Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya dapat terwujud, yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah Republik Indonesia dan dapat
mewujudkan bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian
khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga
miskin.
Undang –undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengemukakan
Kesehatan adalah Keadaan Sehat baik secara fisik, mental dan spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Kabupaten Pringsewu pada
hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen stakholder terkait
bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Dalam bidang informasi juga telah mengalami perubahan yang mendasar
dimana tuntutan akan terwujudnya sistem informasi yang terpadu sebagai bagian dari
system kesehatan daerah diharapkan juga membawa dampak yang sangat luas
terhadap perkembangan daerah secara umum, lebih-lebih dalam memasuki abad ke-
21 banyak perkembangan/informasi yang disajikan tidak hanya komitmen regional
maupun komitmen Nasional yang dilaksanakan tetapi juga harus mengikuti komitmen
global.

Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


bahwa urusan pemerintahan terdiri atas urusan pemerintah absolute, urusan
pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum. Pemerintah kabupaten
pringsewu disahkan berdasarkan Undang–Undang Republik Indonesia No 48 tahun

1
2008 tentang pembentukan Kabupaten Pringsewu yang merupakan pemekaran
wilayah dari Kabupaten Tanggamus, terdiri dari 9 ( Sembilan ) wilayah kecamatan.
Program pembangunan dalam rangka meningkatkan akses pemerataan dan
kualitas program kesehatan yang diarahkan untuk pencapaian target indikator SPM
dan MDG’s yang meliputi program peningkatan kesehatan ibu dan anak, program
revitalisasi kesehatan, program peningkatan jaminan kesehatan khususnya masyarakat
miskin, program gizi masyarakat, program pencegahan dan penanggulan penyakit,
program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, program pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan dan program peningkatan kebijakan manajemen dan
pelayanan administrasi.
Pemerintah kabupaten pringsewu sesuai dengan undang-undang menyusun
rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu
Periode 2017-2022. disusun berdasarkan Visi dan Misi sekaligus merencanaan yang
mengakomodasi berbagai aspirasi masyarakat. Dalam dokumen rencana
pembangunan menengah Kabupaten Pringsewu telah dijabarkan Visi “Pringsewu
Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja).
Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu merupakan dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembanguna kesehatan
yang akan dilakukan dinas kesehatan kabupaten pringsewu untuk mendorong aktif
kemandirian bemberdayaan masyarakat dalam 5 (lima) tahun. Perencanaan dalam
menyusun Renstra Dinas Kesehatan adalah keterpaduan dan sinkronisasi program,
koordinasi dan sonkrponisasi, berbasis data riil, pendekatan bawah dan atas,
partisipatif, pemberdayaan dan kemandirian masyarakat.

B. Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis Dinas KesehatanKabupaten Pringsewu Tahun
2017-2022 di dasarkan pada :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025
6. Undang- Undang Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten
Pringsewu di Propinsi Lampung;
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ;

2
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;
9. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
10. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
11. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,
Dan Walikota ;
12. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;
13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
JangkaPanjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, SertaTata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2018 tentang
PembentukanProduk Hukum Daerah
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Terpadu
Berbasis Masyarakat;

3
24. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Lampung Tahun
2005-2025
25. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung
Tahun
2018-2019
26. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 07 Tahun 2010 tentang
PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 02 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu 2009-2029;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 03 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pringsewu
tahun
2005-2025;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pringsewu
2011 –2016; dan
30. Peraturan daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pringsewu;
31. Peraturan Bupati 37 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pencapaian Akses
Universal Sanitasi Kabupaten Pringsewu
32. Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Dinas-Dinas
Pemerintah Daerah;
33. Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Rincian Tugas
Fungsi dan Tata Kerja Dinas – Dinas Pemerintah Daerah
34. Surat Edaran Bupati Nomor 03 Tahun 2017 tanggal 25 September 2017
tentang Penyusunan Rancangan Strategis Dinas KesehatanKabupaten
Pringsewu Tahun 2017-2022

C. Tujuan
Renstra SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu bertujuan untuk
menjabarkan arah kebijakan pembangunan yang menjadi acuan menyusun rencana
Dinas Kesehatan 5 (lima) tahun, antara lain:
a. Untuk mensinergikan dan mengintegrasikan arah dan kebijakan perencanaan
dan pembangunan kesehatan sebagai perwujudan penjabaran Rencana

4
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu dalam
pencapaian visi dan misi Kabupaten Pringsewu.
b. Untuk mendukung koordinasi, sinkronasi dan keterpaduan kebijakan
perencanaan dan pembangunan kesehatan kepada stakeholder terkait di
Kabupaten Pringsewu untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
c. Sebagai acuan dalam evaluasi pencapaian indikator kinerja program
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pringsewu kurun waktu 5 (lima) tahun
dalam rangka menjalin efektifitas dan efisiensi sumberdaya, transparasi, dan
akuntabilitas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran umum Kabupaten Pringsewu


Berdasarkan undang undang Nomor 48 tahun 2008 tentang pembentukan
kabupaten pringsewu diprovinsi lampung, kabupaten pringsewu memiliki batas –
batas wilayah administrasi pemerintahan kabupaten pringsewu adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasn dengan Kecamatan Sendang Agung dan Kecamatan
Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah
b. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Negeri Katon, Kecamatan Gedung-
Tataan, Kecamatan Way Lima dan Kecamatan Kedondong Kabupaten-
Pesawaran
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus
dan
d. Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Pugung dan Kecamatan Pulau-
Panggung Kabupaten Tanggamus
Letak geografis wilayah Kabupaten Pringsewu terletak pada posisi 104 42’0’-
1058’0 bujur timur dan antara 58’0’-68’0 lintang selatan. Topografi wilayah bervariasi
antara dataran rendah dan dataran tinggi yang sebagian besar merupakan bentangan
datar yakni sekitar 40 % dari seluruh wilayah dengan ketinggian dari permukaan laut
antara 800 M sampai dengan 1.115 meter dari permukaan laut. Bentang alamnya
terdiri dari daratan 64 % yang dimanfaatkan untuk perumahan, pekarangna dan 36 %
dimanfaatkan untuk perkantoran, perkebunan, pertanian serta fasilitas lainnya
a. administrasi pemerintahan
Secara administrasi berdasarkan undang undang Nomor. 48 tahun 2008 tentang
pembentukan Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung terdiri dari 8 (delapan)
kecamatan dan jumlah desa dan kelurahan sebanyak 101 desa/kelurahan dengan ibu
kota di kecamatan pringsewu. Jarak ibukota dengan kabupaten induk adalah 60 km
sedangkan dengan ibukota provinsi adalah 45 km. pada tahun 2014 kecamatan
Kabupaten Pringsewu memiliki 9 (Sembilan) kecamatan dengan jumlah131 desa
gambaran administrasi pemerintah menurut kecamatan dan desa/kelurahan dapat
digambarkan sebagai berikut :

tabel 1.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Pringsewu berdasarkan


Kecamatan dan desa/kelurahan tahun 2018
No Nama Kecamatan Jumlah
Desa/Kelurahan
1 Kecamatan Pagelaran 22

6
2 Kecamatan Sukoharjo 16
3 Kecamatan Adiluwih 13
4 Kecamatan Banyumas 11
5 Kecamatan Pringsewu 15
6 Kecamatan Ambarawa 8
7 Kecamatan Gadingrejo 23
8 Kecamatan Pardasuka 13
9 Kecamatan Pagelaran Utara 10
TOTAL 131
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu

B. Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Pringsewu


Visi RPJMD Kabupaten Pringsewu merupakan cerminan dan kondisi masa
depan Kabupaten Pringsewu yang akan dicapai dalam masa 5 (lima) tahun . Visi dan
Misi Kabupaten Pringsewu merupakan cerminan yang dicapai Kepala Daerah selama 5
(lima) tahun yang telah disesuaikan dengan kaidah dan prinsip perencanaan
pembangunan daerah .
Visi Kabupaten Pringsewu berdasarkan RPJMD Tahun 2017-2022 yaitu :
“ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera”
Adapun makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Berdaya saing
Berdaya saing mengandung makna suatu kemampuan dan ketangguhan
terhadap tatanan dasar masyarakat Pringsewu yang memiliki keunggulan kompetitif
untuk menghadapi persaingan global dimasa yang akan datang. Tatanan dasar
mencakup infrastruktur yang memadai sumberdaya manusia yang berkualitas, hasil
produksi yang memenuhi standar global, iklim usaha yang kondusif dan pemerintahan
daerah yang profesional dan bersih
2. Harmonis
Harmonis mengandung makna kondisi atau terjalinnya tata hubungan
masyarakat Kabupaten Pringsewu yang serasi dan selaras berdasarkan nilai-nilai
agama , kearifan lokal dan hukum, sehingga dapat tercipta sinergitas kerja yang
optimal dalam rangka membangun Kabupaten Pringsewu . Tata hubungan masyarakat
tersebut mencakup hubungan antar dan inter agama, antar suku, antar budaya,
senantiasa memegang teguh jejama secancanan antar stakeholders lingkungan hidup
antar lembaga dan antar elemen masyarakat lainnya. Kolaborasi tata hubungan
masyarakat itu saling bersinergi membentuk kekuatan atau modal pembangunan.

7
3. Sejahtera
Sejahtera mengandung makna kondisi masyarakat Kabupaten Pringsewu yang
dapat terpenuhi kebutuhan dasar dan pelayanan dasarnya sehingga dapat hidup
nyaman, tentram , damai, sentosa dan makmur lahir bathin. Kebutuhan dasar tersebut
mencakup kebutuhan pangan sandang dan papan. Sedangkan pelayanan dasar yang
dimaksud adalah pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan pekerjaan
umum dan penataan ruang , pelayanan perumahan rakyat dan kawasan pemukiman,
pelayanan ketenteraman, pelayanan ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat
serta pelayanan sosial
4. Bersahaja
Bersahaja mengandung makna bahwa masyarakat Kabupaten Pringsewu yang
berdaya saing, harmonis dan sejahtera tersebut, dibingkai dalam pola hidup yang
sederhana dan tidak berlebih-lebihan, memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap
segala ancaman, berhati-hati dan bijaksana dalam mengambil keputusan, memiliki
karakter tinggi, malu untuk melakukan perbuatan tidak terhormat secara moral dan
mengedepankan kreatifitas dan optimis yang tinggi, sehingga mendapat kebahagiaan
lahir dan bathin.
Misi merupakan pemandu atau rumusan upaya yang akan dilakukan untuk
mencapai visi dengan menawarkan keunggulan tertentu. Dalam rangka mencapai visi
Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja), maka misi yang akan
dilaksanakan sebagai berikut :
1. Peningkatan Kualitas infrastruktur dan sarana layanan publik secara merata
2. Pembangunan SDM Unggul dan Berkarakter
3. Peningkatan perekonomian masyarakat yang berdayasaing
4. Perkuatan dan Peningkatan kualitas dan ketahanan pangan berkelanjutan
5. Peningkatan Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang profesional
dan bersih
Berdasarkan Misi tersebut Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas
Kesehatan Kabupaten Pringsewu bertanggung jawab dalam pelaksanaan Misi ke- 2
yaitu “Pembangunan SDM Unggul dan Berkarakter”

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu adalaah : “Pringsewu Sehat Berbasis


Kemandirian dan Pemberdayaan”

Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui beberapa misi sebagai berikut :
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

8
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan
5. Meningkatkan mutu dan sumber daya manusia dan lingkungan yang saling
mendukung dengan paradigma sehat

C. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Pringsewu


Berdasarkan analisis situasi kesehatan diatas dapat disimpulkan beberapa isu –
isu strategis dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Pringsewu adalah
sebagai berikut :
1. Masih tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita
2. Masih rendahnya status gizi khususnya bayi dan balita serta meningkatnya
kasus gizi buruk
3. Masih tingginya angka kesakitan akibat penyakit menular dan penyakit tidak
menular (PTM)
4. Belum optomalnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia kesehatan di
Kabupaten Pringsewu
5. Masih kurangnya kemandirian berperilaku hidup sehat dan masih rendahnya
partisipasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakan di bidang kesehatan
6. Belum optimalnya akses, mutu dan cakupan kinerja pelayanan kesehatan
sesuai standar pelayanan
7. Belum optimalnya pembiayaan jaminan kesehatan (universal coverage)
khususnya masyarakat miskin dan rentan
8. Belum optimalnya penyelenggaraan manajemen pelayanan kesehatan

9
BAB III
POKOK PIKIRAN / RENCANA SRATEGIS

A. Fungsi JPTP sebagai Pengguna Anggaran ( Perencanaan Anggaran,


Penatausahaan dan Pertanggungjawaban )
Salah satu pengelola kuasa pengelolaan keuangan daerah adalah Pengguna
Anggaran selaku kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Hal ini sesuai
ketentuan yang diatur di dalam pasal 6 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, “ Kepala satuan kerja perangkat daerah adalah Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya”.
Pengertian dari PA dapat ditelusuri pada pasal 1 angka 12 UU Nomor 1Tahun
2004, “Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan pengguna
anggaran kementerian Negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah” . sesuai
dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah Pasal 10, Kepala SKPD selaku pejabat pengguna
anggaran/pengguna barang sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) huruf c
mempunyai tugas :
1. Menyusun RKA-SKPD;
2. Menyusun DPA-SKPD;
3. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran
belanja;
4. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
5. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
6. Melakukan pemungutan penerimaan bukan pajak;
7. Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas
anggaran yang telah ditetapkan;
8. Menandatangani SPM;
9. Mengelola utang dan piutang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
10. Mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab
SKPD yang dipimpinnya;
11. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;
12. Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
13. Melakukan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah dan
14. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui
sekretaris daerah.

10
B. Fungsi JPTP sebagai Pembina Aparatur SKPD
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil Negara yang memiliki
integritas,professional,netral dan bebas dari interfensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945; sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara, bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Salah satu jabatan dalam ASN selain jabatan administrasi dan jabatan fungsional
adalah jabatan pimpinan tertinggi. Jabatan pimpinan tinggi berfungsi memimpin dan
memotivasi setiap Pegawai ASN pada instansi pemerintah melalui
a. Kepeloporan dalam bidang:
1. Keahlian professional;
2. Analisis dan rekomendasi kebijakan; dan
3. Kepemimpinan manajemen.
b. Pengembangan kerja sama dengan instansi lain;
c. Keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN dan melaksanakan kode
etik dan kode perilaku ASN.

