Abstrak
Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah kunjungan pasien ke UGD Rumah Sakit Bali Royal
semakin meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beban kerja perawat dan
kebutuhan perawat di UGD Rumah Sakit Bali Royal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif. Pengamatan dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui waktu yang dihabiskan oleh
perawat dalam melayani pasien dengan menggunakan metode Time Motion Study. Hasil penelitian
menunjukkan beban kerja untuk pasien gawat darurat sebesar 63,4 menit per hari (1,1 jam per hari),
pasien gawat tidak darurat 1.585,5 menit per hari (26,4 jam per hari), dan pasien darurat tidak gawat
2.187,7 menit per hari (36,5 jam per hari) dan kebutuhan tenaga perawat di UGD Rumah Sakit Bali
Royal sebesar 17 orang. Diperlukan penambahan tenaga perawat pelaksana sebanyak 3 orang.
[MEDICINA.2016;50(2):116-25]
Kata kunci: unit gawat darurat, perawat, time motion study, beban kerja, kebutuhan perawat
Abstract
Meanwhile, patients that admitted to Emergency Unit of Bali Royal Hospital is getting more. The
objective of this study was to determine the workload of nurses and nurses needs in the Emergency
Unit of Bali Royal Hospital. This study was a descriptive quantitative study. Observations were made
by the researcher to determine the time spent by nurses in serving patients by using the Time Motion
Study. The results shown the workload for critically emergency patients was 63.4 minutes per day
(1.1 hours per day), critically non emergency patients was 1,585.5 minutes per day (26.4 hours per
day), and 2,187 minutes per day (36.5 hours per day) for non critical-but emergency patients and the
need for nurses in the Emergency Unit of Bali Royal Hospital was 17 people. Nurses needed
additional power as much as 3 people. [MEDICINA.2016;50(2):116-25]
Keywords : emergency unit, a nurse, time motion study, workload, the need for nurse
Pendahuluan
ertumbuhan jumlah rumah sakit saling berhadapan letaknya dalam
Psakit saat ini semakin banyak satu lokasi. Persaingan antar-rumah sakit
walau belum dapat mengikuti dapat melibatkan rumah sakit pemerintah
bertambahnya jumlah penduduk. dan rumah sakit swasta.3
Berdasarkan sensus penduduk bulan Salah satu persaingan yang terjadi
Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah persaingan mendapatkan sumber
adalah 237.556.363 orang.1 Data dari daya manusia kesehatan yang berkualitas.
Profil Data Kesehatan Indonesia tahun Merencanakan sumber daya manusia
2011 memperlihatkan jumlah rumah sakit sebuah rumah sakit harus memperhatikan
di Indonesia adalah 1.721 buah.2 kuantitas dan kualitas. Kedua aspek ini
Oleh karena jumlahnya yang masih penting karena rumah sakit memerlukan
kurang, terjadi persaingan antara rumah sumber daya manusia yang sesuai. Sumber
sakit untuk memberikan pelayanan kepada daya manusia yang berkualitas tidak dapat
masyarakat. Demikian juga dengan diperoleh begitu saja. Proses menciptakan
sebaran rumah sakit yang belum merata, sumber daya manusia yang demikian
cenderung lebih banyak di ibukota pastinya memerlukan proses dan waktu
provinsi. Tidak jarang ditemui dua rumah yang lama. Sumber daya manusia yang
116
ISSN 2540-8313 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 2mei 2016
117
ISSN 2540-8313 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 2mei 2016
menggunakan metode time and motion pelayanan mana yang akan dijadikan
study. Data primer didapat dari sampel penelitian. Peneliti akan berbaur
pengamatan aktivitas dan waktu yang dengan perawat setiap harinya selama
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan bulan Januari 2014. Hal ini dilakukan
pada pasien gawat darurat, gawat tidak untuk mengurangi bias.
darurat, dan darurat tidak gawat. Kegiatan Data yang sudah terkumpul
perawat yang tidak berhubungan dengan kemudian direkapitulasi sehingga
pelayanan pasien juga dicatat dalam setiap didapatkan gambaran mengenai
jaganya. Data sekunder diperoleh peneliti karakteristik tenaga perawat, waktu
dari hasil laporan kegiatan di UGD Rumah kegiatan produktif langsung dan tidak
Sakit Bali Royal periode Januari- langsung, serta jenis dan waktu kegiatan
Desember 2013, data ketenagaan, profil tidak produktif. Jumlah transaksi dan
rumah sakit, data terkait jam kerja serta waktu transaksi kegiatan produktif
waktu kerja, laporan bulanan UGD Rumah digunakan untuk menghitung kebutuhan
Sakit Bali Royal, dan laporan kunjungan tenaga perawat di UGD dengan
pasien di UGD Rumah Sakit Bali Royal. menggunakan metode Ilyas.
