Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah SMAN 6 KEDIRI

4.1.2 Gambaran Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah Jenis Kelamin,

Usia, Jabatan, Pendidikan Terakhir, dan Lama Bekerja :

a. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin :

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah
No Jenis Kelamin Presentase
Responden
1 Laki-Laki 29 47%
2 Perempuan 33 53%
Jumlah 62 100%
Sumber:Data Diolah, 2018

Gambar 4.1
Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
47%
53% Laki-laki
Perempuan

Sumber: Datadiolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar diagram 4.1 diatas dapat dilihat

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 29


responden atau 47%. Jenis kelamin perempuan sebanyak 33 responden atau

53% .Hasil tersebut menunjukkan bahwa seorang perempuan memilik

kemampuan dalam mengajar yang baik dibanding seorang laki-laki, karena

memiliki sikap ke ibuan dan sabar dalam membimbing murid-muridnya.

b. Karakteristik responden berdasarkan Usia

Dari hasil penelitian jumlah responden usia dapat dilihat pada tabel

4.2 dan gambar diagram 4.2 dibawah ini :

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase
Responden
> 20 tahum 7 11%
> 30 tahun – 40 tahun 46 74%
> 40 tahun 9 15%
Jumlah 62 100%
Sumber : Diolah diolah peneliti, 2019

Gambar 4.2
Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia
11%
15% > 20 tahun
> 30 tahun - 40 tahun
> 40 tahun
74%

Sumber Data : Diolah oleh peneliti, 2019

Berdasarkan tabel 4.2 dan diagram gambar 4.2 diketahui reponden

memiliki usia > 20 tahun sebanyak 7 responden atau 11%, responden yang
memiliki usia > 30 tahun - 40 tahun sebanyak 46 atahu 74% dan reponden

memiliki usia > 40 tahun sebanyak 9 responden atau 15%. Pada usia 30-40

tahun merupakan usia produktif kerja, dimana pada usia 30 – 40 tahun seorang

guru memiliki semangat kerja dan sudah sangat berpengalaman dalam

mengajar karena sudah memiliki wawasan yang luas.

c. Karakteristik responden berdasarkan Jabatan

Dari hasil penelitian jumlah responden berdasarkan jabatan yang dapat

dilihat pada tabel 4.3 dan gambar diagram 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
No Jabatan Jumlah Presentase
Responden
1 Kepala Sekolah 1 2%
2 Guru 61 98%
Jumlah 62 100%
Sumber Data : Diolah oleh peneliti, 2019

Gambar 4.3
Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

2%
Jabatan

Kepala Sekolah
98%
Guru

Sumber Data : Diolah oleh peneliti, 2019

Pada tabel 4.3 dan diagram gambar 4.3 diketahui jabatan responden

sebagai kepala sekolah sebanyak 1 atau 2%. Jabatan sebagai guru sebanyak
61 atau 98%. Hal tersebut dikarenakan dalam sebuah instansi atau sebuah

perusahaan hanya memiliki satu seorang pemimpin. Begitupula di SMAN 6

Kediri hanya memiliki 1 kepala sekolah dan sebanyak 61 responden adalah

seorang guru.

d. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Dari hasil penelitian jumlah responden berdasarkan pendidikan

terakhir yang dapat dilihat pada tabel 4.4 dan gambar diagram 4.4 sebagai

berikut :

Tabel 4.4
Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakahir
Pendidkan Jumlah Responden Presentase

Diploma - -
S1 23 37%
S2 39 63%
Jumlah 62 100%
Sumber : Datadiolah, 2019

Gambar 4.4
Diagram Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir

37%
S1
63%
S2

Sumber Data : Diolah oleh peneliti, 2019


Pada tabel 4.4 dan diagram gambar 4.4 diketahui pendidikan

terakhir responden S1 sebanyak23 responden atau 37%. Tingkat S2 sebanyak

39 responden atau 63%. Dari keterangan tersebut diketahui tingkat pendidikan

terakhir terbanyak adalah tingkat S2 Hal tersebut dikarenakan pendidikan

yang tinggi mendukung kualitas kerja bagi seorang guru. Karena dengan

tingkat pendidikan yang tinggi akan menambawah wawasan dalam mengajar.

e. Karakteristik responden berdasarkan Lama Bekerja

Dari hasil penelitian jumlah responden berdasarkan lama bekerja yang

dapat dilihat pada tabel 4.5 dan gambar diagram 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5
Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Responden Presentase

< 1 tahun - -
1 – 5 tahun 32 52%
6 – 10 tahun 26 42%
> 10 tahun 4 6%
Jumlah 62 100%
Sumber : Datadiolah, 2019

Gambar 4.4
Diagram Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja
6%

1 - 5 tahun
42% 52%
6 - 10 tahun
> 10 tahun

Sumber Data : Diolah oleh peneliti, 2019


Dari tabel 4.5 dan diagram gambar 4.5 dilihat dari lamanya bekerja

karyawan 1 – 5 tahun sebanyak 32 responden atau 52% dan 6 – 10 tahun

sebanyak 26 atau 42% responden serta>10tahun sebanyak 4 atau 6%

responden.Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa karyawan paling lama

bekerja selama1- 5 tahun. Hal tersebut dikarenakan banyaknya guru yang baru

selesai menempuh masa pendidikannya.

