yang Beraneka Ragam

Membiasakan makan makanan beraneka ragam adalah prinsip pertama dari Gizi
Seimbang. Artinya, setiap manusia dimana saja membutuhkan makanan yang beraneka ragam
atau bervariasi, karena tak ada satupun makanan yang mengandung seluruh zat gizi yang
dibutuhkan tubuh, kecuali ASI (air susu ibu) untuk bayi sampai umur 6 bulan. Makin beragam
pola hidangan makanan, makin mudah terpenuhi kebutuhan akan berbagai zat gizi.

Pola makan ber-Gizi Seimbang bukan hanya memperhatikan sumber zat-zat gizi makro
(karbohidrat, lemak, protein) dan air, melainkan juga sumber zat-zat gizi mikro (vitamin dan
mineral) dengan memperhatikan berbagai factor diluar makanan yang berpengaruh pada
kemanfaatan zat-zat gizi tersebut bagi kesehatan. Pola makan bergizi seimbang mengatur secara
proporsional keragaman golongan makanan, bauk dalam jenis maupun jumlah sesuai dengan
kebutuhan.

a) Karbohidrat
Karbohidrat dikenal sebagai zat gizi makro sumber “bahan bakar” (energy) utama
bagi tubuh. Sumber utama karbohidrat adalah beras, jagung, ubi, sagu, dan lain-lain.
Karena sebagian besar energy berasal dari karbohidrat, maka makanan sumber
karbohidrat digolongkan sebagai makanan pokok. Dalam TGS (Tumpeng Gizi
Seimbang) makanan sumber karbohidrat diletakkan sebagai dasar tumpeng.

b) Lemak
Lemak merupakan zat gizi makro sumber energy pula, bahkan tertinggi. Di dalam
makanan lemak berfungsi sebagao pelezat makanan sehingga orang lebuh cenderung
menyukai makanan berlemak. Lemak pun berfungsi sebagai pelarut beberapa vitamin
(vitamin A,D,E,K) dan pelindung berbagai organ tubuh.
Dari segi biokimiawi, ada lemak “jahat” terdiri atas asam-asam lemak jenuh yang
umumnya mengandung kolesterol “jahat” (LDL), sedangkan lemak “baik” terdiri atas
asam lemak tak jenuh yang umumnya mengandung kolesterol “baik” (kolesterol HDL)-
yang dapat mengurangi kolesterol “jahat”. Lemak jenuh umumnya terdapat ada gajih
(lemak daging), jeroan, otak, mentega, margarine, santan, dan lain-lain. Jenis makanan
yang memiliki kadar lemak tinggi antara lain kue tart yang terbuat dari banyak telur dan
mentega, rendang daging, soto jeroan, gulai otak, dan berbagai makanan lain yang
banyak mengandung santan dan daging. Jenis makanan inilah yang dianjurkan untuk
dikurangi dalam hidangan sehari-hari, terutama bagi mereka yang gemuk dan lanjut
usia, serta ada petunjuk penyakit dan atas saran dokter.
Kalaupun sesekali terpaksa makan jenis makanan tersebut, sebaiknya imbangi dengan
banyak bergerak dan berolahraga. Dengan demikian, kelebuhan lemak tidak disimpan
dalam lemak tubuh dan kolesterol, tetapi dibakar sebagai energy. Itulah salah satu kiat
Gizi Seimbang dalam menjaga BB tetap ideal.
Adapun lemak tak jenuh terdapat pada minyak goreng terbuat dari biji-bijian
seperti jagung, kacang tanah, kedelai, zaitun, dan biji bunga matahari. Minyak sejenis
ini sedapat mungkin digunakan sehari-hari.
Dalam TGS (Tumpeng Gizi Seimbang) makanan sumber lemak, diletakkan pada
puncaknya karena penggunaannya dianjurkan seperlunya. Lemak berlebihan dapat
mendorong terjadinya kegemukan serta berbagai masalah kesejatan pembuluh darah dan
jantung akibat kadar kolesterol darah yang melebihi normal.

c) Protein
Protein merupakan zat gizi makro sumber energy yang lebih dikenal masyarakat.
Manusia memperoleh protein dari dua sumber: dari makanan hewani (telur, ikan,
daging-termasuk daging unggas-serta susu dan hasil olahannya) dan dari makanan
nabati (kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kedelai dan
hasil olahannya seperti tempe, tahu, oncom, dan susu kedelai).
Protein tersusun atas asam-asam amino. Makanan hewani (sumber protein
hewani) mengandung asam-asam amino yang lengkap untuk berbagai kebutuhan fungsi
tubuh. Adapun makanan nabati (sumber protein nabati) mengandung asam-asam amino
yang kurang lengkap kecuali bila kacang-kacangan dikonsumsi secara
kombinasi/bervariasi, sesuai dengan prinsip Gizi Seimbang. Oleh sebab itu, camilan
yang terdiri atas berbagai jenis kacang-kacangan tergolong camilan sehat.

Dalam TGS, makanan sumber protein hewani dan nabati diletakkan berdekatan
pada level yang sama dibawah puncak tumpeng. Konsumsi kedua jenis protein ini juga
dianjurkan dengan porsi yang sama.

d) Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral adalah zat gizi mikro yang memperlancar proses pembuatan energy
dan proses biologis lainnya yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan. Masalah
kekurangan vitamin dan mineral merupakan masalah utama yang banyak dialami Negara
berkembang, termasuk Indonesia.