Penelitian ini dilakukan di UGD Untuk menentukan kualitas
Rumah Sakit Bali Royal dari tanggal 1 perawat UGD dilakukan dengan menilai
Januari-31 Januari 2014. Populasi dalam apakah tindakan atau kegiatan perawat
penelitian ini adalah perawat di UGD dalam memberikan pelayanan sudah sesuai
Rumah Sakit Bali Royal. Sampel kegiatan dengan standar operasional prosedur?
produktif ini terdiri dari waktu yang Waktu yang diperlukan untuk melakukan
diperlukan oleh perawat mahir dalam tindakan atau kegiatan yang sama saat
memberikan pelayanan satu pasien dewasa memberikan pelayanan dibandingkan
dan satu pasien anak-anak untuk tiap grup antara satu perawat dengan perawat yang
kasus gawat darurat, gawat tidak darurat, lain. Perbedaan ini kemudian dihubungkan
dan darurat tidak gawat. Kasus yang dengan pendidikan dan pelatihan yang
digunakan sebagai sampel ditentukan pernah didapatkan, pengalaman, dan masa
bersama dengan Kepala UGD. Untuk kerja dari masing- masing perawat.
pengamatan kegiatan tidak produktif, Hasil
sampelnya adalah seluruh perawat yang Data tenaga perawat di UGD
bertugas pada jaga jaga. Rumah Sakit Bali Royal memperlihatkan
Tanggal pengamatan kegiatan 64,3% (9 orang) perawat di UGD Rumah
produktif dan kegiatan tidak produktif Sakit Bali Royal adalah lelaki, sedangkan
dilakukan secara random. Pengamatan yang perempuan berjumlah 35,7% (5
kegiatan produktif dilakukan 8 kali dengan orang). Berdasarkan usia, 78,6% (11
asumsi 2 kali pengamatan dilakukan setiap orang) perawat berusia di bawah 30 tahun
minggunya. Pengamatan kegiatan tidak dan sisanya 21,4% (3 orang) berusia di
produktif dilakukan 5 kali. Perawat tidak atas 30 orang. Berdasarkan tingkat
akan mengetahui pada tanggal berapa akan pendidikan, 64,3% (9 orang) adalah
dipilih sebagai tanggal pengamatan. lulusan D3 dan sisanya 35,7% (5 orang)
Perawat juga tidak mengetahui kegiatan adalah lulusan sarjana profesi (Ners).
118
ISSN 2540-8313 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 2mei 2016
Tabel 1. Rekapitulasi total waktu kegiatan produktif perawat UGD Rumah Sakit Bali Royal
Rerata waktu pelayanan
Total waktu
No. Katagori pasien Gawat Gawat tidak Darurat tidak
pelayanan
darurat darurat gawat
1 Anak-anak 5.578 detik 5.043 detik 2.577 detik 13.198 detik
(93 menit) (84 menit) (43 menit) (220 menit)
2 Dewasa 2.842 detik 4.648 detik 3.156 detik 10.646 detik
(47,4 menit) (77,4 menit) (52,6 menit) (177,5 menit)
Total waktu 8.420 detik 9.691 detik 5.733 detik 23.844 detik
(140,4 menit) (161,5 menit) (95,6 menit) (397,4 menit)
Dari Tabel 1 di atas didapatkan, detik (77,4 menit) dan untuk pasien anak-
waktu pelayanan pasien gawat darurat anak selama 5.043 detik (84 menit). Waktu
dewasa adalah 2.842 detik (47,4 menit) pelayanan pasien darurat tidak gawat
dan untuk pasien anak-anak selama 5.578 dewasa adalah 3.156 detik (52,6 menit)
detik (93 menit). Waktu pelayanan pasien dan untuk pasien anak-anak selama 2.577
gawat tidak darurat dewasa adalah 4.648 detik (43 menit).
