Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran mikroskopis
sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat
ditemukan di semua tempat yang memungkinkan terjadinya kehidupan, di segala
lingkungan hidup manusia. Mereka ada di dalam tanah, di lingkungan akuatik,
dan atmosfer (udara) serta makanan. Dan karena beberapa hal mikroorganisme
tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal menetap
dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Lebih lanjut,
fisiologi, gizi dan perlindungan tanaman dan hewan (termasuk manusia) adalah
tergantung pada berbagai hubungan dengan mikroba. Mikroorganisme dapat
hidup bebas ataupun menumpang pada tubuh makhluk hidup lain. Manusia
secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme ini.
Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi
tertentu dapat juga menimbulkan penyakit. Untuk itu lah makalah ini disusun
guna membahas mikroorganisme alami penghuni tubuh manusia, sehingga kita
dapat mengetahui hubungan antara manusia dan flora normal tubuh
manusia. Tubuh manusia, ditemukan sekitar 1014 bakteri. Populasi bakteri
merupakan flora mikroba normal. Flora mikroba normal adalah relatif stabil,
dengan genera khusus mengisi berbagai daerah tubuh selama periode tertentu
dalam kehidupan individu. Flora normal dapat ditemukan di banyak situs dari
tubuh manusia termasuk kulit (terutama daerah lembab, seperti pangkal paha dan
di antara jari kaki), saluran pernafasan (terutama hidung), saluran kemih, dan
saluran pencernaan (terutama mulut dan usus besar). Di sisi lain, area tubuh
seperti otak, sistem peredaran darah dan paru-paru dimaksudkan untuk tetap
steril (bebas mikroba).
Selain itu juga disebutkan bahwa, flora normal adalah kumpulan
mikroorganisme yang secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan
sehat. Kebanyakan flora normal yang terdapat pada tubuh manusia adalah dari
jenis bakteri. Namun beberapa virus, jamur, dan protozoa juga dapat ditemukan
pada orang sehat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah flora normal tubuh manusia adalah sebagai
berikut :
1. Bagian manakah letak penyebaran flora normal pada tubuh manusia?
2. Apa saja jenis-jenis flora normal pada tubuh manusia?
3. Bagaimanakah dampak positif dan negatif flora normal tubuh manusia?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi flora normal tubuh manusia?
5.Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan flora normal patogen pada
tubuh manusia?
C. Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah flora normal tubuh manusia adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui letak penyebaran flora normal tubuh manusia
2. Untuk mengetahui jenis-jenis flora normal tubuh manusia
3. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif flora normal tubuh manusia
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi flora normal tubuh
manusia
5. Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan flora normal patogen
pada tubuh manusia.
D. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah flora normal tubuh manusia alah sebagai berikut :
1.Dapat mengetahui letak penyebaran flora normal tubuh manusia
2.Dapat mengetahui jenis-jenis flora normal tubuh manusia
3.Dapat mengetahui dampak positif dan negatif flora normal tubuh manusia
4. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi flora normal tubuh
manusia
5. Dapat mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan flora normal
patogen pada tubuh manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Flora Normal Pada Tubuh Manusia


Flora normal atau mikrobiota adalah kumpulan mikroorganisme yang
umum ditemukan secara alamiah pada orang sehat dan hidup rukun
berdampingan dalam hubungan yang seimbang dengan host-nya
(inangnya). Mikroba tidak hanya terdapat dalam lingkungan saja, tetapi juga di
dalam tubuh manusia dan umumnya tidak merugikan, mikroba inilah yang
disebut flora normal. Flora normal tubuh manusia berdasarkan bentuk dan sifat
kehadirannya dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous)
Mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian
tubuh tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya
akan selalu tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan
kembali seperti semula. Flora normal/tetap yang terdapat pada tubuh
merupakan organisme komensal. Flora normal yang lainnya bersifat
mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan
produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin
atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya
dapat lebih bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya. Contohnya
: Streptococcus viridans, S. faecalis, Pityrosporum ovale, Candida
albicans.
2. Mikroorganisme sementara (transient flora)
Mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di
kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari,
atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak
tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan
penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit asalkan
flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan
melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.
B. Asal Mula Flora Normal Tubuh Manusia
Bila seekor hewan dilahirkan dengan pembedahan perut (caesarian
operations), dan dijaga supaya tidak terjadi kontaminasi oleh mikrobe,
kemudian dipelihara di suatu lingkungan bebas kuman serta diberi makan hanya
makanan yang sudah disterilkan, maka hewan tersebut tidak membentuk
mikrobiota (Gambar 1). Ini merupakan bukti bahwa sampai waktu dilahirkan,
janin tidak mengandung mikroorganisme.