11
C. Rumusan Strategi, Kebijakan dan Program Penjabaran Visi dan Misi Bupati di Tingkat SKPD
Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka dapat dirumuskan strategi dan kebijakan menengah dalam kurun waktu 5
(lima) tahun Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu sebagai berikut :

Tabel 1.2. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan


Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong
1. Pembangunan 1. Belum optimalnya  Akses dan Keterjangkauan  Ketersediaan
SDM Ungggul pencapaian derajat Pelayanan Kesehatan Ibu anggaran
dan Berkarakter kesehatan masyarakat yang dan Anak perlu ditingkatkan khususnya dari
ditandai dengan masih  Standar Kompetensi tenaga APBN (DAK) cukup
tingginya Angka Kematian bidan perlu di tingkatkan memadai
Ibu (AKI), Angka Kematian  Tingkat kemandirian dan  Ketersediaan
Bayi (AKB) dan Angka kesadaran masyarakat tenaga bidan di
Kematian Balita (AKABA) tentang peningkatan desa cukup
kesehatan ibu dan anak memadai
perlu di tingkatkan  Adanya puskemas
 Akses pelayanan kesehatan Poned dan RS
ibu dan anak dengan Ponek cukup
komplikasi atau resiko tinggi memadai
perlu ditingkatkan  Dukungan Kader
 Sistem rujukan pelayanan dan Sarana UKBM
kesehatan ibu dan anak (Poskesdes,
perlu di tingkatkan Polindes dan
Posyandu )yang
1.
cukup memadai

12
Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong

2. Masih rendahnya status gizi  Akses pelayanan kepada  Ketersediaan


masyarakat khususnya balita ibu hamil, bayi dan balita anggaran untuk
yang ditandai masih yang perlu ditingkatkan penanggulangan gizi
ditemukannya kasus gizi  Angka Kemiskinan di buruk cukup
buruk pada balita Kabupaten Pringsewu yang memadai
cukup tinggi  Dukungan fasilitas
 Bayi lahir dengan BBLR pelayanan kesehatan
dan Komplikasi cukup tinggi untuk penanganan
 Belum adanya Gizi Center kasus gizi buruk
di Puskesmas cukup memadai
 Akses pelayanan
Gizi di sarana UKBM
cukup memadai

3. Masih tingginya angka  Rendahnya tigkat  Ketersediaan


kesakitan dan kematian kesadaran anggaran untuk
akibat penyakit menular dan masyarakat untuk ber- Pencegana dan
tidak menular yang PHBS Penanggulangan
diakibatkan oleh  Sanitasi Lingkungan yang Penyakit Menular
permasalahan perilaku dan belum optimal dan Tidak Menular
lingkungan yang belum  Transisi epidemiologi yang cukup memadai
memenuhi syarat kesehatan penyakit dan perubahan  Dukungan fasilitas
pola kawasan pemukiman pelayanan kesehatan
perkotaan dasar dan rujukan
yang cukup memadai

13
Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong
 Dukungan
stakeholder terkait
cukup memadai

4. Masih kurangnya kuantitas  Koordinasi lintas  Ketersediaan


dan kualitas sarana dan program dan lintas anggaran untuk
prasarana kesehatan dasar sektoral perlu penilaian akreditasi
yang ditandai dengan ditingkatkan cukup memadai
pemenuhan rasio puskesmas  Dukungan Regulasi dan  Tim Pendamping
dan puskesmas belum Kebijakan dan Akreditasi cukup
sesuai standar dan belum Komitmen Pimpinan memadai
terakreditasinya puskesmas perlu ditingkatkan  Pola Pengelolaan
sebagai parameter mutu Puskesmas dengan
pelayanan kesehatan dasar. BLUD mendukung
fleksibilitas
peningkatan sarana
prasarana dalam
rangka peningkatan
mutu sesuai standar
pelayanan
5. Masih kurangnya kuantitas  Adanya relokasi rumah  Ketersediaan
dan kualitas pelayanan sakit yang perlu anggaran yang cukup
rujukan rumah sakit daerah pemenuhan sarana dan memadai
yang ditandai dengan prasarana dan  Pola Pengelolaan
pencapaian indikator mutu sumberdaya lainnya Keungan BLUD yang
pelayanan belum optimal dan untuk operasional mendukung
belum terakreditasinya  Pemenuhan dokter peningkatan mutu
Rumah Sakit spesialis perlu pelayanan RSUD
ditingkatkan

14
Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong
 Belum adanya ruang
perawatan kelas utama
untuk peningkatan mutu
pelayanan

 Komitmen pimpinan dan


pemangku kepentingan
perlu ditingkatkan
6. Masih kurangnya kuantitas  Belum semua tenaga  Regulasi dan
dan kualitas tenaga kesehatan mampu lulus Kebijakan Pelayanan
kesehatan yang profesional uji komptensi untuk Perizinan pelayanan
dan berstandar kompetensi mendapatkan Surat kesehatan semakin
yang ditandai dengan Tanda Registrasi (STR) baik dengan adanya
belum optimalnya sertifikasi  Ketersediaan Anggaran pelayanan terpadu
dan perizinan untuk peningkatan satu pintu
penyelenggaraan tenaga kesehatan yang  Dukungan
pelayanan kesehatan profesional dan Organisasi profesi
berstandar kompetensi kesehatan yang
perlu ditingkatkan cukup memadai.

7. Masih kurangnya cakupan  Tingkat kesadaraan  Dukungan komitmen


pembiayaan Jaminan masyarakat untuk pimpinan dan
Kesehatan Nasional (JKN) mengikuti JKN mandiri regulasi JKN yang
yang ditandai dengan perlu ditingkatkan cukup memadai
belum tercapainya target  Ketersediaan anggaran  Adanya penguatan
Universal Coverage untuk JKN PBI kelembagaan
Penduduk Kabupaten (Masyarakat Miskin) penyelenggaran JKN
Pringsewu perlu ditingkatkan melalui BPJS

15
Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong

8. Belum optimalnya  Tingkat kesadaran  Ketersediaan sarana


kelembagaan pemberdayaan masyarakat untuk UKBM (Poskesdes,
masyarakat dalam mendukung keaktifan Polides dan
penguatan partisipasi pelayanan UKBM perlu Posyandu) cukup
masyarakat untuk ditingkatkan memadai
mendukung  Komitmen Pimpinan, Tokoh  Ketersediaan tenaga
penyelenggaraan pelayanan Masyarakat dan Kader kesehatan (bidan)
kesehatan yang ditandai Kesehatan di desa perlu di desa cukup memadai
tingkat keaktifan sarana tingkatkan  Ketersediaan
UKBM yang belum optimal. anggaran untuk
insentif kader
kesehatan dan
pemberdayaan kader
cukup memadai
 Dukungan Dana
Desa untuk
pemberdayaan
masyarakat (10%)
bidang kesehatan
9. Belum optimalnya  Akses dan Keterjangkauan  Ketersediaan fasilitas
pencapaian kinerja upaya Pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan
kesehatan baik pada masyarakat khususnya ibu dan sarana UKBM
pelayanan kesehatan dasar dan anak serta lansia perlu yang cukup memadai
dan rujukan dalam ditingkatkan  Ketersediaan tenaga

