Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PUSKESMAS ABIANSEMAL II
Jl. Raya Krasan No.38, Sedang, Abiansemal,
Kabupaten Badung, Bali 80352

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

I. UMUM
1. Latar Belakang dan Pendirian Puskesmas
Puskesmas …………………. didirikan dengan Peraturan Daerah (Perda) Tk II
Kabupaten Badung Nomor : 1…… Tahun ……….. yang diundangkan dalam
Lembaran Daerah Kabupaten Badung Nomor: …….. tahun ………. Perda tersebut
telah mengalami …….. kali perubahan yaitu dengan Perda Kabupaten Badung
Nomor : ………… yang kemudian diubah dengan Perda Kabupaten Badung
Nomor: ……….. Terakhir ditetapkan dengan Perda Nomor ………… tanggal
……………..

Tujuan pendirian puskesmas berdasarkan pasal …….Perda Nomor ……………..


adalah untuk turut serta melaksanakan program
………………………………………………………………………………………..
..................................................................................................................................................
2. Visi dan Misi Puskesmas ..................
3. Produk Layanan Puskesmas ........
4. Struktur Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung No :
………………………. Tahun …………..tanggal ……………….. tentang
Pengangkatan Kepala Puskesmas dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Badung No: ………………… tanggal …………….. dengan Susunan sbb per 31
Desember 2018 sebagai berikut :
Kepala : ……………………………….
Kasubag TU : …………………………………
Pengangkatan Badan Pengawas ditetapkan dengan Keputusan Bupati Badung No:
…………………… Tahun …….. tanggal ………….. Berdasarkan surat keputusan
tersebut, susunan Badan Pengawas per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
- Ketua : ……………………
- Sekretaris : …………………..
- Anggota : …………………………

Jumlah pegawai Puskesmas tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing


sebanyak …………. orang dan …………. orang, sedangkan klasifikasi pendidikannya
sebagai berikut :
No. Pendidikan 31 Desember 2018 31 Desember 2017
1. SD ……… Orang ……… Orang
2. SMP ……… Orang ……… Orang
3. SMA/SMU ……… Orang ……… Orang
4. Sarmud/D3 ……… Orang ……… Orang
5. SI ……… Orang ……… Orang
S2 ……… Orang ……… Orang
Jumlah ………….. Orang ………….. Orang

1
II. KEBIJAKAN AKUNTANSI
1. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Kabupaten Badung
tahun 2018 adalah sebagai berikut:
 Basis Kas (cash basis) untuk penyusunan Laporan Realisasi Anggaran dan
Laporan Arus Kas
Pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah dan
belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.
 Basis Akrual (accrual basis) untuk penyusunan Neraca
Aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi
atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan
pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
2. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan
nilai perolehan historis dan dalam mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata
uang asing dikonversikan terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

3. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam


Standar Akuntansi Pemerintah

Secara rinci, kebijakan akuntansi yang diterapkan terkait dengan penyusunan Laporan
Keuangan tahun 2018 adalah sebagai berikut:

A. NERACA

I. ASET LANCAR
Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan
menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi.

I.2. Kas di Bendahara Pengeluaran


Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung
jawab/ dikelola oleh Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa uang
yang harus dipertanggungjawabkan (UYHD) yang belum disetor ke kas
daerah per tanggal neraca dan mencakup seluruh saldo rekening Bendahara
Pengeluaran, uang logam, uang kertas dan lain-lain kas. Kas di Bendahara
Pengeluaran dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai
rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, dikonversi menjadi
rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

I.3. Kas di Bendahara Penerimaan


Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo
rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung
jawab bendahara penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan
tugas pemerintahan dari bendahara penerimaan yang bersangkutan. Saldo
kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah

2
diterima oleh bendahara penerimaan dari setoran para wajib pajak/retribusi
yang belum disetorkan ke kas daerah. Kas di Bendahara Penerimaan dicatat
sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila
terdapat kas dalam valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan
kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
I.4. Belanja dibayar di muka
Belanja dibayar di muka merupakan penurunan aktiva yang digunakan
untuk uang muka pembelian barang atau jasa dan belanja yang maksud
penggunaannya akan dipertanggungjawabkan kemudian.
I.5. Piutang Pajak
Piutang pajak adalah merupakan piutang atas pajak-pajak daerah yang
dicatat berdasarkan surat ketetapan pajak yang pembayarannya belum
diterima. Piutang pajak dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai
rupiah pajak-pajak yang belum dilunasi.

I.6. Piutang Retribusi


Piutang Retribusi merupakan piutang yang diakui atas jumlah yang belum
terbayar sebesar nilai rupiah dari retribusi yang belum dilunasi berdasarkan
bukti penetapan retribusi. Perkiraan piutang retribusi dicatat sebesar nilai
nominal yaitu sebesar nilai rupiah dari retribusi yang belum dilunasi.

I.7. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran


Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran merupakan reklasifikasi
tagihan penjualan angsuran jangka panjang ke dalam piutang jangka pendek
yang disebabkan karena adanya tagihan angsuran jangka panjang yang
jatuh tempo pada tahun berjalan. Bagian Lancar Tagihan Penjualan
Angsuran dicatat sebesar nilai nominal yaitu sejumlah tagihan penjualan
angsuran yang harus diterima dalam waktu satu tahun.

I.8. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR)


Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi merupakan reklasifikasi lain-lain aset
yang berupa TGR ke dalam aset lancar disebabkan adanya TGR jangka
panjang yang jatuh tempo tahun berikutnya. Bagian Lancar Tuntutan Ganti
Rugi dicatat sebesar nilai nominal yaitu sejumlah rupiah Tuntutan Ganti
Rugi yang akan diterima dalam waktu satu tahun. Dokumen sumber TGR
adalah Surat Keputusan yang dikeluarkan Mejelis Pembebanan TP/TGR.
Dalam hal Surat Keputusan tersebut terlambat atau tidak diterbitkan,
dokumen sumber untuk Piutang TGR diperoleh dari Hasil pemeriksaan
APFP.

I.9. Piutang Lainnya


Akun Piutang Lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan
dengan pengakuan piutang di luar Bagian Lancar Tagihan Penjualan
Angsuran, Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi dan Piutang Pajak. Piutang
Lainnya dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah piutang
yang belum dilunasi.

3
I.10. Persediaan
Persediaan adalah aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies)
yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam waktu 12
(dua belas) bulan dari tanggal pelaporan. Saldo persediaan adalah jumlah
persediaan yang masih ada pada tanggal neraca. Persediaan dicatat sebesar
biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian, biaya standar apabila
diperoleh dengan memproduksi sendiri dan nilai wajar apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

II. ASET TETAP


Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Perkiraan aset tetap terdiri dari Tanah, Peralatan dan Mesin,
Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya,
Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Akumulasi Penyusutan.
Biaya pemeliharaan untuk mempertahankan kondisi aset agar tetap dapat
digunakan tidak dikapitalisir ke dalam nilai aktiva tang bersangkutan, sedangkan
biaya rehabilitasi yang menambah umur dan manfaat dikapitalisir ke dalam nilai
aktiva yang bersangkutan.
II.1.Tanah
Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang dimiliki
atau diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Dalam akun tanah termasuk
tanah yang digunakan untuk bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Tanah
diakui sebagai aset pada saat diterima dan terjadi perpindahan hak
kepemilikan dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Biaya ini meliputi
harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak, biaya yang
berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan. Jika tidak tersedia data
secara memadai, maka tanah dicatat dengan estimasi harga perolehan.
II.2. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup antara lain: alat berat; alat angkutan; alat
bengkel dan alat ukur; alat pertanian; alat kantor dan rumah tangga; alat
studio, komunikasi dan pemancar; alat kedokteran dan kesehatan; alat
laboratorium; alat persenjataan; komputer; alat eksplorasi; alat pemboran;
alat produksi, pengolahan dan pemurnian; alat bantu eksplorasi; alat
keselamatan kerja; alat peraga; dan unit peralatan proses produksi yang
masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap
digunakan. Peralatan dan mesin dicatat sebagai aset pemerintah pada saat
diterima dan terjadi perpindahan hak kepemilikan. Peralatan dan mesin
dicatat dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Harga perolehan
peralatan dan mesin yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya
langsung (tenaga kerja, bahan baku) dan biaya tidak langsung
(perencanaan, pengawasan, perlengkapan, sewa peralatan dan biaya lain)
4
yang dikeluarkan hingga aset tersebut siap digunakan. Bila tidak terdapat
data tentang nilai historisnya, maka nilai peralatan dan mesin dicatat
berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan oleh instansi teknis
terkait. Peralatan dan mesin yang berasal dari hibah dinilai berdasarkan
nilai wajar dari harga pasar atau harga gantinya.
II.3. Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli
atau dibangun dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Gedung dan Bangunan di
neraca meliputi antara lain bangunan gedung; monumen; bangunan menara;
dan rambu-rambu. Gedung dan bangunan dicatat sebagai aset pemerintah
pada saat diterima dan terjadi peralihan hak kepemilikan. Gedung dan
bangunan dicatat dengan nilai historis, harga perolehan. Harga perolehan
gedung dan bangunan yang dibangun secara swakelola meliputi biaya
langsung (tenaga kerja, bahan baku) dan biaya tidak langsung
(perencanaan, pengawasan, perlengkapan, sewa peralatan, dan biaya lain)
yang dikeluarkan hingga aset tersebut siap digunakan. Bila tidak terdapat
data tentang nilai historisnya, maka nilai gedung dan bangunan dicatat
berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan.
II.4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jalan, irigasi dan jaringan mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi
siap digunakan. Jalan, irigasi dan jaringan di neraca antara lain meliputi
jalan dan jembatan; bangunan air; instalasi; dan jaringan. Akun ini tidak
mencakup tanah yang diperoleh untuk pembangunan jalan, irigasi dan
jaringan. Jalan, Irigasi, Jaringan dicatat sebagai aset pemerintah saat
diterima dan terjadi perpindahan hak kepemilikan dengan nilai
historis/perolehan, yaitu harga perolehan. Harga perolehan jalan, irigasi,
jaringan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung (
Tenaga kerja, bahan baku ) dan biaya tidak langsung (perencanaan,
pengawasan, perlengkapan, sewa peralatan, dan biaya lain) yang
dikeluarkan hingga aset tersebut siap digunakan. Bila tidak terdapat data
tentang nilai historisnya, maka nilai Jalan, Irigasi, Jaringan dicatat
berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan.
II.5. Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Aset
tetap lainnya di neraca antara lain meliputi koleksi perpustakaan/buku dan
barang bercorak seni/budaya/olah raga. Aset tetap lainnya dicatat sebagai
aset pemerintah pada saat diterima dan terjadi perpindahan hak
kepemilikan. Aset tetap lainnya dicatat dengan nilai historis, harga
perolehan. Harga perolehan aset tetap lainnya yang dibangun dengan cara
swakelola meliputi biaya langsung (Tenaga kerja, bahan baku) dan biaya
5
tidak langsung (perencanaan, pengawasan, perlengkapan, sewa peralatan,
dan biaya lain) yang dikeluarkan hingga aset tersebut siap digunakan. Bila
tidak terdapat data tentang nilai historisnya, maka nilai aset tetap lainnya
dicatat berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan.
II.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam
proses pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun
seluruhnya. Konstruksi dalam pengerjaan dicatat senilai seluruh biaya yang
diakumulasikan sampai dengan tanggal neraca dari semua jenis aset tetap
dalam pengerjaan yang belum selesai dibangun.
II.7. Akumulasi Penyusutan
Depresiasi / penyusutan atas Aktiva Tetap sampai dengan 31 Desember
2014 belum diberlakukan.