Tabel 2. Rekapitulasi total waktu kegiatan tidak produktif perawat UGD Rumah Sakit Bali
Royal
Total waktu kegiatan tidak produktif
Tanggal (menit)
No. Total waktu (menit)
pengamatan Jaga pagi Jaga sore Jaga
malam
1 7 Januari 2014 214 97 110 421
2 14 Januari 2014 108 108 220 436
3 16 Januari 2014 76 100 179 355
4 22 Januari 2014 130 21 222 373
5 29 Januari 2014 126 34 189 349
Total waktu (menit) 654 360 920 1.934
Total waktu per jaga 130,8 72 184 386,8
(menit)
Tabel 3. Perbandingan waktu kegiatan produktif langsung dan tidak langsung pelayanan
pasien anak-anak dan dewasa (gabung) di UGD RS Bali Royal
Waktu kegiatan produktif
No. Katagori pasien
Langsung Tidak langsung
7.309 detik 1.111 detik
1 Pasien gawat darurat
(121,8 menit) (18,5 menit)
4.432,5 detik 5.258,5 detik
2 Pasien gawat tidak darurat
(73,9 menit) (87,6 menit)
3.070,5 detik 2.662,5 detik
3 Pasien darurat tidak gawat
(51,2 menit) (44,4 menit)
14.812 detik 9032 detik
Total
(246,9 menit) (150,5 menit)
119
ISSN 2540-8313 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 2mei 2016
Dari Tabel 2 di atas, tampak waktu pada pasien dewasa umur 50 tahun dengan
kegiatan tidak produktif paling sedikit diagnosis reaksi alergi, dengan hipotensi,
terjadi pada jaga sore. Ini sesuai dengan bigemini, dan penurunan kesadaran.
kunjungan yang paling ramai di UGD Perawat APN membutuhkan waktu
Rumah Sakit Bali Royal adalah pada jaga 190 detik (3,2 menit) dan sekali
sore (sekitar pukul 16.00-22.00 WITA). menusukkan kateter intravena untuk
Selama lima hari pengamatan, didapatkan memasang infus pada tangan kanan
jumlah waktu kegiatan tidak produktif penderita. Karena infus bengkak, maka
1.934 menit. Jumlah waktu kegiatan tidak infus dicabut dan dipindahkan ke tangan
produktif setiap harinya didapat 386,8 kiri. Untuk memasang infus di tangan kiri,
menit (6,45 jam). Dalam 24 jam terdapat perawat APN membutuhkan waktu selama
6,45 jam (26,9%) kegiatan tidak produktif. 385 detik (6,5 menit) dan sekali
Rasio kegiatan produktif dan kegiatan menusukkan kateter intravena. Perawat
tidak produktif didapatkan 73,1% : 26,9%. APN mengalami sedikit kesulitan
Dari Tabel 3 terlihat bahwa secara umum memasang infus pada pasien anak-anak.
waktu kegiatan produktif langsung lebih Waktu yang dihitung untuk pemasangan
lama dibandingkan dengan waktu kegiatan infus ini adalah saat dari stuwing,
produktif tidak langsung. Pada katagori melakukan evaluasi pembuluh darah,
pasien gawat tidak darurat terjadi hal yang menusukkan kateter intravena, dan
bertolak belakang dimana waktu kegiatan memasang kanul infus. Perawat YPT
produktif tidak langsung sedikit lebih lama membutuhkan waktu 185 detik (3,1 menit)
dibandingkan waktu kegiatan produktif dan sekali menusukkan kateter intravena
langsung. untuk memasang infus pada pasien
Pengamatan dengan metoda Time dewasa.
Motion Study memberikan kesempatan Metode penghitungan waktu pemasangan
kepada pengamat untuk melihat bagaimana infus sama dengan yang diterapkan pada
kualitas perawat yang menjadi sampel. perawat APN.
Pada pengamatan kegiatan produktif Adapun rekapitulasi jumlah
didapatkan dua orang perawat memasang kunjungan pasien di UGD Rumah Sakit
infus selama memberikan pelayanan di Bali Royal pada tahun 2013 yang dibagi
UGD, yaitu perawat APN yang memasang dalam katagori kasus anak-anak dan kasus
infus pada pasien anak-anak umur 2 tahun dewasa yang ditampilkan dalam tiap
dengan diagnosis kejang demam berulang bulannya, dapat dilihat pada Tabel 4 di
dan perawat YPT yang memasang infus bawah ini.
