Anda di halaman 1dari 2

DATA EPIDEMIOLOGI ZIKA

Virus Zika pertama kali diisolasi pada April 1947 dari serum monyet sentinel rhesus yang
demam (Rhesus 766) yang dikurung di kanopi hutan Zika, dekat Danau Victoria, Uganda. Isolasi
kedua dibuat dad nyamuk Aedes africanus yang tertangkap di hutan yang sama pada Januari
1948 sehingga kemudian virus mi dinamakan Zika. Virus Zika diidentifikasi pada manusia pada
tahun 1952 di Uganda dan Republik Tanzania. Wabah penyakit virus Zika telah tercatat di
Afrika, Amerika, Asia dan Pasifik. Dari tahun 1960 ke tahun 1980-an, infeksi manusia
ditemukan di Afrika dan Asia, biasanya disertai dengan sakit ringan. Wabah besar pertama dari
penyakit yang disebabkan oleh infeksi Zika dilaporkan dari Pulau Yap (Mikronesia) pada tahun
2007. Pada Juli 2015 Brasil melaporkan hubungan antara infeksi virus Zika dan sindrom
Guillain-Barré dan Oktober 2015 hubungan antara infeksi virus Zika dan mikrosefali).

- Jumlah

Pada Juli 2019, total 87 negara dan wilayah telah memiliki bukti asli penularan nyamuk
melalui virus Zika (ZIKV), didistribusikan di empat dari enam Wilayah WHO (Wilayah
Afrika, Wilayah Amerika, Wilayah Asia Tenggara, dan Wilayah Pasifik Barat) dalam 2018,
Ethiopia adalah satu-satunya negara baru yang ditambahkan ke daftar negara dengan bukti
asli, penularan melalui nyamuk, berdasarkan publikasi penelitian tahun 2014. Di Indonesia,
serosurvey berbasis populasi retrospektif menemukan sekitar 9% anak-anak memiliki bukti
infeksi ZIKV sebelumnya pada usia 5 tahun.

- Persebaran

Insiden infeksi ZIKV di Amerika memuncak pada tahun 2016 dan menurun secara
substansial di seluruh 2017 dan 2018. Penularan virus Zika telah ditemukan di semua negara
di Wilayah Asia Benua Amerika kecuali daratan Chili, Uruguay, dan Kanada. Meskipun data
epidemiologis dari Wilayah Afrika, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat lebih terbatas, bukti
ilmiah baru terus mengakumulasi dan memajukan pemahaman kita tentang transmisi ZIKV
global dan komplikasi terkait. Studi terbaru telah memberikan informasi baru tentang
kejadian, prevalensi, dan pola ZIKV transmisi di seluruh dunia. Misalnya Republik Rakyat
Laos, evaluasi spesimen dari donor darah dewasa tanpa gejala pada tahun 2015 menemukan
hampir 10% memiliki bukti infeksi ZIKV sebelumnya. Thailand menunjukkan pola musiman
Penularan ZIKV yang bertepatan dengan orang-orang dari virus dengue, yang berbagi
nyamuk umum vektor. India melaporkan wabah ZIKV di Negara Bagian Rajasthan pada
tahun 2018. Bukti baru mengidentifikasi hal itu strain ZIKV yang ditemukan di Amerika
telah menyebar ke Angola dan dikaitkan dengan sekelompok mikrosefali pada 2017-
2018. Kasus malformasi bawaan terkait Zika, mikrosefali, dan kematian janin telah
diidentifikasi di negara-negara di Asia. Ini dan lainnya baru-baru ini data epidemiologi
dirangkum di bawah ini menurut wilayah WHO.
Secara global, 61 negara dan wilayah di enam wilayah WHO memiliki bukti kompeten
yang mapan Aedes aegypti vektor tetapi belum mendokumentasikan transmisi ZIKV. Oleh
karena itu, masih ada risiko potensial bagi ZIKV untuk menyebar ke negara-negara lain.
1. Orang
Mereka yang tinggal didaerah yang dekat dengan tempat perkembangbiakan
nyamuk dan siapapun yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui terdapat
virus Zika memiliki risiko untuk terinfeksi termasuk ibu hamil.
2. Tempat
Wilayah dengan curah hujan tinggi merupakan habitat terbaik nyamuk pembawa
virus Zika untuk berkembang biak. Namun di Indonesia, perkembangbiakan nyamuk
terjadi hampir sepanjang tahun. Hal ini dikarenakan perilaku warga yang cenderung
kurang menjaga kebersihan tempat tinggalnya, seperti membiarkan tumpukan barang
bekas, sehingga menjadi sarang nyamuk untuk berkembang biak.
3. Waktu
Nyamuk Aedes menggigit pada pagi hingga sore hari, paling aktif saat dua jam
setelah matahari terbenam.

Sumber :

http://www.indonesian-publichealth.com/epidemiologi-penyakit-virus-zika/

https://www.who.int/emergencies/diseases/zika/en/

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/Abstrak-Dinamika-infeksi-virus-
pendatang-baru.pdf

Anda mungkin juga menyukai