Anda di halaman 1dari 46

HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA + ENTROPI

“Filosofi semangkuk sup hangat di cuaca dingin”


SUP (Hangat, encer & Bergizi) Kafein booster Gelato selalu enak

Perlu
usaha/kerja

Ada yang suka semangkuk sup dingin?


Atau menikmati secangkir black coffee dingin?
Atau menikmati gelato cone hangat?
Semangkuk sup hangat, secangkir kopi
panas jika diletakkan dalam suatu ruangan,
maka dengan sendirinya akan menjadi
dingin

Hk I Termodinamika (konversi energi)


telah terpenuhi

Mungkinkah sebaliknya?? Kopi dingin menjadi panas?? Jelas..tidak mungkin


Dari contoh tersebut jelaslah bahwa suatu proses hakikatnya berjalan satu arah
tertentu dan tidak sebaliknya.
Suatu proses yang telah memenuhi Hk Termo I, belum tentu dapat berlangsung,
diperlukan prinsip lain yaitu Hk Termo II
“Kalor tidak mengalir spontan dari dingin ke panas”
“Sistem terbuka menumbuhkan keteraturan”
Sup yang telah dingin harus dipanaskan
kembali agar menjadi hangat.
Sehingga terbentuklah suatu siklus
kondisi semangkuk sup

Berjalan spontan
Hk. I Termo
Irreversibel

Hangat dingin
Berjalan sebagai
Perlu usaha suatu siklus 
Irreversibel reversible efisien
Sup dihangatkan dengan memasukkan mangkuk ke dalam panci berisi air
panas. Perpindahan panas semata-mata terjadi krn perbedaan suhu di
mangkuk dan di panci. Tidak diberikan sumber panas (dari kompor)

Jika suhu di panci (Tpanci) > mangkuk


sup dingin (Ts), maka panas akan
mengalir dari panci ke mangkuk,
mungkinkah suhu sup akan sama dg
suhu air panci ??

Tidak, baik di ruangan tertutup


lebih-lebih di ruangan terbuka

“Tidak ada kalor yang dapat berubah menjadi usaha secara utuh, sekalipun dalam sistem terisolasi”
Arah Proses Termodinamika
 Proses termodinamik yang berlangsung secara alami seluruhnya
disebut proses ireversibel (irreversibel process). Proses tersebut
berlangsung secara spontan pada satu arah tetapi tidak pada arah
sebaliknya.

 Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat


berlangsung secara bolak-balik.
Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu
mendekati keadaan kesetimbangan termodinamika antara sistem
itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel merupakan proses
seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium process).
Sup Hangat dan Carnot
Nicolas Léonard Sadi Carnot, seorang insinyur militer Perancis pada tahun 1824
Persoalan sup hangat  dingin atau sup dingin  hangat mampu meneteskan ide cemerlang oleh
seorang Carnot.
Kedua proses searah di atas, sesungguhnya bisa digabung, yaitu menjadi suatu siklus demi EFISIENSI

Hangat Dingin

Tetapi harus ada persyaratan-persyaratan yang mendukung !!


Sup Hangat dan Carnot

Setiap proses yang melibatkan perpindahan


panas haruslah isotermal baik pada TH maupun
pada TL.
TL

Setiap proses yang mengalami perubahan suhu


tidak terjadi perpindahan panas (proses TH

adiabatik)
Siklus carnot terdiri dari dua proses isotermal
reversibel dan dua proses adiabatik reversibel
“Kalor tidak akan mengalir spontan dari benda dingin ke benda panas”
[Rudolf Clausius (1822 – 1888)]

 Pada taraf molekular:


Molekul yang bergerak lebih cepat, akan menyebarkan energinya kepada lingkungannya

 Pada taraf makroskopik:


Perlu pasokan energi / usaha, untuk mendinginkan sebuah benda
“Anda tidak dapat membuat mesin yang sekedar mengubah kalor
menjadi usaha sepenuhnya”
[Kelvin (1824 – 1907) & Planck (1858 – 1947)]

