Morfologi Virus Zika Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika. Siklus Hidup Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam atau merah. Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-anak cenderung duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini. Patologi dan gambaran klinik Virus Zika (ZIKV) adalah flavivirus yang berhubungan dengan dengue, virus demam kuning, virus Japanese encephalitis dan virus west nile. Virus tersebut menyebabkan infeksi melalui gigitan nyamuk yang dikenal sebagai demam zika atau penyakit zika. Virus zika baru-baru ini menarik perhatian dunia pada pertengahan tahun 2016 karena adanya explosive pandemic di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Tes Diagnostik Laboratorium Diagnosis Pasti Infeksi Virus Zika Diagnosis pasti infeksi virus zika ditegakkan dengan pemeriksaan molekular dengan metode reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR), pada pasien yang diduga terinfeksi virus zika. Metode RT-PCR dipilih karena spesifisitas diagnostik yang 100%. Tes serologis dapat dilakukan, namun kurang dapat diandalkan karena terdapat cross-reactivity antara IgM zika dan IgM dengue. Jadi, pada pasien dengan IgM zika positif, bisa jadi bukan karena terinfeksi virus zika, mungkin karena pasien terinfeksi virus dengue. Pengobatan Virus Zika Memenuhi asupan cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Mengonsumsi obat pereda rasa sakit seperti acetaminophen atau paracetamol untuk meredakan demam dan sakit kepala. Jangan lupa untuk selalu beriskusi dengan dokter sebelum Anda menggunakan obat-obat tambahan selain yang sudah disebutkan di atas. Istirahat yang cukup. Jangan konsumsi aspirin dan obat-obatan non-steroidal anti- inflammatory drugs (NSAIDS) lainnya hingga demam berdarah disingkirkan untuk mengurangi risiko perdarahan. Bagi pasien yang telah terinfeksi virus Zika diharapkan untuk menghindari gigitan nyamuk selama terjangkit virus ini karena virus Zika yang dapat bertahan lama di dalam darah penderita dapat menyebar ke orang lain melalui gigitan nyamuk. Pencegahan Penyakit Virus Zika Melakukan pengawasan jentik melalui program Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti olahraga rutin, asupan nutrisi yang cukup, dan lain sebagainya. Bagi wanita hamil diharapkan untuk lebih berhati-hati, dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika ingin bepergian ke tempat yang memang masuk dalam daftar negara yang terkena wabah Zika. Selain itu, jika Anda merencanakan berpergian ke luar negeri, pelajari informasi mengenai daerah yang akan Anda kunjungi, seperti fasilitas kesehatan dan area luar ruangan terbuka sebelum waktu keberangkatan tiba, khususnya area yang terjangkit virus Zika. Segera lakukan tes laboratorium sekembalinya Anda dari perjalanan ke salah satu negara yang sudah disebutkan di atas- khususnya perempuan hamil.