Anda di halaman 1dari 70

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-u tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
laporan praktikum teknologi sediaan solid yang berjudul “TABLET ASAM MEFENAMAT
DENGAN METODE GRANULASI”.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, Januari 2019

(Penyusun)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................


DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................................
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................
2.1 Tablet ..............................................................................................................................
2.2 Analgesik-antipiretik ......................................................................................................
2.3 Non Steroidal anti-inflammatory Drugs (NSAIDs) .......................................................
2.4 Asam Mefenamat ...........................................................................................................
2.5 Nyeri ...............................................................................................................................
BAB III : METODA ..............................................................................................................
3.1 Preformulasi atau Monografi Zat Aktif ...........................................................................
3.2 Bahan Tambahan atau Eksipien .......................................................................................
3.3 Rasionalisasi Formula ......................................................................................................
3.4 Formula ............................................................................................................................
3.5 Perhitungan Formula ........................................................................................................
3.6 Cara Kerja ........................................................................................................................
3.7 Evaluasi ............................................................................................................................
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................
4.1 Hasil dan Pembahasan Evaluasi Bahan Aktif ..................................................................
4.2 Hasil dan Pembahasan Evaluasi Granul ..........................................................................
4.3 Hasi dan Pembahasan Evaluasi Tablet ............................................................................
BAB V : PENUTUP ..............................................................................................................
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................................
5.2 Saran ................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
LAMPIRAN ...........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat
dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet dapat berbeda dalam
ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancur, dan dalam aspek lainnya tergantung
pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. Kebanyakan tablet digunakan pada
pemberian obat secara oral atau melalui mulut (Ansel, 1989). Sediaan tablet merupakan
sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga banyak mengalami perkembangan dalam
formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan tablet adalah sediaan lebih kompak, dosisnya
tepat, mudah pengemasannya dan penggunaannya lebih praktis dibanding sediaan yang lain
(Lachman dkk., 1994)
Tablet yang baik harus memenuhi persyaratan mutu fisik dan mutu kimiawi serta
harus dapat memberikan efek terapi untuk mencapai efek tersebut. Bahan obat harus
diabsorpsi oleh tubuh. Sebelum diabsorpsi tablet akan mengalami proses disintegrasi,
disolusi, dan selanjutnya diabsorpsi melalui saluran cerna (Shargel dan Yu, 1988).
Tablet Asam Mefenamat termasuk salah satu tablet yang sering digunakan oleh
masyarakat. Asam Mefenamat merupakan salah satu obat yang berkhasiat analgetik non
narkotik. Dosis awal Asam Mefenamat 500 mg, dilanjutkan dengan 250 mg setiap 6 jam.
Pemerian Asam Mefenamat yaitu serbuk hablur, putih atau putih kekuningan (Depkes RI,
1995 : 538). Dalam hal ini maka dilakukanlah pembuatan tablet Asam Mefenamat serta
evaluasi yang dilakukan terhadap tablet Asam Mefenamat. Dalam pembuatan tablet Asam
Mefenamat ini dimodifikasilah formulasi rancangan yang terdiri dari zat aktif dan zat
tambahan tablet agar dapat dibentuk tablet yang sesuai dengan keinginan
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja evaluasi yang dilakukan terhadap bahan aktif asam mefenamat?
2. Apa saja formulasi yang digunakan dalam pembuatan tablet asam mefenamat?
3. Bagaimana cara perhitungan formulasi dalam pembuatan tablet asam mefenamat?
4. Apa saja evaluasi granul asam mefenamat?
5. Bagaimana cara pembuatan tablet asam mefenamat dengan metode granulasi kering?
6. Apa saja evaluasi tablet asam mefenamat?
1.3.Tujuan
1. Dapat mengetahui cara evaluasi terhadap bahan aktif asam mefenamat
2. Dapat mengetahui formulasi apa saja yang digunakan dalam pembuatan tablet asam
mefenamat
3. Dapat mengetahui perhitungan formulasi tablet asam mefenamat
4. Dapat mengetahui evaluasi granul asam mefenamat
5. Dapat mengetahui cara pembuatan tablet asam mefenamat dengan granulasi kering
6. Dapat mengetahui cara evaluasi tablet jadi asam mefenamat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tablet
Tablet adalah bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang
dibuat dengan pemadatan, kedua permukaannya rata atau cembung.Tablet memiliki
perbedaan dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan. Kebanyakan tipe atau jenis
tablet dimaksudkan untuk ditelan dan kemudian dihancurkan dan melepaskan bahan obat ke
dalam saluran pencernaan. Menurut FI Edisi IV :Tablet adalah sediaan padat mengandung
bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Menurut FI edisi III 1979 :Tablet adalah sediaan
padat, dibuat secara kempa – cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang
digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelican, zat
pembasah atau zat lain yang cocok.
Macam-macam bentuk tablet Bentuk silinder , kubus, cakram, bundar, batang ,
telur/peluru , pipih/sirkuler, oval, cincin, segitiga,segi empat,segi lima, banyak segi,
segiempat, panjang, bentuk hati.
Dikenal dua jenis tablet berdasarkan metode pembuatan, yaitu tablet cetak dan tablet kempa.
1. Tablet cetak
Dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi, umumnya mengandung laktosa dan
serbuk sukrosa salam berbagai perbandingan. Massa dibasahi dengan Etanol
prosentasi tinggi kadar Etanol tergantung dengan kelarutan zat aktif dan bahan pengisi
dalam pelarut, serta kekerasan tablet yang diinginkan. Pembuatan dengan cara
menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan.
Kemudian dikeluarkan dan dibiarkan kering. Tablet cetak agak rapuh sehingga tablet
dapat di potek dan harus hati-hati saat pengemasan dan pendistribusiannya., besar
tekanan pada tablet 25-50 bar.Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal
yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.
2. Tablet kempa
Tablet kempa didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat yang dibuat dengan
cara pengempaan dari sebuah formula dengan memberikan tekanan tinggi (tekanan di
bawah beberapa ratus kg/cm2) pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.
Umumnya tablet kempa mengandung zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat,
desintegran, dan lubrikan, tetapi dapat juga mengandung bahan pewarna, bahan
pengaroma, dan bahan pemanis.Tablet biasanya mempunyai ketebalan kurang dari ½
diameternya.Tablet kempa ganda, tablet kempa yang dibuat dengan lebih dari satu
kali siklus tekanan.
Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh, tablet dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu:
1) Untuk pengobatan lokal
A. Tablet untuk vagina (ovula), digunakan sebagai anti infeksi, anti fungi,
hormon lokal
B. Tablet untuk penis (basila), digunakan sebagai anti infeksi
C. Tablet hisap (lozenges), untuk mulut dan tenggorokan
2) Untuk pengobatan sistemik, per oral. Tablet yang bekerja sistemik dapat
dibedakan menjadi :
A. Shot acting atau jangka pendek : dalam satu hari memerlukan beberapa kali
menelan obat. Obat bekerja tidak lebih dari 8 jam.
B. Long acting atau jangka panjang : dalam satu hari cukup menelan satu tablet.
Obat bekerja tidak lebih dari 8 jam.
2.2 Analgesik-Antipiretik
Analgesik-antipiretik adalah zat-zat yang mampu mengurangi atau menghilangkan
rasa nyeri sekaligus menurunkan panas tubuh. Nyeri adalah perasaan sensori yang tidak baik
dan berkaitan dengan kerusakan jaringan. Nyeri merupakan suatu perasaan pribadi dengan
ambang toleransi yang berbedabeda. Nyeri dianggap sebagai tanda adanya gangguan di
jaringan seperti peradangan dan infeksi.Sedangkan demam pada umumnya adalah suatu
gejala dan bukan merupakan penyakit tersendiri (Tjay dan Rahardja, 2007).
Analgesik merupakan obat yang mampu mengurangi rasa sakit dengan meningkatkan
batas ambang rasa sakit.Analgesik digolongkan menjadi dua kelompok besar, yakni (1)
analgesik non narkotika; dan (2) analgesik narkotika. Analgesik non-narkotika yang umum
digunakan adalah asetosal dan parasetamol, sementara contoh analgesik narkotika adalah
morfin dan heroin.Selain itu, terdapat beberapa analgesik narkotik sintetik seperti meperidin.
Sementara itu, antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan demam (suhu tubuh yang
tinggi). Pada umumnya (90%) analgesik mempunyai efek antipiretik.Karena alasan inilah,
maka analisis obat analgesik dan antipiretik dijadikan satu.Obat-obat analgesik non-narkotik
juga berguna sebagai obat antiinflamasi non steroid atau popular dikenal dengan obat
NSAIDs (non steroid antiinflammatory drugs) (Tjay dan Rahardja, 2007).
Analgesik-antipiretik dapat dikelompokkan sebagai turunan-turunan struktur asam
salisilat seperti asetosal, turunan p-aminofenol seperti parasetamol, turunan asam fenamat
seperti asam mefenamat, turunan asam propionat seperti ibuprofen, ketopren dan naproksen,
derivat asam fenilasetat seperti natrium diklofenak, turunan pirazolon seperti fenilbutazon
dan oksifenbutazon, serta turunan oksikam seperti piroksikam dan meloksikam (Sudjadi,
2012).
2.3 Non Steroidal anti-inflammatory Drugs (NSAIDs)
Obat antiinflamasi utama adalah non steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) dan
glukokortikoid. NSAIDs merupakan obat antiinflamsi yang paling banyak digunakan. Obat
NSAIDs mempunyai tiga efek farmakologi yaitu antiinflamasi, analgesik dan antipiretik.
Obat ini beraksi dengan menghambat enzimsiklooksigenase, selanjutnya terjadi
penghambatan pada produksi prostaglandin dan tromboksan.Obat NSAIDs generasi awal
menghambat baik pada COX-1 dan COX-2, bahkan lebih dominan menghambat COX-1.
Efek antiinflamsi berkaitan dengan penghambatan pada manifestasi inflamasi yaitu
vasodilatasi, edema dan nyeri. Manifestasi inflamasi tersebut diperantarai oleh mediator-
mediator yang merupakan produk dari aksi COX2.NSAIDs beraksi menghambat COX,
menurunkan produksi vasodilator prostaglandin (PGE2 dan PGI2), sehingga menurunkan
vasodilatasi, kemudian menurunkan edema yang terjadi. Lebih lanjut, akumulasi sel inflamasi
akan berkurang (Endro, 2012).
NSAIDs juga termasuk analgesik karena menghambat salah satu manifestasi
inflamasi yaitu nyeri.Pada reaksi inflamasi, prostaglandin mensensitisasi nosiseptor (reseptor
nyeri) terhadap mediator nyeri yaitu bradikinin atau 5-hidroksitriptamin. Secara klinik,
NSAIDs digunakan untuk kasus nyeri ringan hingga moderat seperti arthritis, sakit gigi,
pusing, dan dismenorea (haid) (Munaf, 1994).
Efek antipiretik NSAIDs berkaitan dengan suhu tubuh yang diatur oleh pusat
keseimbangan panas di hipotalamus.Pusat keseimbangan tersebut ibarat suatu termostat.
Kondisi demam (panas) diakibatkan terjadinya gangguan pengaturan keseimbangan panas di
hipotalamus tersebut mengakibatkan kenaikan suhu tubuh.Pada reaksi inflamasi, bakteri
endotoksin menyebabkan pelepasan pirogen yaitu IL-1 dari makrofag, yang menyebabkan
produksi PGE yang dapat mengubah pengaturan suhu menjadi meningkat.Berkaitan dengan
produksi PGE tersebut, COX-2 dan COX-3 berperan dalam patofisiologis demam.NSAIDs
berperan menurunkan panas dengan menghambat produksi PGE tersebut, namun pada
kondisi normal NSAIDs tidak menurunkan suhu tubuh. Artinya, NSAIDs berperan dalam
pengaturan kembali keseimbangan panas pada demam(Endro, 2012) .
2.4 Asam Mefenamat
Asam Mefenamat (FI IV,1995)
Efek farmakologi Asam mefenamat adalah antiinflamasi non steroid derivat asam
fenamat untuk mengatasi rheumatoid arthritis, osteoartritis, desminore, nyeri, peradangan dan
demam.
Mekanisme kerja Menghambat aktivitas enzim cyclooxygenase 1 dan 2, sehingga
menghambat sintesis prostaglandin.
Nasib obat dalam tubuh : Asam mefenamat diabsrobsi pertama kali dari lambung dan
usus selanjutnya obat akan melalui hati diserap darah dan dibawa oleh darah sampai ketempat
kerjanya. 90% asam mefenamat terikat pada protein.
Konsentrasi puncak asam mefenamat dalam plasma tercapai dalam 2 sampai 4 jam
dengan waktu paruh 2 jam. Sekitar 50% dosis asam mefenamat dieksresikan dalam urin
sebagai metabolit 3-hidroksimetil terkonjugasi, dan 20% obat ditemukan dalam feses sebagai
metabolit 3-karboksil yang tidak terkonjugasi.
Kontra indikasi
 Hipersenisitivitas terhadap asam mefenamat atau bahan dalam formulasi
 Riwayat asma, urtikaria, atau reaksi sensitivitas lain dipicu oleh aspirin atau NSAID
lainnya
 Pengobatan nyeri perioperatif dalam pengaturan pembedahan CABG
 Ulserasi aktif atau peradangan kronis dari saluran GI bagin atas atau bawah
 Sudah ada sebelumnya penyakit ginjal
Efek samping
 Sistem pencernaan : mual, muntah diare dan rasa sakit pada abdominal.
 Sistem hematopoetik : leukopenia, eusonophilia, trombocytopenia, dan agranulositopenia
 Sistem syaraf : rasa mengantuk, pusing, penglihatan kabur,dan insomia.
2.5 Nyeri
Menurut The International Associaton for the Study of Pain (IASP), nyeri merupakan
pengalaman sensoris dan emosional tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan
jaringan secara potensial dan aktual. Nyeri sering dilukiskan sebagai suatu yang berbahaya
(noksius, protofatik) atau yang tidak berbahaya (non noksius, epikritik) misalnya: sentuhan
ringan, kehangatan, tekanan ringan. Definisi tersebut menjelaskan konsep bahwa nyeri adalah
produk kerusakan struktural, bukan saja respon sensorik dari suatu proses nosisepsi, tetapi
juga merupakan respon emosional (psikologik) yang didasari atas pengalaman termasuk
pengalaman nyeri sebelumnya.
Pada dasarnya nyeri adalah reaksi fisiologis karena reaksi proyektif untuk
menghindari stimulus yang membahyakan tubuh. Tetapi bila nyeri tetap berlangsung
walaupun stimulus penyebab sudah tidak ada, berarti telah terjadi perubahan patofisologis
yang justru merugikan tubuh dan membutuhkan terapi. Menurut Berger pada tahun 1992,
nyeri diklasifikasikan atas dua bagian, yaitu Nyeri akut dan Nyeri kronis. Nyeri akut dapat
dideskripsikan sebagai suatu pengalaman sensori, persepsi, dan emosional yang tidak nyaman
yang berlangsung dari beberapa detik hingga enam bulan, dan emosional yang disebabkan
oleh kerusakan jaringan. Nyeri akut biasanya mempunyai awitan yang tiba-tiba dan
umumnya berkaitan dengan cedera spesisifk. Nyeri kronik merupakan nyeri berulang yang
menetap dan terus menerus yang berlasang selama enam bulan atau lebih.
BAB III

