PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemahaman akan jati diri pada seorang pasien akan sangat menentukan
penentuan terhadap citra diri positif pasien. Pengembangan dan eksplorasi
mendalam terhadap kekuatan dan kelemahan diri akan sangat penting artinya dalam
pencapaian pemahaman obyektif terhadap realitas diri dan sekaligus modal dasar
pembangunan citra diri untuk kemudian mengembangkan peran diri. Pemahaman
yang benar dan realtistis terhadap kekuatan dan kelemahan diri merupakan salah
satu kunci peningkatan konsep diri positif sebagai salah satu modal dalam
pengelolaan gangguan jiwa; khususnya yang dipengaruhi adanya citra diri negatif
seperti rasa tidak mampu, kekurangan fisik, kekurangan fisiologis, rasa minder dan
sebagainya.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan
perawatan diri serta manfaat perawatan diri.
1
b. Tujuan Khusus
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
a. Pengertian
c. Etiologi
1. Kelelahan fisik
3
2. Penurunan kesadaran
1. Faktor prediposisi
2. Faktor presipitasi
b) Praktik Sosial : Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c) Status Sosial Ekonomi : Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
4
d) Pengetahuan : Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien
penderita diabetes melitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
g) Kondisi fisik atau psikis : Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk
merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
d. Manifestasi klinis
Menurut Depkes (2000) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri
adalah:
1) Fisik
5
2) Psikologis
3) Sosial
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang
d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan
mandi tidak mampu mandiri.
e. Mekanisme Koping
1. Regresi
Kemunduran akibat stres terhadap perilaku dan merupakan ciri khas dari suatu
taraf perkembangan yang lebih dini.
2. Penyangkalan (Denial)
6
4. Intelektualisasi
Pengguna logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang
mengganggu perasaannya.
Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat merawat diri
sendiri :
7
B. KONSEP TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Terapi Aktivitas Kelompok adalah salah satu jenis terapi pada sekelompok
pasien (5-12 orang) yang bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk
mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif. Lama pelaksanan TAK adalah 20-
40 menit untuk kelompok yang baru terbentuk. Untuk kelompok yang sudah
kohesif, TAK dapat berlangsung selama 60-120 menit ( Budi Ana Keliat, 2007 )
8
Aktivitas berupa stimulus dan persepsi, stimulus yang disediakan: baca
artikel/majalah/buku/puisi, menonton acara TV (ini merupakan stimulus yang
disediakan), stimlulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses
persepsi klien yang maladaptif atau distruktif, misalnya kemarahan, kebencian,
putus hubungan, pandangan negatif pada orang lain dan halusinasi. Kemudian
dilatih persepsi klien terhadap stimulus.
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien, yaitu diri
sendiri dan orang lain yang ada disekeliling klien atau orang yang dekat dengan
klien dan lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan klien. demikian
pula dengan orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu dan rencana kedepan.
Aktivitas dapat berupa: orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar
dan semua kondisi nyata.
Klien dibantu untuk melakukan sosialisa dengan individu yang ada disekitar
klien. sosialisai dapat dilakukan seara bertahap dari interpersonal (satu dan satu),
kelompok dan massa. Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.
(Budiana Keliat, 2005).
9
C. TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
TUJUAN
Tujuan umum TASKS, yaitu klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam
kelompok secara bertahap. Sementara, tujuan khususnya adalah:
Aktivitas TASKS dilakukan tujuh sesi yang melatih kemampuan sosialisasi klien.
Klien yang mempunyai indikasi TASKS adalah klien dengan gangguan hubungan
social berikut.
10
BAB III
PELAKSANAAN
Tujuan
Kriteria Anggota
Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivita Kelompok ini
adalah:
2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku
agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok ini serta
klien sebagai cadangan adalah:
11
Susunan pelaksana
1. Tugas Leader
Membuka acara
Mendampingi leader
Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
Menyerahkan kembali kepada leader posisi leader
Menutup acara leader
12
3. Tugas fasilitator
4. Tugas Observer
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan, proses hingga
penutupan.