Vitamin-vitamin yang menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah vitamin A, berbagai


vitamin B, khusunya folat, vitamin B1, B2, dan B12, sedangkan mineral-mineral yang
menjadi masalah kesehatn masyarakat adalah yodium, zat besi, dan zat seng.

Vitamin dan mineral terutama banyak terdapat dalam sayur dan buh, khususnya yang
berwarna kuning dan hijau gelap. Untuk memperthankan kandungan vitamin dan mineral,
sayur sebaiknaya dalam bentuk mentah setelah dicuci bersih atau setengah matang sebagai
salad atau lalapan. Dalam TGS, sayuran dan buah-buahan dianjurkan dikonsumsi sesering
mungkin setiap hari.

e) Air

Air merupakan zat gizi dan unsure yang paling berlimpah dalam tubuh. Makin muda
seseorang, makin banyak kandungan air dalam tubuhnya.
Air penting untuk kehidupan dan kondisi masing-masing sel, serta unsure setiap cairan
tubuh. Air penting untuk fungsi tubuh, “bantal” system saraf, cairan otak dan sumsum
tulang belakang. Air diperlukan untuk melakukan banyak reaksi kimia penting pencernaan
dan metabolism.

Kekurangan air dalam tubuh 1-2% saja sudah dapat mengganggu kesehatan. Bila terjadi
kekurangan air lebih besar, sehingga tubuh mengalami kekurangan cairan (dehidrasi), dapat
menimbulkan kematian. Sebaliknya, jika kelebihan air, akan dikeluarkan dari tubuh
khususnya berupa urine, dan sebagian kecil berupa keringat, tinja, dan uap air dari paru-
paru.

Kebutuhan air untuk menjaga keseimbangan air dapat dipengaruhi oleh umur, aktivitas
fisik, suhu, pola makan dan status kesehatan, serta demam. Pada masyarakat umum, jumlah
air yang dikonsumsi minimum 2 liter atau 8 gelas /hari. Namun, dalam kondisi beraktivitas
berat pada suasana panas, kebutuhan konsumsi air dapat meningkat.

Air yang memenuhi syarat untuk diminum adlah air yang tidak berasa, tidak berbau dan
jernih, tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh.

b.Pentingnya Pola Hidup Bersih

Pola makan Gizi Seimbang akan menjadi tidak berguna bila tidak diikuti dengan
penerapan prinsip dan kebiasaan hidup bersih, seperti:

1. Mencuci tangan sebelum makan dengan air bersih dan sabun


2. Menyajikan makanan dalam keadaan selalu tertutup agar tidak mudah dihinggapi lalat
dan serangga
3. Memasak makanan dengan suhu yang tepat agar dapat mematikan kuman
4. Mencuci sayur dan buah dengan air bersih
5. Menjaga makanan agar tidak mudah tercemar oleh bahan berbahaya dan logam berat
6. Air minum yang diragukan keamanannya, sebaiknya direbus sampai mendidih.

Prinsip pola hidup bersih dalam Gizi Seimbang mendukung program kesehatan
lingkungan yang dikenal dengan program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

c.Pentingnnya Pola Hidup Aktif dan Berolahraga

Prinsip lain Gizi seimbang adalah kesesuaian atau keseimbangan antara asupan dan
pengeluaran energy untuk beraktivitas. Bila energy yang masuk lebih kecil dari kebutuhan untuk
beraktivitas, BB akan tutun dan dapat menjadi kurus. Sebaliknya, bila asupan energy melebihi
kebutuhan untuk beraktivitas, dapat terjadi kegemukan.

Saat ini pengeluaran energy rata-rata penduduk makin berkurang karena makin
berkurangnya aktivitas fisik. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih,
sebagian besar masyarakat menggunakan alat-alat otomatis yang tak memerlukan tenaga, seperti
mencuci baju menggunakan mesin cuci, menggunakan kendaraan walau tempat tujuan dekat,
menggunakan lift dibandingkan tangga, memilih menonton tv daripada di luar rumah, dan masih
banyak lagi. Pola hidup “santai seperti itu cenderung mendorong makin meningkatnya masalah
gizi yang berakibatkan pada berbagai penyakit.

Oleh sebab itu, untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit tersebut, salah satu upaya
penting adalah membiasakan hidup aktif bergerak dan berolahraga teratur. Olahraga merupakan
bagian dari pola hidup Gizi Seimbang.

d.Pentingnya Berat Badan Ideal (BBI)

Keseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas dapat diukur dengan naik-turunnya
berat badan (BB). Bdan yang sehat antara lain ditengarai dengan kemampuan tubuh untuk
mempertahankan BB ideal. Yang dimaksud BB ideal adalah BB yang serasi dengan tinggi badan
(TB) menurut rumus tertentu , yaitu BB (kg) dibagi dengan TB (meter)². Hasilnya disesuaikan
dengan standar yang telah ditentukan. Perbandingan antara BB dan TB menurut rumus tersebut
dikenal dengan nama Indeks Massa Tubuh (IMT).

Memahami dan mempraktikkan pola hidup sehat berprinsip Gizi Seimbang merupakan
salah satu upaya mencapai dan mempertahankan NN ideal demi kesehatan dan kebugaran tubuh.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Buku: Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang

Anda mungkin juga menyukai