NIM : 1172005006 Mata Kuliah : Laboratorium Lingkungan I
1. Klasifikasi Mutu Air Berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Klasifikasi mutu air ditetapkann menjadi 4 kelas, yaitu: a. Kelas I, air yang oeruntukkannya dapat digunakan untuk air bakti minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut b. Kelas II, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut c. Kelas III, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut d. Kelas IV, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk mengairi, pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
2. Penyebab Temperatur Mempengaruhi Konduktivitas
Konduktivitas atau daya hantar merupakan ukuran kemampuan mengalirkan arus listrik, menandakan banyaknya ion. Perubahan suhu suatu larutan akan mempengaruhi konduktivitasnya, karena kenaikan suhu akan meningkatkan pergerakan ion-ion dalam larutan sehingga konduktivitas larutan meningkat. Temperatur berhubungan secara linier dengan konduktivitas, peningkatan konduktivtas akibat kenaikan temperatur dapat dinyatakan dalam persen per derajat celcius (slope) air murni mempunyai slope yang relative besar yatu 5,2% per oC. Air pada umumnya mempunyai slope antara 1,8- 2% per oC, larutan garam, asam atau alkali memunyai slope sekitar 1,5% per oC