Anda di halaman 1dari 23

BAB II

RINGKASAN BUKU

A. Ringkasan Buku Utama

BAB 1 : Penyusunan Dan Pengajuan Usulan Penelitian


Sebelum melakukan penelitian dilapangan, mahasiswa diwajibkan mengajukan usulan
penelitian. Usulan penelitian adalah rencana penelitian selengkapnya. Bagi peneliti sendiri,
ada beberapa hal yang bisa di pakai untuk menilai rencana atau usulan penelitiannya, yaitu :
 Latar belakang pengetahuan peneliti
 Persoalan data
 Cara pengambilan sampel
 Maksud, tujuan dan manfaat penelitian
 Teknik analisis.
1.1 Unsur-Unsur Usulan Penelitian

Unsur-unsur berikut merupakan unsure yang penting untuk dituliskan dalam usulan
penelitian. Unsure-unsur tersebut adalah:
1. Judul penelitian. Judul merupakan cerminan dari keseluruhan usulan penelitian karena
merupakan unsure yang paling penting dan “wajah” usulan penelitian tersebut.
2. Penegasan masalah. Dalam kebanyakan “proposal” (usulan penelitian), unsure
penegasan masalah ini tidak atau jarang diminta.
3. Latar belakang penelitian. Latar belakang penelitian memuat alasan-alasan mengapa
topic seperti yang tercantum pada judul penelitian itu diteliti.
4. Tinjauan kepustakaan. Tinjauan kepustakaan mengemukakan berbagai teori yang
relevan dengan topic penelitian.
5. Hipotesis atau pertanyaan penelitian. Seperti telah dikatakan di atas, hipotesis
merupakan kesimpulan hasil kajian terhadap teori.
6. Tujuan dan manfaat penelitian. Bagian ini menjelaskan apa saja tujuan penelitian.
7. Metode penelitian. Bagian ini memaparkan teknik penelitian .
8. Daftar kepustakaan. Paling tidak daftar kepustakaan sementara telah dikemukakan.
1.2 Pengajuan Usulan Penelitian

Usulan penelitian yang dikembangkan secara tepat merupakan starting point (titik
awal) mahasiswa untuk dapat meneruskan kegiatan penelitian.oleh sebab itu, dalam usulan
penelitian perlu ada hal-hal pokok yang seharusnya dicantumkan pada usulan penelitian
tersebut.usulan penelitian merupakan rambu-rambu dan sekaligus penuntun bagi mahasiswa
untuk mengerti penelitian secara terencana dan sistematis.

1.3 Penilaian Kelayakan Usulan Penelitian


Suatu usulan penelitian akan disetujui apabila memenuhi persyaratan tertentu meliputi
materi isi usulan penelitian,teknik penulisan usulan penelitian, dan rujukan (sumber pustaka)
yang dipergunakan.
1.3.1 Materi Isi Ulasan Penelitian
Materi isi usulan terdiri atas beberapa bagian, antara lain :
1. Latar Belakang

Bagian ini memuat secara ringkas masalah yang akan diajukan kepada pembimbing
skripsi.uraian masalah harus sesuai dengan judul atau tema yang akan ditulis.
2. Perumusan Masalah

Usulan penelitian perlu merumuskan masalah pokok yang akan diteliti. Perumusan
atau pernyataan masalah tersebut menunjukkan gambaran yang akan dicapai dan arah analisis
yang akan dilakukan dalam proses penulisan usulan penelitian.
3. Tujuan Penulisan

Bagian ini memuat tujuan penulisan usulan penelitian. Tujuan yang dimaksud berada
dalam kerangka konteks penulisan usulan penelitian khususnya yang berkaitan dengan judul
yang diajukan oleh si penulis.
4. Analisis

Bagian ini memuat uraian mengenai teknis analisis yang akan dipergunakan. Suatu
usulan penelitian harus memuat penjabaran dan analisis yang menunjukkan proses penalaran
dari suatu usulan penelitian.
5. Rencana isi

Bagian ini memuat rincian rencana isi dari keseluruhan bab. Rencana isi berbeda
dengan daftar isi. Rencana isi hanya terdiri atas gagasan pokok masing-masing bab dan
dikemukakan dalam usulan penelitian agar dosen pembimbing dapat memahami arah
pencapaian tujuan penelitian.
6. Daftar Pustaka

Bagian ini memuat daftar pustaka yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam
menulis usulan penelitian.
1.3.2 Teknik Penulisan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian teknik penulisan usulan penulisan
antara lain:
1. Penyusun harus menghindari penggunaan bahasa lisan sehingga penulisan proposal
didasarkan pada bahasa tulis formal.
2. Penyusun harus mematuhi tatabahasa dan tatatulis dalam bahasa Indonesia dengan
baik sebab pembaca menganggapnya telah memahami aturan yang berlaku.
3. Penyusun usulan penelitian hendaknya mengemukakan gagasannya dengan
singkat,ringkas, jelas, dan konsisten dalam logika.
4. Jangan membiasakan menulis pengertian secara kabur.
5. Jangan membuat tujuan terlalu banyak
6. Penulis hendaknya menggunakan pendekatan deduktif dalam menyampaikan gagasan.

1.3.2 Rujukan
Penyusun rujukan harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Kumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan judul usulan penelitian
2. Dokumentasikan berbagai pendapat yang relevan tersebut dalam suatu kartu yang
dirancang untuk penulisan usulan penelitian
3. Seleksilah bagian-bagian yang penting dari kumpulan materi penelitian tersebut
4. Buatlah daftar buku yang telah dipilih dalam prosedur ketiga di atas.

BAB 2 : Bagian-Bagian Usulan Penelitian


2.1 Bagian Awal Usulan Penilitian
Ada beberapa pedoman pembuatan judul usulan penelitian, antara lain:
a. Judul usulan penelitian dibuat sesingkat-singkatnya tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak diteliti sehingga tidak membuka peluang salah
penafsiran.
b. Setelah judul, bagian bawah diketikkan maksud usulan penelitian, yaitu untuk
menyusun skripsi S1 dalam program studi dan minat studi yang ada di jurusan.
c. Halaman ini juga mencantumkan lambing universitas dengan diameter 4cm.
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat.
e. Nama instansi
f. Waktu pengajuan usulan penulisan, ditunjjan dengan menuliskan ntahun di bawah
nama kota tempat perguruan tinggi itu berada.