III. ASET LAINNYA


Aset lainnya adalah aset pemerintah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset
lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Aset lainnya
antara lain terdiri dari Tagihan Penjualan Angsuran dan Aset Lain-lain.
III.1. Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat diterima
dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai
pemerintah. Contoh tagihan penjualan angsuran antara lain adalah
penjualan rumah dinas dan penjualan kendaraan dinas. Tagihan penjualan
angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan
aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah
dibayarkan oleh pegawai ke kas negara/kas daerah atau daftar saldo tagihan
penjualan angsuran.
III.2. Aset Lain-lain
Aset Lain-lain adalah aset-aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Ganti Rugi dan
Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap
yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Aset Lain-lain dicatat
dengan nilai nominal dari aset yang bersangkutan. Untuk aset tetap yang
diklasifikasikan ke dalam Aset Lain-lain, dicantumkan sebesar nilai
perolehannya.

IV. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK


Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar
kembali atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
neraca. Kewajiban ini mencakup Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Utang
Bunga, Bagian Lancar Utang Dalam Negeri – Pemerintah Pusat, dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.

IV.1. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)


Utang PFK merupakan utang yang timbul akibat pemerintah belum
6
menyetor kepada pihak lain atas pungutan/potongan PFK dari Surat
Perintah Membayar Uang (SPMU) atau dokumen lain yang dipersamakan.
Pungutan/potongan PFK dapat berupa potongan/pungutan Iuran Taspen,
Bapertarum, Askes, juga termasuk pajak-pajak pusat. Perkiraan ini dicatat
sejumlah yang sama dengan jumlah yang dipungut/dipotong berdasarkan
nilai nominal.
IV.2. Uang Muka Kas Daerah
Merupakan saldo Uang yang Harus Dipertanggungjawabkan (UYHD)
Bendahara Pengeluaran yang belum disetor ke Kas Daerah sampai dengan
tanggal Neraca. Perkiraan ini merupakan perkiraan timbal balik (reciprocal)
yang akan dieliminasi pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
IV.3. Pendapatan Ditangguhkan
Merupakan saldo uang yang diterima oleh Bendahara Penerimaan dari
wajib pajak dan wajib retribusi yang belum disetor ke Kas Daerah sampai
dengan tanggal Neraca.
Perkiraan ini merupakan perkiraan timbal balik (reciprocal) yang akan
dieliminasi pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
IV.4. Hutang Jangka Pendek Lainnya
Hutang jangka pendek lainnya, yang tidak dapat digolongkan ke dalam
salah satu hutang jangka pendek diatas, adalah kewajiban yang harus
dilunasi oleh Pemerintah Provinsi Bali dan penambahan aset yang diperoleh
dari penerimaan hak yang belum saatnya diterima dan akan
dipertanggungjawabkan kemudian. Hutang jangka pendek lainnya
dibukukan sebesar nilai nominal.

V. EKUITAS DANA
Ekuitas Dana merupakan pos pada neraca pemerintah yang menampung selisih
antara aset dan kewajiban pemerintah. Pos Ekuitas Dana terdiri dari tiga
kelompok, yaitu Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas Dana
Cadangan.
V.1. EKUITAS DANA LANCAR
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan
kewajiban jangka pendek. Kelompok Ekuitas Dana Lancar terdiri dari
Cadangan Piutang, Cadangan Persediaan, Cadangan Aset Lancar Lainnya
dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
V.2. EKUITAS DANA INVESTASI
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam
dalam investasi jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya, dikurangi
dengan kewajiban jangka panjang. Pos ini terdiri dari:
a) Diinvestasikan dalam Aset Tetap, yang merupakan akun lawan dari
Aset Tetap.
b) Diinvestasikan dalam Aset Lainnya, yang merupakan akun lawan Aset
Lainnya.

7
B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

I. Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Daerah dalam periode tahun anggaran
yang menjadi hak daerah. Pendapatan diakui atas dasar kas, yaitu pada saat diterima
pada Kas Daerah. Pencatatan pendapatan berdasarkan azas bruto yaitu mencatat
penerimaan bruto dan tidak diperbolehkan mencatat jumlah neto (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan seluruhnya merupakan
Pendapatan Asli Daerah. Pengembalian atau koreksi atas pendapatan yang terjadi
pada periode penerimaan pendapatan maupun periode sebelumnya, dicatat sebagai
pengurang pendapatan.

II. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran Kas Daerah dalam periode tahun anggaran yang
menjadi beban daerah. Belanja diakui atas dasar kas, yaitu pada saat terjadinya
pengeluaran dari Kas Daerah. Belanja diklasifikasikan sesuai SAP yaitu : belanja
operasi dan belanja modal. Belanja Operasi diklasifikasikan atas : belanja pegawai
dan belanja barang. Belanja modal diklasifikasikan atas : belanja tanah, belanja
peralatan & mesin, belanja gedung & bangunan, belanja jalan, irigasi & jaringan,
belanja aset tetap lainnya dan belanja aset lainnya.

III. INFORMASI YANG MENDUKUNG POS-POS LAPORAN KEUANGAN

1. PENJELASAN POS-POS NERACA

TAHUN 2018 TAHUN 2017


I. ASET Rp 229.309.762.097,20 Rp. 232.654.153.929,00

1) ASET LANCAR Rp 23.136.415.374,12 Rp. 31.168.975.124,48


1.1. Kas di Bend.Penerimaan Rp 0,00 Rp. 3.433.000,00
Tahun 2018 tidak terdapat saldo Kas dari Bendahara Penerimaan Puskesmas per tanggal 31
Desember 2018.

1.2 Kas di Bend. Pengeluaran Rp 0,00 Rp. 0,00


Jumlah tersebut merupakan saldo Bendahara Pengeluaran per tanggal 31 Desember 2018 :
Bank BPD No.Rek .009.01.05.00082-4 Rp 0,00
Uang Tunai Rp 0,00
Jumlah Rp 0,00

1.3 Kas Lainnya Rp. 2.886.015.880,50 Rp. 2.564.703.730,93


Jumlah tersebut merupakan penambahan dari saldo Kas lainnya tahun lalu senilai Rp.
2.564.703.730,93 dengan penerimaan Pengelola dana JKN Puskesmas tahun 2018 sebesar
RP. 12.478.279.830,- dan penyesuaian hutang Pajak puskesmas kegiatan JKN tahun 2018
senilai Rp. 2.520.472.

8
Kemudian dikurangi dengan penyesuaian kas tahun lalu senilai 12.159.488.152,43 yang
terdiri dari :
a. Kurang tarik jaspel JKN 2017 Pusk Abiansemal III Rp. 54.000,-.
b. Penyesuaian Jagir dan kurang setor bunga JKN 2017 Rp. 1.952.007,14,-.
c. Penyesuaian hutang pajak belanja JKN tahun 2017 senilai Rp.7.171.538,-.
d. Penyesuaian jagir JKBM yang sudah diakui tahun 2017 senilai Rp. 744.615,24
e. Hutang di bendahara JKN tahun 2017 senilai Rp.800.000,-
f. Penyesuaian kas JKN senilai Rp. 12.148.688.492,05.
g. Penyesuaian kurang tarik dana giro JKBM Rp.77.500,-

1.4. Piutang Pendapatan Rp. 0,00 Rp. 0,00

Piutang Pendapatan pada Tahun 2018 adalah Rp. 0,00,

1.3. Persediaan Rp. 20.250.399.493,62 Rp. 28.600.838.393,55

Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan barang habis pakai per 31 Desember
2018 yang terdiri dari :
URAIAN TAHUN 2018 TAHUN 2017
- Persediaan Alat Tulis Kantor Rp 213.940.355,00 118.466.646,00
- Persediaan Alat Listrik Rp 73.928.645,00 17.815.440,00
- Persediaan Barang Cetak Rp 114.491.580,00 111.780.995,00
- Persediaan Alat Kebersihan Rp 21.108.196,00 68.547.877,00
- Persediaan Bahan Bakar Minyak Rp. 259.307.250,00 232.415.750,00
- Persediaan Obat-obatan ( Obat & Vaksin ) Rp 19.567.623.467,62 28.051.811.685,55
Jumlah Rp 20.250.399.493,62 28.600.838.393,55

2) ASET TETAP
Aset Tetap Rp. 201.408.169.649,33 Rp. 194.870.572.102,27

Jumlah tersebut merupakan nilai aktiva tetap Dinas Kesehatan Kabupaten Badung pada tanggal
31 Desember 2018 yang terdiri dari :

Tahun 2018 Tahun 2017

a) Tanah Rp. 2.925.250.000,00 Rp. 2.925.250.000,00

Mutasi Tanah tahun 2017


adalah sebagai berikut:
Saldo Awal per 1 Januari
Rp
2018 2.925.250.000,00 2.925.250.000,00
Penambahan Tahun 2018 Rp 0,00
0,00
Pengurangan Tahun 2018
Rp 0,00 0,00

Saldo Akhir per 31


Desember 2018 Rp 2.925.250.000,00 2.925.250.000,00

9
b) Peralatan dan Mesin Rp. 201.745.261.207,93 Rp. 170.636.158.225,25

Pengadaan 2018
(1) Alat Angkutan Darat Bermotor Rp. 2.916.000.000,-
(2) Alat Bengkel Rp. 199.874.500,-
(3) Alat Ukur Rp. 145.530.000,-
(4) Alat Rumah Tangga Rp. 7.534.274.775,-
(5) Komputer Rp. 2.964.783.400,-
(6) Alat Studio Rp. 196.560.000,-
(7) Alat Komunikasi Rp. 291.394.000,-
(8) Alat Kedokteran Rp. 15.113.221.842,43
(9) Alat Kesehatan Rp. 42,647.000,-
(10) Unit-unit Laboratorium Rp. 2.949.476.200,-
Jumlah Rp 32.353.761.717,43
Saldo Peralatan Mesin per 31 Desember 2018 dan 2017 sebesar Rp
201.745.261.207,93 dan Rp. 170.636.158.225,25 .

