Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 143 - 148, September 2018 ISSN 2085-1049 (Cetak)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal ISSN 2549-8118 (Online)


Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 143 - 148, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

HUBUNGAN PERAN FAMILY CAREGIVER TERHADAP PEMENUHAN PERSONAL


HYGIENE LANSIA
Siti Nur Alfiaturrohmah1, Rina Anggraeni1, Riani Pradara Jati1
1
Program Studi ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
alfirohmah060@gmail.com

ABSTRAK
Dukungan family caregiver akan menunjang kesehatan lansia secara optimal. Salah satu penunjang
kesehatan lansia adalah terjaganya personal hygiene. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
hubungan peran family caregiver terhadap pemenuhan personal hygiene lansia di kelurahan Ngilir
kabupaten Kendal. Penelitian menggunakan metode survey analitik dengan menggunakan pendekat
cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami gangguan personal
hygiene di kelurahan Ngilir Kabupaten Kendal, yang berjumlah 45 orang dengan pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling, instrumen yang digunakan adalah kuesioner
dan analisa data yang digunakan univariat dan bivariate dengan uji chi-square. Hasil menunjukkan
terdapat hubungan antara dukungan family caregiver terhadap pemenuhan personal hygiene lansia
(p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan dukungan family caregiver dengan
kategori baik sebanyak (73,3%) dan pemenuhan personal hygiene lansia dengan kategori baik
sebanyak (77,8%), maka dari itu peran family caregiver berpengaruh terhadap pemenuhan personal
hygiene lansia lebih baik. Keluarga diharapkan dapat memperhatikan, merawat, menjaga dan
membantu para lansia dalam melakukan personal hygiene.

Kata Kunci: Peran Family Caregiver, Personal Hygiene Lansia.

RELATIONSHIP BETWEEN THE ROLE OF FAMILY CAREGIVER ON THE


PERSONAL HYGIENE FULFILLMENT IN ELDERLY

ABSTRACT
Family caregiver support will optimally support elderly health. One of the supporting health of the
elderly is the maintenance of personal hygiene. The study aimed to determine the relationship of the
role of the family caregiver to the fulfillment of elderly personal hygiene in the Ngilir village, Kendal
district. The study used an analytical survey method using cross sectional approach. The population in
this study were all elderly who experienced personal hygiene disorders in the Ngilir district of Kendal
Regency, totaling 45 people with sampling in this study using total sampling technique, the
instruments used were questionnaires and data analysis used univariate and bivariate by chi- square.
The results show there is a relationship between family caregiver support for the fulfillment of
personal hygiene of the elderly (p = 0,000). Based on the results of the study, it can be concluded that
family caregiver support is in good category as much as (73.3%) and fulfillment of elderly personal
hygiene in good categories as much (77.8%), therefore the role of the family caregiver influences the
fulfillment of elderly personal hygiene better. The family is expected to pay attention to, care for,
maintain and help the elderly in conducting personal hygiene.

Keywords: Role of Family Caregiver, Elderly Personal Hygiene.

