Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Sistem informasi kesehatan adalah system pengolahan data dan
informasi kesehatan untuk mendukung manajemen kesehtan dalam rangkap
eningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.sistem informasi kesehatan
sekarang ini sudah menggunakan konsep system computerisasi dimana computer
berperan membantu penyelesaian masalah dengan cepat , tidak terencana secara
baik sebuah system informasi adalah factor utama kegagalan sebuah system
informasi untuk itu sebuah system informasi harus di rencanakan secara matang.
Kemajuan atau kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan
mengikuti perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi ( TIK ) bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di
suatu negara. Suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan
menghasilkan Output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan merupakan
salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) yang dipergunakan
sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan
arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan
kesehatan.
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat
penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk
sistem informasi berbasis Internet (komputer), memainkan peranan penting dan
makin luas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis
meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan
keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat
posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku
ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan
produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksie-commerce, atau dalam
aktivitas bisnis lainnya.teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam
waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di
lingkungan global yang dinamis saat ini.

1
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware,
prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah
data menjadi informasi yang bermanfaat, guna memecahkan masalah dan
pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang
terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk
gambar, suara maupun tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen
pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan
komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu
bidang tertentu.

1.2. Rumusan masalah.


1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi berbasis komputer?
2. Apa saja Macam – macam sistem informasi berbasis komputer?
3. Apa saja Manfaat Dari Sistem Informasi Berbasis Komputer?
4. Bagaimana Perkembangan Sistem Informasi Berbasis Komputer?
5. Apa saja aplikasi Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer ?

1.3 Tujuan penulisan.


1. Mengetahui arti tentang sistem informasi berbasis komputer.
2. Mengetahui macam-macam sistem informasi berbasis komputer.
3. Mengetahui apa saja manfaat dari sitem informasi berbasis komputer.
4. Mengetahui perkembangan sistem informasi berbasis komputer.
5. Mengetahui aplikasi sistem informasi keperawatan berbasis komputer.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian sistem informasi berbasis komputer


Pada dasarnya sistem adalah kumpulan subsistem-subsistem yang erat
hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh sistem komputer memiliki subsistem
perangkat lunak (software), subsistem perangkat keras (hardware), dan subsistem
pengguna (brainware).
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen
sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan
pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah
pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada.
Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah sistem pengolahan suatu data
menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat
bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta
visualisasi dan analisis.
2.2. Macam – macam sistem informasi berbasis komputer
2.2.1 SIA ( Sistem Informasi Akutansi )
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data
dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan segala sesuatu yang berkenaan dengan
akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi
penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.


2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Manfaat sistem informasi akuntansi
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat
melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan

3
3. Meningkatkan efisiensi
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
5. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

2.2.2 SIM ( Sistem Informasi Managemen )


Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan
informasi untuk kebutuhan manajemen. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan
bahwa sistem yang terlibat adalah software, hardware, dan brainware. Peranan
Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen adalah menyediakan informasi untuk
menunjang proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen. Tugas
sistem informasi adalah menyediakan informasi yang bersifat internal. Agar
informasi yang dihasilkan sistem informasi lebih mengena dan berguna bagi
manajemen maka harus dilakukan analisa untuk mengetahui kebutuhan informasi
bagi setiap tingkatan manajemen. SIM dalam perspektif juga menyediakan
informasi bagi orang-orang selain manajer, seperti sistem informasi antar
organisasi, masyarakat umum, pemerintah, dan sebagainya.
2.2.3 SPK ( Sistem Pengambilan Keputusan )
Sistem Pengambilan Keputusan (Dicision Support System ) merupakan
salah satu produk software yang dikembangkan secara khusus untuk membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan DSS adalah sebagai
‘second opinion’ atau ‘information sources’, sebagai bahan pertimbangan seorang
manajer sebelum memutuskan kebijakan tertentu Pendekatan untuk DSS yang
popular adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga
diharapkan sistem ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata yang
sesungguhnya.Lima karakteristik utama DSS :
1. Sistem yang berbasis komputer
2. Dipergunakan untuk mengambil keputusan
3. Untuk memecahkan masalah-masalah yang rumit yang tidak dapat
digunakan dengan kalkulasi manual
4. Melalui cara simulasi yang interaktif
5. Komponen utamanya data dan model analisis