Gambar 1. Diagram skematik suatu unit isolator bebas kuman. Bagian


dalamnya dapat disterilkan sebelum pelaksanaan percobaan dan
dipertahankan pada keadaan tersebut.

Pada keadaan alamiah, janin manusia mula-mula memperoleh


mikroorganisme ketika lewat sepanjang saluran lahir. Jasad-jasad renik itu
diperolehnya melalui kontak permukaan, penelanan atau penghisapan.
Mikrobe-mikrobe ini segera disertai oleh mikrobe-mikrobe lain dari banyak
sumber yang langsung berada di sekeliling bayi yang baru lahir tersebut.
Mikroorganisme yang omenemukan lingkungan yang sesuai, pada permukaan
luar atau dalam tubuh, dengan cepat berbiak dan menetap. Jadi di dalam
waktu beberapa jam setelah lahir, bayi memperoleh flora mikrobe yang akan
menjadi mikrobiota yang asli. Setiap bagian tubuh manusia, dengan kondisi
lingkungan yang khusus, dihuni berbagai macam mikroorganisme tertentu.
Sebagai contoh, di rongga mulut berkembang populasi mikrobe alamiah yang
berbeda dengan yang ada di usus. Dalam waktu singkat, bergantung kepada
faktor-faktor seperti berapa seringnya dibersihkan, nutrisinya, penerapan
prinsip-prinsip kesehatan, serta kondisi hidup, maka anak tersebut akan
mempunyai mikrobiota normal yang macamnya sama seperti yang ada pada
orang dewasa.

