KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga tim kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
dengan tema Inovasi Pemukiman Mandiri yang Berwawasan Lingkungan di
Wilayah Pesisir. Usaha dan doa selalu kami panjatkan kepada Allah SWT,
semoga pengetahuan yang kami miliki dapat digunakan untuk tim kami dalam
mendesain perumahan di kawasan pesisir dan desain yang kami buat dapat
bermanfaat bagi penduduk di sekitar wilayah pesisir baik dari segi ekonomi
maupun dari segi kenyamanan dan juga tidak memberikan dampak buruk kepada
lingkungan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen kami Bapak Acep
Hidayat, S.T, M.T. yang telah memberikan bimbingan serta materi-materi yang
terkait dengan karya tulis yang kami buat sehingga dapat memberikan kemudahan
kepada kami dalam menyusun karya tulis ilmiah ini. Ucapan terima kasih juga
kami ucapkan kepada orang tua kami , serta teman-teman Universitas atas doa dan
dukungan yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan lancar.
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, kami menyadari banyak
kekurangan didalam karya tulis ilmiah yang kami buat. Untuk itu kritik dan saran
kami terima dengan besar hati jika ada kesalahan dan kekurangan pada karya tulis
ilmiah ini.
Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Semoga karya tulis ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sasaran.
(TeknikSipil UMB2)
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Bahan bangunan yang digunakan untuk rumah penduduk ................. 11
BAB I
1. PENDAHULUAN
Sesuai dengan rumusan masalah diatas karya ilmiah ini bertujuan untuk
memberi solusi sebagai tujuan yakni :
a. Menata kembali atau memperbaharui pemukiman yang ada di kawasan
pesisir.
b. Memanfaatkan potensi kawasan pesisir dengan memaksimalkan potensi
yang ada di wilayah tersebut.
c. Membuat atau membangun sentra ekonomi di kawasan pesisir yang kaya
akan hasil lautnya dan keindahan alam disekitarnya.
BAB II
2. TINJAUAN PUSTAKA
Ada dua istilah tentang kepantaian dalam bahasa Indonesia yang sering
rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Pesisir adalah
daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang
surut, angin laut dan perembesan air laut. Sedangkan pantai adalah daerah di
tepi perairan yang diperngaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut
terendah. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kawasan pesisir dapat meliputi
daerah pantai beserta daratan di sekitar pesisir tersebut.
2.2. Potensi
yang sangat luas tersebut mempunyai potensi sumber daya ikan yang besar.
Untuk menggali potensi tersebut diperlukan pelabuhan sebagai tempat
berlabuh kapal, pendaratan ikan, memperlancar operasi penangkapan,
pemasaran, dan pembinaan nelayan.
Gambar 2.2. Perikanan tangkap yang menjadi salah satu potensi laut
Bambu Apus
Bambu apus memiliki sifat yang sangat liat karena berdiameter kecil 40-80
mm dengan jarak ruas sampai 65 cm sehingga paling banyak dipilih untuk
bahan konstruksi secara umum.
Serat ijuk adalah serat alam yang mungkin hanya sebagian orang yang
mengetahui kalau serat ini sangat istimewa di banding dengan serat lainya,
serat berwarna hitam yang dihasilkan dari pohon aren ini memiliki banyak
keistimewaan , di antarnya :
1. Tahan lama hingga ratusan bahkan ribuan tahun lebih.
2. Tahan terhadap asam dan garam air laut.
3. Mencegah penembusan rayap tanah dan menyebabkan kematian
organisme perusak tinggi hingga 100%.
BAB III
3. Metode Penulisan
Diagram Alir yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
- Pertentangan kepentingan.
- Meningkatnya pencemaran air berakibat pada penurunan hasil perikanan.
- Potensi perairan sebagai objek wisata sukar dimanfaatkan karena
kecenderung-an menurunnya estetika lingkungan.
- Terjadi kecenderungan kenaikan muka air laut sebagai bagian dari
pemanasan global (global warming) dan dampak pembangunan pada
kawasan tepi laut/pantai secara tidak berwawasan lingkungan.
- Potensi perairan sebagai sumber air bersih penduduk menjadi tidak
ekonomis lagi karena membutuhkan biaya tinggi untuk proses
penjernihannya.
BAB IV
4. Pembahasan
Berdasarkan dari data di atas maka kami telah memiliki inovasi yang
diharapkan nantinya dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada.
