Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Batang merupakan daerah yang memiliki potensi pariwisata yang
melimpah, banyak tempat yang memiliki keindahan yang tidak kalah jauh dari
daerah lain di Indonesia. Namun saat ini banyak masyarakat yang berasal dari
daerah Batang sendiri yang cenderung menyepelekan potensi yang ada di daerah
Kabupaten Batang dan memilih daerah lain untuk dikunjungi dan menghabiskan
waktu liburannya.
Berdasarkan hal tersebut kami selaku penulis berusaha untuk menggambarkan
dan menunjukka kelebihan – kelebihan yang dimiliki oleh ketiga obyek wisata
yang telah kami teliti, agar banyak masyarakat yang sadar dan akan lebih
memilih obyek wisata sendiri sebelum memutuskan untuk berliburan ke daerah
lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dari hasil Study Tour ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa keunggulan obyek wisata berkaitan dari daerah lain?
2. Kenapa daerah terkait layak untuk dikunjungi?
3. Apa masalah yang dialami obyek berkaitan?
C. Tujuan Penulisan
1. Meningkatkan minat masyarakat terhadap obyek wisata lokal.
2. Membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan kualitas
pariwisata pada daerah lokal.
C. Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui keunggulan obyek wisata di daerah yang kami teliti.
2. Membantu pemerintah dalam mengatasi permasalah dalam penataan.
3. Meningkatkan minat masyarakat pada wisata lokal.

1
BAB II
HASIL PENGAMATAN

A. Pantai Celong

Pantai Celong, merupakan pantai yang sudah berpuluh tahun menjadi ikon
pariwisata tradisional, wisata anak-anak desa di pegunungan yang sudah bosan
hanya melihat-lihat daun padi dan hamparan sawah. Sekali-kali menikmati liukan
gelombang air laut, atau sekedar memandang ombak saling berlomba menebas
bibir pantai, menikmati suasana sunset. Bahkan beberapa pengunjung
menjadikan lokasi ini sebagai tempat hiburan memancing, dengan menyewa
kapal boat kecil ke sedikit tengah laut. Dibandingkan dengan banyak pariwisata
di Kabupaten Batang, Pantai Celong yang berada di Desa Mangunsari, Kecamatan
Banyu Putih, Kabupaten Batang Jawa Tengah memanglah kurang begitu favorit
dikenal, bahkan mungkin oleh sebagian warga di Kabupaten Batang terutama
yang tinggal di bagian barat. Pantai ini memang tidak terlalu menarik untuk
dikunjungi, terutama oleh tourist luar kota yang berselera tinggi. Di samping
kondisi pantai yang kurang terurus, pengunjung yang mau mengakses ke pantai
ini juga harus melewati jalanan yang tidak terlalu representatif sebagai sebuah
lokasi wisata. Kanan kiri jalan ke lokasi memang sangat indah dengan hijauan
pepohonan karet dan randu, dilatari-belakangi oleh area perbukitan indah.
Namun Pantai Celong memiliki beragam permasalahan yang cukup sulit untuk
diselesaikan seperti, sampah di sekitar bibir daratan spot-spot peristirahatan
yang tidak terawat, kondisi airnya juga kurang jernih, mungkin disebabkan oleh
banyaknya sampah-sampah yang “terbuang” di sepanjang garis pantai.
Masa depan pantai ini sebenarnya bisa menjadi lebih menarik dengan penataan
dan pembangunan kembali spot-spot sekitar yang ideal untuk dikunjungi,
memiliki potensi menjadi ikon wisata favorit di Kabupaten Batang. Tentunya,
Pemerintah harus lebih memberi perhatian secara serius dan melibatkan