Mutasi Asset Peralatan Mesin periode 1 Januari s/d 31 Desember 2018 terinci sebagai berikut:

Saldo Awal 2018 2017


Peralatan Mesin Rp 170.636.158.225,25 Rp 125.139.629.428,6
. . 0
Penambahan
Rp.
Belanja Modal Rp. 32.353.761.717,43 44.142.050.874,00
Rp.
Penyesuaian Belanja Modal 0,00 0,00
Rp.
2015
Rp. Rp.
Barang Dana JKN 1,602.457.000
Rp. Rp.
Mutasi ke KIB B dari KIB E 13.881.472,00
Tahun 2017
Rp. Rp.
Mutasi ke KIB B dari KIB D 766.832.000,00
Tahun 2017
Rp. Rp.
Koreksi Saldo Awal 1.745.683,00
Rp. Rp.
Mutasi Barang OPD Tahun 424.635.750,00 960.237.950,00
2017
Jumlah Rp 32.778.397.467,43 Rp 47.487.204.979,00
. .
Pengurangan
Rp. Rp.
Penghapusan intra 78.950.000,00
Rp. Rp.
Belanja Modal bukan Asset ( 538.282.455,00 284.013.855,70
Brg Pakai Habis
Rp. Rp.
Penyesuaian Belanja Modal 57.285.000,00
Rp. Rp.
Bukan Aset Tetap ( Biaya 54.087.000,00
Pemeliharaan)
Rp. Rp.
Reklasifikasi ke asset lain-lain 730.754.839,75 1.372.804.881,25
Rp. Rp.
Barang extrakompatible thn 209.935.190,00
berjalan
Rp. Rp.
Penghapusan RB/Hilang
Rp. Rp.
Kapitalisasi Asset ( 333.857.445,40
10
Extrakompatible)
Rp Rp
Jumlah 1.669.294.484,75 1.990.676.182,35
. .
Rp Rp
Jumlah Total 201.745.261.207,93 170.636.158.225,2
. .
5

 Penambahan Peralatan Mesin untuk 31 Desember tahun 2018 senilai Rp.


32.778.397.467,43 berasal dari :

a. Belanja Modal tahun 2018 Rp. 32.353.761.717,43


b. Mutasi antar OPD dari sekretariat ke Dinas Kesehatan senilai Rp. 424.635.750,-

 Pengurangan Peralatan dan Mesin per 31 Desember tahun 2018 sebesar Rp. 1.669.294.484,75
berasal dari:

a. SK Penghapusan Intra senilai Rp. 78.950.000,00 sesuai usulan nomor : 028/1773/disks tgl 24
Juli 2018 menjadi SK penghapusan nomor : 133/054/HK/2018 tgl 4 okt 2018 Rp 78,950,000

b. Penyesuaian belanja modal reklas aset gedung karena fisik berupa cerobong asap Genset.

c. Penyesuaian senilai Rp. 538.282.455,00 karena berupa barang pakai habis.

d. Penyesuaian senilai Rp. 54.087.000,00 karena berupa beiaya pemeliharaan.

e. Kapitalisasi berupa barang Extrakompatible tahun 2018 senilai Rp.209.935.190,00

f. Reklasifikasi ke aset lainnya berupa usulan penghapusan aset tahun 2018 senilai Rp.
730.754.839,75

c) Bangunan Gedung Rp. 90.449.894.716,90 Rp. 87.580.231.011,72

Mutasi Asset Bangunan Gedung periode 1 Januari s/d 31 Desember 2018 terinci sebagai berikut:

Saldo Awal 2018 2017


Bangunan Gedung Rp 87.580.231.011,72 Rp 97.156.372.190,7
. . 2
Penambahan
Rp.
Belanja Modal Rp. 265.964.999,18
Rp. Rp.
Non Belanja Modal 19.207.034,00
(Pengawasan )
Rp. Rp.
Mutasi KIB 44.776.677,00
Rp. Rp.
Penyesuaian BM dari kib B 57.285.000,00
Rp. Rp.
Penyesuaian 2018 259.072.440,00 95.059.940,00
Rp. Rp.
DED
Mutasi Antar SKPD Rp. 2.659.009.963,00
Jumlah Rp 3.260.539.436,38 Rp 139.836.617,00
. .

Pengurangan
Rp. Rp.
Penghapusan 104.006.000,00

11
Rp. Rp.
Belanja Modal bukan Asset
Rp. Rp.
Pemberian Hibah ke Pihak
Ketiga
Rp. Rp.
Mutasi OPD 357.875.731,20
Rp. Rp.
Reklasifikasi ke asset lain-lain 33.000.000,00 9.488.409.796,00
berupa Gedung RB
Rp. Rp.
Koreksi (Penyesuaian)
Rp. Rp.
Penghapusan 123.562.000,00
Rp. Rp.
Usulan Penghapusan
Rp Rp
Jumlah 390.875.731,20,00 9.715.977.796,00
. .
Rp Rp
Jumlah Total 90.449.894.716,90 87.580.231.011,7
. .
2

 Penambahan Bangunan Gedung 31 Desember tahun 2018 sebesar Rp.


3.60.539.436,38 berasal dari:
a. Belanja Modal Tahun 2018 senilai Rp.265.964.999,18
b. Belanja Konsultasi tahun 2018 senilai Rp. 19.207.035,00 antara lain:
- Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Perancangan Gedung Pembangunan Tempat
Laundray di UPT Puskesmas Petang II tahun 2018 senilai Rp. 3.836.250,-
- Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Perancangan Gedung Pembangunan Tempat
Laundray di UPT Puskesmas Abiansemal I tahun 2018 senilai Rp. 5.705,964,-
- Belanja Jasa Konsultasi Pengawasan Gedung Kegiatan Pembangunan Tempat Laundray
di UPT Puskesmas Abiansemal I tahun 2018 senilai Rp. 5.798.210,00.
- Belanja Jasa Konsultasi Pengawasan Gedung Kegiatan Pembangunan Tempat Laundray
di UPT Puskesmas Petang II tahun 2018 senilai Rp.3.866.610,00

c. Penyesuaian belanja modal dari aset peralatan dan mesin senilai Rp. 57.285.000,- karena
terdiri dari cerobong asap, pintu pagar dan reling.
d. Penyesuaian dari Belanja modal aset tetap lainnya tahun 2018 senilai Rp. 259.072.400,-
karena berupa terali .
e. Mutasi dari dinas PUPR senilai Rp.2.659.009.963,20

 Pengurangan Gedung dan Bangunan 31 Desember 2018 senilai Rp.390.875.731,20 berasal dari :

a. Reklasifikasi ke aset lainnya yaitu berupa usulan penghapusan gedung yang rusak berat
senilai Rp. 33.000.000,-
b. Mutasi antar OPD senilai Rp. 357.875.731,20 merupakan gedung rumah dinas kepala OPD
yang dikembalikan ke Setda.

d). Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp. 565.362.280,80 Rp. 350.623.010,00

Mutasi Asset Jalan, Irigasi dan Jaringan periode 1 Januari s/d 31 Desember 2018 terinci sebagai
berikut:

Saldo Awal 2018 2017


Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 350.623.010,00 Rp. 352.368.693,00
.
Penambahan
Rp.
Belanja Modal Rp. 766.832.000,00
Rp. Rp.
Non Belanja Modal

12
(Pengawasan)
Rp. 214.739.270,80 Rp.
Mutasi Antar SKPD
Rp. Rp.
Penerimaan Hibah
Rp. Rp.
Lain-lain (Kurang Catat)
Jumlah Rp 214.739.270,80 Rp. 766.832.000,00
.

Pengurangan
Rp. Rp.
Penghapusan
Rp. Rp. `1.745.683,00
Penyesuaian Saldo 2017
Rp. Rp. 766.832.000,00
Mutasi KIB
Rp. Rp.
Mutasi Ke Sekretariat
Rp. Rp.
Lain-lain (Lebih catat)
Rp. Rp.
Koreksi (Penyesuaian)
Rp. Rp.
Penghapusan RB/Hilang
Rp. Rp.
Kapitalisasi Asset >500.000,-
Rp 0,00 Rp. 768.577.683,00
Jumlah
.
Rp Rp.
Jumlah Total 565.362.280,80 350.623.010,00
.

 Penambahan jalan,irigasi dan jaringannya per 31 Desember 2018 senilai Rp. 214.739.270,80
yang merupakan mutasi aset dari dinas PUPR.

 Pengurangan Jalan Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2018 Senilai Rp. 0,-

e) Asset Tetap Lainnya Rp. 0,00 Rp. 212.136.370,00


Mutasi Asset Asset Tetap Lainnya periode 1 Januari s/d 31 Desember 2018 terinci sebagai berikut:

Saldo Awal 2018 2017


Asset Tetap Lainnya Rp 212.136.370,00 Rp 212.136.370,00
. .
Penambahan
Rp.
Belanja Modal Rp. 259.072.440,00 58.658.149,00
Rp. Rp.
Non Belanja Modal
(Pengawasan)
Rp. Rp.
Mutasi KIB
Rp. Rp.
Penerimaan Hibah
Rp. Rp.
Lain-lain (Kurang Catat)
Jumlah Rp 259.072.440,00 Rp 58.658.149,00
. .

Pengurangan
Rp. Rp.
Penghapusan
Rp. 212.136.370,00 Rp.
Reklasifikasi ke aset lain (RB)
Rp. 259.072.440,00 Rp. 58.658.149.00
Mutasi KIB
Rp. Rp.
Mutasi Ke Sekretariat

13
Rp. Rp.
Lain-lain (Lebih catat)
Rp. Rp.
Kapitalisasi Asset >500.000,-
Rp Rp
Jumlah 471.208.810,00 58.658.149,00
. .
Rp Rp
Jumlah Total 0,00 212.136.370,00
. .