Setting:
Keterangan :
Fasilitator
13
Alat:
1. Tape recorder
3. Bola tenis
Metode:
1. Dinamika kelompok
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
c. Kontrak:
14
Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan serta bola
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kea rah kiri) dan pada saat tape
dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya.
b. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam.
f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan member tepuk
tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
15
c. Kontrak yang akan dating
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
yang menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 1, dievaluasi
kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.
a. Kemampuan verbal
16
b. Kemampuan Nonverbal
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal dan
akhir
Jumlah
17
SESI II : MANFAAT PERAWATAN DIRI DAN MENJAGA KEBERSIHAN
DIRI
Tujuan:
Setting:
Alat:
1. Papan tulis
2. Spidol
Metode
1. Dinamika kelompok
Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
18
· Klien dan terapis pakai papan nama
c. Kontrak
3. Tahap Kerja
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
19
b. Rencana Tindak Lanjut
Menyepakati kegiatan berikut, yaitu tata cara makan dan minum yang baik
Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
yang menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 2, dievaluasi
kemampuan klien menyebutkan manfaat pentingnya keperawatan diri, cara
menjaga kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.
20
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan
manfaat pentingnya perawatan diri, cara menjaga kebersihan diri dan akibat
apabila tidak melakukan perawatan diri Beri tanda jika klien mampu
dan tanda jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien.
21
SESI III: MENGENAL DAN MENYEBUTKAN TATA CARA MAKAN DAN
MINUM YANG BAIK
Tujuan:
Setting:
Alat:
Metode
1. Dinamika kelompok
Langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
22
b. Evaluasi atau validasi
· Terapis menanyakan pengalaman klien tentang tata cara makan dan minum
yang dilakukan selama ini
c. Kontrak
3. Tahap Kerja
a. Terapis meminta klien menyebutkan alat –alat makan dan minum, cara
mempersiapkan makan dan minum, cara makan dan minum yang tertib, cara
merapikan peralatan makan setelah makan.
23
e. Meminta klien secara bergilir untuk mendemonstrasikan ulang kegiatan
pada point d.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
24
No Nama Klien Menyebutkan Menyebutkan cara Menyebutkan
manfaat pentingnya menjaga kebersihan akibat apabila
perawatan diri diri tidak melakukan
perawatan diri
1
2
3
4
5
6
7
8
Petunjuk
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal dan
menyebutkan alat-alat makan dan minum, cara mempersiapkan makan dan
minum, tata cara makan dan minum serta merapikan peralatan makan dan
minum. Beri tanda jika klien mampu dan tanda jika klien
tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien.
25
SESI IV: TATA CARA TOILETING (BAB/BAK)
Tujuan
Setting
Alat
Peralatan toileting
Metode
Langkah Kegiatan:
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai indikasi, yaitu klien dengan defisit perawatan diri
2. Orientasi
a. Salam teraupetik
26
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi/Validasi
Menanyakan pada klien cara melakukan dan membersihkan BAB/BAK
c. Kontrak
Jika ada klien yang ingin maninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada
terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegitan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
· Menanyakan ulang cara baru yang baik dan benar tata cara BAK/BAB.
27
b. Tindak lanjut
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan adalah cara
berhias yang benar dan baik, Keuntungan berhias dan akibat tidak berhias.
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal dan menjelaskan
BAB/BAK, melakukan BAB/BAK secara mandiri, klien mampu
membersihkan diri sendiri setelah BAB/BAK, klien mampu membersihkan
tempat BAB/BAK. Beri tanda ceklis, jika klien mampu dan tanda silang jika
klien tidak mampu.
28
SESI V: TATA CARA BERHIAS
Tujuan
2. Klien mampu menyebutkan cara berpakaian, bercukur untuk pria dan cara
berhias dan menyisir rambut untuk wanita
Setting
Alat:
Metode:
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
29
2. Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/ Validasi
· Menanyakan pengalaman klien tentang berhias dan bercukur untuk pria yang
dilakukan selama ini.
c. Kontrak
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
30
g. Upayakan semua klien mampu berhias dan sudah mencoba
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
· Menanyakan ulang cara baru yang baik dan benar cara berhias
b. Tindak lanjut
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan adalah cara
berhias yang benar dan baik, Keuntungan berhias dan akibat tidak berhias.
31
Petunjuk:
3. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
32
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
33
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. Dkk, (2007). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC
34