2.2 Bagian Utama Usulan Penelitian


2.2.1 Pendahuluan
Pendahuluan memuat gambaran secara singkat dan jelas tentang penelitian yang akan
dilakukan. Pendahuluan memuat suatu gambaran yang jelas dan latar belakang mengapa
penelitian itu perlu dilaksanakan.
A. Latar Belakang Masalah Penilitian

Dalam uraian latar belakang masalah, peneliti mengekspresikan secara sistematis


gejalan dan peristiwa yang tersinyalir menimbulkan permasalahan untuk diteliti. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun latar belakang masalah penelitian adalah:
 Tidak terlalu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks permasalahannya
 Berorientasi pada profesi, fungsi, bidang studi dan jurusan si penyusun usulan
penelitian
 Berorientasi pada maksud dan konteks penelitian yang akan dilakukan
 Disusun atau disajikan secara sistematis, ringkas dan terarah pada suatu permasalahan
yang akan diteliti.
B. Perumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah penelitian berisi uraian yang merupakan abstraksi dari latar
belakang masalah penelitian dan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan, baik
masalah mayor maupun masalah minor. Cirri-ciri rumusan masalah yang baik adalah:
 Ringkas, jelas, sederhana
 Memungkinkan untuk dijawab atau diuji secara ilmiah
 Dalam bentuk kalimat pertanyaan
 Menjelaskan hubungan antara dua variable atau lebih.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menguraikan maksud dan tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai
sesuai urutan masalah yang diidentifikasikan. Hal ini merupakan merupakan tindak lanjut
terhadap masalah yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, urutannya pun mengikuti
konsistensi seperti yang berlaku dalam perumusan masalah.

D. Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan hendaknya asli, dalam artian bahwa masalah yang dipilih
belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Keaslian penelitian dikemukakan dengan
menunjukkan bahwa masalah yang diteliti belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu.
E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian menyatakan sampai seberapa jauh penelitian ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi kegunaan praktis.
F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian menjelaskan pembatasan penelitian dalam aspek metodologi


penelitian, variable yang dipergunakan dan keadaan yang tidak menjadi cakupan penelitian.
2.2.2 Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dan hasil-hasil
penelitian yang didapatkan oleh peneliti terdahulu yang ada hubungannya dengan
permasalahan dan tujuan penelitian. Isi tinjauan pustaka dapat dibagi-bagi menjadi beberapa
subbab sesuai jumlah item permasalahan dan tujuan penelitian.
2.2.3 Landasan teori
Landasan teori, dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa
sebagai tuntunan untuk memcahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis. Landasan
teori dapat dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis atau persamaan-persamaan
yang langsung berkatian dengan bidang ilmu yang diteliti.
2.2.4 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dibuat berupa skema sederhana yang menggambarkan secara
singkat proses pemecahan masalah yang dikemukakan dalam penelitian. Skema tersebut
menjelaskan mekanisme kerja faktor-faktor yang timbul secara singkat.
2.2.5 Hipotesis
Hipotesis dirumuskan berdasarkan landasan teori atau tinjauan pustaka. Hipotesis
berbentuk pernyataan singkatyang disimpulkandari landasan teori atau tinjauan pustaka dan
merupakan dugaan atau pendapat sementara terhadap masalah yang dihadapi.
a. Pengertian Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan yang tarafnya rendah. Disebut demikian karena elum diuji
oleh kenyataan empirik. Oleh sebab itu pula maka hipotesis juga disebut “kesimpulan
teoritik”.
b. Fungsi Hipotesis

Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.
Oleh karenanya, hipotesis akan merupakan pengarah dalam penelitian. Jika penelitian
berpijak dari hipotesis maka tujuan penelitian jelas akan menguji hipotesis.
c. Rumusan Hipotesis

Ada beberapa persyaratan untuk merumuskan hipotesis , diantaranya adalah:


 Hipotesis dirumuskan dalam kalimat berita, bukan dalam kalimat Tanya.
 Hipotesis harus jelas tidak bermakna ganda.
 Hipotesis dirumuskan secara operasional sehingga memudahkan pengujiannya.

d. Jenis atau Macam Hipotesis

Ada beberapa jenis atau macam hipotesis, diantaranya adalah :


 Hipotesis mayor
 Hipotesis minor
 Hipotesis relasional
 Hipotesis deksriptif
 Hipotesisk kerja
 Hipotesis nol atau statistic

Hipotesis nol dan hipotesis kerja kemudian dibagi menjadi hipotesis terarah dan
hipotesis tidak terarah, berikut ini adalah contoh hipotesis nol dan hipotesis kerja yang terarah
dan tidak terarah :
 Hipotesis kerja yang terarah : Prestasi belajar matematika siswa sekolah lanjutan yang
membahas soal-soal formatif di rumah lebih baik daripada yang membahasnya di
sekolah
 Hipotesis nol yang terarah : Prestasi belajar matematika siswa sekolah lanjutan yang
membahas soal-soal formatif di rumah tidak lebih baik daripada yang membahasnya
di sekolah
 Hipotesis kerja yang searah :Ada perbedaan prestasi belajar siswa sekolah lanjutan
yang membahas soal-soal formatif di rumah tidak lebih baik daripada yang
membahasnya di sekolah
 Hipotesis nol yang tidak terarah : Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa sekolah
lanjutan yang membahas soal formatif di rumahnya dengan membahasnya di sekolah.

e. Hipotesis dan Masalah Penelitian

Perumusan hipotesis biasanya didahuluii dengan perumusan aggapan dasar berupa


pernyataan-pernyataan teoritis yang mendasari pemikiran kearah ditemukannya jawaban-
jawaban sementara atas masalah untuk diuji kebenarannya, rumusan anggapan dasar tidak
mengikuti pola rumusan masalah dan hipotesis. Rumusan anggapan dasar berupa pernyataan
kebenaran teoretis/konsepsional yang dijadikan landasan bagi upaya mencari jawaban-
jawaban atas masalah penelitian.
 Metode Penelitian
a. Penentuan Lokasi Penelitian
b. Data Penelitian
c. Jenis Data yang Dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan sangat banyak, menurut sifatnya yakni data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka dan dapat
mengoperasikan tanda matematika, jadi angka tersebut dapat dihitung, Data kualitatif
merupakan data uang tidak berbentuk angka.
Conoth data Kuantitatif :
 Umur A adalah 44 tahun
 Gaji yang diterima si B setiap bulannya adalah sebesar Rp 1.000.000,00,

Contoh Data Kualitatif :


 Keamanan mantap
 Harga gabah murah
 Harga pupuk tinggi
f. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian yakni asal perolehan data penelitian, perlu dijelaskan primer
maupun sekunder karena sangat penting sebagai cerminan kualitas data yang akan
didapatkan.

g. Instrumen Pengumpulan Data

Jenis-jenis alat pengumpulan data seperti dafter pertanyaan, pedoman pertanyaan, alat
potret dan sebagainya juga harus dijelaskan.
Pemilihan instrument penelitian tergantung pada beberapa pertimbangan ;
1. Jumlah responden
2. Lokasi
3. Data
4. Pelaksana

h. Metode Pengumpulan Data

1. Studi Dokumen, Data ini merupakan data sekunder karena sudah tertulis atau diolah
oleh orang lain
2. Pengamatan (Observasi), Data diperoleh melalui pengamatan terhada[ gejala yang
diteliti
3. Wawancara, merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan
komunikasi dengan sumber data.
4. Eksperimen,dengan melakukan percobaan-percobaan untuk mendapatkan hasil atau
gejala tertentu.
5. Metode Tes, sumber data adalah manusi yang disebut tastee.
6. Metode Angket, pertanyaan disampaikan secara tertulis dan disebarkan kepada para
responden
i. Variabel dan Pengukuran Variabel

Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai, konsep ini adalah abstaksi
mengenai suatu fenimena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik
kejadian keadaan kelompok atau individu tertentu.
j. Pengukuran Variabel
Beberapa fungsi pengukuran variabel :
a. Untuk menggambarkan gejala social secara empiric
b. Mengubah data yang dapat menerima manipulasi dan perlakuan statistika
c. Membantu dalam melakukan pengujian hipotesis dan teori
d. Memungkinkan peneliti membedakan antara objek atau manusis sesuai dengan derajat
dari perangkat tertentu yang dimilikinya

k. Penentuan Populasi, Sampel, Responden dan Teknik Pengambilan Sampel

 Teknik Pengambilan Sampel


a. Mencari informasi mengenai seluruh populasi
b. Mencari nformasi pada sebagian populasi tersebut
c. Informasi yang ditemukan diberlakukan kepada seluruh populasi.

 Metode Analisis Data

Teknik analisis statistika apapun yang dipilih haruslah mengingat tiga hal berikut ;
1. Tingkat pengukuran minimal yang menghasilkan variable nominal atau diskrit atau
kategorik,ordinal,interval atau rasio
2. Besar ukuran sampel yang akan diteliti dan jumlah banyak variable yang akan
dibandingkan
3. Jumlah variable yang akan dianalisis secara bersamaan atau simultan.

 Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Prosedur kerja penelitian dilalui dealam tahapan-tahapan :


1. Perencanaan penelitian
2. Pelaksanaan penelitian
3. Penulisan laporan penelitian

BAB 3 : Metode Penulisan Skripsi Dan Tesis


3.1 Pengertian Skripsi dan Tesis
skripsi adalah karya tulis ilmiah seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S1
skripsi tersebut adalah bukti kemampuan akademik mahasiswa bersangkutan dalam
pengertian dengan topik sesuai bidang studinya situasi disusun dan pertahankan untuk
mencapai gelar sarjana Strata 1 biasanya skripsi menjadi salah satu syarat kelulusan.
Adapun tesis adalah karya tulis ilmiah resmi berbagai tugas akhir mahasiswa yang
menyelesaikan program studi S2 thesis tersebut merupakan bukti kemampuan yang
bersangkutan dalam penelitian pengembangan ilmu pada salah satu disiplin ilmu dan
dipertahankan untuk memperoleh gelar magister atau Master thesis memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1) Berfokus pada kajian mengenai salah satu isu Sentral yang tercakup dalam salah satu
disiplin ilmu sesuai disiplin ilmu yang ditekuni.
2) Merupakan pengujian empiris empiris empirik terhadap posisi teoritik tertentu dalam
disiplin ilmu yang dipelajari walaupun tidak harus menemukan suatu penemuan baru.
3) menggunakan data primer (data yang didapatkan atau dikumpulkan dari lapangan
untuk penelitian lapangan atau dapat yang didapatkan langsung dari responden)
sebagai data utama.
4) Ditulis dalam bahasa indonesia yan baik dan benar.
Sistematika usulan Penelitian pada skripsi maupun tesis cara print tidak ada bedanya
hanya saja estesis pendarahan dibandingkan skripsi hal-hal kecil mengenai aturan penulisan
usulan penelitian untuk tesis dapat disesuaikan dengan pedoman penulisan usulan penelitian
tesis dan diterbitkan oleh masing-masing program studi di fakultas Universitas penyelenggara
program S2 mobil S3.
3.2 Bagian-Bagian Skripsi
Sama halnya dengan usulan penelitian skripsi juga terdiri atas tiga bagian yaitu bagian
awal bagian utama dan bagian akhir tetapi isinya lebih luas daripada usulan penelitian
bagian-bagian tersebut sebagai berikut :
3.2.1 Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi pada dasarnya mencakup halaman sampul depan halaman judul
halaman persyaratan abstrak ringkasan halaman persetujuan, riwayat hidup atau mengantar
daftar isi daftar tabel daftar gambar dan daftar lampiran.