4.1.3 Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri atas variabel bebas Motivasi (X1) dan Sarana (X2)

serta variabel terikat Kinerja Guru (Y). Dibawah ini adalah tanggapan guru di

SMA Negeri 6 Kediri :

Adapun tanggapan dari responden dari variabel bebas dan terikat adalah

sebagai berikut :

a. Variabel Motivasi (X1)

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi
Item SS S N TS STS Rata-
F % F % F % F % F % Rata
X1.1 16 25,8 31 50 15 24,2 - - - - 2,49
X1.2 6 9,7 33 53,2 23 37,1 - - - - 2,31
X1.3 11 17,7 30 48,4 21 33,9 - - - - 2,38
X1.4 5 8,1 26 41,9 31 50 - - - - 2,22
X1.5 7 11,3 28 45,2 27 43,5 - - - - 2,28
X1.6 9 14,5 30 48,4 23 37,1 - - - - 2,34
X1.7 11 17,7 32 51,6 19 30,6 - - - - 2,4
Rata” 3,25 10,5 7,95 - - 16,42
Sumber : Data Diolah, 2019
Berdasarkan diskripsi data pada tabel 4.6 jawaban responden dapat

didiskripsikan sebagai berikut :


1. Item X1.1 :Saya mendapat pujian dari kepala sekolah hingga bersemangat

untuk bekerja. Pada tabel 4.6 diketahui responden menyatakan sangat

setuju sebanyak 16 atau 25,8%. Responden menyatakan setuju sebanyak

31 atau 50%. Responden yang menyatakan netral sebanyak 15 atau 24,2%

dengan rata-rata 2,49. Artinya banyak nya responden yang menyatakan

setuju karena kepala sekolah selalu memberikan pujian kepada guru demi

meningkatkatkan semangat guru dalam mengajar.

2. Item X1.2 : Saya merasakan suasana sekolah yang nyaman untuk bekerja

Pada tabel 4.6 diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 6

atau 9,7%. Responden menyatakan setuju sebanyak 33 atau 53,2%.

Responden yang menyatakan netral sebanyak 23 atau 37,1% dengan rata-

rata 2,31. Artinya banyak nya responden yang menyatakan setuju karena

suasana disekolah membuat guru merasa nyaman dalam bekerja.

3. Item X1.3 : Saya mempunyai peluang untuk lebih baik sama seperti

guru/karyawan lainnya Pada tabel 4.6 diketahui responden menyatakan

sangat setuju sebanyak 11 atau 17,7%. Responden menyatakan setuju

sebanyak 30 atau 48,4%. Responden yang menyatakan netral sebanyak 21

atau 33,9% dengan rata-rata 2,38. Artinya banyak nya responden yang

menyatakan setuju karena guru merasa mempunyai banyak peluang untuk

meningkatkan kinerjanya lebih baik lagi.

4. Item X1.4 : Saya mendapat dukungan dari kepala sekolah untuk mencapai

kinerja yang baik. Pada tabel 4.6 diketahui responden menyatakan sangat

setuju sebanyak 5 atau 8,1%. Responden menyatakan setuju sebanyak 26


atau 41,9%. Responden yang menyatakan netral sebanyak 31 atau 50%

dengan rata-rata 2,22. Artinya banyak nya responden yang menyatakan

netral karena kepala sekolah kadang-kadang member dukungan kepada

guru agar bisa mengajar lebih baik lagi.

5. Item X1.5 : Saya akan melaksanakan kewajiban sebagai guru yang baik

Pada tabel 4.6 diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 7

atau 11,3%. Responden menyatakan setuju sebanyak 28 atau 45,2%.

Responden yang menyatakan netral sebanyak 27 atau 43,5% dengan rata-

rata 2,28. Artinya banyak nya responden yang menyatakan setuju karena

sebuah tanggung jawab yang telah diberikan kepada guru merupakan

sebuah amanat, maka hal tersebut memotivasi guru memenuhi kewajiban

sebagai seorang guru yang baik.

6. Item X1.6 : Saya mendapat apresiasi dari kepala sekolah atas prestasi kerja

saya. Pada tabel 4.6 diketahui responden menyatakan sangat setuju

sebanyak 9 atau 14,5%. Responden menyatakan setuju sebanyak 30 atau

48,4%. Responden yang menyatakan netral sebanyak 23 atau 37,1%

dengan rata-rata 2,34. Artinya banyak nya responden yang menyatakan

setuju karena kepala sekolah selalu memberikan apresiasi kepada setiap

guru yang memiliki prestasi kerja yang bagus.

7. Item X1.7 : Saya mendapat apresiasi dari rekan guru atas prestasi kerja

saya Pada tabel 4.6 diketahui responden menyatakan sangat setuju

sebanyak 11 atau 17,7%. Responden menyatakan setuju sebanyak 32 atau

51,6%. Responden yang menyatakan netral sebanyak 19 atau 30,6%


dengan rata-rata 2,4. Artinya banyak nya responden yang menyatakan

setuju karena sesama guru saling memberikan dukungan dan apresiasi atas

kerja yang bagus.