METODA

3.1 Preformulasi / Monografi Zat Aktif


No SIFAT LITERATUR

I SIFAT ORGANOLEPTIS
1. Warna Putih atau hamper putih
(FI IV, Hal. 43)
2. Bau Tidak berbau
3. Rasa Tidak berasa
II KEMURNIAN
1. Kadar bahan aktif dalam Mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak
serbuk lebih dari 102,0% C15H15N02, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan
(FI IV, Hal. 43)
2. Kadar air -
3. Kadar cemaran Mengandung tidak kurang dari 0,01% dan tidak
lebih dari 0,5%
VI SIFAT DALAM LARUTAN
1. Kelarutan dalam air Praktis tidak larut dalam air
(FI IV, Hal. 43)
2. Kelarutan dalam alkohol … Sukar larut dalam etanol dan dalam methanol
95% (FI IV, Hal.43)
3. Kelarutan dalam asam Sukar larut dalam kloroform
(pH=…) (FI IV, Hal.43)
4. Kelarutan dalam basa Larut dalam alkali hidroksida
(pH=…) (FI IV, Hal.43)
5. pH larutan … (air) 4-7
VII STABILITAS
1. Stabilitas padat
2. Ketercampuran bahan
tambahan
3. Stabilitas dalam larutan Cahaya : lebih mudah terurai dengan adanya
cahaya
Udara : higroskopis dan mudah terurai
4. Cara penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Tidak tembus cahaya
(FI IV, Hal.43)

3.2 Bahan Tambahan / Eksipien


3.2.1 Laktosa (FI III 1979 hal 338)
No. Parameter Data
1. Sinonim Amido, Amidon, amilo, Aytex P, melojel
2. Rumus molekul (C6H10O)

3. Pemerian Serbuk berwarna putih halus, tidak berbau


4. Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol dingin dan air yangdingin.
5. Density bulk : 0,462 g/cm 0,462 g/cm
6. pH 5,5-6,5
7. Inkompatibilitas Tidak ada reaksi inkompatibilitas dengan senyawa lain
8. Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

3.2.2 Mg Stearat
No. Parameter Data
1. Sinonim magnesium octadecanoate, magnesium salt,octadecanoic
acid.
2. Rumus molekul C36H70MgO4
3. Pemerian serbuk halus, berwarna putih, bau asam stearat, rasayang
khas
4. Kelarutan praktis tidak larut dalam etanol dan air, sedikit larutdalam
benzene hangat dan etanol 95% hangat
5. Density bulk 0,159 g/cm
6. Titik Lebur 117oC – 150oC
7. Inkompatibilitas tidak kompatibel dengan asam kuat, alkali
dan garam besi. Hindari pencampuran dengan
bahan pengoksidasi kuat
8. Penyimpanan dalam wadah tertutup dan tidak tembus cahaya

3.2.3 Talc
No. Parameter Data
1. Sinonim Altalc, hydrous magnesium calcium silicate, hydrousmagnesium
silicate
2. Rumus molekul Mg6(Si2O5)4(OH)4
3. Pemerian bubuk kristal yang sangat halus, putih keabu-abuan,tidak
berbau.
4. Kelarutan praktis tidak larut dalam larutan asam dan basa, pelarutorganic
dan air
5. pH 7 – 10
6. Inkompatibilitas tidak kompatibel dengan senyawa ammonium kuarterner
7. Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya

3.2.4 Laktosa
No. Parameter Data
1. Sinonim lactosum, saccharum lactis, lattioso, milksugar
2. Rumus molekul C12H22O11
3. Pemerian Putih, serbuk hablur, tidak berbau, agak manis
4. Kelarutan larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian airmendidih;
sukar larut dalam atanol (95%); praktis tidak larut
dalamkloroform P dan eter
5. Berat Molekul 342,30
6. pH 4,0 – 6,5
7. Inkompatibilitas laktosa anhidrat tidak kompatibel denganoksidasi kuat
ketika campuran mengandung antagonis
leukotrienhidrofobik dan laktosa anhidrat atau laktosa
monohidrat disimpan selama 6 minggu pada 40 °C dan
75% RH, campuran yang mengandunganhidrat laktosa
menunjukkan serapan kelembaban yang lebih besar
dandegradasi obat.

8. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik

3.2.5 HPMC
No. Parameter Data
1. Sinonim Benecel MHPC
2. Pemerian Tidak berbau, tidak berasa, putih, bubuk berserat
3. Kelarutan Praktis tidak larut dalam air panas, kloroform, etanol
95%, eter, tapi larut dalam campuran etanol dan
diklorometana, campuran metanol dan dikloro metana
dan campuran air dan alkohol
4. pH 5,0-8,0 untuk 2% w/w larutan
5. Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan agen pengoksidasi karena
merupakan nonionik, hypromellose tidak akan kompleks
dengan garam logam atau ion organik untuk membentuk
endapan tak larut
6. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik

3.2.6 Aerosil
No. Parameter Data
1. Rumus Molekul SiO2
2. Pemerian Terhidrat sebagian amorf, terdapat dalam bentuk granul
seperti kaca dengan berbagai ukuran
3. Kelarutan Praktis tidak larut dalam solvent organik, air dan asam
kecuali HCL , larut dalam larutan panas alkali hidroksida
membentuk dispersi koloid untuk aerosol kelarutan dalam
air 150 mg/liter suhu 25o
4. pH 3,8 – 4,2
5. Inkompatibilitas Dengan dietilstilbdestrol
6. Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

3.3 Rasionalisasi Formula


NO BAHAN FUNGSI ALASAN
1. Asam Mefenamat Sebagai zat aktif Memiliki khasiat sebagai anti
inflamasi, analgesic ringan sampai
sedang
2. Amilum Sebagai bahan Untuk mempermudah daya
penghancur hancurnya tablet dengan melawan
daya ikat dari bahan pengikattablet
menjadi granul. Selanjutnya menjadi
partikel partikel penyusun ketika
tablet kontak dengan cairan lambung
sehingga akan menigkatkan disolusi
tablet
4. Laktosa Sebagai diluent/pengisi Untuk membuat ukuran tablet yang
sesuai, untuk memperbaiki daya
kohesi sehingga dapat dicetak untuk
memperbaiki aliran. Harganya
murah dan mudah didapat, memiliki
sifat alir yang cukup baik.
5. Magnesium Sebagai bahan lubrikan Untuk mengurangi gesekan antara
stearate permukaan dinding atau tepi tablet
dengan dinding die selama kompresi
dan ejeksi dalam proses
pembentukan tablet dan untuk
mengurangi friksi (kerapuhan)
6. Talc Anti adheren Untuk mencegah melekatnya
permukaan tablet pada punch atas
dan punch bawah
7. HPMC Polimer mampu memperbaiki penampilan
tablet, melindungi tablet agar tidak
mudah pecah dan dapat
menutupi rasa obat yang tidak enak

3.4 Formula
Fungsi Bahan Nama Bahan Pemakaian bahan
Lazim % Per tablet Per batch
Bahan aktif Asam 500 mg- 500 mg 500 mg 125.000 mg
mefenamat 2.000 mg
Pengikat HPMC 1-5% 3% 13,8 mg 4,14 gram
Penghancur Amylum 5-15% 10% 46 mg 13,8 gram
Lubrikan Mg stearat 0,25-2% 1% 5 mg 1,5 gram
Anti adheren Talc 1-3% 2% 10 mg 3 gram
Pelincir Aerosol 10% 10 mg 3 gram
Pengisi Laktosa ad 92% 25% 177,12 mg 44,2 gram
Jumlah 806,8 mg 202,2 gram

3.5 Perhitungan Formula


 Perhitungan tablet inti
a. Fase dalam 92% :

Nama bahan Perhitungan Jumlah barang


Asam mefenamat 500 x 250 125.000 mg
HPMC 22,08 x 250mg 5,520 mg
Amillum 36,8 x 250mg 9200 mg
Laqtosa 177,12 x 250 mg 44.280 mg
b. Fase luar 8% :

Nama bahan Perhitungan Jumlah bahan


Mg stearate 1% 8 x 250 2000 mg
Talc 2% 16 x 250 4.000 mg
Amillum 40 x 250 10.000 mg

