Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

SEDIAAN SEMISOLIDA

EUCALYPTUS OINTMENT

PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
PENDAHULUAN

Tinjauan Bentuk Sediaan


Definisi ointment (salep) menurut FI IV adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topical pada kulit atau selaput lender. Dasar salep yang digunakan sebagai
pembawa dibagi menjadi 4 kelompok :
1. Dasar salep hidrokarbon
Contohnya vaselin putih. Dasar salep ini digunakan sebagai emollient dan sukar
dicuci. Tidak mongering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.
2. Dasar salep serap
Dasar salep serap juga bermanfaat sebagai emollient. Contohnya lanolin, paraffin
hidrofilik, dan lanolin anhidrat.
3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air
Adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilik/krim. Beberapa bahan
obat dapat menjadi efektif menggunakan dasar salep ini daripada dasar salep
hidrokarbon. Keuntungan lain dapat diencerkan dengan air.
4. Dasar salep larut dalam air
Lebih tepat disebut gel.

Tinjauan Bahan Aktif


Minyak kayu putih adalah minyak atsiri yang diperoleh dari destilasi daun segar dan ranting
kayu putih Melaluca (Melaleuca leucadendra) yang berisi cineole. Minyak kayu putih
diterapkan secara eksternal sebagai stimulant dan rubefacient ringan pada rematik. Ini juga
digunakan dengan agen volatile lainnya dalam persiapan untuk menghilangkan gangguan
saluran pernapasan dan hidung tersumbat. Ini juga dapat digunakan sebagai aroma terapi.

Oleum Cayuputi (Minyak kayu putih)


Minyak atsiri yang dibuat dengan cara menyuling dengan air dari bahan-bahan
berdaun yang masih segar dari jenis Melaleuca leucadenron Linn. Cair encer hijau biru
jernih; rasanya aromatic yang mudah dikenal menyerupai kapur barus. Berat jenis 0,919-
0,930. Indeks bias 1,466-1,471 (Parmacope edisi V)

RANCANGAN FORMULA
BAHAN AKTIF
Senyawa Efek/Khasiat Efek samping Karakteristik Karakteristik
Aktif Fisika Kimia
Eucalyptus Flavouring - Pemerian : BM : 154,249
Oil, agent, Tidak Minyak kayu
Cajeputol, ekspektoran berwarna atau putih.
1,8-cineole, pada bronchitis agak Mengandung
1,8-epoxy- kronik. kekuningan, cineole.
para Stimulan, dengan Stabilitas :
menthane rubefacient karakteristik, dalam bentuk
ekaliptol pada rematik, aromatik, krim dan
gangguan sensasi dingin. lotion.
(Remington
saluran Kelarutan :
: 1064)
pernapasan 1 : 5 alkohol
dan hidung 70%
2
tersumbat.

RENCANA SPESIFIKASI SEDIAAN


No Jenis Spesifikasi yang diinginkan
1. Bentuk Sediaan Ointment
2. Kadar bahan aktif Cajuputi Oil 5%
3. pH sediaan 4,5 – 6,5 (berdasarkan Ph kulit )
4. Viskositas -
5. Warna Tidak berwarna/putih
6. Bau Aromatik

3
MACAM-MACAM BAHAN

1. BASIS SALEP
Bahan Pemerian Kelarutan Inkompaktibilita Keterangan
s Lain
Polyaethylenglycolum Potongan Larut dalam air, - Suhu lebur =
4000 / PEG 4000 atau larut dalam aseton, 53°C - 56°C
(FI II, hal:489 ; HPE bungkalan, alcohol, benzena,
edisi 6, hal:517) warna putih gliserin, glycol,
atau hamper agak larut dalam
putih eter dan
hidrokarbon
alifatik, tidak larut
dalam lemak,
mineral oil
Polyaethylenglycolum Cairan Larut dalam air, - BJ = 1,125-
400 / PEG 400 kental, larut dalam aseton, 1,135
(FI II, hal:487 ; HPE jernih tidak diklorometan, Suhu beku =
edisi 6, hal:517) berbau, atau etanol 95%, dan 4-8° C
hampir tidak methanol.
berbau Agak larut dalam
eter dan
hidrokarbon
alifatik, tidak larut
dalam lemak,
mineral oil
Lanolin Berwarna Sangat larut pada Lanolin berisi BJ = 0,932 -
(HPE edisi 6, hal:378) kuning, benzena, prooxcidant yang 0,945
baunya kloroform, eter, bisa jadi gram/cm³
khas, petroleum, sedikit mempengaruhi dalam 15°C
substansinya larut pada etanol stabilitas bahan
seperti lilin 95% dingin, lebih aktif tertentu
larut pada etanol
95% yang panas,