PENDAHULUAN
Menua merupakan proses berangsur-angsur memburuk dan gigi mulai ompong. Tingkat
yang mengakibatkan perubahan kumulatif. aktivitas menjadi lambat, nafsu makan
Proses menua terjadi penurunan daya tahan berkurang dan kondisi tubuh yang lain juga
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari mengalami kemunduran pada lansia (Padila,
dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan 2013).
kematian (Nugroho, 2012). Kemunduran fisik
yang ditandai dengan kulit menjadi keriput Lanjut usia (elderly) adalah 60 – 74 tahun
berkurangnya bantalan lemak, rambut menurut World Health Organization (WHO)
memutih, pendengaran berkurang, penglihatan dalam Nugroho (2008). Data World Population
143
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 143 - 148, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Prospects the 2015 Revision mencatat, bahwa usia. (Maryam,2008). Dukungan keluarga
terdapat 901.000.000 orang berusia 60 tahun misalnya dari anggota keluarga (anak, istri,
atau lebih yang terdiri atas 12 % dari jumlah suami dan kerabat), teman dekat atau relasi
populasi global. Asia menempati urutan (Kuntjoro, 2002). Rusmarita (2014) dalam
pertama lansia didunia, dimana pada tahun penelitianya ada hubungan yang bermakna
2015 terdapat 508 juta jiwa, menyumbang 56% antara dukungan keluarga dengan personal
dari total populasi di dunia. Sensus Penduduk hygiene pada lansia dengan p value=0,000.
tahun 2015 menunjukkan, bahwa jumlah Dari hasil analisa pada tanggal 12 September
penduduk lansia di Indonesia berjumlah 18,57 2017 di kelurahan Ngilir dengan jumlah RT
juta jiwa, meningkat sekitar 7,93% dari tahun sebanyak 18 dan jumlah RW sebanyak 3,
2000 yang sebanyak 14,44 juta jiwa. Family caregiver di kelurahan Ngilir sendiri
Diperkirakan jumlah penduduk lansia di kurang memperhatikan personal hygiene yang
Indonesia akan terus meningkat sekitar 450 dilakukan lansia seperti tidak disediakan
ribu jiwa per tahun. Pada tahun 2025 jumlah fasilitas, nasehat dan informasi mengenai
penduduk lansia di Indonesia diperkirakan personal hygiene yang seharusnya dilakukan
sekitar 34,22 juta jiwa (Badan Pusat Statistik, lansia, terdapat populasi sebanyak 45 family
2015). caregiver yang tinggal bersama lansia yang
didapatkan dari kader pada saat kegiatan
Jawa Tengah pada tahun 2015 menduduki Posyandu lansia di Kelurahan Ngilir yang
peringkat kedua presentase lansia tertinggi mengalami masalah personal hygiene,
dengan jumlah 11,8% atau 1.273.636 jiwa diantaranya masalah personal hygiene pada
(Kemenkes, 2015). Jumlah lansia sebanyak kulit, hair & nail care, mulut dan gigi.
33.368 jiwa. Kecamatan Kendal kota sendiri Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik
mempunyai lasia sebanyak 2.296 jiwa. meneliti tentang ”Hubungan Peran family
KelurahanNgilir mempunyai lansia sebanyak Caregiver dalam Pemenuhan Personal
63 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2015). Lansia Hygiene lansia”.
cenderung mengalami masalah dengan
perawatan tubuhnya, salah satu masalah METODE
Personal Hygiene (kebersihan perorangan) Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
merupakan faktor dasar karena individu yang menggunakan metode penelitian survei
mempunyai kebersihan diri baik, mempunyai analitik, yaitu penelitian yang menggali
risiko lebih rendah untuk mendapat penyakit bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi
(Setiabudhi, 2002). Memasuki masa tua berarti masalah personal hygiene lansia dengan peran
mengalami kemunduran fisik ditandai dengan family caregiver, dengan menggunakan
kulit yang mengendor, rambut memutih, pendekatan cross sectional dalam penelitian ini
penurunan pendengaran, penglihatan yaitu hubungan peran family caregiver
memburuk, gerakan lambat yang akan terhadap personal hygiene lansia, yaitu suatu
mempengaruhi kebutuhan personal hygiene penelitian untuk mempelajari dinamika
lansia. Personal Hygiene yang dilakukan oleh kolerasi dengan cara pendekatan, observasi
lansia diantaranya berupa kebersihan kuku, atau pengumpulan data (Notoadmodjo, 2010 ).
gigi dan mulut, kebersihan kulit dan badan
serta rambut (Nugroho, 2000).Kebutuhan HASIL
personal hygiene lansia harus diperhatikan Karakteristik responden di kelurahan Ngilir
salah satunya oleh family caregiver yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 yaitu paling
tinggal bersama dengan lansia dan lebih banyak jenis kelamin adalah laki-laki,
memahami lansia. sebanyak 28 orang (62,2 %), umur paling
banyak adalah umur 40-49 tahun sebanyak 24
Keluarga merupakan Support System utama orang (53,3 %), pekerjaan paling banyak
bagi lanjut usia dalam mempertahankan adalah buruh sebanyak 27 orang (60%)
kesehatannya, peranan keluarga dalam sedangkan tingkat pendidikan paling banyak
perawatan lanjut usia diantaranya merawat dan adalah SMP sebanyak 27 orang (60%).
menjaga lanjut usia, mempertahankan dan
meningkatkan status mental, mengantisipasi
perubahan social ekonomi serta memberikan
motivasi dan memfasilitasi kebutuhan lanjut

144
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 143 - 148, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (n=45)
Karakteristik Frekuensi Persentase %
Jeniskelamin
Laki-laki 28 62,2
Perempuan 17 37,8
Umur
20-29 tahun 1 2,2
30-39 tahun 20 44,4
40-49 tahun 24 53,3
Pekerjaan
Petani 3 6,7
Pedagang 11 24,4
Buruh 27 60,0
Pegawai 4 8,9
Pendidikan
SD 2 4,4
SMP 27 60,0
SMA 13 28,9
Sarjana/Diploma 3 6,7

Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Peran Family Caregiver (n=45)
Peran family caregiver Frekuensi Persentase
Baik 33 73,3
Sedang 12 26,7
Hasil distribusi frekuensi peran family (73,3 %) dan sedang sebanyak 12 orang
caregiver di kelurahan Ngilir (n=45) 4.6 yaitu (26,7%).
peran family caregiver baik sebanyak 33 orang

Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Pemenuhan Personal Hygiene Lansia (n=45)
Pemenuhan personal hygiene lansia Frekuensi Persentase
Baik 35 77,8
Sedang 10 22,2
Hasil distribusi frekuensi pemenuhan personal hygiene dengan kategori baik sebanyak 35
hygiene lansia di kelurahan Ngilir (n=45) orang (77,8%) dan kategori sedang sebanyak
menurut tabel 4.7 yaitu pemenuhan personal 10 orang (22,2 %).

Tabel 4.
Hubungan Peran Family Caregiver Terhadap Pemenuhan Personal Hygiene Lansia (n=45)
Personal Higiene Lansia Total p-value
Baik Sedang
Peran Baik 33 0 33 0,000
Family Care Sedang 2 10 12
giver
Hasil distribusi frekuensi hubungan peran atau kurang dari nilai α = 0,05 yang berarti Ha
family caregiver di kelurahanNgilir (n=45) di terima dan H0 di tolak atau ada hubungan
menurut tabel 4.8 yaitu peran family caregiver peran family care giver terhadap pemenuhan
didominasi dengan personal hygiene lansia personal hygiene lansia.
baik sebanyak 33 orang. Hasil uji statistic
menggunakan software statistic dengan analisi
schi-Square di dapatkan nilai p-value = 0,000
145
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 143 - 148, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PEMBAHASAN yang memiliki pekerjaan sebagai buruh.