Efisiensi mesin tidak dapat 100%


Diperlukan tandon panas dan tandon dingin
Tandon panas menjadi sumber energi
Perlu membuang kalor pada suhu yang lebih rendah, ke tandon dingin
Biasanya tandon suhu terendah = atmosfer
HUKUM II TERMODINAMIKA
 Jika tidak ada usaha dari luar, panas tidak dapat merambat secara spontan dari suhu rendah
ke suhu tinggi (Clausius)
 Proses perubahan usaha menjadi panas merupakan proses irreversible jika tidak terjadi
proses lainnya (Thomson-Kelvin-Planck)
 Suatu mesin tidak mungkin bekerja dengan hanya mengambil energi dari suatu sumber suhu
tinggi kemudian membuangnya ke sumber panas tersebut untuk menghasilkan kerja abadi
(Ketidakmungkinan mesin abadi)
 Mesin Carnot adalah salah satu mesin reversible yang menghasilkan daya paling ideal. Mesin
ideal memiliki efisiensi maksimum yang mungkin dicapai secara teoritis
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot

Bagaimana membuat mesin kalor beroperasi dengan efisiensi maksimum?


Insinyur Prancis Sadi Carnot (1796–1832) mengusulkan bahwa sebuah mesin
kalor akan memiliki efisiensi maksimum jika proses-proses dalam mesin adalah
reversibel (dapat balik).
Suatu proses reversibel adalah suatu keadaan dimana kedua sistem dan lingkungannya
dapat kembali ke keadaan semula, sama persis seperti sebelum terjadinya proses.
Tujuan dari mesin kalor adalah perubahan panas menjadi kerja dengan efisiensi
sebesar mungkin.
Selama perpindahan panas dalam mesin carnot tidak boleh ada perbedaan suhu
yang cukup besar.
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot…
Prinsip Carnot : Sebuah alternatif penyataan Hukum II Termodinamika

Tidak ada mesin ireversibel yang beroperasi antara dua reservoir pada suhu
konstan dapat mempunyai efisiensi yang lebih besar dari sebuah mesin reversibel
yang beroperasi antara temperatur yang sama. Selanjutnya, semua mesin reversibel
yang beroperasi antara temperatur yang sama memiliki efisiensi yang sama.
Prinsip Carnot dan Mesin Carnot …
Tidak ada mesin nyata yang l Suatu sifat penting dari mesin
beroperasi secara reversibel. Akan Carnot adalah bahwa semua kalor
tetapi, ide mesin reversibel input QH berasal dari suatu hot
memberikan standar yang berguna reservoir pada satu temperatur tunggal
untuk menilai performansi mesin TH dan semua kalor yang dibuang
nyata. Gambar ini menunjukkan QC pergi menuju suatu cold
sebuah mesin yang disebut, Mesin reservoir pada satu temperatur tunggal
Carnot, yang secara khusus berguna TC.
sebagai model ideal.
Ciri-ciri siklus carnot

Setiap proses yang melibatkan perpindahan panas haruslah isotermal baik


pada TH maupun pada TL.
Setiap proses yang mengalami perubahan suhu tidak terjadi perpindahan
panas (proses adiabatik)
Siklus carnot terdiri dari dua proses isotermal reversibel dan dua proses
adiabatik reversibel
Aplikasi siklus carnot
Heat Engine Heat Pump
 Menggunakan energi Menggunakan kerja
untuk menghasilkan untuk memindahkan
kerja energi
 Mesin pemanas Refrigerasi
 Efisiensi = W/QH Efisiensi = QL/W
MESIN KALOR
 Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang menggunakan kalor/panas untuk melakukan
usaha/kerja.

 Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:


1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif tinggi dari suatu tempat yang
disebut reservoar panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan kerja oleh working substance dari
mesin, yaitu material dalam mesin yang secara aktual melakukan kerja (e.g., campuran
bensin-udara dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang lebih rendah dari temperatur
input ke suatu tempat yang disebut reservoar dingin.
Skema Mesin Kalor

Gambar ini melukiskan skema mesin kalor.