16
Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong
pencapaian standar  Penjaringan kasus (Case kesehatan (bidan)
pelayanan minimal (SPM). Finding) perlu ditingkatkan desa cukup memadai
 Tingkat kesadaran  Ketersediaan
masyarakat untuk anggaran untuk
melakukan pemeriksaan insentif kader
kesehatan secara berkala kesehatan dan
perlu ditingkatkan pemberdayaan kader
 Dukungan stakeholder baik cukup memadai
aparatur pekon, tokoh
masyarakat dan kader
kesehatan untuk
meningkatkan keaktifan
sarana UKBM perlu
ditingkatkan
10. Belum optimalnya  Belum semua fasilitas  Ketersediaan
Manajemen berbasis pelayanan kesehatan anggaran untuk
Sistem Informasi Kesehatan terkoneksi dengan OPD pengembangan SDM
 Keterbatasan SDM dalam cukup memadai
penguasaan Teknologi  Dukungan akses
Informasi internet yang cukup
 Penyusunan data dan memadai di fasilitas
pelaporan berbasis sistem pelayanan kesehatan
informasi kesehatan – on
line perlu ditingkatkan
 Ketersediaan anggaran
untuk insentif petugas perlu
ditingkatkan

17
\Visi : “Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”

No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Membangun Meningkatkan 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan 1. Peningkatan pelayanan


SDM Unggul kualitas Akses Pelayanan layanan puskesmas dengan
dan Berkarakter pelayanan Kesehatan dasar kesehatan fasilitasi URC
kesehatan yang dan rujukan yang dasar dan (Ambulans) 24 Jam
terjangkau oleh berkualitas, merata kesehatan
masyaraka dan terjangkau oleh masyarakat
seluruh Masyarakat miskin

2. Meningkatnya 2. Meningkatkan 2. Meningkatkan penataan


kuantitas dan standar sistem rujukan
kualitas tenaga pelayanan masyakarat miskin di
kesehatan sesuai kesehatan semua RS
dengan standar
kompeternsi

3. Mempromosikan 3. Meningkatkan 3. Meningkatkan mutu dan


layanan kesehatan kualitas jumlah sarana,
Pringsewu terbuka pelayanan prasarana serta
baik baik bagi manajemen kesehatan
masyarakat dalam
Kabupaten
Pringsewu dan luar
Kabupaten

18
\Visi : “Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”

No Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

4. Memenuhi persyaratan
tangibles, realibility,
responsiveness,
assurance dan empathy
di bidang pelayanan
kesehatan

5. Peningkatan pelayanan
Gizi Masyarakat

6. Pemberian
pendampingan kepada
ibu hamil resiko tinggi
dan pendampingan bayi
gizi buruk

19
Program kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu untuk mencapai tujuan
dan sasaran sesuai dengan pasal 11 UU No 23 Tahun 2014 termasuk dalam urusan
pemerintahan antara lain;
1. Urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
Urusan Kesehatan
1) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Pembangunan
1. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
2. Penyusuanan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
2) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK dan DAU)
2. Pemerataan dan Pendistribusian Obat (UPT) Farmasi
3) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Revitalisasi Sistem Kesehatan
2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
3. Peningkatan Pelayanan Rujukan dan Rumah Sakit
4. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
5. Pengelolaan DAK Operasional Kesehatan
4) Program Pengawasan Obat dan Makanan
1. Peningkatan Pemberdayaan Konsumen / Masyarakat di Bidang
Obat dan Makanan
2. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya
5) Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
6) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun
fasilitas kesehatan dasar
1. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
7) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), Anemia Gizi Besi ,
gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan
kekurangan zat
2. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi

20
8) Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1. Pengkajian Pengembangan Lingkungann Sehat
2. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
3. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
9) Program Pencegahan dan Penyakit Menular dan Tidak Menular
1. Penyemprotan Fogging Sarang Nyamuk
2. Pengadaan Alat Foging dan Bahan-bahan Foging
3. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
4. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
5. Peningkatan Imunisasi
6. Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
7. Pelayanan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan NAPZA
8. Peningkatan Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
10) Program Pengadaan, Peningkatan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Kesehatan dan Jaringannya
1. Pengadaan Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas dan jaringannya
2. Pengelolaan DAK dan Kesehatan Pelayanan Dasar
3. Pendamping DAK Kesehatan Pelayanan Dasar
11) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit
Mata
1. Pembangunan Rumah Sakit
2. Pengadaan Alat-Alat Rumah Sakit
3. Pengelolaan DAK Kesehatan Pelayanan Rujukan
4. Pendamping DAK Kesehatan Pelayanan Rujukan
12) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
13) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1. Operasional Perijinan Pelayanan Kesehatan
14) Program Peningkatan Informasi Kesehatan
1. Peningkatan Sistem Informasi Kesehatan
2. Penyusunan Profil SKPD

21
15) Program Pembiayaan Kesehatan
1. Jaminan Kesehatan Nasional
2. Penyediaan Biaya Operasional Jaminan Kesehatan Nasional
3. Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
16) Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
1. Kegiatan Penyediaan Biaya Operasional BLUD RSUD
2. Kegiatan Penyediaan Biaya Operasional BLUD Puskesmas

2. Penunjang Urusan Pemerintah


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumberdaya Air dan Listrik
3. Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Negara
4. Penyediaan Jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
5. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
6. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
7. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
8. Penyediaan Alat Tulis Kantor
9. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
8. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
9. Penyediaan Bahan Logistik Kantor
10. Penyediaan Makanan dan Minuman
11. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
12. Penyediaaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran
13. Penyediaan Jasa Administrasi Perencanaan
14. Pelaksanaan Pameran Pembangunan

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasaranan Aparatur


Kegiatan :
1. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
2. Pengadaan Meubelair

22
3. Pembangunan Fasilitas Gedung Kantor
4. Pengadaan Komputer dan Printer
5. Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor
6. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/operasional
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal
2. Sosialisasi Peraturan Perudang-undangan
3. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Aparatur
4) Program Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Tenaga Kesehatan
1. Bantuan Pendampingan Beasiswa
2. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan

D. Akuntabilitas Kinerja OPD Tahun 2017

Pada tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu


menetapkan beberapa program dan kegiatan kesehatan yang mengacu
pada Visi dan Misi antara lain : Pencegahan, Pengendalian dan
Pemberantasan Penyakit, Pengembangan Lingkungan Sehat, Perbaikan
Gizi Masyarakat, Pelayanan Kesehatan dasar dan Rujukan bagi
Masyarakat, Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, Peningkatan jumlah,
mutu dan penyebaran tenaga kesehatan, Penyediaan, pemerataan mutu
obat dan perbekalan kesehatan serta pengawasan penyelenggaraan
kegiatan farmasi, makanan dan minuman, Pemberdayaan individu,
keluarga dan masyarakat berperilaku hidup sehat, Pengembangan upaya
kesehatan berbasis masyarakat, Promosi Kesehatan Penelitian dan
pengembangan kesehatan, Peningkatan dan pengawasan akuntabilitas,
Pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK).
Alokasi anggaran pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu
didapatkan dari APBD dan dana APBN dengan rincian antara lain :
(1) Belanja tidak langsung
- Anggaran = Rp. 39.077.382.138
- Realisasi = Rp. 39.046.494.854
Capaian Kinerja belanja tidak langsung mencapai 99,92 %

(2) Belanja Langsung


- Anggaran = Rp. 90.936.567.863
- Realisasi

23
Dinkes = Rp. 32.626.783.280
BLUD = Rp. 44.292.497.341
Total = Rp. 76.919.280.621
Capaian Kinerja belanja langsung mencapai 84,58 %
(3) Pendapatan seluruhnya
- Anggaran = Rp. 50.560.900.000
- Realisasi = Rp. 42.824.656.627
Capaian Kinerja pendapatan keseluruhan mencapai 84,69 %

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan


Kabupaten Pringsewu menetapkan indikator kinerja untuk masing-masing
program kegiatan. Pada tahun 2017 ditetapkan sebanyak 120 indikator
kinerja/kegiatan yang dirujuk berdasarkan DPA kegiatan tahun 2017.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu menetapkan 120 indikator
kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu dengan beberapa kriteria
hasil pengukuran kinerja antara lain :
1. Dari 120 Indikator kinerja 118 indikator (96,77 %) yang telah mencapai
target kinerja dengan kategori baik yaitu ≥ 80% , dan
2. Dari 120 Indikator kinerja 3 (tiga) indikator (2,5%) yang termasuk
kategori sedang yaitu telah mencapai target kinerja sebesar 60 -79%
3. Dari 120 Indikator kinerja 2 (dua) indikator (1,7%) yang termasuk
kategori sedang yaitu telah mencapai target kinerja sebesar 10 -59%

24
Berikut ini indikator kinerja yang termasuk kriteria baik 80 > adalah sebagai berikut :

No Sasaran Strategis Program / Kegiatan Capaian


Kinerja

1 2 3 4

Program Pelayanan Administrasi


Perkantoran

1 Tersedianya Jasa surat menyurat Jumlah Surat Terkirim Penyediaan Jasa 100%
dalam hal pengiriman surat Surat Menyurat

2 Tersedianya Air dan alat listrik untuk Tersedianya jasa Penyediaan Jasa 100%
kantor Dinas Kesehatan komunikasi dan listrik Komunikasi
kantor OPD dan UPT Sumberdaya Air dan
Farmasi Listrik

3 Tersedianya Jaminan Barang Milik Tersedianya jasa Penyediaan Jasa 100%


Negara asuransi kendaraan Jaminan Barang Milik
dinas/operasional Negara

4 Terpeliharanya kendaraan dinas Tersedianya Penyediaan Jasa 100%


/operasional Dinas Kesehatan pembayaran pajak mobil pemeliharaan dan
dinas perizinan kendaraan
dinas/operasional

5 Terbayarnya Honorarium KPA, PPK- Tersedianya jasa Penyediaan Jasa 100%


SKPD, PPK, PPTK, Bendahara pengelola kegiatan Administrasi
pengeluaran, Bendahara penerimaan, administrasi keuangan Keuangan
Pengelola gaji, Pembantu bendahara
Laporan Pembukuan, Pejabat
Pengadaan, Pejabat Penerima
Barang/Jasa

6 Terlaksananya kegiatan jasa Terselenggaranya jasa Penyediaan Jasa 100%


kebersihan kantor Dinas Kesehatan kebersihan kantor Kebersihan Kantor

7 Terlaksananya perbaikan peralatan Tersedianya jasa Penyediaan Jasa 100%


kantor perbaikan peralatan Perbaikan Peralatan
kerja kantor Kerja

8 Tersedianya alat tulis kantor Tersedianya alat tulis Penyediaan Alat Tulis 100%
kantor Kantor

9 Tersedianya barang cetakan dan Tersedianya barang Penyediaan Barang 100%


Penggandaan cetakan dan Cetakan dan
penggandaan Penggandaan

10 Tersedianya perlengkapan Listrik dan Tersedianya komponen Penyediaan 100%


Penerangan kantor listrik dan bangunan komponen instalasi
kantor dinas dan UPT listrik/penerangan

25
Farmasi bangunan kantor

11 Tersedianya bahan bacaan Tersedianya bahan Penyediaan bahan 100%


bacaan dan buku bacaan dan
peraturaan perundang- peraturan perundang-
undangan undangan

12 Tersedianya bahan logistik kantor Tersedianya bahan Penyediaan Bahan 100%


logistik kantor Logistik Kantor

13 Tersedianya Makanan dan Minuman Tersedianya makan Penyediaan Makanan 100%


kegiatan minum tamu dan rapat dan Minuman
koordinasi

14 Terlaksananya perjalanan dinas ke Tersedianya laporan Rapat-rapat 100%


luar daerah koordinasi dan koordinasi dan
konsultasi kedalam dan konsultasi ke dalam
luar daerah dan luar daerah

15 Tersedianya tenaga pendukung teknis Tersedianya jasa dokter Penyediaaan Jasa 100%
administrasi pekantoran, dokter dan PTT/Internship dan Tenaga Pendukung
dokter gigi di tenaga honorer Administrasi
Perkantoran

16 Terjadinya sinkronisasi perencanaan Tersedianya dokumen Penyediaan Jasa 100%


bidang kesehatan di Kabupaten perencanaan dan Administrasi
dengan kecamatan/puskesmas dan penganggaran teknis Perencanaan
Terlaksananya Pertemuan
Sinkronisasi dan Koordinasi
Perencanaan tingkat Kabupaten

17 Terselenggaranya Stand Pameran Tersedianya stand Pelaksanaan 100%


pameran pembangunan Pameran
Pem,bangunan

Program Peningkatan Sarana dan


Prasaranan Aparatur

18 Tersedianya peralatan dan Tersedianya Pengadaan 100%


perlengkapan kantor perlengkapan Gedung Perlengkapan
Kantor Gedung Kantor

19 Tersedianya tempat tidur pasien, Tersedianya meubelair Pengadaan 100%


almari, meja kerja dan kursi kerja dan kantor Meubelair
Tersedianya tempat tidur pasien,
almari, meja kerja dan kursi kerja

20 Tersedianya Fasilitas gedung kantor Tersedianya Fasilitas Pembangunan 100%


Gedung Kantor Fasilitas Gedung
Kantor

26
21 Tersedianya Komputer dan Printer Tersedianya komputer Pengadaan
kantor dan printer pengelolaan Komputer dan Printer
SIMDA, dan Sistem
Informasi Kesehatan

22 Tersedianya perawatan dan Terpeliharanya Gedung Pemeliharaan Rutin 100%


pemeliharaan gedung kantor secara Kantor dan UPT Berkala Gedung
berkala Farmasi Kantor

23 Tersedianya pemeliharaan Kendaraan Terpeliharanya Pemeliharaan rutin / 87.5


dinas kendaraan berkala kendaraan
dinas/operasional dinas/operasional

Program Peningkatan Kapasitas


Sumberdaya Aparatur

24 Meningkatnya kapasitas petugas Jumlah tenaga ASN Pendidikan dan 100%


kesehatan dalam pelayanan obstetrik mendapat Bimtek/Diklat Pelatihan Formal
neonatal di Puskesmas PONED dan Teknis
Terlaksananya Pelatihan PONED ke
25
luar daerah (1 tim/puskesmas)