Hasil penelitian ini family caregiver berjenis Distribusi frekuensi pekerjaan buruh sebanyak
kelamin laki-laki sebanyak 28 orang (62,2%), 27 orang (60%). Menurut penelitian Pujian
sedangkan family caregiver yang berjenis (2017) pekerjaan responden mempengaruhi
kelamin perempuan sebanyak 17 orang perawatan lansia dengan buruh (40%) Hal ini
(37,8%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dipengaruhi dimana laki-laki hanya bertugas
besar family caregiver yang yang berperan mencari uang sedangkan untuk pekerjaan yang
dalam pemenuhan personal hygiene lansia menyangkut mengurus rumah dan keluarga
adalah laki-laki. Menurut hasil penelitian Dewi adalah tanggung jawab istri sebagai ibu rumah
(2017) laki-laki dapat melakukan personal tangga. Sebagian besar responden mengatakan
hygiene dengan baik. Berdasarkan penelitian alasan mereka bekerja adalah membantu
Annisa (2017) sebagian responden yang perekonomian keluarga. Dahliyani (2014)
melakukan personal hygiene baik berjenis mengatakan bahwa status pekerjaan
kelamin laki-laki sebanyak 20 orang (31,6%). berhubungan dengan aktualisasi diri seseorang
Hasil ini berkaitan dengan penelitian Indah dan mendorong seseorang dalam
(2015) dan Sri (2015) menyatakan bahwa laki- menyelesaikan tugas salah satunya tugas dalam
laki memiliki kategori kurang baik dalam perawatan keluarga
melakukan peran sebagai family caregiver
lansia. Jenis kelamin yang mendominasi Family caregiver di kelurahan Ngilir di
memiliki kategori baik dalam melakukan dominasi dengan pendidikan Sekolah
peranya sebagai family caregiver adalah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 27 orang
perempuan (Nurhidayah, 2017). (60%). Berdasarkan penelitian Julia (2012)
menunjukan adanya hubungan pengetahuan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan perilaku family caregiver dalam
peneliti, umur minimum family caregiver merawat lansia di Desa Cinangka Kecamatan
adalah 28 tahun, sedangkan umur maksimum Sawangan. Berdasarkan penelitian Suprajitno
family caregiver adalah 49 tahun, sedangkan (2010) mengemukakan pendidikan seseorang
rata-rata usia family caregiver adalah 40 tahun. mempengaruhi pengetahuan seseorang
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai rumah dan lingkungan yang
didapatkan karakterisitik responden keluarga mempengaruhi syarat kesehatan.
dengan lansia yang sebagian besar berusia (40-
49 tahun) adalah 53,3 %.Sejalan dengan Suprajitno (2010) mengemukakan pendidikan
penelitian Nita (2017) bahwa hasil penelitian seseorang mempengaruhi pengetahuan
didapatkan karakteristik responden keluarga seseorang mengenai rumah dan lingkungan
sebagian besar berusia 36-45 tahun dimana yang mempengaruhi syarat kesehatan. Hal ini
usia ini merupakan usia yang produktif dan dapat mendukung dari hasil penelitian yang
memiliki pengalaman yang cukup dalam peneliti lakukan, pendidikan responden yang
merawat lansia. dominan adalah SMP ternyata mampu
memenuhi karakteristik sebagai family
Berdasarkan penelitian Pujian (2017) umur caregiver terhadappemenuhan personal
mempengaruhi peran yang baik dalam hygiene lansia di Kelurahan Ngilir dengan
perawatan lansia dirumah yaitu umur 34-40 hasil distribusi baik. Khulaifah (2013) bahwa
tahun (53%). Teori perkembangan Miller keluarga dengan tingkat pendidikan baik maka
dalam Depkes (2006) mengemukakan bahwa memiliki pengetahuan yang baik tentang
pada usia 31-40 termasuk dalam tahap pentingnya dukungan kepada lansia
perkembangan ke IV dan V dimana pada fase
tersebut keluarga mengasuh anak dengan usia Hasil penelitian ini bahwa peran family
sekolah, anak remaja dan orang tua yang mulai caregiver di kelurahan Ngilir kabupaten
tua. Pada masa tersebut tantangan nyata bagi Kendal sebagian besar dalam kategori baik
keluarga adalah memenuhi setiap kebutuhan yaitu 33 responden (73,3%). Penelitian ini
anggota keluarga, dan juga untuk memenuhi sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
fungsi-fungsi keluarga secara umum. Pujian (2017) yang mengungkapkan peran
family caregiver pada lansia sebagian besar
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, family baik (58%), peran tersebut berjalan dengan
caregiver lebih didominasi dengan mereka baik yang didukung oleh faktor pekerjaan
146
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 143 - 148, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

