Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN

VIRUS ZIKA

Dosen Pengampu :
H. Imam Santoso, S.KM., M,Kes

Disusun oleh :
Muhammad Syaffiq Anova
NIM : P07133223032

POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

PRODI SANITASI LINGKUNGAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Penyakit Berbasis Lingkungan di Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu Bapak H. Imam Santoso, S.KM., M,Kes atas bimbingan, arahan, dan
pengajaran yang diberikan selama proses penyusunan makalah ini.

Makalah ini membahas Penyakit Virus Zika yang memiliki tujuan untuk
membantu pembaca dalam memperdalam pemahaman tentang Virus Zika ini dan
pentingnya mengembangkan tindakan pencegahan serta penanganan yang tepat
dalam kasus penyakit ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan
kontribusi pemikiran dan pengetahuan bagi pembaca yang mengkaji topik ini.

Penulis juga ingin menyampaikan apresiasi kepada orang-orang terdekat


penulis yang memberikan dukungan, motivasi, dan inspirasi selama penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan positif
dalam bidang yang relevan.

Akhir kata, penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang.

Banjarbaru, 27 Maret 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................I


DAFTAR ISI ......................................................................................................II
BAB I ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................2
1.3. Manfaat ....................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
1.1. The Chain of Infection ................................................................................ 3
1.2. Simpul Pengamatan Epidemiologi Lingkungan ......................................... 4
1.3. Bentuk Pengendalian .................................................................................. 6
BAB III .............................................................................................................. 7
PENUTUP ....................................................................................................... 7
A. KESIMPULAN ............................................................................................. 7
B. SARAN .......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................8

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Virus Zika adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk yang pertama kali
diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 pada seekor monyet Rhesus, diikuti
dengan bukti infeksi dan penyakit pada manusia di negara-negara Afrika lainnya
pada tahun 1950an. Pada tahun 1960an hingga 1980an, infeksi pada manusia
secara sporadis terdeteksi di Afrika dan Asia. Namun sejak tahun 2007 wabah
penyakit virus Zika telah tercatat di Afrika, Amerika, Asia dan Pasifik.

Dalam wabah selama dekade terakhir, infeksi virus Zika ditemukan


berhubungan dengan peningkatan kejadian sindrom Guillain-Barré. Ketika virus
Zika muncul di Amerika, dengan epidemi besar di Brasil pada tahun 2015,
hubungan antara infeksi virus Zika dan mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari
normal) pertama kali dijelaskan ada temuan serupa di Polinesia Prancis
berdasarkan tinjauan retrospektif. Dari bulan Februari hingga November 2016,
WHO mendeklarasikan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Kepedulian
Internasional (PHEIC) mengenai mikrosefali, gangguan neurologis lainnya, virus
Zika, hubungan sebab akibat antara virus Zika dan kelainan bawaan. Wabah
penyakit virus Zika teridentifikasi di sebagian besar wilayah Amerika dan di
wilayah lain yang terdapat nyamuk Aedes aegypti. Infeksi terdeteksi pada
wisatawan dari daerah penularan aktif dan penularan seksual dipastikan sebagai
jalur alternatif infeksi virus Zika.

Kasus penyakit virus Zika secara global menurun sejak tahun 2017 dan
seterusnya, tetapi penularan virus Zika masih berada pada tingkat rendah di

1
beberapa negara di Amerika dan wilayah endemis lainnya. Selain itu, kasus
penyakit virus Zika yang ditularkan oleh nyamuk lokal pertama kali dilaporkan di
Eropa pada tahun 2019 dan aktivitas wabah virus Zika terdeteksi di India pada
tahun 2021. Hingga saat ini, total 89 negara telah melaporkan bukti adanya infeksi
virus Zika yang ditularkan oleh nyamuk. (WHO, 2022)

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana the chain of infection penyakit Virus Zika?

2. Bagaimana simpul pengamatan epidimiologi lingkungan penyakit Virus Zika

3. Bagaimana cara pengendalian penyakit Virus Zika dari simpul A,B,C, dan D?

1.3. Manfaat

Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang bagaimana Virus Zika


menyebar dan berinteraksi dengan lingkungan dan manusia yang dapat digunakan
untuk mengembangkan strategi pencegahan yang tepat. Serta mengetahui faktor-
faktor lingkungan yang mempengaruhi penyebaran penyakit Virus Zika dapat
membantu dalam merencanakan tindakan pencegahan yang sesuai, seperti
menjauhi atau mengurangi habitat bagi nyamuk Aedes dan juga memberikan
informasi tentang cara menghindari kontak dengan mereka.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. The Chain of Infection

1. Agen Penyebab Penyebab Virus Zika ataupun demam Zika pada


dasarnya adalah virus Zika itu sendiri, yaitu
infeksi sylvatic yang ditularkan dari satu hewan
ke inang hewan lainnya.