Dapat dilihat pada tabel 4.6 diketahui nilai rata-rata setiap

pengukuran skala, rata-rata paling besar adalah responden menyatakan

setuju sebesar 10,5 hal tersbut dapat disimpulkan bahwa sebuah motivasi

yang diberikan oleh sekolah kepada semua guru dapat membuat guru

semakin meningkatkan kinerjanya.

b. Variabel Sarana (X2)

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Variabel Sarana

Item SS S N TS STS Rata-


F % F % F % F % F % Rata
X2.1 14 22,6 33 53,2 15 24,2 - - - - 2,47
X2.2 9 14,5 27 43,5 26 41,9 - - - - 2,31
X2.3 12 19,4 34 54,8 16 25,8 - - - - 2,44
X2.4 17 27,4 27 43,5 18 29 - - - - 2,47
X2.5 13 21 32 51,6 17 27,4 - - - - 2,44
X2.6 13 21 29 46,8 20 32,3 - - - - 2,41
X2.7 41 66,1 17 27,4 4 6,5 - - - - 2,85
Jumlah 5,95 9,95 5,8 - - 17,39
Sumber : Data Diolah, 2019
Berdasarkan diskripsi data pada tabel 4.7 jawaban responden dapat

didiskripsikan sebagai berikut :

1. Item X2.1 :Kondisi bangku baik Pada tabel 4.7 diketahui responden

menyatakan sangat setuju sebanyak 14 atau 22,6%. Responden

menyatakan setuju sebanyak 33 atau 53,2%. Responden yang menyatakan

netral sebanyak 15 atau 24,2% dengan rata-rata 2,47. Artinya banyak nya

responden yang menyatakan setuju karena fasilitas bangku yang diberikan


oleh sekolah sangat baik, sehingga membuat guru nyaman dalam mengajar

dan murid nyaman dalam belajar.

2. Item X2.2 : Kondisi ruang UKS baik Pada tabel 4.7 diketahui responden

menyatakan sangat setuju sebanyak 9 atau 14,5%. Responden menyatakan

setuju sebanyak 27 atau 43,5%. Responden yang menyatakan netral

sebanyak 26 atau 41,9% dengan rata-rata 2,31. Artinya banyak nya

responden yang menyatakan setuju karena tersedianya ruang UKS yang

baik di sekolah membuat guru merasa kesehatan dalam mengajarnya

terjamin.

3. Item X2.3 : Terdapat perabot pendukung administrasi. Pada tabel 4.7

diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 12 atau 19,4%.

Responden menyatakan setuju sebanyak 34 atau 54,8%. Responden yang

menyatakan netral sebanyak 16 atau 25,8% dengan rata-rata 2,44. Artinya

banyak nya responden yang menyatakan setuju karena dalam sekolah

terdapat perabot yang menunjang guru dalam mengajar.

4. Item X2.4 : Sudah adanya alat peraga dengan kondisi baik Pada tabel 4.7

diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 17 atau 27,4%.

Responden menyatakan setuju sebanyak 27 atau 43,5%. Responden yang

menyatakan netral sebanyak 18 atau 29% dengan rata-rata 2,47. Artinya

banyak nya responden yang menyatakan setuju karena sekolah

memberikan alat peraga yang bermanfaat bagi guru dan murid dalam

kondisi fisik yang baik.


5. Item X2.5 : Adanya alat percobaan dengan kondisi baik.Pada tabel 4.7

diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 13 atau 21%.

Responden menyatakan setuju sebanyak 32 atau 51,6%. Responden yang

menyatakan netral sebanyak 17 atau 27,4% dengan rata-rata 2,44. Artinya

banyak nya responden yang menyatakan setuju karena sekolah

memberikan fasilitas alat percobaan yang memiliki kondisi fisik yang

baik.

6. Item X2.6 : Adanya perpustakan sekolah untuk menunjang pembelajaran.

Pada tabel 4.7 diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 13

atau 21%. Responden menyatakan setuju sebanyak 29 atau 46,8%.

Responden yang menyatakan netral sebanyak 20 atau 32,3% dengan rata-

rata 2,41. Artinya banyak nya responden yang menyatakan setuju karena

seorang guru ataupun murid akan dapat menambah wawasan dengan

membaca. Maka dari itu sekolah menyediakan perpustakaan bagi guru dan

murid.

7. Item X2.7 : Adanya simbol-simbol kenegaraan Pada tabel 4.7 diketahui

responden menyatakan sangat setuju sebanyak 41 atau 66,1%. Responden

menyatakan setuju sebanyak 17 atau 27,4%. Responden yang menyatakan

netral sebanyak 4 atau 6,5% dengan rata-rata 2,85. Artinya banyak nya

responden yang menyatakan setuju karena tidak jauh dari kebanggaan

sekolah terhadap Indonesia dengan memberikan symbol-simbol

kenegaraan dissetiap kelas.


Dapat dilihat pada tabel 4.7 diketahui nilai rata-rata setiap

pengukuran skala, rata-rata paling besar adalah responden menyatakan

setuju sebesar 9,95 hal tersbut dapat disimpulkan bahwa sebuah sarana dan

fasilitas yang menunjang yang diberikan oleh sekolah kepada semua guru

dapat membuat guru semakin meningkatkan kinerjanya guru dalam

mengajar.

c. Variabel Kinerja Guru (Y)

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru

Item SS S N TS STS Rata-


F % F % F % F % F % Rata
Y1.1 3 4,8 31 50 26 41,9 2 3,2 - - 2,21
Y1.2 6 9,7 32 51,6 24 38,7 - - - - 2,3
Y1.3 2 3,2 34 54,8 25 40,3 1 1,6 - - 2,23
Y1.4 4 6,5 31 50 27 43,5 - - - - 2,25
Y1.5 16 25,8 30 48,4 16 25,8 - - - - 2,48
Y1.6 3 4,8 28 45,2 30 48,4 1 1,6 - - 2,19
Y1.7 3 4,8 35 56,5 24 38,7 - - - - 2,27
Y1.8 1 4,8 35 56,5 24 38,7 - - - - 2,24
Y1.9 2 3,2 41 66,1 19 30,6 - - - - 2,31
Y1.10 4 6,5 31 50 27 43,5 - - - - 2,25
Jumlah 2,3 65,9 43,3 0,15 - 22,73
Sumber : Data Diolah, 2019
Berdasarkan diskripsi data pada tabel 4.8 jawaban responden dapat

didiskripsikan sebagai berikut :

1. ItemY1.1 :Saya menguasai bahan pelajaran yang akan saya berikan pada

siswa Pada tabel 4.8 diketahui responden menyatakan sangat setuju

sebanyak 3 atau 4,8%. Responden menyatakan setuju sebanyak 31 atau

50%. Responden yang menyatakan netral sebanyak 26 atau 41,9%.

