Oleh:
Kelompok 14
Laily Bestari Putri, S.Kep (131823143009)
Choirina Nur Aziza, S.Kep (131823143010)
Vania Pangestika, S.Kep (131823143040)
Abraham Steven Y, S.Kep (131823143057)
III. Sasaran
Pasien, keluarga pasien, dan pengunjung yang ada selama perawatan di
ruang Isolasi Palem I.
IV. Materi
1. Pengertian Tuberculosis Paru
2. Penyebab Tuberculosis Paru
3. Tanda dan gejala Tuberculosis Paru
4. Cara penularan Tuberculosis Paru
5. Penatalaksanaan Tuberculosis Paru
6. Pencegahan Tuberculosis Paru
7. Perawatan pasien dengan Tuberculosis Paru
V. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Demonstrasi yang terdiri dari:
Cuci tangan
Etika batuk
Menggunakan masker
VII. Media
a. Lembar balik
b. Leaflet
c. Masker
: Peserta
: Meja peserta
: Pemateri
: Fasilitator
IX. Pengorganisasian
Pembimbing. Akademik : Dr. Tintin Sukartini S.Kp., M.Kes.
Kepala ruangan Seruni A : Dolaji, S.Kep., Ns
Pembimbing Klinik : Dwi Maryuni, S.Kep., Ns
Moderator :
Pemateri :
Fasilitator :
Observer dan notulen :
X. Uraian Tugas
No Pengorganisasian Uraian
1. Moderator a) Membuka acara pendidikan kesehatan,
memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b) Menyebutkan kontrak waktu pendidikan
kesehatan.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya
d) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
e) Menutup acara pendidikan kesehatan.
2. Penyuluh a) Menjelaskan materi pendidikan kesehatan
dengan jelas dan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
b) Mendemonstrasikan tatalaksana
pencegahan Tuberculosis Paru
c) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses pendidikan
kesehatan
d) Menjawab pertanyaan peserta.
e) Memberikan atau mengajukan pertanyaan
3. Fasilitator a) Ikut bergabung dan duduk bersama di
antara peserta
b) Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang
bertanya kepadanya.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya materi
yang belum jelas
d) Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal
No Pengorganisasian Uraian
yang dirasa kurang jelas bagi peserta
4. Observer dan notulen a) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta,
serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan
jalannya proses pendidikan kesehatan.
b) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c) Mengamati perilaku verbal dan non verbal
peserta selama proses pendidikan
kesehatan.
d) Mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan
dengan rencana pendidikan kesehatan
e) Menyampaikan evaluasi langsung kepada
penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan
rencana pendidikan kesehatan.
f) Mencatat pertanyaan dan jawaban dari
audience.
XI. Evaluasi
1. Struktur
a) Kesiapan materi
b) Kesiapan SAP
c) Kesiapan media: leaflet, lembar balik
d) Peserta hadir di tempat pendidikan kesehatan minimal 10 orang
e) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan oleh mahasiswa
f) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan di Ruang
Isolasi Palem I RSUD Dr.Soetomo Surabaya
g) Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan
pada hari sebelumnya
2. Proses
a) Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b) Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan yang
disampaikan oleh penyaji
c) Peserta terlibat aktif dalam kegiatan pendidikan kesehatan
d) Peserta mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan
melakukan re-demonstrasi
e) Penyuluh, fasilitator dapat menjawab pertanyaan dari peserta
f) Suasana pendidikan kesehatan tertib dan interaktif
g) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pendidikan kesehatan
3. Hasil
1) Peserta yang datang 10 orang atau lebih
2) Acara dimulai tepat waktu
3) Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang disepakati
4) Peserta memahami materi yang disampaikan oleh penyaji
5) Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan dengan benar yang diajukan penyaji.
6) Peserta mampu menjawab minimal 3 dari seluruh pertanyaan yang
diajukan oleh pemateri
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Pengertian
Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis (TBC). Meskipun dapat menyerang hampir semua
organ tubuh, namun bakteri TBC lebih sering menyerang organ paru (80-85%)
(Depkes, 2008). Tubekulosis yang menyerang paru disebut tuberculosis paru dan
yang menyerang selain paru disebut tuberculosis ekstra paru. Tuberculosis paru
dengan pemeriksaan dahak menunjukkan BTA (Basil Tahan Asam) positif,
dikategorikan sebagai tuberculosis paru menular (Depkes, 2005).
Penyakit TB paru merupakan penyakit menahun, bahkan dapat seumur
hidup. Setelah seseorang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, hampir
90% penderita secara klinis tidak sakit, hanya didapatkan test tuberkulin positif
dan 10% akan sakit. Penderita yang sakit bila tanpa pengobatan, setelah 5 tahun,
50% penderita TB paru akan mati, 25% sehat dengan pertahanan tubuh yang baik
dan 25% menjadi kronik dan infeksius (Jusuf, 2010). Namun ODHA (orang
dengan HIV/AIDS) dengan TB paru aktif yang tidak diobati lebih mungkin
meninggal dalam waktu yang lebih singkat (Green, 2006).
Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan
bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ,
terutama paru-paru.penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas
dapat enimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian. TB diperkirakan sudah
ada di dunia sejak 5000 tahun sebelum masehi, namun kemajuan dalam penemuan
dan pengendalian penyakit TB baru terjadi dalam 2 abad terakhir (Kemenkes RI,
2015).
OAT Dosis
Harian 3 x/minggu
Kisaran Maksimum Kisaran Maksimum/hari
dosis (mg) dosis (mg)
(mg/kg (mg/kg
BB) BB)
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U.F., 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: Penerbit
UI Press.
Achmadi, U.F., 2011. Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan, Jakarta:
Rajawali Press
Aditama, T.Y., 2002. Tuberkulosis Diagnosis, Terapi, dan Masalahnya. Edisi
ke-4. Jakarta: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia: 131
Aditama, T.Y. 2006. Perkembangan Teknologi, Perkembangan Kuman. Jurnal
Tuberkulosis Indonesia. 3(2): ii.
Crofton, A. Horne, M. Miller, F. 2002. Tuberkulosis Klinis. Jakarta : Widya
Medika
Depkes RI, Ditjen PP & PL. 2005. Manual Pemberantasan Penyakit Menular.
Jakarta
Depkes, RI. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Edisi 2
Cetakan ke-2. Jakarta
Green, C. W., 2006. HIV & TB. Yogyakarta:Yayasan Spiritia
Hudoyo, Ahmad, 2008. Tuberkulosis Mudah Diobati. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
International Union Against Tuberculosis and Lung Disease. 2007. Activity
report International Union Against Tuberculosis and Lung Disease. USA
Jusuf, W. M., dkk., 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Departemen
Ilmu Penyakit Paru FK Unair-RSUD Dr. Soetomo.
Kemenkes, RI. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI
Kemenkes RI. 2015. Tuberculosis Temukan, Obati Sampai Sembuh. Jakarta: Pusat
Data dan Informasi Kemenkes RI
DAFTAR HADIR PESERTA PKRS
No Nama TTD
1.
2.
3. 1.
4.
5. 2.
6.
7. 3.
8.
9. 4.
10.
11.
12.
13. 5.
14.
15. 6.
16.
17. 7.
18.
19. 8.
20.
21. 9.
22. 10.
23. 11.
24. 12.
25. 13.
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN
PENDIDIKAN KESEHATAN KESEHATAN
“PERAWATAN PASIEN TB PARU”
DI RUANG ISOLASI PALEM I RSUD Dr. SUTOMO SURABAYA
3. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Surabaya,
Notulen
(..................................................)