 Penambahan asset tetap lainnya 31 Desember 2018 senilai Rp. 259.072.440,- yang merupakan
Belanja Modal Tahun 2018
 Pengurangan Aset Tetap Lainnya senilai Rp. 471.208.810,- antara lain
a. Reklasifikasi aset tetap lainnya dengan kondisi RB senilai Rp. 212.136.370,-
b. Penyesuaian aset tetap lainnya ke Gedung Bangunan senilai Rp. 250.072.440,-karena berupa
terali.

f). Konstruksi dalam Pengerjaan Rp. 435.056.604,40 Rp 0,00

Mutasi Asset Konstruksi Dalam Pengerjaan periode 1 Januari s/d 31 Desember 2018 terinci sebagai
berikut:

Saldo Awal 2018 2017


Konstruksi dalam Rp 0,00 Rp 0,00
Pengerjaan . .
Penambahan
Rp.
Belanja Modal Rp.
Rp. Rp.
Non Belanja Modal 441.749.857,40
(Pengawasan)
Rp. Rp.
Mutasi KIB
Rp. Rp.
Penerimaan Hibah
Rp. Rp.
Lain-lain (DED 2016) 0,00
Jumlah Rp 441.749.857,40 Rp 146.058.000,00
. .

Pengurangan
Rp. Rp.
Penghapusan
Rp. Rp.
DED 2013 masuk ke asset
tetap
Rp. Rp.
Mutasi KIB
Rp. Rp.
Mutasi Ke Sekretariat
Rp. Rp.
Lain-lain (Lebih catat)
Rp. Rp.
Koreksi (Penyesuaian)
Rp. Rp.
Penghapusan RB/Hilang
Rp. 6.693.253,00 Rp.
Kapitalisasi DED
Rp Rp
Jumlah 6.693.253,00 0,00
. .
Rp Rp
Jumlah Total 435.056.604,40 0,00
. .

 Penambahan Konstruksi Dalam Pengerjaan Tahun 2018 senilai Rp. 441.749.857,40 terdiri dari :
14
- Belanja Jasa Konsultasi dan Perencanaan Penyusunan DED Pembangunan Gedung, Tempat
Suci, dan Penataan Halaman Puskesmas Pembatu Belok tahun 2018 Rp. 63.230.200,-
- Belanja Jasa Konsultasi dan Perencanaan Penyusunan DED Pembangunan Gedung dan
Penataan Halaman Puskesmas Pembatu Tuban tahun 2018 Rp. 98.615.000,-
- Belanja Jasa Konsultasi dan Perencanaan Penyusunan DED Pembangunan Gedung, Tempat
Suci, dan Penataan Halaman Puskesmas Pembatu Cemagi tahun 2018 Rp. 98.470.900,-
- Belanja Jasa Konsultasi dan Perencanaan Penyusunan DED Pembangunan Garase
Ambulance UPT Dikes tahun 2018 Rp. 34.245.750,-
- Belanja Jasa Konsultasi dan Perencanaan Penyusunan DED Pembangunan Puskesmas
Pembantu Desa Sembung tahun 2018 Rp.73.005.790,-
- Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan - Penyusunan DED Pembangunan Tembok
Penyengker dan Penataan Halaman UPT Puskesmas Abiansemal III tahun 2018 Rp.
6.693.253,-
- Kegiatan Penyusunan DED Rehab Lab Pembuatan Rumah Kaca KM/WC,dan Penataan
Halaman Puskesmas Kuta I, Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan, Penyusunan DED tahun
2018 Rp. 15.000.172,-
- Belanja Jasa Konsultasi dan Perencanaan Penyusunan DED Pembangunan Puskesmas
Pembantu Desa Sembung tahun 2018 Rp. 52.448.792,40

 Pengurangan Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun 2018 senilai Rp. 6.693.253,- merupakan nilai
kapitalisasi DED.

g). Akumulasi Penyusutan Rp.(94.712.655.160,70) Rp.( 66.833.826.514,70)


Merupakan jumlah total dari akumulasi penyusutan baik berupa Alat dan Mesin, Bagunan
Gedung Tempat Kerja, Jalan rigasi dan Jaringannya dan Aset Tetap Lainnya yaitu :
Penyesuaian
Jenis Aset Saldo Awal Penambahan Total Penyusutan
Saldo Awal

Perlatan dan Mesin (55.445.511.492,70) (26.727.408.754,00) 597.117.963,00 (81.575.802.284,70)


Gedung dan Bangunan (11.340.014.779,00) (1.787.942.347,00) 75.940.137,00 (13.052.016.989,00)
Jalan,Irigasi dan (48.300.243,00) (36.234.834,00) (300.811,00) (84.835.888,00)
Jaringan
Aset Tetap Lainnya

Jumlah (66.833.826.514,70) (28.551.585.935,00) 672.757.289,00 (94.712.655.160,70)

2. ASET LAINNYA Rp. 4.765.177.073,75 Rp. 6.614.606.702,25

3.1 Asset Tidak Berwujud Rp. 20.620.417,00 Rp. 34.672.917,00


Merupakan Aset yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan yang tidak berwujud senilai Rp.
48.725.416,67,-. yaitu berupa berupa
a. Soft ware SIKDA Rp. 115.060.000,33
b. Akumulasi Penyusutan Software Program Sikda Rp. (94.439.583)

3.2 Aset Lain-lain Rp. 4.744.556.656,75 Rp. 6.579.933.785,25


15
Aset Lain-lain senilai Rp. 8.347.880.003,05 yang terdiri dari :
- Saldo Tahun Lalu Rp. 11.436.385.632,25
- Penambahan senilai Rp. 1.333.862.743,30 terdiri dari
a. Mutasi aset dari aset tetap lain ke aset lainya (RB) Rp. 212.136.370,-
b. Penyesuaian Usulan Penghapusan Tembok Penyengker M III ( Aset Lainnya) Rp.
33.000.000,-
c. Reklasifikasi barang inventaris ( KIB B dengan Kondisi RB) Rp. 809.704.839,75
d. Penyesuaian Saldo Aset lain-lain Rp. 279.021.533,55
- Pengurangan senilai Rp. 4.497.132.291,- terdiri dari :
a. Penghapusan KIB B ( Barang inventaris Intrakompatable) Rp. 876.776.514,50
b. Penghapusan Gedung bangunan /KIB C Rp. 3,333,455,488,00
c. SK penghapusan KIB E/ Aset tetap Lainnya Rp. 212.136.370,0
d. Akumulasi Penyusutan Barang RB Rp.3.603.323.346,30

3. KEWAJIBAN Rp. 56.452.345.854,53 Rp. 5.757.470.764,55


4.1 Kewajiban Jangka Pendek
4.1.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Rp. 2.520.472,-
Merupakan Hutang pajak di bendahara JKN tahun 2018 senilai Rp.2.520.472,-

4.1.2 Utang Beban Rp. 3.408.996.090,00 Rp. 5.749.445.226,55


Merupakan hutang yang harus dibayar pada tahun 2018 baik berupa belanja pegawai dan
barang dan jasa. Hutang Beban tahun 2017 senilai Rp 6.239.204.015,55,- yang terdiri dari
Utang Beban Pegawai senilai Rp 368.954.590,00 Yang termasuk dalam beban pegawai
tahun 2017 diantaranya :
a. Utang Beban Jaspel Medik umum UPT Pusk (Nop-Des 2018) senilai Rp.
111.977.600,-
Berikut Tabel rincian beban Jaspel Medik Umum per Puskesmas Tahun 2018

No Puskesmas Nopember Desember Jumlah


1 Kuta I 14.103.500 13.914.100 28.017.600
2 Kuta II 5.372.500 5.991.000 11.363.500
3 Kuta Utara 2.529.500 2.602.500 5.132.000
4 Kuta Selatan 17.850.000 18.215.000 36.065.000
5 Mengwi I 3.579.000 4.365.000 7.944.000
6 Mengwi II 4.173.000 4.184.500 8.357.500
7 Mengwi III 2.986.000 2.326.500 5.312.500
8 Abiansemal I 2.907.000 2.502.000 5.409.000
9 Abiansemal II 744.000 794.500 1.538.500
10 Abiansemal III 384.500 172.000 556.500
11 Abainsemal IV 309.500 1.553.000 1.862.500
12 Petang I 365.000 365.000
13 Petang II 54.000 54.000
54.992.500 56.985.100 111.977.600

b. Utang Beban Uang Makan PNS Dinas Th 2018 Rp. 10.768.000,-


c. Utang Beban Uang Makan PNS Puskesmas Dinas Th 2018 Rp. 105.326.000,-

16
No Puskesmas Jumlah
1 Kuta I 5.464.000
2 Kuta II 4.266.000
3 Kuta Utara 10.180.000
4 Kuta Selatan 9.186.000
5 Mengwi I 11.938.000
6 Mengwi II 8.410.000
7 Mengwi III 9.060.000
8 Abiansemal I 11.610.000
9 Abiansemal II 5.866.000
10 Abiansemal III 8.020.000
11 Abainsemal IV 7.980.000
12 Petang I 9.650.000
13 Petang II 3.696.000
Total 105.326.000

d. Utang Beban TPP Absensi beban Kerja th 2018 Dinas Rp. 18.672.009,-

e. Utang Beban TPP Absensi beban Kerja th 2018 Pusk Rp. 122.210.981,-

No Puskesmas Jumlah
1 Kuta I 5.811.071
2 Kuta II 4.902.154
3 Kuta Utara 14.337.205
4 Kuta Selatan 10.042.015
5 Mengwi I 13.742.838
6 Mengwi II 10.449.783
7 Mengwi III 10.632.974
8 Abiansemal I 12.130.793
9 Abiansemal II 7.728.570
10 Abiansemal III 8.951.356
11 Abainsemal IV 9.041.886
12 Petang I 10.567.623
13 Petang II 3.872.713
Total 122.210.981

Utang Beban Barang dan Jasa senilai Rp. 3.040.041.500,-. Termasuk diantaranya
yaitu:
a. Beban Telepon Dinas Kesehatan bln Desember 2018 Rp. 1.970.025,-
b. Beban Telepon Puskesmas se Kab. Badung bln Desember 2018 Rp.9.780.878,-
c. Beban Air Puskesmas se Kab. Badung bln Desember 2018 Rp 8.192.809,-
d. Beban Listrik Puskesmas se Kab. Badung bln Desember 2018 Rp. 73.148.480,-
e. Beban makanan dan Minuman pasien peningkatan pelayanan Puskesmas Rawat
Inap Puskesmas senilai Rp.1.815.000,-
f. Beban Klaim Krama Badung Sehat Rp. 2.945.134.308,-

17
No Puskesmas RI RJ Jumlah
1 RSUD MANGUSADA DES I 333.969.160,00 200.758.972,00 534.728.132,00

2 RSUD MANGUSADA DES III 968.646.167,00 155.431.400,00 1.124.077.567,00


3 RS SILOAM 1.109.143.534,00 1.109.143.534,00
4 RS UDAYANA 138.966.510,00 138.966.510,00
5 RSUP SANGLAH 10.239.100,00 3.962.000,00 14.201.100,00
6 RS SURYA HUSADA 6.296.465,00 6.296.465,00
7 PUSK ABS I 1.036.000,00 1.036.000,00
8 PUSK ABS II 5.388.000,00 5.388.000,00
9 PUSK ABS III 457.500,00 457.500,00
10 PUSK ABS IV 1.319.000,00 1.319.000,00
11 PUSK MENGWI I 2.725.000,00 2.725.000,00
12 PUSK MENGWI II 455.000,00 455.000,00
13 PUSK MENGWI III 1.355.500,00 1.355.500,00
14 PUSK KUTA I 680.000,00 680.000,00
15 PUSK KUTA II -
16 PUSK KUTA UTARA 950.500,00 950.500,00
17 PUSK KUTA SELATAN -
18 PUSK PETANG I 1.679.500,00 1.679.500,00
19 PUSK PETANG II 1.675.000,00 1.675.000,00
Total 2.567.260.936,00 377.873.372,00 2.945.134.308,00

4.1.3 Utang Jangka Pendek Lain Rp. 52.859.583.002,53 Rp. 0,00


Merupakan hutang berupa barang ayng akan diserahkan kepada pihak ketiga yaitu berupa
barang alat kesehatan kepada rumah sakit Universitas Udayana senilai Rp.
52.859.583.002,53

5. EKUITAS Rp. 173.038.662.53267 Rp. 226.896.683.164,45


Jumlah tersebut adalah kekayaan bersih Dinas Kesehatan Kabupaten Badung yang
diinvestasikan per tanggal 31 Desember 2018 yang dikelola oleh SKPD, yaitu senilai Rp.
173,038,662,532,67.

