PENDAHULUAN
1
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware,
prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah
data menjadi informasi yang bermanfaat, guna memecahkan masalah dan
pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang
terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk
gambar, suara maupun tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen
pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan
komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu
bidang tertentu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Meningkatkan efisiensi
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
5. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
4
Secara garis besar DSS dibangun oleh 3 komponen :
1. Database : Sistem Database adalah kumpulan semua data yang dimiliki
oleh perusahaan, baik data dasar maupun transaksi sehari-hari
2. Model Base : adalah suatu model yang merepresentasikan permasalahan
ke dalam format kuantitatif.
3. Software System : paduan dua komponen sebelumnya setelah sebelumnya
direpresentasikan ke dalam bentuk model yang dimengerti oleh sistem
komputer. Produk DSS yang baru adalah DGMS (Dialog Generation and
Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan
terjadinya ‘dialog’ interaktif antara komputer dan manusia (user). Jenis-
jenis DSS : untuk pelaporan (report) atau pencarian informasi (query),
untuk penyusunan anggaran tahunan, untuk melakukan kenaikan gaji
karyawan, untuk menentukan besarnya jam lembur karyawan, untuk
memprediksi pendapatan perusahaan di masa mendatang dari beberapa
divisi, dll.
5
2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan
bersifat interoperable dengan jaringan lain.
3. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan
mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam
kluster unit pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai
komponen sistem di masa depan.
4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan
kemampuan dalam teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel
universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogeny dan
efisien sebagai bagian dari jaringan system informasi pemerintah daerah.
5. Sistemin formasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan,
mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data daninformasi
yang menyimpan direktori materi teknologi informasi yang komprehensif.
6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari,
menganalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara
elektronis data/informasi bagi seluruh stakeholders.
7. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website
dan access point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat
dimanfaatkan secara luas dan bertanggung jawab dan dalam rangka
memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat
dicapai sebaik-baiknya.
8. Sistemi nformasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan
pengembangan manajemen SDM system informasi mulai dari rekrutmen,
penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian
dan pengembangan karir.
9. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit
organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang
berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan
dan kedokteran.
10. Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan
organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan
kompetitif.
6
11. Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.
ini adalah salah satu contoh system informasi kesehatan pendaftaran pasien
baru
system ini juga sudah berbasis komputer
7
Pada era manual ini dimulai sebelum tahun 2005. Pada era manual Aliran data
terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) kepusat melalui
berbagai jalan. Data dan informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing
Unit di Departemen Kesehatan. Bentuk datanya agregat. Kelemahannya adalah
Sering terjadi duplikasi dalam pengumpulan data dan Sangat beragamnya bentuk
laporan. Kemudian Validitasnya masih diragukan. Data yang ada sulit diakses.
Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data
sulit diolah dan dianalisis. Dan terpenting dalam Pengiriman data masih banyak
menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan.
2. Era Transisi (2005 – 2011)
Dimulai masa transisipadatahun 2005 sampai 2011 Komunikasi data sudah
mulai terintegrasi (mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau beberapa masih
terfragmentasi). Peresebaran data Sebagianbesar data agregat dan sebagian kecil
data individual. Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih
manual. Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin. Pada masa transisi ini
posisinya masih setengah -setengah karena mulai menggunakan system
computerisasi tapi masih belum meninggalkan sistem manual.
3. Era Komputerisasi (mulai 2012)
Barupada 2012 era komputerisasi dimulai ,pada era ini Pemanfaatan data
menjadi satu pintu (terintegrasi). Data yang ada adalah individual (disagregat).
Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke bank data
di pusat (e-Helath). Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat langsung
diunggah ke bank data. Keamanan dan kerahasiaan data terjamin (memakai secure
login). Lebih cepat, tepat waktu dan efisien yang pastinya lebih ramah
lingkungan.
8
a.Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)
b.Jaringan SIKNAS
9
2.5 Aplikasi Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer
Banyak sistem informasi dalam keperawatan yang dapat dilakukan
berbasis komputer seperti perencanaan ketenagaan sampai dengan pengembangan
tenaga, penjadwalan shift, penilaian kinerja, pengujian kompetensi, penghitungan
angka kredit, renumerasi, perencanaan alat dan logistik, undangan rapat
elektronik, survey dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan dan yang
sekarang sedang berkembang adalah sistem informasi pendokumentasian asuhan
keperawatan berbasis komputer sistem ini dapat menjadi bagian dari sistem
informasi rumah sakit dan menjadi rekam medik elektronik. Teknologi yang
digunakan dalam sistem informasi ini sebagai dasar adalah komputer dan
perangkat aksesoris pendukungnya sistem ini juga dapat dikombinasi dengan:
10
bahasa belum distandarkan dengan baik. Teknologi komputer hanya bisa
digunakan dengan bahasa standar dan hal ini berdampak baik bagi profesi
keperawatan Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer
sebaiknya mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan
standar pendokumentasian internasional seperti NANDA, NIC & NOC.
Selain sebagai alat menilai kualitas dokumentasi asuhan keperawatan dalam
mengevaluasi perkembangan klien, sistem dokumentasi elektronik yang
menggunakan istilah keperawatan terstruktur dapat memperluas lingkup
penelitian dokumentasi (Saranto, K & Kinnunen UM, 2009).
Kesatuan bahasa saja tidak cukup tetapi motivasi dan sikap positif dari
perawat dalam menggunakan sistem informasi menjadi sangat penting. Sebuah
penelitian deskriptif dari 100 personil keperawatan pada rumah sakit di Southwest
Florida dilakukan untuk menilai kebutuhan mereka, preferensi, dan persepsi yang
terkait dengan Electronic Health Records (EHRs) ditemukan bahwa sikap perawat
sangat positif tentang penggunaan EHRs untuk meningkatkan dokumentasi klinis
(Moody, et al, 2004).
11
manajemen, pemeriksa, penganalisa sistem, pendesain sistem, programmer,
personel pengoperasian maka perlu mensosialisasikan manfaat dan betapa
mudahnya untuk menggunakan sistem informasi ini terutama kepada pemakai dan
manajemen karena kelompok pelaku lainnya telah beberapa langkah lebih maju
dan siap berada di sistem informasi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan aplikasi otomatisasi
untuk perkantoran (Office Aotumation /OA). Dimana komputer memiliki porsi
yang semakin berati untuk aplikasi SIA (Sistem Informasi Akuntansi), SIM
(Sistem Informasi Manajemen), dan DSS (Decission Support System) / Sistem
Pengambilan Keputusan.
Sistem informasi kesehatan adalah system pengolahan data dan
informasi kesehatan untuk mendukung manajemen kesehtan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sistemi nformasi kesehatan
sekarang ini sudah menggunakan konsep system computerisasi dimana computer
berperan membantu penyelesaian masalah dengan cepat , tidak terencana secara
baik sebuah sistemin formasi adalah factor utama kegagalan sebuah system
informasi untuk itu sebuah system informasi harus di rencanakan secara matang.
3.2. Saran
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat
pentingdi duniakesehatan. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi
berbasis Internet (komputer), memainkan peranan penting dan makin luas
.Sebagaiseorangperawatmengetahui system informasikesehatanberbasis computer
itusangatpentingdanbisa di terapkan di pelayanankesehatan .
13
DAFTAR PUSTAKA
http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/sik%20dan%20sirs.pdf Diposting 29 th
November 2012 oleh Ferdinan Dany Septian diambil pada tanggal 08 September
2017 jam 16:00 WIB
14