4
Secara garis besar DSS dibangun oleh 3 komponen :
1. Database : Sistem Database adalah kumpulan semua data yang dimiliki
oleh perusahaan, baik data dasar maupun transaksi sehari-hari
2. Model Base : adalah suatu model yang merepresentasikan permasalahan
ke dalam format kuantitatif.
3. Software System : paduan dua komponen sebelumnya setelah sebelumnya
direpresentasikan ke dalam bentuk model yang dimengerti oleh sistem
komputer. Produk DSS yang baru adalah DGMS (Dialog Generation and
Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan
terjadinya ‘dialog’ interaktif antara komputer dan manusia (user). Jenis-
jenis DSS : untuk pelaporan (report) atau pencarian informasi (query),
untuk penyusunan anggaran tahunan, untuk melakukan kenaikan gaji
karyawan, untuk menentukan besarnya jam lembur karyawan, untuk
memprediksi pendapatan perusahaan di masa mendatang dari beberapa
divisi, dll.

2.3 Manfaat Dari Sistem Informasi Berbasis Komputer


Bahwa sistem informasi kesehatan sangat di butuhkan dalam lingkup
kesehatan dalam hal ini seperti rumah sakit puskesmas manfaatnya memudahkan
setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan
kesehatan, memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang
berobat, semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja
secara terstruktur
Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, harus dibangun
komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap Sistem
Informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan
teknologi computer dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis
Komputer (Computer Based Information System).
Melalui hasil pengembangan system informasi ini maka diharapkan dapat
menghasilkan hal-hal sebagai berikut :

1. Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan


standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah.

5
2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan
bersifat interoperable dengan jaringan lain.
3. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan
mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam
kluster unit pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai
komponen sistem di masa depan.
4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan
kemampuan dalam teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel
universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogeny dan
efisien sebagai bagian dari jaringan system informasi pemerintah daerah.
5. Sistemin formasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan,
mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data daninformasi
yang menyimpan direktori materi teknologi informasi yang komprehensif.
6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari,
menganalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara
elektronis data/informasi bagi seluruh stakeholders.
7. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website
dan access point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat
dimanfaatkan secara luas dan bertanggung jawab dan dalam rangka
memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat
dicapai sebaik-baiknya.
8. Sistemi nformasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan
pengembangan manajemen SDM system informasi mulai dari rekrutmen,
penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian
dan pengembangan karir.
9. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit
organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang
berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan
dan kedokteran.
10. Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan
organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan
kompetitif.

6
11. Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.

Contoh system informasi kesehatan


system rekap medis yang masih manual atau belum berbasis IT

ini adalah salah satu contoh system informasi kesehatan pendaftaran pasien
baru
system ini juga sudah berbasis komputer

2.4 Perkembangan Sistem Informasi Berbasis Komputer


Perkembangan system informasi Kesehatan di Indonesia diawali dengan
sebuah system informasi Rumah sakit yang berbasis komputer (Computer Based
Hospital Information System). Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan
akan mengalami 3 pembagian masa yaitu Era manual (sebelum 2005), Era
Transisi (tahun 2005 – 2011), Era Komputerisasi (mulai 2012)
Masing-masing era Sistem Informasi Kesehatan memiliki karakteristik yang
berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan zaman (kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi – TIK).
1. Era Manual (sebelum 2005)