3.2.2 Bagian Utama Skripsi


Bagian utama skripsi mengandung bab (1) pendahuluan, Bab (2) tinjauan pustaka, bab
(3) landasan teori kerangka pemikiran dan hipotesis, bab (4) metode penelitian, bab (5)
gambaran umum daerah penelitian, bab (6) Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta bab (7)
kesimpulan dan saran.
3.2.3 Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi mengandung daftar pustaka dan lampiran hal-hal yang dapat
diperhatikan dalam daftar pustaka adalah berikut :
a) Daftar Pustaka
Harus mencari semua pusaka yang isinya dikutip dalam teks hal ini merupakan salah
satu unsur etika akademis daftar pustaka membantu pembaca yang ingin memperoleh
keterangan lebih rinci mengenai kutipan dalam teks.
b) Lampiran
Lampiran-lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain yang
berfungsi melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama skripsi
lampiran merupakan tempat untuk menempatkan hal-hal yang diperlukan dalam
skripsi selaput terlalu panjang dari jantung ke dalam teks isi lampiran tentunya adalah
hal-hal yang terkait erat dengan skripsi.
3.3 Skripsi Bagi Mahasiswa
Skripsi sering menjadi “momok” mahasiswa semester akhir Mengapa demikian Hal
ini disebabkan tidak adanya kebiasaan menulis pada mahasiswa dalam artian karya tulis
ilmiah fenomena ini berlangsung hampir di semua lingkungan perguruan tinggi tak heran jika
kemudian setiap tugas penulisan dari dosen dirasakan sebagai beban termasuk menulis
skripsi.
sebagai sebuah karya ilmiah skripsi mempunyai peranan dalam Kancah akademik di
lingkungan perguruan tinggi Sebagai karya ilmiah skripsi :
1) Merupakan kegiatan belajar yang mengarahkan mahasiswa untuk
mengintegrasikan pengalaman belajarnya dalam menghadapi suatu masalah secara
mendalam.
2) Merupakan sarana kegiatan belajar mahasiswa untuk meningkatkan
kemampuannya dalam mengintegrasikan pengalaman dan keterampilan yang telah
diperoleh.
3) Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk melatih diri dalam hal
mengemukakan dan menyelesaikan masalah secara mandiri dan ilmiah.
Sebagai laporan yang bersifat akademik, skripsi harus memenuhi kaidah sebagai
karya ilmah. Kaidah-kaidah dalam karya ilmiah sebagai berikut :
1) Objektif, artinya yang dikemukakan dalam skripsi harus menghindari pendapat
pribadi sehingga tidak bersifat subjektif dan bersifat netral.
2) Bertumpu pada data, artinya segala sesautu yang dikemukan dalam skripsi harus
berdasarkan data.
3) Kesimpulan yang diambil berdasarkan prosedur yang jelas.
4) Seluruh pembahasan dalam skripsi harus berdasarkan rasio atau bisa diterima dengan
akal sehat.
Menulis skripsi tidak sulit, semua Mahasiswa bisa mengerjakannya, bahkan skripsi
mungkin bisa diselesaikan hanya dalam waktu 2 semester dalam waktu 16 minggu, apakah
terlalu optimis ?, jawabannya tidak Hal ini sama sekali tidak berlebihan juga bukan
merupakan Impian Semata pernyataan tersebut realistis tentu saja diperoleh dari sistematis
dan para peneliti harus membuat program kerja yang jelas dengan memperhatikan batasan
waktu yang ketat.
3.3.1 Kendala Penulisan Skripsi
Mahasiswa perlu melakukan langkah bahwa skripsi pasti bisa dikerjakan skripsi
bukanlah momok mahasiswa yang harus dihindari jauh jauh, bagi mahasiswa ada beberapa
alasan yang menjadikan skripsi sebagai beban yang berat, berikut :
1) Kesulitan mencari literatur pendukung, kesulitan ini semakin terasa bagi mahasiswa
yang koleksi perpustakaan perguruan tingginya kurang lengkap dalam arti kurang
mempunyai koleksi yang memadai dari segi jumlah maupun keterbaruan koleksinya.
2) Tidak terbiasa menulis, menulis sebuah karya ilmiah yang cukup serius seperti
skripsi atau tesis memerlukan waktu dan proses yang cukup panjang dan bagi
mahasiswa yang tidak terbiasa menulis hal ini menjadi beban tersendiri.
3) Masalah dana, masalah ini bisa menjadi kendala untuk jenis skripsi yang harus
menggunakan eksperimen di laboratorium pada umumnya skripsi dengan
menggunakan penelitian eksperimen di laboratorium menggunakan dana dan yang
relatif lebih besar Karena mahasiswa harus menyiapkan bahan dan mungkin menyewa
peralatan serta terlebih dahulu melakukan kegiatan penelitian dalam hal ini masih
seperti melakukan dua kali penelitian yaitu pra penelitian dan penelitian
sesungguhnya.
4) Kurang terbiasa dengan sistematika kerja terjadwal dan pengaturan yang sangat ketat.
5) Sulit mengembangkan komunikasi dengan pembimbing secara konstruktif.
Sebenarnya kelima hal tersebut dapat diselesaikan dengan mudah kesulitan mencari
literatur dapat diselesaikan dengan menghubungi seluruh saluran terkait baik formal maupun
informal yang dimaksud saluran informasi informal adalah perpustakaan ataupun informasi
lainnya yang memang bertugas memberikan pelayanan informasi ilmiah sedangkan yang
dimaksud dengan saluran formal adalah saluran informasi yang sifatnya bukan lembaga atau
institusi yang berkaitan memberi pelayanan informasi contohnya dosen teman dekat para ahli
bidang tertentu dan para politisi.
Kesulitan menulis karya ilmiah sring dialami mahasiswa karna memang tidak terbiasa
menulis. Untuk mengatasi hal itu, mahasiswa harus banyak membaca hasil penelitian, skripsi
atau tesis yang disimpan diperpustakaan, dengan membaca mahasiswa akan mempunyai
gamabaran tentang format skripsi, dsb.
Kesulitan dana dapat diatasi dengan cara mempertimbangkan topic (masalah) yang
mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan dana terlalu besar.
Mengenai pengaturan waktu, dalam hal ini mahasiswa harus mulai belajar
mendisiplinkan diri dan menyusun jadwal kegiatan penulisan skripsi sesuai alokasi waktu
yang direncanakan.
Masalah sulit mengemabangkan komunikasi dengan pembimbingan dapat diatasi
dengan berdisiplin dan menumbuhkan sikap percaya terhadap pembimbing bahwa ia akan
membangu kita dalam penyelesaian skripsi.
3.3.2 Apa Yang Perlu Dipersiapkan ?
Dalam menghadapi masalah penulisan skripsi tentunya mahasiswa harus
mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum memprogramkan skripsi tentunya masih sesudah
menempuh Mata Bola yang disyaratkan seperti metodologi penelitian dan seminar usulan
penelitian jangan sampai skripsi hanya 4 sampai 8 SKS menjadi batu sandungan untuk
meraih gelar sarjana atau malah menambah masa studi, ada beberapa persiapan yang perlu
dilakukan agar skripsi dapat diupayakan dapat terselesaikan tepat waktu, berikut :
1) Membiasakan diri melakukan sesuatu yang serius adalah hal yang dapat mendukung
kelancaran dalam menyusun skripsi.
2) Berkunjung ke perpustakaan secara rutin dan membaca buku-buku hasil penelitian
atau jurnal yang relevan merupakan cara terbaik untuk terus menambah pengetahuan
dan wawasan sekaligus untuk mengasah ketajaman dalam berpikir secara kritis dan
analisis.
3) Melatih diri untuk mempersiapkan masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang
skripsi yang sedang dikerjakan.
4) Meningkatkan keterampilan dan kegiatan menulis karya tulis ilmiah.
5) Mengambil manfaat sebesar-besarnya dari mata kuliah metodologi penelitian dan
seminar-seminar ilmiah seperti seminar ulasan penelitian.
6) Penguasaan yang memadai terhadap bahasa Indonesia akan sangat membantu
memperlancar penulisan skripsi.
7) Melibatkan diri dalam berbagai kegiatan ilmiah.
8) Perlunya hadir dalam kegiatan semianar proposal maupun seminar lainnya baik dari
mahasiswa maupun jurusan.
9) Mahasiswa meyakinkan diri mampu menyusun skripsi dalam waktu satu semester.