responden. Pekerjaan yang dimiliki oleh Sekecil apapun tindakan pemenuhan personal
responden menyebabkan responden memiliki hygiene lansia yang dilakukan family caregiver
kemampuan finansial yang baik untuk dapat meningkatkan sikap, mengurangi resiko
mendukung kehidupan lansia. yang dapat ditimbulkan akibat kurangnya
pemenuhan personal hygiene lansia (Tarwoto
Dukungan family caregiver terhadap lansia dan Wartonah, 2006).Penelitian lain yang
merupakan salah satu kewajiban keluarga. Hal dikemukakan oleh Yuliasari (2008) yang
ini sejalan dengan teori Wiyono (2008) yang menyatakan bahwa dukungan keluarga dengan
mengemukakan bahwa anak dewasa yang kategori baik maka perawatan diri lansia yang
merawat orang tuanya merupakan timbal balik dilakukan hasilnya akan lebih baik
dari upaya orang tua merawat mereka waktu dibandingkan dengan orang yang tidak
masih kecil. Lenni (2010) yaitu sebagian mempunyai dukungan keluarga agar dapat
responden berpengetahuan baik. Berdasarkan meningkatkan kesehatan lansia.
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar perilaku family Hasil penelitian ini menggunakan pengolahan
caregiver Di Desa Cinangka Sawangan adalah data chi-Square didapatkan nilai p-value =
baik pula. Faktor yang dapat memegang 0,000 atau kurang dari nilai α = 0,05 yang
peranan dalam terbentuknya peran atau berarti Ha diterima dan H0 di tolak atau ada
tindakan yaitu faktor internal adalah faktor hubungan peran family caregiver terhadap
yang berada dari dalam individu misalnya pemenuhan personal hygiene lansia. Penelitian
tingkat belajar, motivasi & persepsi, sedangkan ini sejalan dengan teori Potter & Perry (2010)
faktor eksternal dalah faktor yang berasal dari yang menyatakan bahwa sikap seseorang
luar antara lain berasal dari keluarga, sosial melakukan personal hygiene dipengaruhi oleh
budaya dan norma (Notoatmodjo, 2007). beberapa faktor diantaranya faktor citra tubuh,
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan praktik sosial, status sosial ekonomi,
peneliti dapat diketahui bahwa pemenuhan pengetahuan, kebudayaan, kebiasaan dan
personal hygiene lansia di kelurahan Ngilir kondisi fisik seseorang.
kabupaten Kendal sebagian besar memiliki
personal hygiene baik yaitu 35 responden Zamsari (2014) ada hubungan peran keluarga
(77,8%). Penelitian ini didukung oleh dalam pemeliharaan kesehatan dan kebersihan
penelitian Dewi (2017) yang menyatakan pada lansia di Dusun Jogonalon Kasian Bantul.
personal hygiene lansia sebagian besar baik Apabila peran keluarga tinggi maka
(62,5%). pemenuhan kebutuhan perawatan juga
cenderung tinggi, begitu pula sebaliknya
Perilaku lansia dalam pemenuhan personal dimana peran keluarga rendah maka kebutuhan
hygiene yang baik dapat disebabkan karena perawatan juga cenderung rendah. konsisten
tersedianya peralatan untuk pemenuhan dengan teori yang dikemukakan oleh Hidayat
kebersihan diri seperti sikat gigi, sabun, atau (2009) peranan keluarga dengan kebutuhan
pasta gigi, shampoo. Hal tersebut menjadikan individu, keluarga merupakan lembaga
lansia mau melakukan kebersihan diri karena pertama yang dapat memenuhi kebutuhan
alat sudah tersedia. Sebagian besar responden lansia tersebut. Peran keluarga sebagai
pada penelitian ini bahwa pemenuhan personal pendidik bagi anggota keluarga yang lain
hygiene lansia memiliki kategori baik. Hasil dalam melaksanakan program asuhan
tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan kesehatan secara mandiri. Hal ini dapat
yang diberikan kepada responden yaitu family berfungsi sebagai usaha promotif dari
caregiver.Deskripsi lain personal hygiene keluarga. Maryam, dkk (2008) berpendapat
lansia yaitu lansia mandi minimal duakali bahwa upaya promotif merupakan upaya
sehari, mandi menggunakan air bersih dan menggairahkan semangat hidup bagi usia
mandi menggunakan sabun. Lansia keramas lanjut agar mereka tetap dihargai dan tetap
secara teratur saat rambut kotor dan berguna baik dirinya sendiri, keluarga maupun
menggunakan sampo, serta menyisir rambut masyarakat. Peran keluarga sebagai fasilitator
setelah mandi. Lansia memotong kuku ketika keluarga mampu membimbing, membantu, dan
kuku panjang, kegiatan lain diantaranya mengalokasikan sumber-sumber untuk
menggosok gigi minimal dua kali dalam sehari memenuhi kebutuhan lansia. Upaya ini juga
dan menggunakan sandal ketika keluar rumah. dapat berfungsi sebagai rehabilitatif maupun
147
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 2, Hal 143 - 148, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