26 Jumlah Fasilitas 100


Kesehatan yang
memiliki Tenaga
Kesehatan Sesuai
Standar

27 Rasio Dokter Umum Per 100


100.000 Penduduk

28 Rasio Dokter Spesialis 100


Per 100.000 Penduduk

29 Rasio Perawat Per 85


100.000 Penduduk

30 Rasio Bidan Per 99.17


100.000 Penduduk

31 Meningkatnya kapasitas pegawai Jumlah tenaga ASN Sosialisasi Peraturan 100


negeri sipil, pengelola saryankes dan mendapat sosialisasi Perudang-undangan
bendahara barang sesuai bidang
masing-masing dan Terlaksananya
pertemuan sosialisasi perundang-
undangan tentang kepegawaian,
perizinan saryankes dan pengelolaan
barang milik daerah

32 Didapatkannya tenaga kesehatan Jumlah aparatur Monitoring dan 100


teladan dan puskesmas teladan dan mendapat penilaian Evaluasi Kinerja
Terlaksananya Penilaian puskesmas angka kredit (PAK) dan Aparatur

27
dan Tenaga Kesehatan Teladan Tenaga Teladan

Program Peningkatan Kuantitas dan Meningkatnya standar 0


Kualitas Tenaga Kesehatan dan pemenuhan tenaga
dokter spesialis

33 Tersedianya bantuan pendampingan Jumlah dokter spesialis Bantuan 0


besasiswa dokter spesialis yang mendapat bantuan Pendampingan
pendampingan Beasiswa
beasiswa

34 Tersedianya Ujian Kompetensi tenaga Jumlah tenaga Peningkatan 0


kesehatan kesehatan yang Kompetensi Tenaga
mengikuti dan lulus uji Kesehatann
kompetensi tenaga
kesehatan

Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Pembangunan

35 Terlaksananya evaluasi capaian Tersedianya Laporan Penyusunan Laporan 100


program/kegiatan tahunan dan Akuntabilitas Knerja capaian kinerja dan
Terselenggaranya pertemuan evaluasi Keuangan Instansi ikhtisar realisasi
program Pemerintah (LAKIP) kinerja SKPD

36 Tersedianya Pelaporan dokumen Tersedianya laporan Penyusuanan 100


keuangan keuangan dan aset Pelaporan Keuangan
Dinas Akhir Tahun

Program Obat dan Perbekalan


Kesehatan

37 Terpenuhinya ketersediaan obat dan Cakupan Ketersediaan Pengadaan Obat dan 100
perbekalan kesehatan di Kabupaten Obat sesuai kebutuhan Perbekalan
Pringsewu Kesehatan (DAK dan
DAU)

38 Indeks Kepuasan 0%
Masyarakat

39 Terdistribusikannya obat dan Terdistribusinya obat ke Pemerataan dan 100


perbekalan kesehatan di puskesmas puskesmas dan Pendistribusian Obat
dan jaringannya jaringannnya (UPT) Farmasi

Program Upaya Kesehatan


Masyarakat

40 Tersedianya pembinaan dan Jumlah Puskesmas Revitalisasi Sistem 100


revitalisasi BLUD Puskesmas BLUD yang dibina Kesehatan

28
41 Tersedianya laporan evaluasi dalam Tersedianya laporan Peningkatan 100
layanan primer Puskesmas evaluasi layanan primer Kesehatan
puskesmas Masyarakat

Presentase Puskesmas 0
Santun Lansia

42 Terlaksananya pembinaan dan Jumlah RS yang Peningkatan 100


peningkatan pelayanan Rujukan dan terkoneksi Pelayanan Rujukan
RS dan Rumah Sakit

43 Jumlah Pembinaan RS 100

44 Persentase Pemenuhan 100


Peralatan Kesehatan
RS Type C

45 Jumlah Tempat Tidud 100


Kelas III RS

46 Jumlah Tempat Tidur 100


Kelas II, I dan VIP

47 Tersedianya posko Penyediaan biaya 100


kesehatan operasional dan
pemeliharaan

48 Jumlah Unit Reaksi 0


Cepat di Kecamatan

49

Program Pengwasan dan


Pengendalian Kesehatan Makanan

50 Meningkatnya kapasitas petugas Cakupan industri Peningkatan 90.91


pengelola obat dalam pengelolaan Rumah Tangga pangan Pemberdayaan
obat puskesmas yang menerapkan Konsumen /
CPPB IRT Masyarakat di Bidang
Obat dan Makanan

51 Meningkatnya kapasitas pengelola Jumlah industri Rumah 100


kokestrad Tangga yang mendapat
Penyuluhan Keamanan
Pangan

52 Meningkatnya kapasitas pengobat 100


tradisional

29
53 Meningkatnya pengetahuan Jumlah Monitoring Peningkatan 100
masyarakat tentang produk obat dan Pengawasan Keamanan Pengawasan
kosmetika yang memenuhi syarat Pangan dan Bahan Keamanan Pangan
kesehatan Berbahaya dan Bahan
Berbahaya

54 Meningkatnya pengetahuan pengelola


IRTP tentang keamanan pangan

Program Promosi dan


Pemberdayaan Masyarakat

55 Jumlah Kampanye Pengembangan 100


Germas media promosi dan
informasi sadar hidup
sehat

Program peningkatan partisipasi


masyarakat dalam membangun
fasilitas kesehatan dasar

56 Terlaksanaya Pembinaan dalam Persentase Posyandu Upaya Kesehatan 100


Upaya Kesehatan berbasis Terpadu Berbasis Masyarakat
Masyarakat

57 Persentase Posyandu 100


Lansia

58 Jumlah Posyandu Aktif 100

59 Jumlah Posyandu 92.73


Mandiri

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

60 Balita gizi buruk mendapat PMT Persentase Prevalensi Penanggulangan 100


pemulihan Balita Gizi Kurang kurang energi protein
(KEP), Anemia Gizi
Besi , gangguan
akibat kurang yodium
(GAKY), kurang
vitamin A dan
kekurangan zat

61 Tesedianya Tablet tambah darah Persentase Bumil yang 100


Bumil mendapat Tablet
Tambah Darah minimal
90 Tablet selama
kehamilan

30
62 Bumil KEK mendapat PMT Persentase Bumil KEK 100
yang mendapat PMT

63 Balita BGM mendapat PMT Jumlah Balita Gizi 100


Kurang yang mendapat
PMT

64 Tersedianya Gizi Center Puskesmas Jumlah Puskesmas Pemberdayaan 100


yang Memiliki Gizi Masyarakat Untuk
Center Pencapaian Keluarga
Sadar Gizi

Program Pengembangan
Lingkungan Sehat

65 Jumlah Kader yang di Pengkajian 50


Bina PPSP Pengembangan
Lingkungann Sehat

66 Terlaksananya Pembinaan Jumlah TPU, TPM dan 88.89


TTU/TPM/pasar TP2M yang dibina

67 Terlaksanaya Kesjaor Puskesmas Persentase PKM yang 100


melaksanakan Kesjaor

68 Terlaksananya Desa ODF Se Kab Persentase Desa Sanitasi Total 100


Pringsewu dengan BABS (ODF) Berbasis Masyarakat

69 Terlaksananya pembinaan dan Jumlah Sekolah yang 80


pelatihan STBM dilatih STBM

70 Terlaksananya Penerapan Kesehatan Jumlah Puskesmas dan Peningkatan 100


Kerja dan Olaraga Puskesmas Menerapkan Kesehatan Pelayanan
Kerja dan Olahraga Kesehatan Kerja dan
Olahraga