BAB 4 : Aturun-Aturan Khusus Penulisan Skripsi Dan Tesis

Bagaian ini menjelaskan aturan-aturan khusus penulisan skripsi yang menyangkut


masalah teknis dan redaksional yang sanagt perlu diperhatikan oleh mahasiswa penyusun
skripsi dan tesis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
4.1 Kertas dan Huruf
Naskah asli skripsi dan tesis memakai kertas HVS 70 gr dan salinannya boleh berupa
fotocopy untuk kertas adalah kuarto (21 cm × 28 cm) naskah Asli skripsi boleh diketik
dengan ketik berapa pika pika pika jangan kita bisa mengetik masih baru dan tidak dianjurkan
menggunakan kata kombinasi Selain makan ketik naskah asli skripsi juga dapat dipetik
dengan menggunakan komputer pengetikan dengan komputer hendaknya menggunakan jenis
huruf Roman ukuran 10 atau Time new roman ukuran 13.
4.2 Penomoran Halaman
Semua halaman dalam skripsi diberi nomor mulai dari sampul sampai daftar lampiran
nomor halaman mempergunakan angka romawi kecil nomor halaman ditulis di bawah bagian
tengah 3 cm dari bawah nomor halaman dimulai dari bab pendahuluan sampai lama terakhir
dan menggunakan angka arab pada setiap halaman nomor halaman diletakkan di kanan atas
dengan jarak 3 cm dari kanan maupun dari atas kertas nomor halaman hanya diletakkan di
bagian bawah Tengah untuk menerangkan bahwa halaman tersebut merupakan bakteri di
belakang nomor halaman tidak diberikan tanda titik judul dan kalimat selanjutnya diketik 2
spasi di bawah nomor halaman.
4.3 Spasi
Naskah skripsi dan tesis diketik 1,5 spasi kecuali hal-hal yang khusus pada satu muka
halaman, dengan batas-batas : 4 cm dari pinggir kiri, 3 cm dari pinggir kanan, dan 3 cm dari
batas atas dan dari batas bawah. Huruf di pinggir Kanan diusahakan lurus akan tapi batas
antar kata dalam kalimat tidak lebih dari 4 ketuk. Judul tabel gambar atau grafik lampiran
keterangan table, keterangan gambar atau grafik, catatan kaki dan daftar pustaka diketik 1
spasi.
4.4 Alinea
Setiap alinea dalam naskah skripsi dan tesis harus membawa satu pokok pikiran.
Awal satu alinea dimulai 9 ketukan kedalam dari margin kiri. Alinea diketik 3 spasi di bawah
judul (bab, subbab, maupun subsubbab) kata yang mengikuti tanda baca koma “,” diketik
Satu ketuk sesudahnya. Kata yang mengikuti tanda baca titik tanda baca titik “.” , tanda
ganda “:”, dan tanda baca titik koma “;”, diketik dua ketuk sesudahnya. tanda baca : titik,
koma, titik ganda, dan titik koma, diketik menempel dengan huruf yang mendahuluinya, tidak
disarankan memulai satu alinea pada bagian bawah suatu halaman, kecuali masih ada tempat
untuk dua baris kalimat.
4.5 Catatan Kaki
Catatan kaki ini dipakai untuk memberikan keterangan yang dikemukakan pada teks
dan table, catatan kaki dapat dipakai untuk menunjukkan sumber pustaka yang tidak
dipublikasi secara resmi misalnya, hasil wawancara dengan seseorang, keterangan yang
diperoleh pada saat observasi dan sebagainya.
Semua catatan kaki diberi nomor sesuai urutan nomor kutipan misalnya pada halaman
2 terdapat 5 kutipan makan nomor catatan kaki dibuat berurutan dari nomor 1 sampai 5. Pada
halaman 3 terdapat dua kutipan maka nomor catatan kaki adalah nomor 6 dan nomor 7 begitu
seterusnya.
Pada catatan kaki, dicantumkan nama pengarang, tahun terbit, nama buku, edisi, jlid,
tempat dan nama penerbit, serta halaman yang dikutip.
4.6 Bilangan Dan Satuan
Penggunaan bilangan atau lambang pada awal suatu kalimat hendaknya dihindari
seandainya dengan dimulainya suatu bilangan atau lambang maka bilangan atau lambang
tersebut harus dieja satuan ditulis dengan singkatan tanpa tanda titik di belakangnya seperti
DM, m, km dan lain-lainnya persen biasanya kita tulis dengan lambang %, melainkan dieja
(persen).
4.7 Nama Latin, Kata Bahasa Asing Dan Daerah
Istilah asing latin dan daerah dicetak miring atau diberi garis bawah jika diketik
dengan mesin ketik.
4.8 Tanda Baca
Tanda baca titik, Selain dipakai untuk mengakhiri suatu kalimat juga dipergunakan di
belakang singkatan tertentu seperti Drs. Moh. Hatta singkatan yang terdiri atas huruf kapital
ditulis tanpa titik di belakangnya seperti UGM, Unud, DNA,UI dan sebagainya tanda baca
titik dua “:”, dipakai untuk mengutip kutipan yang panjang dan menyebut beberapa hal dalam
suatu rangkaian tanda titik koma dipakai untuk memisahkan kalimat yang kompleks, tanda
baca koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
4.9 Penulisan Judul Bab
Judul BAB ditempatkan di tengah-tengah bagian baru dengan huruf kapital tanpa
diakhiri tanda petik detik titik di depan judul bab dicantumkan angka romawi besar yang
