Anda di halaman 1dari 4

Menagih Janji, Visi dan Misi Presiden

Jokowi
Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jokowi (Intan/setpres)
Jakarta - Pada hari ini genap sudah Presiden Joko Widodo 100 hari memimpin Republik
Indonesia. Sudahkan Jokowi menepati janji-janji sucinya kepada rakyat Indonesia?

Visi Jokowi adalah 'terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong. Sedangkan misinya, Jokowi punya 7 misi besar sebagai berikut:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang


kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara
hukum
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang mandiri, maju, dan sejahtera
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

Sementara itu Jokowi juga punya 9 program unggulan yang diberi nama nawacita, salah
satunya tentang komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Komitmen inilah yang saat ini
dinantikan seluruh rakyat Indonesia agar Presiden Jokowi mengambil langkah tegas
menyelamatkan KPK.

Berikut 9 program unggulan Presiden Jokowi:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga negara
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintah yang bersih,
efektif, demokratis, dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor strategis ekonomi
domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

Rakyat Indonesia, apakah Presiden Jokowi sudah menepati janjinya? detikcom akan
mengulas perjalanan Jokowi dalam 100 hari pertamanya secara eksklusif, pantau terus
perkembangan isu yang selalu panas hanya di detikcom.

Akhiri hari anda dengan menyimak beragam informasi penting dan menarik sepanjang
hari ini, di "Reportase Malam" pukul 01.30 WIB, hanya di Trans TV

Soal Gaji Plus Tunjangan Baru, PNS DKI


Berdecak Kagum dengan Angka yang
Fantastis
Ropesta Sitorus - detikNews
Halaman 1 dari 3

Jakarta - Pemprov DKI Jakarta dalam hari ini melakukan sosialisasi tentang tunjangan kinerja
daerah (TKD) statis dan dinamis bagi PNS dan CPNS. Para pejabat PNS di DKI memang
menerapkan sistem penghitungan TKD yang baru sesuai Pergub nomor 207 tahun 2014. Ada
jumlah TKD yang fantastis dalam Pergub yang diteken Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) pada 29 Desember 2014 itu.
"TKD dinamis adalah usaha Pemda DKI untuk memacu kinerja pada PNS dan CPNS. Kalau
TKD statis diberikan berdasarkan kehadiran dan shift-nya. Sedangkan TKD dinamis
diberikan berdasarkan kinerja prestasi. Intinya, makin baik kinerja kita, TKD-nya makin
tinggi. Batas maksimumnya sebesar TKD dinamis," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) DKI Jakarta Agus Suradika saat membuka acara sosialisasi di ruang Pola Bappeda,
Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/1/2015).
Sistem TKD dinamis ini dikatakannya adalah hal baru di kalangan pegawai negeri di DKI
Jakarta. Dia berujar selama ini ada ungkapan bahwa sistem audir kenerja PNS tidak adil
lantaran berlaku PGPS alias Pintar Goblok Penghasilan Sama.
Namun dengan adanya sistem TKD dinamis, para pegawai akan dinilai secara objektif dan
adil sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Nilai TKD dinamis cukup fantastis. Saat Agus
mencontohkan jumlah tunjangan yang dia terima, para pegawai yang hadir dalam acara
beberapa kali bersorak riuh. Wajar saja Sebab dengan skema yang baru ini, pendapatan para
PNS akan melambung jauh.
"Contohnya saya, TKD statis saya satu bulan sekitar Rp 30 juta, maka TKD dinamis saya
maksimal Rp 30 juta. Dalam satu bulan saya bekerja baik, absensi enggak bolong dan enggak
sakit, kemudian teman-teman eselon 4,3, 2 bisa bekerja bagus, maka saya dapat TKD yang
bagus. Jadi dalam satu bulan ketemulah kurang lebih Rp 74 juta untuk PNS eselon 2 seperti
saya. Itu dalam bentuk uang semua," kata Agus disambut decakan para PNS.
"Wah, dalam sebulan bisa hampir Rp 100 juta dong," kata salah satu pegawai dari wilayah
Jakarta Barat.
Sebelumnya diberitakan, sistem penggajian semua pegawai negeri di lingkungan PNS DKI
menjadi lebih fantastis. Berikut data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta
2015,
perihal rincian take home pay 'fantastis' pejabat struktural Pemprov DKI Jakarta
1. Lurah: Rp 33.730.000
(Gaji Rp 2.820.000, Tunjangan Jabatan Rp 540.000, TKD Statis Rp 13.185.000, TKD Dinamis
Rp 13.185.000 dan Tunjangan Transport Rp 4.000.000)

2. Camat: Rp 44.284.000
(Gaji Rp 3.064.000, Tunjangan Jabatan Rp 1.260.000, TKD Statis Rp 19.980.000, TKD Dinamis
Rp 19.980.000 dan Tunjangan Transport Rp 6.500.000)

3. Kepala Biro: Rp 70.367.000


(Gaji Rp 3.542.000, Tunjangan Jabatan Rp 2.025.000, TKD Statis Rp 27.900.000, TKD Dinamis
Rp 27.900.000 dan Tunjangan Transport Rp 9.000.000)

4. Kepala Dinas: Rp 75.642.000


(Gaji Rp 3.542.000, Tunjangan Jabatan Rp 3.250.000, TKD Statis Rp 29.925.000, TKD Dinamis
Rp 29.925.000 dan Tunjangan Transport Rp 9.000.000)

5. Kepala Badan: Rp 78.702.000


(Gaji Rp 3.542.000, Tunjangan Jabatan Rp 3.250.000, TKD Statis Rp 31.455.000, TKD Dinamis
Rp 31.455.000 dan Tunjangan Transport Rp 9.000.000)

Adapun Besaran Take Home Pay Fungsional/Pelaksana yang bisa diberikan Pemprov DKI
Jakarta:

1. Pelayanan: Rp 9.592.000
(Gaji Rp 1.402.000, Tunjangan Jabatan Rp 180.000, TKD Statis Rp 4.005.000 dan TKD Dinamis
Rp 4.005.000

2. Operasional: Rp 13.606.000
(Gaji Rp 1.816.000, Tunjangan Jabatan Rp 180.000, TKD Statis Rp 5.805.000 dan TKD Dinamis
Rp 5.805.000)

3. Administrasi: Rp 17.797.000
(Gaji Rp 2.317.000, Tunjangan Jabatan Rp 180.000, TKD Statis Rp 7.650.000 dan TKD Dinamis
Rp 7.650.000)

4. Teknis: Rp 22.625.000
(Gaji Rp 2.735.000, Tunjangan Jabatan Rp 180.000, TKD Statis Rp 9.855.000 dan TKD Dinamis
Rp 9.855.000)

Anda mungkin juga menyukai