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA Tahun 2018 Rp. 229.309.762.097,20 dan
Tahun 2017 Rp. 232.654.153.929,00

2. PENJELASAN POS POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PENDAPATAN – LRA
Jumlah Pendapatan-LRA Dinas Kesehatan dalam Tahun Anggaran 2018 dengan target anggaran
setelah perubahan sebesar Rp. 18.337.431.000,00 terealisasi sebesar Rp. 14.626.884.251.55. atau
79,77%, sedangkan realisasi pendapatan-LRA tahun 2017 sebesar Rp.14.606.513.087,28.
Perbandingan Realisasi Pendapatan-LRA per 31 Desember 2018 dan 2017 sesuai Standar
Akuntansi Pemerintahan sebagai berikut:

Tabel 5.1 Realisasi Pendapatan-LRA Per 31 Desember 2018 dan 2017

Anggaran setelah
No Uraian Realisasi 2018 % Realisasi 2017
Perubahan
Pendapatan Asli
a. Daerah (PAD) – 18.337.431.000,00 14.626.884.251,55 79,77 14.606.513.087,28
LRA
Jumlah 18.337.431.000,00 14.626.884.251,55 79,77 14.606.513.087,28

18
Jumlah pendapatan tersebut, secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah-LRA, target anggaran setelah perubahan 2018 sebesar
Rp.18.337.431.000,00 terealisasi sebesar Rp.14.626.884.251.55 Atau 79,77 %, sedangkan
Realisasi Pendapatan Asli Daerah-LRA Tahun 2017 sebesar Rp.14.606.513.087,28 Rincian
atas Realisasi PAD-LRA tersebut sebagai berikut:

Tabel 5.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah-LRA Tahun 2018 dan 2017

No Uraian Anggaran Realisasi 2018 ( Rp ) % Realisasi 2017 (Rp)


1 Pendapatan Retribusi Daerah - 2.257.795.000,00 1.682.800.316,49 74,53 1.935.517.847,00
LRA
2 Lain-lain PAD Yang Sah -LRA 16.079.636.000,00 12.944.083.935,06 80,50 12.670.995.240,28
Jumlah 18.337.431.000,00 14.626.884.251,55 79,77 14.606.513.087,28

Realisasi masing-masing jenis Pendapatan Asli Daerah-LRA Tahun 2018.


Gambaran angka realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)-LRA secara terperinci adalah
sebagai berikut:
a.1. Pendapatan Retribusi Daerah-LRA
Pendapatan Retribusi Daerah-LRA dengan target anggaran setelah perubahan sebesar
Rp.2.257.795.000,00 realisasi penerimaan sebesar Rp. 1.682.800.316,49 atau 74.53%,
sedangkan realisasi tahun 2017 sebesar Rp. 1.935.517.847,00.
Pendapatan retribusi daerah ini bersumber dari :
a. Retribusi Pelayanan Medik Umum
b. Realisasi Pembayaran JKBM
c. Realisasi Pembayaran JKKBS
d. Realiasasi Pembayaran JKKB Manguwaras

a.2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LRA


Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LRA dengan target anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 16.079.636.000,00 realisasi penerimaan sebesar Rp.
12.944.083.935,06 atau 80,50%. Sedangkan realisasi tahun 2017 sebesar
Rp.12.670.995.240,28
Rincian atas penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LRA sebagai
berikut:

Tabel 5.6 Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah-LRA Tahun 2018 dan 2017
Realisasi 2018 ( Realisasi 2017 (
No Uraian Anggaran %
Rp ) Rp )
1 Penerimaan Jasa Giro 102.479.760,14 157.896.952,07

2 Pendapatan Denda Keterlambatan 62.753.265,00


Pelaksanaan Pekerjaan

3 Pendapatan dari Pengembalian 108.756.602,52 654.867.691,97

4 Dana kapitasi JKN pada FKTP 15.776.542.000,00 12.478.279.830,00 79,09 11.448.474.262,68

5 Pendapatan Bunga Tabungan 230.742,40 5.082.730,58

6 Pendapatan Bunga Deposito

7 Pendapatan Dana Non Kapitasi JKN 303.094.000,00 217.608.000,00 71,80 143.640.000,00

8 Lain-lain PAD Yang sah 36.729.000,00 198.280.337,98

Jumlah 16.079.636.000,00 12.944.083.935,06 80,50 12.670.995.240,28

19
Lain- lain Pendapatan Asli Daerah senilai Rp. 12.944.083.935,06 berasal dari :
a. Penerimaan Jasa giro senilai Rp. 102.479.760,14 yang terdiri dari :
- Jasa Giro Pemegang kas senilai Rp. 29.575.967,67
- Jasa giro JKBM senilai Rp. 235.591,47
- Jasa Giro JKN senilai Rp. 72.668.101,00
b. Pendapatan dari bunga tabungan Rp. 230.742,40
c. Pendapatan dari Pengembalian senilai Rp. 108.756.602,52,- berasal dari:
- Pendapatan dari Pengembalian Pajak Penghasilan Pasal 21 ( Gaji ) senilai
Rp.79.023.804,00
- Pendapatan dari Pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan senilai
Rp.28.709.302,00
- Pendapatan dari Pengembalian senilai Rp. 1.023.496,52
e. Lain-lain PAD yang Sah senilai Rp. 36.729.000,00
f. Pendapatan Dana Kapitasi JKN Senilai Rp. 12.478.279.830,00
g. Pendapatan Dana Non Kapitasi JKN sebesar Rp. 217.608.000,00

5.1.2. BELANJA
Belanja dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bagian yaitu Belanja Operasi, Belanja
Modal, Belanja Tak Terduga dan Belanja Bagi Hasil-Transfer.
Belanja Operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah
daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi antara lain meliputi
belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial.
Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya
yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi antara
lain belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin,
jalan/irigasi/jembatan dan aset tidak berwujud.
Belanja Tak Terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa dan tidak diharapkan berulang, seperti penanggulangan bencana alam, bencana
sosial dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah.
Belanja Bagi Hasil - Transfer merupakan pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke
entitas pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan
dana bagi hasil oleh pemerintah daerah.
Untuk Dinas kesehatan hanya terdapat 2 (dua) kelompok Belanja yaitu Belanja Operasi
dan Belanja Modal.
Jumlah Belanja dalam Tahun Anggaran 2018 dengan target anggaran setelah perubahan
sebesar Rp. 480.687,549.479,88 realisasinya sebesar Rp. 356.872.722.166,16 atau
74,24%, sedangkan Realisasi Tahun 2017 sebesar Rp. 325.712.290.514,98 Rincian atas
jumlah belanja tersebut sebagai berikut:

Tabel 5.7 Realisasi Belanja Tahun 2018 dan 2017

20
No Uraian Anggaran Realisasi 2018 ( Rp ) % Realisasi 2017 (Rp)
1 Belanja Operasi 441.282.128.594,88 323.993.923.009,55 73,42 279.142.292.491,98

2 Belanja Modal 39.405.420.885,00 32.878.799.156,61 83,44 46.569.998.023,00

Jumlah 480.687.549.479,88 356.872.722.166,16 74,24 325.712.290.514,98

5.1.2.1. BELANJA OPERASI


Gambaran angka realisasi Belanja secara terperinci adalah sebagai berikut:
Target anggaran setelah perubahan 2018 sebesar Rp. 441.282.128.594,88 realisasi
tahun 2018 sebesar Rp. 323.993.923.009,55 atau 73,42%, sedangkan Realisasi Tahun
2017 sebesar Rp. 279.142.292.491,98.
Rincian atas jumlah Belanja Operasi tersebut sebagai berikut :

Tabel 5.8 Realisasi Belanja Operasi Tahun 2018 dan 2017

No Uraian Anggaran Realisasi 2018 ( Rp ) % Realisasi 2017 (Rp)


1 Belanja Pegawai 127.198.472.103,00 98.913.732.173,44 77,76 87.390.890.520,05

2 Belanja Barang 258.641.295.440,88 222.530.329.693,11 86,04 191.751.401.971,93

3 Belanja Hibah 55.442.361.051,00 2.549.861.143,00 4,60 -

Jumlah 441.282.128.594,88 323.993.923.009,55 73,42 279.142.292.491,98

Gambaran realisasi Belanja Operasi secara terperinci adalah sebagai berikut:


a) Belanja Pegawai
Akun ini menggambarkan Belanja Pegawai yang meliputi Belanja Gaji dan Tunjangan
PNS Daerah, Tambahan Penghasilan PNS dan Insentif Pemungutan Retribusi Daerah
dengan anggaran dan realisasi TA 2018 serta realisasi TA 2017. Belanja Pegawai
dengan target anggaran sebesar Rp.127.198.472.103,00 realisasi pengeluaran sebesar
Rp.98.913.732.174,44 atau 77,76 %. Realisasi tersebut merupakan 30,53% dari
realisasi belanja operasi secara keseluruhan. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.9 Belanja Pegawai


No Uraian Anggaran Realisasi 2018 % Realisasi 2017
Perubahan (Rp.) (Rp)

1 Gaji dan Tunjangan 57.330.940.703,00 40.609.604.032.00 70,83 38.590.570.203,00

2 Tambahan penghasilan PNS 58.865.072.800,00 53.857.473.171,00 91.49 41.769.230.900,00

3 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 11.002.458.600,00 4.446.654.970,44 40,42 7.031.089.417,05