C. Penyebaran Flora Normal Dalam Tubuh Manusia


Dalam tubuh manusia banyak terdapat mikroba, mikroba dapat kita jumpai
pada rongga mulut, kulit, wajah, telinga, hidung, usus halus, dan anggota tubuh
lainnya.
1. Hidung
Flora utama hidung terdiri dari korinebakteria,
stafilokokus (S.epidermidis, S. aureus)dan streptokokus. Didalam hulu
kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai bakteriBranhamella
catarrhalis (suatu kokus gram negatif) dan Haemophilus influenzae (suatu
batang gram negatif). Stafilokokus Epidermidis hidup pada daerah yang
bersuhu 370 C, pH 5-7, berperan dalam menyaring udara, bersifat aerob.
2. Mulut
Adanya makanan terlarut secara konstan dan juga partikel-partikel
kecil makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi
pertumbuhan bakteri. Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam;
banyak bergantung pada kesehatan pribadi masing-masing individu.
Diperolehnya mikrobiota mulut. Pada waktu lahir, rongga mulut pada
hakikatnya merupakan suatu inkubator yang steril, hangat, dan lembap yang
mengandung sebagai substansi nutrisi. Air liur terdiri dari air, asam amino,
protein, lipid, karbohidrat, dan senyawa-senyawa anorganik. Jadi, air liur
merupakan medium yang kaya serta kompleks yang dapat dipergunakan
sebagai sumber nutrien bagi mikroba pada berbagai situs di dalam mulut.
Beberapa jam sesudah lahir, terdapat peningkatan jumlah
mikroorganisme sedemikian sehingga di dalam waktu beberapa hari spesies
bakteri yang khas bagi rongga mulut menjadi mantap. Jasad-jasad renik ini
tergolong ke dalam genus Streptococcus, Neisseria, Veillonella,
Actinomyces, dan Lactobacillus. Jumlah dan macam spesies ada
hubungannya dengan nutrisi bayi serta hubungan antara bayi tersebut
dengan bayinya, pengasuhnya, dan benda-benda seperti handuk serta botol-
botol susunya. Spesies satu-satunya yang selalu diperoleh dari rongga
mulut, bahkan sedini hari kedua setelah air, ialah Streptococcus salivarius.
3. Usus kecil bagian atas (atau usus dua belas jari)
Mengandung beberapa bakteri. Di antara yang ada, sebagian besar
adalah kokus dan basilus gram positif. Di dalam jejunum atau usus halus
kosong (bagian kedua usus kecil, di antara usus dua belas jari dan ileum
atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-spesies Enterokokus,
Laktobasilus, dan Difteroid. Khamir Candida albicans dapat juga dijumpai
pada bagian usus kecil ini.
4. Usus besar
Usus besar mengandung populasi mikroba yang terbanyak.
Diperkirakan jumlah mikroorganisme di dalam spesimen tinja adalah ±
1012-13 organisme per gram. meliputi bakteri anaerob
: Bacteroides sp, Clostridium sp dan Lactobacillus. Dan anerob fakultatif (
E.coli). Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung
populasi mikroba yang terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah
mikroorganisme di dalam spesimen tinja adalah kurang lebih 1012
organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik yang ada meliputi
spesies Bacteroides (B. fragilis, B. melaninogenicus, B. oralis) dan
Fusobacterium. Basilus gram positif diwakili oleh spesies-
spesies Clostridium(serta spesies-spesies Lactobacillus.Flora saluran
pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen empedu
dan asam empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis mikroba
patogen. Bacteroides fragilis.
5. Kulit
Kulit secara konstan berhubungan dengan bakteri dari udara atau dari
benda-benda, tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pada kulit karena
kulit tidak sesuai untuk pertumbuhannya. Kebanyakan bakteri kulit di jumpai
pada epitelium yang seakan-akan bersisik (lapisan luar epidermis),
membentuk koloni pada permukaan sel-sel mati. Kebanyakan bakteri ini
adalah spesies Staphylococcus (kebanyakan S. epidermidis dan S.
aureus) dan sianobakteri aerobik, atau difteroid. Jauh di dalam kelenjar
lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerobik lipofilik, seperti Propionibacterium
acnes, penyebab jerawat. Jumlahnya tidak dipengaruhi oleh
pencucian. Staphylococcus. Pada umumnya beberapa bakteri yang ada pada
kulit tidak mampu bertahan hidup lama karena kulit mengeluarkan substansi
bakterisida. Sebagai contoh, kelenjar keringat mengekskresikan lisozim,
suatu enzim yang dapat menghancurkan dinding sel bakteri. Kelenjar lemak
mengekskresikan lipid yang kompleks, yang mungkin diuraikan sebagian
oleh beberapa bakteri; asam-asam lemak yang dihasilkannya sangat beracun
bagi bakteri-bakteri lain. Flora normal di kulit dan mukosa dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu:
– Flora menetap (residents flora)
– Flora sementara (trancients flora)
Perbedaan antara flora tetap dan flora sementara pada kulit dapat dilihat
pada tabel dibwah ini :
No. Flora Menetap Flora Tidak Menetap

1. Komensal (penting bagi tubuh) Tidak patogen atau cenderung


pathogen

2. Memegang peranan tertentu dalam Hanya dalam waktu tertentu


mempertahankan kesehatan dan
fungsi normal.

3. Bila terganggu dari tempatnya, Kurang berarti selama flora


maka flora akan segera tumbuh penghuni normal utuh, bila
kembali flora penghuni terganggu, flora
sementara dapat berploriferasi
menimbulkan sakit.

6. Mata
Mikroorganisme konjungtiva terutama adalah
difteroid (Coynebacterium xerosis), S. epidermidis dan Streptokukus non
hemolitik. Neiseria dan basil gram negatif yang menyerupai
spesies Haemophilus (Moraxella) seringkali juga ada. Flora konjungtiva
dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung
lisozim.
7. Telinga
Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit.
Dapat dijumpaiStreptococcus pneumonia, batang gram negatif
termasuk Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan kadang-
kadang Mycobacterias aprofit. Telinga bagian tengah dan dalam biasanya
steril.
8. Vagina
Penghuni utama vagina dewasa adalah lactobacilus yang toleran
terhadap asam. Bakteri ini mengubah glikogen yang dihasilkan epitelium
vagina, dan menghasilkan asam. pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar
4.4 sampai 4,6. Mengalami perubahan flora dengan bertambahnya usia.
Sebelum pubertas, flora dominan Staphylococcus, Streptococus,
Diphtheroid, dan Escherichia coli . Setelah pubertas ,
aerophillus Lactobacillus mendominasi , dan fermentasi glikogen oleh
bakteri berperanan untuk menjaga pH asam, yang mencegah pertumbuhan
berlebih dari organisme vagina lainnya.
Beberapa jamur, termasuk Candida albicans. dapat
berkembang biak menyebabkan kandidiasis jika pH vagina meningkat dan
menurunkan daya bersaing. Bakteri Protozoa: Trichomonas vaginalis dapat
ditemukan pada wanita yang sehat.