7
Pada era manual ini dimulai sebelum tahun 2005. Pada era manual Aliran data
terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) kepusat melalui
berbagai jalan. Data dan informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing
Unit di Departemen Kesehatan. Bentuk datanya agregat. Kelemahannya adalah
Sering terjadi duplikasi dalam pengumpulan data dan Sangat beragamnya bentuk
laporan. Kemudian Validitasnya masih diragukan. Data yang ada sulit diakses.
Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data
sulit diolah dan dianalisis. Dan terpenting dalam Pengiriman data masih banyak
menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan.
2. Era Transisi (2005 – 2011)
Dimulai masa transisipadatahun 2005 sampai 2011 Komunikasi data sudah
mulai terintegrasi (mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau beberapa masih
terfragmentasi). Peresebaran data Sebagianbesar data agregat dan sebagian kecil
data individual. Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih
manual. Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin. Pada masa transisi ini
posisinya masih setengah -setengah karena mulai menggunakan system
computerisasi tapi masih belum meninggalkan sistem manual.
3. Era Komputerisasi (mulai 2012)

Barupada 2012 era komputerisasi dimulai ,pada era ini Pemanfaatan data
menjadi satu pintu (terintegrasi). Data yang ada adalah individual (disagregat).
Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke bank data
di pusat (e-Helath). Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat langsung
diunggah ke bank data. Keamanan dan kerahasiaan data terjamin (memakai secure
login). Lebih cepat, tepat waktu dan efisien yang pastinya lebih ramah
lingkungan.

8
a.Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)

Adalah system informasi yang berhubungan dengan sistem-sistem


informasi lain baik secara nasional maupun internasional dalam rangka kerjasama
yang saling menguntungkan. SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri,
melainkan merupakan bagian dari system kesehatan. Oleh karena itu, SIK di
tingkat pusat merupakan bagian dari system kesehatan nasional, di tingkat
provinsi merupakan bagian dari system kesehatan provinsi, dan di tingkat
kabupaten atau kota merupakan bagian dari system kesehatan kabupaten atau
kota. SIKNAS di bagun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi
kesehatan provinsi dan system informasi kesehatan provinsi di bangun dari
himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehatan kabupaten atau kota

b.Jaringan SIKNAS

Adalah sebuah koneksi/jaringan virtual system informasi kesehatan elektronik


yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan dan hanya biasdiaksesbila telah
dihubungkan. Jaringan SIKNAS merupakan infrastruk turjaringan komunikasi
data terintegrasi dengan menggunakan Wide Area Network (WAN), jaringan
telekomunikasi yang mencakup area yang luas sertadigunakan untuk mengiriman
data jarak jauh antara Local Area Network (LAN) yang berbeda, dan arsitektur
jaringan local komputerlainnya. Pengembangan jaringan komputer (SIKNAS)
online ditetapkan melalui keputusan Mentri Kesehatan (KEPMENKES) No. 837
Tahun 2007. Dengan Tujuan pengembangan SIKNAS online adalah untuk
menjembatani permasalahan kekurangan data dari kabupaten/kota kedep kespusat
dan memungkin kanaliran data kesehatan dari kabupaten/kota kepus datin karena
dampak adanya kebijakan desentralisasi bidang kesehatan di seluruh Indonesia.

9
2.5 Aplikasi Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer
Banyak sistem informasi dalam keperawatan yang dapat dilakukan
berbasis komputer seperti perencanaan ketenagaan sampai dengan pengembangan
tenaga, penjadwalan shift, penilaian kinerja, pengujian kompetensi, penghitungan
angka kredit, renumerasi, perencanaan alat dan logistik, undangan rapat
elektronik, survey dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan dan yang
sekarang sedang berkembang adalah sistem informasi pendokumentasian asuhan
keperawatan berbasis komputer sistem ini dapat menjadi bagian dari sistem
informasi rumah sakit dan menjadi rekam medik elektronik. Teknologi yang
digunakan dalam sistem informasi ini sebagai dasar adalah komputer dan
perangkat aksesoris pendukungnya sistem ini juga dapat dikombinasi dengan:

a. Teknologi penyimpan portable seperti smart card dengan barcode untuk


mengakses rekam medik elektronik ketika klien kembali membutuhkan pelayanan
pada instansi kesehatan dan kartu tersebut menjadi milik klien. Selain jenis smart
card dengan barcode ada juga radio frequency identifier (RFID) yang
memungkinkan pengidentifikasian identitas melalui radio frekuensi. Jika
menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan barcode reader, maka
penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat tersebut. Setiap barang
(misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai dengan RFID akan
mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database komputer. Sehingga
pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.