2
3

pengembang lokal, serta keharusan melibatkan penduduk setempat untuk


pemeliharaannya. Untuk keluasan jalan akses ke pantai serta lokasi pantai sendiri
juga perlu diperhatikan, mengingat keadaan sekarang ini begitu “sempit” dan
kurang terjangkau bus-bus wisata. Bus-bus wisata yang mampu menjangkau
Pantai Celong ini, hanya bus-bus angkutan antar kota. Tantangan yang tidak
kalah “hebat”, adanya rumah-rumah warga yang merata di “seantero” pantai.
Lokasi pantai berdesakan dengan hunian warga, sehingga Pantai Celong seolah
bukan pantai wisata, tetapi sebuah desa dengan corak rumah berjajar di pantai.
Berbagai kendala di atas, sangat berat untuk dirubah. Tanpa merubah “pesona”
perumahan pantai ini, luas pantai sebagai lokasi wisata kurang cukup, dimana
membutuhkan spot-spot yang representatif sebagai lokasi wisata unggulan.
Ataupun, menjadikan perumahan itu sendiri sebagai bagian dari lokasi wisata. Di
beberapa lokasi di pantai ini, terutama di sebelah barat yang berumput, sering
dipergunakan oleh siswa-siswi sekolah sebagai spot perkemahan kecil. Siswa-
siswa sekolah pada musim tertentu, menjadikan Pantai Celong ini sebagai lokasi
“mistis” untuk perenungan malam dan pencarian hakikat jati diri. Perenungan
jati diri dengan iringan hembusan angin malam pantai yang sejuk, di atas rumput
hijau dan bebatuan pantai.
Kita berharap bahwa Pemerintah Kabupaten Batang, segera tanggap terhadap
aspirasi masyarakat ini, agar wisata “seadanya” ini melonjak dan mendatangkan
berkah bagi warganya dan tentunya menaikkan pendapatan daerah Kabupaten
Batang. Terlepas dari semua itu, seburuk apapun sebuah lokasi, maka pengaruh
Sumber Daya Manusia untuk merenovasi dan membangun perlu ditumbuhkan
lebih dahulu. Tanpa SDM yang bermutu dan apresiatif, Pantai Celong akan tetap
tertutup oleh dedaunan karet dan randu yang mulai layu, yang hanya dikunjungi
anak-anak desa yang datang untuk sekedar menikmati hiburan seadanya.
4

B. Pantai Jodo
Pantai Jodoh atau sering disebut juga pantai Buntu ini terletak di desa Sidorejo
kecamatan Gringsing kabupaten Batang provinsi Jawa Tengah.

Seperti kebanyakan pantai-pantai di utara pulau Jawa, pantai ini juga mempunyai
pasir cokelat. Pemandangan asri yang ada di pantai ini sangat memukau. Pantai
ini memang belum mengalami perbaikan atau pembangunan-pembangunan
sebagai penunjang tempat wisata tetapi dengan pemandangan yang alami dan
air laut yang tidak tercemar, pantai ini sangat tidak patut untuk dilewatkan.
Pantai ini juga unik karena di sepanjang pantai ada rel kereta api yang jika kita
beruntung akan menikmati pemandangan yang masih alami dan kereta api yang
hilir mudik lewat.
Walaupun pantai ini belum mengalami pembangunan infrastruktur yang
memadai tetapi para pengunjung tidak perlu khawatir akan kelaparan disana
karena di sepanjang pantai juga sudah banyak masyarakat-masyarakat sekitar
yang berjualan berbagai macam makanan.
Pantai jodoh di kecamatan Gringsing ini memang masih tergolong tempat wisata
baru bahkan belum terlalu terkenal di kalangan wisatawan, ini mungkin karena
kurangnya perhatian yang diberikan dinas pariwisata atas pantai ini. Hal ini bisa
dilihat dari keadaan jalan menuju tempat lokasi sangat buruk dan tidak adanya
petunjuk arah untuk menuju lokasi pantai jodoh tersebut tetapi sekali lagi
wisatawan yang akan berkunjung tidak perlu khawatir karena para wisatawan
bisa bertanya para penduduk di sepanjang jalan menuju pantai ini.
Sedangkan kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar tempat wisata pantai jodoh
ini kebanyakan masyarakat adalah seorang petani. Dan sebagian kecil
masyarakat adalah nelayan, pedagang dan pegawai swasta.
Untuk saat ini jalan menuju tempat wisata pantai jodoh ini hanya dapat di
tempuh dengan sepeda motor atau kendaraan pribadi saja. Sedang untuk bus
5