kuratif. Hasil penelitian yang dilakukan kebutuhan personaly hgiene lansia dengan baik
peneliti menunjukkan bahwa ada hubungan pula 33 (77,8%) dengan demikian Ada
peran family caregiver terhadap pemenuhan hubungan yang bermakna antara family
personal hygiene lansia di Kelurahan Ngilir caregiver terhadap pemenuhan personal
Kabupaten Kendal, hasil penelitian hygiene lansia di kelurahan ngilir kabupaten
menyatakan bahwa sebagian besar responden kendal dengan P value = 0,000
memiliki peran yang baik terhadap pemenuhan
personal hygiene lansia dengan menyediakan Saran
peralatan dan mencukupi kebutuhan personal Peningkatan Kepedulian Family caregiver
hygiene lansia. Hal ini sejalan dengan hendaknya ditingkatkan pemahaman lansia
penelitian Rusmarita (2014) dan Yuliasari tentang pentingnya tata cara merawat
(2008) ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene. bagi keluarga, petugas
dukungan keluarga dengan personal hygiene kesehatan hendaknya melakukan pendataan
lanjut usia terhadap lansia dengan gangguan personal
hygiene, memberikan edukasi terhadap
Widiastuti (2009) tentang peran keluarga keluarga tentang pentingnya menjaga
dalam merawat anggota keluarga menderita personal hygiene lansia, adanya penelitian
TB Paru di wilayah kerja Puskesmas sejenis dengan meneliti variabel lain misalnya
Wirobrajan Yogyakarta bahwa sebagian besar lingkungan, budaya maupun kebiasaan dan
responden mempunyai peran keluarga yang metode yang lain dengan populasi yang lebih
cukup baik. Peran keluarga yang cukup luas.
ditunjukan sebagian besar responden selalu
mengusahakan agar kamar tidur penderita tetap DAFTAR PUSTAKA
terjadi pertukaran udara, responden selalu Badan Pusat Statistik 2015. Statistik Penduduk
mengingatkan penderita untuk kontrol dan Lanjut Usia. Jakarta-Indonesia.Badan
keluarga memberikan pertolongan apabila Pusat Statistik.
responden demam
Hidayat, Alimul. (2009). Metode Penelitian
Perilaku lansia dalam menjaga personal Keperawatan Dan Teknik.Analisis Data.
hygiene sudah baik danperan family caregiver Jakarta :Salemba Medika
dalam pemenuhan personal hygiene sudah
baiknamun kebersihan diri lansia masih buruk Kuntjoro, Z., (2002). Dukungan social
adapun faktor lain yang mempengaruhi lansia.http://www.epsikologi.co.idtangg
personal hygiene lansia antara lain al akses:21oktober 2017
kemandirian lansia, menurut penelitian
Nasution (2014) ada hubungan kemandirian Maryam, R. Siti, Dkk (2008). Mengenal
lansia dengan perilaku personal hygiene pada UsiaLanjut Dan Perawatan. Jakarta:
lansia di Puskesmas Sentosa Baru Medan Salemba.
2014. Selain kemandirian dalam perawatan diri
lansia adapula tingkat pengetahuan yang Miller, R.W.,(2006). Handbook Pharmacetical
mempengaruhi lansia dalam menjaga personal Excipients. London
hygiene berdasarkan penelitian yang dilakukan
Shinta (2017) ada hubungan tingkat Notoatmodjo, S. (2007).Promosi Kesehatan
pengetahuan lansia dengan perilaku personal Dan IlmuPerilaku. Jakarta :Rineka Cipta
hygiene lansia.
Padila, (2013).Buku Ajar Keperawatan
SIMPULAN DAN SARAN Gerontik. Yogyakarta: Nusa Medika.
Simpulan
Karakteristik family caregiver terhadap Setiabudhi, T., (2002).Menuju Bahagia Di
pemenuhan personal hygiene lansia di Usia Lanjut. Jakarta :Pusat Kajian
Kelurahan Ngilir Kabupaten Kendal sebagian Nasional Masalah Lanjut Usia.
besar berjenis kelamin laki-laki, berumur 40-
49 tahun, berpendidikan SMP dan bekerja Tarwoto.(2011). Kebutuhan Dasar Manusia
sebagai buruh, Memiliki peran baik sebnayak Dan Proses Keperawatan. Jakarta
33 (73,3%), hingga dapat memenuhi :SalembaMedika.

148

Anda mungkin juga menyukai