4
praktis tidak larut
dalam air
Paraffin liquid (HPE Tidak Praktis tidak larut Inkompaktibel Berfungsi
edisi 6, hal:445) berwarna, dalam etanol 95%, dengan bahan sebagai
praktis tidak gliserin, dan air. yang emollient,
berasa, dan Larut dalam agentoxcidizing lubrikan,
berbau bila aseton, benzena, yang kuat solvent,
dingin kloroform, eter, bahan
petroleum eter tambahan
pada vaksin,
pembawa
minyak
Vaselin album (HPE Tidak Praktis tidak larut - Berfungsi
edisi 6, hal:481) berbau, dalam aseton, sebagai
tidak berasa, etanol, gliserin, emollient,
warna putih dan air. dan bahan
Larut dalam dasar
benzena, ointment
kloroform, eter,
heksan
Vaselinum flavum, Massa Tidak larut dalam Lanolin Fungsi :
vaselin kuning, seperti air, mudah larut incompactible emollient,
yellow soft paraffin lemak dalam benzena, dengan phenol ointment
(FI IV : 823) kekuningan, dalam karbon base,
berflouresen disulfida, dalam plasticizer,
si sangat kloroform dan base serap :
lemah dalam minyak 10-50%
walaupun terpentin, larut emollient dan
setelah dalam eter, dalam plasticizer in
melebur. heksana dan ointment 5-
Dalam umumnya dalam 50%
lapisan tipis minyak lemak dan BJ: 0,815-
transparan. minyak atsiri, 0,880 pada
Tidak/hampi praktis tidak larut suhu 60o

5
r tidak dalam etanol Jarak beku:
berbau dan dingin dan etanol 38o-40o
berasa panas dan dalam
etanol mutlak
dingin
3. Cera Alba, malam Padatan Tidak larut dalam BJ +/- 0,95
putih (FI IV:180) putih beku, air, agak sukar Jarak lebur
sedikit larut dalam etanol 62o-65o
tembus dingin, etanol
cahaya mendidih
dalam melarutkan asam
keadaan asetat dan bagian
tipis, bau dari mirisin, yang
khas lemah merupakan
dan bebas kandungan malam
bau tengik putih. Larut
sempurna dalam
kloroform, dalam
eter, dalam minyak
lemak dan minyak
atsiri, sebagian
larut dalam
benzena dingin dan
dalam karbon
disulfida dingin.
Pada suhu lebih
kurang 30o. Larut
sempurna dalam
benzena, dan
dalam karbon
disulfida.
4. Cera flava, malam Padatan Tidak larut dalam
kuning (FI IV:186) berwarna air, agak sukar
kuning larut dalam etanol
6
sampai dingin. Etanol
coklat mendidih
keabuan, melarutkan asam
berbau enak stearat dan
seperti sebagian dari
madu, agak mirisin yang
rapuh, bila merupakan
dingin dan kandungan malam
bila panas kuning. Larut
membentuk sempurna dalam
granul, kloroform, dalam
padatan eter, dalam minyak
non-hablur lemak dan dalam
meleleh minyak atsiri.
pada suhu Larut sebagian
tangan. dalam benzena dan
karbon disulfida
dingin, pada suhu
+/- 30o larut
sempurna dalam
benzena dan dalam
karbon disulfida.