2. Reservoir Nyamuk Aedes.

3. Portal of Exit Pada penyakit Zika, virus keluar dari tubuh


manusia melalui darah dan cairan tubuh lainnya
seperti air liur, air mata, urine, sperma, dan
cairan vagina. Penyakit ini dapat ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi
virus Zika.

4. Mode of Transmission Penularan dari gigitan nyamuk Aedes yang


terinfeksi Virus Zika, Virus Zika yang menular
dari ibu hamil ke janinnya yang menyebabkan
cacat lahir, dan penularan dari orang yang
berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi
Zika.

5. Portal of Entry Nyamuk yang terinfeksi virus ketika menggigit


orang yang terinfeksi selama jangka waktu virus
itu ditemukan dalam darah orang tersebut, maka

3
nyamuk itu kemudian dapat menyebarkan
virusnya melalui gigitannya.

6. Susceptible Host individu yang belum pernah terinfeksi


sebelumnya dan tidak memiliki kekebalan
terhadap virus Zika. Ini termasuk wanita hamil,
bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang tinggal
atau bepergian ke daerah dengan penularan virus
Zika yang tinggi.

1.2. Simpul Pengamatan Epidemiologi Lingkungan


1. Nama Penyakit : Virus Zika
2. Agent Kausal : Agen penyakit dari Virus Zika adalah infeksi sylvatic yang
ditularkan dari satu hewan yang terinfeksi ke hewan lainnya.
3. Simpul A (Sumber) : Virus Zika terutama ditularkan melalui gigitan nyamuk
yang terinfeksi dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti, di daerah tropis dan
subtropis. Biasanya tempat berkumpulnya nyamuk Aedes yaitu ditempat curah
hujan yang tinggi, ditempat - tempat lembab, dan tempat yang berair.
4. Simpul B (Media) :
a. Genangan Air : Tempat-tempat yang memiliki genangan air merupakan
tempat ideal untuk bertelur bagi nyamuk Aedes. Ini bisa berupa bak
mandi, kolam, ember, ban bekas yang mengandung air hujan, atau
bahkan penampungan air yang tidak tertutup rapat.
b. Tempat dengan Aliran terhambat : Daerah-daerah di mana air mengalir
lambat atau terhambat, seperti selokan yang tersumbat, parit, atau sistem
drainase yang tidak lancar, menjadi tempat yang cocok bagi nyamuk
Aedes untuk bertelur dan berkembang biak.
c. Lingkungan yang hangat : Nyamuk Aedes menyukai lingkungan yang
hangat. Mereka biasanya aktif pada suhu antara 25°C hingga 30°C, yang
merupakan suhu yang umumnya ditemukan di daerah tropis dan
subtropis.

4
d. Lingkungan Perkotaan : Nyamuk Aedes cenderung ditemukan di
lingkungan perkotaan. Mereka dapat berkembang biak di sekitar
pemukiman manusia, di mana ada banyak tempat-tempat yang berpotensi
menjadi sarang genangan air.
5. Simpul C (Population at Risk) :
a. Wanita Hamil : Wanita hamil berisiko tinggi karena infeksi virus Zika
dapat menyebabkan cacat lahir pada janin, termasuk mikrosefali dan
masalah perkembangan lainnya.
b. Bayi dan Anak-anak : Bayi dan anak-anak berisiko karena sistem
kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang, dan infeksi
virus Zika dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius pada mereka.
c. Orang yang Tinggal atau Bepergian ke Daerah Endemis : Orang yang
tinggal atau bepergian ke daerah dengan penyebaran virus Zika yang
tinggi memiliki risiko tinggi terkena infeksi.
d. Orang yang Tidak Menggunakan Perlindungan : Orang yang tidak
menggunakan perlindungan terhadap gigitan nyamuk, seperti repelen
kulit atau pakaian yang melindungi tubuh, berisiko lebih tinggi terkena
gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus Zika.
6. Simpul D (Suspect Case/Probable Case/Confirmation Case) :
a. Suspect Case (Kasus Dugaan) : Kasus dugaan terjadi ketika seseorang
menunjukkan gejala atau tanda yang sangat konsisten dengan Virus Zika
seperti tubuh mudah lelah, demam, sakit kepala, ruam kulit, nyeri otot,
nyeri sendi, dan konjungtivitas atau peradangan kelopak mata.
b. Probable Case (Kasus Kemungkinan) : Ketika seseorang memiliki gejala
yang sesuai dengan infeksi Zika dan memiliki riwayat perjalanan ke
daerah yang terjangkit Zika atau memiliki riwayat kontak dengan
seseorang yang diketahui terinfeksi Zika, tetapi belum ada konfirmasi
laboratorium atau diagnosa definitif.
c. Confirmation Case (Kasus Terkonfirmasi) : Kasus konfirmasi dari virus
Zika adalah ketika seseorang telah diuji positif mengidap virus Zika
melalui tes laboratorium, seperti tes PCR (Polymerase Chain Reaction)
untuk mendeteksi materi genetik virus Zika atau tes serologi untuk
mendeteksi antibodi terhadap virus tersebut dalam darah. Kasus ini
menegaskan bahwa individu tersebut benar-benar terinfeksi Zika.