Program Pencegahan dan Penyakit


Menular dan Tidak Menular

71 Terlaksananya pemberantasan Cakupan Angka Penyemprotan 100


nyamuk aedes aigepty di wilayah Kejadian Penyakit Fogging Sarang
ditemukan kasus DBD DBD/100.000 Pddk Nyamuk

72 Tersedianya alat fogging di Tersedianya Alat Pengadaan Alat


puskesmas Fogging Foging dan Bahan-
bahan Foging

73 Tersedianya bahan logistik program


TB (pot sputum, object glass, box
slide, oil emersi, mantoux test)

31
74 Cakupan Pelayanan Pencegahan 100
Kesehatan Orang Penularan Penyakit
dengan Kejadian Kasus Endemik/Epidemik
HIV AIDS per 1000 pddk
(SPM)

75 Meningkatnya kapasitas petugas Presentase Desa UCI Peningkatan 100


dalam program imunisasi Imunisasi

76 Terlaksananya Survailance Epid dan Penanggulangan KLB < Peningkatan 100


Penanggulangan wabah 24 Jam Surveilance
Epidemiologi dan
Penanggulangan
Wabah

77 Meningkatnya kapasitas kader dalam Cakupan Pelayanan Pelayanan 135.81


penanggulangan penyakit tidak Kesehatan Orang Pencegahan
menular (PTM) dengan Kejadian Kasus Penyakit Tidak
Kesehatan Jiwa per Menular (PTM) dan
1000 pddk (SPM) NAPZA

78 Cakupan Pelayanan 11.71


Kesehatan Orang
dengan Kejadian Kasus
Diabetes Mellitus per
1000 pddk (SPM)

79 Cakupan Pelayanan 18.79


Kesehatan Orang
dengan Kejadian Kasus
Hipertensi per 1000
pddk (SPM)

80 Cakupan Pelayanan 2
Deteksi Dini Kanker
Serviks dan Payudara
(WUS 25 – 50 Tahun)

81 Cakupan Pelayanan 100


Usia Lanjut sesuai
standar (SPM)

82 Peningkatan Penerapan Kawasan Tanpa Sekolah KTR SD 4.5


Rokok

SMP 22.7

SMU 31.2

Program Pengadaan, Peningkatan


Perbaikan Sarana dan Prasarana

32
Kesehatan dan Jaringannya

83 Terlaksananya kegiatan pengelolaan


DAK dan Kesehatan Pelayanan Dasar

84 Jumlah Puskesmas Pengadaan 100


Poned sesuai standar Peningkatan dan
perbaikan sarana dan
prasarana
puskesmas dan
jaringannya

85 Persentase Bangunan 91.67


Puskesmas Sesuai
Standar

86 Rasio Puskemas Per 91.80


20.000 Penduduk

87

88 Jumlah Puskesmas 100


Branding

89 Jumlah PKM yang 100


memiliki minimal 5
Tenaga kesehatan

90 Terlaksananya DAK Kesehatan Terselengaranya Pendamping DAK 100


Pelayanan Dasar Kegiatan Pengelolaan Kesehatan
dan Pengadministrasian Pelayanan Dasar
DAK

Program Pengadaan, Peningkatan


Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/
Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit
Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata

91 Terlaksananya Kegiatan RS Rasio RS Per Satuan Pembangunan 100


Penduduk Rumah Sakit

92 Jumlah RSUD Khusus


Pemerintah

93 Jumlah Gedung RS di 100


Kabupaten

94 Presentase Pemenuhan Pengadaan Alat-Alat 90%


Peralatan RS sesuai Rumah Sakit
Standar

33
95 Presentase Pemenuhan Pengelolaan DAK 90%
Peralatan RS sesuai Kesehatan
Standar Pelayanan Rujukan

96 Terselengaranya Pendamping DAK 100


Kegiatan Pengelolaan Kesehatan
dan Penadministrasian Pelayanan Rujukan
DAK

Program Peningkatan Keselamatan


Ibu Melahirkan dan Anak

97 Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Angka Kematian Peningkatan 90


Ibu dan Anak Ibu/100.000 KH Pelayanan
Kesehatan Ibu dan
Anak

98 Angka Kematian 28.16


Bayi/1000 KH

99 Angka Kematian 7.25


Balita/1000 KH

100 Jumlah Rumah Tunggu 100


Kelahiran (RTK)

101 Cakupan Pelayanan 98.53


Kesehatan Balita (SPM)

102 Cakupan Pelayanan 100


Kesehatan Bumil

103 Cakupan Pelayanan 100


Kesehatan Ibu Bersalin
(SPM)

104 Cakupan Pelayanan 100


Kesehata Bayi Baru
Lahir (SPM)

105 Cakupan Pelayanan 100


Kesehatan Usia
pendidikan dasar (SPM)

106 Cakupan Pelayanan 17.66


Kesehatan Usia
Produktif

Program Standarisasi Pelayanan


Kesehatan

34
107 Terlaksananya Pelayanan Perizinan Jumlah Klinik Utama Operasional Perijinan
Kesehatan Yang memiliki Izin Pelayanan
Operasional Kesehatan

108 Jumlah Klinik Pratama Jumlah Klinik 100


Yang memiliki Izin Pratama Yang
Operasional memiliki Izin
Operasional

Program Peningkatan Informasi


Kesehatan

109 Terlaksananya peningkatan Sistem Presentase Peningkatan Sistem 100


Informasi Puskesmas Ketersediaan Data / Informasi Kesehatan
Informasi Bidang
Kesehatan Akurat dan
Tepat Waktu

110 Data Base Pelayanan 100


Kesehatan Terpadu

111 Tersedianya Profil Penyusunan Profil 100


Kesehatan SKPD

Program Pembiayaan Kesehatan

114 Cakupan Pembiayaan 50.69


Kesehatan (Universal
Coverage)

115 Jumlah anggota DPRD Pemeliharaan dan 100


yang mendapat Pemulihan
Pemeriksaan Kesehatan Kesehatan

116 Terselengaranya Penyediaan Biaya 100


Kegiatan Pengelolaan Operasional Jaminan
dan Pengadministrasian Kesehatan Nasional
dan Operasional Dana
JKN

Program Peningkatan Mutu


Pelayanan Kesehatan BLUD

117 Terlaksananya kegiatan Operational Jumlah RS BLUD Kegiatan Penyediaan 100


BLUD RSUD Biaya Operasional
BLUD RSUD

118 Jumlah Puskesmas Kegiatan Penyediaan 100


BLUD Biaya Operasional
BLUD Puskesmas

35
Berikut ini indikator kinerja yang mencapai target sebesar 60-79% yaitu :

Capaia
No Sasaran Strategis Program / Kegiatan n
Kinerja

1 2 3 4

1 Terakreditasi Semua Puskesmas Jumlah Puskesmas Pengelolaan DAK 66.67


Terakreditasi Operasional Kesehatan

2 Terpenuhinya Alat Kesehatan Cakupan Alat Kesehatan Pengelolaan DAK dan 66.67
FKTP sesuai standar FKTP sesuai standar Kesehatan Pelayanan Dasar

3 Bersertifikatnya tenaga Jumlah Tenaga Kes. Yang 76.76


kesehatan di Kab Pringsewu Bersertifikat (STR)

Berikut ini indikator kinerja yang mencapai target sebesar 10-59% yaitu :