Jumlah 127.198.472.103,00 98.913.732.173,44 77,76 87.390.890.520,05

b) Belanja Barang dan Jasa


Belanja Barang dan Jasa meliputi belanja bahan dan material, jasa pihak ketiga,
cetak dan penggandaan, sewa-sewa, makanan dan minuman, pakaian dinas, dan
perjalanan dinas, serta pengeluaran dana yang bersumber dari dana kapitasi JKN.
Tabel 5.10 Belanja Barang dan Jasa
Anggaran Realisasi 2018 Realisasi 2017
No Uraian Perubahan %
Rp Rp Rp

21
Belanja Barang & Jasa
1 Belanja bahan Pakai Habis Kantor 19.075.221.355,00 16.608.569.123,25 87,07 13.922.236.531,00
2 Belanja Bahan Material 21.271.119.120,00 19.308.077.947,00 90,77 22.637.522.046,60
3 Belanja Jasa Kantor 76.933.374.842,00 62.045.254.926,11 80,65 48.771.173.369,40
4 Belanja Premi Asuransi 111.078.800.711,88 105.249.547.489,85 94,75 91.549.319.249,00
5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 3.953.420.000,00 923.388.500,00 23,36 847.188.418,00
6 Belanja Cetak dan Penggandaan 3.101.914.150,00 2.643.698.490,00 85,23 1.977.312.592,00
7 Belanja Sewa Rumah/ Gedung 360.000.000,00 217.000.000,00 60,28 70.000.000,00
8 Belanja SewaSarana Mobilitas 71.600.000,00 64.600.000,00 90,22 52.500.000,00
Belanja Sewa Perlengkapan dan
9 54.580.000,00 54.529.000,00 99,91 77.361.000,00
Peralatan Kantor
10 Belanja Makan Minum 8.559.675.000,00 5.995.181.500,00 70,04 4.779.565.000,00
Belnaja Pakaian Dinas dan Atributnya 2.301.600,00 2.301.600,00 100,00
11 Belanja Pakaian Kerja 501.335.000,00 428.523.700,00 85,48 199.328.000,00
Belanja Pakaian khusus dan Hari-hari
12 497.730.000,00 434.893.500,00 87,38 346.560.000,00
tertentu
13 Belanja Perjalanan dinas 1.972.175.000,00 1.416.037.240,00 71,80 915.994.153,80
Belanja kursus, Pelatihan, Sosialisasi
14 65.000.000,00 - 186.040.000,00
dan Bimbingan teknis PNS
15 Belanja pemeliharaan 2.956.556.600,00 2.012.740.491,00 68,08 1.401.509.969,13
16 Belanja Jasa Konsultasi 2.076.541.121,00 702.821.141,40 33,85 47.850.000,00
Belanja yang Bersumber dari Dana
17 3.935.048.741,00 2.592.619.219,50 65,89 2.069.606.843,00
Kapitasi JKN
18 Honorarium PNS 1.851.690.000,00 1.535.917.000,00 82,95 1.177.120.000,00
19 Honorarium Non PNS 323.212.200,00 294.628.825,00 91,16 723.214.800,00
Jumlah 258.641.295.440,88 222.530.329.693,11 86,04 191.751.401.971,93

c) Belanja Hibah

Belanja Hibah TA 2018 merupakan Belanja Hibah kepada


Badan/lembaga/organisasi. Belanja Hibah dengan target anggaran sebesar
Rp.55.442.361.051,00 realisasi pengeluaran sebesar Rp.2.549.861.143,00 atau
4,60%. Realisasi tersebut merupakan 0,79% dari realisasi belanja Operasi secara
keseluruhan, rincian Anggaran dan realisasi 2018 serta realisasi TA 2017.

Tabel 5.11 Belanja Hibah


Realisasi 2018 % Realisasi 2017
No Uraian Anggaran
Rp Rp Rp
1 Belanja hibah kepada
Badan/Lembaga/Organisasi 55.442.361.051,00 2.549.861.143,00 4,60

Jumlah 55.442.361.051,00 2.549.861.143,00 4,60 -

5.1.2.2. BELANJA MODAL


Akun ini menggambarkan pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pengadaan barang
dalam rangka penambahan aset tetap daerah. Belanja Modal Dinas Kesehatan
Kabupaten Badung Tahun 2018 meliputi pengadaan Peralatan dan Mesin, Gedung dan
Bangunan, dan Aset Tetap Lainnya. Belanja Modal dengan target anggaran setelah
perubahan sebesar Rp.39.405.420.885,00 realisasi pengeluaran sebesar
Rp.32.878.799.156,61 atau 83,44%. Realisasi tersebut merupakan realisasi belanja
modal secara keseluruhan, dengan rincian
Belanja Modal adalah sebagai berikut:

Tabel 5.12 Realisasi Belanja Modal Tahun 2018 dan 2017

22
Anggaran Realisasi 2018 Realisasi 2017
No Uraian %
Rp Rp Rp
Belanja Modal

1 Belanja Peralatan dan Mesin 32.353.761.717,43 83,68 45.744.507.874,00


38.665.235.385,00
Belanja Bangunan dan
2 265.964.999,18 92,54
Gedung 287.410.500,00
Belanja Jalan, Irigasi dan
3 766.832.000,00
Jaringan
4 Belanja Aset Tetap Lainnya 452.775.000,00 259.072.440,00 57,22 58.658.149,00
Jumlah
32.878.799.156,61 83,44 46.511.339.874,00
39.405.420.885,00

Rincian belanja modal Tahun Anggaran 2018 dan 2017 secara terperinci adalah
sebagai berikut :

Tabel 5.13 Rincian Realisasi Belanja Modal Tahun 2018 dan 2017
Anggaran Realisasi 2018 Realisasi 2017
No Uraian %
Rp Rp Rp

Belanja Modal
1
Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan 2.929.500.000,00 2.916.000.000,00 99,54 2.432.850.000,00
Darat bermotor
2 202.875.000,00 199.874.500,00 98,52
Belanja Modal Pengadaan Alat Bengkel
3 148.500.000,00 145.530.000,00
Belanja Modal Alat Ukur
4 636.323.600,00
Belanja Modal Alat Kantor
5 3.601.160.400,00 2.964.783.400,00 82,33 5.874.252.860,00
Belanja Modal Pengadaan Komputer
6 1.616.500.000,00 196.560.000,00 12,16 92.298.375,00
Belanja Modal Pengadaan Alat Studio
7 Belanja Modal Pengadaan Alat
1.037.250.000,00 291.394.000,00 28,09 124.168.000,00
Komunikasi
8 16.777.769.970,00 15.113.221.842,43 90,08 30.505.559.832,00
Belanja Modal Alat Kedokteran
9 44.750.000,00 42.647.000,00 95,30 684.848.733,00
Belanja Modal Pengadaan Alat Kesehatan
10
Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah 9.252.430.015,00 7.534.274.775,00 81,43 2.964.872.400,00
Tangga
11
Belanja Modal Pengadaan Unit-unit 3.054.500.000,00 2.949.476.200,00 96,56 2.304.143.074,00
Laboraturium
12 125.191.000,00
Belanja Modal Pengadaan Alat Keamanan
13
Belanja Modal Pengadaan Bangunan 287.410.500,00 265.964.999,18 92,54
Gedung Tempat Kerja
14
Belanja Modal Pengadaan Instalasi 766.832.000,00
Pengolahan Sampah
15
Belanja Modal Pengadaan Aset Tetap 452.775.000,00 259.072.440,00 57,22 58.658.149,00
Renovasi
Jumlah 39.405.420.885,00 32.878.799.156,61 83,44 40.350.301.400,00

2.1) Belanja Modal Peralatan dan Mesin


Belanja Modal Peralatan dan Mesin dengan target anggaran sebesar Rp.38.665.235.385,00
realisasi pengeluaran sebesar Rp.32.353.761.717,43 atau 83,68%. Realisasi tersebut
merupakan 98,40% dari realisasi belanja modal secara keseluruhan.

Tabel 5.14 Rincian Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun 2018 dan 2017

23
Anggaran Realisasi 2018 Realisasi 2017
No Uraian %
Rp Rp Rp
Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan 99,54
1 2.929.500.000,00 2.916.000.000,00 2.432.850.000,00
Darat bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alat -alat -
2 202.875.000,00 199.874.500,00
Bengkel
3 - 636.323.600,00
Belanja Modal Pengadaan Alat Kantor
4 3.601.160.400,00 2.964.783.400,00 82,33 5.874.252.860,00
Belanja Modal Pengadaan Komputer
5 1.616.500.000,00 196.560.000,00 12,16 92.298.375,00
Belanja Modal Pengadaan Alat Studio
6 Belanja Modal Pengadaan Alat 1.037.250.000,00 291.394.000,00 28,09 124.168.000,00
Komunikasi
7 148.500.000,00 145.530.000,00
Belanja Modal Pengadaan Alat Ukur
8 Belanja Modal Alat Kedokteran 16.777.769.970,00 15.113.221.842,43 90,08 30.505.559.832,00
9 44.750.000,00 42.647.000,00 95,30 684.848.733,00
Belanja Modal Alat Kesehatan
10 - 125.191.000,00
Belanja Modal Alat Keamanan
11 Belanja Modal Pengadaan Peralatan 9.252.430.015,00 7.534.274.775,00 81,43 2.964.872.400,00
Rumah Tangga
12 Belanja Modal Pengadaan Unit 3.054.500.000,00 2.949.476.200,00 96,56 2.304.143.074,00
Laboratorium
Jumlah 38.665.235.385,00 32.353.761.717,43 83,68 38.042.642.400,00

Selain Belanja Modal yang dilaksanakan tahun 2018 oleh dinas terdapat belanja non modal yang
dilakukan langsung oleh puskesmas dengan menggunakan dana JKN senilai Rp. 1.702.323.625,-.
Jumlah Rekap Belanja Modal diatas sudah termasuk Belanja modal JKN.
Berikut Belanja Modal JKN yang langsung dilakukan oleh Puskesmas Yaitu:
1. Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use)
Rp.479.750.125,-
2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer Rp.363.580.500,-
3. Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer Rp.122.251.500,-
4. Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual Rp.28.710.000,-
5. Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Sosial Rp.289.894.000,-
6. Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum Rp.262.061.400,-
7. Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Gigi Rp.43,480.000,-
8. Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit
Kandungan Rp.98.394.900,-
9. Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Kimia Air Rp.8.200.700,-
10. Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Farmasi Rp.6.000.500,-

2.2) Belanja Modal Jalan, Irigasi, Jaringan


Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan pada tahun 2018 tidak terdapat belanja modal.Berikut
disajikan tabel rincian belanja modal Jalan,Irigasi dan Jaringan Tahun 2018 dan Tahun 2017

Tabel 5.15
Rincian Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun 2018 dan 2017

24
Anggaran Realisasi 2018 Realisasi 2017
No Uraian %
Rp Rp Rp
1 Belanja Modal Pengadaan instalasi Pengolahan - - - 766.832.000,00
Sampah Non Organik
2 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air -
Bersih/ Air Baku

Jumlah - - - 766.832.000,00

2.3) Belanja Modal Gedung dan Bangunan


Belanja Modal Gedung dan Bangunan, pada tahun 2018 dengan target anggaran sebesar
Rp.287.410.500,00 realisasi pengeluaran sebesar Rp.265.964.999,18 atau 92,54%. Realisasi
tersebut merupakan 0.81% dari realisasi belanja modal secara keseluruhan.

