Anda di halaman 1dari 14

JOBSHEET 02

MOTOR DC DAYA KECIL DAN MOTOR DC DAYA BESAR


Laporan Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Mesin DC

Dosen Pengampu:
Bpk. Djodi Antono,B.Tech,M.Eng.

Disusun Oleh :

Dyah Retno Romadhoni

3.39.17.1.09

LT-2E

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018
DAFTAR ISI

JUDUL LAPORAN..................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
JOBSHEET 01.........................................................................................................3
1. Pendahuluan..................................................................................................3
2. Dasar Teori....................................................................................................4
3. Gambar Rangkaian…………..…………………………………………… 8
5. Hasil Percobaan...........................................................................................11
5. Analisa Hasil Percobaan..............................................................................11
KESIMPULAN…..……………………………………………………………... 13
DAFTAR PUSTAKA..………………………………………………………..... 14

ii
NAMA PERCOBAAN : MOTOR DC DAYA KECIL DAN MOTOR
DC DAYA BESAR

NOMOR PERCOBAAN : 02

I. Pendahuluan
Motor adalah mesin yang merubah energi listrik menjadi energi
mekanis. Pada motor arus searah (motor DC) energi listrik yang diubah
adalah energi arus searah yang berasal dari sumber tegangan listrik arus
searah. Dimana sumber tegangan ini dihubungkan kepada rangkaian
medan dan rangkaian jangkar dari motor tersebut. Tentu motor DC
memiliki suatu nilai efisiensi karena tidak mungkin seluruh energi listrik
yang diterima oleh motor diubah menjadi energi mekanis, karena motor
DC memiliki tahanan kumparan jangkar, tahanan kumparan medan,
tahanan sikat dan kontak sikat, koefisien gesek antara sikat dengan
komutator, poros rotor dengan bantalan roda, permukaan rotor dengan
celah udara, sifat ferromagnetik bahan penyusun inti jangkar dan lain
sebagainya, yang menyebabkan sejumlah energi terbuang ataupun diserap
oleh motor selama proses pengkonversian energi tersebut. Motor listrik
ditemukan dalam aplikasi yang beragam seperti industri, blower kipas dan
pompa, peralatan mesin, peralatan rumah tangga, alat-alat listrik, dan disk
drive.

Penggunaan Motor DC di dunia ini luas, namun penggunaan


tersebut tergantung pada jenis motor DC yang digunakan. Tiap jenis motor
DC mempunyai aplikasi tersendiri yang tentunya tidak seefektif jika
menggunakan motor jenis lain untuk keperluan yang sama. Dalam
penggolongan motor DC pada dasarnya digolongkan berdasarkan topologi
rangkaian, yaitu bagaimana motor tersebut disusun dengan komponen lain
yang mendukung kinerjanya. Selain itu juga dapat digolongkan
berdasarkan besar daya yang dihantarkan pada motor, ada motor DC daya
kecil da nada motor DC daya besar.

Pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai motor DC


daya kecil, bagaimana cara kerjanya, dan pengaplikasian pada rangkaian.

3
Selain itu juga kita akan menghitung berapa besar rpm pada motor jika
tegangan sumber dinaikkan sampai nilai tertentu.

II. Dasar Teori

Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan


arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak
mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang
tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung
yang tidak langsung/direct-unidirectional Motor Listrik DC ini biasanya
digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang
menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan
Bor Listrik DC.

Motor DC memiliki putaran per menit atau biasanya dikenal


dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar
searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas
listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC
tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan Motor
Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000
rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan
yang diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan
operasionalnya maka akan dapat memperlambat rotasi motor DC tersebut
sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan operasional akan
membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. Namun ketika tegangan
yang diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi dibawah 50% dari
tegangan operasional yang ditentukan maka Motor DC tersebut tidak dapat
berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan ke Motor
DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan operasional yang
ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas dan
akhirnya akan menjadi rusak.

4
Pada saat Motor listrik DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus
listrik atau daya yang digunakannya, namun pada saat diberikan beban,
jumlah arus yang digunakan akan meningkat hingga ratusan persen bahkan
hingga 1000% atau lebih (tergantung jenis beban yang diberikan). Oleh
karena itu, produsen Motor DC biasanya akan mencantumkan Stall
Current pada Motor DC. Stall Current adalah arus pada saat poros motor
berhenti karena mengalami beban maksimal.