Tabel 4. Jumlah pasien di UGD Rumah Sakit Bali Royal per katagori kasus
Pasien anak-anak per Kasus dewasa per katagori
katagori Jumlah
No Bulan Gawat Gawat Darurat Gawat Gawat Darurat kasus
darurat tidak tidak darurat tidak tidak total
darurat gawat darurat gawat
1 Januari 0 65 158 8 183 536 950
2 Februari 1 72 193 12 204 402 884
3 Maret 0 72 212 4 185 560 1.033
4 April 1 52 180 10 260 486 989
5 Mei 1 46 198 20 203 520 988
6 Juni 0 70 190 22 229 458 969
7 Juli 1 71 185 26 239 440 962
8 Agustus 0 89 236 12 243 611 1.191
9 September 0 60 193 12 236 482 983
120
ISSN 2540-8313 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 2mei 2016
Dari Tabel 4 kita lihat bahwa rerata jumlah Bali Royal melebihi 1.000 orang per
kunjungan pasien ke UGD Rumah Sakit bulannya.
Bali Royal pada tahun 2013 berkisar 900- Jika Tabel 1 dan Tabel 4 digabung
1.000 pasien per bulan. Bulan Februari maka akan diperoleh Tabel 5 seperti di
2013 kunjungan pasien ke UGD Rumah bawah. Jumlah beban kerja yang didapat
Sakit Bali Royal di bawah 900 orang. adalah beban kerja dalam satu tahun. Untuk
Bulan Maret, Agustus, dan Desember 2013 mendapatkan beban kerja per hari maka
kunjungan pasien ke UGD Rumah Sakit dibagi dengan jumlah hari per tahun.
Tabel 5. Beban kerja produktif perawat UGD Rumah Sakit Bali Royal
Waktu
Volume Beban kerja Beban kerja
No. Katagori pasien transaksi
transaksi per tahun per hari
(detik)
1 Pasien gawat 165 8.420 23.155 menit 63,4 menit
darurat (1,1 jam)
2 Pasien gawat tidak 3.583 9.691 578.714,2 1.585,5 menit
darurat menit (26,4 jam)
3 Pasien darurat 8.357 5.733 798.511,4 2.187,7 menit
tidak gawat menit (36,5 jam)
121
ISSN 2540-8313 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 2mei 2016
Tabel 6. Waktu kerja menurut keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor :
81/Menkes/SK/I/2004 tentang pedoman penyusunan perencanaan sumber daya manusia
kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten/kota serta rumah sakit
Kode Faktor Jumlah Keterangan
A Hari kerja (sudah
dipotong libur hari raya
281 Hari/tahun
agama, libur hari minggu,
dan libur nasional)
B Cuti tahunan 12 Hari/tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 5 Hari/tahun
D Ketidakhadiran kerja 10 Hari/tahun
Hari kerja efektif
254 Hari/tahun
{A-(B+C+D)}
Kebutuhan tenaga perawat di UGD dapat dirawat di plang merah dapat diobservasi
dihitung sebagai berikut : pada jaga malam tanggal 30 Januari 2014.
Hari kerja efektif = 254 x 4/5 = 203,2 Pasien gawat darurat dewasa pada
dibulatkan menjadi 204. Faktor 4/5 pengamatan adalah pasien pasien dengan
diambil dari rerata perawat bekerja 24 hari penurunan kesadaran, infark serebri, konvulsi
dalam sebulan (30 hari) sehingga (kejang-kejang) dan gagal ginjal stadium 5.
didapatkan 24/30 = 4/5 Pasien diterima di UGD dalam keadaan tidak
Dengan metode Ilyas didapatkan : sadar dan dirawat di ruang resusitasi.
Selanjutnya dilakukan intubasi oleh dokter
D x 365 anestesi. Saat kejadian, dokter anestesi
TP = berada di kamar operasi sehingga tidak perlu
Jml hari kerja efektif x jam kerja/hari lama menunggu kedatangan dokter anestesi.
Pasien gawat darurat anak-anak adalah
65,5 x 365 pasien bayi lelaki 1,5 bulan dengan
= perdarahan di otak dan penurunan kesadaran.
204 x 7 Pasien dikirim dari rumah sakit lain dalam
keadaan belum terintubasi. Saat tiba di UGD
= 16,7 dibulatkan menjadi 17 orang. Rumah Sakit Bali Royal segera dilakukan
intubasi oleh dokter anestesi. Saat itu, dokter
Diskusi anestesi sedang berada di kamar operasi
Kesulitan yang ditemui selama proses sehingga tidak perlu lama menunggu
penelitian adalah mencari pasien anak-anak kedatangan dokter anestesi.
yang dirawat di plang merah. Demikian juga Adanya perbedaan waktu yang sangat
dengan pasien dewasa yang dirawat di plang mencolok antara pelayanan gawat darurat
merah. Pasien dewasa yang dirawat di plang pada pasien dewasa dan anak-anak
merah dapat diobservasi pada tanggal 10 dikarenakan keluarga pasien gawat darurat
Januari 2014 dan pasien anak-anak yang anak-anak berunding terlebih dahulu sebelum
memutuskan untuk operasi. Keluarga pasien
122
ISSN 2540-8313 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 2mei 2016
gawat darurat anak-anak ini berunding langsung dan tidak langsung 246,9 menit :
selama 29 menit 3 detik (1.743 detik). Hal 150,5 menit atau 62,1% : 37,9%. Hendianti
lain yang memengaruhi penanganan pasien dkk10 melakukan penelitian yang sama di
anak-anak di UGD adalah diperlukan alat UGD Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
laringoskopi khusus anak-anak, obat-obat tahun 2012 dengan metode work sampling,
dioplos dengan dosis yang lebih kecil, dan mendapatkan hasil yang berbeda. Penelitian
diperlukan masker dan bagging khusus pula. dilakukan di UGD Rumah Sakit
Jika total waktu kegiatan produktif pada Muhammadiyah Bandung selama 3 hari
pasien gawat darurat anak-anak dikurangi pengamatan, serta 24 jam untuk setiap
dengan waktu berunding ini, maka pengamatan. Penelitian tersebut
didapatkan total waktu kegiatan produktif mendapatkan perbandingan waktu kegiatan
pasien gawat darurat anak-anak selama 3.835 produktif langsung dan tidak langsung
detik (63,9 menit). sebesar 51,32% : 48,68%. Dari dua penelitian
Dari Tabel 2 di atas, tampak waktu ini terlihat penggunaan waktu kegiatan
kegiatan tidak produktif paling sedikit terjadi produktif langsung di UGD Rumah Sakit
pada jaga sore. Ini sesuai dengan kunjungan Bali Royal efektif.
yang paling ramai di UGD Rumah Sakit Bali Walau terdapat perbedaan waktu
Royal adalah pada jaga sore (sekitar pukul perawat dalam memasang infus, secara
16.00-22.00 WITA). Selama lima hari umum semua perawat UGD Rumah Sakit
pengamatan, didapatkan jumlah waktu Bali Royal yang diamati selama penelitian
kegiatan tidak produktif 1.934 menit. Jumlah mempunyai kemampuan yang baik dalam
waktu kegiatan tidak produktif setiap harinya memberikan pelayanan kepada pasien.
didapat 386,8 menit (6,45 jam). Dalam 24 Perawat APN dan YPT mempunyai
jam terdapat 6,45 jam (26,9%) kegiatan tidak pengalaman yang sama sebagai perawat.
produktif. Rasio kegiatan produktif dan Mereka telah bekerja sebagai perawat sejak
kegiatan tidak produktif didapatkan 73,1% : tahun 2008 sampai sekarang. Keduanya
26,9%. merupakan lulusan Diploma 3 Keperawatan.
Jumlah waktu kegiatan produktif Kompetensi yang dimiliki oleh mereka rerata
tidak langsung pada pasien gawat darurat sudah cukup memadai untuk bekerja di
tampak lebih pendek dibandingkan dengan UGD. Pengalaman yang cukup membuat
jumlah waktu kegiatan produktif tidak mereka dipercaya sebagai penanggung jawab
langsung pasien gawat tidak darurat dan jaga. Tingkat kesulitan memasang infus
pasien darurat tidak gawat. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
disebabkan karena pada pasien gawat darurat anatomi pembuluh darah pasien, usia pasien,
dilakukan tindakan stabilisasi secepat riwayat pemasangan infus sebelumnya, dan
mungkin. Setelah pasien stabil maka pasien kerjasama dari keluarga pasien.11 Hal ini
akan dikirim ke kamar operasi atau ruang yang mempengaruhi pencapaian sasaran
ICU/ICCU. Tindakan definitif untuk pasien mutu pemasangan infus di UGD Rumah
gawat darurat dikerjakan di kamar operasi Sakit Bali Royal tidak pernah mencapai nilai
atau ICU/ICCU. Tindakan definitif pasien 100%. Dalam laporan pencapaian sasaran
gawat tidak darurat dan pasien darurat tidak mutu UGD Rumah Sakit Bali Royal, nilai
gawat lebih banyak dikerjakan di ruang yang diperoleh oleh perawat UGD dalam
UGD. Setelah pasien selesai mendapatkan pemasangan infus adalah 94-99%.9
pelayanan di UGD, pasien gawat tidak Beban kerja pelayanan pasien darurat
darurat dan pasien darurat tidak gawat akan tidak gawat yang tinggi salah satunya
dirawat di ruangan biasa. Walaupun pasien disebabkan karena banyaknya pasien false
gawat tidak darurat terkadang di rawat di emergency juga dilayani di UGD. Pasien
ruang intermediate/ICU/ICCU. false mergency adalah pasien yang
Dari Tabel 3 di atas terlihat direncanakan menjalani operasi elektif tetapi
perbandingan waktu kegiatan produktif dipersiapkan di UGD.11 Penelitian lain
123
ISSN 2540-8313 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 2mei 2016
124
ISSN 2540-8313 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 2mei 2016
Indonesia Tahun 2011. Jakarta [diakses 11. Aulia D. Burnout Pada Perawat UGD
tanggal 22 Januari 2013]. Diunduh dari : [diakses tanggal 22 Januari 2014].
http://www.depkes.go.id/downloads/PRO Diunduh dari:
FIL_DATA_KESEHATAN_INDONESI http://aplikasiergonomi.wordpress.
A_TAHUN_2011.pdf.2012. com/2013/01/03/burnout-pada-perawat-
3. Emrizal. Analisis Kepuasan Pelanggan ugd/.2013.
Terhadap Kualitas Pelayanan Pasien Pada 12. Haryanti, Aini F, Purwaningsih P.
Rumah Sakit Bunda Medical Center. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 2 Stres Kerja Perawat Di Instalasi Gawat
Nomor 2 [diakses tanggal 22 Januari Darurat RSUD Kabupaten Semarang.
2013]. Diunduh dari Jurnal Managemen Keperawatan.
”http://portalgaruda.org/download_article Volume 1. No 1. 48-56 [diakses tanggal
.php?article= 58188&val=4377.2007. 26 Februari 2014]. Diunduh dari :
4. Ilyas Y. Perencanaan SDM Rumah Sakit http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JMK
teori, Metoda, dan Formula. Cetakan ke- /article/view/949/1001.2013.
3. Jakarta: Fakultas Kesehatan 13. Suhartini T. Analisa Hubungan Beban
Masyarakat; 2011. h. 73-74. Kerja Dan Jaga Kerja Dengan Tingkat
5. Sugono D. Kamus Besar Bahasa Stres Kerja Perawat Di IGD RSU Dr. H.
Indonesia Pusat Bahasa. Cetakan ke Koesnadi Bondowoso [diakses tanggal 26
tujuh. Edisi ke-7. Jakarta: Percetakan PT Februari 2014]. Diunduh dari :
Gramedia; 2014. h. 118 http://www.stikeshafshawaty.com/index.
6. Sabarguna BS. Knowledge Management php/jurnal-div-bidan-pendidik/42-
Untuk Rumah Sakit. Cetakan ke-1. analisa-hubungan-beban-kerja-dan-jaga-
Jakarta : CV Sagung Seto; 2007. h. 1-13. dengan-tingkat-stress-kerja-perawat-di-
7. Undang-Undang Negara Republik igd-rsu-dr-h-koesnadi-bondowoso.2013
Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang 14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Rumah Sakit. Indonesia Nomor : 81/Menkes/SK/I/2004
8. Fathoni HA. Manajemen Sumber Daya tentang Pedoman Penyusunan
Manusia. Cetakan ke-1. Jakarta: PT Perencanaan Sumber Daya Manusia
Rineka Cipta; 2006. h. 42-60. Kesehatan Di Tingkat Propinsi,
9. Anonim. Laporan Bulanan UGD Rumah Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit
Sakit Bali Royal 2013. Denpasar; 2013. 15. Rachmawati IK. Manajemen Sumber
10. Hendianti GN, Somantri I, Yudianto K. Daya Manusia. Yogyakarta. Penerbit CV
Gambaran Beban Kerja Perawat Andi Offset; 2008. h. 109-21.
Pelaksana Unit Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.
Bandung. Fakultas Ilmu Keperawatan
Iniversitas Padjajaran [diakses tanggal 26
Februari 2014]. Diunduh dari :
http://journals.unpad.ac.id/ejournal/article
/view/717.2012.
125