menyatakan Nomor bab tersebut judul bab dipisahkan tiga spasi dari kalimat pertama teks
berikutnya.
Halaman judul bab diberi nomor halaman sesuai dengan nomor urut halaman dan
diletakkan ditengah-tengah halaman bagaian bawah.
Judul subbab, subsubbab dan seterusnya, diketik mulai dari marjin kiri tidak diakhiri
dengan tanda titik, dipisahkan tiga spasi dari teks sebelumnya dan sesudahnya.
4.10 Cara Penulisan Sumber Pustaka dalam Teks
Cara penulisan sumber pustaka dalam teks dengan sistem nama tahun harus sesuai
dengan cara penulisan di dalam daftar pustaka sistem nama tahun dimulai dengan menulis
Nama penulis yang diikuti oleh tahun terbit pustaka yang bersangkutan jika nama pengarang
terdiri atas lebih dari satu kata maka yang ditulis adalah suku kata terakhir. misalnya nama
penulis handi hakim nasution maka yang ditulis dalam teks adalah nasution tanpa naa depan
dan nama tengah.
4.11 Tabel
Suatu Tabel terdiri atas nomor tabel judul tabel badan tabel dan keterangan tabel tabel
ditempatkan di dalam teks 3 spasi di bawah dan di atas text. Judul tabel di mulai 9 ketukan
dari margin kiri dan tidak diakhiri dengan tanda titik huruf pertama setiap kata dalam judul
tabel diketik dengan huruf kapital kecuali a kata penghubung dan kata depan di kab judul
tabel lebih dari satu baris kata pertama pada garis kedua diketik persis di bawah huruf
pertama dari kata permulaan judul dan diketik spasi satu badan tabel diketik 2 spasi di bawah
judul tabel angka-angka polisi tabel dapat disusun dengan spasi dan ukuran huruf dan
disesuaikan dengan tempat yang tersedia di suatu halaman agar tabel tidak kehilangan padat
dan mudah dibaca tabel dapat disusun dengan kolom sejajar panjang halaman atau vertikal
sejajar lebar halaman tabel merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipenggal kecuali jika
lebih dari 1 halaman.
4.12 Gambar
Gambar meliputi bagan grafik peta dan foto suatu gambar harus dicantumkan lengkap
dengan nomor dan judul gambar gambar ditempatkan 3 spasi di bawah dan atas teks judul
gambar yang didahului oleh nomor gambar dimulai sama dengan alinea baru diletakkan
simetris dua spasi di sebelah bawah gambar tanpa diakhiri oleh tanda baca titik syarat untuk
menulis judul gambar sama dengan judul tabel bila judul gambar lebih dari satu baris maka
judul selebihnya diketik 1 spasi di bawah baris pertama dan dimulai tepat di bawah huruf
pertama dari kata permulaan judul.

B. Ringkasan Buku Pembanding

BAB l : Langkah – Langkah Pengumpulan Dan Penyusunan Bahan Tulisan


Didalam bab ini membahas tentang proses penulisan yang berupa cara pengumpulan
bahan tulisan serta langkah – langkah menyusun bahan tulisan. Karena fokusnya pada proses,
isinya tidak akan dibahas pada bab ini.
1.1 Studi Kepustakaan
Untuk membuat karya tulis ilmiah langkah pertama yang harus dilakukan adalah
dengan melakukan studi kepustakaan, Namun sebelum itu kita harus menentukan tema apa
yang akan kita gunakan, Selain buku jurnal juga sangat penting untuk bahan penulisan karya
ilmiah. sesudah menemukan berbagai pustaka yang sesuai dengan pihak yang akan diteliti
kita mulai merangkum isi tulisan kita dari tiap perpustakaan. Hal ini bisa kita kerjakan
menggunakan kertas indeks maupun mengetiknya di computer dan dalam membuat anotasi
perpustakaan sebaiknya data – datanya ditulis lengkap.
1.2 Perumusan Ide / Permasalahan
Perumusan ide / permasalahan adalah bagian adalah bagian dari pengantar,
merumuskan masalah penelitian akan lebih baik hasilnya bila dilandasi dengan studi
keputusan yang memadai, Tanpa studi perpustakaan yang memadai akan sangat mungkin
permasalahan penelitian cenderung hanya berdasarkan logika dan akal sehat, sehingga
permasalahan yang dirumuskan menjadi dangkal serta tanpa konteks.Penulisan permasalahan
yang baik harus diberikan konteks sebelum masalah dipaparkan dan alas an penelitian
dikemukakan.
1.3 Perumusan Hipotesis
Hipotesis dirumuskan berdasarkan penelitian – penelitian terdahulu dan hasil
penelitian yang diharapkan. Menurut ( Loeke, Spirduso, dan Silverman, 1987) hipotesis yang
baik harus : bebas dari kedwiartian ( arti ganda), mengungkapkan hubungan antara dua
variabel atau lebih, berimplikasi tes empiric.
1.4 Perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistic
Perumusan hasil yang diharapkan dan analisis static dibuat dalam proposal / usulan
penelitian. Hal berguna untuk mempersiapkan, memperbaiki, menambah dan mengurangi
variabel yang akan dikumpulkan selama penelitian, sebaiknya perumusan hasil yang
diharapkan dan analisis stastistik dilakukan dengan membuat tabel – tabel.

