Anda di halaman 1dari 2

KANKER KOLOREKTUM

Kanker kolorektum, atau usus, sering dijumpai di Amerika Serikat. Se-

bagian besar kanker kolorektum adalah karsinoma dan biasanya berasal

dari kelenjar sekretorik lapisan mukosa. Sebagian besar kanker kolo-

rektum berawal di polip yang sudah ada sebelumnya

Faktor risiko dari makanan untuk kanker kolorektum mencakup di

tinggi lemak dan rendah serat. Menahan tinja juga

toksin yang terdapat di dalam tinja untuk mencetuskan kanker. Terdapat

faktor risiko genetik untuk kanker kolorektum. Asupan buah dan sayuran

yang tinggi dapat memberikan perlindungan terhadap timbulny

kolorektum dengan cara meningkatkan kandungan serat dalam makanan

dan memberi antioksidan yang dapat melindungi sel dari efek karsinogen.

Adanya polip di kolon dan rektum merupakan indikasi peningkatan risiko

pembentukan kanker

Gambaran Klinis

et

toksin-

Perubahan kebiasaan buang air besar, yang menimbulkan diare atau

konstipasi

. Darah yang nyata atau samar dalam tinja

Perangkat Diagnostik

. Pada pemeriksaan dengan jari mungkin teraba adanya massa

. Pemeriksaan darah samar untuk tinja dapat mengindikasikan adanya

kanker

Identifikasi dini polip dengan pemeriksaan jari, proktosigmoido

(pemeriksaa

selang berlampu melalui rektum), atau kolonoskopi (pemeriks

skopi

n rektum dan kolon sigmoid dengan memasukkan sebuah

aan selu-

.
rekum dan kolon dengan sebuah lensa serat optik), serta pengang

katan secara bedah semua polip yang dapat mencegah pembentukan

kankerpat memperkirakan siapa yang paling berisiko mender olo

tersebut. Hal ini memungkinkan dilakukannya tindalk

cegahan yang sesuai.

menderita

tindakan-tindakan pen

berisiko

Dalam waktu dekat penanda-penanda genetik untuk

ngan kanker kolorektum, terutama antigen karsinoembrionik

noembryonic antigen, CEA), mungkin bermanfaat untukeif

dini kekambuhan kanker kolorektum. Kadar CEA bukan me

alat penapis yang baik untuk populasi umum karena kadar CEA yana

dapat diukur hanya timbul pada kanker stadium lanjut. Selain itu

kesalahan (prediksi adanya kanker) sering terjadi.

Pemeriksaan darah untuk antigen-antigen spesifik yang berkai

Tindakan-tindakan pencegahan perlu dilakukan dan mencakup pendi

dikan mengenai diet agar individu meningkatkan asupan buah, sayur

makanan kasar, dan padi-padian untuk meningkatkan massa

Penatalaksanaan

mengurangi lemak, dan menyediakan antioksidan

Apabila terdapat kanker kolorektum, maka diperlukan tindakan bedah

dengan atau tanpa kemoterapi selanjutnya.

Pertimbangan Geriatrik

Kanker kolorektum biasanya timbul pada orang berusia lanjut. Reko-

mendasi untuk pemeriksaan dengan jari da

mar di dalam tinja biasanya dimulai setelah usia 40 tahun, sed

visualisasi rektum dan kolon dianjurkan setel

n pemeriksaan darah sa-

angkan

usia 50 tahun

Anda mungkin juga menyukai