3.6 Cara Kerja


3.6.1 Proses Granulasi
1. Diayak Amylum, dan Lactosa dengan menggunakan ayakan mesh 18
2. Dituang ketiga bahan tadi ke dalam baskom
3. Diaduk hingga homogen
4. Ditambahkan pengikat sedikit demi sedikit hingga terbentuk massa yang kompak.
5. Diayak granulasi massa basah dengan ayakan mesh 18
6. Dilakukan slugging
3.6.2 Pembuatan Tablet
1. Timbang jumlah granul kering
2. Timbang bahan penghancur luar (amylum ) dan pelincir (aerosol) dengan jumlah yang
sesuai kemudian campur dan aduk dengan alat pencampur.
3. Masukan bahan kedalam mesin mencetak tablet dan lakukan pencetakan tablet
sebanyak yang telah diperhitungkan
3.7 Evaluasi
3.7.1 Bahan Aktif
a. Uji Bulk Density
1. Ditimbang bahan aktif 100 g
2. Dimasukkan kedalam gelas ukur 250 ml
3. Hasil Pengamatan :
𝑥 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 = = = 0,476
𝑎 𝑚𝑙 210 𝑚𝑙 𝑚𝑙
𝑔𝑟𝑎𝑚
Jadi bulk density yang diperoleh adalah 0,476 𝑚𝑙

b. Uji Tap Density


1. Gelas ukur sebanyak 100 gram diketuk sebanyak 300 kali
2. Dilihat volume dalam gelas ukur = 210 ml
3. Hasil Pengamatan:
𝑥 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑇𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 = = = 0,588
𝑏 𝑚𝑙 170 𝑚𝑙 𝑚𝑙
𝑔𝑟𝑎𝑚
Jadi tap density yang diperoleh adalah 0,588 𝑚𝑙

c. Uji Rasio Hausner


Hasil Pengamatan :
𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 0,588 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑅𝐻 = = = 1,23
𝑏𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 0,476 𝑚𝑙
𝑔𝑟𝑎𝑚
Jadi rasio hausner yang diperoleh adalah 1,23 𝑚𝑙

d. Uji Kompresibiltas
1. Kompresibilitas dapat dikatakan sebagai kemampuan serbuk/granul untuk setiap
kompak apabila diberi tekanan semakin kecilnilai maka semakin baik
2. Batasan nilai kompresibilitas
Kompresibilitas
Keterangan
(%)
5-15 Baik Sekali
12-16 Baik
18-21 Agak Baik
23-28 Buruk
28-35 Buruk Sekali
35-38 Amat Buruk
>40 Amat Sangat Buruk
Hasil Pengamatan :
𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 − 𝑏𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
% 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = × 100%
𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
0,588 − 0,476
% 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = × 100% = 19,04%
0,588
Jadi asam mefenamat memiliki kompresibilitas yang “Fair”
e. Uji Susut Pengeringan dan Kadar Air
1. Disiapkan alat dan bahan :
2. Masukkan wadah alumunium foil ke dalam alat, tutup alat.
3. Kemudian tara buka penutup alat, timbang 5 gram, catat hasil penimbangan
(bobot basah)
4. Kemudian tutup kembali, jalankan alat selama 10 menit pada suhu 105oC
5. Matikan alat, catat bobot akhir (bobot kering) ulangi sampai bobot konstan
6. Hasil Pengamatan :
a. Susut pengeringan
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
% 𝐿𝑜𝐷 = × 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
5 − 4,897
% 𝐿𝑜𝐷 = × 100% = 2,06%
5
b. Kadar air
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
% 𝑀𝐶 = × 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
%𝑀𝐶 = 2,04%𝑀𝐶
f. Uji Sifat Alir
1. Ditimbang Asam Mefenamat sebanyak 100 mg
2. Dimasukkan kedalam alat Flow Rate Tester
3. Diukur tinggi dan diameter serbuk (berbentuk kerucut)
Hasil pengamatan:
2ℎ
tan ∝ =
𝑑
2 × 4,9𝑐
tan ∝ = = 0,816
12
∝= 39,23
Jadi asam mefenamat mempunyai sifat alir serbuk yang mudah mengalir
g. Distribusi Ukuran Partikel
Alat yang digunakan adalah ayakan mesh 12,14,16,18,20
1. Ditimbang wadah atau kotak kertas (5 wadah), beri kode mesh dan hasil penimbangan
2. Ditimbang asam mefenamat 100 g, masukkan ke dalam mesh 12 kemudian jalankan
alat
3. Masukkan serbuk yang tersisa pada masing-masing mesh pada wadah
4. Timbang serbuk yang tersisa pada masing-masing mesh (bobot serbuk, misal a gram),
hitung total serbuk yang tersisa pada seluruh mesh (y gram).
Hasil Pengamatan 1:
o Berat akhir pengayakan tiap mesh
Mesh 12 = 2,29 – 2,25 = 0,05
Mesh 14 = 2,33 – 2,21 = 0,12
Mesh 16 = 2,51 – 2,17 = 0,34
Mesh 18 = 2,91 – 2,28 = 0,63
Mesh 20 = 3,95 – 2,32 = 1,63
Wadah = 99,96 – 4,55 = 95,41
o % Mesh

0,05 gram
% Mesh 12 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,05%
0,12 gram
% Mesh 14 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,12%
0,34 gram
% Mesh 16 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,34%
0,63 gram
% Mesh 18 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,64%
1,63 gram
% Mesh 20 =98,18 gram 𝑥 100 % = 1,66%
95,41 gram
% Wadah = 98,18 gram 𝑥 100 % = 97,17%

Grafik :
1.8
1.6
1.4
1.2
1 Series 1
0.8 Column1
0.6 Column2
0.4
0.2
0
12 14 16 18 20

3.7.2 Granul
a. Uji Bulk Density
1. Ditimbang bahan aktif 166,42 g
2. Dimasukkan kedalam gelas ukur 260 ml
3. Hasil Pengamatan:
𝑥 166,42 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐵𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 = = = 0,64
𝑎 𝑚𝑙 260 𝑚𝑙 𝑚𝑙

b. Uji Tap Density


1. Gelas ukur sebanyak 166,42 g diketuk sebanyak 300 kali
2. Dilihat volume dalam gelas ukur = 260 ml
Hasil Pengamatan :
𝑥 166,42 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑇𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 = = = 0,74
𝑏 𝑚𝑙 224 𝑚𝑙 𝑚𝑙
c. Uji Rasio Hausner
Hasil pengamatan :
𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 0,74 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑅𝐻 = = = 1,15
𝑏𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 0,64 𝑚𝑙
d. Uji Kompresibilitas
Hasil pengamatan :
𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 − 𝑏𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
% 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = × 100%
𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
0,74 − 0,64
% 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = × 100% = 13,51%
0,74
e. Uji Susut Pengeringan dan Kadar Air
1. Disiapkan alat dan bahan :
2. Masukkan wadah alumunium foil ke dalam alat, tutup alat.
3. Kemudian tara buka penutup alat, timbang 5 gram, catat hasil penimbangan
(bobot basah)
4. Kemudian tutup kembali, jalankan alat selama 10 menit pada suhu 105oC
5. Matikan alat, catat bobot akhir (bobot kering) ulangi sampai bobot konstan
Hasil Pengamatan :
a. Susut pengeringan
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
% 𝐿𝑜𝐷 = × 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
5 − 4,89
% 𝐿𝑜𝐷 = × 100% = 2,08%
5
b. Kadar air
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
% 𝑀𝐶 = × 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
%𝑀𝐶 = 2,24%𝑀𝐶
f. Uji Sifat Alir
1. Ditimbang asam mefenamat sebanyak 33,31 g
2. Dimasukkan kedalam alat Flow Rate Tester
3. Diukur tinggi dan diameter serbuk (berbentuk kerucut)
Hasil pengamatan:
2ℎ
tan ∝ =
𝑑
2 × 4,4
tan ∝ = = 0,65
13,5
∝= 33,02
Jadi sifat alir asam mefenamat adalah “mengalir”
g. Distribusi Ukuran Partikel
Alat yang digunakan adalah ayakan mesh 12,14,16,18,20
1. Ditimbang wadah atau kotak kertas (5 wadah), beri kode mesh dan hasil
penimbangan
2. Ditimbang asam mefenamat 100 g, masukkan ke dalam mesh 12 kemudian
jalankan alat
3. Masukkan serbuk yang tersisa pada masing-masing mesh pada wadah
4. Timbang serbuk yang tersisa pada masing-masing mesh (bobot serbuk, misal a
gram), hitung total serbuk yang tersisa pada seluruh mesh (y gram).
Hasil pengamatan :
o Berat akhir pengayakan tiap mesh
Mesh 12 = 1,72-1,05 = 0,67
Mesh 14 = 1,18-1,04 = 0,14
Mesh 16 = 1,13-1,05 = 0,08
Mesh 18 = 1,47-1,06 = 0,41
Mesh 20 = 1,11-1,03 = 0,08
Wadah = 26,01-2,09 = 23,92
o % Mesh
0,67 gram
% Mesh 12 =25,3 gram 𝑥 100 % = 2,64%
0,14 gram
% Mesh 14 =25,3 gram 𝑥 100 % = 0,55%
0,08 gram
% Mesh 16 =25,3 gram 𝑥 100 % = 0,31%
0,41 gram
% Mesh 18 =25,3 gram 𝑥 100 % = 1,62%
0,08 gram
% Mesh 20 =25,3 gram 𝑥 100 % = 0,31%
23,92 gram
% Wadah = 25,3 gram 𝑥 100 % = 94,5%
3.7.3 Tablet
1. Uji Organoleptis
Kesimpulan :
Rasa : Pahit
Bau : Tidak berbau
Warna : Putih
Bentuk : Bulat
2. Uji Keseragaman Bobot
Alat : Neraca Analitik
Tablet yang diuji : 20 tablet
Persyaratan :
 Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang
dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom “A”
dan tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot
rata-rata lebih dari harga dalam kolom “B”.
 Jika perlu dapat diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satu tablet pun
yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan
dalam kolom “A” maupun kolom “B”.
Persen
Bobot per Selisih bobot
No tablet penyimpangan
tablet (mg) Tablet (mg)
(%)
1 780 -20 2,5
2 800 0 0
3 800 0 0
4 810 10 1,25
5 810 10 1,25
6 790 -10 1,25
7 810 10 1,25
8 800 0 0
9 790 -10 1,25
10 810 10 1,25
11 810 10 1,25
12 780 -20 1,25
13 810 10 1,25
14 780 -20 1,25
15 800 0 0
16 800 0 0
17 800 0 0
18 800 0 0
19 800 0 0
20 820 20 2,5
Rata rata
bobot 800
tablet

Penyimpangan bobot rata-rata


Bobot rata-rata
A (%) B (%)
25 mg atau kurang 15 30
26 mg – 150 mg 10 20
151 mg – 300 mg 7,5 15
Lebih dari 300 mg 5 10
Kesimpulan : Setelah dihitung pengujian keseragaman, didapat nilai paling tinggi
2,5% mempunyai keseragaman bobot yang bagus
3. Uji Keseragaman Ukuran
Alat : Jangka Sorong
Tablet yang diuji : 10 Tablet
Persyaratan : Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 4/3 kali
tebalnya tablet.

Tablet Tebal Diameter


(mm) (mm)
1 12 11 mm
2 12 10 mm
3 12 11 mm
4 12 11 mm
5 12 11 mm
6 12 10 mm
7 12 11 mm
8 12 11 mm
9 12 14 mm
10 12 15 mm
11 12 10 mm
12 12 11 mm
13 12 11 mm
14 12 11 mm
15 12 11 mm
16 12 11 mm
17 12 11 mm
18 12 11 mm
19 12 11 mm
20 12 11 mm
Rata-rata 12 mm 10,65
mm

Kesimpulan : Tablet asam mefenamat diameter dan tebal tablet masih dalam range
4. Uji Kekerasan
Alat : Hardness Tester
Tablet yang diuji : 5 tablet
Persyaratan : 4-10 kg/cm2

Tablet Kekerasan
(kg/cm2)
1 4,5
2 7
3 5,5
4 6
5 6,1
6 4
7 4
8 5
9 6,2
10 5
11 4,8
12 4
13 4
14 5
15 4
16 7
17 5
18 4,5
19 4
20 5
Rata-rata 5,03

Kesimpulan : Kekerasan tablet yang didapat yaitu 5,03


5. Uji Kerapuhan
Alat : Friabilator / Friability Tester
Cara Kerja: Tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih dahulu dibersihkan
dari debunya dan ditimbang dengan seksama. Tablet tersebut selanjutnya dimasukkan
ke dalam friabilator, dan diputar sebanyak 100 putaran selama 4 menit, jadi kecepatan
putarannya 25 putaran per menit. Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan
dari debu dan timbang dengan seksama. Kemudian dihitung persentase kehilangan
bobot sebelum dan sesudah perlakuan.
Persyaratan : Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1%
Bobot total : 14,32 g
Bobot setelah di uji kerapuhan : 13 g
Rumus :
𝑊𝑜 − 𝑊𝑓
% 𝑓𝑟𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = × 100%
𝑊𝑜
15,88 − 15,14
% 𝑓𝑟𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = × 100% = 4,65%
15,88
Kesimpulan : Persentase friabilitas yang didapatkan adalah 4,65%
6. Uji Waktu Hancur
Alat : Desintegration tester

Cara Kerja :
Tablet yang akan diuji (sebanyak 6 tablet) dimasukkan dalam tiap tube,
ditutup dengan penutup dan dinaik-turunkan keranjang tersebut dalam medium air
dengan suhu 37° C. Dalam monografi yang lain disebutkan mediumnya merupakan
simulasi larutan gastrik (gastric fluid). Waktu hancur dihitung berdasarkan tablet yang
paling terakhir hancur.
Persyaratan:
Waktu hancur untuk tablet tidak bersalut adalah kurang dari 15 menit,
untuk tablet salut gula dan salut nonenterik kurang dari 30 menit, sementara untuk
tablet salut enterik tidak boleh hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam,
dan harus segera hancur dalam medium basa.
Tablet Waktu Hancur
(menit)