b. Teknologi nirkabel, pada teknologi ini komputer tidak dihubungkan melalui


jaringan kabel tetapi melalui local area network (LAN) sehingga pemakai dapat
mengakses informasi ke berbagai komputer di pelayanan kesehatan dari satu
tempat tanpa terganggu oleh mobilitas kabel.

Komputer genggam, penggunaan komputer genggam/Personal Digital assistant


(PDA) sangat menghemat waktu dan tempat, karena melalui sistem PDA ini
perawat dapat mengisi rekam medik klien tanpa harus duduk di depan komputer.

Meskipun demikian canggihnya teknologi pendukung sistem informasi


dalam keperawatan tak akan ada maknanya bagi profesi bila sistem kesatuan

10
bahasa belum distandarkan dengan baik. Teknologi komputer hanya bisa
digunakan dengan bahasa standar dan hal ini berdampak baik bagi profesi
keperawatan Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer
sebaiknya mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan
standar pendokumentasian internasional seperti NANDA, NIC & NOC.
Selain sebagai alat menilai kualitas dokumentasi asuhan keperawatan dalam
mengevaluasi perkembangan klien, sistem dokumentasi elektronik yang
menggunakan istilah keperawatan terstruktur dapat memperluas lingkup
penelitian dokumentasi (Saranto, K & Kinnunen UM, 2009).

Kesatuan bahasa saja tidak cukup tetapi motivasi dan sikap positif dari
perawat dalam menggunakan sistem informasi menjadi sangat penting. Sebuah
penelitian deskriptif dari 100 personil keperawatan pada rumah sakit di Southwest
Florida dilakukan untuk menilai kebutuhan mereka, preferensi, dan persepsi yang
terkait dengan Electronic Health Records (EHRs) ditemukan bahwa sikap perawat
sangat positif tentang penggunaan EHRs untuk meningkatkan dokumentasi klinis
(Moody, et al, 2004).

Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, (2003)


beberapa institusi kesehatan yang menerapkan sistem komputer, setiap perawat
dalam tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk
dokumentasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi
keperawatan. Diikuti dari hasil penelitian di RS Universitas Kyorin Jepan,
sebanyak 83% responden menyatakan pelaporan insiden kesalahan medis dengan
administrasi data base (Electronics Health Record) dapat menghemat waktu dan
mudah untuk menganalisa struktur asuhan keperawatan. (Seto, R et al, 2009).
Rumah Sakit Mikkeli Finlandia sejak tahun 2003 s.d. 2004 mengembangkan
sistem informasi pendokumentasian keperawatan dan hasilnya sangat membantu
proses asuhan keperawatan (Kivekas, E and Raija EH, 2009). Berbagai data hasil
penelitian di luar sana telah begitu banyak dilakukan, dukungan pemerintah
melalui peraturan telah ada tetapi sistem informasi keperawatan berbasis
komputer masih belum membumi, sistem ini masih seperti barang langka. Jika di
analisa dari sudut pelaku sistem informasi yang terdiri dari kelompok pemakai,

11
manajemen, pemeriksa, penganalisa sistem, pendesain sistem, programmer,
personel pengoperasian maka perlu mensosialisasikan manfaat dan betapa
mudahnya untuk menggunakan sistem informasi ini terutama kepada pemakai dan
manajemen karena kelompok pelaku lainnya telah beberapa langkah lebih maju
dan siap berada di sistem informasi.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan aplikasi otomatisasi
untuk perkantoran (Office Aotumation /OA). Dimana komputer memiliki porsi
yang semakin berati untuk aplikasi SIA (Sistem Informasi Akuntansi), SIM
(Sistem Informasi Manajemen), dan DSS (Decission Support System) / Sistem
Pengambilan Keputusan.
Sistem informasi kesehatan adalah system pengolahan data dan
informasi kesehatan untuk mendukung manajemen kesehtan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sistemi nformasi kesehatan
sekarang ini sudah menggunakan konsep system computerisasi dimana computer
berperan membantu penyelesaian masalah dengan cepat , tidak terencana secara
baik sebuah sistemin formasi adalah factor utama kegagalan sebuah system
informasi untuk itu sebuah system informasi harus di rencanakan secara matang.