belum bisa mencapai lokasi, ini karena keadaan jalan yang tidak memungkinkan
untuk dilewati bus.
Karena belum adanya tindakan yang bersifat mendukung dari dinas pariwisata
untuk pelestarian tempat wisata ini, maka pengelola pantai jodoh masih
berpusat dari swadaya masyarakat sekitar tempat wisata.
Semoga kedepannya pemerintah terkait bisa lebih memperhatikan tempat
wisata ini karena sangat sayang jika tempat wisata pantai jodoh dibiarkan begitu
saja.

C. Curug Agung
Curug Agung terletak di Dk. Pagedigan, Ds. Pasusukan, Kec. Bawang, Kab. Batang.
Ketinggian Curug Agung sekitar ±20m yang dibawahnya membentuk genangan
seperti kolam yang bisa digunakan untuk mandi ataupun bermain air dan dan
berfoto oleh para Pengunjung. Tekstur bebatuan di sekitarnya begitu eksotis dan
menakjubkan, mungkrin juga dapat membuat orang yang melihatnya sangat
takjub dan kagum dengan keindahan sekitar curug agung karena bentuknya yang
unik & indah.
Curug Agung saat ini sedang berada daLam Proses Pengelolaan oleh Warga
Setempat yang diharapkan dapat mengundang minat pengunjung guna
menambah tingkat perekonomian warga setempat pada khususnya. Maka dari
itu, pemuda setempat mulai bergotong royong membangun sarana prasarana
untuk mempermudah dan memperindah kondisi Curug. Setiap pengunjung
dikenai biaya parkir motor senilai Rp. 2000,-/Motor.
Seiring bertambahnya Pengunjung, warga berusaha memperluas akses jalan,
diharapkan Mobil dapat masuk sampai ke tempat Parkir, Akan disediakan tempat
bilas untuk Pengunjung yang bermain air, dan kerja bakti warga membersihkan
bebatuan Curug yag samar karena tertutup oleh rimbunnya belukar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka disimpulkan bahwa :
1. Dari semua obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Batang memiliki keunikan
dari segi bentuk maupun suasana.
2. Pemerintah perlu berperan aktif dalam membangun dan menata sarana dan
prasarana yang ada di daerah wisata yang memerlukan penanganan secara
khusus.
3. Perlu adanya kesadaran pada masyarakat untuk membangun dan
mengembangkan obyek wisata agar bisa menjadi kebanggaan bagi masyarakat
setempat.
4. Masing – masing tempat wisata yang kami teliti merupakan tempat yang
berpotensi untuk menjadi tempat wisata yang dengan pengelolaan yang baik
B. Saran
1. Semoga dengan adanya karya tulis ini masyarakat lebih mengenal obyek wisata
di daerah berkaitan.
2. Masyarakat haruslah lebih sadar akan pentingnya menjaga dan membangun
obyek wisata agar dapat menjadikan wilayahnya menjadi wisata yang digemari
masyarakat luas.
3. Masyarakat lebih tahu daerah yang berpotensi sebagai sarana wisata di daerah
Batang.
4. Masyarakat lebih mencintai daerah wisata di daerah Batang.

6
7

DAFTAR PUSTAKA

http://rofhiah.blogspot.co.id/2015/05/wisata-pantai-jodoh-buntu-gringsing.html

http://www.kompasiana.com/muhibbuddin/melirik-keindahan-pantai-celong-
banyuputih-kabupaten-batang_54fffe53a33311916f50f8c9

http://www.mbatang.com/2015/08/wisata-curug-agung-bawang-batang-
jawa.html

Anda mungkin juga menyukai