1 2,10 menit
2 2,20 menit
3 2,20 menit
4 2,15 menit
5 2,10 menit
6 2,15 menit
Rata- 2,25 menit
rata
Kesimpulan : Waktu hancur yang didapat kurang dari 15 menit
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan Evaluasi Bahan Aktif


Pada praktikum ini, serbuk asam mefenamat dilakukan uji evaluasi serbuk sebelum
pembuatan granul dan dilakukan pencetakkan tablet. Alasan serbuk zat aktif ini yakni
Asam Mefenamat dilakukan evaluasi adalah untuk mengetahui sifat-sifat serbuk Asam
Mefenamat agar didapati hasil untuk perlakuan metode pembuatan granul yang cocok.
1. Bulk Density
Pada pengujian ini dilakukan menggunakan serbuk asam mefenamat. Tujuan
nya dilakukan bulk density yaitu untuk mengetahui bobot jenis serbuk dalam
volume zat dan untuk mengetahui massa partikel yang menempati suatu unit volume
tertentu. Alat yang digunakan pada pengujian ini yaitu: gelas ukur dan neraca
analitik.
𝑥 100 𝑔𝑟𝑎𝑚
Hasil yang didapat dari praktikum kemarin yaitu: 𝑎 𝑚𝑙 = = 0,476 g/ml
210 𝑚𝑙

2. Tap Density
Pada pengujian ini dilakukan menggunakan serbuk asam mefenamat. Tujuan
nya dilakukan tap density yaitu untuk memperoleh kerapatan serbuk di dalam gelas
ukur yang diketukkan dan untuk mengetahui massa partikel yang menempati suatu
unit volume tertentu setelah adanya hentakan dalam periode tertentu.
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
Hasil Tap Density = 170 𝑚𝑙
= 0,588 gram/ml

Jadi tap density yang didapat adalah 0,588 gram/ml


3. Rasio Hausner
Pada pengujian ini dilakukan menggunakan serbuk asam mefenamat.
Tujuannya untuk mengetahui rasio antara densitas bulk setelah dipadatkan dengan
goncangan kecil (tapped) terhadap densitasnya tanpa pemadatan dan untuk
menganalisis karakteristik laju alir serbuk.
0,588 𝑔𝑟𝑎𝑚
Hasil yang didapat dari praktikum kemarin yaitu: RH = = 1,23 gram/ml
0,476 𝑚𝑙

Jadi rasiohausner yang didapat adalah 1,23 gram/ml dan Asam mefenamat memiliki
rasiohausner yang fair.
4. Kompresibilitas
Tujuan dari kompresibilas adalah untuk mengetahui kemampuan granul agar
kompak dengan adanya tekanan, untuk mengetahui perilaku serbuk pada saat
dikempa dan dan untuk mengetahui bentuk siklus tekanan kompresi pada saat
penabletan. Alat yang digunakan pada kompresibilitas ini adalah gelas ukur, mesin
tablet yang dilengkapi “strain gauge” dan “oscilloscope”.
Rumus yang gunakan dalam mengetahui hasil dari kompresibilitas yaitu, %
𝐵𝐷−𝑇𝐷
Kompresibilitas = x 100%.
𝑇𝐷 𝑚𝑙

Hasil dari % Kompresibilitas yang di dapat:


0,588−0.476
Rumus % Kompresibilitas = 𝑥 100% = 19,04%
0,588 𝑚𝑙

Asam mefenamat memiliki kompresibilitas yang Fair (powdered granules)/ cukup


mudah mengalir
5. Sifat Alir atau Sudut Henti
Tujuan dari sifat alir atau sudut henti adalah untuk menentukan kecepatan
aliran suatu sediaan baik atau tidaknya. Alat yang digunakan pada sifat alir atau
sudut henti ini adalah flow rate tester, corong, statif. Rumus yang digunakan dalam
mengetahui hasil dari sudut henti atau sifat alir, yaitu ;
2h 2 x 4,9 c,
Tan α = =
diameter 12 cm

Tan α = 0,816
α = 39,23◦
Asam mefenamat mempunyai sifat aliran serbuk pessable/ mengalir.
6. Susut Pengeringan dan Kadar Lembab
Susut Pengeringan dan Kadar Lembab bertujuan untuk memberikan batas
maksimal atau rentang tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses
pengeringan. Untuk susut pengeringan dan kadar lembab digunakan alat yaitu
Moisture Content Balance. Rumus untuk menghitung susut pengeringan adalah
Susut Pengeringan (LoD/Loss on Drying)
bobot basah−bobot kering 5−4,897
% LoD = × 100% = × 100% = 2,06 %
bobot basah 5

Sedangkan menghitung Kadar Lembab MC/Moisture content


bobot basah−bobot kering
%MC = × 100% = 2,04% MC
bobot kering

Asam mefenamat mempunyai kadar lembap dan susut pengeringan yang baik yaitu
2,06% dan 2,04%MC
7. Distribusi Ukuran Partikel
Tujuan dari Distribusi ukuran partikel adalah mengukur partikel zat dengan
metode mikroskopi dan pengayakan atau sieving. Sebagai alat yang digunakan untuk
distribusi ukuran partikel adalah sieving analyzer atau ayakan dengan mesh 12, 14,
16, 18, 20.
bobot serbuk pada masing−masing mesh (×gram)
Rumus %Mesh = × 100%.
bobot serbuk total yang tersisa (y gram)

Hasil dari perhitungan tiap mesh yaitu :


o % Mesh
0,05 gram
% Mesh 12 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,05%
0,12 gram
% Mesh 14 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,12%
0,34 gram
% Mesh 16 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,34%
0,63 gram
% Mesh 18 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,64%
1,63 gram
% Mesh 20 =98,18 gram 𝑥 100 % = 1,66%
95,41 gram
% Wadah = 98,18 gram 𝑥 100 % = 97,17%

o Berat akhir pengayakan tiap mesh


Mesh 12 = 2,29 – 2,25 = 0,05
Mesh 14 = 2,33 – 2,21 = 0,12
Mesh 16 = 2,51 – 2,17 = 0,34
Mesh 18 = 2,91 – 2,28 = 0,63
Mesh 20 = 3,95 – 2,32 = 1,63
Wadah = 99,96 – 4,55 = 95,41
Kesimpulan yang didapat dari distribusi ukuran partikel Asam mefenamat adalah
ukuran partikel %fines lebih dari 30 % ( sehingga harus digranulasi ulang )
4.2 Hasil dan Pembahasan Evaluasi Granul
Pada praktikum ini, hasil granul yang didapat dilakukan uji evaluasi granul sebelum
pembuatan tablet dan dilakukan pencetakkan tablet. Alasan granul ini dilakukan
evaluasi adalah untuk mengetahui sifat-sifat granul agar didapati hasil untuk perlakuan
metode pembuatan tablet yang cocok.
1. Bulk Density
Pada uji ini dilakukan menggunakan granul, tujuan dilakukan uji bulk density
ini adalah untuk menjamin aliran granul baik.. Alat yang digunakan pada pengujian
ini yaitu: gelas ukur dan neraca analitik.
𝑥 166,42 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
Hasil yang didapatkan yaitu : 𝑎 𝑚𝑙 = = 0,64
260 𝑚𝑙 𝑚𝑙

2. Tap Density
Pada uji ini dilakukan menggunakan granul, tujuan dilakukan uji tap density
ini adalah untuk memperoleh kerapatan serbuk di dalam gelas ukur yang diketukkan
dan untuk mengetahui massa partikel yang menempati suatu unit volume tertentu
setelah adanya hentakan dalam periodete tertentu.
𝑥 166,42 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
Hasil yang didapatkan yaitu : 𝑏 𝑚𝑙 = = 0,74
224 𝑚𝑙 𝑚𝑙

3. Rasio Hausner
Pada pengujian ini dilakukan menggunakan serbuk asam mefenamat.
Tujuannya untuk mengetahui rasio antara densitas bulk setelah dipadatkan dengan
goncangan kecil (tapped) terhadap densitasnya tanpa pemadatan dan untuk
menganalisis karakteristik laju alir serbuk.
𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 0,74 𝑔𝑟𝑎𝑚
Hasil yang didapatkan yaitu : 𝑏𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 = 0,64 = 1,15 𝑚𝑙

4. Kompresibilitas
Pada rasio hausner dilakukan untuk mengetahui rasio antara densitas bulk
setelah dipadatkan dengan goncangan kecil (tapped) terhadap densitasnya tanpa
pemadatan dan menganalisis karakteristik laju alir granul. Alat yang digunakan pada
kompresibilitas ini adalah gelas ukur, mesin tablet yang dilengkapi “strain gauge”
dan “oscilloscope”.
Rumus yang gunakan dalam mengetahui hasil dari kompresibilitas yaitu,
𝐵𝐷−𝑇𝐷
% Kompresibilitas = x 100%.
𝑇𝐷 𝑚𝑙
0,74−0,64
Hasil dari % Kompresibilitas yang di dapat: × 100% = 13,51%
0,74

5. Susut Pengeringan dan Kadar Lembab


Pada uji susut pengeringan dan kadar air dilakukan untuk memberikan batasan
maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan.
Pada uji ini dilakukan menggunakan alat Moisture Content Balance. Rumus untuk
menghitung susut pengeringan adalah Susut Pengeringan (LoD/Loss on Drying)
bobot basah−bobot kering 5−4,89
% LoD = × 100%= × 100% = 2,08%
bobot basah 5

Sedangkan menghitung Kadar Lembab MC/Moisture content


bobot basah−bobot kering
%MC = × 100%= 2,24%𝑀𝐶
bobot kering

6. Sifat Alir atau Sudut Henti


Pada uji sifat alir dilakukan untuk mengetahui sifat alir serbuk pada waktu
mengalami proses penabletan dan untuk menentukan kecepatan aliran suatu sediaan
baik / tidak. Alat yang digunakan pada sifat alir atau sudut henti ini adalah flow rate
tester, corong, statif.
Rumus yang digunakan dalam mengetahui hasil dari sudut henti atau sifat alir,
yaitu;
2h 2×4,4
Tan α = = = 0,65
diameter 13,5

∝= 33,02
7. Distribusi Ukuran Partikel
Tujuan dari Distribusi ukuran partikel adalah mengukur partikel zat dengan
metode mikroskopi dan pengayakan atau sieving. Sebagai alat yang digunakan
untuk distribusi ukuran partikel adalah sieving analyzer atau ayakan dengan mesh
12, 14, 16, 18, 20.
o Berat akhir pengayakan tiap mesh
Mesh 12 = 1,72-1,05 = 0,67
Mesh 14 = 1,18-1,04 = 0,14
Mesh 16 = 1,13-1,05 = 0,08
Mesh 18 = 1,47-1,06 = 0,41
Mesh 20 = 1,11-1,03 = 0,08
Wadah = 26,01-2,09 = 23,92
o % Mesh
0,67 gram
% Mesh 12 =25,3 gram 𝑥 100 % = 2,64%
0,14 gram
% Mesh 14 =25,3 gram 𝑥 100 % = 0,55%
0,08 gram
% Mesh 16 =25,3 gram 𝑥 100 % = 0,31%
0,41 gram
% Mesh 18 =25,3 gram 𝑥 100 % = 1,62%
0,08 gram
% Mesh 20 =25,3 gram 𝑥 100 % = 0,31%
23,92 gram
% Wadah = 25,3 gram 𝑥 100 % = 94,5%

4.3 Hasil dan Pembahasan Evaluasi Tablet


Pada praktikum kali ini tablet asam mefenamat yang telah dibuat menggunakan
metode granulasi basah dilakukan evaluasi tablet, berikut evaluasi tablet yang
dilakukan:
1. Uji Organoleptis
Hasil dari uji organoleptis pada tablet Asam Mefenamat terhadap rasa, bau,
warna, dan bentuknya dapat dikatakan bahwa tablet terlihat baik secara fisik, tanpa
adanya kerusakan.
2. Uji Keseragaman Bobot