5
d. Durration of Illnes (Masa Inkubasi) : Masa inkubasi Virus Zika biasanya
terjadi antara 3 hingga 12 hari.

1.3. Bentuk Pengendalian


1. Simpul A (Sumber) :
a. Menjaga kebersihan area sekitar rumah atau tempat tinggal untuk
mengurangi habitat Nyamuk Aedes seperti membuang air ditempat-tempat
yang tergenang seperti di bak mandi, kolam, ember, dan ban bekas. Selain itu,
penting untuk menggunakan obat nyamuk dengan sesuai petunjuk,
menggunakan baju dan celana panjang, dan menggunakan kelambu.
2. Simpul B (Media) :
a. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang lingkungan yang sering
menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes dan tata cara agar
menghindari kontak langsung dengan lingkungan tersebut.
b. Melakukan inspeksi rutin di lingkungan- lingkungan yang rentan terhadap
keberadaan nyamuk Aedes dan mengambil tindakan-tindakan pencegahan
yang sesuai.
3. Simpul C (Population at Risk) :
a. Mengedukasi kepada populasi yang rentan terkena resiko Virus Zika,
seperti wanita hamil, bayi dan anak-anak, dan orang yang tinggal atau sering
bepergian ke wilayah endemis dengan mempelajari cara menghindari kontak
langsung dengan lingkungan yang menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes.
b. Memberikan alat pelindung diri kepada populasi yang rentan terkena
resiko Virus Zika.
4. Simpul D (Suspect Case/Probable Case/Confirmation Case) :
a. Mendiagnosis dan mengelola kasus dengan memberikan perawatan yang
sesuai untuk mengurangi gejala dan mencegah infeksi Virus Zika.
b. Melakukan surveilans aktif untuk mendeteksi kasus-kasus baru dan
memantau pola penyebaran penyakit, sehingga langkah-langkah
pengendalian dapat diambil secara tepat.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan tentang penyakit virus Zika adalah pemahaman mendalam tentang


gejala, penyebaran, dampak pada kehamilan, dan upaya pencegahan. Virus ini
dapat menimbulkan risiko kesehatan serius, terutama pada wanita hamil dan janin
yang belum lahir. Pencegahan seperti penggunaan perlindungan terhadap gigitan
nyamuk dan praktik seks yang aman sangatlah penting. Namun, tantangan yang
dihadapi termasuk kedalam pemahaman yang lebih dalam tentang penyakit ini dan
kerjasama global. Dukungan pemerintah dan pendidikan masyarakat juga kunci
dalam pengendalian penyebaran Virus Zika. Dengan demikian, kesimpulan ini
menekankan pentingnya kesadaran dan langkah-langkah konkret untuk
mengurangi risiko infeksi penyakit serta dampaknya terhadap manusia dan
lingkungan sekitar.

B. SARAN

Penting untuk memahami cara mengendalikan penyakit Virus Zika. Perlu


dilakukan langkah-langkah strategis, serta edukasi masyarakat tentang bahaya
nyamuk Aedes dan cara pencegahannya perlu ditingkatkan. Selain itu, penting
untuk menjaga kebersihan dan perlindungan pribadi dengan menggunakan obat
nyamuk, baju dan celana lengan panjang, tidur diruangan yang ber-AC dan
menggunakan kelambu. Kolaborasi antar pihak serta surveilans aktif juga berperan
besar untuk memantau kasus baru dan pola penyebaran penyakit juga diperlukan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi prevalensi Virus Zika
serta dapat meningkatkan kesehatan pada masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization: WHO. (2022, December 8). Zika virus.


https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/zika-virus

Colin R Howard, Emerging Microbes and Infections (2016) 5, e16;


doi:10.1038/emi.2016.37; published online 24 February 2016

Fadli, R. (2022, July 29). Virus zika. Halodoc.


https://www.halodoc.com/kesehatan/virus-zika

Zika virus. (2014c, November 5). CDC.


https://www.cdc.gov/zika/prevention/transmission-methods.html

Prevention and control measures for Zika virus disease. (2017, June 5). European
Centre for Disease Prevention and Control.
https://www.ecdc.europa.eu/en/zika-virus-infection/prevention-and-
control

Virus zika. (2023, April 4). Alodokter. https://www.alodokter.com/virus-zika

Anda mungkin juga menyukai