BAB 2 : Kerangka Tulisan Ilmiah


2.1 Judul Tulisan
Judul merupakan bagian penting tulisan karena merupakan bagian yang akan dibuat
indeks dalam catalog, dengan demikian perlu diingat bahwa judul sebaiknya tidak terlalu
umum, tidak terlalu panjang, tidak mengundang singkatan dan harus menggambarkan isi
tulisan, meskipun demikian judul tidak harus berupa kalimat lengkap.
2.2 Nama dan Alamat Penulis
Setiap jurnal ilmiah mempunyai aturan tentang penulisan nama penulis, baik dengan
mencantumkan gelar akademikdan profesi maupun tidak. Namun demikian umumnya gelar
akademik dan profesi penulis tidak dicantumkan terutama pada jurnal – jurnal ilmiah yang
kadang kala jumpah penulis lebih dari satu. Alamat penulis dicantumkan sesudah nama
adalah afiliasi penulis.
2.3 Abstrak
Pada berbagai jurnal ilmiah latar belakang penelitian harus dicantumkan dalam
abstrak terstruktur. Abstrak juga harus memuat kata kunci ( biasanya sebanyak lima kata )
2.4 Pengantar
Pengantar harus padat, tepat informasi, secara mengendung pertanyaan penelitian dan
jawabannya sekaligus, Dengan membaca pengantar pembaca mendapatkan rangkuman
penelitian dan konteks penelitian yang berhubungan dengan penelitian – penelitian lainnya.
2.5 Permasalahan Penelitian
Pada penelitian yang panjang seperti tesis dan disertasi permasalahan dapat ditulis
dalam bab tersendiri permasalahan penelitian ini merupakan penegasan kembali
permasalahan yang ditulis pada pengantar tetapi lebih diperluas dan lebih mendetail
pemaparannya.
2.6 Bahan dan cara penelitian
Keterbatasan pengumpulan bahan penelitian perlu dijelaskan. Bila dalam pengantar
kita meringkas bahan dan cara secara umum kedalam dua tiga kalimat, maka dalam bab
bahan dan cara penelitian keduanya harus diuraikan secara mendetailsupaya peneliti lain bisa
mengulang cara penelitian kita.
2.6.1 Bahan
Bahan harus disebut dari nama asalnya, berapa jumlahnya dan selengkap –
lengkapnya.
2.6.2 Cara Penelitian
Cara termudah untuk menjelaskan metodologi adalah berdasarkan kronologi
penelitian.

2.7 Hasil
Hasil harus benar – benar memuat hasil penelitian saja, hasil harus berisi fakta – fakta
saja yang pada prinsipnya terdiri dari: tabel, keterangan tabel, gambar, grafik,ringkasan hasil,
dan grafik dalam teks.
2.8 Pembahasan
Pembahasan yang baik kaya akan perbandingan ( persamaan atau perbedaan) antara
penelitian yang bersangkutan dengan penelitian – penelitian yang terdahulu yang topiknya
relevan.
2.9 Kesimpulan
Kesimpulan biasanya juga disertai dengan saran akan penelitian –penelitian
selanjutnya yang berkembang dari penelitian dalam tulisan tersebut.
2.10 Ucapan Terima kasih
Ucapan terima kasih harus ditulis utuk mereka yang telah membantu terlaksananya
penelitian hingga penelitian selesai Bantuan untuk mengumpulkan sumber data, daftar
pusaka, interprestasi tulisan baik untuk individu maupuninstitusi dan organisasi harus
dihargai dengan ucapan terima kasih.
2.11 Daftar Pustaka
Ada beberapa jenis format penulisan daftar pustaka, untuk penulisan karya ilmiah kita
harus merujuk pada aturan format jurnal yang bersangkutan.
BAB 3 : Penulisan yang Efektif : Singkat, Jelas,Tepat, Aliran Logika Lancar, dan
Koheren.
Di dalam bab ini kita akan membahas mengenai Penulisan yang Efektif :
Singkat,Jelas,Tepat, Aliran Logika Lancar, dan Koheren. Dimana Buku ini disusun untuk
membantu kita mengungkapkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan ilmiah. Materi yang
dibahas meliputi: langkah-langkah menyiapkan bahan tulisan, cara menyusun kerangka dan
isi tulisan, penulisan kalimat dan paragraf yang efektif serta koheren, tata cara penulisan tabel
dan penyajian gambar, serta latihan-latihan penulisan.
Penulisan yang efektif pada tingkat intrakalimat dan antar kalimat akan memebentuk
fundamen yang kuat bagi pembentuk paragraf yang baik. University of chicago, the little red
schoolhouse of chicago (LRS, 1995), menganjurkan jurus-jurus penulisan yang mudah
dimengerti yang kemas dalam sepeluh perintah:
1) Ungkapkan tindakan penting dengan kata kerja yang tepat, bukan dengan kata benda.
2) Letakkan pelaku subjek sedekat mungkin dengan kata kerja.
3) Letakkan informasi lebih singkat sebelum informasi yang panjang dan kompleks
4) Pelihara integritas atau kesatuan
5) Letakkan informasi yang familier dan berulang di awal kalimat.
6) Letakkan informasi baru dan tidak terduga di akhir kalimat dan berilah penekanan (
stress).
7) Susunlah tali-tali topik untuk membentuk paparan informasi yang koheren dan
konsisten
8) Buatlah rancangan issue untuk setiap paragraf tulisan anda. Setiap issue harus
berkaitan dengan isi diskusi di bagian akhir paragraf sebelumnya.
9) Rumuskan sentence point (maksud-maksud kalimat) yang tepat untuk setiap
discourse (unit tulisan)
10) Biasakan untuk meletakkan sentence point di bagian akhir issue, jangan di bagian
akhir diskusi

 Penekanan teks ( stress): terdapat pada tingkat intrakalimat dan antarkalimat. Bagian
ini berisi informasi yang perlu/diinginkan di tekankan dan diletakkan pada akhir
kalimat

 Tali-tali topik (thematic strings):terdapat pada tingkat intrakalimat dan antar kalimat.
Istilah ini menunjuk pada topik-topik kalimat yang saling berkaitan, yang biasanya
diletakkan di awal setiap kalimat. Topik kalimat adalah hal yang menjadi topik
pembicaraan dalam kalimat, tetapi bukan ide utama.

