Munawir Muhammad 1
1 Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Indonesia
Info Artikel: Abstrak. Buah naga merah merupakan komoditas yang baru dikembangkan di
Diterima : 19 Mei 2018 Wasile Timur. Ketertarikan petani dalam mengusahakan buah naga merah selain
Disetujui : 28 Mei 2018 karena ingin memanfaatkan tanah yang sudah dimiliki petani juga dikarenakan
Dipublikasi : 25 Juli 2018
adanya peluang pasar buah naga merah yang masih terbuka. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui analisis SWOT sebagai strategi perkembangan
Artikel Penelitian usahatani buah naga merah (Hylocereus Costaricensis) di Kecamatan Wasile Timur.
Penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kualitatif.
Keyword: Populasi penelitian yaitu masyarakat yang berusahatani buah naga merah di
Analisis SWOT, Strategi Pengembangan,
Kecamatan Wasile Timur. Untuk mengetahui strategi pengembangan Buah Naga
Usahatani, Buah Naga Merah
Merah di Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur, dilakukan dengan
Korespondensi: menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities. dan Threats).
Munawir Muhammad Berdasarkan hasil penelitian strategi perkembangan usahatani buah naga merah
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, (Hylocereus Costaricensis), dari hasil identifikasi analisis SWOT faktor internal
Indonesia
terhadap lima kekuatan dan lima kelemahan, sementara pada faktor lingkungan
Email: munawirmuhammad2012@yahoo.com eksternal terdapat lima peluang dan lima ancaman. Perpaduan nilai IFAS sebesar
2,94 dan nilai EFAS sebesar 3,04. Dalam diagram SWOT menunjukan bahwa posisi
strategi perkembangan usahatani buah naga merah terletak pada kuadran 1atau
Copyright© Mei 2018 AGRIKAN
strategi yang dibuat dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan
peluang strategi agresif yaitu strategi ini menjukan situasi yang sangat
menguntungkan. Pengembangan buah naga merah di Kecamatan Wasile Timur
memiliki kekuatan dan peluang yang sifatnya menyatu dan saling mendukung
dengan cara menggunakan faktor semua kekuatan untuk memanfaatkan peluang
yang ada..
dibandingkan dengan harga buah-buahan lainnya. 2.1. Analisis Strength Weakness Opportunity
Pengusahaan buah naga merah yang dilakukan Threat (SWOT)
petani Kecamatan Wasile Timur memberikan Untuk mengetahui strategi pengembangan
keuntungan dan layak untuk dilaksanakan. Hal Buah Naga Merah diKecamatan Wasile Timur
ini berarti petani telah berhasil mengusahakan Kabupaten Halmahera Timur, dilakukan dengan
buah naga merah. Perkembangan buah naga menggunakan analisis SWOT (Strengths,
merah di Kabupaten Halmahera Timur cukup Weaknesses, Opportunities. dan Threats). Analisis
menggembirakan yang dibuktikan dengan ini dilakukan dengan menerapkan kriteria
banyaknya petani yang mengusahakan komoditas kesesuaian dengan data kuantitatif dan deskripsi.
buah naga merah, salah satunya di Kecamatan Pembobotan dan scoring dalam analisis
Wasile Timur. Untuk itu penulis tertarik untuk SWOT ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara
mengadakan penelitian dengan judul “Analisis tersebut yang kemudian dijustifikasi dalam
SWOT sebagai strategi pengembangan usahatani bentuk bobot dan skor. Menurut Rangkuti (2004)
buah naga merah (Hylocereus Costaricansis) di ada beberapa langkah yang dilakukan dalam
Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera analisis SWOT, yaitu sebagai berikut :
Timur”. Berdasarkan latar belakang di atas, a. Tahap Pengumpulan Data
masalah yang dikemukakan adalah bagaimana Tahap ini merupakan suatu kegiatan
strategi perkembangan usahatani buah naga merah pengklasifikasian dan pra analisis. Pada tahap ini
(Hylocereus Costaricansis). Tujuan dari penelitian data dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal
ini adalah untuk mengetahui analisis SWOT dan data internal. Data eksternal berasal dari
sebagai strategi perkembangan usahatani buah lingkungan luar (peluang dan ancaman),
naga merah (Hylocereus Costaricansis) di sedangkan data internal berasal dari dalam yaitu
Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera para pelaku pengembangan Buh Naga Merah di
Timur. Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera
Timur (kekuatan dan kelemahan). Tahap ini
II. Metodologi Penelitian menggunakan dua model matriks faktor strategi
Penelitian ini dilaksanakan Di Kecamatan internal. Adapun matriks faktor strategi internal
Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur. disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara a) Pada kolom satu disusun kekuatan-kekuatan
sengaja (purposive), karena Di Kecamatan Wasile dan kelemahan-kelemahan.