Gambar 1.1 : Bentuk dan Simbol Motor DC


Prinsip Kerja Motor DC

Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu
Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian
yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor
adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan
Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa
komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka
magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet),
ArmatureWinding (KumparanJangkar), Commutator (Komutator) dan
Brushes (kuas/sikat arang).

Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena


elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan,
permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke
magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan

5
bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara
kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan
kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling
tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.

Gambar 1.2 : Prinsip Kerja Motor DC

Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan


berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik.
Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub
selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat
perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap
dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan
dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi
tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara
kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan
berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke
kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya

6
perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada
kumparan diputuskan. Keuntungan utama motor DC adalah sebagai
pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya.

Bagian-Bagian Motor DC

1. Kutub medan

Kutub medan digambarkan sebagai interaksi dua kutub magnet


akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub
medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang
diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan:
kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi
bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih
besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai
penyedia struktur medan.

2. Dinamo

Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil,
dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub,
sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi,
arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.

3. Komutator

Komutator terdapat terutama dalam motor DC. Kegunaannya


adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator
juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Selain itu komutator berfungsi untuk menyearahkan tegangan yang
dihasilkan rotor menjadi tegangan DC.

7
Gambar 1.3 : Bagian-Bagian Motor DC

III. Gambar Rangkaian

Motor DC daya kecil :

Gambar 1.4 : Rangkaian Motor DC Daya Kecil

8
Motor DC daya besar :

Gambar 1.5 : Rangkaian Motor DC Daya Besar

9
IV. Data Hasil Percobaan

Motor DC daya kecil

Putar kanan
No Tegangan Arus (mA) Rpm
1 2 19 386,2
2 4 25 1313,8
3 6 33 2570
4 8 39 3714,8
5 10 45 5124
6 12 49 6019,7
Tabel 1.1 : Hasil Pengukuran Motor DC Daya Kecil Putar Kanan

Putar kiri
No Tegangan Arus (mA) Rpm
1 2 19 319
2 4 26 1558,6
3 6 33 2916
4 8 40 4243,8
5 10 48 5535,2
6 12 56 6840
Tabel 1.2 : Hasil Pengukuran Motor DC Daya Kecil Putar Kiri

Motor DC daya besar


No Tegangan Arus (A) Rpm
1 10 0,6 850
2 20 0,5 1000
3 40 0,4 1150
4 60 0,35 1300
5 80 0,37 1650
6 100 0,39 1800
7 120 0,4 2000
8 140 0,42 2200
9 160 0,43 2400
10 180 0,5 2750
11 200 0,54 2900
12 208 0,6 3000
Tabel 1.3 : Hasil Pengukuran Motor DC Daya Besar
V. Analisa Hasil Percobaan
Motor akan bekerja apabila motor tersebut di suplay oleh sumber
tegangan dan teraliri arus. Besarnya RPM yang dihasilkan oleh motor
tergantung pada besar tegangan yang di suplay pada motor. Semakin besar
tegangan yang disuplay pada motor semakin besar pula RPM yang
dihasilkan pada motor. Sumber tegangan yang di suplay ke motor
menggunakan sumber tegangan DC, karena pada saat ini kita mengukur
motor DC. Untuk mengukur tegangan pada percobaan kali ini
menggunakan RPM meter. Sedangkan untuk mengukur arusnya dalam
percobaan kali ini menggunakan multimeter digital.

Pada motor DC daya kecil dalam percobaan kali ini menggunakan


dynamo dengan kapitansi kecil juga, sedangkan untuk motor DC daya
besar menggunakan rangkaian yang dirangkai pada d’lorenzo.
1.6
:

Rangkaian Praktikum Motor DC Daya Kecil

11
Gambar 1.7 : Rangkaian Praktikum Motor DC Daya Besar
12

KESIMPULAN

1. Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang


mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan
(motion).
2. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat
Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti
Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
3. Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena
elektromagnet untuk bergerak.
4. Meningkatkan tegangan dinamo dan menurunkan arus medan akan
meningkatkan kecepatan pada motor DC.

13
DAFTAR PUSTAKA

Lukas Joko D.A. 2008. Rancangan Listrik Kendali Industri.

http://insauin.blogspot.co.id/2014/12/aplikasi-motor-dc-pada-
aktuator.html

http://elektronika-dasar.web.id/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/

http://zonaelektro.net/motor-dc/

http://elektrosmart22.blogspot.co.id/2016/11/bagian-motor-dc.html

14

Anda mungkin juga menyukai