PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2008 tentang pembentukan Kabupaten Pringsewu yang merupakan pemekaran
wilayah dari Kabupaten Tanggamus, terdiri dari 9 ( Sembilan ) wilayah kecamatan.
Program pembangunan dalam rangka meningkatkan akses pemerataan dan
kualitas program kesehatan yang diarahkan untuk pencapaian target indikator SPM
dan MDG’s yang meliputi program peningkatan kesehatan ibu dan anak, program
revitalisasi kesehatan, program peningkatan jaminan kesehatan khususnya masyarakat
miskin, program gizi masyarakat, program pencegahan dan penanggulan penyakit,
program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, program pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan dan program peningkatan kebijakan manajemen dan
pelayanan administrasi.
Pemerintah kabupaten pringsewu sesuai dengan undang-undang menyusun
rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu
Periode 2017-2022. disusun berdasarkan Visi dan Misi sekaligus merencanaan yang
mengakomodasi berbagai aspirasi masyarakat. Dalam dokumen rencana
pembangunan menengah Kabupaten Pringsewu telah dijabarkan Visi “Pringsewu
Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja).
Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu merupakan dokumen
perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembanguna kesehatan
yang akan dilakukan dinas kesehatan kabupaten pringsewu untuk mendorong aktif
kemandirian bemberdayaan masyarakat dalam 5 (lima) tahun. Perencanaan dalam
menyusun Renstra Dinas Kesehatan adalah keterpaduan dan sinkronisasi program,
koordinasi dan sonkrponisasi, berbasis data riil, pendekatan bawah dan atas,
partisipatif, pemberdayaan dan kemandirian masyarakat.
B. Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis Dinas KesehatanKabupaten Pringsewu Tahun
2017-2022 di dasarkan pada :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025
6. Undang- Undang Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten
Pringsewu di Propinsi Lampung;
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ;
2
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;
9. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
10. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
11. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,
Dan Walikota ;
12. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;
13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
JangkaPanjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, SertaTata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2018 tentang
PembentukanProduk Hukum Daerah
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Terpadu
Berbasis Masyarakat;
3
24. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Lampung Tahun
2005-2025
25. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung
Tahun
2018-2019
26. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 07 Tahun 2010 tentang
PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 02 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu 2009-2029;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 03 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pringsewu
tahun
2005-2025;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pringsewu
2011 –2016; dan
30. Peraturan daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pringsewu;
31. Peraturan Bupati 37 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pencapaian Akses
Universal Sanitasi Kabupaten Pringsewu
32. Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 43 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Dinas-Dinas
Pemerintah Daerah;
33. Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Rincian Tugas
Fungsi dan Tata Kerja Dinas – Dinas Pemerintah Daerah
34. Surat Edaran Bupati Nomor 03 Tahun 2017 tanggal 25 September 2017
tentang Penyusunan Rancangan Strategis Dinas KesehatanKabupaten
Pringsewu Tahun 2017-2022
C. Tujuan
Renstra SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu bertujuan untuk
menjabarkan arah kebijakan pembangunan yang menjadi acuan menyusun rencana
Dinas Kesehatan 5 (lima) tahun, antara lain:
a. Untuk mensinergikan dan mengintegrasikan arah dan kebijakan perencanaan
dan pembangunan kesehatan sebagai perwujudan penjabaran Rencana
4
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu dalam
pencapaian visi dan misi Kabupaten Pringsewu.
b. Untuk mendukung koordinasi, sinkronasi dan keterpaduan kebijakan
perencanaan dan pembangunan kesehatan kepada stakeholder terkait di
Kabupaten Pringsewu untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
c. Sebagai acuan dalam evaluasi pencapaian indikator kinerja program
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pringsewu kurun waktu 5 (lima) tahun
dalam rangka menjalin efektifitas dan efisiensi sumberdaya, transparasi, dan
akuntabilitas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
6
2 Kecamatan Sukoharjo 16
3 Kecamatan Adiluwih 13
4 Kecamatan Banyumas 11
5 Kecamatan Pringsewu 15
6 Kecamatan Ambarawa 8
7 Kecamatan Gadingrejo 23
8 Kecamatan Pardasuka 13
9 Kecamatan Pagelaran Utara 10
TOTAL 131
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu
7
3. Sejahtera
Sejahtera mengandung makna kondisi masyarakat Kabupaten Pringsewu yang
dapat terpenuhi kebutuhan dasar dan pelayanan dasarnya sehingga dapat hidup
nyaman, tentram , damai, sentosa dan makmur lahir bathin. Kebutuhan dasar tersebut
mencakup kebutuhan pangan sandang dan papan. Sedangkan pelayanan dasar yang
dimaksud adalah pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan pekerjaan
umum dan penataan ruang , pelayanan perumahan rakyat dan kawasan pemukiman,
pelayanan ketenteraman, pelayanan ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat
serta pelayanan sosial
4. Bersahaja
Bersahaja mengandung makna bahwa masyarakat Kabupaten Pringsewu yang
berdaya saing, harmonis dan sejahtera tersebut, dibingkai dalam pola hidup yang
sederhana dan tidak berlebih-lebihan, memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap
segala ancaman, berhati-hati dan bijaksana dalam mengambil keputusan, memiliki
karakter tinggi, malu untuk melakukan perbuatan tidak terhormat secara moral dan
mengedepankan kreatifitas dan optimis yang tinggi, sehingga mendapat kebahagiaan
lahir dan bathin.