Uji keseragaman bobot ini menentukan nilai keseragaman mesin kempa dalam
menghasilkan tablet dan juga menentukan keseragaman dosis yang diberikan untuk
setiap terapi. Pengujian ini sangat penting untuk tablet dan sediaan padat lainnya,
karena pengaruhnya pada dosis terapi nilai variasi tablet yang kecil menunjukan
semakin baik tablet tersebut dalam dosis pemberiannya.
Uji sifat fisik tablet berupa keseragaman bobot dengan hasil % penyimpangan
bobot di mana bobot rata-rata dari tablet yang kami miliki sebesar 800mg. Uji ini
dilakukan dengan jalan menimbang 20 tablet satu persatu kemudian dihitung rata-
ratanya dan penyimpangan tiap tablet terhadap bobot rata-ratanya. Sehingga dari
hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa keseragaman bobot dari tablet yang diuji
memiliki tidak ada yang penyimpangan 5 % yang telah ditentukan, sementara untuk
nilai 10 % penyimpangan bobot tidak ada satupun tablet yang lebih dari 10%
penyimpangannya. Sehingga nantinya dapat menghasilkan pelepasan kadar obat
yang sama.
3. Uji Keseragaman Ukuran
Uji keseragaman ukuran penting dilakukan karena memudahkan tablet untuk
dapat dikemas karena memiliki ukuran yang seragam, meningkatkan keyakinan
pasien terhadap keaslian obat sehingga obat dapat diterima (acceptable) oleh pasien,
serta dapat dikatakan bahwa tablet memiliki keseragaman kadar yang seragam. Uji
keseragaman ukuran ini menggunakan jangka sorong. Menurut Farmakope
Indonesia edisi III (1979), persyaratan keseragaman ukuran tablet yaitu diameter
tablet tidak boleh kurang dari 1/3 dan tidak boleh lebih dari 1 1/3 kali tebal tablet.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel menunjukkan bahwa tablet Asam
Mefenamat generik pada praktikum ini memenuhi syarat karena masih berada
dalam batas minimal dan maksimal tablet yang diinginkan yakni rata-rata
keseragaman ukuran dengan tebal tablet 12 mm dan diameter tablet 10,65 mm.
4. Uji Kekerasan
Uji kekerasan diartikan sebagai uji kekuatan tablet yang mencerminkan
kekuatan tablet secara keseluruhan, yang diukur dengan memberi tekanan terhadap
diameter tablet. Uji kekerasan ini menggunakan alat Hardness Tester. Uji kekerasan
pada tablet bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ketahanan tablet terhadap
guncangan atau kekuatan yang diberikan dari luar saat tablet didistribusi dan
penyimpanan sehingga tablet dapat sampai pada pasien dalam keadaan baik.
Menurut Sulaiman (2007), tablet yang baik mempunyai kekerasan antara 4-10
kg/cm2.
Berdasarkan hasil uji kekerasan, seperti yang terlihat pada tabel menunjukkan
bahwa kekerasan tablet Asam Mefenamat masih berada pada range 4 – 10 kg/cm2
yakni dengan rata-rata kekerasan tablet 5,03 kg/cm2. Sehingga kekerasan dari tablet
ini memenuhi persyaratan dan sesuai dengan teori yang berarti “tekanan yang
diberikan pada saat pembuatan tablet memiliki peranan penting, semakin besar
tekanan yang diberikan maka kekerasan tablet yang dihasilkan akan meningkat dan
sebaliknya bila tekanan yang diberikan kecil maka tablet tidak terlalu keras dan
dapat menyebabkan tablet cendrung rapuh”.
5. Uji Kerapuhan
Kerapuhan merupakan parameter yang menggambarkan kekuatan permukaan
tablet dalam melawan berbagai perlakuan yang menyebabkan pengikisan pada
permukaan tablet. Uji kerapuhan tablet menggunakan alat Friability Tester. Uji
kerapuhan bertujuan untuk mengetahui ketahanan tablet terhadap adanya pengikisan
maupun guncangan pada waktu pengemasan dan pengiriman. Tablet yang dianggap
baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1%. Uji kerapuhan berhubungan dengan
kehilangan bobot akibat abrasi yang terjadi pada permukaan tablet. Semakin besar
harga persentasi kerapuhan, maka semakin besar massa tablet yang hilang.
Berdasarkan hasil uji kerapuhan yang diperoleh menunjukkan bahwa tablet
Asam Mefenamat memiliki persentase lebih dari 1% yang berarti tidak memenuhi
syarat dan tidak sesuai dengan teori dimana persentase yang diperoleh sebesar
4,65%. Ketidaksesuaian ini akan mempengaruhi konsentrasi atau kadar zat aktif
yang masih terdapat pada tablet. Faktor yang mempengaruhi persentase uji
kerapuhan yang tidak sesuai yaitu pengikat yang digunakan tidak terdistribusi
dengan homogen di dalam tablet atau dapat diakibatkan kesalahan saat proses
kompresi, dan tablet yang terbentuk kurang kompak sehingga tablet menjadi mudah
rapuh.
6. Uji Waktu Hancur
Uji waktu hancur menggambarkan suatu tablet utuh (liberasi) yang mengalami
deagregasi menjadi partikel-partikel kecil hingga tidak mempunyai inti yang jelas.
Semakin cepat tablet hancur maka akan semakin cepat pula tablet terdisolusi
melepaskan zat aktif. Uji disolusi atau waktu hancur ini menggunakan alat
Desintegration Tester. Semakin cepat waktu hancur maka semakin cepat pula obat
menimbulkan efek. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III (1979) menyatakan
bahwa waktu hancur untuk tablet tidak bersalut adalah tidak lebih dari 15 menit dan
untuk tablet bersalut adalah tidak lebih dari 60 menit. Tablet Asam Mefenamat
merupakan tablet yang tidak bersalut.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel menunjukkan bahwa tablet Asam
Mefenamat memenuhi syarat yaitu tidak lebih dari 15 untuk tablet yang tidak
bersalut.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dari pembuatan tablet Asam Mefenamat dengan metode
pembuatan granulasi kering adalah :
1.Uji Organoleptis
Hasil yang didapati rasa pahit, tidak berbau, warna putih, bentuk bulat
2.Uji Keseragaman Bobot
Hasil uji keseragaman bobot didapati terdapat 3 tablet yang melebihi 5 %
penyimpangan dan tidak ada satupun tablet yang melebihi penyimpangan dari 10 %.
3.Uji Keseragaman Ukuran
Hasil uji keseragaman ukuran yang telah dilakukan adalah diameter rata-rata yang
didapat 10,6 mm dan tebal tablet yang diperoleh 12 mm.
4.Uji Kekerasan Tablet
Hasil uji kekerasan tablet yang telah didapat dengan rata-rata 5,03 kg/cm2. Hasil
sesuai dengan range ketetapan kekerasan tablet yang baik adalah 4-10 kg/cm2.
5.Uji Kerapuhan Tablet
Hasil uji kerapuhan yang didapat 4,6 %, hasil ini tidak memenuhi syarat yang
seharusnya kerapuhan tablet tidak boleh lebih lebih dari 1 % atau yang baiknya tidak
boleh lebih dari 0,8 %
6.Uji Waktu Hancur
Hasil uji disolusi / waktu hancur tablet sesuai syarat yakni 2,25 menit yang masih
dibawah 15 menit untuk syarat waktu hancur tablet biasa
5.2 Saran
Dalam proses pembuatan tablet membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai
agar praktikan dapat melakukan praktikum dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anief, M. 2000. Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktek. Yogyakarta : UGM. Press.
2. Ansel, H. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ed ke 4. Penerjemah: Farida. Jakarta
: UI Press. Terjemahan dari : Introduction to Pharmaceutical Dosage Form.
3. Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Ed ke 3. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
4. Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Ed ke 4. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
5. Goth A. Medical Pharmacology, Principles and concept. Saint Louis : The CV.Mosby
Co, 1978:340.
6. Lachman, L., Lieberman, HA. Kanig J.L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Ed
ke 3. Penerjemah : Siti Suyatmi. Jakarta : UI Press. Terjemahan dari: The Teory and
Practice of Industrial Pharmacy.
7. Reynold James E.F. Martindale The Extra Pharmacopoiea.London : The Pharmaceutical
Press, 1982 : 263
8. Voigt, R. 1995. Pelajaran Teknologi Farmasi. Ed ke 5. Penerjemah: Noerono.
Yogyakarta : UGM Press.
LAMPIRAN

1. Formulir Pencatatan Pengamatan Bahan


NAMA BAHAN ASAM MEFENAMAT

No SIFAT LITERATUR PENGAMATAN

I SIFAT ORGANOLEPTIS

1. Warna Putih atau hamper putih


(FI IV, Hal. 43)
2. Bau Tidak berbau

3. Rasa Tidak berasa

II KEMURNIAN

1. Kadar bahan aktif dalam Mengandung tidak kurang


serbuk dari 98,0% dan tidak lebih
dari 102,0% C15H15N02,
dihitung terhadap zat yang
telah dikeringkan
(FI IV, Hal. 43)

2. Kadar air -

3. Kadar cemaran Mengandung tidak kurang


dari 0,01% dan tidak lebih
dari 0,5%
III SIFAT PARTIKEL

1. Distribusi ukuran partikel

2. Permukaan -

3. Luas permukaan per gram -


VI SIFAT DALAM
LARUTAN
1. Kelarutan dalam air Praktis tidak larut dalam air
(FI IV, Hal. 43)
2. Kelarutan dalam alkohol … Sukar larut dalam etanol dan
95% dalam methanol
(FI IV, Hal.43)

3. Kelarutan dalam asam Sukar larut dalam kloroform


(pH=…) (FI IV, Hal.43)
4. Kelarutan dalam basa Larut dalam alkali hidroksida
(pH=…) (FI IV, Hal.43)
5. pH larutan … (air) 4-7

VII STABILITAS

1. Stabilitas padat

2. Ketercampuran bahan
tambahan
3. Stabilitas dalam larutan Cahaya : lebih mudah terurai
dengan adanya cahaya
Udara : higroskopis dan
mudah terurai

4. Cara penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat


Tidak tembus cahaya
(FI IV, Hal.43)

VIII FARMAKOLOGI

1. Indikasi Meredakan nyeri ringan


sampai sedang sehubungan
dengan sakit kepala, sakit
gigi, dismenore primer
termasuk nyeri trauma, nyeri
otot dan nyeri setelah operasi

2. Dosis lazim dewasa dan Dewasa dan anak diatas 14


anak tahun :
Dosis awal : 500 mg
kemudian dilanjutkan 250 mg
setiap 6 jam sesuai kebutuhan
3. Dosis maksimum atau toksik 500 mg

4. Cara penggunaan Per Oral (Tablet)

5. Tempat absorbs Menghambat sintesa


prostaglandin dengan
menghambat enzim siklo
oksigenase
6. Waktu paruh Di plasma 2-4 jam

7. Efek samping Mual, muntah, diare, rasa


sakit abdominal, leukopenia,
eosinophilia, mengantuk,
insomnia
8. Interaksi obat Penggunaan bersama dengan
antikoagulan oral dapat
memperpanjang protrombin

9. Interaksi bahan lain atau Tidak diketahui


makanan

IX SIFAT LAIN-LAIN

1. Bulk denstity / Tap density 0,476 g/ml / 0,588 g/ml

2. Rasio hausner / % 1,23 g/ml / 19,04%


kompresibilitas

3. Susut pengeringan / kadar 2,06% / 2,04%


lembap

4. Kecepatan aliran / sudut 39,23◦


henti

5. Distribusi ukuran partikel Memiliki nilai fines %


partikel tidak boleh lebih dari
30%

2. Pengujian Bahan Aktif


A. Bulk Density (BD)
Untuk mengetahui berapa berat massa jenis suatu zat
Tujuan
dalam volume zat

Alat Gelas ukur, silinder panah, landasan, poros penggerak, dan


sistem penghitung hentakan.

1. Ambil bahan aktif 100 gram (misal x), sesuaikan dengan


Cara Kerja volume gelas ukur.
2. Masukkan kedalam gelas ukur (misalkan a ml)
3. Kemudian diratakan tanpa ditekan
4. Lalu dilihat berapa ml yang didapat

𝑥
Bulk Density = 𝑎 𝑚𝑙
Rumus
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
Bulk Density = = 0,476 gram/ml
210 𝑚𝑙

Hasil Jadi, Bulk density yang diperoleh adalah 0,476 gram/ml

B. Tap Density (TD)

Tujuan Untuk mengetahui kerapatan yang diperoleh dari serbuk di


dalam gelas ukur yang diketuk-ketukkan

Alat Tap Density tester

1. Setelah dilakukan bulk density, kemuadian lakukan tap


density dengan cara:
2. Gelas ukur sebanyak x gram ketuk 300 kali.
Cara Kerja 3. Lihat volumenya (misal b ml)

𝑥
Rumus Tap Density = 𝑏 𝑚𝑙
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
Tap Density = = 0,588 gram/ml
170 𝑚𝑙

Jadi tap density yang didapat adalah 0,588 gram/ml


Hasil

C. Rasio Hausner

Untuk mengetahui rasio antara densitas bulk setelah dipadatkan


dengan goncangan-gocangan kecil (tapped) terhadap densitas-nya
Tujuan tanpa pemadatan.

Alat Tap Density tester dan Bulk Density tester

𝑇𝐷
RH = 𝐵𝐷 𝑚𝑙
Rumus

0,588 𝑔𝑟𝑎𝑚
RH = = 1,23 gram/ml
0,476 𝑚𝑙
Hasil

Jadi rasiohausner yang didapat adalah 1,23 gram/ml


Penafsiran
Asam mefenamat memiliki rasiohausner yang fair/ Cukup mudah
hasil/kesimpulan
mengalir
hasil

D. Kompresibilitas

Untuk mengetahui kemampuan granul agar tetap kompak dengan


Tujuan adanya tekanan

Gelas ukur
Alat

𝑇𝐷−𝐵𝐷
Rumus % Kompresibilitas = 𝑥 100%
Rumus 𝑇𝐷 𝑚𝑙

0,588−0.476
Rumus % Kompresibilitas = 0,588 𝑚𝑙
𝑥 100%

Hasil = 19,04%

Penafsiran/Kesimpulan
( Lihat tabel Asam mefenamat memiliki kompresibilitas yang Fair (powdered
Kompresbilitas/Indeks granules)/ Cukup Mudah Mengalir
Carr)

E. Sifat Alir atau Sudut Henti


Tujuan
Untuk menentukan kecepatan aliran suatu sediaan baik atau tidak

Corong, statif, flow rate tester


Alat

Masukkan kedalam flow rate tester, ukur tinggi dan diameter serbuk
(berbentuk kerucut)
Cara Kerja

2h
Tan α =
Rumus diameter

2 x 4,9 c,
Tan α =
12 cm
Tan α = 0,816
α = 39,23◦
Hasil

Asam mefenamat mempunyai sifat aliran serbuk yang mengalir


Penafsiran/Kesimpulan
(Lihat Tabel Sifat
Aliran Serbuk)

F. Susut Pengeringan dan Kadar Lembab

Tujuan Memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa


yang hilang pada proses pengeringan
Moisture Content Balance
Alat

1. Masukan wadah alumunium foil kedalam alat


2. Tutup alat
3. Tara
4. Buka penutup alat
5. Timbang bahan 5 gram, catat hasil penimbangan (bobot
Cara Kerja
basah)
6. Tutup kembali alat
7. Jalankan alat selama 10 menit, suhu 105 derajat Celcius
8. Matikan alat. Catat bobot akhir (bobot kering). Ulangi
sampai bobot konstan

o Susut Pengeringan (LoD/Loss on Drying)


bobot basah−bobot kering
% LoD = 𝑥 100 %
bobot basah
o Kadar Lembab MC/Moisture content)
Rumus bobot basah−bobot kering
% MC = 𝑥 100 %
bobot kering

o Susut Pengeringan (LoD/Loss on Drying)


% LoD = 2,06%
Hasil
o Kadar Lembab MC/Moisture content)
% MC = 2,04 %

Kadar lembap dan susut pengeringan asam mefenamat adalah baik


Penafsiran/Kesimpulan
dengan reange 2-5%
(Lihat persyaratan di
Literatur)

G. Distribusi Ukuran Partikel (DUP)

Tujuan
Mengukur partikel zat dengan metode mikroskopi dan pengayakan
(shieving)

Sieving Analyzer/ ayakan dengan mesh 12,14,16,18,20


Alat

1. Timbang wadah /Kotak kertas (5 wadah), beri kode mesh


dan hasil penimbangan
2. Timbang serbuk 100 gram
3. Masukan serbuk kedalam mesh 12
4. Jalankan alat.

Cara Kerja 5. Masukan serbuk yang tersisa pada masing-masing mesh


pada wadah
6. Timbang serbuk yang tersisa pada maing-masing mesh
(bobot serbuk,misal x gram)
7. Hitung total serbuk yang tersisa pada seluruh mesh (misal y
gram)

% mesh = Bobot serbuk pada masing-masing mesh (x gram) x


100%
Rumus Bobot serbuk total yang tersisa (y gram)

Hasil o % Mesh
0,05 gram
% Mesh 12 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,05%
0,12 gram
% Mesh 14 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,12%
0,34 gram
% Mesh 16 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,34%
0,63 gram
% Mesh 18 =98,18 gram 𝑥 100 % = 0,64%
1,63 gram
% Mesh 20 =98,18 gram 𝑥 100 % = 1,66%
95,41 gram
% Wadah = 98,18 gram 𝑥 100 % = 97,17%
o Berat akhir pengayakan tiap mesh
Mesh 12 = 2,29 – 2,25 = 0,05
Mesh 14 = 2,33 – 2,21 = 0,12
Mesh 16 = 2,51 – 2,17 = 0,34
Mesh 18 = 2,91 – 2,28 = 0,63
Mesh 20 = 3,95 – 2,32 = 1,63
Wadah = 99,96 – 4,55 = 95,41

1.8
1.6
1.4
1.2
1 Series 1
0.8 Column1
Gambar Grafik
0.6 Column2
0.4
0.2
0
12 14 16 18 20

Sifat distribusi ukuran partikel asam mefenamat adalah yang


kurang baik karena tidak sesuai dengan standar % partikel
30%
Penafsiran/Kesimpula
n grafik (Distribusi
Normal)
3. Hasil Pengamatan Bahan Aktif
Pengamatan Hasil Syarat Kesimpulan
Bulk desity 0,476 gram/ml 1,12-1,18 Memenuhi syarat
Tap desity 0,588 gram/ml 1,12-1,18 Memenuhi syarat
Rasio huosner 1,23 gram/ml 1,19-1,25 Memenuhi syarat
Fair(cukup mudah
mengalir)
% kompresibilitas 19,04% 16-20% Memenuhi syarat
Fair(cukup mudah
mengalir0
Sudut istirahat 39,23◦ 30-40 Mudah mengalir
Mudah mengalir
Kadar lembab 2,04 % 2-5% Memenuhi syarat
Susut pengeringan 2,06% 2-5% Memenuhi syarat
Distribusi partikel Mesh 12 =0,05% Memiliki nilai fines Memiliki nilai fines
(% fines) Mesh 14=0,12% % partikel tidak % partikel 97,17 %
Mesh 16=0,34% boleh lebih dari 30%
Mesh 18=0,64%
Mesh 20=1,66%
Wadah=97,17%

4. Format Spesifikasi dan Syarat Tablet yang Diinginkan


Nama produk
Betuk sedian Tablet
Bahan aktif
Kemasan Box / Dus
Pemerian Spesifikasi Syarat
Warna
Rasa
Bentuk
Tebal
Diameter
Bobot
Jumlah bahan aktif per tablet
- Keseragaman bobot
- Keseragaman
kandungan
Kekerasan tablet
Kerontokan (friabilitas )
Waktu hancur
Laju dissolusi

5. Preformulasi atau Monografi Bahan Aktif


NAMA BAHAN AKTIF : ASAM MEFENAMAT
No SIFAT LITERATUR

I SIFAT ORGANOLEPTIS
1. Warna Putih atau hamper putih
(FI IV, Hal. 43)
2. Bau Tidak berbau
3. Rasa Tidak berasa
II KEMURNIAN
1. Kadar bahan aktif dalam Mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak
serbuk lebih dari 102,0% C15H15N02, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan
(FI IV, Hal. 43)
2. Kadar air -
3. Kadar cemaran Mengandung tidak kurang dari 0,01% dan tidak
lebih dari 0,5%
VI SIFAT DALAM LARUTAN
1. Kelarutan dalam air Praktis tidak larut dalam air
(FI IV, Hal. 43)
2. Kelarutan dalam alkohol … Sukar larut dalam etanol dan dalam methanol
95% (FI IV, Hal.43)
3. Kelarutan dalam asam Sukar larut dalam kloroform
(pH=…) (FI IV, Hal.43)
4. Kelarutan dalam basa Larut dalam alkali hidroksida
(pH=…) (FI IV, Hal.43)
5. pH larutan … (air) 4-7
VII STABILITAS
1. Stabilitas padat
2. Ketercampuran bahan
tambahan
3. Stabilitas dalam larutan Cahaya : lebih mudah terurai dengan adanya
cahaya
Udara : higroskopis dan mudah terurai
4. Cara penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Tidak tembus cahaya
(FI IV, Hal.43)

6. Preformulasi atau Monografi Bahan Tambahan


A. Laktosa (FI III 1979 hal 338)
No. Parameter Data
1. Sinonim Amido, Amidon, amilo, Aytex P, melojel
2. Rumus molekul (C6H10O)

3. Pemerian Serbuk berwarna putih halus, tidak berbau


4. Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol dingin dan air yangdingin.
5. Density bulk : 0,462 g/cm 0,462 g/cm
6. pH 5,5-6,5
7. Inkompatibilitas Tidak ada reaksi inkompatibilitas dengan senyawa lain
8. Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

B. Mg Stearat
No. Parameter Data
1. Sinonim magnesium octadecanoate, magnesium salt,octadecanoic
acid.
2. Rumus molekul C36H70MgO4
3. Pemerian serbuk halus, berwarna putih, bau asam stearat, rasayang
khas
4. Kelarutan praktis tidak larut dalam etanol dan air, sedikit larutdalam
benzene hangat dan etanol 95% hangat
5. Density bulk 0,159 g/cm
6. Titik Lebur 117oC – 150oC
7. Inkompatibilitas tidak kompatibel dengan asam kuat, alkali
dan garam besi. Hindari pencampuran dengan
bahan pengoksidasi kuat
8. Penyimpanan dalam wadah tertutup dan tidak tembus cahaya

C. Talc
No. Parameter Data
1. Sinonim Altalc, hydrous magnesium calcium silicate, hydrousmagnesium
silicate
2. Rumus molekul Mg6(Si2O5)4(OH)4
3. Pemerian bubuk kristal yang sangat halus, putih keabu-abuan,tidak
berbau.
4. Kelarutan praktis tidak larut dalam larutan asam dan basa, pelarutorganic
dan air
5. Ph 7 – 10
6. Inkompatibilitas tidak kompatibel dengan senyawa ammonium kuarterner
7. Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya

D. Laktosa
No. Parameter Data
1. Sinonim lactosum, saccharum lactis, lattioso, milksugar
2. Rumus molekul C12H22O11
3. Pemerian Putih, serbuk hablur, tidak berbau, agak manis
4. Kelarutan larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian airmendidih;
sukar larut dalam atanol (95%); praktis tidak larut
dalamkloroform P dan eter
5. Berat Molekul 342,30
6. Ph 4,0 – 6,5
7. Inkompatibilitas laktosa anhidrat tidak kompatibel denganoksidasi kuat
ketika campuran mengandung antagonis
leukotrienhidrofobik dan laktosa anhidrat atau laktosa
monohidrat disimpan selama 6 minggu pada 40 °C dan
75% RH, campuran yang mengandunganhidrat laktosa
menunjukkan serapan kelembaban yang lebih besar
dandegradasi obat.

8. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik

E. HPMC
No. Parameter Data
1. Sinonim Benecel MHPC
2. Pemerian Tidak berbau, tidak berasa, putih, bubuk berserat
3. Kelarutan Praktis tidak larut dalam air panas, kloroform, etanol
95%, eter, tapi larut dalam campuran etanol dan
diklorometana, campuran metanol dan dikloro metana
dan campuran air dan alkohol
4. Ph 5,0-8,0 untuk 2% w/w larutan
5. Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan agen pengoksidasi karena
merupakan nonionik, hypromellose tidak akan kompleks
dengan garam logam atau ion organik untuk membentuk
endapan tak larut
6. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik

F. Aerosil
No. Parameter Data
1. Rumus Molekul SiO2
2. Pemerian Terhidrat sebagian amorf, terdapat dalam bentuk granul
seperti kaca dengan berbagai ukuran
3. Kelarutan Praktis tidak larut dalam solvent organik, air dan asam
kecuali HCL , larut dalam larutan panas alkali hidroksida
membentuk dispersi koloid untuk aerosol kelarutan dalam
air 150 mg/liter suhu 25o
4. Ph 3,8 – 4,2
5. Inkompatibilitas Dengan dietilstilbdestrol
6. Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

7. Rasionalisasi Formula
Metode pembuatan tablet
Metode Pengertian Syarat Alasan
Granulasi kering Merupakan salah 1. Zat aktif
satu metode memiliki sifat
pembuatan tablet aliran yang
dengan cara buruk
mengempa 2. Zat aktif
campuran bahan sensitive
kering menjadi terhadap panas
massa padat yang dan lembab
selanjutnya dipecah 3. Kandungan zat
lagi untuk aktif dalam
menghasilkan tablet tinggi
partikel yang lebih
besar (granul) dari
serbuk semula
Keuntungan dan kerugian metode
Keuntungan metode yang dipilih Kerugian metode yang dipilih
1. Peralatan lebih sedikit dibanding 1. Memerlukan mesin tablet khusus untuk
granulasi basah slug
2. Cocok digunakan pada zat aktif tidak 2. Tidak dapat mendistribusikan zat warna
tahan panas dan lembab dengan seragam
3. Tahap pengerjaan tidak terlalu lama 3. Proses banyak menghasilkan debu,
4. Biaya lebih efisien dibanding granulasi sehingga rentan terhadap kontaminasi
basah silang
5. Mempercepat waktu hancur obat dalam
tubuh karena tidak menggunakan
pengikat

NO BAHAN FUNGSI ALASAN


1. Asam Mefenamat Sebagai zat aktif Memiliki khasiat sebagai anti
inflamasi, analgesic ringan sampai
sedang
2. Amilum Sebagai bahan Untuk mempermudah daya
penghancur hancurnya tablet dengan melawan
daya ikat dari bahan pengikattablet
menjadi granul. Selanjutnya
menjadi partikel partikel penyusun
ketika tablet kontak dengan cairan
lambung sehingga akan
menigkatkan disolusi tablet
3. HPMC Sebagai bahan Pengikat yang umum digunakan,
pengikat larut etanol dan dapat menigkatkan
daya kohesif serbuk dan diperlukan
untuk membentuk granul
4. Laktosa Sebagai Untuk membuat ukuran tablet yang
diluent/pengisi sesuai, untuk memperbaiki daya
kohesi sehingga dapat dicetak
untuk memperbaiki aliran.
Harganya murah dan mudah
didapat, memiliki sifat alir yang
cukup baik.
5. Magnesium Sebagai bahan Untuk mengurangi gesekan antara
stearat lubrikan permukaan dinding atau tepi tablet
dengan dinding die selama
kompresi dan ejeksi dalam proses
pembentukan tablet dan untuk
mengurangi friksi (kerapuhan)
6. Talc Anti adheren Untuk mencegah melekatnya
permukaan tablet pada punch atas
dan punch bawah

8. Rancangan Metode dan Formulasi Granulasi Kering


BAHAN AKTIF : ASAM MEFENAMAT
METODE PEMBUATAN: GRANULASI KERING
BOBOT TABLET : 800mg
UKURAN TABLET :
BESAR BATCH : 250

pemakaian bahan
NO Fungsi Bahan Nama Bahan per batch (bobot
lazim % per tablet tabletxbesar
batch)
fasa dalam (92%)
500 mg - 50
1 Bahan Aktif Asam mefenamat 500 mg 125000 mg
2000 mg mg
2 pengikat HPMC 1-5 % 3% 13,8 mg 4140 mg
3 penghancur dalam Amylum 5-15 % 10 % 46 mg 13800 mg
4 lubrikan Mg stearate 0,25-2 % 1% 5 mg 1500 mg
5 glidan
6 antiadheren Talcum 1-3 % 2% 10 mg 3000 mg
7 pewarna
8 pemanis
9 adsorben
10 pengisi Laktosa Ad 92 % 25 % 177,12 mg 44200 mg
jumlah total fase dalam 92% 738,12 mg 191640 mg
fasa luar (8%)
1 penghancur luar Amylum 3% 40 mg 10000 mg
2 lubricant Mg stearate 1% 8 mg 2000 mg
3 glidan
4 antiadheren Talcum 2% 16 mg 4000 mg
jumlah total fase luar 8% 64 mg 16000 mg
jumlah total 100% 802,12 mg 207640 mg

9. Perhitungan Formula
a. Fase Dalam
BOBOT/TABLET PERBATCH
NO NAMA BAHAN
(Mg) (Gram)
FASE DALAM
92%
Rumus : Bobot /
RUMUS : 92/100 X BOBOT TABLET (Mg) = ........... Mg tablet x besar
batch
1 Asam mefenamat 500 mg 125000 mg

2 HPMC 22,08 mg 5520 mg


3 Amylum 36,8 mg 9200 mg
4 Laktosa 177,12 mg 44280 mg

TOTAL GRANUL FASA DALAM (TEORITIS)

b. Fase Luar
BOBOT/TABLET PERBATCH
NO NAMA BAHAN
(Mg) (Gram)
FASE LUAR
8%
Rumus : Bobot /
RUMUS : 8/100 X BOBOT TABLET (Mg) = ........... Mg tablet x besar
batch
1 Mg stearate 8 mg 2000 mg

2 Talcum 16 mg 4000 mg
3 Amylum 40 mg 10000 mg

TOTAL GRANUL FASA DALAM (TEORITIS)

10. Identifikasi Kebutuhan Sarana/Prasana


NO Alat pembuatan
1 Mesin cetak tablet
2 Granulator
No Alat pengujian mutu
1 Alat uji kekerasan ( hardness tester)
2 Alat uji alir (flow tester)
3 Alat uji kerapuhan (friability tester )
4 Alat uji disolusi (dissolution tester)
5 Alat uji waktu hancur (desintegrator tester)
6 Alat uji keseragaman bobot ( timbangan digital )

11. Evaluasi Granul


NO Pengamatan
1 Distribusi Ukuran Partikel
Tujuan Untuk mengetahui ukuran partikel zat dengan metode
pengayakan (sheving)
Alat Sieving analizer / ayakan dengan mesh 12, 14, 16,18 dan 20
Cara kerja 1. Timbang wadah beri kode mesh dan hasil penimbangan
pada wadah ( Bobot wadah kosong)
2. Timbang seksama 100 gram granul
3. Masukan kedalam seiving analizer
4. Jalankan seiving analizer (10 menit)
5. Masukan granul yang tersisa pada masing-masing mesh
wadah
6. Timbang masing-masing granul yang terdapat pada
setiap mesh (bobotwadah + serbuk)
7. Hitung bobot granul
8. Hitung % granul ada tiap mesh
Perhitungan Bobot sebuk = ( Bobot wadah + sebuk )- bobot wadah kosong
bobot serbuk
Mesh Bobot wadah Bobot Bobot sebuk
kosong wadah+ (gram )
(gram) sebuk (gram)
Mesh 12 1,05 gram 1,72 gram 0,67 gram
Mesh 14 1,04 gram 1,18 gram 0,14 gram
Mesh 16 1,05 gram 1,13 gram 0,08 gram
Mesh 18 1,06 gram 1,47 gram 0,41 gram
Mesh 20 1,03 gram 1,11 gram 0,08 gram
Wadah 2,09 gram 26,01 gram 23,92 gram
(paling
bawah )
Perhitungan %
Mesh Jumlah serbuk
Bobot serbuk % sebuk
(gram)
Mesh 12 0,67 gram 2,64 %
Mesh 14 0,14 gram 0,55 %
Mesh 16 0,08 gram 0,31 %
Mesh 18 0,41 gram 1,62 %
Mesh 20 0,08 gram 0,31 %
Wadah (paling 23,92 gram 94,5 %
bawah )
Total bobot sebuk
Rumus % bobot serbuk tiap mesh
% mesh 12=
Syarat - Granul baik jika kurvanya mengikuti distribusi normal
- Presentase fines ( serbuk pada wadah mesh ) 15-30%
Grafik (gambar
dengan
milimeter block)

Kesimpulan
2 Bulk
Tujuan Untuk mengetahui berapa berat massa jenis suatu zat dalam
volume zat.
Alat Gelas ukur
Prosedur kerja 1. Timbang seksama 40-50 gram granul, atau sampai
volume 100 ml
2. Catat bobot granul
3. Masukan kedalam gelas ukur
4. Catat volume serbuk
Rumus Bulk density =𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑢𝑘 (𝑔)
Bobot sebuk (ml)

Hasil a. Bobot granul yang ditimbang : 166,42 gram


b. Volume granul : 260 ml
𝑔𝑟𝑎𝑚
c. Bulk density : 0,64 𝑚𝑙
Perhitungan 𝑥 166,42 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
Bulk density = 𝑎 𝑚𝑙 = = 0,64
260 𝑚𝑙 𝑚𝑙

3 Tapped density/ berat jenis mampat (Vo)


Tujuan Untuk mengetahui kerapatan yang diperoleh dari sebuk didalam
gelas ukur yang diketuk-ketuk
Alat Gelas ukur
Prosedur kerja 1. Timbang sesksama 40-50 gram granul
2. Catat bobotnya
3. Masukan ke dalam gelas ukur
4. Ketuk gelas ukur sebanyak 10, 500 dan 1250 kali
5. Catat volume granul setelah diketuk
𝑥
Rumus Tapped density = 𝑏 𝑚𝑙
Hasil a. Bobot serbuk yang ditimbang :
b. Volume granul setelah diketuk 10 kali :
c. Volume granul setelah diketuk 500 kali :
d. Volume granul setelah diketuk 1250 kali :
e. Tapped density :
Perhitungan 𝑥 166,42 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
Tapped density = 𝑏 𝑚𝑙 = = 0,74
224 𝑚𝑙 𝑚𝑙

4 Rasio Housner
Tujuan Untuk mengetahui rasio antara density bulk setelah
dipadatkan diketuk-ketuk kecil (tapped) terhadap
densitiasnya tanpa pemadatan
Rumus 𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
Rasio Housner =𝑏𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦

Hasil a. Bulk density (Vf) : 0,64


b. Tapped density (Vo) : 0,74
c. Rasio housner : 1,15
Perhitungan 𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 0,74 𝑔𝑟𝑎𝑚
Rasio Housner =𝑏𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 = 0,64 = 1,15 𝑚𝑙

Penafsiran hasil
Nilai rasio housner Sifat aliran
1,00-1,11 Excellent/samgat mudah
mengalr
1,12-1,18 Good/ mudah mengalir
1,19-1,25 Fair/cukup mudah mengalir
1,26-1,34 Passable/ agak mudah
mengalir
1,35-1,45 Poo / sifat lair buruk
1,46-1,59 Very poor/ sifat alir sangat
buruk
>1,60 Very very poor/ Non
flow/sifat alir sangat sangat
buruk (tidak mengalir)
𝑔𝑟𝑎𝑚
Kesimpulan Hasil yang didapatkan yaitu 1,15 𝑚𝑙 yang berarti granul asam
mefenamat mudah mengalir
5 Kompresibilitas
Tujuan Untuk mengetahui kemampuan granul agar tetap kompak
dengan adanya tekanan
Rumus 𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦−𝑏𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
%kompresibilitas = 𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
× 100%
Hasil a. Bulk density : 0,64
b. Tapped density : 0,74
c. % Kompresibilitas : 13,51 %
Perhitungan 0,74−0,64
% kompesibilitas = 0,74 × 100% = 13,51%

Penafsiran % Sifat aliran


Kompresibilitas
≤10 Excellent/samgat mudah mengalr
11- 15 Good/ mudah mengalir
16- 20 Fair/cuku mudah mengalir
21-25 Passable/ agak mudah mengalir
26- 31 Poor/ sifat lair buruk
32- 37 Very poor/ sifat alir sangat buruk
>38 Very very poor/ Non flow/sifat alir sangat
sangat buruk (tidak mengalir)

Kesimpulan Pada % kompresibilitas yang didapat adalah 13,51% yang


berarti mudah mengalir
6 Sudut Istitahat / Angel of repose dan lajur
Tujuan Untuk megetahui kecepatan aliran suatu bahan sedian baik atau
tidaknya
Cara kerja 1. Serbuk seberat 100 gram, dimasukna secara perlahan
melalui lubang bagian ata corong sementara bagian
bawah ditutup
2. Setelah semua serbuk dimasukan, penutup dibuka dan
serbuk dibiarkan keluar, catat waktu alir serbuk
3. Ukur dan catat tinggi serta diameter tumpulkan (kerucut)
ysng terbentuk
4. Hitung sudut istirahat
Rumus 2ℎ
Tan α= 𝑑