Timur, Kabupaten Halmahera Timur, juga b) Pada kolom dua diberi bobot terhadap masing-
merupakan salah satu sentral pengembangan buah masing faktor, mulai dari 1,0 (paling penting)
naga merah. Data dikumpulkan melalui sampai dengan 0,0 (tidak penting), jumlah
wawancara dengan usahatani buah naga merah di bobot untuk semua faktor kekuatan dan
Kecamatan Wasile Timur. Data yang dikumpilkan kelemahan sama dengan 1,0.
berupa data primer dari responden terkait dan data c) Nilai bobot diperoleh dari rata-rata masing-
sekunder dari berbagai instansi baik di tingkat masing pertanyaan dibagi dengan total rata-
Kabupaten maupun Kecamatan. Secara rinci jenis rata pertanyaan yang diberikan oleh responden.
data dan analisis yang digunakan adalah d) Pada kolom tiga diberi skala rating mulai dari
melakukan perumusan strategi pengembangan 4 (Outstanding) sampai dengan 1 (Poor),
buah naga merah. berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
Untuk identifikasi masalah, digunakan kondisi pengembangan pengembangan Buah
analisis SWOT (Strenght, Weaknes, Opportunities, Naga Merah di Kecamatan Wasile Timur
Threat) dengan mengidentifikasi berbagai faktor Kabupaten Halmahera Timur. Pemberian nilai
secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu rating untuk kekuatan bersifat positif (nilai 4 =
usaha (strategi SO, ST, WO, dan WT). Analisis ini Sangat besar, 3 = Besar, 2 = Sedang, dan 1 =
didasarkan pada logika yang dapat Kecil), sedangkan pemberian nilai rating untuk
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peuang ( kelemahan bersifat negative (4 = Kecil, 3 =
opportunities) namun secara bersamaan dapat Sedang, 2 = Besar, dan 1 = Sangat Besar).
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan d) Masing-masing besaran rating merupakan rata-
Ancaman (Threat). rata dari penilaian yang diberikan oleh
responden;
e) Pada kolom empat diisi nilai hasil perkalian
bobot dan rating suatu faktor yang sama. Nilai
29
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 1 (Mei 2018)
hasil kali tersebut merupakan skor g) Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom
pembobotan dari faktor tersebut. empat.
f) Pada kolom lima diberi komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan
bagaimana skor pembobotannya dihitung.
Matriks faktor strategi eksternal disusun sedangkan pemberian nilai rating untuk
dengan langkah-langkah sebagai berikut: ancaman bersifat negatif (nilai 4 = Kecil, 3 =
a. Pada kolom satu disusun peluang-peluang dan sedang, 2 = besar, dan 1 = sangat besar).
ancaman-ancaman. d. Pada kolom empat diisi nilai hasil perkalian
b. Selanjutnya pada kolom dua diberi bobot bobot dan rating suatu faktor yang sama. Nilai
terhadap masing-masing faktor peluang dan hasil kali tersebut merupakan skor
ancaman, mulai dari 1,0 (sangat penting), pembobotan dari faktor tersebut.
sampai 0,0 (tidak penting). Jumlah bobot untuk e. Pada kolom lima diberi komentar atau catatan
semua faktor peluang dan ancaman sama mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan
dengan 1,0. bagaimana skor pembobotannya dihitung.
c. Pada kolom tiga diberi skala rating mulai dari 4 f. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom
sampai dengan 1, berdasarkan pengaruh faktor empat. Nilai tersebut menunjukan bagaimana
tersebut terhadap kondisi pengembangan sistem bereaksi terhadap faktor –faktor strategi
pengembangan Buah Naga Merah di eksternalnya.
Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Berikut tabel 2 analisis strategi faktor
Halmahera Timur. Pemberian nilai rating eksternal (External Strategic Factors Analysis
untuk peluang bersifat positif (nilai 4 = sangat Summary) :
besar, 3 = besar, 2 = sedang, dan 1 = kecil),
2.2. Tahap Analisis Data adalah model analisis SWOT, dimana terdapat
Pada tahap ini, setelah semua informasi empat strategi yang dapat dihasilkan, yaitu strategi
terkumpul, selanjutnya memanfaatkan semua SO, WO, ST, dan WT.
informasi tersebut dalam model-model kuantitatif c. Tahap Pengambilan Keputusan
perumusan strategi. Analisis data yang digunakan
30
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 1 (Mei 2018)
Pada tahap ini, mengkaji ulang dari empat strategi Matriks SWOT dan pada akhirnya dapat disusun
yang telah dirumuskan dalam tahap analisis. suatu rencana strategi yang akan dijadikan
Setelah itu diambillah keputusan dalam pegangan dalam melakukan kegiatan selanjutnya.
menentukan strategi yang paling menguntungkan, Tahap pengambilan keputusan dengan Matriks
efektif dan efisien bagi organisasi berdasarkan SWOT dapat dilihat pada tabel 3.
III. PEMBAHASAN
3.1. Identifikasi Analisis SWOT Faktor Internal
dan Eksternal B. Faktor-Faktor Eksternal
A. Faktor-Faktor Internal Analisis faktor eksternal mengidentifikasi
Analisis faktor internal diperlukan untuk faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bagi pengembangan usahatani buah naga merah di
terhadap strategi pengembangan usahatani buah Kecamatan Wasile Timur, Halmahera Timur.
naga merah sebagai bahan pertimbangan dalam Faktor-faktor eksternal eksternal yang menjadi
perumusan strategi pengembangan. Dari peluang dan ancaman dalam usahatani buah naga
pengamatan dan hasil analisa terhadap responden merah di lokasi penelitian, yaitu sebagai berikut :
petani buah naga merah di lokasi penelitian yaitu a. Peluang (Opportunity)
di Kecamatan Wasile Timur Halmahera Timur, 1. Permintaan buah naga merah meningkat
maka faktor-faktor yang dapat di identifikasi 2. Akses pengangkutan
sebagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki 3. Saluran pemasaran dekat
oleh responden adalah sebagai berikut : 4. Peluang pasar
a. Kekuatan (Strength) 5. Ketersediaan lahan kosong
Beberapa faktor internal yang menjadi b. Ancaman (Treath)
penentu dalam menunjang kekuatan keberhasilan 1. Serangan hama dan penyakit
usahatani buah naga merah diKecamatan Wasile, 2. Adanya persaingan
Timur Halmahera Timur yaitu : 3. Tingginya biaya usahatani
1. Kualitas buah naga merah 4. Kurangnya lembaga pendukung usahatani
2. Meningkatnya produksi buah naga merah buah naga merah
3. Pengalaman usahatani buah naga merah 5. Permainan harga oleh pengumpul
4. Potensi SDA yang dimiliki
5. Ketersediaan sarana pertanian 3.2. Analisis SWOT sebagai Strategi
b. Kelemahan (Weaknesses) Pengembangan Usahatani Buah Naga Merah
1. Peralatan usahatani yang masih sederhana A. Analisis Matriks IFAS (Internal Faktor Analisis
2. Kurangnya pembinaan terhadap petani System)
3. Kurangnya informasi pasar Berdasarkan hasil analisis data kuesioner
4. Lahan budidaya sempit yang dijawab oleh responden, maka penilaian
5. Modal terbatas responden terhadap faktor internal dalam
31
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 1 (Mei 2018)
usahatani buah naga merah diKecamatan Wasile Wasile Timur, Halmahera Timur yang dirangkum