QH menyatakan besarnya input kalor, dan subscript
H menyatakan hot reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor yang dibuang, dan
subscript C merepresentasikan cold reservoir.
W merepresentasikan kerja yang dilakukan.
Ketika sebuah sistem melakukan proses siklus maka
tidak terjadi perubahan energi dalam pada sistem. Dari
hukum I termodinamika:

U  Q  W 0  Q W
Q W

W  QH  QC

semua kerja

input panas

W QH  QC QH QC Q
     1 C
QH QH QH QH QH
Mesin Kalor ….

Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, sebuah mesin kalor harus menghasilkan
jumlah kerja yang besar dan kalor input yang kecil. Karenanya, efisiensi, e, dari suatu
mesin kalor didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja yang dilakukan oleh
mesin W dengan kalor input QH:
(1) W
Kerja yg dilakukan
e 
Input panas QH
Jika kalor input semuanya dikonversikan menjadi kerja, maka mesin akan
mempunyai efisiensi 1, karena W = QH; dikatakan mesin ini memiliki efisiensi 100%,
idealnya demikian.
Tetapi hal tersebut tidak mungkin QC tidak sama dengan nol
Mesin Kalor
Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip konservasi
energi. Sebagian dari kalor input QH diubah
menjadi kerja W, dan sisanya QC dibuang ke cold
reservoir. Jika tidak ada lagi kehilangan energi
dalam mesin, maka prinsip konservasi energi:
QH = W + QC

W  QH  QC
W
e
QH

QH  QC Q
e  1 C
QH QH
Contoh 1: An Automobile Engine

Sebuah mesin mobil memiliki efisiensi 22.0% dan menghasilkan kerja


sebesar 2510 J. Hitung jumlah kalor yang dibuang oleh mesin itu.

Solusi W  1 
QC  QH  W   W  2510 J   1  8900 J
e  0.22 
REFRIGERATOR
Pendingin (refrigerator): sebuah mesin kalor yang
TH
beroperasi secara terbalik. Refrigerator menarik panas
QH dari tempat dingin (di dalam pendingin) dan melepaskan
panas ke tempat yang lebih hangat
W QH  QC  W  0
QC
 QH  QC  W
TC
QH  QC  W
QH  QC QH  QC  W
REFRIGERATOR
Persamaan di atas merupakan hubungan nilai-mutlak yang
berlaku untuk mesin kalor dan pendingin TH

QH
Siklus pendingin terbaik adalah yang memindahkan Kalor QC
terbanyak dari dalam pendingin dengan Kerja mekanik W
sedikit mungkin W
QC
Semakin besar rasio ini maka semakin baik pendinginnya.
Rasio ini disebut koefisien kinerja (coefficient of performance) TC
QC QC QC
COP  
W W QH  QC
Aplikasi Siklus Pendingin Carnot
Pendinginan rumah Pemanasan Rumah
dengan AC (air- dengan Heat Pump
conditioner)
Heating
Environment at 20 oC
40 oC

QH QH
50 oC 30
Condenser 80 oC oC Condenser 80 oC

Expansion Expansion
Valve Valve Wi
Wi
n n
Compresso Compresso
r 0 r
Evaporator 15 oC Evaporato oC
10 oC -20 oC r
QL

QL -10 oC
Out dooe space

Air Conditioned,
25oC
Mengapa Mesin Pemanas/ Pendingin Carnot
harus merupakan suatu siklus??
• Efisiensi
Belanda
• Konsekuensinya : adanya proses Orang
Belanda
(Bangsa Suriname)
*Dustch
perantara *Dutch
*Javanese