Misi merupakan pemandu atau rumusan upaya yang akan dilakukan untuk
mencapai visi dengan menawarkan keunggulan tertentu. Dalam rangka mencapai visi
Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja), maka misi yang akan
dilaksanakan sebagai berikut :
1. Peningkatan Kualitas infrastruktur dan sarana layanan publik secara merata
2. Pembangunan SDM Unggul dan Berkarakter
3. Peningkatan perekonomian masyarakat yang berdayasaing
4. Perkuatan dan Peningkatan kualitas dan ketahanan pangan berkelanjutan
5. Peningkatan Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang profesional
dan bersih
Berdasarkan Misi tersebut Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas
Kesehatan Kabupaten Pringsewu bertanggung jawab dalam pelaksanaan Misi ke- 2
yaitu “Pembangunan SDM Unggul dan Berkarakter”
Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui beberapa misi sebagai berikut :
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
8
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan
5. Meningkatkan mutu dan sumber daya manusia dan lingkungan yang saling
mendukung dengan paradigma sehat
9
BAB III
POKOK PIKIRAN / RENCANA SRATEGIS
10
B. Fungsi JPTP sebagai Pembina Aparatur SKPD
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil Negara yang memiliki
integritas,professional,netral dan bebas dari interfensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945; sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara, bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Salah satu jabatan dalam ASN selain jabatan administrasi dan jabatan fungsional
adalah jabatan pimpinan tertinggi. Jabatan pimpinan tinggi berfungsi memimpin dan
memotivasi setiap Pegawai ASN pada instansi pemerintah melalui
a. Kepeloporan dalam bidang:
1. Keahlian professional;
2. Analisis dan rekomendasi kebijakan; dan
3. Kepemimpinan manajemen.
b. Pengembangan kerja sama dengan instansi lain;
c. Keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN dan melaksanakan kode
etik dan kode perilaku ASN.
11
C. Rumusan Strategi, Kebijakan dan Program Penjabaran Visi dan Misi Bupati di Tingkat SKPD
Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka dapat dirumuskan strategi dan kebijakan menengah dalam kurun waktu 5
(lima) tahun Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu sebagai berikut :
12
Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong
13
Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong
Dukungan
stakeholder terkait
cukup memadai
14
Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong
Belum adanya ruang
perawatan kelas utama
untuk peningkatan mutu
pelayanan
15
Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong
16
Visi : “ Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
No Misi Bupati dan Permasalahan Pelayanan Dinas Faktor
Wakil Bupati Kesehatan Penghambat Pendorong
pencapaian standar Penjaringan kasus (Case kesehatan (bidan)
pelayanan minimal (SPM). Finding) perlu ditingkatkan desa cukup memadai
Tingkat kesadaran Ketersediaan
masyarakat untuk anggaran untuk
melakukan pemeriksaan insentif kader
kesehatan secara berkala kesehatan dan
perlu ditingkatkan pemberdayaan kader
Dukungan stakeholder baik cukup memadai
aparatur pekon, tokoh
masyarakat dan kader
kesehatan untuk
meningkatkan keaktifan
sarana UKBM perlu
ditingkatkan
10. Belum optimalnya Belum semua fasilitas Ketersediaan
Manajemen berbasis pelayanan kesehatan anggaran untuk
Sistem Informasi Kesehatan terkoneksi dengan OPD pengembangan SDM
Keterbatasan SDM dalam cukup memadai
penguasaan Teknologi Dukungan akses
Informasi internet yang cukup
Penyusunan data dan memadai di fasilitas
pelaporan berbasis sistem pelayanan kesehatan
informasi kesehatan – on
line perlu ditingkatkan
Ketersediaan anggaran
untuk insentif petugas perlu
ditingkatkan
17
\Visi : “Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
18
\Visi : “Pringsewu Berdaya Saing, Harmonis dan Sejahtera (Bersahaja)”
4. Memenuhi persyaratan
tangibles, realibility,
responsiveness,
assurance dan empathy
di bidang pelayanan
kesehatan
5. Peningkatan pelayanan
Gizi Masyarakat
6. Pemberian
pendampingan kepada
ibu hamil resiko tinggi
dan pendampingan bayi