Tabel 5.16
Rincian Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun 2018 dan 2017
Anggaran Realisasi 2018 Realisasi 2017
No Uraian %
Rp Rp Rp
1 Belanja modal Pengadaan Bangunan 287.410.500,00 265.964.999,18 92,54 -
Gedung Tempat Kerja
Jumlah 287.410.500,00 265.964.999,18 92,54 -

2.4) Belanja Modal Aset tetap Lainnya


Belanja Modal Aset Tetap Lainnya dengan target anggaran sebesar Rp.452.775.000,00
terealisasi sebesar Rp.259.072.440,00 atau 92.54%. Realisasi tersebut merupakan 0,79% dari
realisasi belanja modal secara keseluruhan.
Tabel 5.16
Rincian Realisasi Belanja Pengadaan Aset Tetap Lainnya Tahun 2018 dan 2017
Anggaran Realisasi 2018 Realisasi 2017
No Uraian %
Rp Rp Rp
1 Belanja Modal Pengadaan Aset Tetap 452.775.000,00 259.072.440,00 57,22 58.658.149,00
Renovasi
Jumlah 452.775.000,00 259.072.440,00 57,22 58.658.149,00

5.1.3. SURPLUS (DEFISIT) REALISASI ANGGARAN


Surplus/Defisit-LRA adalah selisih lebih/kurang antara Pendapatan-LRA dan Belanja
selama satu periode pelaporan.
Dari realisasi Pendapatan-LRA Tahun 2018 sebesar Rp.14.626.884.251,55 dan Belanja
sebesar Rp. 356.872.722.166,16 sehingga dihasilkan defisit sebesar
Rp.342.245.837.914,61 Dibandingkan dengan tahun 2017 yang juga mengalami defisit
sebesar Rp. 311.105.777.427,70 sehingga pada tahun 2018 mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2017.

Tabel 5.17
Rincian Surplus/Defisit Tahun 2018 dan 2017
Realisasi 2018 % Realisasi 2017
No Uraian
Anggaran

25
Rp Rp Rp
1 Surplus/Defisit
( 462.350.118.479,88) (342.245.837.914,61) 74,02 (311.105.777.427,70)

Jumlah
( 462.350.118.479,88) (342.245.837.914,61) 74,02 (311.105.777.427,70)

5.1.4. PEMBIAYAAN
Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksud untuk menutup selisih
antara Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pembiayaan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung tahun 2018 bersumber dari
penggunaan SILPA Tahun lalu yang bersumber dari dana JKN sebesar Rp.
2.556.678.192,93.

3. PENJELASAN POS-POS Laporan Operasional (LO)


1. Pendapatan – LO
Pendapatan- LO Tahun 2018 senilai Rp.14.626.884.251,55 dan Tahun 2017 senilai Rp.
14.244.068.087,28 yang terdiri dari :

Tabel 5.18
Rincian Pendapatan -LO Tahun 2018 dan 2017
Kenaikan/
SALDO 2018 SALDO 2017 (%)
No Uraian Penurunan
Rp Rp

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)-LO 14.626.884.251,55 14.244.068.087,28 382.816.164,27 2,69

2 Pendapatan Transfer-LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang


3 0,00 0,00 0,00,49 0,00
Sah-LO
Jumlah
14.626.884.251,55 14.244.068.087,28 382.816.164,27
2,69

1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)-LO


Pendapatan Asli Daerah ( PAD) –LO pada Tahun 2018 senilai .14.626.884.251,55 dan
Tahun 2017 senilai Rp. 14.244.068.087,28 yang terdiri dari :

Tabel 5.20
Rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD)-LO Tahun 2018 dan 2017
Kenaikan/
SALDO 2018 SALDO 2017 (%)
No Uraian Penurunan
Rp Rp

1 Pendapatan Retribusi Daerah -LO 1.682.800.316,49 1.573.072.847,00 109.727.469,49 6,98

2 Lain- Lain PAD Yang Sah-LO 12.944.083.935,06 12.670.995.240,28 273.088.694,78 2,16

Jumlah
14.626.884.251,55 14.244.068.087,28 382.816.164,27
2,69

1.1.a. Pendapatan Retribusi Daerah-LO


Pendapatan Retribusi daerah – LO Tahun 2018 senilai Rp 1.682.800.316,49 dan Tahun

26
2017 senilai Rp. 1.573.072.847,00 yang merupakan pendapatan yang berasal dari
pendapatan Retribusi Pelayanan Medik Umum, Pembayaran Klaim JKKBS
Manguwaras,-, Pembayaran Klaim KBS.
Antara LRA dan LO tidak terdapat selisih.

Tabel 5.20
Rincian Pendapatan Retribusi Daerah-LO Tahun 2018 dan 2017
Kenaikan/
SALDO 2018 SALDO 2017 (%)
No Uraian Penurunan
Rp Rp

1 Pendapatan Retribusi Daerah -LO 1.682.800.316,49 1.573.072.847,00 109.727.469,49 6,98

Jumlah 1.682.800.316,49 1.573.072.847,00 109.727.469,49 6,98

1.1.b. Lain –lain PAD Yang Sah LO.


Lain-lain PAD Yang Sah LO senilai Rp. 12.944.083.935,06 merupakan Pendapatan
yang berasal dari Jasa giro Kas Bendahara –LO senilai Rp. 29.575.967,67 , Jas giro
JKBM senilai Rp.235.591,47, Jasa giro JKN Rp. 72.668.201,00, Pendapatan dari
penegmbalian Pajak PPh 21 Rp.79.023.804,-, Pendapatan dari pengembalian kelebihan
pembayaran gaji dan Tunjangan Rp.28.709.302,-, Pendapatan dari pengembalian belanja
lainnya Rp. 1.023.496,52 , Lain-lain PAD yang sah Lainnya Rp. 36.729.000,-,
Pendapatan Dana Kapitasi JKN-LO Rp. 12.478.279.830,-, Pendapatan Denda sanksi
adminstrasi-LO Rp.230.742,40-, Pendapatan Dana Non kapitasi JKN – LO
RP.217.608.000,-.
Antara LRA dan LO tidak terdapat selisih

Tabel 5.20
Tabel 5.21
Rincian Lain-lain PAD Yang Sah-LO Tahun 2018 dan 2017
Kenaikan/
N SALDO 2018 SALDO 2017 (%)
Uraian Penurunan
No
Rp Rp

1 Penerimaan Jasa Giro-LO 102.479.760,14 157.896.952,07 (55.417.191,93) (35,10)

2 Pendapatan dari Pengembalian-LO 108.756.602,52 654.867.691,97 (546.111.089,45) (83,39)

Lain-lain PAD Yang Sah Lainnya- 198.280.337,98


3 10.636.000,00 (187.644.337,98) (94,64)
LO

4 Pendapatan Dana Kapitasi JKN-LO 12.478.279.830,00 11.448.474.262,68 1.029.805.567,32 9,00

Pendapatan Denda Sanksi 5.082.730,58


5 230.742,40 (4.851.988,18) (95,46)
Administrasi-LO

Pendapata Denda Keterlambatan 62.753.265,00


6 (62.753.265,00) (100.00)
Pelaksanaan Pekerjaan

Pendapatan Dana Non Kapitasi JKN- 143.640.000,00


7 243.701.000,00 100.061.000,00 69,66
LO
Jumlah 12.944.083.935,06 12.670.995.240,28 273.088.694,78 2,16

2. Beban
Beban Tahun 2018 senilai Rp. 411.415.159.210,46 sedangkan Tahun 2017 senilai Rp.
27
283.026.444.816,14 terdiri dari :

Tabel 5.22
Rincian Beban-LO Tahun 2018 dan 2017
Kenaikan/
SALDO 2018 SALDO 2017 (%)
No Uraian Penurunan
Rp Rp

1 Beban Pegawai - LO 98.754.362.634,89 87.429.455.859,60 11.324.906.775,29 12,95

2 Beban Barang dan Jasa -LO 281.559.349.497,57 193.160.167.871,54 88.399.181,626,03 45,76

3 Beban Hibah -LO 2.549.861.143,00 0,00 2.549.861.143,00 0,00

Beban Penyusutan dan Amortisasi -


4 28.551,585.935,00 2.436.821.085,00 26.114.764.850,00 1.071,67
LO
Jumlah 411.415.159.210,46 283.026.444.816,14 128.388.714.394,32 45,36

1.1. Beban Pegawai-LO


Beban Pegawai LO Tahun 2018 senilai Rp. 98.754.362.634,89 dan Tahun 2017
senilai Rp. 87.429.455.859,60

Tabel 5.23
Rincian Beban Pegawai-LO Tahun 2018 dan 2017
Kenaikan/
SALDO 2018 SALDO 2017 (%)
No Uraian Penurunan
Rp Rp

1 Beban Gaji dan Tunjangan - LO 40.609.604.032,00

Beban Tambahan Penghasilan PNS -


2 54.114.450.161,00
LO

Beban Insentif Pemungutan Retribusi


3 4.030.308.441.89
Daerah -LO
Jumlah 98.754.362.634,89 87.429.455.859,60 11.324.906.775,29 12,95

Beban Pegawai- LO senilai Rp. 98.754.362.634,89 terdiri dari Beban Belanja


pegawai senilai Rp. 98.913.732.173,44, ditambah dengan Beban Jaspel Medik
Umum UPT Puskesmas Bln Nop dan Desember 2018 senilai Rp.111.977.600,-,
Beban uang makan PNS Dinas th 2018 Rp.10.768.000,-, Beban Uang makan PNS
Puskesmas Th 2018 Rp.105.326.000,- Beban TPP Absensi Th 2018 Puskesmas
Rp.122.210.981,- beban TPP Absensi Dinas Th 2018 Rp. 18.672.009,- dikurangi
dengan hutang beban tahun lalu karena sudah terbayar yaitu senilai Rp.
528.324.128,55
Antara LRA dan LO terdapat selisih belanja pegawai senilai Rp. 159.369.538,55,-
yang berasal selisih penambahan beban tahun ini dengan beban belanja pegawai
senilai Rp.99.282.686.763,44 dikurangi dengan hutang beban tahun lalu senilai Rp.
528.324.128,55.