Responden yang mentakan tidak setuju sebanyak 2 atau 3,2% dengan


rata-rata 2,21. Artinya banyak nya responden yang menyatakan setuju

karena guru dituntut untuk memahami materi yang akan disampaikan

kepada siswanya. Akan tetapi adapula guru yang menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan yang diberikan, hal tersebut dikarenakan kurangnya

pemahaman guru dalam menyampaikan kepada siswanya.

2. Item Y1.2 : Saya mengelola KBM agar berlangsung baik Pada tabel 4.8

diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 6 atau 9,7%.

Responden menyatakan setuju sebanyak 32 atau 51,6%. Responden yang

menyatakan netral sebanyak 24 atau 38,7% dengan rata-rata 2,3. Artinya

banyak nya responden yang menyatakan setuju karena guru selalu

mengelola KBM agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan guru

3. Item Y1.3 : Saya menguasai landasan pendidikan kurikulam saat ini Pada

tabel 4.8 diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 2 atau

3,2%. Responden menyatakan setuju sebanyak 34 atau 54,8%.

Responden yang menyatakan netral sebanyak 25 atau 40,3%.Responden

yang mentakan tidak setuju sebanyak 1atau 1,6% dengan rata-rata 2,23.

Artinya banyak nya responden yang menyatakan setuju karena guru

selalu menguasai landasan pendidikan kurikulum, akan tetapi adapula

guru yang kurang memahami landasan pendidikan kurikulum yang ada.

4. Item Y1.4 : Saya menggunakan sumber belajar yang variatif dalam

belajar. Pada tabel 4.8 diketahui responden menyatakan sangat setuju

sebanyak 4 atau 6,5%. Responden menyatakan setuju sebanyak 31 atau

50%. Responden yang menyatakan netral sebanyak 27 atau 43,5%


dengan rata-rata 2,25. Artinya banyak nya responden yang menyatakan

setuju karena guru menggunakan summber belajar yang disediakan oleh

sekolah.

5. Item Y1.5 : Saya dapat memimpin kelas saat KBM. Pada tabel 4.8

diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 16 atau 25,8%.

Responden menyatakan setuju sebanyak 30 atau 48,4%. Responden yang

menyatakan netral sebanyak 16 atau 25,8% dengan rata-rata 2,48.

Artinya banyak nya responden yang menyatakan setuju karena guru

harus bisa memimpin kelas saat KBM sedang dimulai.

6. Item Y1.6 : Saya dapat mengelola interaksi selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung Pada tabel 4.8 diketahui responden menyatakan

sangat setuju sebanyak 3 atau 4,8%. Responden menyatakan setuju

sebanyak 28 atau 45,2%. Responden yang menyatakan netral sebanyak

30 atau 48,4%. Responden yang mentakan tidak setuju sebanyak 1atau

1,6% dengan rata-rata 2,19. Artinya banyak nya responden yang

menyatakan netral dan adapulan responden yang menyatakan tidak setuju

karena kurangnya guru dalam memberikan interaksi kepada siswanya.

7. Item Y1.7 : Saya menerapkan metode belajar tertentu agar siswa lebih

mudah menerima materi Pada tabel 4.8 diketahui responden menyatakan

sangat setuju sebanyak 3 atau 4,8%. Responden menyatakan setuju

sebanyak 35 atau 56,5%. Responden yang menyatakan netral sebanyak

24 atau 38,7% dengan rata-rata 2,27. Artinya banyak nya responden yang

menyatakan setuju karena setiap guru memiliki cara tersendiri dalam


mengajar siswanya, hal tersebut untuk memberikan kemudahaan kepada

siswanya dalam mengerti sebuah pelajaran.

8. Item Y1.8 : Saya memberi bimbingan konseling pada siswa Pada tabel

4.8 diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 1 atau 4,8%.

Responden menyatakan setuju sebanyak 35 atau 56,5%. Responden yang

menyatakan netral sebanyak 24 atau 38,7% dengan rata-rata 2,24.

Artinya banyak nya responden yang menyatakan setuju karena guru

memberikan bimbingan konseling terhadap siswanya.

9. Item Y1.9 :Saya mengabsen siswa di kelas Pada tabel 4.8 diketahui

responden menyatakan sangat setuju sebanyak 2 atau 3,2%. Responden

menyatakan setuju sebanyak 41 atau 66,1%. Responden yang

menyatakan netral sebanyak 19 atau 30,6% dengan rata-rata 2,31.

Artinya banyak nya responden yang menyatakan setuju karena setiap

KBM guru tidak lupa untuk mengabsen siswanya dikelas.

10. Item Y1.10 :Saya mengisi jurnal mengajar tiap pelajaran Pada tabel 4.8

diketahui responden menyatakan sangat setuju sebanyak 4 atau 6,5%.

Responden menyatakan setuju sebanyak 31 atau 50%. Responden yang

menyatakan netral sebanyak 27 atau 43,5% dengan rata-rata 2,25.

Artinya banyak nya responden yang menyatakan setuju karena guru

selalu dituntut untuk mengisi jurnal belajar setiap pelajaran.