Indonesia
Orang Jawa
(Suku Banjar)
*Javanese
*Indonesia
*Indonesia
*Banjar
C B C

D
D A

Clossed
System
Proses D-A : Penyerapan kalor isotermal Proses A-B: Kompresi adiabatik
Garis D-A menunjukkan kinerja evaporator, pada Gas ditekan dalam kompresor sehingga menghasilkan
tekanan konstan P1 untuk mengubah refrigeran cair gas refrigeran dengan tekanan dan suhu yang lebih
menjadi uap diikuti dengan berubahnya entalpi H1 tinggi. Tekanan naik hingga P2 akibat dari proses
menjadi H2. Titik A merupakan kondisi uap refrigeran kompresi isentropik (∆S konstan). Selama kompresi
pada tekenan P1 dan entalpi H2. entalpi naik dari H2 ke H3.
C B C

D
D A

Clossed
Proses B-C : Pelepasan kalor isotermal System
Proses C-D : Ekspansi adiabatik
Gas refrigeran bertekanan dan bersuhu tinggi Tekanan cairan refrigeran diturunkan dengan
dikondensasi dan menghasilkan refrigeran cair menggunakan katup ekspansi (expansion valve). Pada
jenuh. Proses yang terjadi adalah pelepasan panas kondisi isentalpis (∆H konstan) ini terjadi penurunan
(latent kondensasi) ke lingkungan. Refrigeran cair jenuh tekanan P1, juga terjadi penurunan suhu.
masuk ke expansion valve pada titik C.
Analisis Mesin Refrigerasi
Hukum I termodinamika : ???
cyclic process

Q - W = U
B
C Q-W =0
QH - QL = Win

D A

output yang diinginkan QL


COPR = =
input yang dibutuhkan Wnet, in
QL 1
Clossed COPR = =
QH  QL QH
System  1
QL
Analisis Mesin Refrigerasi

C
C B

D A

Open
System
Hukum I termodinamika : ???
0 Kompresi Adiabatik

Q = 0 , sehingga:  h 3  h2 
Q  Win = m

 h 3  h2 
U = Q – W
U = - W  Win = m
Analisis Mesin Refrigerasi

Open
System

C
C B

D
D A

Hukum I termodinamika : ??? Pelepasan kalor Isotermal


0
T1 = T2 maka U = 0 sehingga:
 W
QH
 h 3  h1 
 =m
U = Q – W
0=Q–W QH
 h 3  h1 
 =m
Analisis Mesin Refrigerasi

Open
System
C
C B

D
D A

Ekspansi Adiabatik

Q = 0 , sehingga: 0 0

U = Q – W
Q  W = 0
U = - W
Analisis Mesin Refrigerasi

C
C B

D
D A

Open
System

Penyerapan kalor isotermal


0

T1 = T2 maka U = 0 sehingga: Q L  W = m h 2  h1 
U = Q – W
0=Q–W  h 2  h1 
Q L = m
Setiap sistem terisolasi akan makin acak

Sistem teratur
Ada pola yang teratur dan dapat
diramalkan perkembangannya
Sistem tak teratur
Kebanyakan atom-atomnya bergerak acak
Entropi
Ukuran bagi taraf keacakan
Entropi sistem terisolasi hanya dapat
tetap, atau meningkat
Entropi dan Ketidakteraturan
 Redistribusi partikel gas dalam wadah terjadi tanpa perubahan energi dalam total sistem, semua susunan ekivalen
 Jumlah cara komponen sistem dapat disusun tanpa merubah energi sistem terkait erat dengan kuantitas entropi
(S)
 Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem
 Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya sedikit seperti kristal padat memiliki ketidakteraturan yang
kecil atau entropi rendah
 Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya banyak Seperti halnya energi dalam atau entalpi, entropi
juga fungsi keadaan yaitu hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir tidak pada bagaimana proses terjadinya
Ssis = Sfinal – Sinitial
 Jika entropi meningkat maka Ssis akan positif, sebaliknya jika entropi turun, maka Ssis akan negatif
 seperti gas memiliki ketidakteraturan besar atau entropi tinggi
Entropi dan Hukum Kedua Termodinamika

Apa yang menentukan arah perubahan spontan?