gizi buruk
19
Program kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu untuk mencapai tujuan
dan sasaran sesuai dengan pasal 11 UU No 23 Tahun 2014 termasuk dalam urusan
pemerintahan antara lain;
1. Urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
Urusan Kesehatan
1) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Pembangunan
1. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
2. Penyusuanan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
2) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK dan DAU)
2. Pemerataan dan Pendistribusian Obat (UPT) Farmasi
3) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Revitalisasi Sistem Kesehatan
2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
3. Peningkatan Pelayanan Rujukan dan Rumah Sakit
4. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
5. Pengelolaan DAK Operasional Kesehatan
4) Program Pengawasan Obat dan Makanan
1. Peningkatan Pemberdayaan Konsumen / Masyarakat di Bidang
Obat dan Makanan
2. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya
5) Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
6) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun
fasilitas kesehatan dasar
1. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
7) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), Anemia Gizi Besi ,
gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan
kekurangan zat
2. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
20
8) Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1. Pengkajian Pengembangan Lingkungann Sehat
2. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
3. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
9) Program Pencegahan dan Penyakit Menular dan Tidak Menular
1. Penyemprotan Fogging Sarang Nyamuk
2. Pengadaan Alat Foging dan Bahan-bahan Foging
3. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
4. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
5. Peningkatan Imunisasi
6. Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
7. Pelayanan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan NAPZA
8. Peningkatan Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
10) Program Pengadaan, Peningkatan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Kesehatan dan Jaringannya
1. Pengadaan Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas dan jaringannya
2. Pengelolaan DAK dan Kesehatan Pelayanan Dasar
3. Pendamping DAK Kesehatan Pelayanan Dasar
11) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit
Mata
1. Pembangunan Rumah Sakit
2. Pengadaan Alat-Alat Rumah Sakit
3. Pengelolaan DAK Kesehatan Pelayanan Rujukan
4. Pendamping DAK Kesehatan Pelayanan Rujukan
12) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
13) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1. Operasional Perijinan Pelayanan Kesehatan
14) Program Peningkatan Informasi Kesehatan
1. Peningkatan Sistem Informasi Kesehatan
2. Penyusunan Profil SKPD
21
15) Program Pembiayaan Kesehatan
1. Jaminan Kesehatan Nasional
2. Penyediaan Biaya Operasional Jaminan Kesehatan Nasional
3. Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
16) Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
1. Kegiatan Penyediaan Biaya Operasional BLUD RSUD
2. Kegiatan Penyediaan Biaya Operasional BLUD Puskesmas
22
3. Pembangunan Fasilitas Gedung Kantor
4. Pengadaan Komputer dan Printer
5. Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor
6. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/operasional
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal
2. Sosialisasi Peraturan Perudang-undangan
3. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Aparatur
4) Program Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Tenaga Kesehatan
1. Bantuan Pendampingan Beasiswa
2. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan
23
Dinkes = Rp. 32.626.783.280
BLUD = Rp. 44.292.497.341
Total = Rp. 76.919.280.621
Capaian Kinerja belanja langsung mencapai 84,58 %
(3) Pendapatan seluruhnya
- Anggaran = Rp. 50.560.900.000
- Realisasi = Rp. 42.824.656.627
Capaian Kinerja pendapatan keseluruhan mencapai 84,69 %
24
Berikut ini indikator kinerja yang termasuk kriteria baik 80 > adalah sebagai berikut :