Dapat dilihat pada tabel 4.8 diketahui nilai rata-rata setiap

pengukuran skala, rata-rata paling besar adalah responden menyatakan

setuju sebesar 65,9 hal tersbut dapat disimpulkan bahwa sebuah kinerja
guru akan selalu ditunjang oleh berbagai pandangan, termasuk memiliki

hal-hal yang dapat meningkatkan kinerja guru, termasuk guru dituntut

untuk memenuhi kewajibannyanya.

4.1.4 Analisis dan Uji Hipotesis

a) Uji Instrumen Data

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahan instrument (Arikunto,2006;140). Menurut Sugiono (2011)

instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan akan mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa tepat suatu tes

dilakukan dengan menggunakan kuisioner dari hasil jawaban responden.

Dengan kata lain, apakah item-item yang tersaji dalam kuisioner benar-

benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Untuk

menguji validitas digunakan teknik kolerasi. Product Moment dengan

menggunakan tariff signifikansi sebesar 5%. Apabila hasil pengukuran r

menunjukkan hasil lebih kecil atau sama dengan taraf signifikansi 5%,

maka item tersebut dinyatakan valid .akan tetapi jika lebih besar dari 5%

maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Item Person Sig. 2- Tarif Keterangan
correlation tailed sig.α
Fasilitas X1.1 0,604 0.000 0.05 Valid
X1.2 0,764 0.000 0.05 Valid
X1.3 0,515 0.000 0.05 Valid
X1.4 0,664 0.000 0.05 Valid
X1.5 0,705 0.000 0.05 Valid
X1.6 0,736 0.000 0.05 Valid
X1.7 0,628 0.000 0.05 Valid
Pelatihan X2.1 0,615 0.000 0.05 Valid
X2.2 0,592 0.000 0.05 Valid
X2.3 0,685 0.000 0.05 Valid
X2.4 0,685 0.000 0.05 Valid
X2.5 0,654 0.000 0.05 Valid
X2.6 0,716 0.000 0.05 Valid
X2.7 0,485 0,000 0.05 Valid
Kinerja Guru Y1.1 0,520 0.000 0.05 Valid
Y1.2 0,704 0.000 0.05 Valid
Y1.3 0,367 0.003 0.05 Valid
Y1.4 0,579 0.000 0.05 Valid
Y1.5 0,579 0.000 0.05 Valid
Y1.6 0,535 0.000 0.05 Valid
Y1.7 0,586 0,000 0.05 Valid
Y1.8 0,611 0,000 0.05 Valid
Y1.9 0,574 0,000 0.05 Valid
Y1.10 0,449 0,000 0.05 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2019

Dari tabel 4.9 terlihat bahwa nilai signifikansinya < 0.05 .

berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen yang

digunakan valid sebagai intrument dalam penelitian atau pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang

diteliti.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Indriantoro dan Supomo (2009;154) reliabilitas merujuk

pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya


untuk digunakan sebagai alat pengumpul konsistensi dan stabilitas dari

sebuah skor atau skala pengukuran.

Untuk mengetahui reliable atau tidaknya suatu instrument

pengambilan data dari suatu penelitian dapat dilakukan dengan melihat

nilai koefisien reliabilitas (coefficient reliability). Nilai koefisien

mendekati 1 maka instrument tersebut semakin reliable. Ukuran yang

dipakai untuk menunjukkan pernyataan tersebut reliable, apabila nilai

Cronbach Alpha diatas 0,6.:

Tabel 4.10
Nilai Koefisien Alpha
No Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan
1. 0,00 – 0,20 Kurang reliabel
2. 0,21 – 0,40 Agak reliabel
3. 0,41 – 0,60 Cukup reliabel
4. 0,61 – 0,80 Reliabel
5. 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
Sumber :Sayuti dalam Sujiono (2009)

Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Cronbach’s Koefisien
No Variabel Keterangan
Alpha Alpha
1. Motivasi (X1) 0,777 0,6 Reliabel
2. Sarana (X2) 0,754 0,6 Reliabel
3. Kinerja Guru (Y) 0,741 0,6 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2019

Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa

semua variabel mempunyai Cronbach’s Alphavariabel motivasi 0.777 >

0,60. Variabel sarana 0.754 > 0.60. variabel kinerja guru 0.741 > 0.060.
dari ketiga variabel tersebut diketahui semua nilai signifikannya 0,060

sehingga dapat dikatakan konsep pengukuran masing-masing variabel dari

kuesioner adalah reliabel dan layak digunakan sebagai alat ukur.

b) Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan agar model regresi pada penelitian ini

signifikan dan representative. Uji asumsi klasik digunakan untuk

memperkirakan suatu garis atau persamaan regreasi dengan jalan

meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan tiap observasi terhadap

variabel yang ada dalam model, dan untuk mendapatkan kesimpulan

statistic yang dipertanggung jawabkan (Ghozali,2006).

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, dari variabel dependen, variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali,2006;76). Model regresi

yang baik dalam memiliki distribusi data adalah normal atau mendekati

normal. Untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak

dilakukan dengat melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk suatu garis lurus diagonal, ploting data akan dibandingkan

dengan garis diagonal.

Gambar 4.6
Grafik Normal P.P Plot Of Regression
Sumber : Data primer diolah, 2019

dari gambar 4.6 P-Plot yang disajikan diatas, diketahui bahwa

distribusi data mengikuti garis diagonalnya. Hal ini sesuai dengan yang

dikatakan oleh Ghozali (2006:77) “ Jika distribusi data adalah normal,

maka garis yang menggambarkan data sesuangguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya”. Oleh karena itu, grafik diatas menunjukkan bahwa

model regresi pada penelitian ini layak dipakai karena memenuhi asumsi

normalitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi

normal.

Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardize
d Residual
N 62
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.95371395
Most Extreme Differences Absolute .100
Positive .100
Negative -.078
Test Statistic .100
Asymp. Sig. (2-tailed) .199c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data diolah peneliti, 2019

Selain dengan menggunakan P-Plot yang sudah distandarkan serta

menggunakan analisis komogorov-smirnov. Kurva nilai residual

terstadarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai asymp.sig.

>α(0.05). perhitungan yang terdapat pada tabel 4.12 diatas dapat

digunakan untuk membuktikan label normal pada model yang digunakan.

Tampak hasil Asymp.Sig.(2-tailed) (0.199> 0.05) menunjukkan label yang

normal pada model yang digunakan.

2. Uji Multikoliniearitas

Salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak terdapat

kolerasi yang sempurna atau kolerasi tidak sempurna tetapi relative sangat

tinggi pada variabel-variabel bebasnya. Menurut Ghozali (2006)

menyatakan bahwa, jika terdapat multikolinieritas sempurna maka akan

berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan serta standar deviasi

akan menjadi tak hingga, jika multikolinieritas kurang sempurna maka

koefisien regresi meskipun berhingga akan mempunyai standar deviasi

yang besar, berarti pula koefisien-koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan

mudah.

Dengan kata lain uji multikolinieritas berarti adanya hubungan

linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel

yang ,emjelaskam dari regresi. Tujuannya untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas, metode


yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dengan

menggunakan tolerance and variance inflation factor (VIF). Bila nilai VIF

< 10 maka tidak terjadi multikolinieritas dan bila nilai VIF > 10 maka

terjadi multikolinieritas

Tabel 4.13
Hasil Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Motivasi .652 1.533
Sarana .652 1.533
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber : Data diolah peneliti, 2019

Uji multikolinearitas pada tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa

variabel motivasi (X1) memiliki nilai tolerence sebesar 0.652 > 0.01 dan

nilai VIF sebesar 1,533 < 10. Variabel sarana (X2) memiliki nilai

tolerencesebesar 0.652 > 0.01 dan nilai VIF sebesar 1,533 < 10. Dari

penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi dan sarana

tidak terjadi multikolinearitas atau terjadi ortogonal karena nilai tolerence

> 0.01 dan VIF < 10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan yang lain

(Ghozali,2006;105). Model yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas.


Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan metode grafik

parkgleyer,uji koefisien rank sperman yaitu mengkolerasi antar

absoluterasichal hasil regresi dengan semua variabel bebas. Bila

probabilitas hasil kolerasi lebih kecil heteroskedastisitas 0,05 (5%) maka

persamaan regresis tersebut

Gambar 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data diolah peneliti, 2019

Dari hasil uji heteroskedastisitas yang disajikan dalam gambar

scatterplot terlihat bahwa data menyebar tidak teratur diatas maupun

dibawah angka 0 sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan

regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas

(terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat yang lain).

Cara kedua untuk mengetahui apakah tidak terjadi

heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas bisa dilihat dengan

menggunakan uji spearman rho. Jika probabilitas (nilai sig) > 0.05 maka

H0 tidak ditolak, jika probabilitas (nilai sig) < 0.05 maka H0 ditolak.
Tabel 4.14
Hasil Uji Spearman Rho

Correlations
Unstandardize
Motivasi Sarana d Residual
Spearman's rho Motivasi Correlation Coefficient 1.000 .534** .060
Sig. (2-tailed) . .000 .646
N 62 62 62
Sarana Correlation Coefficient .534** 1.000 .099
Sig. (2-tailed) .000 . .446
N 62 62 62
Unstandardized Residual Correlation Coefficient .060 .099 1.000
Sig. (2-tailed) .646 .446 .
N 62 62 62
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data diolah peneliti, 2018

Diketahui pada tabel 4.14 besarnya signifikan pada variabel

motivasi(X1) adalah 0,646 > 0.05. dan pada variabel sarana (X2) adalah

0,446 > 0.05. Artinya kedua variabel tidak terjadi heteroskedastisitas.

c) Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah salah satu alat analisis

peramalan nilai pengaruh dan variabel bebas atau lebih terhadap variabel

terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau

hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan saty variabel

terikat, Riduwan (2008;152).

Tabel 4.15
Persamaan Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 22.145 3.820 5.797 .000
Motivasi .085 .153 .080 .557 .579
Sarana .437 .154 .407 2.841 .006
a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Sumber : Data dioalah peneliti, 2019

Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

𝐘 = 𝛂 + 𝒃𝟏 𝑿𝟏 + 𝒃𝟐 𝑿𝟐 + 𝐞𝐢

Dari hasil analisis persamaan regresi tersebut, dapat disusun


persamaan regresi, yaitu :

𝐘 = 𝟐𝟐, 𝟏𝟒𝟓 + 𝟎, 𝟎𝟖𝟓𝑿𝟏 + 𝟎, 𝟒𝟑𝟕𝑿𝟐 + 𝟑, 𝟖𝟐𝟎

a) Konstanta (a) = 22,145 Jika variabel motivasi dan sarana tidak ikut

mempengaruhi kinerja guru atau dengan kata lain, jika semua variabel

independen bernilai nol, maka kinerja guru akan bernilai sebesar

22,145.