Keterangan :
h = tinggi kerucut (cm)
d = diameter kerucut (cm)
α = sudut istirahat

laju alir 100 gram sebuk ≤ 10 detik


Hasil a. Tinggi : 4,4
b. Diameter : 13,5
c. Jari –jari : 6,75
d. Sudut istirahat :
e. Laju alir :
Perhitungan 2×4,4
Tan α = 13,5 = 0,65
Sehingga α =33,02
Penafsiran hasil
Sudut istirahat Sifat aliran
≤25 Excellent/ sangat mudah
mengalir
25-30 Good / mudah mengalir
30-40 Passable / mengalir
≥40 Very poor / sukar
mengalir
Kesimpulan Pada sifat alir yang didapat berarti sifatnya mengalir
7 Kadar lebab dan susut pengeringan
Tujuan Memberikan batasan maksimal (range) besarnya
senyawa yang hialng pada proses pengeringan
Alat Moisture content balance
Prosedur kerja 1. Maukan wadah almunium foil kedalam alat
2. Tutup alat, kemudian tara, setelah ditara buak
penutup alat
3. Timbang granul 5 gram ( sampai indikator berwarna
hijau ) catat hasil penimbangan (bobot basah )
4. Tutup kembali alat
5. Jalankan alat sampai selesai, catat waktu mulai ketika
suhu sampai mencapai 105 celsius
6. Tunggu hingga prose pengeringan selesai/ telah
mencapai bobot konstan (indikator berwarna hijau
dan tertulis “drying is over” )
7. Catat bobot kering dan % MC yang pada layar alat
Rumus - Susut pengeringan (LoD / Loss On Content )
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
% 𝐿𝑜𝐷 = × 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ
- Kadar lembab MC/ Moisture Content
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
% 𝑀𝐶 = × 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
Hasil a. Waktu :
b. Bobot basah :
c. Bobot kering :
d. % susust pengeringan :
e. % kadar lembab :
Perhitungan - Susut pengeringan ( LoD / Loss on Drying)
5 − 4,450
% 𝐿𝑜𝐷 = × 100% = 0,11%
5
- Kadar Lembab MC / Moisture content
%𝑀𝐶 = 2,24%𝑀𝐶
Syarat 2-5%
Kesimpulan Pada hasil yang didapat diatas menunjukan bahwa susut
pengeringan dan kadar air sesuai dengan syarat yang
ditentukan

12. Hasil Evaluasi Granul


NO Pengamatan Hasil Syarat Kesimpulan
1 Distribusi ukuran partikel Mesh 12=2,64% Pada fines % Pada fines %
(%fines ) Mesh 14=0,55% partikel tidak partikel
Mesh 16=0,31% boleh lebih memiliki 94,5%
Mesh 18=1,62% dari 30%
Mesh 20=0,31%
Wadah=94,5%
2 Kadar lembab 2,24%𝑀𝐶 2-5% Memiliki kadar
lembab yang
baik
3 Susut pengeringan 2.08% 2-5% Memiliki kadar
susut
pengeringan
yang baik
4 Bulk density 𝑔𝑟𝑎𝑚 1,12-1,18 Memenuhi
0,64
𝑚𝑙 syarat
5 Tapped density 𝑔𝑟𝑎𝑚 1,12-1,18 Memenuhi
0,74
𝑚𝑙 syarat

6 Rasio housner 𝑔𝑟𝑎𝑚 1,12-1,18 Memenuhi


1,15
𝑚𝑙 syarat
7 % kompresibilitas 13,51% 11-15 Memenuhi
syarat
8 Sudut istirahat 33,02 30-40 Memenuhi
mudah syarat
mengalir

13. Evaluasi Tablet


1. Pemeriksaan Organoleptis Tablet
Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan tablet secara visual dengan
cara bau, rasa, warna, dan kerusakan
Cara kerja 1. ambil sejumlah tablet
2. cium bau tablet yang ada
3. rasakan tablet yang ada
4. amati warna tablet yang ada
5. amati kerusakan pada tablet
Hasil a) bau : tidak berbau
b) rasa : pahit
c) warna : putih
d) kerusakan : sedikit rapuh
Kesimpulan Dari pemeriksaan organoleptis dapat disimpulkan bahwa
tablet asam mefenamat dalam keadaan baik, kecuali pada
kerapuhan sedikit rapuh
2. Pemeriksaan Keseragaman Ukuran (Diameter dan Tebal Tablet)
Tujuan Untuk mengetahui keseragaman ukuran tablet yang sesuai
dengan spesifikasi
Alat Jangka sorong
Cara kerja 1. ambil 20 tablet
2. ukur diameter masing-masing tablet, kemudian catat
3. ukur tebal masing-masing tablet, kemudian catat
4. hitung rata-rata
Hasil No tablet Diameter (mm) Tebal tablet (mm)
1 12 11
2 12 10
3 12 11
4 12 11
5 12 11
6 12 10
7 12 11
8 12 11
9 12 14
10 12 15
11 12 10
12 12 11
13 12 11
14 12 11
15 12 11
16 12 11
17 12 11
18 12 11
19 12 11
20 12 10,65
Rata-rata 12
Syarat Diameter tablet tidak lebih dari 1/3 sampai 1 1/3x tebal tablet
Kesimpulan Bahwa tablet asam mefenamat memiliki diameter dan tebal
tablet yang masih dalam rangenya atau spesifikasi
3. Pengujian Keseragaman Bobot
Tujuan Untuk mengetahui ketebalan berhubungan dengan kekerasan
sediaan padat, perubahan ketebalan, memiliki indiksi adalah
masalah pada aliran masa cetak atau pada pengisian granul
Alat Timbangan analitik
Cara kerja 1. ambil 20 tablet secara acak
2. timbang 20 tablet tersebut, hitung bobot rata-rata
3. timbang satu persatu masing-masing tablet, catat
bobot pertablet
Rumus Selisih bobot pertablet = bobot pertablet- bobot rata-rata tab
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡
% 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = × 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
Hasil No tablet Bobot Selisih Persen
pertablet bobot tablet penyimpangan
(mg) (mg) (%)
1 780 -20 2,5
2 800 0 0
3 800 0 0
4 810 10 1,25
5 810 10 1,25
6 790 -10 1,25
7 810 10 1,25
8 800 0 0
9 790 -10 1,25
10 810 10 1,25
11 810 10 1,25
12 780 -20 2,5
13 810 10 1,25
14 780 -20 1,25
15 800 0 0
16 800 0 0
17 800 0 0
18 800 0 0
19 800 0 0
20 820 20 2,5
Rata-rata 800
Syarat Tidak boleh 2 tablet yang persentasenya penyimpangan lebih
besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak
boleh ada satupun tablet yang persentase penyimpangannya
lebih dari harga yang ditetapkan pada kolom B

Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata


A (%) B (%)
25 mg atau 15 30
kurang
26 mg – 150 mg 10 20
151 mg – 300 mg 7,5 15
Lebih dari 300 5 10
mg
Kesimpulan Setelah dihitung keseragaman didapat nilai A paling tinggi
2,5% dan nilai B tidak ada yang memiliki nilai 10%
4. Pengujian Kekerasan Tablet
Tujuan Untuk mengetahui kekerasan tablet dan kekuatan fisik
sediaan tablet terhadap tekanan mekanik
Alat Hardness Tester
Cara kerja 1. ambil 20 tablet secara acak sebagai sampel
2. ukut kekerasan tablet satu persatu
3. tablet ditaruh dibawah alat penghancur
4. saat tablet retak atau pecah, jarum akan berhenti pada
suatu angka yang dinyatakan dalam kg/cm2
5. catat angka tersebut sebagai nilai kekerasan tablet
Syarat Kekerasan tablet yang baik yaitu untuk tablet sampai bobot
300 mg adalah 4-7 kg/cm2 sedangkan untuk tablet 400-700
mg adalah 7-11 kg/cm2
Hasil No tablet Kekerasan tablet (kg/cm2)
1 4,5
2 7
3 5,5
4 6
5 6,1
6 4
7 4
8 5
9 6,2
10 5
11 4,8
12 4
13 4
14 5
15 4
16 7
17 5
18 4,5
19 4
20 5
Rata-rata 5,03
Kesimpulan Rata-rata yang didapat adalah 5,03 kg/cm2
5. Pengujian Keregasan Tablet
Tujuan Untuk mengetahui keregasan tablet dan ketahanan
permukaan tablet terhadap gesekan yang dialami tablet
ketika mengalami pengemasan dan penyimpanan
Alat Friability Tester
Timbangan analitik
Cara kerja 1. ambil 20 tablet secara acak sebagai sampel
2. tablet dibersihkan dari debu
3. timbang bobot 20 tablet
4. masukkan tablet kedalam friabilitator, jalankan
dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit
5. tablet dikeluarkan dan dibersihkan dari debu
6. timbang bobot tablet
7. hitung friabilitas
Rumus 𝑊𝑜 − 𝑊𝑓
% 𝑓𝑟𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = × 100%
𝑊𝑜
Hasil a) bobot awal (Wo) = 15,88 gram
b) bobot akhir (Wf) = 15,14 gram
c) friabilitas = 4,65 gram
Perhitungan 15,88 − 15,14
% 𝑓𝑟𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 = × 100% = 4,65 %
15,88
Syarat Persentase friabilitas tidak boleh lebih besar dari 1 %
Kesimpulan Persentase friabilitas didapat adalah 4,65% yang melebihi
batas spesifikasi
6. Pengujian Waktu Hancur
Tujuan Untuk melihat seberapa lama obat bisa hancur didalam tubuh
atau saluran cerna yang ditandai dengan sediaan menjadi
larut
Alat Desintegrator Tester
Cara kerja 1. ambil 6 tablet sebagai sampel, bersihkan dari debu
2. letakkan 6 tablet tersebut dalam keranjang bergerak
turun dalam bejana
3. isi bejana dengan aquadest suhu 35-39o
4. keranjang dinaik turunkan secara teratur 30x setiap
menit
5. tablet hancur jika tidak ada bagian tablet yang
tertinggal diatas kassa
6. waktu hancur dicatat sejak mulai hancur hingga tidak
ada bagian yang tertinggal diatas kassa
Hasil
No tablet Waktu hancur
Tablet 1 2,10
Tablet 2 2,20
Tablet 3 2,20
Tablet 4 2,15
Tablet 5 2,10
Tablet 6 2,15
Rata-rata 2,25
Syarat Waktu hancur tablet biasanya adalah tidak boleh lebih atau
sama dengan 15 menit
Kesimpulan Waktu hancur yang didapat kurang dari 15 menit sesuai
dengan spesifikasi

14. Hasil Evaluasi


No Pengamatan Hasil Syarat Kesimpulan
I. EVALUASI MUTU BAHAN AKTIF
1. Bulk Density
2. Tap Density
3. Rasio Hausner
4. % Kompresibilitas
5. Sudut Istirahat
6. Kadar Lembab
7. Susut Pengeringan
8. Distribusi Ukuran
Partikel
II. EVALUASI GRANUL
1. Bulk Density 𝑔𝑟𝑎𝑚 1,12-1,18 Memenuhi
0,64
𝑚𝑙
syarat
2. Tap Density 𝑔𝑟𝑎𝑚 1,12-1,18 Memenuhi
0,74
𝑚𝑙
syarat
3, Rasio Hausner 𝑔𝑟𝑎𝑚 1,12-1,18 Memenuhi
1,15
𝑚𝑙
syarat
4. % Kompresibilitas 13,51% 11-15 Memenuhi
syarat
5. Sudut Istirahat 33,02 30-40 Memenuhi
mudah syarat
mengalir
6. Kadar Lembab 2,24%𝑀𝐶 2-5% Memiliki kadar
lembab yang
baik
7. Susut Pengeringan 2.08% 2-5% Memiliki kadar
susut
pengeringan
yang baik
8. Distribusi Ukuran Mesh Pada fines % Pada fines %
12=2,64%
Partikel partikel tidak partikel
Mesh
14=0,55% boleh lebih dari memiliki 94,5%
Mesh
30%
16=0,31%
Mesh
18=1,62%
Mesh
20=0,31%
Wadah=94,5%
III. EVALUASI TABLET
1. Organoleptis Memiliki bau, Bau, rasa, Memenuhi
rasa, warna dan warna dan syarat yang
kerusakan yang kerusakan ditentukan
baik
2. Keseragaman Ukuran Diameter 12 Diameter tablet Memenuhi
dan tebal 10,65 tidak lebih dari syarat yang
1/3-1 1/3x tebal ditentukan
tablet
3. Keseragaman Bobot 2,5 % 5% pada kolom Memenuhi
A dan 10% syarat yang
pada kolom B ditentukan
4. Kekerasan 5,03 kg/cm2 4-10 kg/cm2 Memenuhi
syarat yang
ditentukan
5. Keregasan 4,65 % Tidak lebih dari Tidak
1% memenuhi
syarat
6. Waktu Hancur 2,25 menit Kurang dari 15 Memenuhi
menit syarat yang
ditentukan

NO Pengamatan Hasil Syarat Kesimpulan


1 Distribusi ukuran partikel
(%fines )
2 Kadar lembab
3 Susut pengeringan
4 Bulk density

5 Tapped density

6 Rasio housner

7 % kompresibilitas
8 Sudut istirahat

Anda mungkin juga menyukai