Capaia
No Sasaran Strategis Program / Kegiatan n
Kinerja

1 2 3 4

1 Pelayanan TB Cakupan Pelayanan TB Pelayanan Pencegahan dan 42.47


Sesuai Standar /100.000 Penanggulangan Penyakit
pddk (SPM) Menular

2 Cakupan Masyarakat Miskin Jaminan Kesehatan 32,48


yang terlayani jaminan tingkat Nasional
dasar

36
E. Inovasi dan Rencana Inovasi Daerah

Inovasi dan rencana aksi Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu Tahun 2018
antara lain :

1. Mewujudkan Masyarakat Sehat Dan Bebas Stunting Melalui Kabupaten Open


Defecation Free (Odf)
- Penerapan STBM
Sulitnya akses air bersih dan sanitasi dapat memicu stunting pada anak ,
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dirancang pemerintah mengurangi
terjadinya Stunting , yang terdiri 5 pilar :
a. Stop Buang Air Besar Sembangan.
b. Cuci Tangan Pakai Sabun
c. Pengelolaan Air Minum dan Makanana Rumah Tangga
d. Pengamanan Sampah Rumah Tangga
e. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga
Dalam rangka penerapan Inovasi STBM ini, memiliki 3 Komponen Strategis
antara lain :
1) Penciptaan lingkungan yang kondusif
Sebagai Upaya Penciptaan Lingkungan yang Kondusif yang mencakup advokasi
kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pemangku Kepentingan dalam
mengembangkan komitmen bersama yang dilakukan di Kabupaten Pringsewu
antara lain :
 Pelatihan STBM Kepada semua Puskesmas (Sanitarian, Promkes),
Kecamatan.
 Pelatihan Tukang untuk Pembuatan jamban sehat
 Melaksanaan Koordinasi dan Pembentukan Tim Verifikasi Desa ODF
Kabupaten Pringsewu
 Melaksanaan Koordinasi dan Pembentukan Tim STBM Kecamatan ( 9
KECAMATAN ) Kecamatan Model (Pagelaran)
 Pembentukan Tim STBM Pekon/ Kelurahan ( 131 )
 Kesepakatan Bersama SKPD (Pringsewu SBS 2017)
 Surat Keputusan Bupati Pringsewu No. B/378/KPTS/D.02/2017 tentang
”GEBRAK ODF 2017”
 Keputusan Bupati No. B/443/KPTS/D.02/2017 Tentang Satgas
PelaksanaanGebrak ODF 2017
 Target ODF Kabupaten Pada Tahun 2017
 Adanya tenaga Fasilitator STBM Kabupaten
 Penyusunan Peraturan Bupati Pringsewu Pasca ODF (Open Defecation
Free)- Proses
 Sholawat STBM

37
2) Peningkatan Kebutuhan Sanitasi
Sebagai Upaya Sistematis untuk mendapatkan perubahan perilaku yang
higienis dan saniter yang sudah dilakukan di Kabupaten Pringsewu Antara
lain :
 Sosialisasi STBM Kepada Seluruh Camat dan Kepala Pekon/ Kepala
Desa/Kelurahan
 Sosialisasi Program STBM kepada Anggota PKK Kabupaten Pringsewu dan
Jajaran
 Pemicuan STBM di Semua Pekon/Desa/ Kelurahan ( 131 ) di 9 Kecamatan
 Promosi dan Kampanye Perubahan perilaku dengan pembuatan Video
sanitasi ” Pringsewu”; Film ” juragan karta kecil” , Ceramah ” Jihad Sanitasi”
Kabupaten Pringsewu.
 Monev STBM, dan konsolidasi di Semua Kecamatan
 Menjadi Tuan Rumah Pembelajaran STBM 8 Negara dari Asia dan Afrika
 Menjadi Tuan Rumah Pembelajaran STBM 15 Kabupaten / Kota Se-Provinsi
Lampung
3) Peningkatan Penyediaan Akses Sanitasi
Peningkatan Penyediaan Akses Sanitasi sebagai upaya untuk meningkatkan
dan mengembangkan percepatan penyediaan akses dan layanan sanitasi
yang layak di Kabupaten Pringsewu antara lain :
 Stimulan cetakan FRP, Kayu, dan cara untuk membuat SeptikTank/Kloset
 Membentuk Paguyuban Penggiat dan Pengusaha Sanitasi “ JAMBAN
SEWU”

- Pencegahan dan Penanganan Stunting

38
F. Upaya Perbaikan Mutu Pelayanan Publik Dalam Merespon Supevisi
KPK.

Pelayanan publik merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan


pemerintah beserta aparaturnya kepada masyarakat dalam mewujudkan
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sekaligus memberikan kepuasan
kepada masyarakat yang dilayani.Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab
pemerintah kepada masyarakat, sudah tentunya suatu pelayanan publik yang
diselenggarakan pemerintah harus mencakup seluruh masyarakat yang
membutuhkannya, dan yang paling penting lagi adalah bagaimana
masyarakat dapat merasakan kepuasan dari layanan yang diberikan kepada
mereka.
Akan tetapi penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh
aparatur pemerintah dalam berbagai sendi pelayanan antara lain yang
menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar penduduk, masih
dirasakan belum seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Hal ini dapat
dilihat antara lain dari banyaknya pengaduan, keluhan masyarakat baik yang
disampaikan secara langsung kepada pimpinan unit pelayanan maupun
melalui surat pembaca pada berbagai media massa. Dilain pihak masyarakat
sebagai unsur utama yang dilayani belum memberikan kontrol yang efektif
untuk menjadi unsur pendorong dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan
publik. Oleh karena itulah perlu dilakukan berbagai strategi untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik itu sehingga pada akhirnya tujuan
dari pelaksanaan pelayanan publik itu akan tercapai dan memberikan tingkat
kepuasan kepada masyarakat yang menerimanya
1) Melaksanakan tugas dan tanggungjawab berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku Melalui Peningkatan kualitas perilaku
dan keprofesionalan aparatur pemerintah.
2) Adanya Standar Operational Prosedur dalam setiap pekerjaan.
3) Peningkatan Fasilitas yang menunjang Kualitas pelayanan publik.

39
G. Penerapan Administrasi Pemerintah pada Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama.

Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana dalam pengambilan


keputusan dan/atau tindakan oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan.
Fungsi Pemerintahan yaitu dalam melaksanakan Administrasi Pemerintahan
yang meliputi fungsi pengaturan, pelayanan, pembangunan, pemberdayaan,
dan pelindungan Penerapan dalam Administrasi Pemerintah pada Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama diatur dan diterapkan oleh peraturan perundang-
undagan yang berlaku.

40
BAB IV
PENUTUP

Rencana strategis dan penerapan Inovasi merupakan panduan kerja bagi


Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu selama 5 (lima) tahun ke depan. Rencana
strategis ini disusun berdasarkan kebijakan Kepala Daerah yang direncanakan dan
dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian program Pemerintah
Kabupaten Pringsewu. Pelaksanaan Rencana Strategis dan penerapan Inovasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu 5 (lima) tahun ke depan sangat penting
dalam mendukung pencapaian tujuan perencanaan pembangunan. Perencanaan
pembangunan yang berkualitas akan menopang dalam mewujudkan pembangunan
yang berkualitas untuk mencapai Visi dan Misi Kepala Daerah.

41

Anda mungkin juga menyukai