1.2. Beban Barang dan Jasa


Beban Barang Jasa Tahun 2018 senilai Rp. 281.559.349.497,57 dan Tahun 2017
senilai Rp. 193.160.167.871,54.

Tabel 5.24
Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2018 dan 2017
28
Kenaikan/
SALDO 2018 SALDO 2017 (%)
No Uraian Penurunan
Rp Rp

1 Beban Persediaan 46.910.784.460,18 34.969.774.509,21 11.941.009.950,97 34,15

2 Beban Jasa 174.844.196.584,36 152.770.053.978,40 22.074.142.605,96 14,45

3 Beban Perjalanan 1.416.037.240,00 1.102.034.153,80 314.003.086,,20 28,49

4 Beban Pemeliharaan 2.936.128.991,00 2.248.698.387,13 687.430.603,87 30,57

5 Beban Hibah 52.859.583.002,53 0,00 52.859.583.002,53 0,00

Beban Bersumber dari Dana Kapitasi


6 2.592.619.219,50 2.069.606.843,00 523.012.376,50 25,27
Jaminan Kesehatan Nasional
Jumlah 281.559.349.497,57 193.160.167.871,54 88.399.181.626,03 45,76

Beban Barang Jasa Tahun 2018 senilai Rp. 281.559.349.497,57 terdiri dari Beban
Belanja Barang jasa LRA senilai Rp. 222.530.329.693,11, Selisih beban persediaan
tahun 2018 dan tahun 2017 senilai Rp. 8.350.438.899,93, selisih beban Telepon, Air
dan Listrik tahun 2018 dan tahun 2017 senilai Rp. 29.404.386,00, selisih Beban
Makanan Minuman Pasien Rawat Inap senilai Tahun 2018 dan Tahun 2017 senilai
Rp. 990.000,00, selisih Beban Hutang Klaim Krama Badung Sehat Tahun 2018 dan
tahun 2017 senilai Rp. 1.943.800.806,00, beban hutang barang yang diserahkan
kepda pihak ketiga/,masyrakat senilai 52.859.583.002,53 dikurangi Beban Hutang
Premi JKKBS kepada BPJS senilai Rp.3.975.843.500,00 yang sudah terbayar, Beban
jaspel JKN/Non Pegawai senilai Rp.86.975.632,00 dan Hutang Jaspel Non Pegawai
Puskesmas senilai Rp.92.378.158,00
Antara LRA dan LO terdapat selisih Belanja Barang dan Jasa senilai Rp
59.029.019.804,46 yaitu terdiri dari Selisih beban persediaan tahun 2018 dan tahun
2017 senilai Rp. 8.350.438.899,93, selisih beban Telepon, Air dan Listrik tahun
2018 dan tahun 2017 senilai Rp. 29.404.386,00, selisih Beban Makanan Minuman
Pasien Rawat Inap senilai Tahun 2018 dan Tahun 2017 senilai Rp. 990.000,00,
selisih Beban Hutang Klaim Krama Badung Sehat Tahun 2018 dan tahun 2017
senilai Rp. 1.943.800.806,00, beban hutang barang yang diserahkan kepda pihak
ketiga/,masyrakat senilai 52.859.583.002,53 dikurangi Beban Hutang Premi JKKBS
kepada BPJS senilai Rp.3.975.843.500,00 yang sudah terbayar , Beban jaspel
JKN/Non Pegawai senilai Rp.86.975.632,00 dan Hutang Jaspel Non Pegawai
Puskesmas senilai Rp.92.378.158,00.

5.3 Beban Hibah


Beban hibah Tahun 2018 senilai Rp. 2.549.861.143 dan Tahun 2017 senilai Rp.
0,00

Tabel 5.25
Rincian Beban Pegawai-LO Tahun 2018 dan 2017
Kenaikan/
SALDO 2018 SALDO 2017 (%)
No Uraian Penurunan
Rp Rp

29
Beban Hibah kepada
1 2.549.861.143,00 0,00 2.549.861.143,00 0,00
Badan/Lembaga/Organisasi
Jumlah
2.549.861.143,00 0,00 2.549.861.143,00
0,00

Beban hibah Tahun 2018 senilai Rp. 2.549.861.143 merupakan Beban barang yang
diserahkan kepada pihak ketiga sesuai dengan beban hibah LRA.
Antara LRA dan LO tidak terdapat selisih.

5.4 Beban Penyusutan dan Amortisasi


Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2018 senilai Rp. 28.551.585.935,- dan
Tahun 2017 senilai Rp. 2.436.821.085,00

Tabel 5.26
Rincian Beban Pegawai-LO Tahun 2018 dan 2017
Kenaikan/
SALDO 2018 SALDO 2017 (%)
No Uraian Penurunan
Rp Rp
Beban Penyusutan Peralatan dan
1 26.727.408.754,00 2.272.604.546,00 24.454.804.208,00
Mesin 1076,07
Beban Penyusutan Gedung dan
2 1.787.942.347,00 134.104.572,00 1.653.837.775,00 1233,24
Bangunan
Beban Penyusutan Jalan.Irigasi dan
3 36.234.834,00 11.783.540,00 24.451.294,00 207,50
Jaringan
Beban Amortisasi Aset Tidak
4 18.328.427,00 (18.328.427,00) (100)
Berwujud
Jumlah 28.551.585.935,00 2.436.821.085,00 26.114.764.850,00 1.071,67

Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2018 senilai Rp. 28.551.585.935,- terdiri
dari beban penyusutan peralatan dan mesin senilai Rp. 26.727.408.754,-, beban
penyusutan gedung dan bangunan senilai Rp. 1.787.942.347,-, beban penyusutan
jalan, irigasi dan jaringannya senilai Rp. 36.234.834,-
Pada LO Beban penyusutan senilai Rp. 28.551.585.935,00 merupakan beban
penyusutan tahun 2018 pada semester I dan II, sedangkan di Neraca akumulasi
penyusutan senilai Rp (94.712.655.160,70) didapat dari saldo awal penyusutan
tahun 2018 senilai Rp.66.833.826.514,70 ditambah beban penyusutan tahun 2018
senilai Rp.28.551.585.935,00 ditambah dengan penyesuaian saldo awal penyusutan
2018 senilai Rp.(672.757.289,00).
3. Surplus /Defisit LO
Surplus /Defisit LO senilai Tahun 2018 Rp (396.788.274.958,91) dan Tahun 2017 senilai
Rp.(268.782.376.728,86)

4. PENJELASAN POS-POS Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)


1. Ekuitas Awal
Ekuitas Awal Dinas Kesehatan Tahun 2018 senilai Rp. 226.896.683.164,45. Dan Tahun 2017
senilai Rp. 202.677.628.808,22

Tabel 5.27
Ekuitas Awal LPE Tahun 2018 dan 2017

SALDO 2018 SALDO 2017


No Uraian
Rp Rp

30
1 Ekuitas Awal 226.896.683.164,45 202.677.628.808,22
Jumlah 226.896.683.164,45 202.677.628.808,22

2. Surplus/ Defisit LO
Surplus/Defisit LO Tahun 2018 senilai Rp. (396.788.274.958,91) dan Tahun 2017 senilai Rp.
(268.782.376.728,86) yang didapat dari Laporan Operasional (LO).

Tabel 5.27
Surplus Defisit LPE Tahun 2018 dan 2017

SALDO 2018 SALDO 2017


No Uraian
Rp Rp
1 Surplus /Defisit LO (396.788.274.958,91) (268.782.376.728,86)
Jumlah (396.788.274.958,91) (268.782.376.728,86)

3. DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR


Tabel 5.28

Surplus Defisit LPE Tahun 2018 dan 2017

SALDO 2018 SALDO 2017


No Uraian
Rp Rp
1 Koreksi Ekuitas Lainnya ( Kas) 0,00 (19.010.773.588,77)

2 Koreksi Ekuitas Lainnya ( Aset tetap) 2.210.384.325,45 0,00

3 Koreksi Ekuitas Lainnya ( Aset lainnya) (1.849.429.628,50) 0,00


Jumlah 360.954.696,95 (19.010.773.588,77)

3.1. Koreksi ekuitas Lainnya (Kas)


Koreksi ekuitas Lainnya (Kas) pada tahun 2018 senilai Rp. 0,00

3.2. Koreksi ekuitas Lainnya (Aset Tetap)


Koreksi ekuitas Lainnya ( Aset Tetap) tahun 2018 senilai Rp. 2.210.384.325,45
merupakan nilai penyesuaian aset baik berupa penghapusan , mutasi , Penyesuaian aset
dan penyesuaian penyusutan aset Tetap
3.3. Koreksi ekuitas Lainnya (Aset Lainnya)
Koreksi ekuitas Lainnya ( Aset Tetap) tahun 2019 senilai Rp. (1.849.429.628,50)
merupakan nilai penyesuaian aset lainnya baik berupa penghapusan maupun penyesuain
aset barang rusak Berat penyusutan dan amortisasi aset lainnya.
4. Kewajiban untuk Dikonsolidasikan
Kewajiban untuk Dikonsolidasikan tahun 2018 senilai Rp. 342.569.299.630,18 dan tahun 2017
senilai Rp. 312.012.204.673,86 merupakan rekening RK/PPKD baik Pendapatan dan Belanja

Tabel 5.29
Kewajiban untuk Dikonsolidasikan Tahun 2018 dan 2017

SALDO 2018 SALDO 2017


No Uraian
Rp Rp
1 Kewajiban untuk Dikonsolidasikan 342.569.299.630,18 312.012.204.673,86
Jumlah 342.569.299.630,18 312.012.204.673,86

31
5. Ekuitas Akhir
Ekuitas Akhir senilai Tahun 2018 senilai Rp. 173.038.662.532,67 dan Tahun 2017 senilai
Rp.226.896.683.164,45 merupakan hasil penjumlahan dari ekuitas awal, surplus/Defisit,
koreksi ekuitas dan kewajiban untuk dikonsolidasikan. Ekuitas Akhir merupakan ekuitas dari
suatu entitas/ lembaga.

Tabel 5.30
Ekuitas Akhir Tahun 2018 dan 2017

SALDO 2018 SALDO 2017


No Uraian
Rp Rp
1 Ekuitas Akhir 173.038.662.532,67 226.896.683.164,45
Jumlah 173.038.662.532,67 226.896.683.164,45

32

Anda mungkin juga menyukai