 Issue : dalam konteks ini issue adalah bagian pendahuluan pada paragraf yang
mengantar pembaca ke masalah yang akan didiskusikan dalam paragraf tersebut. Jadi,
dalam hal ini,issue adalah tentang lokasi/letak, dan bukan tentang apa paragraf
tersebut

 Diskusi (discussion):istilah diskusi menerangkan tentang posisi/letak, yaitu pada


bagian akhir kalimat. Isinya melanjutkan informasi yang anda tulis pada bagian issue
di awal paragraf.

3.2 Jenis-Jenis Paragraf dan Pengembangannya


Menurut Widyamartaya (1990), berdasarkan tempat dan fungsinya, paragraf dibagi
menjadi 3, yaitu paragraph pengantar, pengembang,dan penutup.Widyamartaya (1990) juga
mennyatakan bahwa dalam bentuk unit tulisan, paragraf dapat dibagi menjadi paragraph
naratif, deskriptif, ekspoditoris, dan argumentative. Kane (1988), menyatakan bahwa
paragraph ekspositoris memuat fakta-fakta, ide-ide, dan keyakinan-keyakinan. Dari sudut
pandang cara penalaran, paragraph dikategorikan sebagai paragraf induktif, deduktif, dan
induktif-deduktif. Dengan demikian,paragraf dapat diklasifikaskan berdasarkan tempat,isi
dan fungsi.
3.3 Menuangkan Gagasan Panjang: Paralelisme dan Keseimbangan
Untuk menuangkan gagasan yang kompleks. Kira dapat menggunakan struktur
kalimat yang disusun secara parallel(paralelisme) dan keseimbangan.
3.3.1 Paralelisme
Cabang-cabang kalimat ini dihubugkan dengan induk/batang kalimat dengan kata-
kata seperti:
dian, atau, tetapi.

Contoh:
Tingginya dialysis jangka panjang menimbulkan petanyaan-pertanyaan tentang manfaatnya
bagi para pasien dan kekhawatiran-kekhawatian tentang masa depan program.
Batang : tingginya dialysis jangka panjang menimbulkan
Cabang : pertanyaan-pertanyaan tentang manfaat bagi para pasien dan
Cabang : kekhawatiran-kekhawatiran tentang masa depan program
3.3.2 Keseimbangan
Keseimbangan kata-kata muncul pada posisi yang sama pada cabang-cabang parallel
dengan mempersamakan dan mengontraskan isi kaliamt
3.4 Membuat Argumentasi
Dalam membuat tulisan ilmiah, penulisa kerap kali dihadapkan pada keadaan harus
membuat argumentasi. Hali ini, selain menurut cara berpikir yang kritis dan sistematis, juga
memerlukan pengetahuian akan elemen-elemen yang harus ada di dalam argumentasi.
Argumentasi yang kuat harus mengandung:
1) Klaim
2) Bukti alternatif dan bukti kontradiktif
3) Garansi/justifikasi
4) Kompromi
5) Dan sumber asset.

3.5 Kesinambungan Antarbab


Kesinambungan antarbab diciptakan dengan memberi satu-dua kalimat yang
menyatakan isi bahasan bab sebelumnya untuk menuju ke bab berikutnya. Kesinambungan
antarbab dibangun dengan penjelasan singkat berupa satu-dua kalimat dan, yang lebih
penting, dengan tema-tema bab yang saling berkaitan. Tanpaketerkaitan tema, keseluruhan
karangan menjadi tidak koheren dan tidak menyatu, bahkan dapat menimbulkan kesan asal
“comot” dan temple saja.
BAB 4 : Prestasi Lisan Dan Poster
Prestasi lisan dilakukan untuk: mempertahankan disertasi, mengajukan usulan
penelitian pada aplikasi dana peneliti, dan melaporkan hasil penelitian pada seminar-seminar
ilmiah. Presentasi poster dilakukan bersamaan dengan presentasi lisan dalam seminar-
seminar ilmiah. Presentasi poster memiliki keuntungan lebih dibandingakan presentasi lisan
karna lebih banyak waktu diskusi bisa digunakan oleh pemirsa yang tertarik pada hasil
penelitian kita.
4.1 Presentasi Lisan
Isi presentaasi lisan harus mengandung hal-hal sebagai berikut :
1) Definisi masalah atau pertanyaan pokok
2) Pernyataann tentang pentingnya masalah tersebut
3) Langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah
4) Pernyataan tentang penemuan penelitian anda
5) Pertimbangan mengenai implikasi yang lebih luas tentang penemuan anda
6) Penyampaian yang sederhana, jelas, dan tepat
7) Ucapan terimakasih kepada individu, institusi, dan sumber dana yang membantu
penelitian.
8) Lampiran daftar pustakayang anda anggap paling penting.

4.2 Presentasi Poster


Untuk membuat presentasi poster ada beberapa hal yan perlu kita perhatikan, yaitu :
1) Ukuran poster
2) Organisai
3) Ukuran huruf
4) Proporsi antar gambar, tabel dan teks
5) Gerakan mata
6) Daftar pustaka
7) Ucapan terimakasih
8) Fotokopi gambar dan grafik

Presentasi lisan dan poster sama pentingnya. Kedua-duanya sama-sama memerlukan


persiapaan yang baik seperti halnya menyusun tulisan ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai