VIRUS ZIKA
Dosen Pengampu :
H. Imam Santoso, S.KM., M,Kes
Disusun oleh :
Muhammad Syaffiq Anova
NIM : P07133223032
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Penyakit Berbasis Lingkungan di Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu Bapak H. Imam Santoso, S.KM., M,Kes atas bimbingan, arahan, dan
pengajaran yang diberikan selama proses penyusunan makalah ini.
Makalah ini membahas Penyakit Virus Zika yang memiliki tujuan untuk
membantu pembaca dalam memperdalam pemahaman tentang Virus Zika ini dan
pentingnya mengembangkan tindakan pencegahan serta penanganan yang tepat
dalam kasus penyakit ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan
kontribusi pemikiran dan pengetahuan bagi pembaca yang mengkaji topik ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang.
Penulis
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
Virus Zika adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk yang pertama kali
diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 pada seekor monyet Rhesus, diikuti
dengan bukti infeksi dan penyakit pada manusia di negara-negara Afrika lainnya
pada tahun 1950an. Pada tahun 1960an hingga 1980an, infeksi pada manusia
secara sporadis terdeteksi di Afrika dan Asia. Namun sejak tahun 2007 wabah
penyakit virus Zika telah tercatat di Afrika, Amerika, Asia dan Pasifik.
Kasus penyakit virus Zika secara global menurun sejak tahun 2017 dan
seterusnya, tetapi penularan virus Zika masih berada pada tingkat rendah di
1
beberapa negara di Amerika dan wilayah endemis lainnya. Selain itu, kasus
penyakit virus Zika yang ditularkan oleh nyamuk lokal pertama kali dilaporkan di
Eropa pada tahun 2019 dan aktivitas wabah virus Zika terdeteksi di India pada
tahun 2021. Hingga saat ini, total 89 negara telah melaporkan bukti adanya infeksi
virus Zika yang ditularkan oleh nyamuk. (WHO, 2022)
3. Bagaimana cara pengendalian penyakit Virus Zika dari simpul A,B,C, dan D?
1.3. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
nyamuk itu kemudian dapat menyebarkan
virusnya melalui gigitannya.
4
d. Lingkungan Perkotaan : Nyamuk Aedes cenderung ditemukan di
lingkungan perkotaan. Mereka dapat berkembang biak di sekitar
pemukiman manusia, di mana ada banyak tempat-tempat yang berpotensi
menjadi sarang genangan air.
5. Simpul C (Population at Risk) :
a. Wanita Hamil : Wanita hamil berisiko tinggi karena infeksi virus Zika
dapat menyebabkan cacat lahir pada janin, termasuk mikrosefali dan
masalah perkembangan lainnya.
b. Bayi dan Anak-anak : Bayi dan anak-anak berisiko karena sistem
kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang, dan infeksi
virus Zika dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius pada mereka.
c. Orang yang Tinggal atau Bepergian ke Daerah Endemis : Orang yang
tinggal atau bepergian ke daerah dengan penyebaran virus Zika yang
tinggi memiliki risiko tinggi terkena infeksi.
d. Orang yang Tidak Menggunakan Perlindungan : Orang yang tidak
menggunakan perlindungan terhadap gigitan nyamuk, seperti repelen
kulit atau pakaian yang melindungi tubuh, berisiko lebih tinggi terkena
gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus Zika.
6. Simpul D (Suspect Case/Probable Case/Confirmation Case) :
a. Suspect Case (Kasus Dugaan) : Kasus dugaan terjadi ketika seseorang
menunjukkan gejala atau tanda yang sangat konsisten dengan Virus Zika
seperti tubuh mudah lelah, demam, sakit kepala, ruam kulit, nyeri otot,
nyeri sendi, dan konjungtivitas atau peradangan kelopak mata.
b. Probable Case (Kasus Kemungkinan) : Ketika seseorang memiliki gejala
yang sesuai dengan infeksi Zika dan memiliki riwayat perjalanan ke
daerah yang terjangkit Zika atau memiliki riwayat kontak dengan
seseorang yang diketahui terinfeksi Zika, tetapi belum ada konfirmasi
laboratorium atau diagnosa definitif.
c. Confirmation Case (Kasus Terkonfirmasi) : Kasus konfirmasi dari virus
Zika adalah ketika seseorang telah diuji positif mengidap virus Zika
melalui tes laboratorium, seperti tes PCR (Polymerase Chain Reaction)
untuk mendeteksi materi genetik virus Zika atau tes serologi untuk
mendeteksi antibodi terhadap virus tersebut dalam darah. Kasus ini
menegaskan bahwa individu tersebut benar-benar terinfeksi Zika.
5
d. Durration of Illnes (Masa Inkubasi) : Masa inkubasi Virus Zika biasanya
terjadi antara 3 hingga 12 hari.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Prevention and control measures for Zika virus disease. (2017, June 5). European
Centre for Disease Prevention and Control.
https://www.ecdc.europa.eu/en/zika-virus-infection/prevention-and-
control