D. Dampak Positif dan Negatif Flora Normal Pada Tubuh Manusia


Mikroba yang terdapat dalam tubuh manusia selalu memiliki dampak baik
positif maupun negatif. Adapun dampak-dampak tersebut adakala sebagai
berikut:
1. Dampak Positif Flora Normal Manusia
Flora yang hidup di bagian tubuh tertentu pada manusia mempunyai
peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara normal.
Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan mensintesis vitamin K
dan penyerapan berbagai zat makanan. Flora yang menetap diselaput lendir
(mukosa) dan kulit dapat mencegah kolonialisasi oleh bakteri patogen dan
mencegah penyakit akibat gangguan bakteri. Mekanisme gangguan ini
tidak jelas. Mungkin melalui kompetisi pada reseptor atau tempat
pengikatan pada sel penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambatan
oleh produk metabolik atau racun, penghambatan oleh zat antibiotik atau
bakteriosin (bacteriocins). Supresi flora normal akan menimbulkan tempat
kosong yang cenderung akan ditempati oleh mikroorganisme dari
lingkungan atau tempat lain pada tubuh.
2. Dampak Negatif Flora Normal Manusia
Flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu.
Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena
hambatan-hambatan yang diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari
lingkungan dihilangkan dan masuk ke dalam aliran darah atau jaringan,
organisme ini menjadi patogen.
Sebuah potensi risiko menyebar ke daerah tubuh yang normalnya
steril tubuh, yang dapat terjadi dalam berbagai situasi, misalnya, saat
usus berlubang atau cedera kulit atau pencabutan gigi (streptokokus
viridans bisa masuk aliran darah) atau Escherichia coli dari perianal naik
ke uretra, yang menyebabkan infeksi saluran kemih.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Flora Normal pada manusia
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehadiran flora normal pada tubuh
manusia adalah :
1. Nutrisi
2. Kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
3. Kondisi hidup
4. Penerapan prinsip-prinsip kesehatan
F. Pencegahan dan Penanggulangan Flora Normal Patogen
Tinea versikolor merupakan suatu infeksi yang sering terjadi (terutama pada
dewasa muda), yang disebabkan oleh jamur Pytirosporum orbiculare. Jamur ini
merupakan bagian dari flora normal pada kulit manusia dan hanya menimbulkan
gangguan pada keadaan-keadaan tertentu. Bagian tubuh yang sering terkena
adalah punggung, lengan atas, lengan bawah, dada dan leher. Lebih sering
ditemukan di daerah beriklim panas dan berhubungan dengan meningkatnya
pengeluaran keringat.
a. Gejala
Tinea versikolor jarang menyebabkan nyeri atau gatal-gatal, tetapi
menimbulkan bercak-bercak putih di kulit. Orang yang secara alami
memiliki kulit yang gelap akan memiliki bercak-bercak terang/pucat,
sedangkan orang yang secara alami memiliki kulit kuning langsat akan
memiliki bercak yang lebih gelap. Bercak-bercak ini sering ditemukan di
dada atau punggung dan bisa sedikit bersisik. Lama-lama beberapa bercak
kecil akan bergabung membentuk bercak yang lebih besar.
b. Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Infeksi bisa
terlihat lebih jelas dengan menggunakan sinar ultraviolet atau dengan
melakukan pemeriksaan mikroskopis terhadap kerokan kulit yang terinfeksi.
c. Pengobatan
Biasanya digunakan sampo anti-ketombe, misalnya yang mengandung
selenium sulfida 1%. Sampo ini dioleskan pada daerah yang terkena
(termasuk kulit kepala) sebelum tidur dan dibiarkan semalaman, kemudian
dibersihkan pada keesokan harinya. Pengobatan ini biasanya berlangsung
selama 3-4 malam. Jika terjadi iritasi kulit, sebaiknya waktu pemakaian
sampo dibatasi selama 20-60 menit atau diganti dengan obat lainnya. Obat
lainnya yang digunakan untuk mengatasi Tinea versikolor adalah anti-
jamur clotrimazole, ketoconazole atau miconazole.
d. Pencegahan
Seseorang yang pernah menderita Tinea versikolor sebaiknya
menghindari cuaca panas atau keringat yang berlebihan. Tinea versikolor
(panu) Tinea Versikolor adalah suatu infeksi jamur yang menyebabkan
timbulnya bercak-bercak putih sampai coklat muda pada kulit.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada makalah flora normal tubuh manusia adalah sebagai berikut :

1. Flora normal yang terdapat pada tubuh manusia dapat di temukan pada
kulit, mulut, vagina, telinga, hidung, usus besar, usus halus, mata, dan
anggota tubuh lainnya.