b) Koefisien motivasisebesar 0,085 artinya menunjukkan bahwa setiap

peningkatan 1% pada variabel motivasi(X1)maka akan meningkatkan

kinerja guru (Y) sebesar 0,085 atau 85%.

c) Koefisien saranasebesar 0,437 artinya menunjukkan bahwa setiap

peningkatan 1% pada variabel sarana(X2) maka akan meningkatkan

kinerja guru (Y) sebesar 0,437atau 43,7%.

d) Error term(e) = 3,820


Artinya setiap peningkatan (penambahan) akan kinerja guru (Y) selain

dipengaruhi oleh kecenderungan meningkat atau menurunya variabel

motivasi (X1) dan sarana (X2) ternyata dipengaruhi oleh variabel lain

yang ikut mempengaruhi kinerja guru (Y) sebesar 3,820 variabel lain

yang dimaksudkan adalah variabel lain yang belum dibahas dalam

penelitian ini.

Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bagaimana pengaruh

variabel motivasi (X1)dan sarana (X2) terhadap variabel kinerja guru (Y).

Pengaruh positif menunjukkan bahwa variabel motivasi (X1) dan sarana

(X2) akan seaarah dengan perubahan variabel kinerja guru (Y). Sedangkan

error term termasuk dalam variabel lain yang juga mempengaruhi kinerja

guru (Y), namun belum ikut dibahas atau disinggungkepastiannya dalam

penelitian sebagai pengaruh kinerja guru.

d) Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan alat bantu

SPSS for windows versi 16.0. Adapun langkah-langkah uji hipotetsis yang

digunakan :

a. Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis

alternatifnya (Ha)

b. Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai tabel.

c. Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan

H0.

d. Langkah 4 : Melakukan uji statistic


e. Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan

penolakan

1. Uji t

Pengujian hipotesis secara parsial dapat diuji dengan menggunakan uji t.

Pengujian t-statistik bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut

Ghozali (2011;98) uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu cariabel dependen. Dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk

mengetahui pengaruh dari maisng-masing variabel independen yang terdiri

dari Motivasi (X1) dan sarana (X2) terhadap kinerja guru (Y) yang

merupakan variabel dependennya.

Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka

probabilitas signifikansi (Ghozali,2011;98) yaitu :

a) Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan

Ha ditolak.

b) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak Ha

diterima..

Pengujian t yang dilakukan menggunakan tingkat signifikan α = 0,05

dengan jumlah sampel (n) = 62 dan variabel bebas yang digunakan (k) = 2.

Degree of freedom (df) yang dihasilkan adalah df= n – k - 1 = 62 – 2 – 1 =

59. Hasil ttabel yang diperoleh adalah 2,001 ketentuan yang digunakan adalah :

Dengan menggunakan pengolahan data pada tabel 4.15 dapat

diuraikan sebagai berikut :


a) Variabel motivasi (X1)

Nilai thitung motivasi adalah 0,557 < ttabel 2,001 atau tingkat signifikan t

motivasi adalah 0,579 > tingkat signifikan α = 0.05, yang berarti H0

diterima dan H1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan pengaruh variabel

motivasi (X1) terhadap kinerja guru(Y) berpengaruh positif namun tidak

signifikan.

Gambar 4.8
Kurva Uji t (Parsial) Motivasi X1terhadap Kinerja Guru Y

.
.
H0 ditolak/H1 diterima . H0 ditolak/H1 diterima
.
.
H0 diterima
.
/H1 Ditolak
.
.
.
-2,001 0,557 2,001

Sumber data diolah peneliti, 2019

b) Variabel Sarana

Nilai thitung sarana adalah 2,8417> ttabel 2,001 atau tingkat signifikan t

sarana adalah 0,006 < tingkat signifikan α = 0.05, yang berarti H0

ditolak dan H2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan pengaruh variabel

sarana (X2) terhadap kinerja guru(Y) berpengaruh positif dan

signifikan.

Gambar 4.9
Kurva Uji t (Parsial) Sarana X2 terhadap Kinerja Guru Y

.
.
H0 ditolak/H2 diterima . H0 ditolak/H2 diterima
.
.
H0 diterima
.
/H2 Ditolak
Sumber data diolah peneliti, 2019

2. Uji F

Uji Goodness of Fit atau uji kelayakan model digunakan untuk

mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai koefisien

determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Menurut Ghozali (2011),

perhitungan stastik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).

Sebaliknya perhitungan statistik disebut tidak signifikan apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.Pengujian ini

menggunakan tingkat signifikan α = 0.05, jumlah sampel (n) = 62 dan

jumlah variabel bebas (k) = 2, dengan numerator (df1) = 2 – 1 = 1dan

denumerator (df2) = 62 – 2 = 60, sehingga F tabel yang diperoleh adalah

3,15. Ketentuan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.16
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 141.697 2 70.849 7.854 .001b
Residual 532.190 59 9.020
Total 673.887 61
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Sarana, Motivasi
Sumber : Data diolah peneliti 2019

Dari tabel 4.16 dapat diuraikan bahwa Fhitung adalah 7,854 > Ftabel

adalah 3.15 atau signifikan F adalah 0,001 < tingkat signifikan α = 0.05,

yang berarti H0 ditolak dan H3 diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa model regresi yang akan dibentuk memenuhi goodness of fit model

atau dapat dikatakan bahwa model regresi yang akan dibentuk dapat

memprediksi variabel dependent Y yaitu kinerja guru.

