Anda di halaman 1dari 5

Laman Web Rasmi Hospital Pitas

Versi Mobile

Biru Ungu Hijau Oren Merah

Pengumuman : Senarai Penyakit Berjangkit Terkini Yang Telah Diwartakan

Posted by admin on 2013/5/28 12:30:00 (44426 reads)

Pengumuman

Berikut merupakan senarai penyakit berjangkit terkini yang telah diwartakan di bawah Akta Pencegahan
dan Pengawalan Penyakit Berjangkit (Akta 342) untuk makluman tuan/puan:

1. Batuk Kokol

2. Campak

3. Chancroid

4. Demam Denggi dan Demam Denggi Berdarah

5. Demam Kuning

6. Difteria

7. Disenteri (Semua Jenis)

7A. Ebola

8. Jangkitan Gonococcal (Semua Jenis)

8A. Laptospirosis

9. Keracunan Makanan

10. Kolera

11. Kusta

12. Malaria
12A. Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut (HFMD)

13. Plague

14. Pollomielitis (Akut)

15. Rabies

16. Relapsing Fever

17. Sifilis (Semua Jenis)

18. Tetanus (Semua Jenis)

19. Tifoid dan Salmonoloses lain

20. Tifus dan Ricketsioses lain

21. Tuberkulosis (Semua Jenis)

22. Viral Ensefalitis

23. Viral Hepatitis

24. Apa-apa jangkitan mikrobial lain yang mengancam nyawa

Printer Friendly Page Send this Story to a Friend Create a PDF from the article

LAMAN UTAMA

INFORMASI

MAKLUM BALAS

LOG MASUK /PROFILE

REQUEST FMS

LAMAN PENUH

© Hak Cipta Terpelihara Laman Web Rasmi Hospital Pitas 2017.

Pengertian Virus Zika


Infeksi virus Zika terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes, terutama spesies Aedes aegypti.
Penyakit yang disebabkannya dinamakan sebagai Zika, penyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika
(Zika fever).

Virus Zika yang telah menginfeksi manusia dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti demam, nyeri
sendi, konjungtivitis (mata merah), dan ruam. Gejala-gejala penyakit Zika dapat menyerupai gejala
penyakit dengue dan chikungunya, serta dapat berlangsung beberapa hari hingga satu minggu.

Zika Virus - alodokter

Virus Zika pertama ditemukan pada seekor monyet resus di hutan Zika, Uganda, pada tahun 1947. Virus
Zika kemudian ditemukan kembali pada nyamuk spesies Aedes Africanus di hutan yang sama pada tahun
1948 dan pada manusia di Nigeria pada tahun 1954. Virus Zika menjadi penyakit endemis dan mulai
menyebar ke luar Afrika dan Asia pada tahun 2007 di wilayah Pasifik Selatan. Pada Mei 2015, virus ini
kembali merebak di Brazil. Penyebaran virus ini terus terjadi pada Januari 2016 di Amerika Utara,
Amerika Selatan, Karibia, Afrika, dan Samoa (Oceania). Di Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika di
Jambi pada tahun 2015.

Penyebab Virus Zika

Penyebab penyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever) adalah virus Zika. Virus Zika
termasuk dalam garis virus flavivirus yang masih berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab
penyakit dengue/demam berdarah.

Virus Zika disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes yang terinfeksi. Nyamuk ini menjadi terinfeksi
setelah menggigit penderita yang telah memiliki virus tersebut. Nyamuk ini sangat aktif di siang hari dan
hidup serta berkembang biak di dalam maupun luar ruangan yang dekat dengan manusia, terutama di
area yang terdapat genangan air.

Walaupun jarang, virus Zika dapat ditransmisikan dari seorang ibu ke bayinya. Virus Zika
berkemungkinan ditularkan dari seorang ibu hamil pada janin di dalam kandungannya. Dapat pula bayi
tertular pada waktu persalinan.Hingga saat ini, kasus penularan virus Zika melalui proses menyusui
belum ditemukan sehingga ahli medis tetap menganjurkan ibu yang terinfeksi untuk tetap menyusui
bayinya.

Selain itu, terdapat beberapa laporan virus Zika yang penularannya terjadi melalui tranfusi darah dan
hubungan seksual.

Gejala Virus Zika

Selain gejala umum yang telah disebutkan, gejala lain virus Zika yang ditemukan adalah sakit kepala,
nyeri di belakang mata, dan lelah. Gejala ini umumnya bersifat ringan dan berlangsung hingga sekitar
satu minggu.