2. PENGAWET
Ditambahkannnya pengawet ke dalam sediaan karena sediaan mengandung media air
yang merupakan media pertumbuhan mikroba.
Bahan pemerian Kelarutan inkompaktibilita Keterangan ADI
s lain
Na- -Kristal - Air 1:1,8 - Gelatin - pH = 2-5 5 mg/kg
- Etanol 95% - Garam feri - C = 0,02-
benzoat granul BB
- Garam Ca
7
(HPE, -Putih 1:75 0,5%
-Sangat - Etanol 90%
hal:662)
higroskopis 1:50
-Amorf - Air 100%
1:1,4
Metil - Kristal - Air 1:4000 - Aktivitas - pH = 3-6 -
- Air 50° C
paraben putih antimikroba dalam larutan
- Tidak 1:50 - Turun dengan
(Nipagin) pembawa aqua
- Air 80° C
berwarna adanya surfaktan
HPE, - rentang
- Tidak 1:30
hal:466 - Propilenglik pemakaian
berbau
- Rasa ol 1:5 0,015%-
- Gliserin 1:69
terbakar 0,2%
- Larut bebas
dalam etanol
dan eter
Propil -Kristal putih - Air 1:2500 - Magnesium C = 0,01- 10mg/kg
-Tidak berbau - Propilenglik - Aluminium
paraben 0,02% BB
-Tidak berasa
ol 1:39 silikat
(Nipasol) pH = 4-8
- Gliserin - Magnesium
HPE, rentang
1:250 trisilikat+besi
hal:526 - Etanol 1: 1,1 pemakaian
oksida
- Sangat larut
0,01-0,02%
dalam aseton
- Larut bebas
dalam
alcohol eter
Natrium -Tidak - Etanol 95% - Asam organik pH = 7,8-9,2 -
propiona berwarna 1:24
-Kristal tidak - Air 1:1
(HPE,
- Air panas
transparan /
hal:699)
1:0,65
granul
- Praktis tidak
-Mudah
larut dalam
mengalir
-Tidak berbau kloroform
/ lemah dan eter

3. EMULGATOR
BAHAN PEMERIAN KELARUTAN INKOMPAKTIBILITAS KET.LAIN
Triethanolamin Cairan tidak Sukar Larut
8
( TEA ) ber- dalam air dan
HPE hal : 794 warna,berbau bercampur
kuat dengan etanol
Polysorbate 80 Bau khas, Larut dalam air Dapat kehilangan warna /
Tween 80 rasa pahit dan etanol tidak mengendap dengan
HPE hal.810 bentuk larut dalam bermacam- macam bahan
Leonna pada mineral oil dan terutama fenol
suhu 25⁰c vegetable oil
yaitu cairan
minyak
berwarna
kuning
Steary Alkohol Stearyl
HPE hal.741 occurus as
hard, waxy
preces, fotes
or granules
cath o slight
characteristic
adon and
bland taste

4. SURFAKTAN
Bahan Pemerian Kelarutan Inkompaktibili- Keterangan ADI
tas Lain
Stearil Butiran atau Sukar larut Inkompaktibel - -
alcohol (FI potongan, dalam air, dengan bahan
II, hal:574) licin, warna larut dalam yang
putih, bau etanol oxcidasinya kuat
khas lemah, (95%)p, dan dan asam kuat
rasa tawar dalam eter p
Cera alba Lilin putih Larut dalam Inkompaktibel BJ = 0,95 – -
(HPE edisi dengan tidak eter, dengan bahan 0,969
6, hal:779) berasa, putih kloroform, yang mudah gram/cm³
atau nyaris fixed oil, teroksidasi TL = 61-
9
kuning kurang larut 65°C
dalam etanol
95%, praktis
tidak larut
dalam air

5. ANTIOKSIDANT
Bahan Kadar Fungsi Karakteristik Fisika Karakteristik Kimia
Na-metabisulfit 0,01-1,0% Pemerian tidak Dalam air, terurai
(HPE edisi 6, antioksidan berwarna, Kristal menjadi ion Na+ dan
hal:691) prisma atau bubuk H2SO3- ; pH=3,5-5,0
putih berbau seperti untuk 5% larutan
sulfur dioksida dan pada suhu 20°C
asam. memiliki titik didih
Kelarutan : sangat <150°C
mudah larut dalam
gliserin, dalam air 1:9
BHT (HPE edisi 6, 0,0075-0,1% Bentuk Kristal padat, BJ nyata = 1,031
hal=75) antioksidan putih atau g/cm³
kekuningan praktis Titik didih = 265°C
tidak larut dalam air, Titik lebur = 70°C
gliserin,
propilenglikol,
alkalihidroksial,
sangat larut pada
aseton, benzene,
etanol 95%, eter,
methanol, toluene,
minyak mineral, dan
fixed oil. Pada lemak
lebih larut dari butyl
hidroxyanisol.