Gambar 4.9
Kurva Uji F (Simultan) X1, X2, dan terhadap Y

.
.
. H1 ditolak
.
.
.
H1 diterima .
.
.
3,15 7,854

Sumber :Data diolah peneliti, 2018

3. Koefisien Determinan (Adjusted R2)

Dalam uji regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya

koefisien determinasi (R2) keseluruhan R2 digunakan untuk mengukur

ketepatan yang paling baik dan analisis linier berganda. Jika R2yang

diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model

terebut dapat menerangkan variabel bebas motivasi (X1) dan sarana (X2)

terhadap variabel terikat kinerja guru (Y). sebaliknya jika R2 mendekati 0

(nol) maka semakin lemah variabel-variabel bebas Motivasi (X1) dan


sarana (X2) menerangkan variabel terikar Kinerja Guru (Y). selain

melakukan pembuktian dengan uji F dan uji T, perlu juga dicari besarnya

koefisien determinasi (R2) parsialnya untuk masing-masing variabel bebas.

Menghitung R2 untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari

masing-masing variabel bebas motivasi (X1) dan sarana (X2), jika variabel

lainnya konstan terhadap variabel terikat kinerja guru (Y). Semakin besar

nilai R2 maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel

terikat kinerja guru (Y).

Tabel 4.17
Hasil Uji R2
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .719a .517 .501 2.69733
a. Predictors: (Constant), Sarana, Motivasi
Sumber :Data diolah peneliti, 2019

Tabel 4.17 mengungkapkan nilai koefisien korelasi regresi

berganda (R) kemampuan variabel bebas (independent) untuk menjelaskan

variabel terikat (dependent) (R2), tabel R Square (R2) mengungkapkan

bahwa nilai koefisien determinasi atau R Square yang diperoleh dari

penelitian ini adalah 0.517 Dengan kata lain model atau variabel x yang

digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan atau menerangkan

kondisi sebenarnya sebesar yang dijelaskan oleh kedua variabel bebas

yang terdiri dari motivasi (X1) dan sarana (X2). Nilai RSquare adalah

0,517, 0,517 x 100 = 51,7%. Kesimpulannya variabel independent X1 dan


X2 (motivasi dan sarana) mampu menjelaskan variabel kinerja guru

sebesar 51,7% sedangkan 48,3% dijelaskan oleh variabel-variabel

independent lainnya yang tidak dipertimbangkan dalam penelitian.

4.2 Pembahasan

1. Pengaruh Variabel Motivasi (X1) Terhadap Variabel Kinerja Guru (Y)

Pada penelitian ini diketahui variabel motivasi berpengaruh positif

namun tidak signifikan terhadap kinerja guru, hal tersebut dapat dilihat

pada pernyataan responden yang sebagian menyatakan netral, terutama

pada item penyataan keempat yaitu “Saya mendapat dukungan dari kepala

sekolah untuk mencapai kinerja yang baik”.

Salah satu yang dapat mempengaruhi motivasi kerja adalah dengan

adanya apresiasi atau pujian baik dari atasan dalam hal ini kepala sekolah

maupun rekan guru SMAN 6 Kediri. Kurangnya sebuah dukungan atau

apresiasi maupun pujian dari sekolah ataupun rekan guru yang lain

membuat guru kurang termotivasi untuk bekerja lebih baik.

Penelitian ini tidak mendukung penelitian dari Cici Asterya Dewi

(2012) dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru

Honorer (Studi Kasus Guru Honorer SMAN Rumpun IPS Se-kecamatan

Temanggung)”. hasilnya bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh

signifikan terhadap kinerja guru honorer di SMAN Rumpun IPS Se-

Kecamtan Temanggung.
2. Pengaruh Variabel Sarana (X2) Terhadap Variabel Kinerja Guru (Y)

Pada penelitian ini diketahui variabel sarana berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja guru, hal tersebut dapat dilihat pada

pernyataan responden yang sebagian menyatakan setuju, terutama pada

item penyataan ketiga yaitu “Terdapat perabot pendukung administrasi”.

Sarana pendidikan adalah alat langsung untuk mencapai tujuan

pendidikan misalnya ruang, buku, perpusatakaan, laboratorium dan

sebagainya, sarana yang terdapat di SMAN 6 Kediri sudah cukup baik hal

ini dapat di lihat dengan adanya kondisi bangku, meja, papan tulis yang

baik, serta buku teks pelajaran, buku penduan belajar, dan buku referensi

yang cukup lengkap..

Penelitian ini mendukung penelitian dari. Alif Futikha Ulfa (2015)

dengan judul “Pengaruh Sarana prasarana Pendidikan Terhadap Minat

Membaca Literatur Ekonomi dan prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri I Jakenan Pati (studi pada tahun ajaran

2014/1015) ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana dan prasaran

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Luingkungan

kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

3. Pengaruh Variabel Motivasi (X1) dan Variabel Sarana (X2) Terhadap

Variabel Kinerja Guru (Y)

Pada penelitian ini diketahui variabel motivasi dan sarana bahwa

memiliki model regresi yang akan dibentuk memenuhi goodness of fit

model atau dapat dikatakan bahwa model regresi yang akan dibentuk dapat
memprediksi variabel kinerja guru. Dalam sebuah pendidikan memang

dibutuhkannya sebuah motivasi untuk menunjang kinerja guru serta sarana

yang diberikan sekolah untuk membantu kinerja guru

Pada SMAN 6 Kediri sudah dibentuk sebuah motivasi yang baik

sehingga meningkatkan kinerja guru, serta sarana yang memadai, sehingga

guru merasa lebih ringan dalam kinerjanya sebagai guru.

Anda mungkin juga menyukai