2. Jenis-jenis flora normal yang ada pada tubuh manusia antara lain pada
hidung (Haemophilus influenza dan Branhamella catarrhalis), mulut
(Streptococcus salivarius),usus dua belas jari (Enterokokus,
Laktobasilus, Candida albicans dan Difteroid), usus besar (Bacteroides
fragilis, Bacteroides melaninogenicus, dan Bacteroides moralis), kulit
(Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus
aureus, dan Propionibacterium acnes),mata (Coynebacterium
xerosis), telinga (Streptococcus pneumonia, Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus dan aureus), dan vagina (Trichomonas vaginalis,
dan Candida albicans).

3. Dampak yang ditimbulkan dari flora normal manusia ada 2 yaitu positif
dan negatif. Dampak positif yaitu beberapa anggota flora tetap di saluran
pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan.
Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat mencegah
kolonialisasi oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit akibat gangguan
bakteri. Dampak negatifnya dapat menyebabkan usus berlubang atau
cedera kulit atau pencabutan gigi (streptokokus viridans bisa masuk aliran
darah) atau Escherichia coli dari perianal naik ke uretra, yang
menyebabkan infeksi saluran kemih.

4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehadiran flora normal pada


tubuh manusia adalah nutrisi, kebersihan seseorang (berapa seringnya
dibersihkan), kondisi hidup dan penerapan prinsip-prinsip kesehatan.

5. Penyakit Tinea versikolor merupakan suatu infeksi yang sering terjadi


pada kulit (terutama pada dewasa muda), yang disebabkan oleh
jamur Pytirosporum orbiculare, cara menanggulanginya bagi penderita
Tinea versikolor sebaiknya menghindari cuaca panas atau keringat yang
berlebihan, dan dapat diobati dengan mengoleskan anti-jamurclotrimazole,
ketoconazole atau miconazole pada kulit yang terinfeksi.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan dalam pembuatan makalah yakni untuk tim
penyusun kerjasama dan kredibilitas serta keprofesionalan dalam menyusun
makalah lebih ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA

Jawetz, Melnick and Adelberg’s, 2015. Mikrobiologi Kedokteran (Medical


Microbiology). Jakarta: Salemba Medika.

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UI. 2017. Mikrobiologi Kedokteran Edisi


Revisi. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Michael J. Pelczar and E.C.S Chan. 2013. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 2. Jakarta:
UI-Press

http://pemburumikroba.blogspot.com/2010/09/flora-normal, di akses pada tanggal 26


Mei 2014.

http://universitasmuhammadiyahyogyakarta.ac.id, di akses pada tanggal 26 Mei 2014

http://Wikipedia.org, di akses pada tanggal 26 Mei 2014.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… 2

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang…………………………………………………………… 3
B. Rumusan masalah………………………………………………………... 4
C. Tujuan makalah…………………………………………………………. 4
D. Manfaat makalah………………………………………………………… 4

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Flora Normal Pada Tubuh Manusia………………………….. 7


B. Asal Mula Flora Normal Tubuh Manus…………………………………. 5
C. Penyebaran Flora Normal Dalam Tubuh Manusia………………………. 6
D. Dampak Positif dan Negatif Flora Normal Pada Tubuh Manusia………. 10
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Flora Normal pada manusia……….. 11

Bab III Penutup


A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 12
B. Saran ……………………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Karena atas
berkat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah mikrobiologi
yang di berikan oleh Ibu Dosen dengan baik dalam waktu yang telah di tentukan.
Tugas makalah mengenai “Cara mikroba masuk ke dalam tubuh
manusia”dalam makalah ini di jabarkan bagaimana cara mikroba/bakteri masuk ke
dalam tubuh manusia.
Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya karena kami sadari atas
kekurangan dalam tugas makalah mikrobiologi ini.Dan kami mengucapkan banyak
terima kasih atas selesainya makalah yang di tugaskan.

Penulis

Makassar 17 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai