RINGKASAN BUKU
Unsur-unsur berikut merupakan unsure yang penting untuk dituliskan dalam usulan
penelitian. Unsure-unsur tersebut adalah:
1. Judul penelitian. Judul merupakan cerminan dari keseluruhan usulan penelitian karena
merupakan unsure yang paling penting dan “wajah” usulan penelitian tersebut.
2. Penegasan masalah. Dalam kebanyakan “proposal” (usulan penelitian), unsure
penegasan masalah ini tidak atau jarang diminta.
3. Latar belakang penelitian. Latar belakang penelitian memuat alasan-alasan mengapa
topic seperti yang tercantum pada judul penelitian itu diteliti.
4. Tinjauan kepustakaan. Tinjauan kepustakaan mengemukakan berbagai teori yang
relevan dengan topic penelitian.
5. Hipotesis atau pertanyaan penelitian. Seperti telah dikatakan di atas, hipotesis
merupakan kesimpulan hasil kajian terhadap teori.
6. Tujuan dan manfaat penelitian. Bagian ini menjelaskan apa saja tujuan penelitian.
7. Metode penelitian. Bagian ini memaparkan teknik penelitian .
8. Daftar kepustakaan. Paling tidak daftar kepustakaan sementara telah dikemukakan.
1.2 Pengajuan Usulan Penelitian
Usulan penelitian yang dikembangkan secara tepat merupakan starting point (titik
awal) mahasiswa untuk dapat meneruskan kegiatan penelitian.oleh sebab itu, dalam usulan
penelitian perlu ada hal-hal pokok yang seharusnya dicantumkan pada usulan penelitian
tersebut.usulan penelitian merupakan rambu-rambu dan sekaligus penuntun bagi mahasiswa
untuk mengerti penelitian secara terencana dan sistematis.
Bagian ini memuat secara ringkas masalah yang akan diajukan kepada pembimbing
skripsi.uraian masalah harus sesuai dengan judul atau tema yang akan ditulis.
2. Perumusan Masalah
Usulan penelitian perlu merumuskan masalah pokok yang akan diteliti. Perumusan
atau pernyataan masalah tersebut menunjukkan gambaran yang akan dicapai dan arah analisis
yang akan dilakukan dalam proses penulisan usulan penelitian.
3. Tujuan Penulisan
Bagian ini memuat tujuan penulisan usulan penelitian. Tujuan yang dimaksud berada
dalam kerangka konteks penulisan usulan penelitian khususnya yang berkaitan dengan judul
yang diajukan oleh si penulis.
4. Analisis
Bagian ini memuat uraian mengenai teknis analisis yang akan dipergunakan. Suatu
usulan penelitian harus memuat penjabaran dan analisis yang menunjukkan proses penalaran
dari suatu usulan penelitian.
5. Rencana isi
Bagian ini memuat rincian rencana isi dari keseluruhan bab. Rencana isi berbeda
dengan daftar isi. Rencana isi hanya terdiri atas gagasan pokok masing-masing bab dan
dikemukakan dalam usulan penelitian agar dosen pembimbing dapat memahami arah
pencapaian tujuan penelitian.
6. Daftar Pustaka
Bagian ini memuat daftar pustaka yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam
menulis usulan penelitian.
1.3.2 Teknik Penulisan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian teknik penulisan usulan penulisan
antara lain:
1. Penyusun harus menghindari penggunaan bahasa lisan sehingga penulisan proposal
didasarkan pada bahasa tulis formal.
2. Penyusun harus mematuhi tatabahasa dan tatatulis dalam bahasa Indonesia dengan
baik sebab pembaca menganggapnya telah memahami aturan yang berlaku.
3. Penyusun usulan penelitian hendaknya mengemukakan gagasannya dengan
singkat,ringkas, jelas, dan konsisten dalam logika.
4. Jangan membiasakan menulis pengertian secara kabur.
5. Jangan membuat tujuan terlalu banyak
6. Penulis hendaknya menggunakan pendekatan deduktif dalam menyampaikan gagasan.
1.3.2 Rujukan
Penyusun rujukan harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Kumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan judul usulan penelitian
2. Dokumentasikan berbagai pendapat yang relevan tersebut dalam suatu kartu yang
dirancang untuk penulisan usulan penelitian
3. Seleksilah bagian-bagian yang penting dari kumpulan materi penelitian tersebut
4. Buatlah daftar buku yang telah dipilih dalam prosedur ketiga di atas.
Perumusan masalah penelitian berisi uraian yang merupakan abstraksi dari latar
belakang masalah penelitian dan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan, baik
masalah mayor maupun masalah minor. Cirri-ciri rumusan masalah yang baik adalah:
Ringkas, jelas, sederhana
Memungkinkan untuk dijawab atau diuji secara ilmiah
Dalam bentuk kalimat pertanyaan
Menjelaskan hubungan antara dua variable atau lebih.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menguraikan maksud dan tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai
sesuai urutan masalah yang diidentifikasikan. Hal ini merupakan merupakan tindak lanjut
terhadap masalah yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, urutannya pun mengikuti
konsistensi seperti yang berlaku dalam perumusan masalah.
D. Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan hendaknya asli, dalam artian bahwa masalah yang dipilih
belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Keaslian penelitian dikemukakan dengan
menunjukkan bahwa masalah yang diteliti belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menyatakan sampai seberapa jauh penelitian ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi kegunaan praktis.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Hipotesis merupakan kesimpulan yang tarafnya rendah. Disebut demikian karena elum diuji
oleh kenyataan empirik. Oleh sebab itu pula maka hipotesis juga disebut “kesimpulan
teoritik”.
b. Fungsi Hipotesis
Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.
Oleh karenanya, hipotesis akan merupakan pengarah dalam penelitian. Jika penelitian
berpijak dari hipotesis maka tujuan penelitian jelas akan menguji hipotesis.
c. Rumusan Hipotesis
Hipotesis nol dan hipotesis kerja kemudian dibagi menjadi hipotesis terarah dan
hipotesis tidak terarah, berikut ini adalah contoh hipotesis nol dan hipotesis kerja yang terarah
dan tidak terarah :
Hipotesis kerja yang terarah : Prestasi belajar matematika siswa sekolah lanjutan yang
membahas soal-soal formatif di rumah lebih baik daripada yang membahasnya di
sekolah
Hipotesis nol yang terarah : Prestasi belajar matematika siswa sekolah lanjutan yang
membahas soal-soal formatif di rumah tidak lebih baik daripada yang membahasnya
di sekolah
Hipotesis kerja yang searah :Ada perbedaan prestasi belajar siswa sekolah lanjutan
yang membahas soal-soal formatif di rumah tidak lebih baik daripada yang
membahasnya di sekolah
Hipotesis nol yang tidak terarah : Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa sekolah
lanjutan yang membahas soal formatif di rumahnya dengan membahasnya di sekolah.
Jenis data yang dikumpulkan sangat banyak, menurut sifatnya yakni data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka dan dapat
mengoperasikan tanda matematika, jadi angka tersebut dapat dihitung, Data kualitatif
merupakan data uang tidak berbentuk angka.
Conoth data Kuantitatif :
Umur A adalah 44 tahun
Gaji yang diterima si B setiap bulannya adalah sebesar Rp 1.000.000,00,
Sumber data penelitian yakni asal perolehan data penelitian, perlu dijelaskan primer
maupun sekunder karena sangat penting sebagai cerminan kualitas data yang akan
didapatkan.
Jenis-jenis alat pengumpulan data seperti dafter pertanyaan, pedoman pertanyaan, alat
potret dan sebagainya juga harus dijelaskan.
Pemilihan instrument penelitian tergantung pada beberapa pertimbangan ;
1. Jumlah responden
2. Lokasi
3. Data
4. Pelaksana
1. Studi Dokumen, Data ini merupakan data sekunder karena sudah tertulis atau diolah
oleh orang lain
2. Pengamatan (Observasi), Data diperoleh melalui pengamatan terhada[ gejala yang
diteliti
3. Wawancara, merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan
komunikasi dengan sumber data.
4. Eksperimen,dengan melakukan percobaan-percobaan untuk mendapatkan hasil atau
gejala tertentu.
5. Metode Tes, sumber data adalah manusi yang disebut tastee.
6. Metode Angket, pertanyaan disampaikan secara tertulis dan disebarkan kepada para
responden
i. Variabel dan Pengukuran Variabel
Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai, konsep ini adalah abstaksi
mengenai suatu fenimena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik
kejadian keadaan kelompok atau individu tertentu.
j. Pengukuran Variabel
Beberapa fungsi pengukuran variabel :
a. Untuk menggambarkan gejala social secara empiric
b. Mengubah data yang dapat menerima manipulasi dan perlakuan statistika
c. Membantu dalam melakukan pengujian hipotesis dan teori
d. Memungkinkan peneliti membedakan antara objek atau manusis sesuai dengan derajat
dari perangkat tertentu yang dimilikinya
Teknik analisis statistika apapun yang dipilih haruslah mengingat tiga hal berikut ;
1. Tingkat pengukuran minimal yang menghasilkan variable nominal atau diskrit atau
kategorik,ordinal,interval atau rasio
2. Besar ukuran sampel yang akan diteliti dan jumlah banyak variable yang akan
dibandingkan
3. Jumlah variable yang akan dianalisis secara bersamaan atau simultan.
2.7 Hasil
Hasil harus benar – benar memuat hasil penelitian saja, hasil harus berisi fakta – fakta
saja yang pada prinsipnya terdiri dari: tabel, keterangan tabel, gambar, grafik,ringkasan hasil,
dan grafik dalam teks.
2.8 Pembahasan
Pembahasan yang baik kaya akan perbandingan ( persamaan atau perbedaan) antara
penelitian yang bersangkutan dengan penelitian – penelitian yang terdahulu yang topiknya
relevan.
2.9 Kesimpulan
Kesimpulan biasanya juga disertai dengan saran akan penelitian –penelitian
selanjutnya yang berkembang dari penelitian dalam tulisan tersebut.
2.10 Ucapan Terima kasih
Ucapan terima kasih harus ditulis utuk mereka yang telah membantu terlaksananya
penelitian hingga penelitian selesai Bantuan untuk mengumpulkan sumber data, daftar
pusaka, interprestasi tulisan baik untuk individu maupuninstitusi dan organisasi harus
dihargai dengan ucapan terima kasih.
2.11 Daftar Pustaka
Ada beberapa jenis format penulisan daftar pustaka, untuk penulisan karya ilmiah kita
harus merujuk pada aturan format jurnal yang bersangkutan.
BAB 3 : Penulisan yang Efektif : Singkat, Jelas,Tepat, Aliran Logika Lancar, dan
Koheren.
Di dalam bab ini kita akan membahas mengenai Penulisan yang Efektif :
Singkat,Jelas,Tepat, Aliran Logika Lancar, dan Koheren. Dimana Buku ini disusun untuk
membantu kita mengungkapkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan ilmiah. Materi yang
dibahas meliputi: langkah-langkah menyiapkan bahan tulisan, cara menyusun kerangka dan
isi tulisan, penulisan kalimat dan paragraf yang efektif serta koheren, tata cara penulisan tabel
dan penyajian gambar, serta latihan-latihan penulisan.
Penulisan yang efektif pada tingkat intrakalimat dan antar kalimat akan memebentuk
fundamen yang kuat bagi pembentuk paragraf yang baik. University of chicago, the little red
schoolhouse of chicago (LRS, 1995), menganjurkan jurus-jurus penulisan yang mudah
dimengerti yang kemas dalam sepeluh perintah:
1) Ungkapkan tindakan penting dengan kata kerja yang tepat, bukan dengan kata benda.
2) Letakkan pelaku subjek sedekat mungkin dengan kata kerja.
3) Letakkan informasi lebih singkat sebelum informasi yang panjang dan kompleks
4) Pelihara integritas atau kesatuan
5) Letakkan informasi yang familier dan berulang di awal kalimat.
6) Letakkan informasi baru dan tidak terduga di akhir kalimat dan berilah penekanan (
stress).
7) Susunlah tali-tali topik untuk membentuk paparan informasi yang koheren dan
konsisten
8) Buatlah rancangan issue untuk setiap paragraf tulisan anda. Setiap issue harus
berkaitan dengan isi diskusi di bagian akhir paragraf sebelumnya.
9) Rumuskan sentence point (maksud-maksud kalimat) yang tepat untuk setiap
discourse (unit tulisan)
10) Biasakan untuk meletakkan sentence point di bagian akhir issue, jangan di bagian
akhir diskusi
Penekanan teks ( stress): terdapat pada tingkat intrakalimat dan antarkalimat. Bagian
ini berisi informasi yang perlu/diinginkan di tekankan dan diletakkan pada akhir
kalimat
Tali-tali topik (thematic strings):terdapat pada tingkat intrakalimat dan antar kalimat.
Istilah ini menunjuk pada topik-topik kalimat yang saling berkaitan, yang biasanya
diletakkan di awal setiap kalimat. Topik kalimat adalah hal yang menjadi topik
pembicaraan dalam kalimat, tetapi bukan ide utama.
Issue : dalam konteks ini issue adalah bagian pendahuluan pada paragraf yang
mengantar pembaca ke masalah yang akan didiskusikan dalam paragraf tersebut. Jadi,
dalam hal ini,issue adalah tentang lokasi/letak, dan bukan tentang apa paragraf
tersebut
Contoh:
Tingginya dialysis jangka panjang menimbulkan petanyaan-pertanyaan tentang manfaatnya
bagi para pasien dan kekhawatiran-kekhawatian tentang masa depan program.
Batang : tingginya dialysis jangka panjang menimbulkan
Cabang : pertanyaan-pertanyaan tentang manfaat bagi para pasien dan
Cabang : kekhawatiran-kekhawatiran tentang masa depan program
3.3.2 Keseimbangan
Keseimbangan kata-kata muncul pada posisi yang sama pada cabang-cabang parallel
dengan mempersamakan dan mengontraskan isi kaliamt
3.4 Membuat Argumentasi
Dalam membuat tulisan ilmiah, penulisa kerap kali dihadapkan pada keadaan harus
membuat argumentasi. Hali ini, selain menurut cara berpikir yang kritis dan sistematis, juga
memerlukan pengetahuian akan elemen-elemen yang harus ada di dalam argumentasi.
Argumentasi yang kuat harus mengandung:
1) Klaim
2) Bukti alternatif dan bukti kontradiktif
3) Garansi/justifikasi
4) Kompromi
5) Dan sumber asset.