6. ENHANCER
Nama bahan Rentang pemakaian Karakteristik fisika Karakteristik kimia
10
Lanolin (HPE edisi 6, Pemerian : BJ = 0,932-0,945
hal:378) Berwarna kuning, g/cm³ dalam 15°C
baunya khas,
substansinya seperti
lilin, sangat larut
pada benzene,
kloroform, eter,
petroleum, sedikit
larut pada etanol 95%
panas, praktis tidak
larut dalam air.
Propilenglikol Jernih, tidak Kadar humektan 15%
berwarna, kenral, Pengawet 15-30%
praktis tidak berbau, Pelarut 10-20%
manis.
Larut sebagian dalam
aseton,CHCl3,
etanol, gliserin, larut
dalam bagian eter,
tidak larut dalam
bagian lemak, tetapi
larut dalam essensial
oil.

11
MATRIX BAHAN TERPILIH

Bahan Aktif

Eucalyptus Oil/ Cajuputi Oil

Sifat-sifat :
Bentuk cair,bau khas
stabil dalam bentuk krim dan lotion

Dapat dibuat sediaan Ointment

Dibutuhkan basis adanya media air minyak mudah penetrasi bahan


Teroksidasi obat ↑
BASIS SALEP rentan kontaminasi
Mikroba ANTIOKSIDAN ENHANCER
- Hidrokarbon
- Basis Salep Serap PENGAWET
- Emulsi

12
FORMULA CAJUPUTI OINTMENT

FORMULA 1
No. Nama Bahan % Rentang % Jumlah Fungsi
pemakaian Pemakaian dalam 20 g

1. Cayuputi oil 5% 1g Bahan aktif

2. Na. Metabisulfit 0,01-1% 1% 0,2 g Antioksidant

3. Vaselin album ad 100 % 54 % 10,8 g Basis

4. Paraffin liquid 0,1-95 % 40 % 8g Basis

Cara Kerja :
a. Paraffin Liquid ditimbang sebanyak 8 gram,
b. Vaselin Album ditimbang sebanyak 10,8 gram.
c. Kedua basis tersebut dilebur di atas waterbath hingga meleleh.
d. Na Metabisulfit ditimbang sebanyak 0,2 gram, kemudian ditambahkan ke basis salep
dan diaduk hingga homogen.
e. Cajuputi oil ditimbang, kemudian ditambahkan ke (c), diaduk ad dingin & homogen.

SKEMA PEMBUATAN
Vaselin Album Paraffin Liquid

Dilebur di water bath ad leleh

Pindahkan di mortir hangat.

Aduk ad homogen dingin

Na. Metabisulfit

Aduk ad homogen Cajuputi Oil

13
FORMULA 2
No. Nama Bahan % Rentang % Jumlah Fungsi
pemakaian Pemakaian dalam 20 g

1. Cayuputi oil 5% 1g Bahan aktif

2. Na. Metabisulfit 0,01-1% 1% 0,2 g Antioksidant

3. Lanolin ad 100 % 75 % 14,998 g Basis

4. Cera alba 5-20 % 18 % 3,6 g Basis

5. Nipagin 0,015-0,2 % 0,1 % 0,02 g Pengawet

6. Nipasol 0,01-0,02 % 0,01 % 0,002 g Pengawet

Cara Kerja :
a. Cera Alba ditimbang sebanyak 3,6 gram.
b. Lanolin dibuat dengan cara Adeps Lanae ditimbang sebanyak 11,25 gram dan air
diambil sebanyak 3,75 ml, kemudian dicampur dan digerus ad terbentuk lanolin.
c. Lanolin dan cera alba dilebur di atas waterbath ad meleleh.
d. Nipagin ditimbang sebanyak 0,02 gram dan Nipasol ditimbang sebanyak 0,002 gram.
e. Na. Metabisulfit ditimbang sebanyak 0,2 gram.
f. Bahan (d) dan (e) dicampurkan satu per satu ke dalam lelehan basis, diaduk ad
homogen.
g. Cajuputi oil ditimbang sebanyak 1 gram,kemudian dicampurkan pada (f), diaduk ad
homogen dan mendingin.

14
SKEMA PEMBUATAN

Adeps Lanae
+
aquadest

Diaduk di mortir ad Cera Alba


homogen dan
semua air terserap
Dilebur di waterbath ad leleh

Pindahkan di mortir hangat.

Aduk ad homogen

Nipagin dan
Nipasol

Aduk ad homogen Cajuputi Oil

15
FORMULA 3
No. Nama Bahan % Rentang % Jumlah Fungsi
pemakaian Pemakaian dalam 20 g

1. Cayuputi oil 5% 1g Bahan aktif

2. PEG 4000 31 % 6,2 g Basis salep

3. PEG 400 35 % 7g Basis salep

4. Na. Metabisulfit 0,01-1 % 1% 0,2 g Antioksidan

5. Propilenglikol 15-30 % 15 % 3g Pengawet

6. Asam Stearat 1-20 % 10 % 2g Emulgator

7. TEA 2-4 % 3% 0,6 g Emulgator

Cara Kerja :
a. PEG 4000, PEG 400, dan propilenglikol ditimbang,kemudian dimasukkan ke cawan
penguap dan dilebur.
b. Asam stearat dan TEA ditimbang, kemudian dilebur.
c. Bahan (b) dicampurkan ke bahan (a),diaduk ad homogen.
d. Bahan (c) dilebur ad homogen, kemudian dikeluarkan dari waterbath untuk
pendinginan.
e. Na.Metabisulfit ditimbang, kemudian dicampur ke bahan (d) dan diaduk ad
homogeny.
f. Setelah agak dingin, cajuputi oil ditimbang dan dimasukkan ke dalam bahan (e),
diaduk ad homogen dan dingin.

16
SKEMA PEMBUATAN

PEG 4000 Propilenglikol PEG 400 Asam stearat TEA

Dilebur di water bath ad leleh Dilebur di water bath ad leleh

Dicampur

Dikeluarkan dari waterbath,

Aduk ad homogen & dingin

Na metabisulfit

Aduk ad homogen Cajuputi Oil

17
FORMULA 4
No. Nama Bahan % Rentang % Jumlah Fungsi
Pemakaian Pemakaian dalam 20 g

1. Cayuputi oil 5% 1g Bahan aktif

2. Span 0,38 g Surfaktan

3. Tween 80 0,4 g Surfaktan

4. Asam stearat 1-20 % 10 % 2g Emulgator

5. Propilenglikol 15-30 % 15 % 3g Pengawet

6. Aquadest 10% 2g Pembawa

6. Vaselin album ad 100 % 56,1% 11,22 g Basis

Span 4,7 5 = 5/10,3x4 = 1,94 % = 0,39 g

10

Tween 80 15 5,3 = 5,3/10,3 x 4 =2,058 % =0,4 g

Cara Kerja :
a. Vaselin album ditimbang sebanyak 11,22 gram, asam stearat sebanyak 2 gram, Span
sebanyak 0,38 gram.
b. Ketiga bahan tersebut dimasukkan ke dalam cawan penguap kemudian dilebur ad
meleleh dan diaduk ad homogen.
c. Aquades diukur sebanyak 2 mL, tween 80 ditimbang sebanyak 0,4 gram, dan
propilenglikol ditimbang sebanyak 3 gram.
d. Ketiga bahan tersebut dimasukkan ke dalam cawan penguap kemudian dipanaskan
dan diaduk ad homogen.
e. Bahan (d) dimasukkan ke dalam bahan (b), diaduk ad homogen.
f. Bahan campuran dipindahkan ke atas kain, kemudian diaduk.
g. Setelah agak hangat, cajuputi yang telah ditimbang sebanyak 1 gram dimasukkan ke
dalam bahan (f) dan diaduk ad homogen dan dingin.

SKEMA PEMBUATAN

18
Vaselin Album Asam Stearat Span Tween 80 Propilenglikol Aquades

Dilebur di water bath ad leleh Dilebur di water bath ad leleh

Fase air + fase minyak

Dikeluarkan dari waterbath,

Aduk ad homogen & dingin

Aduk ad homogen Cajuputi Oil

19
FORMULA 5
No. Nama Bahan % Rentang % Jumlah Fungsi
Pemakaian pemakaian dalam 20 g

1. Cayuputi oil 5% 1g Bahan aktif

2. Vaselin flavum ad 100% 45 % 8,956 g Basis

3. Lanolin ad 100 % 50 % 10 g Basis

4. Nipagin 0,015-0,2 % 0,2 % 0,04 g Pengawet

5. Nipasol 0,01-0,02 % 0,02 % 0,004 g Pengawet

Cara Kerja
a. Ditimbang adeps lanae 7,5 g. Dimasukkan kedalam mortir.
b. Ukur aquadest di gelas ukur 2,5 ml. Dimasukkan kedalam mortir.
c. Diaduk adeps lanae dan aquadest ad homogen dan semua air terserap.
d. Ditimbang nipagin 0,04 g.
e. Ditimbang nipasol 0,004 g. Dicampurkan dengan nipagin ad homogen. Kemudian
dimasukkan sedikit demi sedikit kedalam campuran no. 3. Diaduk ad homogen.
f. Ditimbang cajuputi oil 1 g.
g. Kemudian tambahkan cajuputi oil kedalam campuran sedikit demi sedikit.
h. Diaduk ad homogen.
i. Dimasukkan kedalam pot, diberi tanda.

20
SKEMA PEMBUATAN
Adeps Lanae
+

aquadest

Diaduk di mortir ad
homogen dan
semua air terserap

Vaselin flavum

Nipagin dan
Nipasol

Aduk ad homogen Cajuputi Oil

21
SCALE UP 200 g
No. Nama Bahan Fungsi % Rentang % Jumlah
Pemakaian Pemakaian dalam 200 g

1. Cayuputi Oil Bahan Aktif 5% 10 g

2. Vaselin Flavum Basis ad 100 % 45 % 90 g

3. Lanolin Basis ad 100 % 50 % 100 g

4. Nipagin Pengawet 0,015 – 0,2 % 0,2 % 0,4 g

5. Nipasol Pengawet 0,01 – 0,002 % 0,02 % 0,04 g

CARA KERJA
a. Ditimbang adeps lanae 75 g. Dimasukkan kedalam mortir.
b. Ukur aquadest di gelas ukur 25 ml. Dimasukkan kedalam mortir.
c. Diaduk adeps lanae dan aquadest ad homogen dan semua air terserap.
d. Ditimbang nipagin 0,4 g.
e. Ditimbang nipasol 0,04 g. Dicampurkan dengan nipagin ad homogen. Kemudian
dimasukkan sedikit demi sedikit kedalam campuran no. 3. Diaduk ad homogen.
f. Ditimbang cajuputi oil 10 g.
g. Kemudian tambahkan cajuputi oil kedalam campuran sedikit demi sedikit.
h. Diaduk ad homogen.
i. Dimasukkan kedalam pot, diberi tanda.

22
SKEMA PEMBUATAN SCALE UP

Adeps Lanae
+

aquadest

Diaduk di mortir ad
homogen dan
semua air terserap

Vaselin flavum

Nipagin dan
Nipasol

Aduk ad homogen Cajuputi Oil

23
EVALUASI SEDIAAN OINTMENT

1. ORGANOLEPTIS
~ Tekstur
~ Warna
~ Bau
~ Aceptabilitas

2. PENETAPAN VISKOSITAS
 Alat : Viskometer cup and bob
 Cara Kerja :
1. Alat dinyalakan.
2. Memilih notor yang sesuai, lalu sediaan dimasukkan ke dalam notor tersebut.
3. Notor dipasang pada alat.
4. tombol pemutar alat dinyalakan, jarum penunjuk viskositas dibaca, jika telah konstan
dicatat.
5. Tombol pemuar alat dinyalakan, jarum penunjuk viskositas dibaca, jika telah konstan
dicatat.

3. PENETAPAN DAYA SEBAR


 Alat : Kaca transparan
 Cara Kerja :
- Oleskan hasil sediaan pada kaca transparan.
- Tutup dengan kaca yang lain, kemudian diberi beban.
- Amati perubahan yang terjadi.
- Catat hasil pengamatan.

24
HASIL EVALUASI SEDIAAN OINTMENT

1. ORGANOLEPTIS
 Warna = Kuning
 Bau = Berbau
 Akseptabilitas (didapat dari 10 orang responden)
a. Rasa dingin
Sangat dingin Dingin Kurang dingin Hangat
(1) (2) (3) (4)
Jumlah
0 0 3 7
korespondensi
Total
- - 9 28
perhitungan

Dari hasil grafik diatas dapat disimpulkan bahwa ointment yang kita peroleh
hangat dikulit.

b. Mudah dioleskan/digunakan
Sangat Mudah Sukar dioles Tidak bisa
mudah dioles dioles dioles
(1) (2) (3) (4)
Jumlah
5 4 1 0
korespondensi
Total
5 8 3 -
perhitungan

25
Dari hasil grafik diatas dapat kita simpulkan bahwa ointment yang diperoleh
sangat mudah dioleskan.

c. Mudah dicuci
Sangat Mudah Sukar dicuci Tidak bisa
mudah dicuci dicuci dicuci
(1) (2) (3) (4)
Jumlah
0 0 10 0
korespondensi
Total
- - 30 -
perhitungan

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa ointment yang kita peroleh adalah
sukar dicuci.

26
d. Tekstur
Sangat lembut Lembut Kasar Sangat kasar
(1) (2) (3) (4)
Jumlah
1 8 1 0
korespondensi
Total
1 16 3 -
perhitungan

Untuk tekstur yang kita peroleh terlihat digrafik diatas bahwa yang dihasilkan
ointmentnya lembut.

2. EVALUASI VISKOSITAS
Viskositas Ointment = 125 dpas

3. EVALUASI DAYA SEBAR


BAHAN BOBOT DIAMETER

0 gram 9,2 cm
10 gram 9,3 cm
20 gram 9,5 cm
30 gram 9,7 cm
40 gram 9,9 cm
OINTMENT
50 gram 10 cm
60 gram 10,5 cm
70 gram 10,7 cm
80 gram 10,7 cm
90 gram 10,7 cm

27
Kapasitas Daya Sebar = 10,7 cm

28
PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, tahap awal ialah dilakukan tinjauan
bahan aktif obat, yakni eucalyptus oil. Dari berbagai referensi dapat disimpulkan bahwa
eucalyptus oil ini merupakan minyak mineral yang stabil dalam sediaan krim dan lotion.
Kemudian, ditentukan bentuk sediaan dengan spesifikasi bau, warna, dan pH.
Dilakukan penentuan sediaan ointment dengan bahan aktif eucalyptus oil 5%, dengan bau
aromatic khas eucalyptus, warna putih/kekuningan, dan pH berkisar 4,5 – 6,5.
Setelah itu,dilakukan penentuan formulasi bahan-bahan untuk ointment, diantaranya
basis salep, enhancer, antioksidan, dan pengawet. Dibutuhkan enhancer sebagai peningkat
permeabilitas kulit dan peningkat penetrasi obat pada kulit. Kemudian, dipakai antioksidan
karena minyak mudah teroksidasi dengan udara. Sedangkan menggunakan pengawet,
diharapkan sediaan ini dapat dipakai dalam penggunaan yang lama.
Kemudian, setelah ditentukan bahan-bahan yang akan digunakan, ointment ini dibuat
dengan berbagai formulasi dan berbagai cara kerja. Hal ini bertujuan untuk melihat
perbedaan-perbedaan antara satu formula dengan satu yang lain, terutama dari aspek
aseptabilitas. Disini, dibuat sediaan ointment dengan basis salep hidrokarbon dan basis salep
mudah dicuci dengan air (emulsi).
Dari sediaan yang dibuat, dilakukan evaluasi untuk ointment ini, diantaranya
organoleptis, uji daya sebar, da uji viskositas.
Pada uji evaluasi organoleptis, sediaan ointment ini berwarna kuning dan sedikit
berbau. Kemudian, pada uji aseptabilitas, dilakukan 10 orang responden. Uji aseptabilitas
diantaranya rasa dingin, mudah dioleskan, mudah dicuci, dan teksturnya.

29
KEMASAN SEKUNDER

30
LEAFLET

31
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan RI : Jakarta

Cowe,Raymond C, Paul J Sheskey, & Marian E Quinn. 2009. Handbook of Pharmaceutical


Eksipients : Sixth Edition. Pharmaceutical Press : Britain.

Sweeetman, Sean C. 2009. Martindale : The Complete drug Reference, 36th edition.
Pharmaceutical Press : Britain.

Williams, Lippincott & Wilkins. 2005. Remington : The Science and Practice of Pharmacy,
21st edition. Philadelphia College of Pharmacy and Science : Philadelphia.

32
KELOMPOK II-A

No. NAMA NIM TTD

1 Bayu Prasaja 08040018 1

2 Nur Djahrah Umami 08040019 2

3 Saihun Alif Alfian 08040020 3

4 PD Indrianty P. 08040021 4

5 Prisca Yuniar M. 08040022 5

6 Jasmi Harjo 08040023 6

7 M. Zulkipli Hardi 08040024 7

8 Ikrima Khaerun Nisa 08040025 8

9 Norma Yulina H. 08040026 9

10 Mella Fristia A. 08040027 10

11 Syarifah Hania A. 08040029 11

12 Reny Oktavia S. 08040030 12

13 Feni Ika Nurhayati 08040031 13

14 Anisa Rahma M. 08040033 14

15 Arianty Purnamasari 08040034 15

33

Anda mungkin juga menyukai