1 2 3 4
1 Tersedianya Jasa surat menyurat Jumlah Surat Terkirim Penyediaan Jasa 100%
dalam hal pengiriman surat Surat Menyurat
2 Tersedianya Air dan alat listrik untuk Tersedianya jasa Penyediaan Jasa 100%
kantor Dinas Kesehatan komunikasi dan listrik Komunikasi
kantor OPD dan UPT Sumberdaya Air dan
Farmasi Listrik
8 Tersedianya alat tulis kantor Tersedianya alat tulis Penyediaan Alat Tulis 100%
kantor Kantor
25
Farmasi bangunan kantor
15 Tersedianya tenaga pendukung teknis Tersedianya jasa dokter Penyediaaan Jasa 100%
administrasi pekantoran, dokter dan PTT/Internship dan Tenaga Pendukung
dokter gigi di tenaga honorer Administrasi
Perkantoran
26
21 Tersedianya Komputer dan Printer Tersedianya komputer Pengadaan
kantor dan printer pengelolaan Komputer dan Printer
SIMDA, dan Sistem
Informasi Kesehatan
27
dan Tenaga Kesehatan Teladan Tenaga Teladan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Pembangunan
37 Terpenuhinya ketersediaan obat dan Cakupan Ketersediaan Pengadaan Obat dan 100
perbekalan kesehatan di Kabupaten Obat sesuai kebutuhan Perbekalan
Pringsewu Kesehatan (DAK dan
DAU)
38 Indeks Kepuasan 0%
Masyarakat
28
41 Tersedianya laporan evaluasi dalam Tersedianya laporan Peningkatan 100
layanan primer Puskesmas evaluasi layanan primer Kesehatan
puskesmas Masyarakat
Presentase Puskesmas 0
Santun Lansia
49
29
53 Meningkatnya pengetahuan Jumlah Monitoring Peningkatan 100
masyarakat tentang produk obat dan Pengawasan Keamanan Pengawasan
kosmetika yang memenuhi syarat Pangan dan Bahan Keamanan Pangan
kesehatan Berbahaya dan Bahan
Berbahaya
30
62 Bumil KEK mendapat PMT Persentase Bumil KEK 100
yang mendapat PMT
Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
31
74 Cakupan Pelayanan Pencegahan 100
Kesehatan Orang Penularan Penyakit
dengan Kejadian Kasus Endemik/Epidemik
HIV AIDS per 1000 pddk
(SPM)
80 Cakupan Pelayanan 2
Deteksi Dini Kanker
Serviks dan Payudara
(WUS 25 – 50 Tahun)
SMP 22.7
SMU 31.2
32
Kesehatan dan Jaringannya
87
33
95 Presentase Pemenuhan Pengelolaan DAK 90%
Peralatan RS sesuai Kesehatan
Standar Pelayanan Rujukan
34
107 Terlaksananya Pelayanan Perizinan Jumlah Klinik Utama Operasional Perijinan
Kesehatan Yang memiliki Izin Pelayanan
Operasional Kesehatan
35
Berikut ini indikator kinerja yang mencapai target sebesar 60-79% yaitu :
Capaia
No Sasaran Strategis Program / Kegiatan n
Kinerja
1 2 3 4
2 Terpenuhinya Alat Kesehatan Cakupan Alat Kesehatan Pengelolaan DAK dan 66.67
FKTP sesuai standar FKTP sesuai standar Kesehatan Pelayanan Dasar
Berikut ini indikator kinerja yang mencapai target sebesar 10-59% yaitu :
Capaia
No Sasaran Strategis Program / Kegiatan n
Kinerja
1 2 3 4
36
E. Inovasi dan Rencana Inovasi Daerah
Inovasi dan rencana aksi Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu Tahun 2018
antara lain :
37
2) Peningkatan Kebutuhan Sanitasi
Sebagai Upaya Sistematis untuk mendapatkan perubahan perilaku yang
higienis dan saniter yang sudah dilakukan di Kabupaten Pringsewu Antara
lain :
Sosialisasi STBM Kepada Seluruh Camat dan Kepala Pekon/ Kepala
Desa/Kelurahan
Sosialisasi Program STBM kepada Anggota PKK Kabupaten Pringsewu dan
Jajaran
Pemicuan STBM di Semua Pekon/Desa/ Kelurahan ( 131 ) di 9 Kecamatan
Promosi dan Kampanye Perubahan perilaku dengan pembuatan Video
sanitasi ” Pringsewu”; Film ” juragan karta kecil” , Ceramah ” Jihad Sanitasi”
Kabupaten Pringsewu.
Monev STBM, dan konsolidasi di Semua Kecamatan
Menjadi Tuan Rumah Pembelajaran STBM 8 Negara dari Asia dan Afrika
Menjadi Tuan Rumah Pembelajaran STBM 15 Kabupaten / Kota Se-Provinsi
Lampung
3) Peningkatan Penyediaan Akses Sanitasi
Peningkatan Penyediaan Akses Sanitasi sebagai upaya untuk meningkatkan
dan mengembangkan percepatan penyediaan akses dan layanan sanitasi
yang layak di Kabupaten Pringsewu antara lain :
Stimulan cetakan FRP, Kayu, dan cara untuk membuat SeptikTank/Kloset
Membentuk Paguyuban Penggiat dan Pengusaha Sanitasi “ JAMBAN
SEWU”
38
F. Upaya Perbaikan Mutu Pelayanan Publik Dalam Merespon Supevisi
KPK.
39
G. Penerapan Administrasi Pemerintah pada Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama.
40
BAB IV
PENUTUP
41