Meninjau potensi yang dimiliki wilayah tertentu menjadi sangat penting. Pada
daerah pesisir potensi yang perlu diperhatikan adalah potensi niaga dari
produksi laut dan potensi wisata yang juga dapat bermanfaat besar. Dalam
upaya menciptakan pemukiman pesisir yang mandiri kita perlu
mengidentifikasi potensi potensi yang perlu dimanfaatkan antara sektor niaga,
wisata atau mungkin kedua sektor tersebut. Pada desain penataan letak
kawasan pesisir yang kami buat mengasumsikan bahwa daerah tersebut
memiliki potensi yang sama antara kedua sektor tersebut, seperti yang dapat
di lihat pada gambar 4.1.
Dari gambar 4.1. di atas dapat dilihat bahwa antara daerah niaga,
pemukiman warga, dan daerah wisata berdampingan satu sama lain. Hal
tersebut diharapkan dapat mengembangkan perekonomian warga sekitar.
Bagi penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan dapat dengan
mudah menjual hasil lautnya ke pasar ikan. Sedangkan warga lainnya dapat
memanfaatkan daerah wisata seperti menjadi pedagang atau yang lainnya.
Bagi wisatawan yang berkunjung juga dapat memanfaatkan daerah niaga
yang ada untuk mendapatkan hasil tangkapan laut yang masih segar juga
harga yang relatif masih murah. Namun ada hal yang perlu diperhatikan
untuk menjaga kenyamanan para pengunjung atau wisatawan, yaitu
kebersihan serta kerapihan penataan kawasan niaga dan pemukiman warga
sekitar perlu menjadi perhatian agar tetap dapat menarik wisatawan untuk
berkunjung ke daerah tersebut.
Kelestarian lingkungan adalah hal yang lebih penting dan utama pada
pembangunan perumahan terutama di kawasan pesisir laut yang identik
dengan pemukiman kuuh yang kerap mencemari lingkungan. Oleh karena itu
desain perumahan yang ramah dengan lingkungan sangatlah penting. Maka,
kami telah merencanakan konsep bangunan rumah yang diharapkan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan sekitar serta mampu menjangkau
masyarakat kalangan bawah.
penyaringan air limbah khusus tiap dua rumah agar nantinya limbah yang
dibuang tidak mencemari laut.
Pada desain yang kami buat, untuk tempat pembuangan kotoran atau septic
tank dibuat di lokasi yang tidak dekat dari rumah dan lokasi septic tank tersebut
berada di tanah yang muka air tanah tidak melebihi muka tanah. Dalam kata lain,
keberadaan septic tank bukan berada di wilayah pasang tertinggi air laut atau
wilayah yang tergenang air meskipun rumah tersebut berada di wilayah pasang
tertinggi air laut. Lokasi septic tank tersebut tentunya berjauhan dengan sumber
air bersih. Penempatan pipa atau saluran dari WC menuju septic tank, kami
tempatkan di bawah tanah meskipun rumah tersebut berada di wilayah pasang
tertinggi atau berada di wilayah yang tergenang air. Untuk rumah panggung,
pipa saluran dari WC diposisikan berdampingan dengan bambu penopang atau
kaki rumah panggung. Hal ini dilakukan karena untuk menjaga nilai estetika
sebuah rumah.
Sanitasi untuk air bersih sistemnya sama dengan sanitasi untuk
pembuangan kotoran. Namun, lokasi pipa saluran air bersih tersebut diusahakan
untuk tidak berdekatan apalagi bersinggungan dengan pipa saluran pembuangan
kotoran. Dengan demikian, perlu dilihat terlebih dahulu dimana sumber air
bersih tersebut setelah itu bisa membuat jalur saluran pembuangan kotoran.
4. PekerjaanAtap
Seng plat 90 cm ( 0,25 mm) = 24 lembar Rp. 936.000
Plafon : Triplek 4 mm (125 mm x 250 mm)= 3buah Rp. 180.000
Total Rp. 1.116.000
5. Pekerjaan kamar mandi
Bambu peting (diameter 10 cm) = 23buah : Rp. 690.000
Pintu : 4 pintu (semua kamar dan ruang lainnya) Rp. 336.000
Untuk penyaringan : drum bekas 2 buah Rp. 200.000
Total Rp. 1.226.000
BAB V
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
4. PekerjaanAtap
Seng plat 90 cm ( 0,25 mm) = 24 lembar Rp. 936.000
Plafon : Triplek 4 mm (125 mm x 250 mm)= 3buah Rp. 180.000
Total Rp. 1.116.000
5. Pekerjaan kamar mandi
Bambu peting (diameter 10 cm) = 23buah : Rp. 690.000
Pintu : 4 pintu (semua kamar dan ruang lainnya) Rp. 336.000
Untuk penyaringan : drum bekas 2 buah Rp. 200.000
Total Rp. 1.226.000