Mengenai periode inkubasi virus Zika masih belum diketahui, namun kemungkinan berlangsung hingga
2-7 hari semenjak pasien terpapar virus ini (terkena gigitan nyamuk penjangkit). Dari lima orang yang
terinfeksi virus Zika, satu orang menjadi sakit akibat virus ini. Walaupun jarang, dapat terjadi kasus berat
yang memerlukan penanganan lebih lanjut di rumah sakit, bahkan kematian.

Transmisi virus Zika yang terjadi di dalam kandungan dikaitkan dengan terjadinya mikrosefali dan
kerusakan otak pada janin. Mikrosefali adalah kondisi dimana lingkar kepala lebih kecil dari ukuran
normal.

Diagnosis Virus Zika

Melihat dari gejala yang menyerupai banyak penyakit lain, pemeriksaan terhadap rute perjalanan yang
pernah dilakukan oleh pasien, khususnya ke area-area yang memiliki kasus infeksi virus Zika dapat
membantu mempersempit diagnosis. Dokter mungkin akan menanyakan area, waktu, dan aktivitas saat
melakukan kunjungan ke daerah tersebut.

Dokter dapat melakukan tes darah untuk mendeteksi asam nukleat virus, mengisolasi virus, atau uji
serologis. Selain melalui pengambilan darah yang biasanya dilakukan pada 1-3 hari setelah gejala
muncul, urine dan air liur juga dapat menjadi bahan uji pada hari ketiga hingga hari kelima.

Pengobatan Virus Zika

Pengobatan virus Zika difokuskan kepada upaya mengurangi gejala yang dirasakan oleh pasien karena
vaksin serta obat-obatan penyembuh penyakit ini belum ditemukan. Pengobatan terhadap gejala yang
dialami dapat berupa pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi, obat pereda rasa sakit untuk
meredakan demam dan sakit kepala, serta istirahat yang cukup. Penggunaan aspirin dan obat anti
peradangan nonsteroid lainnya tidak direkomendasikan sebelum kemungkinan pasien terkena dengue
dapat dihilangkan.

Bagi pasien yang telah terinfeksi virus Zika diharapkan untuk menghindari gigitan nyamuk selama
terjangkit virus ini karena virus Zika yang dapat bertahan lama di dalam darah penderita dapat
menyebar ke orang lain melalui gigitan nyamuk.

Pencegahan Virus Zika

Mencegah gigitan nyamuk adalah salah satu tindakan pencegahan awal yang bisa membantu Anda
terhindar dari infeksi virus Zika. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan saat berada di
daerah yang terjangkit virus Zika, antara lain:

Memastikan tempat yang Anda tinggali memiliki pendingin ruangan atau setidaknya memiliki tirai pintu
dan jendela yang dapat mencegah nyamuk masuk ke ruangan.

Gunakan kelambu pada tempat tidur jika area yang Anda kunjungi tidak memiliki hal di atas.

Gunakan baju dan celana berlengan panjang

Gunakan bahan penolak serangga yang terdaftar pada badan perlindungan lingkungan atau
environmental protection agency (EPA), sesuai dengan instruksi yang tertera pada kemasan. Instruksi
yang terlampir akan memberikan informasi mengenai pengaplikasian ulang, area pengaplikasian yang
diperbolehkan, waktu dan durasi pengaplikasian.

Bayi yang berusia di bawah dua bulan tidak diperkenankan menggunakan bahan penolak serangga ini
sehingga Anda harus memastikan agar pakaian bayi dapat melindunginya dari gigitan nyamuk.

Gunakan juga kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi, dan gendongan atau alat
pengangkut bayi lainnya.

Perhatikan area tubuh anak yang berusia lebih dewasa saat mengaplikasikan bahan penolak serangga.
Hindari area tubuh yang terluka atau sedang mengalami iritasi, area mata, mulut, dan tangan.

Pilihlah perawatan, pencucian, atau pemakaian pakaian serta peralatan yang menggunakan bahan
dengan kandungan permethrin. Pelajari informasi produk dan instruksi penggunaan mengenai
perlindungan yang diberikan. Hindari menggunakan produk ini pada kulit.

Pelajari juga informasi mengenai daerah yang akan Anda kunjungi, seperti fasilitas kesehatan dan area
luar ruangan terbuka sebelum waktu keberangkatan tiba, khususnya area yang terjangkit virus Zika.

Lakukan tes virus Zika sekembalinya Anda, khususnya perempuan hamil, dari daerah penyebaran virus
Zika.

Anda mungkin juga menyukai