Sistem alami cenderung kearah tidak teratur, random, distribusi partikel kurang
teratur
Beberapa sistem cenderung lebih tidak teratur (es meleleh) tetapi ada juga yang
lebih teratur (air membeku) secara spontan
Dengan meninjau sistem dan lingkungan terlihat semua proses yang berlangsung
dalam arah spontan akan meningkatkan entropi total alam semesta (sistem dan
lingkungan). Ini yang disebut dengan hukum kedua termodinamika
Hukum ini tidak memberikan batasan perubahan entropi sistem atau lingkungan,
tetapi untuk perubahan spontan entropi total sistem dan lingkungan harus positif
Suniv = Ssis + Sling > 0
ENTROPI
• Menyatakan derajat ketidakteraturan sistem
• Hanya dapat dihitung dari proses – proses reversibel
qrev
S =
T
H
Pada proses isobar : S =
T
PERHITUNGAN ENTROPI
• Bila proses kimia melibatkan perubahan fasa zat pada suhu
tetap
H
S =
T
• Bila proses kimia melibatkan perubahan suhu dalam fasa
tetap
T1
S = CP ln
T2
PROSES IRREVERSIBEL

• Pada proses reversibel  variabel yang berubah hanya satu


• Pada proses irreversibel  variabel yang berubah lebih dari satu
• Perhitungan entropi pada proses irreversibel dilakukan dengan
menghitung entropi pada tahap – tahap reversibel
irrev
H2O(l, 25oC, 1 atm) H2O(g, 100oC, 1 atm)
S
S1 rev rev S2
H2O(l, 100oC, 1 atm)

S = S1 + S2
T1
S1 = CP ln
T2
H
S2 =
T
ENTROPI REAKSI KIMIA
Jika diketahui suatu reaksi
aA + bB  cC + dD (25oC)
S0t = S0produk - S0reaktan
= (cS0C + d S0D) – (aS0A + b S0B)
S 0 = entalpi standar pada kondisi STP
Bagaimana bila reaksi berlangsung pada 100oC ?

aA + bB  cC + dD (100oC) Tidak akan pernah ada masalah yang sukar


diselesaikan jika tanpa bertukar pikiran
dengan orang lain. Tanpa hal itu, masalahmu
rev akan terasa semakin berat dan semakin
aA + bB (25oC) cC + dD (25oC) lama dalam menemukan titik terangnya
S1
rev S2 S3 rev
S4
aA + bB (100oC) cC + dD (100oC)
irrev

S1 = S2 + S3 + S4


S4 = S1 - S2 - S3
S2 = CP ln (T2/T1)
= (CP A + CP B) ln (373/298)

S3 = CP ln (T2/T1)
= (CP C + CP D) ln (298/373)

S4 = S1 - S2 - S3


= S1-[(CP A+CP B)ln(373/298)]-[(CP C+CP D)ln(298/373)]
= S1- (CP A+CP B)ln(373/298) + (CP C+CP D)ln(373/298)
= S1- [(CP A+CP B) - (CP C+CP D)] ln(298/373)
= S1 + CP ln 373/298
HUKUM III TERMODINAMIKA

“ Entropi kristal murni pada suhu nol absolut adalah nol”


 Pada suhu nol absolut (T = 0 K)
 Tidak terjadi pergerakan atom
 Tidak ada kekacauan termal
 Struktur kristalin dianggap sempurna
ENERGI BEBAS GIBBS

Menunjukkan perubahan entropi total dari sistem


Batasan  suhu dan tekanan tetap
G = H – TS
G = H – TS (suhu tetap)
G = - TS (tekanan tetap)
HUBUNGAN MAXWELL

 T   P   S   P 
  = -  S    =  
 V  S  V  V  T  T V
 T   V   S   V 
  =   -  =  
 P  S  S  P  P T  T  P

Anda mungkin juga menyukai