Timur: ke dalam matriks IFAS (Internal Faktor Analisis
Berdasarkan faktor-faktor internal di atas System), lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4
menggambarkan kekuatan dan kelemahan untuk berikut:
mengetahui kodisi buah naga merah di Kecamatan
Berdasarkan hasil perhitunga yang dibuat B. Analisis Matriks EFAS (Eksternal Faktor
pada tabel 4 di atas, diperoleh nilai total IFAS Analisis System)
untuk usahatani buah naga merah sebesar 2,94 Berdasarkan hasil analisis data kuesioner
yang terdiri dari skor kekuatan sebesar 1,85 atau yang dijawab oleh responden terhadap faktor
(64,92 %) dengan skor kekuatan tertinggi 0,48 yaitu eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman
kualitas buah naga merah dan skor kelemahan 1,09 yang dihadapi dalam pengembangan usahatani
atau (35,08 %) dengan skor faktor kelemahan buah naga merah Kecamatan Wasile Timur.
terendah 0,17 yaitu Lahan budidaya sempit. Oleh Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan
karena itu dengan memperhatikan kekuatan dan ancaman adalah sebagai berikut:
kelemahan yang ada, maka usahatani kelapa Setelah mengidentifikasi faktor eksternal
masih menduduki posisi strategis yang cukup kuat berupa peluang dan ancaman terkait dengan
untuk terus dikembangkan karena faktor usahatani tanaman buah naga merah yang
kekuatan lebih dominan daripada faktor dirangkum dan dikuatitatifkan ke dalam matriks
kelemahan. EFAS (Eksternal Faktor Analisis Sistem) pada
Tabel 5.
32
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 1 (Mei 2018)
Berdasarkan hasil perhitunga yang dibuat 3.3. Matriks SWOT (Strength, Weaknesses,
pada tabel 5 di atas, diperoleh nilai total EFAS Opporotuniti, and Threat Matrix)
untuk usahatani buah naga merah sebesar 3,04 Matriks SWOT merupakan alat yang
yang terdiri dari skor peluang sebesar 1,75 atau dipakai untuk menyusun faktor-faktor sebagai
(59,23 %) dengan skor peluang tertinggi 0,45 yaitu alternatif strategis yang dapat menggambarkan
peluang pasar dan skor ancaman 1,29 atau (40,77 secara jelas bagaimana kekuatan dan kelemahan
%) dengan skor faktor ancaman terendah 0,12 yaitu internal yang dihadapi sehingga dapat disesuaikan
Permainan harga oleh pengumpul. dengan peluang dan ancaman yang dimilikinya
Memperhatikan peluang dan ancaman yang ada, dalam pengembangan agribisnis buah naga merah
maka usahatani buah naga merah masih di Kecamatan Wasile Timur, Halmahera Timur.
menduduki posisi yang cukup strategis untuk Alternatif strategi pengembangan usahatani buah
terus dikembangkan karena skor peluang lebih naga merah matriks SWOT, dapat di lihat pada
dominan daripada skor ancaman. tabel 6.
33
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 1 (Mei 2018)
34
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 1 (Mei 2018)
4. Mengoptimalkan lahan budidaya yang sudah 5. Mengunakan SDA dengan tanah yang subur
ada dengan cara pengolahan dan dan kecukupan air disini hal tersebut adalan
pemberantasan hama dan penyakit, pemberian petani sebagai salah satu membantu
pupuk bisa menghasilkan produk berkualitas pengembangan usahatani, karena itu petani
dan peningkatan produksi sehinga petani bisa memanfaatkan SDA dengan sangat baik
memanfaatkan peluang pasar yang ada sebagai sebagai mengurangi belum adanya lembaga
pengembangan usahatani buah naga merah usahatani buah naga merah.
yang lebih menguntungkan petani. d). Strategi W-T
5. Insiatif melakukan pijaman modal di kredit Strategi WT merupakan taktik atau cara
setempat guna melakukan pengembangan yang ditujukan pada pengurangan kelemahan
usaha budidaya buah naga merah dengan cara internal dan menghindar dari ancaman ekternal,
memanfaatkan ketersediaan lahan kosong seperti yang terangkum pada penjelasan berikut
untuk dilakukan memperluas budidaya buah ini :
naga merah. 1. Memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada
c) Strategi S-T dalam meningkatkan informasi. Upaya tersebut
Strategi ST adalah strategi yang mengurangi lembaga pendukung usahatani
menggunakan kekuatan untuk mengurangi atau diKecamatan Wasile Timur belum mendukung
menghindari pengaruh dari ancaman eksternal pengembangaan usahatani buah naga merah.
seperti yang telihat pada penjelasan berikut : 2. Mengupayakan akses bantuan pembiayaan dari
1. Pengendalian hama dan penyakit dengan pemerintah maupun pihak swasta untuk
menggunakan pengalaman, petani rutin menanggulangi tingginya biaya usahatani.
memperhatikan budidaya tujuan mencegah 3. Memperbaiki dan meningkatkan kemitraan
sebelum adanya hama dan penyakit yaitu dengan pengempul buah naga merah yang
petani tepat waktu dalam pembersihan gulam menguntungkan kedua belah pihak,
dan pemberian fungsida pada usahatani buah 4. Mengoptimalkan lahan usahatani yang ada
naga merah. secara optimal tujuan agar pengembangan
2. Meningkatkan mutu produksi buah naga usahatani dapat menjadi harapan petani. Hal
merah guna mengimbangi adanya produk dari ini harus dilakukan yaitu dalam mencegah
luar daerah yang masuk pada dalam pasar. hama dan penyakit.
Peningkatan mutu produksi buah naga merah 5. Tingkatkan ketrampilan tujuan dalam
dilakukan dengan, pemupukan yang cukup pengembangan usahatani dalam pengolahan
serta pemeliharaan yang dilakukan secara maupun perawatan bisa menjadikan hasil
kontinyu dan diperoleh hasil produksi yang produk berkualiatas daya saing dengan produk
lebih baik, sehingga dengan hasil yang baik dari daerah lain.
tersebut produk dalam pasaran mampu
bersaing dengan produk luar daerah. 3.4. Pengambilan Keputusan Alternatif Strategi
3. Reputasi petani dan kualitas produk, Pada Analisis SWOT
meningkatnya produksi buah naga merupakan Berdasarkan penilaian IFAS (Internal Faktor
kekuatan untuk memperkecil ancaman atas, Analisis System) dan EFAS (Eksternal Faktor
kenaikan struktur biaya produksi dan Analisis System) yang dilakukan pada strategi
administrasi pengembangan buah naga merah di Kecamatan
4. miningkatkan hasil panen usahatani buah naga Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur. Maka,
merah didukung tersediaan sarana pertanian dapat dihasilkan nilai total rata-rata IFAS sebesar
untuk pengembangan budidaya buah naga 2,94 dengan skor kekuatan sebesar 1,85 atau (62.84
merah sebagai nilai tambah pendapatan tetapi %) dan nilai kelemahan sebesar 1,09 atau (37.15%)
juga diimbangi dengan harga yang sesui oleh sedangkan nilai total rata-rata EFAS sebesar 3,04
karena itu petani miningkatkan jaringan pasar dari nilai peluang sebesar 1,75 atau (57.57 %) dan
tujuan melihat permintaan konsumen dan nilai ancaman sebesar 1,25 (42.43 %). Untuk
harga buah naga merah bertujuan mencegah mengetahui pengembangan buah naga merah
adanya pedagang membuat harga pada petani Kecamatan Wasile Timur Halmahera Timur
yang tidak sesuai. berdasarkan penilaian faktor internal dan
eksternal, maka dilakukan pengurangan antara
35
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 1 (Mei 2018)
jumlah kekuatan dan kelemahan pada sumbu (X), Dengan demikian diperoleh angka pada
dan pengurangan antara jumlah peluang dan kedua sumbu (X dan Y = 0,76 dan 0,47 yang benilai
ancaman untuk sumbu (Y) maka nilai, X = (S-W) = positif terhadap pengembangan buah naga merah
1,85 – 1,09 = 0.76 dan nilai Y = (O-T) = 1,75-1,29 = di KecamatanWasile Timur Halmahera Timur,
0.47 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 . Analisis Diagram SWOT Strategi Pengembangan Usahatani Buah Naga Merah
Hasil analisis data pada diagram SWOT diperoleh (Hylocereus Costaricensis) di Kecamatan Wasile
kordinat 0,47;0,76 yang mana kordinat ini berada Timur dapat disimpulkan bahwa hasil analisis
pada kuadrat 1 yaitu strategi agresif. Strategi ini SWOT terhadap strategi perkembangan usahatani
menjukan situasi yang sangat menguntungkan. buah naga merah (Hylocereus Costaricensis)
Pengembangan buah naga merah di Kecamatan diperoleh nilai IFAS sebesar 2,94 dan nilai EFAS
Wasile Timur memiliki kekuatan dan peluang sebesar 3,04 dan strategi yang tepat dalam strategi
yang sifatnya menyatu dan saling mendukung, perkembangan usahatani buah naga merah
yaitu dengan cara menggunakan factor semua (Hylocereus Costaricensis) adalah strategi agresif.
kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
B. Saran
IV. PENUTUP Perlu adanya pengembangan tekonologi
A. Kesimpulan usahatani dan pendampingan petani dalam
Dari hasil penelitian yang dilakukan penanganan pasca panen sampai pemasaran buah
peneliti terhadap analisis SWOT sebagai strategi naga merah.
perkembangan usahatani buah naga merah
REFERENSI
Bowman JE. 2008. Good Agricultural Practices and Eurep GAP certification for Vietnam's small farmer-
based dragon fruit industry (710-8). 2008 Joint Annual Meeting, Celebrating the International
Year of Planet Earth. George R. Brown Convention Center, Houston, Texas, 5-9 October 2008.
Cahyono, B. 2009. Buku Terlengkap Sukses Bertanam Buah Naga. Jakarta : Pustaka Mina.
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, 1997, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 1997
Departemen Pertanian, 2005. Pengembangan Agribisnis Buah Naga (dragon fruit) Indonesia dalam
Mencapai Pasar Ekspor. Departemen Pertanian, Jakarta.
Daniel Kristanto, 2009. Buah Naga : Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hardjadinata, 2010. Budidaya Buah Naga Super Red secara Organik. Penebar Swadaya, Bogor.
Hernanto, F., (1996). Ilmu Usaha Tani. Penenbar Swadaya. Jakarta
36
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 11 Nomor 1 (Mei 2018)
Husudo, S . Y., B. Saragih. H. S. Dillon, dan M. Nasution, 2004. Pertanian mandiri jakarta : Gramedia
widiasana Indonesia.
Kartono J dan Soekatri M, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Richard L. Daft, 2010, Era Baru Manajemen, Edward Tanujaya, Edisi 9,Salemba Empat
Rangkuti, Freddy, 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia-Press. Jakarta
Daniel Kristanto. 2009. Buah Naga : Pembudidayaan di Pot dan di Kebun.Penebar Swadaya. Jakarta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Daniel Kristanto. 2009. Buah Naga : Pembudidayaan di Pot dan di Kebun.Penebar Swadaya. Jakarta.
Santoso. 2013. Budidaya buah naga organik di pekarangan, berdasarkan pengalaman petani di
Kabupaten Malang. Iptek Hortikultura.
Soelistyari HT, Siniati K, Lema B, Utomo WH. 2002. The Prospect of dragon fruit development in East
Java. Prosiding Seminar dan Ekspose Teknologi Hasil Pengkajian BPTP Jawa Timur. Malang, 9-
10 Juli 2012.
37