3.2. Saran
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat
pentingdi duniakesehatan. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi
berbasis Internet (komputer), memainkan peranan penting dan makin luas
.Sebagaiseorangperawatmengetahui system informasikesehatanberbasis computer
itusangatpentingdanbisa di terapkan di pelayanankesehatan .

13
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. 2012.Roadmap Sistem Informasi dan Kesehatan tahun


2011-2014.Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

Sabarguna,Boy.S, Sistem Informasi Kesehatan Rumah Sakit, RSU PKU


Muhammadiyah, Yogyakarta, 2004.

http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/sik%20dan%20sirs.pdf Diposting 29 th
November 2012 oleh Ferdinan Dany Septian diambil pada tanggal 08 September
2017 jam 16:00 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai

  • Leaflet Febris
    Leaflet Febris
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Febris
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 - 2
    Bab 1 - 2
    Dokumen40 halaman
    Bab 1 - 2
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Seminar Ok
    Kata Pengantar Seminar Ok
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Seminar Ok
    aris noven
    Belum ada peringkat
  • Yuni
    Yuni
    Dokumen1 halaman
    Yuni
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • GGGG
    GGGG
    Dokumen2 halaman
    GGGG
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diare
    Leaflet Diare
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Diare
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • LP
    LP
    Dokumen9 halaman
    LP
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Contoh Resume
    Contoh Resume
    Dokumen3 halaman
    Contoh Resume
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Sistem Infomasi
    Sistem Infomasi
    Dokumen10 halaman
    Sistem Infomasi
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Kel 12 Sik
    Kel 12 Sik
    Dokumen8 halaman
    Kel 12 Sik
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen3 halaman
    Lembar Pengesahan
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • LANGKAH
    LANGKAH
    Dokumen24 halaman
    LANGKAH
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • "Perawatan Payudara": Pelaksanaan
    "Perawatan Payudara": Pelaksanaan
    Dokumen9 halaman
    "Perawatan Payudara": Pelaksanaan
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Sistem Informasi Kesehatan
    Sistem Informasi Kesehatan
    Dokumen3 halaman
    Sistem Informasi Kesehatan
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Rencana Keperawata1
    Rencana Keperawata1
    Dokumen5 halaman
    Rencana Keperawata1
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Rencana Keperawata1
    Rencana Keperawata1
    Dokumen5 halaman
    Rencana Keperawata1
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen8 halaman
    Nama
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen2 halaman
    Nama
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen2 halaman
    Nama
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Leaflet PHBS
    Leaflet PHBS
    Dokumen2 halaman
    Leaflet PHBS
    leafleat diet pasien hemodialisa
    Belum ada peringkat
  • Cuci Tangan Bersih
    Cuci Tangan Bersih
    Dokumen8 halaman
    Cuci Tangan Bersih
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Rencana Keperawata1
    Rencana Keperawata1
    Dokumen5 halaman
    Rencana Keperawata1
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Anak Berkebutuhan Khusus
    Anak Berkebutuhan Khusus
    Dokumen21 halaman
    Anak Berkebutuhan Khusus
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Sap PHBS
    Sap PHBS
    Dokumen4 halaman
    Sap PHBS
    leafleat diet pasien hemodialisa
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen2 halaman
    Nama
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat
  • Yayasan Eka Harap Palangka Raya
    Yayasan Eka Harap Palangka Raya
    Dokumen2 halaman
    Yayasan Eka Harap Palangka Raya
    Yuni Lestia
    Belum ada peringkat